Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN ...

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA


SMP / MTs ............
Jl. Kaliurang km 10, Gadingan No.333 Sinduharjo Ngaglik Sleman Yogyakarta 55581

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL) BIMBINGAN KLASIKAL DARING (ONLINE)


SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Komponen : Layanan Dasar
Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema Layanan : Tetap Semangat Belajar di Masa Pandemi
Kelas / Semester : 7 / Genap
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit (Menyesuaikan)
A. Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli memahami pengertian motivasi belajar
2. Peserta didik/konseli memahami faktor-faktor yang menpengaruhi motivasi belajar
3. Peserta didik/konseli dapat menjaga semangat belajar di massa pandemi
B. Metode, Alat dan Media
Metode : Ceramah, curah pendapat dan tanya jawab secara daring (online)
2. Alat atau Media : Aplikasi Google Meet atau ZOOM atau yang lainnya; dan Power Point, video,
atau lainnya tentang Tetap Semangat Belajar di Masa Pandemi
C. Langkah-langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1.1. Guru BK Membagikan informasi layanan kepada peserta didik melalui Grup WA atau media
sosial lainnya
1.2. Guru BK mempersilahkan peserta didik untuk mengikuti instruksi dari guru BK, untuk masuk
ke dalam link media yang telah ditentukkan atau grup WA
1.3. Guru BK membuka pertemuan dengan memberikan salam/sapaan dengan penuh semangat
kepada peserta didik, kemudian dilanjutkan dengan berdoa.
1.4. Guru BK Membina hubungan baik dengan peserta didik serta membuat suasana kegiatan
secara online menjadi lebih semangat (bisa dengan tes suara atau ice breaking sederhana)
1.5. Guru BK memberikan pengantar singkat tentang tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
2. Tahap Inti
2.1. Guru BK menyampaikan slide power point atau video layanan, atau yang lainnya yang
berhubungan dengan materi layanan tersebut diatas.
2.2. Peserta didik mengamati, mencermati dan menganalisa materi yang telah disampaikan
2.3. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat dan tanya jawab secara online melalui
link media atau group .
2.4. Peserta didik (2 atau 3 orang) diberi kesempatan untuk berkomentar dengan microphone
secara online melalui link media atau group
2.5. Peserta didik mengerjakan lembar activity dan dikumpulkan atau dipublikasikan pada media
yang ditentukan oleh guru BK
2.6. Guru BK mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap materi yang disampaikan
3. Tahap Penutup
3.1. Guru BK mengajak peserta didik untuk menyimpulkan terkait materi layanan
3.2. Guru BK membagikan link google form : https://bit.ly/feedback BK yang berisi evaluasi layanan
3.3. Guru BK menyampaikan rencana layanan yang akan datang dan mengakhiri kegiatan dengan
do’a dan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Guru BK memperhatikan proses layanan serta melakukan refleksi dari kegiatan
layanan klasikal tersebut menggunakan lembar observasi dan merekam proses layanan klasikal.(jika
diperlukan)
2. Evaluasi Hasil : Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan layanan klasikal,
antara lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaiannya. (melalui
link google form)
Sleman, Januari 2021
Mengetahui
Kepala Sekolah SMP PARAMITRA Guru BK

Drs. Konselor, M.Pd.Kons. Paramitra, S.Pd.,M.Pd.


NIP 19640209 199203 1 003 NIP 19990209 201503 1 001
1. URAIAN MATERI

TETAP SEMANGAT BELAJAR


DI MASA PANDEMI COVID-19
Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah belajar,
belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian Anda saat ini,
kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan berkembang dan
menjadi lebih baik. Motivasi Belajar – Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya
penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71).
Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para Ahli Definisi Motivasi Belajar Siswa – Dalam buku
psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong
untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005:
55). Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang
kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive). Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan
timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan
sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan
atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1992: 3). Djamarah
mengemukakan bahwa belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan
sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari” (Djamarah,1991:19-21). Sedangkan menurut Slameto
belajar adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2).
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada
suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.
Jenis-jenis Motivasi Belajar
Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman
mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:
1.    Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya
 Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir
 Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
2.   Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:
 Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan lain-
lain.
 Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan sebagainya.
 Motif-motif objektif
3.    Motivasi jasmani dan rohani
 Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.
 Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4.    Motivasi intrisik dan ekstrinsik
 Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu diransang dari
luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
 Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang dari
luar.

3.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi sehingga
sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar
antara lain:
1. Faktor individual, seperti ; kematangan atau pertumbuhan,
kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.
2. Faktor sosial, seperti ; keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan
cara mengajarnya, alat-alat dalam belajar, dan motivasi sosial

Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
a)  Faktor-faktor internal : faktor Jasmaniah (Kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis (Intelegnsi, minat
dan motivasi, perhatian dan bakat, kematangan dan kesipan), faktor kelelahan (jasmani, rohani)
b)   Faktor-faktor eksternal : faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah, keadaan gedung dan metode belajar), faktor sekolah (metode mengajar dan
kurikulum, relasi guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran da waktu sekolah, keadaan gedung
dan metode belajar, standar pelajaran), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media dan teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

TIPs BELAJAR DARING DI TENGAH MASA PANDEMI

Dampak penyebaran pandemi COVID-19 di Indonesia membuat banyak sekolah maupun


Perguruan Tinggi memutuskan untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan
menggantinya dengan metode belajar jarak jauh di rumah secara daring. Hal tersebut diterapkan
untuk membatasi interaksi fisik secara langsung guna menekan penyebaran virus agar tidak semakin
meluas. Belajar secara daring tentunya memiliki tantangan tersendiri. Karena dianggap lebih bebas
dan fleksibel, peserta didik justru dituntut agar memiliki komitmen untuk melakukan pembelajaran
secara mandiri di rumah. Pembelajaran secara daring memiliki tantangan dalam pengawasan agar
peserta didik terus melakukan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan waktu belajar tatap muka.
Selain itu, tentunya perangkat teknologi seperti smartphone atau laptop serta jaringan internet
yang baik harus tersedia.
Lalu, bagaimana caranya agar pembelajaran secara daring dapat dilakukan secara efektif?
Yuk ikuti beberapa tips berikut ini : 
1. Kelola waktu dengan baik
Atur waktu belajar Anda agar Anda tidak mengulur-ulur waktu dalam mengerjakan
tugas. Biasakan fokus dan mengerjakan tugas di awal waktu. Komitmen pengerjaan
tugas tentunya akan lebih mudah dilakukan jika pihak sekolah atau perguruan tinggi
menetapkan batas waktu pengerjaan tugas kepada peserta didik. 
2. Carilah tempat nyaman
Tempat yang nyaman merupakan salah satu kunci agar belajar tetap fokus lho. Anda
bisa mencari tempat seperti sudut rumah yang nyaman untuk belajar. Anda bisa
mendekor area meja belajar sekreatif mungkin untuk menambah semangat belajar
Anda.
3. Siapkan perangkat yang dibutuhkan
Persiapkan perangkat yang anda butuhkan, baik itu laptop, smartphone, komputer
maupun saklar listik untuk mengisi daya perangkat Anda agar tidak kehabisan daya di
tengah-tengah fokus belajar. Pastikan juga perangkat Anda terhubung dengan
jaringan internet yang baik agar Anda dapat mengakses platform pembelajaran
daring yang Anda butuhkan tanpa kendala.
4. Komunikasi dengan pengajar dan teman belajar
Meskipun Anda belajar dengan jarak jauh dari pengajar, bukan berarti Anda bebas
bersantai dan menunda tugas yang diberikan lho. Tetap jaga komunikasi dengan
pengajar dan teman belajar. Jika dibutuhkan, Anda juga bisa mengadakan grup chat
khusus untuk membahas tugas yang diberikan. Selain itu, Anda juga bisa melaporkan
tugas setiap harinya kepada pengajar.
5. Jaga Kebersihan
Di saat pandemi COVID-19 ini, kebersihan merupakan salah satu hal yang penting.
Rajin mencuci tangan dengan sabun dan tidak lupa membersihkan perangkat belajar
Anda baik smartphone maupun laptop secara berkala. Stay Clean!

http://www.wantiknas.go.id/id/berita/tips-belajar-daring-di-tengah-masa-pembatasan-sosial-berskala-besar

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr. Reisa Broto Asmoro menyampaikan tujuh kiat atau
cara yang perlu diperhatikan agar sukses melakukan kegiatan belajar daring.
PERTAMA
siswa dan guru harus bergembira. Jangan stres. Pastikan, semuanya sudah paham dengan cara
mengoperasikan alat teknologi. 
KEDUA,
bagi kelas menjadi kelompok belajar yang kecil, diskusi, kerja kelompok dan akan membuat waktu
belajarnya akan lebih efektif,”
KETIGA,
guru dan murid sepakat mengerjakan tugas kelompok, dan menciptakan suatu tantangan atau
lomba yang memerlukan kolaborasi. 
KEEMPAT,
Alokasikan waktu bagi murid-murid yang tertinggal atau kurang dapat memahami sesi
pembelajaran.
KELIMA,
fokus dan kuatkan pada subjek pelajaran yang dapat ikut membantu kemampuan para murid, untuk
bisa sukses di pelajaran manapun. Seperti, bahasa dan sains. 
KEENAM,
amati, tiru, modifikasi, dan lihat cara guru lain belajar, dan yang pastinya yang bagus itu yang
menjadi contoh. 
KETUJUH
Membuat sesi online menjadi riang gembira, dan penuh interaksi, serta mudah mentransfer ilmu
pengetahuan adalah dengan berkreasi, dan tentunya dengan bekerja sama.

https://covid19.go.id/p/berita/tujuh-kiat-sukses-bersekolah-dengan-pembelajaran-daring
2. KEGIATAN (ACTIVITY) PESERTA DIDIK

NAMA KEGIATAN : KISAH SEMANGAT “BENYAMIN CARSON” MERAIH MIMPINYA

Di sekolah setiap anak punya bakat, minat dan kecerdasan yang berbeda. Anak yang cepat memahami
sebuah pelajaran kerap disebut anak cerdas, dan anak yang agak lambat disebut anak "otak udang",
begitulah gambaran kita saat masih sekolah dulu. Sering timbul perang batin pada anak saat ia menerima
raport "kebakaran" karena kecenderungan yang sering terjadi, anak akan dimarahi oleh orang tuanya dan
akhirnya "beban mental" anak bertambah. Sejak saat itulah cap "anak bodoh" akan terus melekat pada
dirinya. Kata-kata buruk itu terus akan mengikuti dirinya. PADA DASARNYA TIDAK ADA ANAK YANG
TERLAHIR BODOH. Tuhan menganugerahkan kelebihan berpikir pada manusia dibanding makhluk lainnya.
Menjadi rangking terakhir di kelas apakah berarti ia bodoh ? Tunggu dulu ..... Ada seorang anak yang
dibesarkan dalam serba keterbatasan dan kemiskinan. Ibunya bernama Sonya, yang dikeluarkan dari
sekolahnya karena tidak mampu membayar di kelas tiga SD. Usia 13 tahun Sonya menikah dan melahirkan
anak cemerlang, Benyamin Carson. Ben lahir di Detroit, Michigan 18 September 1951. Ibunya
membesarkan Ben dan kakaknya Curtis seorang diri dengan bekerja sebagai pembantu rumah tangga
paruh waktu. Terkadang hanya 2 atau 3 pekerjaan saja yang diambil ibu Ben.
Ben mengalami kesulitan belajar saat di sekolah. Nilai-nilainya di bawah standard. Cukup alasan buat
sekolah untuk mengeluarkan Ben. Teman-teman Ben menjulukinya "anak bodoh", "idiot" dan julukan
lainnya yang menyakitkan. Kebodohan Ben ternyata ada kisahnya tersendiri. Ben tidak bodoh. Dia harus
membantu pekerjaan rumah yang ditinggalkan ibunya ketika bekerja hingga larut malam. Akibatnya Ben,
sering mengantuk saat di kelas pagi hari dan sulit berkonsentrasi. Inilah peristiwa yang terjadi pada Ben.
Semangat Ben pun timbul. Ia tidak ingin dijuluki anak bodoh terus-menerus. DENGAN SEMANGAT
MEMBAJA, DAN ATAS BANTUAN IBUNYA, BEN SETIAP MINGGU DIWAJIBKAN MEMBUAT RESUME DARI
BUKU PERPUSTAKAAN DAN HASILNYA DIBACAKAN PADA IBUNYA. Ternyata proses belajar seperti ini
menghasilkan sebuah kemajuan buat Ben. Ben berhasil menjawab semua pertanyaan gurunya dan nilai-
nilai Ben menjadi lebih baik.
Rasa haus dan lapar akan ilmu pengetahuan terus menguasai Ben. Semua mata pelajaran dilahap Ben
dengan rakus. Ben bercita-cita menjadi seorang dokter. Setelah lulus dari SMA, ia pun melanjutkan ke
Universitas Yale dan meraih gelar psikolog di Yale. Minatnya pun berubah 360 derajat, tiba-tiba ia ingin
menjadi ahli bedah syaraf terkenal. Ben segera mendaftar ke Fakultas Kedokteran di Universitas Michigan.
Ben lulus menjadi dokter bedah syaraf dengan nilai cum laude.
Siapa menyangka, dulu anak paling bodoh di sekolah kini adalah SEORANG DOKTER BEDAH SYARAF
TERKENAL DI AMERIKA. Berbagai penghargaan dari dalam dan luar negeri diraih Ben. Bahkan Gedung
Putih juga sempat menyematkan penghargaan "The Presidential Medal of Freedom". Ben sering tampil
sebagai pembicara pada seminar-seminar kedokteran di seluruh dunia. Pendapatnya dijadikan sebagai
rujukan utama dalam bidang bedah syaraf.
Pada usia 32 tahun, Ben menjadi direktur Rumah Sakit Bedah Syaraf Pediatric. Sebuah pencapaian yang
mengejutkan dari seorang dokter muda.

Anda mungkin juga menyukai