Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGAMATAN

KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

Diajukan untuk memenuhi Ulangan Praktek Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

DISUSUN OLEH:

SRIA RISKA ELVANY

Guru Bidang Studi : Elma Tyanasari s,pd

SMAN 1 NAPABALANO

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas laporan pengamatan yang berjudul “ Laporan pengamatan kebersihan lingkungan SMAN 1 Napabalano “ ini
dengan baik tanpa ada halangan. Laporan kegiatan pengamatan ini berisi tentang seluruh kebersihan lingkungan sekolah SMAN 1
Napabalano.

Terselesaikannya Laporan ini tentu tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
setulus-tulusnya kepada semua pihak.

Laporan ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, saya harap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi referensi untuk membantu menyadarkan kita pentingnya kebersihan lingkungan
sekitar.

Semoga dengan membuat laporan ini dapat membuat kita semua sadar tentang pentingnya kebersihan lingkungan sekolah dan
dapat memotivasi kita semua.

Tampo, 9 November 2021

Penyusun

( SRIA RISKA ELVANY )


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………………………………………………………i

Daftar Isi …………………………………………………………………………………………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………………………………………….

1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………………………………………………………………...

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan Kebersihan Disekolah ………………………………………………………………………………………………

2.2 Permasalahan Dalam Membersihkan Lingkungan sekolah ………………………………………………………

2.3 Pengaruh Kebersihan Terhadap Proses Belajar Mengajar ………………………………………………………..

2.4 Arti Kebersihan Lingkungan ……………………………………………………………………………………………………….....

BAB 3 PENGAMATAN

3.1 Kondisi Kebersihan di SMAN 1 NAPABALANO …………………………………………………………………………...

3.2 Peran Siswa Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah ………………………………………………...

3.3 Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah Terhadap Siswa/I ……………………………………………………………

3.4 Upaya Menciptakan Sekolah Yang Bersih …………………………………………………………………………………....

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………………………………….............

4.2 Saran …………………………………………………………………………………………………………………………………….............

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………………………………………………...

Lampiran ………………………………………………………………………………………………………………………………………………….....
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebersihan pangkal kesehatan. Kata-kata ini sudah tidak asing lagi bagi kita. Di suatu lingkungan sekolah seringkali sebuah
sekolah mengalami permasalahan tentang kebersihan. Hal ini disebabkan oleh para siswa yang membuang samapah
sembarangan. Motivasi penulis mengangkat tema ini karena sangat kurang sekali kesadaran siswa-siswi untuk membuang
sampah pada tempat sampah atau tong sampah yang telah disediakan.

Walaupun sudah tiap hari diingatkan atau dinasehati namun sampah tetap saja berserakan terutama di dalam ruang
kelas. Bahkan kalau diperiksa di dalam laci meja penuh sampah –sampah kertas dan bekas bungkus makanan.

Seringkali kita mendengar slogan-slogan di berbagai tempat terutama di sekolah, yang isinya mengajak kita untuk
menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi slogan tadi tidak kita perdulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka
tanpa ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk menjaga
kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga seringkali merobek-robek
kerta dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya juga dibuang di tempat A, padahal di tempat-tempat tersebut
telah disediakan tempat sampah.

Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor,kumuh, dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita
buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat
menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman. Oleh karena itulah saya selaku penulis tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap kebersihan lingkungan sekolah untuk membantu para murid menjadi lebih paham akan arti kebersihan
lingkungan,terutama lingkungan disekitar sekolah.

1.2 Rumusan Masalah

Dari beberapa masalah dirumuskan suatu masalah yang akan dibahas dalam laporan ini yaitu: Bagaimana cara
penanggulangan sampah jajanan dalam lingkungan sekolah serta arti mengenai kebersihan dan manfaat kebersihan
sekolah tehadap proses belajar mengajar.
1.3 Tujuan

Tujuan pengamatan merupakan hal yang hendak dicapai dalam pedoman untuk melakukan suatu kegiatan yang telah
dirumuskan. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk membangkitkan kesadaran para siswa/siswi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

2. Untuk memberikan pengarahan bahwa kebersihan lingkungan itu sanagat penting bagi proses

belajar mengajar.

3. Untuk mengetahui kondisi kebersihan lingkungan SMAN 1 NAPABALANO.

4. Untuk mengetahui peran serta siswa dalam menjaga kebersihan di lingkungan sekolah.

5. Untuk mengetahui pengaruh kondisi kebersihan lingkungan sekolah terhadap siswa/I SMAN 1

NAPABALANO
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelaksanaan Kebersihan disekolah

a. Kegiatan Pembersihan harian

Kegiatan ini dilakukan setiap hari kerja efektif pada waktu sebelum kegiatan pembelajaran di kelas di mulai, mulai jam
07.15 – 08.00 wita. Tujuannya untuk membersihkan ruang kelas dan halaman sekitar ruang kelas masing-masing.

2.2 Permasalahan dalam membersihkan lingkungan sekolah

Beberapa kesulitan yang dialami dalam memberihkan lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:

• setiap keluar istrahat sampah jajanan mulai banyak berserakan.

• kesadaran para siswa dalam membersihkan lingkungan sekolah

• kurangnya fasilitas untuk membersihkan lingkungan sekolah terutama dalam membersihkan

kamar mandi.

2.3 Pengaruh kebersihan terhadap lingkungan sekolah

Lingkungan belajar yang efektif adalah sebuah lingkungan belajar yang produktiv, dimana sebuah lingkungan belajar yang
didesain atau dibangun untuk membantu pelajar meningkatkan produktifitas belajar mereka sehingga proses belajar mengajar
tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Hal ini dapat digambarkan dengan, kemudahan para pelajar dalam berfikir,
berkreasi juga mampu secara aktif dikarenakan lingkungan belajar yang bersih sangat mendukung sehingga timbul ketertiban dan
kenyamanan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Berbeda halnya dengan pelajar yang memiliki sebuah lingkungan
belajar yang kotor, tentunya akan menimbulkan kesan malas dan membosankan sehingga tidak timbul rasa semangat pada
proses belajar mengajar dikarenkan lingkungan yang kotor dan tidak konduktif dan efektif

2.4 Arti Kebersihan Lingkungan


Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka
mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan
dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan.

Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Kebersihan
adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu, sampah, dan bau.

Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik. Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.

BAB III
PENGAMATAN

3.1 Kondisi kebersihan di SMAN 1 NAPABALANO

Kebersihan lingkungan sekolah adalah salah satu faktor yang mendorong kita untuk lebih bersemangat dalam proses
kegiatan belajar mengajar, oleh karena itu kebersihan lingkungan sekolah harus dijaga. Begitu pula dengan kebersihan lingkungan
SMAN 1 NAPABALANO yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Kondisi kebersihan SMAN 1 NAPABALANO saat ini sudah sedikit
menunjukkan lingkungan sekolah yang bersih tapi tak jarang juga ditemui beberapa sampah di sekitar lingkungan sekolah dan di
beberapa tempat seperti laci meja dan tempat-tempat yang tidak terlihat oleh mata (tersembunyi). Padahal tempat tersebut
bukanlah tempat sampah.

Sampah-sampah tersebut berupa sampah sisa makanan, bungkus plastic makanan, dan lain-lain. Pada saat apel pagi yang
diadakan setiap hari, pihak sekolah selalu mengingatkan para siswa untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak
membawa sampah plastic berupa bungkus plastic makanan ke dalam kelas apalagi sampai membuang sampah tersebut ke dalam
laci meja. Tetapi, tidak jarang juga ditemukan siswa yang masih saja mengotori laci mejanya. Pihak sekolah sudah sangat sering
memperingatinya, bahkan kewalahan menghadapi beberapa siswa/i yang masih belum mengalami kesadaran tentang pentingnya
menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih khususnya di lingkungan sekolah kita.

3.2 Peran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah

Agar sekolah terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah dengan cara tidak
membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang masih berserakan dan membuangnya pada
tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang masih berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan
tidak mencoret-coret meja, bangku dan juga tembok yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku, meja dan
tembok tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi.

Selain membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihan bangku, meja, dan tembok, siswa juga diwajibkan untuk
melaksanakan piket kelas yang sudah menjadi ketentuan di SMAN 1 NAPABALANO.

Hal yang paling pokok untuk untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan SMAN 1 NAPABALANO ini adalah,
kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan sekolah ini agar sekolah tetap dalam keadaan bersih dan
nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

3.3 Dampak Kondisi Lingkungan Sekolah terhadap Siswa/i.

Dalam proses pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi prestasi siswa. Salah satunya yaitu kebersihan lingkungan
sekolah, khususnya di dalam kelas. Kebersihan sangat mempengaruhi konsentrasi belajar siswa. Jika kelas bersih, indah dan
tertata rapi maka kemungkinan besar kenyamanan dalam proses pembelajaran akan tercapai. Selain itu konsentrasi pun bisa
lebih focus, dengan begitu system kerja otak akan meningkat juga. Tetapi sebaliknya, jika lingkungan sekolah terutama kelas
terlihat kotor dan kumuh, pelajaran atau materi yang akan diberikan oleh guru akan sulit diterima oleh siswa, hal ini disebakan
karena pecahnya konsentrasi akibat situasi kelas yang tidak nyaman. Suasana kelas yang seperti ini juga menyebabkan siswa
bosan atau mengantuk. Maka dari itu kelas harus selalu dalam keadaan bersih agar siswa bisa meningkatkan semangat belajar
dan prestasinya.

3.4 Upaya Menciptakan Sekolah yang Bersih

Tentu saja kita tidak ingin sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh sampah. Disamping itu, sampah yang
sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan terutama di dalam kelas dan di laci meja juga
dapat menimbulkan ketidak nyamanan saat proses belajar mengajar berlangsung. Demi terciptanya lingkungan
sekolah dan kelas yang bersih dan sehat sebaiknya melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut,
upaya-upaya yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

Pertama-tama siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendri untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah terlebih di dalam kelas dan laci meja. Petugas piket juga diharapkan selalu memerhatikan apa saja
yang harus dibersihkan di dalam kelas. Melarang siswa membuang sampah di laci meja dan sekitarnya. Melarang siswa
mencorat-coret bangku dan meja, dan memberi sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Kondisi kebersihan SMAN 1 NAPABALANO masih tergolong belum sepenuhnya bersih, karena masih ditemukan sampah-
sampah di dalam kelas.

Kebanyakan siswa masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan kelas, tetapi untuk halaman sekolah
SMAN 1 NAPABALANO sudah tergolong lingkungan bersih.

4.2 Saran

• Menegakkan peraturan piket di kelas masing-masing

• Menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi siswa dan siswi yang mengotori lingkungan sekolah

• Menjaga penyediaan sarana kebersihan ( sapu dan berbagai peralatan yang bisa digunkan untuk
membersihkan ) lingkungan sekolah maupun kelas.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai