Abstract— Banyak alat yang dapat membantu menggunakan teknologi Mikrokontroler dan sensor,
kegiatan dan pekerjaan manusia sehari - hari. Seperti sementara untuk hasil pengukuran sudah digital
pengukuran terhadap tinggi dan berat badan manusia, yaitu memakai LCD dan alat ukur ini dapat bergerak
sesuai tinggi obyek,sebagai penggerak motor DC
yang pada umumnya mengukur tinggi dengan meteran
yang digerakkan oleh LCD. Dalam Format WAV,
ataupun penggaris. Di dalam penelitian akan
CD Card telah menyimpan hasil pengukuran speaker
merancang sebuah alat ukur tinggi badan dan berat yang berupa suara agar mempermudah penderita
badan yang menggunakan sensor berat dan ultrasonik tuna netra dapat mengetahui tinggi badannya.
yang dikombinasikan dengan Mikrokontroller dimana Berawal dari penelitian di atas akan
tinggi dan berat yang terukur dapat dilihat langsung menambahkan sebuah alat berat badan untuk melihat
berat badan seseorang dan mengubah hasil tampilan
hasilnya melalui printout. Dengan hasil printout dapat
menggunakan Printout. Dari alat ini akan melihat
dijadikan sebagai tanda bukti kesebuah instansi bila hasil tinggi badan dan berat badan pengguna.
mana printout tersebut dibutuhkan. Berdasarkan paparan latar belakang diatas
maka dapat dirumuskan masalah, bagaimana
I. PENDAHULUAN mendeteksi tinggi badan dan berat badan secara
Dengan kemajuan teknologi ini manusia telah otomatis dan bagaimana cara membuat alat ukur
merancang beberapa alat yang dapat mendukung tinggi dan berat badan secara akurat. Tujuan dari
kegiatan dan pekerjaan sehari - hari. Seperti penelitian ini adalah mempermudah mengetahui
pengukuran terhadap tinggi dan berat badan tinggi dan berat badan manusia yang ideal, dan
manusia, yang pada umumnya mengukur tinggi mempermudah proses pembacaan tinggi dan berat
dengan meteran ataupun penggaris sebagai badan.
patokannya, dan mengukur berat badan dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA
timbangan berat. Di dalam penelitian akan
merancang sebuah alat ukur tinggi badan dan berat A. Arduino
badan yang menggunakan sensor berat dan Dalam proses pembuatan alat pemindah
ultrasonik yang dikombinasikan dengan sumber listrik otomatis ini menggunakan
Mikrokontroller dimana tinggi dan berat yang mikrokontroller arduino UNO dari semua hardware,
terukur dapat dilihat langsung hasilnya melalui karena arduino UNO memiliki pin input dan output
printout. yang cukup untuk menunjang komponen hardware
Sebenarnya dalam penelitian ini telah ada pendukung lainnya [1].
beberapa penelitian tentang alat ukur tinggi badan
otomatis dengan sensor ultrasonik berbasis B. Load Cell
mikrokontroler di buat oleh saudari Brigitta Meidiar Load cell merupakan termasuk dalam jenis
Kristriantari dari kampus Universitas Sanata sensor. Seperti fungsi sensor pada umumnya dimana
Dharma pada skripsi yang berjudul “Alat Ukur mengubah suatu besaran menjadi besaran lainnya
load cell pun berfungsi demikian. Load cell
Tinggi Badan Otomatis Dengan Sensor Ultrasonik
merupakan sensor yang Timbangan digital dikenal
Berbasis Mikrikontroler Dengan tampilan LCD lebih akurat. Kita akan lebih mudah untuk membaca
Begerak Dan Suara”. Kelebihan alat ini adalah
berfungsi mengubah besaran berat menjadi besaran Arduino IDE untuk prmogramannya Alasan
listrik [4]. pemilihan NodeMCU ESP8266 karena mudah
deprogram dan memiliki pin I/O yang memadai dan
C. Modul HX711 dapat mengakses jaringan internet unuk mengirim
atau mengambil data melalui koneksi WiFi [10].
Sebuah modul timbangan yang memiliki cara
kerja mengkonversi perubahan terukur dalam G. Printer Thermal
perubahan resistansi dan mengkonversinya ke dalam
Printer thermal merupakan salah satu jenis dari
besaran tegangan melalui rangkaian yang ada [5].
printer impact. Printer impacti biasanya sering
Load cell mengirimkan hasil timbangan yang
digunakan sebagai printer kasir pada pusat
berbentuk sinyal analog maka diubah menjadi ke
pembelanjaan ataupun mesin fax. Printer thermal ini
bentuk sinyal digital
biasanya menggunakan gulungan kertas dan cara
D. RFID kerjanya yaitu dengan mengambil gulungan kertas
tersebut kemudian berubah menjadi gelap saat
RFID (Radio Frequency Identification) adalah
dipanaskan [6].
bentuk perkembangan dari teknologi nirkabel
(wireless) yang digunakan untuk menggantikan H. Arduino IDE
teknologi barcode. Teknologi ini bekerja melalui
IDE yaitu singkatan dari Integrated
pemanfaatan gelombang frekuensi transmisi radio
Development Environment, atau menurut bahasa
untuk mendapati satu objek berbentuk serupa piranti
sederhananya menjadi wilayah integral yang
kecil yang disebut tag atau transponder (transmitter
menggunakan untuk malaksanakan peningkatan.
+ responder) [7].
Disebut menjadi wilayah karena mamakai software
E. Sensor Ultrasonic HC-SR04 ini Arduino malakukan pemrograman untuk
melaksanakan peranan yang dibenamkan melewati
Sensor ultrasonik merupakan sensor yang
sintaks pemrograman. Bahasa C merupakan Bahasa
prinsip kerjanya digunakan untuk mendeteksi
pemrograman yang digunakan Arduino.
keberadaan suata objek yang berlandaskan pada
pantulan gelombang suara. Sensor ultrasonik III. PERANCANGAN HARDWARE
mempunyai unit pemancar dan unit penerima
A. Perancangan Sistem
struktur.
Prinsip kerja sensor ini merupakan transmitter RFID Reader Print Out
sebuah gelombang ultrasonik yang diukur dengan
waktu dan membutuhkan pantulan yang diterima
oleh objek. Dua kali jarak dengan sensor sebanding Sensor
Arduino Nano
Ultrasonik
dengan lamanya waktu pengukuran gelombang
ultrasonik [11].
Modul
NodeMCU
F. NodeMCU ESP8266 HX711
Load HX711
Arduino
Cell Input Output
VCC - VCC 5V
Red E+ SCK D2
White A+ DT D3
Black E- - -
Green A- - -
- - GND GND
NodeMCU ESP8266
F. Flowchart Sistem
START
RFID
MEMBACA
NOMOR TAG
MEMBACA
NIK E-KTP
Pada pengujian ini berkaitan dengan ketepatan
sensor ultrasonik HCSR-04 dalam pengukuran jarak.
Pengujian ini dilakukan dengan cara mengambil
MEMBACA
beberapa data dari tinggi badan seseorang yang
SENSOR TINGGI dibandingkan dengan tinggi sebenarnya pada sensor.
Cara menghitung eror yang didapatkan dari
perbandingan pengukuran antara Mistar (penggaris)
MEMBACA
SENSOR BERAT
dengan sensor ultrasonik dapat dihitung berdasarkan
rumus:
𝑥−𝑦
Error = 𝑥 100%
𝑦
TIDAK
MICROKONTROLLER
Keterangan:
x = Pengukuran oleh sensor ultrasonik (cm)
YA
y = Pengukuran oleh Mistar (penggaris) (cm)
PRINT OUT
Tinggi Pmbacaan Error
sebenarnya (cm) sensor (cm) %
160 130 18,75
END 166 145 12,65
169 133 21,30
Gambar 6 Flowchart Sistem 172 180 4,65
174 150 13,79
IV. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Rata-rata 14,3
Pada bab pengujian dan pembahasan dari
sistem yang sudah dirancang pada bab sebelumnya. Dari hasil percobaan pada tabel di atas data ini
Tujuan dari pengujian dan pembahasan sistem menunjukkan bahwa tingkat akurasi pengukuran
adalah untuk mengetahui kinerja dari alat satu masih jauh dari tinggi badan sebenarnya dari hasil
persatu maupun secara keseluruhan sistem. error dengan rata-rata 14,3 %. Agar mengetahui
Pengujian kinerja alat dan keseluruhan sistem tingkat akurasi yang baik untuk membantu dalam
didasarkan pada perancangan sistem. Hasil dari pengukuran tinggi badan penulis diharuskan
pengujian akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil data percobaan dengan menggunakan
menentukan kesimpulan dan kekurangan dari sistem beberapa media permukaan datar dan media
agar sesuai dengan perancangan sistem. gelombang. Berikut tabel hasil pengujian Sensor
ultrasonik di berbagai bentuk bidang.
A. Pengujian Sensor Ultrasonic
Tabel 5 Hasil Sensor Ultrasonik Diberbagai Bentuk
Pada hasil pengujian sensor ultrasonic ini Bidang Datar
didapatkan hasil dengan jarak antara sensor
ultrasonic dengan kepala. Tinggi sebenarnya Pembacaan sensor
(cm) (cm)
160 161
166 167
169 170
172 173
174 175
Tabel 6 Hasil Sensor Ultrasonik Diberbagai Bentuk
Bidang Gelombang
Dari pengujian yang dilakukan pada dua Gambar 8 Hasil Pengujian Load Cell
bidang yang berbeda, akurasi yang baik dimiliki oleh
hasil pengujian pada bidang datar terlihat hasil pada Pengujian pada bagian ini berkaitan dengan
pengujian bidang datar yang memiliki hasil tingkat ketepatan sensor load cell saat menimbang berat
akurasi yang baik. Hasil pengukuran tidak stabil
badan. Pengujian ini menggunakan cara
seperti pada hasil pengukuran bidang bergelombang
disebabkan karena permukaan obyek yang tidak rata perbandingan berat badan sesungguhnya lewat
saat pengukuran dalam pembacaan sensor. Agar pembacaan berat badan pada sensor dengan
mendapatkan hasil yang akurat pengambilan data mengambil beberapa data dari berat badan badan
pengukuran tinggi badan dilakukan dengan seseorang
menggunakan bidang datar. Cara menghitung eror didapatkan dari
perbandingan pengukuran antara timbangan berat
Tabel 7 Hasil Pada Tinggi Badan Seseorang badan dengan sensor load cell dapat dihitung
Menggunakan Bidang Datar berdasarkan rumus:
𝑥−𝑦
Error = 𝑥 100%
No Tinggi Pembacaan Error 𝑦
sebenarnya sensor %
(cm) (cm) Keterangan:
1 160 161 0,62 x = Pengukuran oleh sensor load cell (kg)
2 166 167 0,60 y = Pengukuran oleh timbangan (kg)
3 169 170 0,59 Tabel 8 Hasil Pengujian Sensor Load Cell Pada Berat
4 172 173 0,58 Badan Orang
5 174 175 0,57
Rata-rata 2,96 Berat badan Pmbacaan Error
sebenarnya (kg) sensor (kg) %
Dari tabel di atas data yang ditampilkan oleh 60 61 1,66
sensor masih memiliki 2,96% error, berdasarkan dari 64 65 1,56
adanya data dapat disimpulkan bahwa obyek yang 72 73 1,38
diukur dengan ketinggian mendekati sensor 75 76 1,33
memiliki akurasi yang lebih baik, oleh karena itu 79 81 2,53
semakin tinggi badan obyek yang diukur semakin Rata-rata 1,69
baik tingkat akurasinya dan permukaan yang tidak
rata saat pengukuran juga berdampak pada
Dari tabel di atas data yang diperoleh sensor
pembacaan sensor yang menyebabkan hasil dari
pengukuran tidak stabil, oleh karena itu masih ada 1,69% error, berlandaskan pada data dapat
menggunakan bantuan papan tipis pada saat diketahui bahwa perbandingan berat badan
melakukan pengukuran untuk mendapatkan bidang sebenarnya dengan menggunakan sensor load cell
yang rata. masih memiliki error rata-rata seperti tabel di atas