Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITATIF

Dalam penelitian ini analisis statistik deskriptif bertujuan untuk mengetahui gambaran variabel
penelitian. Variabel yang digunakan dan dianalisis dalam penelitian ini yaitu Arus Kas Operasi (X1),
Profitabilitas (X2), Leverange (X3) dan Lukuiditas (X4). Analisis deskriptif meliputi nilai
maksimum, nilai minimum, rata-rata (mean), dan Standar Deviasi dari variabel-variabel penelitian.

Dari 39 data terdapat 2 data yang tidak memenuhi asumsi klasik dan merupakan data yang outlier
yaitu data ke 2 dan 10 (lihat di excel ada tanda berwarna kuning). Jadi dihilangkan dari data yang
akan diolah. Total data yang diolah sebanyak 37 data.

UJI ASUMSI KLASIK


1. UJI NOMALITAS RESIDUAL
Berdasarkan gambar Plot, terdapat 2 ketentuan :
 Jika titik-titik atau data berada di dekat atau mengikuti garis diagonalnya maka dapat
dikatakan bahwa nilai residualnya berdistribusi normal
 Jika titik-titik menjauh atau tersebar dan tidak mengikuti garis diagonal maka hal ini
menunjukkan bahwa nilai residual tidak terdistribusi normal.

Jadi berdasarkan gambar Plot di atas titik-titik atau data berada di dekat atau mengikuti garis
diagonalnya, maka dapat disimpulkan bahwa nilai residualnya terdistribusi normal.

Namun untuk lebih pasti agar tidak ada persepri yang salah, maka dapat diuji menggunakan
metode one sample kolmogorovsmirnov-test sebagai berikut.

Uji statistik untuk mengetahui normalitas distribusi data dapat dilakukan dengan menggunakan
metode one sample kolmogorovsmirnov-test (nilai α = 0,05).
 Bila sig (2-tailed) > 0,05 maka data mempunyai distribusi normal, dan sebaliknya jika <
0,05 maka data mempunyai distribusi tidak normal.
 Berdasarkan analisis data diperoleh Asymp.Sig.(2-tailed) = 0,134 > 0,05 , jadi dapat
disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal.

2. UJI MULTIKOLINEARITAS
Multikolinearitas dapat dideteksi pada model regresi apabila pada variabel
terdapat pasangan variabel bebas yang saling berkorelasi kuat satu sama lain. Mendeteksi
ada tidaknya multikolinearitas, yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel-
variabel independen yang dapat dilihat melalui Variance Inflation Factor (VIF). Nilai
VIF yang bisa ditoleransi adalah 10. Apabila VIF variabel-variabel independent < 10,
dan nilai tolerance > 0,1 berarti tidak ada multikolinearitas.
Pada tabel di atas menunjukkan semua variabel mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan
nilai VIF < 10 maka data tersebut tidak terjadi multikoleniritas pada data yang akan
diolah.

3. UJI AUTOKORELASI
 Uji Durbin-Watson

Untuk memeriksa ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan uji Dubrin-Waston dengan
keputusan sebagai berikut:
Ho : du < DW < 4-du, maka tidak terjadi autokorelasi sehingga Ho diterima.
H1 : DW < d1 atau DW > 4-dl, maka terjadi autokorelasi, sehingga Ho ditolak.
H2 : dl < DW < du atau 4-dl < DW < 4-du, tidak dapat disimpulkan.
k (variabel bebas) = 4 (X1,X2,X3,X4), n = 37 (nilai dl dan du dilihat pada tabel dw)

Dw Dl Du 4-Dl 4-Du
1,948 1,2489 1,7233 2,7511 2,2767

Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu DW = 1,948, untuk nilai dl = 1,2489 dan nilai du =
1,7233. Maka dapat diambil keputusan bahwa : du < DW < 4-du, jadi Ho diterima,
artinya tidak terjadi autokorelasi.
4. UJI HETEROSKEDASTISITAS

Berdasarkan gambar Scatterplot diatas, dapat dilihat bahwa :

 titik-titik data tersebut menyebar di daerah atas dan bawah atau di sekitar angka 0.
 Titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah angka 0 saja.
 Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian
menyempit dan melebar kembali.
 Penyebaran titik-titik data tidak berpola

Jadi dapat disimpulkan bahwa gambar Scatterplot di atas menunjukkan bahwa data yang diolah
tidak terjadi gejala heterokedastisitas.

Agar lebih pasti menyimpulkan bahwa data tersebut tidak terjadi gejala heterokedastisitas, maka
dapat menggunakan uji Glejser dimana untuk menguji adanya ketidaksamaan varian dari residual
untuk semua pengamatan. Hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser adalah sebagai berikut.
DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM UJI HETEROKEDASTITAS :
 Jika nilai Asymp. Sig.(2-tailed) < 0,05 maka terjadi Heterokedastitas
 Jika nilai Asymp. Sig.(2-tailed) > 0,05 maka tidak terjadi Heterokedastitas

Berdasarkan tabel di atas, dapat di jelaskan bahwa nilai signifikasi dari 4 variabel bebas tersebut
memiliki nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 dengan demikian maka tidak terjadi
Heterokedastisitas.

ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

Analisis regresi berganda merupakan teknik analisis yang umum digunakan dalam
menganalisis hubungan dan pengaruh satu variabel terikat dengan dua atau lebih variabel bebas.
Analisis regresi berganda ini dilakukan dengan bantuan statistic yaitu SPSS (Statistical
Product and Service Solution).
Y= a + β1X1 + β2x2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana:
Y = Kebijakan Dividen
a = Konstanta
β1- β3 = Koefisien dari variabel bebas
X1 = Arus Kas Operasi
X2 = Profitabilitas
X3 = Leverage
X4 = Lukuiditas
Y= a + β1X1 + β2x2 + β3X3 + β4X4 + e

Y = - 0,197 + 0,468 X1 + 0,387 X2 + 0,387 X3 + 0,970 X4 + e

UJI HIPOTESIS

1. UJI F
Pengujian atas hipotesis yang dirumuskan dilakukan secara parsial maupun simultan
(serentak). untuk melihat pengaruh seluruh variabel secara simultan terhadap variabel
dependen, maka akan dilakukan uji F (Anova). Uji F adalah uji yang menyatakan
pengaruh seluruh variabel yang diteliti secara simultan terhadap variabel Y.

Jika melihat nilai F

 Nilai F yang diperoleh dari perhitungan dicocokkan dengan F tabel dengan taraf
kepercayaan 5%. Jika F hitung > F tabel maka terdapat pengaruh secara bersama sama
(Simultan) terhadap variabel dependen. Jika F hitung < F tabel maka tidak terdapat
pengaruh secara bersama sama (Simultan) terhadap variabel dependen.
df1 = 4 ; df2 = 32 (lihat pdf f-tabel), maka Ftabel = 2,67 dan untuk Fhitung = 11,582
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa F hitung > F tabel , maka terdapat pengaruh
variable independen (bebas) secara bersama sama (Simultan) terhadap
variabel dependen (terikat).

Jika melihat nilai Sig.

 Hipotesis yang di gunakan yaitu, jika nilai signifikan < 0,05 maka variabel
independen secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Jika nilai signifikan >0,05 maka variabel independen secara bersama
sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
 Berdasarkan data yang diperoleh nilai Sig. 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh secara bersama sama (Simultan) terhadap
variabel dependen.

2. UJI T
Uji t yang menyatakan pengaruh suatu variabel independen secara individu atas
variabel dependen. Kedua pengujian tersebut dilakukan dengan tingkat signifikan 5%.
Penarikan kesimpulan untuk kedua uji diatas dilihat melalui tingkat signifikansi yang
dihasilkan oleh software SPSS. Apabila tingkat signifikan yang dihasilkan < 0,05
maka hal ini berarti hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.
Apabila tingkat signifikansi yang dihasilkan > 0,05 menandakan bahwa hipotesis
yang telah dibentuk dalam penelitian ini ditolak.

N= 37;
df = N-jumlah variabel bebas = 37 – 4= 33
Melihat nilai Sig.

 Jika hasil analisis menunjukkan nilai p ≤ 0,05 maka pengaruh variabel dependen
adalah secara statistik signifikan pada alfa 5%. Sebaliknya jika hasil analisis
menunjukkan p > 0,05 maka pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara statistik tidak signifikan.
 Berdasarkan data yang diperoleh :
 Arus Kas Operasi (X1) : 0,007 < 0,05 yang berarti bahwa Arus Kas
Operasi berpengaruh secara signifikan terhadap Kebijakan Dividen.
 Profitabilitas (X2) : 0,008 < 0,05 yang berarti bahwa Profitabilitas
berpengaruh secara signifikan terhadap Kebijakan Dividen.
 Leverage (X3) : 0,845 > 0,05 yang berarti bahwa Leverage tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap Kebijakan Dividen.
 Likuiditas (X4) : 0,037 < 0,05 yang berarti bahwa Likuiditas berpengaruh
secara signifikan terhadap Kebijakan Dividen.

 KOEFISIEN DETERMINAN ATAU UJI R SQUARE (R2)

Diperoleh nilai R Square = 0,591 , jika dipersentasekan menjadi 59,1 %, artinya 59,1 % variabel bebas
(X) dapat menjelaskan variabel terikat (Y), sisanya yaitu 40,9 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini.

Anda mungkin juga menyukai