Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)

Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)


ISSN: 2723-6382

Alat Monitoring Pertumbuhan Bibit Semangka Berbasis Internet Of Thinks

Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra


Program Studi S1 Teknik Komputer, Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer
Universitas Teknokrat Indonesia
, Jl. ZA. Pagar Alam No.9 -11, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Indonesia 35132
Ida_Bagus_Suwisma@teknokrat.ac.id

Abstract
In connection with the development of the times, a height measuring instrument is
needed that can work automatically, carry out the measurement process, read the
measurement results, as well as notify the measurement results automatically. By
utilizing technology, the author tries to make a height measuring instrument based
on a microcontroller. This tool is expected to make it easier for users to measure
height quickly and precisely which as information on how much a person's height
is, this information can be stored and can be seen again in subsequent
measurements to find out the development of a person's height which is usually
needed as a record. This height measurement utilizes the principle of reflection of
sound waves with a certain frequency, but to measure the distance of objects,
signals are used. By using a microcontroller the data will be processed and output
in writing form through an LCD viewer device for easy reading and in the form of
sound through

Keywords : Measuring Instrument, Microcontroller, Arduino, Height

Abstrak
Sehubungan dengan perkembangan jaman, dibutuhkan alat ukur tinggi badan
yang dapat bekerja secara otomatis, melakukan proses pengukuran, membaca
hasil pengukuran, sekaligus memberitahukan hasil pengukuran secara otomatis.
Dengan memanfaatkan teknologi penulis mencoba untuk membuat alat ukur tinggi
badan yang berbasiskan mikrokontroler. Alat ini diharapkan untuk mempermudah
pengguna dalam mengukur tinggi badan secara cepat dan tepat yang sebagai
informasi berapa tinggi badan seseorang, informasi ini dapat disimpan dan dapat
dilihat kembali pada pengukuran selanjutnya untuk mengetahui perkembangan
tinggi badan seseorang yang biasanya diperlukan sebagai suatu catatan.
Pengukuran tinggi badan ini memanfaatkan prinsip pantulan gelombang suara
dengan frekuensi tertentu, namun untuk mengukur jarak benda digunakan sinyal.
Dengan menggunakan mikrokontroler data akan diolah dan dikeluarkan dalam
bentuk tulisan melalui piranti penampil lcd agar mudah dalam pembacaan dan
dalam bentuk suara melalui speaker. Alat ini akan membantu masyarakat dalam
proses pengukuran tinggi badan. Kata Kunci : Alat Ukur, Mikrokontroler, Arduino,
Tinggi Badan

Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra)) | Halaman 1
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

Kata Kunci : Alat Ukur, Mikrokontroler, Arduino, Tinggi Badan

1. PENDAHULUAN
Tinggi badan merupakan aspek penting pada kehidupan manusia. Dalam
berbagai kegiatan manusia, tinggi badan merupakan salah satu dari tampilan fisik
yang menjadi ciri atau penanda khusus dari setiap manusia. Pada saat kita akan
mendaftar pada suatu institusi atau membuat data diri yang bersifat khusus
seperti dalam pembuatan SIM (Surat Izin Mengemudi), Rekam Medis atau data diri
pasien juga sangat diperlukan bagi Rumah sakit. Pada pengambilan data, seringkali
ada pasien yang tidak mampu untuk berdiri, jadi pada saat pengukuran tinggi
badan, diperlukan alat yang bisa digunakan untuk mengukur secara otomatis
walaupun pasien sedang berbaring. Panjang dan tinggi merupakan salah satu
besaran fisis yang sering diukur dalam berbagai keperluan yang membutuhkan
data tinggi seseorang dalam sentimeter (Adianto, 2010). Banyak alat ukur tinggi
badan yang beredar dipasaran masih bersifat manual yang membutuhkan bantuan
tenaga manusia maka dari itu dibutuhkan alat pengukur tinggi badan yang bisa
melakukan pengukuran secara otomatis. Dengan kemajuan teknologi dibidang
elektronika, maka pada saat ini dimanfaatkan sistem yang berbasis
mikrokontroler. Sistem yang berbasis mikrokontroler telah dinilai sebagai suatu
alternative lain yang memiliki kemampuan yang diperlukan oleh suatu sistem yang
rumit. Sehingga sistem yang berbasis mikrokontroler merupakan sistem yang
mempunyai efisiensi dan efektivitas yang tinggi

Tugas Akhir ini akan memperlihatkan rancangan pengukur tinggi badan


yang dilakukan secara digital dengan menggunakan teknologi mikrokontroler,
dengan harapan target pemakaiannya dilakukan pada tempat-tempat yang
membutuhkan alat ukur tinggi badan dan tujuannya agar dapat menerapkan
pemakaian teknologi berbasis analog menjadi teknologi berbasis digital
(Fadhlillah, 2013). Mikrokontroler sendiri tersedia dalam berbagai macam jenis,
jenis yang akan digunakan pada rancangan alat pengukur ini sendiri adalah
Arduino uno. Arduino uno merupakan sebuah mikrokontroler yang berasal dari
negara Italia.Arduino Uno adalah board mikrokontroler berbasis ATmega328
(datasheet). Memiliki 14 pin input dari output digital dimana 6 pin input tersebut
dapat digunakan sebagai output PWM dan 6 pin input analog, 16 MHz osilator
kristal, koneksi USB, jack power, ICSP header, dan tombol reset. Untuk mendukung
mikrokontroler agar dapat digunakan, cukup hanya menghubungkan Board
Arduino Uno ke computer dengan menggunakan kabel USB atau listrik dengan AC
yang-ke adaptor-DC atau baterai untuk menjalankannya (Hidayatullah, 2013). [1]

Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

2. TELAAH PUSTAKA (LANDASAN TEORI)


Landasan Teori
a. Pengertian Alat Ukur Berat dan Tinggi Badan
Pengukuran tinggi dan berat merupakan salah satu besaran fisis
yang sering diukur dalam berbagai keperluan yang membutuhkan data
tinggi dan berat badan seseorang. Anthorpometry berasal dari kata
“anthor” yang memiliki arti manusia, dan “metry” memiliki arti ukuran,
maka anthorpometry” ilmu yang mempelajari tentang pengukuran
tubuh manusia, menurut Siswantoyo dkk. ( 2014 : 20 ) tinggi badan
adalah jarak vertikal dari lantai keujung kepala ( vertex ). Berat badan
adalah ( ruddy suwadi, agoes. 2015 ). Sebuah beban, sensor Load Cell
umumnya digunakan sebagai komponen utama pada sistem timbangan
digital dan dapat diaplikasikan pada timbangan yang berfungsi
menimbang berat badan manusia,pengukuran yang dilakukan oleh
Load Cell menggunakan prinsip tekannan. ( ruddy suwadi, agoes. 2015 )

b. Sensor Ultrasonik
Sensor Ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk
mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya.
Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu
gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksitensi
(jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sensor
ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik
(bunyi.

c. LCD ( Liquid Cristal Display)


LCD (Liquid Cristal Display) adalah lapisan dari campuran organik
antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan. indium oksida
dalam bentuk . tampilan sevensegment dan lapisan elektroda pada kaca
belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan),
molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan
elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya
vertikal depan dan polarizer cahaya horizontal belakang yang di ikuti
dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat
melewatti molekulmolekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen
yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data
yang ingin ditampilkan. Suatu jenis media tampil yang menggunakan
kristal cair sebagai penampil utama. Adapun fiktur yang disajikan dalam
LCD ( Liquid Crystal Display ) terdiri dari 16 karakter dan 2 baris,
mempunyai 192 karakter tersimpan, terdapat karakter generator
terprogram, dapat di alamati dengan mode 4-bit dan 8-bit, dilengkapi
dengan backlight.

Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

3. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami (Natural serfing)
sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada
hasil. Analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis
induktif dan makna makna merupakan hal yang esensial. (Lexy Moleong, 2006:
04). Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural
setting, sehingga penelitian ini sering disebut penelitian naturalistic. Obyek yang
alami adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga
kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan keluar dari
objek relatif tidak berubah. Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen.
Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau Human
instrument. Untuk menjadi instrumen peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkontruksi objek yang diteliti menjadi jelas dan bermakana. Kriteria data
dalam penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang
sebenarnya terjadi sebagaimana 39 adanya, bukan data yang sekedar terlihat,
terucap, tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap
tersebut..

C. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan terhitung dari perencanaan penelitian, pelaksanaan
penelitian, sampai pembuatan laporan penelitian. Penelitian dilaksanakan di bulan
Juni 2022.

D. Penentuan Subjek penelitian


Subjek dalam penelitian ini yaitu petani semangka agar subjek dapat memberikan
data secara tepat terkait kreativitas petani dalam menggunakan media. Dan petani
tersebut dijadikan subjek penelitian.[2]

E. Metode Observasi
Metode observasi merupakan cara pengumpulan data melalui pengamatan dan
pencatatan dengan sistematik tentang fenomena-fenomena yang diselidiki, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode observasi partisipatif. Yang mana peneliti terlibat dengan
kagiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber
data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data. Dalam observasi partisipatif, peneliti mengamati apa
yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan
Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

berpartisipasi dalam aktivitas mereka. Sehingga akan mendapatkan data


pertumbuhan semangka yang akan dijadikan bahan analisis.

F. Metode Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel atau catatan,
transkip, buku, surat kabar majalah, peraturan, kebijakan dan sebagainya. Pada
teknik pengumpulan dokementasi bahan-bahan pustaka digunakan sebagai
sumber ide untuk menggali konsep penanaman semangka. Metode dokumentasi
ini merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara.
Dokumen yang berbentuk gambar, tabel, bagan sketsa sebagai struktur petani,
kegiatan belajar mengajar sebagai bentuk gambar, dan lain-lain.

G. Blog Diagram (Cara Kerja Alat)

MULAI

ARDUINO

Sensor LCD
Ultra Sonik

SELESAI

Adapun penjelasan diagaram alir proses alat sebagai berikut :


Alat bekerja melakukan loading program, tunggu dari sensor berat (load cell ) dan
sensor jarak (ultrasonik) sampai bekerja setelah ada data yang masuk, maka
sensor akan mengirim data ke arduino untuk diproses, dari arduino akan
menghitung berat dan tinggi badan, kemudian membandingkan berat dan tinggi
badan. Kemudian akan menampilkan tubuh ideal dan akan ditampilkan ke LCD
keluar juga melalui suara ( speaker ) dan IoT.
Cara mencari ke berhasilan alat ukur tinggi badan. Sebagai berikut : 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟𝑎𝑛
𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 𝑢𝑙𝑡𝑟𝑎𝑠𝑜𝑛𝑖𝑘 = 200 cm – Hasil Tampil di Sensor Ultrsaonik = maka
keberhasilan alat ukur = 99% [2]
Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

3. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

- Rangkaian Alat dengan Fritzing

Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

Pada bab pengujian dan pembahasan dari sistem yang sudah dirancang
pada bab sebelumnya. Tujuan dari pengujian dan pembahasan sistem adalah untuk
mengetahui kinerja dari alat satu persatu maupun secara keseluruhan sistem.
Pengujian kinerja alat dan keseluruhan sistem didasarkan pada perancangan
sistem. Hasil dari pengujian akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan
kesimpulan dan kekurangan dari sistem agar sesuai dengan perancangan sistem.
A. Pengujian Sensor Ultrasonic
Pada hasil pengujian sensor ultrasonic ini didapatkan hasil dengan jarak
antara sensor ultrasonic dengan kepala. Dari pengujian yang dilakukan
pada dua bidang yang berbeda, akurasi yang baik dimiliki oleh hasil
pengujian pada bidang datar terlihat hasil pada pengujian bidang datar
yang memiliki hasil tingkat akurasi yang baik. Hasil pengukuran tidak stabil
seperti pada hasil pengukuran bidang bergelombang disebabkan karena
permukaan obyek yang tidak rata saat pengukuran dalam pembacaan
sensor. Agar mendapatkan hasil yang akurat pengambilan data pengukuran
tinggi badan dilakukan dengan menggunakan bidang datar.

B. Pengujian Keseluruhan Sistem Pada pengujian ini bertujuan untuk


mengetahui apakah sistem dengan berjalan dengan baik dari segi alat
berdasarkan perancangan sistem yang telah dibuat. Alat untuk mengukur
tinggi badan dan berat badan menggunakan sensor ultrasonik yang pada
dasarnya akan berfungsi sebagai sensor pembaca jarak dan berat badan
menggunakan load cell dengan modul HX711 yang pada dasarnya akan
berfungsi sebagai pembaca berat. Data berupa tulisan akan di tampilkan
pada print out (gambar 11). Pada gambar 12 sensor ultrasonik diletakan
diketinggian 200cm akan berfungsi apabila gelombang yang dipancarkan
menyentuh suatu obyek (manusia) dan di bawahnya terdapat load cell atau
timbangan berat badan, dan bila mana seseorang langsung menaiki
timbangan maka akan terdeteksi juga ketinggian orang tersebut, dan untuk
rfid reader sebagai pembaca e-ktp yang akan dihubungkan dengan database
sebagai tempat penyimpanan.[3]

4. SIMPULAN
- Kesimpulan
Untuk ke simpulan alat pengukur berat dan tinggi badan secara otomatis ini dapat
di simpulkan sebagai berikut :
a. Hasil dari pengukuran berat dan tinggi badan serta hasil IMT akan
ditampilkan ke LCD.
b. Memberikan kemudahan kepada pengguna alat ukur, dan membantu orang
orang yang ke kurangan fisik agar bisa mengetahui berat dan tinggi badan
serta katagori badan para pengguna.
Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4
Jurnal Teknik dan Sistem Komputer (JTIKOM)
Volume (Sesuaikan Edisi Terbitan)
ISSN: 2723-6382

- Saran
Alat pengukur tinggi badan ini masih memerlukan tinngi awal. Maka Ketika
mencari atau mengkalibrasikan sensor ultrasonikl harus benar – benar tepat
dalam memilih angka yang dikeluarkan oleh LCD. Penempattan sensor Ultrasonik
harus benar agar menghasilkan nilai yang sesuai, dan mencari keerroranya.

DAFTAR PUSTAKA
[1] https://eprints.umm.ac.id/34098/2/jiptummpp-gdl-fannyfirma-42922-2-
babi.pdf
[2] https://jom.unpak.ac.id/index.php/teknikelektro/article/download/1112/868
[3] http://eprints.itn.ac.id/4953/9/Jurnal_Enggar%5B1%5D.pdf

Alat Pengukur tinggi badan otomatis, (Ida Bagus Suwisma, Irfan Yusuf, Aji Saputra) | Halaman 4

Anda mungkin juga menyukai