Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-9. Pertama kali, kopi hanya ada
di Ethiopia, di mana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan
tetapi, ketika bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah
meluas sampai ke Afrika Utara dan biji kopi di sana ditanam secara massal hingga
sampai ke benua Asia, salah satunya di Indonesia.
Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah
Brazil, Vietnam, dan Colombia. Dari total produksi, sekitar 67% kopi diekspor
sedangkan sisanya (33%) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan
demikian dalam kurun waktu 20 tahun peningkatan konsumsi kopi telah mencapai
300 gram/kapita/tahun (AEKI, 2015). Namun peningkatan konsumsi kopi yang
terjadi tidak sejalan dengan perkembangan produksi dan produktivitas. Hal ini
dikarena banyaknya hambatan yang terjadi di lapangan yang disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kopi itu sendiri,
dan rendahnya penyuluhan tentang giatnya menanam kopi padahal kita tau bahwa
harga kopi terus meningkat di Indonesia dalam beberapa kurun waktu terakhir serta
meningkatnya produsen-produsen kopi nasional.
Kopi produksi Indonesia yang setara dengan kopi internasional diantaranya
kopi gayo dan kopi toraja yang mempunyai daya saing yang tinggi dengan komoditas
kopi luar negeri. Kopi hasil produksi mempunyai peranan yang penting sebagai
penghasil devisa negara, sumber pendapatan, penyedia lapangan kerja, dan
mendorong perkembangan agribisnis dan agroindustri yang sangat diperlukan bagi
pembangunan nasional serta kewirausahaan.
Kewirausahaan atau wirausaha adalah proses mengidentifikasi,
mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan, visi tersebut bisa berupa
ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir
dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko
atau ketidakpastian (Joko Dalank, 2015).
Kewirausahaan merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara
berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi,
panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan
perilaku sebagai manusia unggul.
Oleh sebab itu kami ingin membuat inovasi seperti KOPLING (kopi nusantara
berkeliling). Kelayakan usaha ini pula yang menjadi pendorong untuk mendirikan
usaha yang bernama KOPLING ( kopi nusantara berkeliling ) dengan berkeliling para
penikmat kopi lebih mudah dan dekat untuk mendapatkan kecintaannya terhadap kopi
dan juga belum tersedianya inovasi seperti ini di kota Padang terkhususnya, sehingga
menjadikan kewirausahaan ini lebih menguntungkan untuk dilakukan. Tujuan usaha
ini menjadikan kami sebagai mahasiswa untuk bisa lebih berinovasi, dan melainkan
untuk mencari penekanan kepada pengalaman sebuah proses wirausaha karena
melalui pemasaran dan penjualan ini kami dituntut bagaimana cara menawarkan
dengan baik dan sopan kepada konsumen, meyakinkankan konsumen agar membeli
produk yang kita tawarkan dan memberi penjelasan serta pelayanan terbaik agar
konsumen merasa puas.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan proposal kewirausahaan ialah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu menerapkan dan mengaplikasikan jiwa
kewirausahaan.
2. Mahasiswa mampu melatih kemandirian.
3. Menjadi pribadi yang bersosialisasi serta mampu berinteraksi dengan
banyak orang.
4. Mengenalkan keanekaragaman kopi Nusantara.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu membuka serta menjalankan suatu usaha.
2. Mampu memenuhi kebutuhan dan selera konsumen.

1.4 Luaran Yang Diharapkan


KOPLING (kopi nusantara berkeliling) di seduh dengan metode filter maupun
manual brew ,dengan mengumpulkan semua jenis kopi yang ada pada nusantara
tentunya diharapkan pelanggan bisa menyesuaikan tasted nya dengan selera masing
masing.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kewirausahaan


Berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan
harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan
dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian,
keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan
sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang
berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha
mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna
dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan
lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan
padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta
dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau
pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri
ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan
wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti
daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang
dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan.
Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti
pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha.
Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat
kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko.
Menurut dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha
baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu
sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang
terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu berorientasi kepada
pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang
mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Adapun
kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan
kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir
kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi
tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam
dunia nyata secara kreatif.

2.2 Hakekat Kewirausahaan


Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai
berikut ( Suryana,2003 : 13), yaitu :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang
dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses,
dan hasil bisnis.
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) .
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan.
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu
usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha.
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru
(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi
nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan
cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru,
menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang
lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan
cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

2.3 Proses Kewirusahaan


Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave, proses kewirausahaan diawali
dengan adanya inovasi Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang
berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi,
kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk ‘’locus of control’’,
kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausahawan yang besar Secara internal, keinovasian
dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi,
nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan
yang memengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang Oleh karena itu,
inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi
lingkungan, organisasi, dan keluarga

2.4 Ciri - Ciri Dan Karakteristik Kewirausahaan


Menurut Munawir Yusuf (1999) Ciri-ciri kewirausahaan yaitu :
1. Motivasi berprestasi
2. Kemandirian
3. Kreativitas
4. Pengambilan resiko (sedang)
5. Keuletan
6. Orientasi masa depan
7. Komunikatif dan reflektif
8. Kepemimpinan
9. Locus of Control
10. Perilaku instrumental
11. Penghargaan terhadap uang.

2.5 Sejarah Kopi di Indonesia


Pada era Tanam Paksa atau Cultuurstelsel (1830—1870) masa penjajahan
Belanda di Indonesia, pemerintah Belanda membuka sebuah perkebunan komersial
pada koloninya di Hindia Belanda, khususnya di pulau Jawa, pulau Sumatera dan
sebahagian Indonesia Timur. Jenis kopi yang dikembangkan di Indonesia adalah kopi
jenis Arabika yang didatangkan langsung dari Yaman. Pada awalnya pemerintah
Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi, Bogor,
Mandailing dan Sidikalang. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat, Sumatra, Sulawesi, Timor dan Flores.
Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia mulai terserang
hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Akhirnya pemerintah
penjajahan Belanda sempat memutuskan untuk mencoba menggantinya dengan jenis
Kopi yang lebih kuat terhadap serangan penyakit yaitu kopi Liberika dan Ekselsa.
Namun didaerah Timor dan Flores yang pada saat itu berada di bawah pemerintahan
bangsa Portugis tidak terserang hama meskipun jenis kopi yang dibudidayakan disana
juga kopi Arabica.
Pemerintah Belanda kemudian menanam Kopi Liberika untuk menanggulangi
hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi
Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan
produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan
kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada
revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan
kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya. Tapi saat ini
Indonesia menjadi Negara Penghasil Biji Kopi Terbesar No. 4 di dunia.
2.6 Jenis Kopi di Indonesia
Sebagai negara yang memiliki lokasi geografis dan struktur tanah yang baik,
Indonesia menjadi surga bagi segala macam jenis tanaman, termasuk kopi.
Banyaknya perkebunan kopi yang tersebar di wilayah Indonesia, membuatnya
memiliki macam-macam kopi dengan karakteristik yang unik. Adapun jenis kopi
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kopi Jawa
Jawa termasuk satu dari lima pulau terbesar di Indonesia dan merupakan
salah satu penghasil kopi terbesar nusantara. Jawa terkenal dengan kopi
Arabika. Kopi jenis ini tumbuh dengan baik pada suhu 16 hingga 20 derajat
Celcius atau berada pada ketinggian di atas 1.500 meter. Petani kopi harus
benar-benar memperhatikan selama masa tanam karena cenderung lebih rentan
terhadap penyakit hama. Kopi Jawa juga dikenal sebagai salah satu kopi dengan
umur terbaik di dunia karena bisa disimpan selama dua sampai tiga tahun. Hal
itu jugalah yang membuat kopi ini memiliki rasa yang kuat.
2. Kopi Luwak
Asal-usul Kopi Luwak amat erat kaitannya dengan sejarah produksi kopi
di Indonesia. Pada awal abad ke-18, Belanda mendirikan perkebunan kopi di
pulau-pulau Hindia Belanda baik di Jawa maupun Sumatra, salah satunya jenis
Arabika yang diperkenalkan dari Yaman. Selama era Tanam Paksa (1830-
1870), Belanda melarang petani pribumi untuk menanam kopi untuk
keuntungan sendiri. Meski begitu, petani pribumi ingin mencicipi minuman
kopi yang terkenal. Mereka akhirnya mengetahui bahwa beberapa jenis musang
atau disebut luwak mengkonsumsi buah kopi, namun luwak meninggalkan biji
kopi yang belum tercerna dalam kotorannya.
Petani pribumi mengumpulkan kotoran biji kopi luwak,
membersihkannya, memanggang, serta menggilingnya untuk menjadikannya
minuman kopi buatan mereka sendiri. Ketenaran kopi luwak beraroma ini
menyebar dari petani dan penduduk pribumi ke pemilik perkebunan Belanda
dan segera menjadi favorit. Hingga kini, kopi jenis ini menjadi salah satu kopi
termahal di dunia. Kopi Luwak bahkan sudah mahal sejak masa penjajahan
tersebut.
3. Kopi Aceh Gayo
Kopi Gayo berasal dari daerah Aceh Tengah tepatnya Gayo. Kopi jenis
ini menjadi salah satu kopi yang paling banyak dikonsumsi dan diekspor ke luar
negeri. Keunikan dari Kopi Gayo adalah aroma yang berbeda dengan jenis-jenis
kopi lain di Indonesia. Kopi Gayo juga memiliki rasa pahit kopi dengan tingkat
keasaman yang rendah. Meski rasanya lebih pahit, aroma gurih yang
dimunculkan dari Kopi Gayo memberikan sensasi tersendiri dalam setiap
seruputnya.
4. Kopi Sumatra
Kopi Sumatra memiliki beberapa subjenis yang berasal dari Sumatra
Utara, yaitu Sidakalang, Lintong, dan Mandheling. Kopi Sumatra memiliki rasa
yang berat dan merupakan jenis kopi paling kompleks di dunia. Beberapa ahli
mengatakan bahwa kopi ini memiliki cita rasa yang unik karena terksturnya
halus namun beraroma pedas bagai rempah dan menyengat. Inilah yang
menyebabkan Kopi Sumatra menjadi salah satu yang terlaris.
5. Kopi Flores Bajawa
Pulau Flores terkenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan.
Namun, sedikit yang tahu bahwa pulau ini juga menghasilkan kopi yang
nikmat. Kopi Flores Bajawa adalah kopi yang berasal dari daerah Ngada. Kopi
ini ditanam di dataran subur Flores dengan dikelilingi oleh pegunungan yang
masih aktif. Tanahnya mengandung Andosol yang merupakan hasil vulkanis
dari gunung berapi yang ternyata sangat baik untuk menanam kopi. Kopi Flores
Bajawa biasanya diproses melalui penggilingan basah. Memiliki ciri-ciri aroma
buah kopinya bercampur dengan sedikit aroma tembakau. Keunikan tersendiri
yang tidak dimiliki dari kopi jenis lain.
6. Kopi Kintamani
Kopi dari Kintamani, sebuah daerah di Pulau Bali, memang memiliki cita
rasa yang unik dibandingkan dengan kopi dari daerah lain nusantara. Kopi
Kintamani ditanam bersama dengan tanaman lain seperti aneka sayuran dan
buah jeruk Kintamani. Tanamannya sendiri menggunakan sistem tumpangsari.
Inilah sebabnya biji Kopi Kintamani memiliki rasa buah seperti jeruk. Selain
itu, kopi jenis ini bercita rasa lembut dan tidak berat.
7. Kopi Sulawesi
Pulau penghasil kopi utama lainnya di Indonesia adalah Sulawesi yang
dulunya dikenal dengan nama Celebes. Kopi di Sulawesi ditanam dengan
metode kering. Daerah yang paling terkenal asal Kopi Sulawesi adalah Toraja
yang ditumbuhkan di daerah pegunungan sekitar 1.500 meter di atas permukaan
laut. Kopi di wilayah ini tumbuh dengan praktik budidaya kopi tradisional,
terutama di perkebunan rakyat kecil milik swasta. Penyortirannya pun
dilakukan dengan tangan yang menjadikannya berkualitas tinggi karena hanya
biji yang terbaiklah yang dipetik. Hal ini dilakukan karena daerahnya yang
berbukit-bukit dan penanaman yang serampangan, sehingga hanya
menghasilkan hanya 300 kg per hektar tanaman kopi.
8. Kopi Papua Wamena
Kopi yang berasal dari Indonesia bagian Timur ini tumbuh pada
ketinggian 1,500 meter dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius. Hal ini
membuatnya memiliki cita rasa ringan dengan aroma yang tajam. Kopi Papua
Wamena memiliki tingkat keasaman rendah yang kemungkinan disebabkan
kondisi geografis dan struktur lahan tempat kopi ini ditanam. Para petani
menanam kopi secara organik dan tidak menggunakan bahan kimia yang bisa
mempengaruhi kopi itu sendiri. Cobalah kopi dengan cita rasa ringan dan
lembut serta aroma dan tekstur menyengat yang hampir tanpa bulir, Kopi Papua
Wamena.
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Gambaran Umum Rencana Usaha


Rencana usaha ini awalnya memiliki tujuan yang baik untuk masa depan kami
tujuannya selain ingin mendapatkan keuntungan dan tambahan uang saku , usaha ini
diharapkan dapat meringankan beban dari orang tua mahasiswa sehingga tidak perlu
membiayai uang saku sehari hari . Selain itu, dengan adanya usaha ini diharapkan
juga untuk menambah penjualan serta pengenalan kopi di tengah tengah masyarakat .
KOPLING ( kopi nusantara berkeliling ) dengan mengusung tema classic dari
kopi nusantara dengan berbagai macam varian serta keunikan tampilan gerobak
sepeda yang akan diusung ,diharapkan menambah minat masyarakat untuk datang
dan berdiskusi tentang tata cara penyeduhan kopi da nasal kopi tersebut serta dengan
harga jual yang relative tidak terlalu tinggi membuat para pecinta kopi maupun
pemula tidak sungkan untuk bertanya atau hanya sekedar mencicipi kopi dari
berbagai varian rasa sehingga mendorong mereka untuk lebih cenderung mencicipi
setiap kopi yang disediakan oleh petani nusantara dalam satu gerobak keliling yang
kami beri nama KOPLING ( kopi Indonesia berkeliling) dan adapun untuk profit
yang akan didapatkan lebih menjanjikan karna belum tersedianya konsep inovasi kopi
keliling ini di daerah padang terkhususnya menjadikan pengusungan tema ataupun
konsep kopi keliling ini menjanjikan profit yang menguntungkan kedepannya .

1. Produk
Produk yang akan kami pasarkan kami ambil dari beberapa distributor
kopi itu sendiri dengan berbagai daerah yang pastinya kopi yang terkenal di
indonesia seperti , kopi gayo . kopi papua wamena , kopi toraja, kopi
kintamani,kopi tagetto. Liberika rangsang meranti, kopi flore , kopi
temanggung, kopi ini telah menjadi ikon dari kopi Indonesia sendiri.
2. Price ( harga )
Kopi dari berbagai daerah ini dijual dimulai dengan harga RP 13.000
sampai RP 17.000 tergantung dari jenis kopi yang dipilih oleh pelanggan ,
misalnya pada pemilihan kopi gayo dan kopi kerinci , dua varian kopi ini
berbeda hara dikarenakan gayo lebih terkenal dari segi nama dan segi biji
berbanding terbalik dengan kopi kerinci yang sebenarnya sama tapi masih
dalam tahap menaikan kualitas namanya, pertimbangan harga tersebut mewakili
pasar yang sasaran utama produk ialah mahasiswa dan pekerja kantoran
3. Tempat/lokasi
Tempat pemasaran KOPLING ( kopi nusantara keliling ) bertempat di
gor agus salim dan tugu monument gempa ,dengan luas area sebesar 5x4 meter
pertimbangan lokasi ini dikarenakan tempat ini merupakan lokasi ngumpulnya
anak muda mudi.
4. Pekerja
Pekerja dari KOPLING ( kopi nusantara keliling I ini tidak lain ialah
anggota grup yang bersangkutan yang mana masing masing 1 orang pemasaran
dan 2 orang penyeduh/pembuat kopi
5. Proses
Proses pembuatan kopi ini ialah manual menggunakan metode brewing ,
adapun penggunaan alat nya adalah manual rok presso.

3.2 Strategi Pemasaran


Secara umum dalam memperkenalkan usaha baru , kita harus menggunakan
sector promosi karna sangat penting untuk dilakukan
1. Penyebaran informasi secara langsung
Penyebaran informasi ini dilakukan secara mulut ke mulut hingga
promosi ke teman teman kampus, semoga diharapkan dapat memberi kejelasan
usaha yang akan dijalankan
2. Penyebaran informasi secara online
Media online sangat bermanfaat dikarenakan cara kerja nya yang mudah
dan dampak yang cukup pesat dalam memasarkan suatu produk atau usaha baru
3.3 Tahap Pelaksanaan Usaha
1. Perencanaan
a. Pertama yang kami lakukan adalah survey pasar yang dilakukan sebagai
langkah awal dalam memulai sebuah usaha , tujuan dilakukan survey
adalah untuk mengetahui kondisi pasar
b. Melakukan studi kelayakan terhadap usaha yang akan
dijalankan ,kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui prospek kedepan
yang menguntungkan dan memiliki prospek jangka panjang
2. Tahap persiapan
a. Persiapan dalam pemilihan dan penyedian tempat serta sarana dan
prasarana untuk menunjang proses produksi
b. Persedian bahan baku untuk memulai proses usaha. Persedian bahan
baku akan memudahkan proses produksi
c. Tahap pemilihan kopi dengan berbagai roastingan, atau pemanggangan
yang pas untuk dipasarkan
d. Pemilihan kopi dari beberapa daerah yang akan dilakukan penjualan
3. Tahap pengadaan produk
Pembuatan sampel barang diperlukan untuk sebagai langkah awal usaha
KOPLING ( kopi nusantara keliling ) ini untuk mengtahui kualitas kopi yg
akan disediakan dan juga untuk mengetahui cita rasa dari kopi tersebut , sampel
yang telah dibuat digunakan sebagai sampel selera dari masyarakat dan juga
dapat dijadikan sebagai tolak ukur produk , harapannya dengan banyaknya
sampel yg dilakukan secara berskala dari produk produk kopi yang akan di jual
menjadi acuan atau rasio untuk kopi tersebut.

3.4 Anggaran Biaya


Anggaran biaya dapat dilihat pada table 3.1.
Tabel 3.1 Anggara Biaya

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1. Peralatan
a. Rok Presso Rp. 2.500.000,-
b. Grinder Kopi Rp. 1.500.000,-
c. Vietnam Drip Rp. 300.000,-
d. French Press Rp. 150.000,-
e. Syhpon Rp. 500.000,-
f. Kettle Rp. 300.000,-
g. Server Gelas Rp. 250.000,-
h. Mug Rp. 150.000,-
i. Scale Termometer Rp. 100.000,-
j. Timbangan Kopi Rp. 300.000,-
k. Water Werm Rp. 200.000,-
l. Kompor Rp. 250.000,-
m. Vilter Paper Rp. 100.000,-
n. 1 set Sepeda Rp. 500.000,-
o. Roda Gerobak Rp. 600.000,-
p. Meja Barista Rp. 2.500.000,-
q. Payung Gerobak Rp. 300.000,-
2. Bahan
a. Kopi Lintang (kg) Rp. 200.000,-
b. Kopi Toraja (kg) Rp. 200.000,-
c. Kopi Gayo (kg) Rp. 300.000,-
d. Kopi Kerinci (kg) Rp. 200.000,-
e. Kopi NTT (kg) Rp. 200.000,-
f. Kopi Bali (kg) Rp. 200.000,-
g. Kopi Medan (kg) Rp. 200.000,-
3. Lain-lain Rp. 500.000,-
Jumlah Rp. 12.500.000,-
3.5 Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2
1. Persiapan
2. Pembuatan Proposal
3. Proses Adminitrasi
4. Proses Monitoring
dan Pemasaran
DAFTAR PUSTAKA
Nadi. 2017. Jenis-jenis Kopi di Indonesia
<URL: https://www.nadipos.com/blog/jenis-kopi-indonesia/2/

Dalank, Joko. 2015. Makalah Kewirausahaan


<URL: http://jokodalank.blogspot.com/2015/06/makalah-kewirausahaan-
entrepreneurship.html

Rizqita, Ircham. 2016. Makalah Kewirausahaan


<URL: https://www.google.com/search?q=kopi&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b-ab

Anda mungkin juga menyukai