1. Kejenuhan Belajar Istilah jenuh akar katanya adalah jenuh, kejenuhan bisa
berarti padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apa pun, jenuh juga bisa
berarti jemu atau bosan. Kejenuhan belajar adalah rentang waktu tertentu yang
digunakan untuk belajar, tetapi tidak mendatangkan hasil. Menurut Thohirin (2002:
22), dalam belajar, di samping siswa sering mengalami kelupaan, ia juga terkadang
mengalami peristiwa negatif lainnya yang disebut jenuh belajar yang dalam bahasa
psikologi lazim disebut learning plateau. Menurut Abu Abdirrahman Al-Qawiy (2004:
1), bahwa kejenuhan adalah tekanan sangat mendalam yang sudah sampai titik
tertentu. Siapa pun yang merasa jenuh, ia akan berusaha sekuat tenaga melepaskan
diri dari tekanan itu. Menurut Muhibbin Syah (2009: 161), jenuh juga dapat berarti
jemu dan bosan di mana sistem akalnya tidak dapat bekerja sesuai dengan yang
diharapkan dalam memproses item-item informasi atau pengalaman baru. Sedangkan
secara harfiah jenuh ialah padat atau penuh sehingga tidak memuat apa pun. Menurut
Sayyid Muhammad Nuh (2003: 15), Jenuh atau futur ialah suatu penyakit hati
(rohani) yang efek minimalnya timbulnya rasa malas, lamban dan sikap santai dalam
melakukan sesuatu amaliyah yang sebelumnya pernah dilakukan dengan penuh
semangat dan menggebu-gebu serta efek maksimalnya terputus sama sekali dari
kegiatan amaliyah tersebut.
2. Tanda-tanda Jenuh/ kelelahan:
1) Kelelahan emosional: merasa bersalah terhadap hasil belajar; merasa gagal dalam
belajar; mudah tersinggung terhadap yang berkaitan dengan belajar; mudah cemas
dalam belajar; menyalahkan orang lain terhadap hasil belajar; merasa dikejar-kejar
waktu dalam mengerjakan tugas belajar; dan merasa lelah dengan kegiatan belajar.
2) Sinis atau Depersonalisasi: enggan terlibat aktif dalam kegiatan
belajar;menganggap enteng suatu pealajaran; merasa terbebani dengan banyaknya
tugas belajar; ragu terhadap yang dipelajari; dan mengalihkan diri dari kegiatan
belajar.
3) Menurunnya keyakinan akademik: berkurangnya motivasi dalam belajar;
kehilangan semangat belajar; usaha belajar berkurang; dan merasa tidak percaya diri
dalam belajar.
3. Kecenderungan dan indikator yang dialami siswa ketika mengalami
kejenuhanbelajar menurut Huliati (Yudha dkk, 2006) yaitu:
a. Kurang peduli terhadap materi yang harus dipahaminya
b. Sulit mengambil keputusan dalam menghadapi pelajaran yang sulit dimengerti
c. Mengambil jalan pintas dalam mengerjakan soal-soal/ ulangan misalnya dengan
mencontek, menggunakan joki tugas, dsb.
d. Kurang inisiatif dan kreatif dalam memanfaatkan waktu luang
e. Mudah merasa bosan sehingga timbul perasaan tidak ingin mengikuti pembelajaran
f. Sulit memusatkan perhatian pada pelajaran apalagi jika materi yang diberikan
kurang menarik dan bertele-tele
g. Kurang motivasi dalam mengerjakan tugas.
4. Mengatasi kejenuhan
Sebagai guru, harus pandai menentukan langkah-langkah untuk mengatasi
kejenuhan dalam belajar agar peserta didik tidak mudah bosan terhadp mata pelajaran
yang diajarkan, misalnya ice breaking saat guru melihat peserta didik mulai bosan.
1. Menerapkan Metode Pembelajaran Yang Bervariasi Upaya guru untuk memilih
metode yang tepat dalam mendidik peserta didiknya adalah dengan menyesuaikan
metode dengan kondisi psikis peserta didiknya, juga harus mengusahakan agar materi
pelajaran yang diberikan kepada peserta didik mudah diterima
2. Melakukan Pendekatan Kepada Peserta Didik Pendekatan sangat diperlukan dalam
mengatasi peserta didik yang mengalami kejenuhan dalam belajar, seperti pemaparan
dari informan berikut ini: Pendekatan emosional terhadap peserta didik memang
mutlak ada dan benar-benar harus dilakukan.tiap hari mereka harus didekati dan harus
ada perhatian khusus. Karena bila semakin jauh kita dengan mereka maka semakin
jauh juga mereka dengan kita
3. Melakukan Evaluasi Pada Tiap Akhir Pelajaran Guru diharapkan mampu
menciptakan interaksi belajar mengajar yang kondusif, karena kondusivitas situasi
belajar mengajar dapat dijadikan sebagai indikasi keberhasilan mengajar.
Daftar pustaka:
Ambarwati, N. A. (2016). Kejenuhan Belajar dan Cara Mengatasinya. Jurnal Psikologi
Pendidikan Islam, Prosiding Interdisciplinary Postgraduate Student, 9-16.
Bildhonny, A. F. (2017, November). Menurunkan kejenuhan belajar siswa dengan teknik relaksasi
pada mata pelajaran pendidikan jasmani. In Seminar Nasional Pendidikan Olahraga (Vol. 1, No.
1, pp. 274-280).
Anam, S., & Fitriyani, N. (2020). LUPA, JENUH, DAN KESULITAN DALAM BELAJAR. AT-
TUROTS: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 38-49.
Astaman, A., Kadir, S., & Masdul, M. R. (2018). Upaya mengatasi kejenuhan belajar (tinjauan
pendidikan islam pada SDN 10 Banawa Kabupaten Donggala). Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1).