Anda di halaman 1dari 13

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM MATERI PERTUMBUHAN

DAN PERKEMBANGAN MENGGUNAKAN HIDROPONIK


RAKIT APUNG DAN RASIO NUTRISI

David Indra Gunawan, Entin Daningsih, Reni Marlina


Program studi Pendidikan Biologi FKIP Untan Pontianak
Email : davidindra.gunawan21@gmail.com

Abstract

This study aimed to determine the effect of floating raft hydroponic media
products on static and dynamic methods and different nutrient ratios as media in
growth practicum activities in schools. The method used was research and
development (R & D) method using 6 stages, starting from potential and
problems, data collection, product design, design validation, design revisions
and limited trials. Stage The trial involved students and validators as material
and media experts. The research instruments were in the form of validation
questionnaires, student response questionnaires and student practical
worksheets. The results of the prototype validation and floating raft hydroponic
media products by material and media experts included the feasible category
(100%). Based on the results of the questionnaire responses of students showed
that students strongly agreed that the floating hydroponic raft was used as
laboratory work (86.80%)

Kata kunci : floating raft hydrophonics, laboratory work media, student


responses

PENDAHULUAN
Pada hakekatnya praktikum me- Berdasarkan hasil wawancara dengan
rupakan salah satu wujud untuk guru biologi kelas XII di SMA Santo
menunjukkan kemampuan penguasaan Fransiskus Asisi Pontianak, praktikum
materi teori disamping untuk melatih yang dilakukan pada materi pertumbuhan
keterampialan, ketekunan dan kedisiplinan dan perkembangan yang biasanya
(Saraswati, 2015). Praktikum sangat dilakukan di sekolah ialah dengan me-
penting dalam pembelajaran, karena sesuai lakukan pengamatan pertumbuhan kacang
dengan tujuan pendidikan yang meliputi hijau yang ditanam pada tanah di dalam pot
tiga aspek yaitu mengembangkan dengan perbedaan peletakan di tempat
pengetahuan, menanamkan sikap ilmiah, gelap dan terang. Berdasarkan hasil
dan melatih keterampilan. wawancara pengamatan yang dilakukan
Melalui praktikum, peserta didik ialah pada pertumbuhan tinggi tanaman
mengalami dan mempraktekkan teori dan jumlah daun. Oleh karena itu peserta
sehingga mereka memperoleh pemahaman didik belum dapat mengamati keseluruhan
yang mendalam tentang suatu konsep, vegetatif tumbuhan yaitu jumlah daun,
sebab mereka melakukan dan melihat tinggi tanaman dan panjang akar. Dengan
sendiri (Salirawati, Subiantoro dan demikian diperlukan adanya metode
Pujianto,2010). praktikum yang tepat sehingga peserta

1
didik dapat mencapai tujuan pembelajaran bahan-bahan sederhana dan memanfaatkan
yaitu mengamati keseluruhan organ barang-barang bekas”.
vegetatif tanaman. Sistem hidroponik rakit apung
Media praktikum yang berpotensi berpotensi untuk diteliti dan dimodifikasi
dijadikan sebagai alternatif media untuk untuk dijadikan alternatif media praktikum
mengamati keseluruhan organ vegetatif di sekolah dengan ukuran yang lebih
tumbuhan ialah media hidroponik. sederhana dan disesuaikan untuk me-
Menurut Prastio (2015), “hidroponik nunjang kebutuhan praktikum per-
adalah sistem bertanam di media air, tanpa tumbuhan dan perkembangan di kelas XII
menggunakan tanah”. Heriwibowo dan SMA serta pencarian rasio nutrisi yang
Budiana (2014) juga menyatakan bahwa, berasal dari pupuk anorganik yang mudah
“berkebun secara hidroponik dapat di- ditemukan dipasaran.
lakukan pada lahan atau ruang yang Berdasarkan uraian tersebut, pe-
terbatas, misalnya di atap, dapur, halaman nelitian ini dilaksankan dengan judul
atau garasi”. “Pengembangan Media Praktikum Materi
Penelitian mengenai pengembangan Pertumbuhan dan Perkembangan Meng-
media praktikum menggunakan hidro- gunakan Hidroponik Rakit Apung dan
ponik sudah pernah dilakukan. Winata Rasio Nutrisi” .
(2011), meneliti mengenai studi hara dari
penggunaan pupuk Urea, Gandasil B, Gan- METODE PENELITIAN
dasil D, SP36 dan KCL sebagai alternatif Metode penelitian ini menggunakan
hara yang diimplementasikan pada sistem metode Research and Development
hidroponik sebagai media praktikum. (R&D) yang mengacu pada Sugiono
Asikin (2011), lebih lanjut meneliti (2015). Peneitian ini menggunakan 6
mengenai sistem hidroponik, yaitu mem- tahapan dari 10 tahapan yang terdapat
bandingkan sistem NFT dan sistem Rakit dalam metode R&D yaitu : (1) Potensi
Apung, pada sistm rakit apung tumbuhan dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3)
lebih besar secara signifikan dan berbeda Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5)
nyata. Namun Asikin (2011) juga masih Revisi Desain, (6) Uji Coba Produk.
menemukan pada sistem yang dirakitnya Namun pada penelitian ini terdapat
masih terlalu besar untuk dilaksanakannya modifikasi setelah tahap revisi desain
praktikum di sekolah, karena memerlukan terdapat penambahan yaitu tahapan va-
ruangan yang cukup besar. lidasi produk, dan selanjutnya dilanjutkan
Penggunaan sistem rakit apung pada tahap uji coba produk.
menunjukkan perbedaan pertumbuhan ta- Tahap pertama yang dilakukan yaitu
naman secara signifikan dan berbeda nyata mengidentifikasi potensi dan masalah
pada penelitian yang dilakukan Asikin yang dilakukan dengan observasi serta
(2011). Menurut Herwibowo dan Budiana wawancara dengan guru Biologi kelas XII
(2014), “kelebihan dari sistem hidroponik SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak
rakit apung ialah tanaman mendapat suplai mengenai kegiatan praktikum yang biasa
air dan nutrisi secara terus menerus, lebih dilakukan di sekolah pada materi
menghemat air dan nutrisi, mempermudah pertumbuhan dan perkembangan. Se-
perawatan karena tidak perlu melakukan lanjutnya mempelajari silabus Kurikulum
penyiraman, membutuhkan biaya yang 2013 mengenai materi pertumbuhan dan
cukup murah”. Lebih lanjut lagi menurut perkembangan serta mencari media
Moesa (2016), “salah satu sistem Hidro- praktikum yang dapat menunjang
ponikyang paling banyak dan mudah pertumbuhan tanaman hingga pada fase
dilakukan ialah sistem rakit apung, sistem vegetatif (akar, batang dan daun). Jadi,
rakit apung dapat dibuat menggunakan diperlukan media praktikum yang tepat
sehingga peserta didik dapat mencapai

2
tujuan pembelajaran yaitu mengamati Validasi ini bertujuan untuk mengetahui
keseluruhan organ vegetatif tanaman kelayakan desain produk hidroponik rakit
Tahap kedua yaitu melakukan apung statis dan hidroponik rakit apung
pengumpulan data. Pengumpulan data dinamis sebagai media praktikum pada
dilakukan dengan melakukan wawancara, materi pertumbuhan dan perkembangan.
studi literatur dan prariset. Wawancara Validator ahli media terdiri dari 1 orang
dilakukan dengan guru Biologi kelas XII dosen Fakultas Pertanian UNTAN dan 2
SMA Santo Fransiskus Asisi Pontianak orang Komunitas Hidroponik, sedangkan
serta observasi mengenai praktikum per- validator ahli materi terdiri dari 1 orang
tumbuhan tanaman yang selama ini dosen Pendidikan Biologi FKIP UNTAN,
dilakukan di sekolah tersebut. Studi 1 orang guru Biologi kelas XII SMA
literatur dilakukan dengan mempelajari Santo Fransiskus Asisi Pontianak dan 1
artikel dan penelitian mengenai hidro- orang guru Biologi kelas XII SMA
ponik, membaca buku-buku mengenai Maranatha Pontianak. Pada tahap validasi
hidroponik yang umum digunakan sebagai prototipe hidroponik rakit apung statis dan
panduan untuk memodifikasi hidroponik, dinamis yang telah dirakit kemudian di
jenis-jenis unsur hara yang digunakan validasi oleh ahi media dan ahli materi.
sebagai nutrisi serta kriteria tanaman yang Angket validasi prototipe oleh ahli media
digunakanj dalam hidroponik. Prariset terdiri dari 9 indikator sedangkan angket
dilakukan dengan mengujicobakan be- validasi prototipe oleh ahi materi terdiri
berapa rasio nutrisi dari pupuk-pupuk dari 3 indikator.
anorganik yang dapat diperoleh dengan Tahap kelima yaitu revisi desain.
mudah dipasaran serta dengan harga yang Dilakukan revisi desain hidroponik rakit
relatif murah yaitu Urea, Gandasil D, apung berdasarkan hasil validasi prototipe
KCL, dan SP36. Rincian rasio prariset oleh validator bertujuan untuk mem-
tampak dari nutrisi yang digunakan perbaiki kekurangan yang ditemukan pada
yaitu terdiri dari hara I (Urea : 1 g ; saat validasi hidroponik rakit apung statis
Gandasil D : 0,5 g ; KCL : 0,2 g ; SP-36 : dan dinamis. Setelah dilakukan revisi
0,6 g), hara II (Urea : 1 g ; Gandasil D : desain maka masuk ke tahap validasi
0,5 g ; KCL : 0,2 g ; SP-36 : 0,7 g) dan media produk. Tujuan validasi media
hara III (Urea : 1 g ; Gandasil D : 0,5 g ; yaitu untuk menguji sistem hidroponik
KCL : 0,2 g ; SP-36 : 0,8 g) serta hara IV rakit apung statis dan dinamis dapat me-
berupa AB mix (5ml larutan A dan 5ml nunjang pertumbuhan tanaman serta untuk
larutan B AB mix dalam satuan liter). melihat kelayakan media hidroponik rakit
Tahap ketiga yaitu desain produk. apung statis dan dinamis sebagai media
Hidroponik rakit apung didesain menjadi pratikum di sekolah. Angket validasi
dua yaitu hidroponik rakit apung statis media produk oleh ahli media terdiri dari
dan hidroponik rakit apung dinamis. 2 indikator sedangkan angket validasi oleh
Hidroponik rakit apung statis didesain ahli materi terdiri dari 5 indikator. Hasil
menggunakan gelas plastik berdiameter validasi di-analisis menggunakan skala
6,5cm, styrofoam, spons, dan rak pen- Guttman dengan kriteria jawaban LD
opang. Sementara itu hidroponik rakit (Layak Digunakan) atau TLD (Tidak
apung dinamis didesain menggunakan Layak Digunakan). Analisis diawali
bahan dasar berupa wadah persegi ber- dengan pemberian skor pada kriteria yang
ukuran 18cm × 11cm × 6cm, dengan dinilai oleh validator, dengan Ya bernilai
bantuan aerator sebagai penghasil 1, dan Tidak bernilai 0. Kemudian skor
gelembung, selang, penghubung type t, total dihitung dari jawaban setiap
styrofoam, spons, dan rak penopang. validator. Adapun rumus yang digunakan
Tahap keempat yaitu validasi desain ialah sebagai berikut:
(prototipe). P=f/N×100%..........................................(1)

3
Keterangan: HASIL DAN PEMBAHASAN
P= Persentase skor 1. Potensi dan Masalah
f= Jumlah skor yang diperoleh Berdasarkan wawancara dengan guru
N= Jumlah skor maksimum Biologi kelas XII di SMA Santo
Setelah didapatkan hasil analisis dari Fransiskus Asisi Pontianak, diperoleh
validasi, selanjutnya dicocokkan dengan informasi bahwa praktikum yang di-
kategori persentase. Persentase <50 lakukan pada materi pertumbuhan dan
termasuk dalam kategori tidak layak, perkembangan hanya pada pengamatan
sedangkan >50 termasuk kategori layak pertumbuhan kacang hijau yang ditanam
(Riduwan,2011). pada tanah di dalam pot dengan perbedaan
Tahap terakhir dalam penelitian ini peletakan di tempat gelap dan terang
adalah uji coba produk terbatas. Uji coba dengan dua parameter yang diamati yaitu
terbatas melibatkan 6 orang peserta didik jumlah daun dan tinggi tanaman,
kelas XII SMA Santo Fransiskus Asisi sementara untuk seluruh organ vegetatif
Pontianak. Peserta didik dibimbing untuk tumbuhan tidak diamati (pertumbuhan
melakukan kegiatan praktikum peng- akar). Oleh karena itu peserta didik
amatan keseluruhan organ vegetatif ta- kurang mendapatkan informasi mengenai
naman menggunakan media praktikum pertumbuhan akar serta faktor eksternal
hidroponik rakit apung statis dan dinamis yang mempengaruhi pertumbuhan akar
secara berkelompok dan juga di- satu diantaranya yaitu nutrisi. Dengan
sebarkannya Lembar Kerja Peserta Didik demikian diperlukan media yang ber-
(LKPD) yang berguna untuk menuliskan potensi untuk dijadikan sebagai alternatif
hasil pengamatan peserta didik selama media praktikum agar peserta didik dapat
mengikuti kegiatan praktikum. Kemudian melakukan pengamatan keseluruhan organ
dilakukan juga penilaian hasil belajar vegetatif tumbuhan dan tercapainya KD
peserta didik selama mengikuti kegiatan 4.1 Merencanakan dan melaksanakan per-
praktikum yang meliputi aspek kognitif, cobaan tentang faktor eksternal yang
afektif dan psikomotor. memengaruhi dalam proses pertumbuhan
Pada akhir kegiatan praktikum juga dan perkembangan tanaman, dan
dilakukan pemberian angket kepada melaporkan secara tertulis dengan
peserta didik untuk mengetahui respon menggunakan tatacara penulisan ilmiah
peserta didik terhadap media hidroponik yang benar.
rakit apung statis dan dinamis sebagai me-
dia praktikum yang akan digunakan 2. Pengumpulan Data
peserta didik. Adapun analisis angket res- Pengumpulan data dilakukan dengan studi
pon peserta didik meng-gunakan skala literatur dan prariset
Likert yang terdiri dari 4 kategori yaitu Studi literatur dilakukan dengan meng-
Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak analisis rekam jejak penelitian mengenai
Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju hidroponik sebagai media pembelajaran
(STS). Pada angket respon peserta didik yang telah dilakukannya sebelumnya.
terdapat 6 item pernyataan dengan Winata (2011), meneliti mengenai studi
pernyataan positif dan negatif, dengan tiap hara dari penggunaan pupuk Urea, Gan-
pernyataan memiliki skor maksimum 4. dasil B, Gandasil D, SP36 dan KCL se-
Angket diisi oleh 6 orang peserta didik, bagai alternatif hara yang diim-
sehingga diperoleh jumlah skor plementasikan pada sistem hidroponik
maksimum (N) adalah 144 (6 kriteria sebagai media praktikum. Akan tetapi
pernyataan × 4 skor × 6 peserta didik) komposisi hara yang digunakan belum
rumus perhitungan dapat dilihat pada optimal dalam menopang pertumbuhan
rumus (1). selada (Lactuca sativa L.). Asikin (2011),
lebih lanjut meneliti mngenai sistem

4
hidroponik, yaitu membandingkan sistem perlakuan distribusi gelembung melainkan
NFT dan sistem Rakit Apung, pada sistm peng-adukan nutrisi secara manual. Se-
rakit apung tumbuhan lebih besar secara dangkan rancangan desain kedua yaitu
signifikan dan berbeda nyata dari sistem sistem hidroponik rakit apung dinamis
NFT. Namun Asikin juga masih menggunakan wadah plastik yang telah di
menemukan pada sistem yang di-rakitnya cat putih berukuran 18cm × 11cm × 6cm.
masih terlalu besar untuk dilaksanakannya Tujuan dari pengecatan adalah untuk
praktikum di sekolah, karena memerlukan menghindari tumbuhnya alga pada wadah
ruangan yang cukup besar. yang berisikan nutrisi. Sistem kerja yaitu
Penggunaan sistem rakit apung men- sama dengan hidroponik rakit apung statis,
unjukkan perbedaan pertumbuhan tanaman namun terdapat penambahan bantuan ae-
secara signifikan dan berbeda nyata pada rator penghasil gelembung udara yang
penelitian yang dilakukan Asikin (2011). didistribusikan ke tiap wadah bagi akar.
Menurut Subandi (2016), “hidroponik Jadi, terdapat pengadukan nutrisi secara
dengan sistem rakit apung mampu otomatis oleh aerator.
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan Berikut gambaran rancangan sistem
oleh tanaman, karena akar dapat menyerap hidroponik rakit apung statis dan dinamis
unsur hara kapan saja dan posisi akar yang yang dapat dilihat pada Gambar 1 dan
langsung terendam larutan nutrisi”. Studi Gambar 2.
literatur juga dilakukan dengan membaca 5
buku dan artikel mengenai tanaman yang
cocok, sistem hidroponik serta mengenai
hara yang digunakan untuk hidroponik dan
memodifikasi untuk penggunaan di
lingkungan sekolah.
Prariset juga dilakukan guna mencari rasio 6
nutrisi yang dapat membantu menopang Gambar 1. Desain Sistem
pertumbuhan tanaman, pra riset di lakukan Hidroponik Rakit Apung Statis
di Green House Biologi FKIP UNTAN.
7 4
3. Desain Produk
Rancangan desain hidroponik rakit apung
statis dan dinamis merupakan modifikasi 1
2
dari hidroponik rakit apung pada 3
umumnya, dengan bahan yang dapat dibuat
dengan mudah dan ditemui dilingkungan
sekitar. Hidroponik rakit apung statis dan Gambar 2. Desain Sistem
dinamis dirancang sesuai dengan ke- Hidroponik Rakit Apung
butuhan praktikum pada materi Dinamis
pertumbuhan dan perkembangan dengan
bahan seperti wadah plastik, gelas plastik Keterangan:
aerator, selang, triplek dan Styrofoam. 1. Wadah Plastik ukuran
Pembuatan rancangan desain pertama yaitu 6,5x18x7cm
sistem hidroponik rakit apung statis di- 2. Selang kecil
desain menggunakan gelas plastik dengan 3. Air pump (aerator)
diameter gelas 6,5cm. sistem kerjanya 4. Penghubung selang type T
yaitu menggunakan bantuan Styrofoam 5. Rak sistem rakit apung statis
sebagai penopang tanaman dan mem- 6. Gelas plastik diameter 6,5cm
biarkan akar tanaman terendam dalam 7. Styrofoam
larutan nutrisi, jadi tanaman tanpa adanya Sumber: Dokumen Pribadi

5
4. Validasi Desain terdiri dari 1 orang dosen Fakultas
Hidroponik rakit apung statis dan Pertanian UNTAN dan 2 orang komunitas
dinamis yang sudah selesai dirakit, Hidroponik. Sedangkan ahli materi dalam
kemudian divalidasi kelayakan proto- penelitian ini terdiri dari 1 orang dosen
tipenya sebagai media pembelajaran. Pendidikan Biologi FKIP UNTAN dan 2
Validasi rancangan prototipe hidroponik orang guru Biologi kelas XII SMA. Hasil
rakit apung statis dan dinamis dilakukan validasi prototipe hidroponik oleh ahli
oleh 3 orang ahli media dan 3 orang ahli media dapat dilihat pada tabel 1.
materi. Ahli media dalam penelitian ini

Tabel 1. Hasil Validasi Oleh Ahli Media


Penilaian
Aspek Indikator
V1 V2 V3
Perakitan 1. Sistem hidroponik rakit apung metode Statis
1 1 1
hidroponik mudah untuk dirakit.
rakit 2. Sistem hidroponik rakit apung metode
1 1 1
apung Dinamis mudah untuk dirakit.
3. Wadah plastik pada metode dinamis, yang
1 1 1
diwarnai tidak tembus cahaya.
4. Gelas plastik pada metode statis, yang
diletakkan pada rak berlubang tidak mudah 1 1 1
terjatuh.
5. Sambungan antara selang dan T pada metode
1 1 1
dinamis tersambung baik/tidak bocor.
6. Wadah yang dirakit kokoh ketika Perputaran
nutrisi oleh gelembung terjadi dalam wadah 1 1 1
rakit apung metode dinamis.
7. Rak pada metode statis kokoh ketika semua
1 1 1
gelas plastik dimasukan ke dalam rak.
8. Styrofoam mampu menopang tanaman pada
1 1 1
kedua metode rakit apung statis dan dinamis.
P(%) 100 100 100
P(%) rata-rata 100%

Berdasarkan hasil validasi prototipe tumbuhnya alga pada sistem hidroponik


oleh ahli media yang terdiri dari 8 rakit apung. Indikator yang keempat
indikator, diperoleh keseluruhan indikator adalah gelas plastik pada metode statis,
dinyatakan layak dengan memperoleh yang diletakkan pada rak berlubang tidak
persentase akhir 100%. Berdasarkan mudah terjatuh. Hal ini bertujuan agar
indikator pertama dan kedua, yaitu sistem gelas plastik tidak terjatuh dan mudah
hidroponik rakit apung statis dan dinamis dalam menyusunnya. Indikator kelima
mudah dirakit, indikator ini disetujui oleh yaitu Sambungan antara selang dan T
ketiga validator media. Hidroponik rakit pada metode dinamis tersambung baik
apung statis dan dinamis termasuk dalam atau tidak bocor. Hal ini betujuan agar
sistem yang sederhana untuk dirakit. gelembung oksigen yang distribusikan
Kemudian untuk indikator ketiga yaitu oleh aerator terdistribusikan dengan baik
wadah plastik yang diwarnai tidak tembus pada sistem rakit apung dinamis. Sesuai
cahaya, sehingga tidak menyebabkan dengan pendapat Surtinah, 2016, me-

6
nyatakan “Gelembung udara dapat untuk rak pada metode statis yang terbuat
memberikan pasokan oksigen selalu ter- dari triplek agat tidak patah atau pun
sedia untuk tanaman dan juga mem- melengkung saat gelas plastik disusun
percepat proses penyerapan air nutrisi pada rak. Sementara itu pada indikator
pada akar tanaman “. Selanjutnya pada kedelapan yaitu Styrofoam mampu men-
indikator keenam yaitu wadah yang opang tanaman pada kedua metode rakit
dirakit kokoh ketika perputaran nutrisi apung statis dan dinamis, hal ini di-
oleh gelembung terjadi dalam wadah rakit tunjukkan oleh styrofoam mampu men-
apung metode dinamis. Wadah tersebut opang tanaman pada kedua metode
dirancang untuk mencegah getaran mesin walaupun mendapatkan efek getaran pada
pada sistem hidroponik rakit apung sistem dinamis dari aerator dan per-
dinamis sehingga tetap kokoh dan mampu tumbuhan tanaman kangkung. Selanjutnya
menopang pertumbuhan tanaman. Pada untuk hasil validasi prototipe hidroponik
indikator ketujuh yaitu rak pada metode rakit apung oleh ahli materi dapat dilihat
statis kokoh ketika semua gelas plastik pada Tabel 2.
dimasukan ke dalam rak, hal ini ditujukan

Tabel 2. Hasil Validasi Prototipe oleh Ahli Materi


Penilaian Validator
Aspek Indikator Penelitian Statis dan Dinamis
V1 V2 V3
Kesesuaian 1. Alat dan bahan mudah didapat 1 1 1
hidroponik rakit 2. Media bersifat reusable (dapat 1 1 1
apung statis dan digunakan kembali)
dinamis dengan
kriteria media 3. Kerterkaitan media hidroponik
pembelajaran rakit apung dengan tujuan 1 1 1
pembelajaran.
P(%) 100 100 100
P (%) rata-rata 100%

Berdasarkan hasil validasi prototipe apung yang dibuat sesuai dengan tujuan
oleh ahli materi yang terdiri dari 1 aspek pembelajaran di sekolah.
dan 3 indikator, diperoleh keseluruhan
indikator dinyatakan layak dengan mem- 5. Revisi Desain
peroleh persentase akhir 100%. Indikator Berdasarkan hasil validasi prototipe
pertama yaitu alat dan bahan mudah oleh ahli media dan ahli materi,
didapat. Alat dan bahan yang digunakan menunjukkan tidak terdapat kekurangan
dalam perakitan prototipe hidroponik rakit pada desain yang harus diperbaiki dan
apung statis dan dinamis ini sangat mudah dinyatakan layak dianjutkan ke tahap
didapatkan dipasaran. Kemudian indikator validasi produk media untuk diuji ke-
kedua yaitu media bersifat reusable, layakannya sebagai media pembelajaran.
dalam hal ini alat dan bahan yang di- Validasi produk media hidroponik rakit
gunakan dapat digunakan berulangkai apung statis dan dinamis dilakukan oleh 3
dalam praktikum dan bersifat tahan lama orang ahli media dan 3 orang ahli materi.
serta mudah dibawa kemana saja. Produk media hidroponik rakit apung
Selanjutnya pada indikator ketiga yaitu statis dan dinamis dapat dilihat pada
keterkaitan rakit apung dengan tujuan Gambar 3 dan 4.
pembelajaran, ditunjukkan oleh rakit

7
Keterangan:
1. Kangkung darat ( Ipomoea
reptans Poir)
2. Wadah Plastik ukuran
1 12x18cm
3. Gelas plastik diameter 6,5cm
3 4. Selang kecil
7
5. Penghubung selang type T
Gambar 3. Sistem Hidroponik Rakit 6. Air pump
Apung Statis 7. Rak sistem rakit apung statis
8. Rak sistem rakit apung
8
dinamis
9. Busa untuk penyangga
tanaman kangkung darat
9
5 Hasil validasi dianalisis meng-
2
gunakan skala Guttman dengan kategori
4 Layak dan Tidak Layak. Hasil validasi
6 media hidroponik rakit apung statis dan
dinamis oleh ahli media dapat dilihat pada
Gambar 4. Sistem Hidroponik Rakit Tabel 3.
Apung Dinamis

Tabel 3. Hasil Validasi Media Hidroponik Oleh Ahli Media


Penilaian
Aspek Indikator Penelitian Validator
V1 V2 V3
Kesesuaian 1. Hidroponik rakit apung mampu 1 1 1
hidroponik menopang tanaman
rakit apung
untuk 2. Hidroponik rakit apung mampu 1 1 1
menunjang mendukung pertumbuhan
pertumbuhan tanaman
tanaman
P (%) 100 100 100
P (%) rata-rata 100%

Berdasarkan hasil validasi produk menopang pertumbuhan tanaman


media oleh ahli materi yang terdiri dari 1 kangkung selama 2 minggu setalah
aspek dan 2 indikator, diperoleh transfer. Selanjutnya indikator kedua, juga
keseluruhan indikator dinyatakan layak mendapatkan kategori layak, sistem
dengan memperoleh persentase akhir hidroponik rakit apung statis dan dinamis
100%. mampu mendukung pertumbuhan
Menurut ahli media, untuk indikator kangkung yang terbukti dengan tanaman
pertama hidroponik rakit apung men- kangkung yang tidak ditemukan mati
dapatkan kriteria layak dan mampu selama 2 minggu setelah ditransfer.

8
Tabel 4. Hasil Validasi Media Hidroponik Oleh Ahli Materi
Penilaian Validator
Aspek Indikator Penelitian
V1 V2 V3
1. Media dapat membantu mencapai tujuan
1 1 1
pembelajaran.
2. Media dapat membantu guru
1 1 1
menjelaskan konsep pertumbuhan.
3. Media dapat meningkatkan keterampilan
Perakitan
peserta didik dalam praktikum 1 1 1
hidroponik rakit
pertumbuhan
apung
4. Media dapat mempermudah proses
pengamatan pertumbuhan secara 1 1 1
vegetative proses pembelajaran.
5. Media dapat mempermudah pengukuran
1 1 1
pertumbuhan dalam proses pembelajaran.
1 1 1
(%) 100 100 100
(%) rata-rata 100%

Berdasarkan hasil validasi produk coba terbatas. Uji coba terbatas ini
media oleh ahli materi yang terdiri dari 1 melibatkan 6 orang peserta didik kelas XII
aspek dan 5 indikator, diperoleh ke- SMA, dengan cara peserta didik mencoba
seluruhan indikator dinyatakan layak menggunakan sistem rakit apung statis
dengan memperoleh persentase akhir dan dinamis, kemudian peserta didik di-
100%. minta untuk mengisi angket respon untuk
Pada indikator pertama yaitu media mengetahui respon peserta didik sebagai
hidroponik rakit apung statis dan dinamis calon pengguna dan kelayakan dari
dapat mencapai tujuan pembelajaran. hidroponik rakit apung statis dan dinamis
Indikator kedua yaitu media dapat sebagai media praktikum.
membantu guru dalam menjelaskan Untuk mengetahui hasil respon peserta
konsep pertumbuhan tanaman. didik terhadap media praktikum rakit
Indikator ketiga yaitu media dapat apung statis dan dinamis dapat dilihat
meningkatkan keterampilan peserta didik pada tabel 5.
dalam praktikum pertumbuhan. Berdasarkan hasil analisis respon
Indikator keempat yaitu media dapat peserta didik terhadap hidroponik rakit
membantu mempermudah proses peng- apung statis dan dinamis, menyatakan
amatan pertumbuhan secara vegetatif. Hal bahwaa respon peserta didik sangat kuat
ini didukung dengan pengamatan dan sehingga sangat setuju jika hidroponik
pengukuran secara langsung pada ketiga rakit apung statis dan dinamis digunakan
organ vegetatif yaitu pada jumlah daun, sebagai media praktikum pertumbuhan
tinggi tanaman dan panjang akar. dan per-kembangan dengan persentase
Indikator kelima yaitu media dapat dari peserta didik sebesar 86,80%.
mempermudah pengukuran pertumbuhan Angket respon peserta didik terdiri
dalam proses pembelajaran. dari 6 indikator dengan pernyataan positif
dan negatif, inikator 1 sampai 3 pernya-
6. Uji Coba Terbatas taan positif dan indikator 4 sampai 6
Tahap selanjutnya yaitu uji coba pernyataan negatif.
terbatas, setelah media dinyatakan layak, Berikut ini adalah penjelasan dari
maka media praktikum hidroponik rakit setiap indikator. Indikator pertama
apung statis dan dinamis dilakukan uji menyatakan peserta didik senang me-

9
lakukan praktikum dengan menggunakan yang dikemukakan oleh Arsyad (2017)
media hidroponik rakit apung. Hal ini “media pembelajaran dapat memberikan
ditunjukkan dari peserta didik yang manfaat, antara lain media pembelajaran
tampak senang dan antusias ketika dapat meningkatkan dan mengarahkan
melakukan pengukuran dengan meng- perhatian anak sehingga dapat me-
gunakan media hiroponik rakit apung nimbulkan motivasi belajar”.
statis dan dinamis. Hal ini sesuai dengan
salah satu manfaat media pembelajaran

Tabel 5. Hasil Respon Peserta didik Terhadap Media Praktikum Hidroponik Rakit
Apung Statis Dan Dinamis
Jumlah
No Pernyataan SS S TS STS
Skor
Saya senangg melakukan praktikum pertumbuhan
1 6 - - - 24
dengan menggunakan hidroponik rakit apung
Saya lebih memahami konsep pertumbuhan
setelah melakukan praktikum pertumbuhan
2 4 2 - - 22
dengan menggunakan media hidroponik rakit
apung
Saya mudah dalam melakukan pengukuran
3 pertumbuhan dengan menggunakan media 4 2 - - 22
hidroponik rakit apung
Saya tidak dapat meningkatkan keterampilan
4 mengukur dengan menggunakan media 1 - 2 3 19
hidroponik rakit apung
Saya tidak dapat membedakan pertumbuhan yang
5 - - 4 2 20
dipengaruhi oleh perbedaan rasio hara dan metode
Saya tidak dapat mengetahui pengaruh faktor
6 eksternal terhadap pertumbuhan dengan - - 6 - 18
menggunakan hidroponik rakit apung
Total skor 125
Persentase 86,80%

Indikator kedua yaitu peserta didik Indikator yang ketiga yaitu peserta
lebih memahami konsep pertumbuhan didik mudah dalam melakukan peng-
setelah melakukan praktikum per- ukuran pertumbuhan dengan meng-
tumbuhan menggunakan media hidro- gunakan media hidroponik rakit apung.
ponik rakit apung. Hal ini ditunjukkan Hal ini ditunjukkan dengan peserta didik
dengan peserta didik lebih memahami yang lebih mudah dalam melakukan
konsep pertumbuhan tanaman secara pengamatan jumlah daun, tinggi tanaman
langsung pada kegiatan praktikum dan panjang akar menggunakan hidro-
menggunakan hidroponik rakit apung. Hal ponik rakit apung statis dan dinamis.
ini sesuai dengan pernyataan Susilana & Menurut Rohani, (2014) “fungsi media
Riyana (2009) “manfaat media dalam antara lain dapat mencegah terjadinya
kegiatan pembelajaran tidak hanya se- verbalisme, dapat mengatasi keterbatasan
kedar alat bantu guru, melainkan sebagai ruang dan waktu, dapat mudah dicerna
pembawa informasi atau pesan pem- dan tahan lama dalam menyerap pesan-
belajaranan yang sesuai dengan kebutuhan pesan (informasinya sangat membekas,
peserta didik”. tidak mudah lupa)”.

10
Indikator yang keempat yaitu peserta dasarkan hasil pengukuran yang di-
didik tidak dapat meningkatkan lakukan. Sejalan itu menurut Hamalik
keterampilan mengukur dengan meng- (dalam Kustandi dan Sutjipto, 2014),
gunakan media hidroponik rakit apung. merincikan manfaat media pembelajaran
Pada indikator keempat ini merupakan yaitu dapat membantu tumbuhnya peng-
pernyataan negatif. Berdasarkan angket ertian yang tidak mudah diperoleh dengan
didapati peserta didik tidak setuju dengan cara lain dan menumbuhkan pemikiran
pernyataan tersebut karena dengan meng- yang teratur dan kontinyu”.
gunakan media hidroponik rakit apung Indikator yang keenam yaitu peserta
statis dan dinamis peserta didik dapat didik tidak dapat mengetahui pengaruh
meningkatkan keterampilan mengukur ke- faktor eksternal terhadap pertumbuhan
seluruhan organ vegetatif tanaman dengan menggunakan hidroponik rakit
kangkung darat, hingga pada pengamaan apung. Dari kegiatan praktikum yang
panjang akar yang tidak dilakukan se- dilakukan, peserta didik mampu meng-
belumnya pada saat praktikum. analisis faktor yang mempengaruhi per-
Indikator yang kelima yaitu peserta tumbuhan dari tanaman kangkung, dapat
didik tidak dapat membedakan per- dikatakan bahwa media praktikum dapat
tumbuhan yang dipengaruhi oleh per- membantu proses belajar mengajar dan
bedaan rasio hara dan metode. Dari tercapainya tujuan pembelajaran dan
kegiatan praktikum peserta didik mampu membantu peserta didik agar lebih efekif
menunjukkan rasio nutrisi yang baik bagi dalam kegiatan pembelajaran.
pertumbuhan tanaman kangkung ber-

Tabel 6. Penilaian Rata-rata pada Aspek Kognitf, Afektif dan Psikomotorik

Penilaian Rata-rata
Kognitif 80
Afektif 3.33
Psikomotorik 3.55

Pada praktikum juga dilakukan dengan nilai > 3,33). Menurut Bloom
observasi untuk penilaian pada aspek (1949) aspek afektif berkenaan dengan
kognitif, afektif dan psikomotorik yang sikap, kemampuan dan penguasaan segi-
berguna mendukung hasil respon peserta segi emosional, yaitu perasaan, sikap, dan
didik pada Tabel 6. Dari hasil penilaian nilai. Penilaian aspek psikomotorik di-
aspek kognitif mendapatkan nilai tinggi lakukan dengan keterampilan peserta
yaitu sebesar 80. Observasi aspek kognitif didik dalam melakukan pengukuran jum-
dilakukan dengan melalui tes tertulis yaitu lah daun, tinggi tanaman, panjang akar,
berupa essay yang berkaitan mengenai membuat analisis data (pembahasan),
praktikum yang telah dilakukan secara membuat grafik, dan membuat kesim-
berkelompok. pulan diperoleh nilai 3.55 dengan predikat
Nilai diperoleh karena peserta didik sangat baik.
mampu melakukan pengukuran dan
membuat grafik dengan baik. Penilaian SIMPULAN DAN SARAN
selanjutnya yaitu penilaian afektif berupa Simpulan
kedisiplinan, kerjasama, dan ketelitian Berdasarkan hasil validasi oleh ahli
peserta didik selama melakukan media dan ahli materi mengenai media
praktikum. Berdasarkan hasil analisis praktikum hidroponik rakit apung statis
yang dilakukan keenam orang peserta dan dinamis termasuk kategori layak
didik mendapat kategori sangat baik digunakan dengan persentase hasil

11
validasi sebesar 100%. Respon peserta Herwibowo, K., & Budiana. (2014).
didik menyatakan sangat setuju (86,80%) Hidroponik Sayuran Untuk
jika media hidroponik rakit apung statis Sayuran dan Bisnis. Jakarta:
dan dinamis digunakan sebagai media Penebar Swadaya.
praktikum di sekolah. Hasil observasi Moesa, Z. (2016). Hidroponik Kreatif.
peserta didik selama penelitian mengenai Jakarta: Agromedia Pustaka.
media praktikum hidroponik rakit apung Prastio, U. (2015). Panen Sayuran
didapati pada Aspek Kognitif 80, afektif Hidroponik Setiap Minggu.
3,33 dan psikomotorik 3.55. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Saran Riduwan. (2011). Skala Pengukuran
Diharapkan media hidroponik rakit Variabel-Variabel Penelitian.
apung statis dan dinamis dapat langsung Bandung: Alfabeta.
digunakan pada kegiatan praktikum di Rohani, A. (2014). Media Instruksional
sekolah sehingga dapat diketahui Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.
efektivitas dalam pemakaiannya. Salirawati, D., Subiantoro, A., & Pujianto.
(2010). Pelatihan Pengembangan
UCAPKAN TERIMAKASIH Praktikum IPA Berbasis
Kepada Kepala Laboratorium Lingkungan. (Online). Jurnal :
Pendidikan Biologi FKIP Universitas Inotek , XV(1): 2.
Tanjungpura yang telah memfasilitasi Saraswati, I. (2015). Panduan Praktikum
sebagian peralatan selama penelitian. Kimia.Yogyakarta: Deepublish.
Penelitian ini merupakan bagian dari Subandi, Salam dan Prasetya. (2015).
payung penelitian hidroponik sebagai Pengaruh berbagai nilai EC
media praktikum. Payung penelitian terhadap Pertumbuhan dan Hasil
memfasilitasi sebagian peralatan
Bayam (Amaranthus sp.) Pada
hidroponik.
Hidroponik Sistem Rakit Apung
DAFTAR RUJUKAN (Floating Hydroponics System).
Jurnal: Iptek IX(2): 136-152.
Arsyad, A. (2017). Media Sugiyono. (2015). Metode Penelitian
Pembelajaran. Jakarta : Raja Kuantitatif Kualitatif dan R
Grafindo Persada. & D. Bandung: Alfabeta.
Asikin, Nurul. (2011). Pengaruh Sistem
Surtinah. (2016). Penambahan Oksigen
Hidroponik Dan Hara Terhadap
Pada Media Tanam Hidroponik
Produksi Selada (Lactuca sativa)
Terhadap Pertumbuhan
Serta Implementasinya Dalam
Pakcoy (Brassica rapa). Jurnal:
Pembuatan Film Hidroponik
Bibiet I(1):27-35.
Sebagai Media Pembelajaran Pada
Winata. R. (2011). Studi Hara dan Sistem
Materi Bioteknologi Di Kelas
Hidroponik untuk Pertumbuhan
XII SMA. .(Skripsi). Pontianak:
Selada (Lactuca sativa L) Serta
Universitas Tanjungpura,
Implementasinya dalam Pem-
Fakultas Keguruan dan Ilmu
buatan Multimedia Powerpoint
Pendidikan.
Interaktif pada Submateri
Bloom, B.S. (1949). Taxonomy of
Pengaruh Faktor Eksternal Ter-
Educational Objectives. Monticello
hadap Pertumbuhan Tumbuhan di
: Naskah tidak diterbitkan.
Kelas XII SMA. (Skripsi).
Hamalik. (1986). Media Pembelajaran.
Pontianak : Universitas
Bandung : Citra Aditya Bhakti.
Tanjungpura, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.

12
13

Anda mungkin juga menyukai