PROPOSAL
Oleh :
NRP : 120118356
Puji dan syukur penulis panjatkan atas Tuhan Yang Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas proposal skripsi ini
dengan judul “Penjualan Obat Terapi Covid-19 Di Atas Harga Eceran Tertinggi
98 Tahun 2015 tentang Pemberian Informasi Harga Eceran Tertinggi Obat.” Tujuan
kelulusan untuk menerima gelar sarjana hukum dari Fakultas Hukum Universitas
Surabaya, selain itu dalam penelitian ini juga menjadi sumbangan pemikiran dalam
dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak pihak. Pada kesempatan
4. Devy, Dinda, Nadia, Cyntya, Afri, Nanda, Cyntya dan teman-teman lain
yang tidak bisa saya sebutkan yang selalu mengingatkan saya untuk
dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan yang sifatnya
membangun yang bisa berguna untuk seluruh pembaca. Dengan danya, semoga
proposal skripsi ini dapat dijadikan acuan tindak lanjut penelitian selanjutnya dan
PENDAHULUAN
Pada dua tahun terakhir ini dunia telah mengalami bencana terkait adanya
penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 atau disebut juga
ditemukan di Wuhan, China pada akhir 2019. Pada tanggal 9 Maret 2020, WHO
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang telah dijamin oleh hukum
kondisi ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak atau pelaku usaha yang tidak
bertanggung jawab salah satunya dengan menjual obat tersebut dengan harga
yang sangat tinggi, contohnya saja harga obat Ivermectin tablet oral 2MG 10-
pertabletnya hanya Rp5.000,00 -Rp7.000,00 dan ada beberapa harga obat terapi
COVID-19 yang lainnya yang juga naik (Liputan6.com, 2021). Dengan adanya
keluhan masyarakat terhadap obat terapi COVID-19 yang semakin mahal maka
ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) pada 11 (sebelas) obat terapi COVID-
dijual oleh para pelaku usaha sehingga masyarakat mudah manedapatkan obat
tersebut dangan harga yang terjangkau. Dalam proses jual-beli antara pelaku
usaha dan konsumen dapat timbul suatu permasalahan. Dalam jual-beli obat
penimbunan obat terapi COVID-19, klaim obat COVID-19 palsu hingga harga-
obat obat terapi COVID-19 yang tinggi, serta beberapa masalah lainnya. Dalam
hal ini sangat merugikan konsumen. Konsumen yaitu setiap orang yang
mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu (Az Nasution,
UUPK yaitu :
rumah sakit, puskesmas, klinik, toko obat, atau praktek bersama.” Maka dengan
para pihak menimbulkan suatu hubungan hukum antara pelaku usaha dan
konsumen.
eceran tertinggi untuk obat terapi COVID-19, namun pada faktanya dalam
masih dengan sengaja menjual obat terapi COVID-19 jauh diatas HET untuk
Contohnya saja pada bulan Juli 2021 polisi telah menemukan tiga apotek yang
menjual obat terapi COVID-19 diatas HET di daerah Bogor, Apotek tersebut
antara lain yaitu Apotek Medika Pahlawan, Apotek Sentral Pangestu, dan
Purnomo Condro menyatakan penemuan ketiga apotek ini berasal dari adanya
la;oran masyarakat yang merasa harga jual atas obat terapi COVID-19 yang
dijual ketiga apotek tersebut terlalu tinggi. Diketahui bahwa ketiga apotek
tersebut memang dengan sengaja menaikkan harga jual obat terapi COVID-19
agar mendapat keuntungan yang lebih banyak dari harga yang mereka beli dari
distributor. Harga yang dipatok oleh ketiga apotek tersebut hingga dua kali lipat
HET, obat terapi yang dijual antara lain Ivermectin dan Avigan Favipiravir.
(harga tiga ratus ribu rupiah) bahkan bisa lebih jika dijual melalui online, yang
mana HET obat Ivermectin sendiri seharusnya dijual dengan harga Rp.
150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah). Dalam penyelidikan polisi ketiga
Apotek tersebut antara lain yaitu Apotek Medika Pahlawan, Apotek Sentral
Atas penjualan obat terapi COVID-19 diatas HET yang dilakukan oleh
melawan hukum. dikarenakan atas tindaakannya tersebut jika di lihat pada Pasal
1365 KUHPerdata maka adanya unsur kesalahan serta dan adanya kerugian
yang timbul atas perbuatan pelaku yang disini yaitu Apotek yang menjual obat
bahwa ada 11 (sebelas) obat terapi COVID-19 yang harus dijual dengan harga
yang telah ditetapkan sesuai Keputusan Menteri Kesehatan tersebut, karena di
dalam lampirannya telah disebutkan secara jelas nominal HET atas ada 11
(sebelas) obat terapi COVID-19. Jika Apotek Medika sebagai pelaku usaha
disini masih menjual diatas HET yang ada maka dengan jelas apotek telah
merugikan konsumen karena harga obat yang dibeli konsumen seharusnya tidak
semahal yang di patokkan oleh Apotek tersebut. Oleh karena itu penulis
Tertinggi Obat.”
tersebut, maka rumusan masalah yang dapat dianalisis yaitu “Apakah konsumen
dilakukan oleh Apotek dengan harga diatas HET yang telah ditetapkan oleh
pemerintah?”
semakin naik maka pemerintah menetapkan HET untuk obat terapi COVID-19
tersebut dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kesehatan nomor
obat terapi covid-19 di atas harga Eceran Tertinggi (HET) ditinjau dari
Alasan pemilihan judul karena Penjualan obat terapi covid-19 di atas harga HET
Indonesia.
Surabaya
a. Metode Penelitian
b. Pendekatan Masalah
yaitu :
undangan dan regulasi hukum terkait dengan isu hukum yang sedang
ditangani
penulisan ini
c. Bahan Hukum
Hukum Konsumen
dari 4 (empat) bab yang diuraikan dalam masing-masing bab yang saling
berkaitan antara bab yang satu dengan bab yang lain dan saling mendukung
sebagai berikut :
a. Bab I
Pada Bab I ini berupa pendahuluan , yang mana di dalam bab ini memuat
penelitian ini. Selain itu, pada Bab I ini juga dipaparkan tata cara penelitian
b. Bab II
Dalam bab ini terdapat Tinjauan Umum Terkait Harga Eceran Tertinggi
bab pertama menjelaskan terkait HET pada obat terapi COVID-19. Sub
Melanggar Hukum
c. Bab III
Pada Bab III ini terkait perlindungan hukum terhadap konsumen atas
apotek yang menjual obat terapi COVID-19 diatas HET. Pada subab
pertama yaitu terkait posisi kasus dan subab kedua yaitu analisa kasus
Pada Bab IV ini merupakan akhir penulisan atau penutup, yang berisikan
ditarik dari fakta hukum, peraturan dan sumber hukum lainnya atas
apotek dalam melakukan penjualan obat terapi COVID-19 diatas HET,
Daftar Pustaka
Daya Widya
https://nasional.tempo.co/read/1566720/2-tahun-pandemi-covid-19-ringkasan-
perjalanan-wabah-corona-di-indonesia
https://www.liputan6.com/news/read/4602479/panic-buying-tak-berguna-hukum-
pihak-yang-naikkan-harga-obat-covid-19
https://www.republika.co.id/berita/qwdunu384/oknum-apotek-diamankan-jual-
obat-terapi-covid-di-atas-het