Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAHAN DALAM NEGERI Vol. VII, No.

14/II/P3DI/Juli/2015

Kajian Singkat terhadap Isu Aktual dan Strategis

KESIAPAN PILKADA SERENTAK 2015


Debora Sanur L.*)
Abstrak
Hasil audit BPK terhadap pelaksanaan anggaran pemilu Komisi Pemilihan Umum
(KPU) dinilai telah memuat temuan yang mengisyaratkan bahwa KPU belum siap
sepenuhnya untuk melaksanakan pilkada serentak 2015. Beberapa daerah juga dinilai
sama    dalam    menghadapi    Pilkada    2015.    Sebaliknya,    pemerintah    dan    KPU    justru
menyatakan    telah    siap    untuk    melaksanakan    pilkada    serentak    tersebut    walaupun
masih ada beberapa kendala. Oleh sebab itu, untuk tetap melaksanakan pilkada 2015
diperlukan kerja sama yang baik dari seluruh pihak terkait dalam mensukseskan
penyelenggaraannya.

Pendahuluan
Berdasarkan    hasil    pemeriksaan    (audit) Bawaslu    Provinsi/Panwaslu    Kabupaten/
BPK    terhadap    pelaksanaan    anggaran    pemilu Kota belum sesuai ketentuan.
Komisi    Pemilihan    Umum    (KPU)    tahun    2013 5.    perhitungan biaya pengamanan
dan    2014,    BPK    menemukan    adanya    indikasi pilkada    serentak    belum    dapat    diyakini
kerugian    keuangan    negara    sebesar    Rp334 kebenarannya.
miliar.    Merespons    hal    ini,    selanjutnya    DPR 6.    bendahara PPK, pejabat pengadaan/
RI meminta BPK untuk melakukan audit atas Pokja    ULP,    dan    PPHP    pada    Sekretariat
kesiapan KPU untuk menyelenggarakan Pilkada KPU    Provinsi/Kabupaten/Kota,    Bawaslu
serentak    2015.    Hasil    audit    tersebut    memuat Provinsi    dan    Panwaslu    Kabupaten/Kota
10 temuan    yang    mengisyaratkan    bahwa    KPU untuk    penyelenggaraan    pilkada    serentak
belum    siap    melaksanakan    pilkada    serentak VHEDJLDQ EHVDU EHOXP EHUVHUWLfiNDW GDQ
2015, yaitu: belum ditetapkan dengan surat keputusan.
1. penyediaan anggaran pilkada belum sesuai 7.    kesiapan    pedoman    pertanggungjawaban
ketentuan. dan    pelaporan    penggunaan    dana    hibah
2.    NPHD pilkada di beberapa daerah belum belum memadai
ditetapkan    dan    belum    sepenuhnya    sesuai 8.    Mahkamah    Konstitusi    belum    menetapkan
ketentuan. prosedur operasional standar sebagai
3.    rencana penggunaan anggaran hibah acuan    dalam    penyelesaian    perselisihan
pilkada belum sesuai ketentuan. hasil pilkada serentak 2015.
4.    rekening    hibah    pilkada    serentak    2015 9.    tahapan persiapan pilkada serentak belum
pada    KPU    Provinsi/Kabupaten/Kota    dan sesuai dengan jadwal dalam peraturan KPU
No 2 tahun 2015, dan

*)    Peneliti Muda Politik, pada Bidang Politik Dalam Negeri, Pusat Pengkajian Pengolahan Data dan Informasi (P3DI), Sekretariat
Jenderal DPR RI. E mail: debora.sanurXdpr.go.id

Info Singkat
© 2009, Pusat Pengkajian, Pengolahan Data dan Informasi (P3DI)
Sekretariat Jenderal DPR RI
www.dpr.go.id
ISSN 2088-2351

- 17 -
10.    pembentukan    panitia    incum    tidak    sesuai sebesar Rp185.98X.60X.211,62.
ketentuan. 0HQXUXW    :DNLO .HWXD '35 7DXfiN
Kurniawan besarnya indikasi kerugian
Dua    kesimpulan    utama    hasil    audit keuangan    negara        hasil    temuan    BPK    pada
tersebut    dalam    kaitannya    dengan    persiapan anggaran    pemilu    di    KPU    tahun    2013    dan
pilkada 2015 ialah belum diyakininya 201X akan berdampak besar terhadap
ketersediaan anggaran untuk mendukung penyelenggaraan Pilkada serentak 2015.
seluruh penyelenggaraan Pilkada 2015. Terlebih    lagi,    dengan    adanya    hasil    audit
Berikutnya,    belum    diyakininya    ketersediaan tersebut integritas KPU sebagai penyelenggara   
sumber daya manusia termasuk aspek pilkada semakin dipertanyakan. Zleh
kelembagaan atau infrastruktur pendukungnya. sebab    itu,    dua    hal    penyelesaian    yang    perlu
Menurut BPK hasil audit yang dilakukan dipertimbangkan    untuk    dilaksanakan    yakni
sesuai    Surat    Ketua    DPR    Nomor    PW/0706/ mengganti anggota KPU atau menunda
DPR/RI/V/2015 dan dilaksanakan pada 8 Juni- pelaksanaan    pilkada    serentak    2015.    Senada
13 Juli ini merupakan hasil evaluasi dan bukan dengan    pendapat        tersebut,    Ketua    Komisi    II
memberikan    kesimpulan    bahwa    KPU    tidak DPR Rambe Kamarul[aman juga menilai bahwa
siap melakukan Pilkada. Walaupun evaluasi ini    dengan adanya temuan tersebut KPU bisa jadi
GDSDW GLJXQDNDQ XQWXN PHQJLGHQWLfiNDVLNDQ tidak    konsisten    dalam    melaksanakan    proses
permasalahannya dan dalam mencari tahapan Pilkada.
rekomendasinya. Di pihak lain, pemerintah melalui Wakil
Temuan BPK ini pun bertolak belakang Presiden    Jusuf    Kalla    justru    menilai    bahwa
dengan    pernyataan    yang    telah    disampaikan hasil audit BPK tersebut tidak dapat dijadikan
oleh    para    penyelenggara    Pilkada    yaitu    KPU, dasar untuk menunda    Pilkada serentak karena
Bawaslu, dan Kemendagri dalam rapat kelalaian    dalam    pelaksanaan    Pilkada    bukan
konsultasi    bersama    DPR.    Para    penyelenggara hanya    dari    KPU    saja    tetapi    juga    dari    aparat
Pilkada menyatakan kesiapannya untuk pemerintahan.    Zleh    sebab    itu,    yang    harus
menyelenggarakan    Pilkada    2015    meskipun diperbaiki    adalah    semua    pihak    yang    terlibat
mereka mengakui masih ada beberapa daerah di dalam    penyelenggaraan    pilkada    serentak.
yang sedikit    tersendat terkait anggaran. Sudah Semua pihak tersebut termasuk bupati, petugas
ada    269    provinsi,    kabupaten    dan    kota    yang daerah    maupun    KPU    dan    KPUD.    Penegasan
telah    siap    melaksanakan    pilkada    serentak. yang    kurang    lebih    sama    dikemukakan    oleh
Bahkan    anggaran    untuk    pelaksanaan    pilkada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
pun, sudah 100 persen. Hanya saja masih ada Menurutnya, pada prinsipnya tidak ada alasan
ada    beberapa    kendala    teknis    sehingga    uang untuk menunda pilkada serentak karena dalam
itu    belum    100    persen    terkumpul    terutama proses persiapannya, semua data pemilih sudah
terkait dana pengamanan di mana sekitar 22 disampaikan ke KPU oleh Kemendagri melalui
daerah masih dalam proses negosiasi bersama Kepres    untuk    \ubernur    serta    SK    Mendagri
pemda    dan    kabupaten/kota.    Ualu,    dengan untuk bupati/walikota.
hasil    audit    BPK    tersebut,    pertanyaan    utama KPU sendiri menyatakan bahwa
yang    muncul    adalah    bagaimana    kesiapan pihaknya    sudah    menindaklanjuti    hasil    audit
penyelenggaraan pilkada serentak 9 Desember BPK    tersebut.    Setidak-tidaknya,    70    persen
2015    mendatangV        Wnalisis    singkat    ini    akan temuan tersebut sudah berhasil ditindaklanjuti.
mencoba menelaahnya. Terutama    temuan    yang    berasal    dari    proses
administrasi    dengan    jumlah    mencapai    Rp
Pro-Kontra Terhadap Hasil Audit 185    miliar.    Selain    itu,    adanya    kemungkinan
BPK perbedaan    taksiran    harga    pembelian    barang
Jika kita menyimak hasil temuan antara petugas KPU dan BPK sehingga dugaan
BPK atas penyelenggaraan Pemilu 201X kerugian    negara    tidak    terhindarkan.    Terlepas
lalu, setidak-tidaknya ada tujuh jenis dari    itu    semua,    dalam    persiapan    pilkada
temuan    ketidakpatuhan    yang    terjadi    dalam serentak    2015    KPU    merasa    tidak    terbebani
Pemilu 2013-201X. Ketujuh temuan itu dengan temuan itu.
mencakup    indikasi    kerugian    negara    sebesar
Rp3X.3X9.212.517,69. Potensi kerugian negara Kesiapan Pilkada 2015 dan
sebesar Rp2.251.876.257,00. Kekurangan Beberapa Masalah
penerimaan    Rp7.35X.932.367,89.    Pemborosan Sampai saat ini, KPU telah
sebesar Rp9.772.195.XX0,11. Yang tidak diyakini mempersiapkan pelaksanaan pilkada serentak
kewajarannya mencapai Rp93.058.7X7.083,X0. 2015. Pilkada tersebut rencananya akan digelar
Sementara itu, kelebihan pungut pajak sebesar di 9    Provinsi,    22X    kabupaten,    dan    36    kota.
Rp1.356.33X.73X,    dan    temuan    administrasi Hal    ini    sesuai    amanat    dari    UU    No.8    tahun

- 18 -
2015 tentang Perubahan Atas UU No. 1 Tahun seperti    penyiapan    logistik    ataupun    potensi
2015 tentang Penetapan Perppu No. 1 Tahun sengketa    hukum    pilkada.    Sebagai    gambaran,
2014    tentang    Pemilihan    Gubernur,    Bupati, penjadwalan    tahapan    pilkada    serentak    2015
dan Walikota yang menyatakan bahwa    untuk disajikan sebagai berikutW
kepala daerah yang berakhir jabatannya di 2015
dan semester pertama 2016, akan dilaksanakan
pilkada    Desember    2015.    Merujuk    data    KPU, Waktu Kegiatan
sebanyak 272 daerah yang berstatus Akhir Masa
Jabatan (AMJ) kepala daerahnya selesai pada
26-28 Juli 2015 Pendaftaran pasangan
tahun 2015 dan terdapat 68 daerah lain dengan calon kepala daerah.
AMJ yang jatuh pada semester pertama tahun 6    Juli-    1Agustus    Pemeriksaan kesehatan
2016 akan ikut serta pilkada serentak 2015. 2015 pasangan calon
Meskipun    demikian,    sejumlah    daerah 24 Agustus 2015 Penetapan    pasangan calon
terlihat belum siap menghadapi pilkada kepala daerah
serentak.    Ada    beberapa    daerah    yang    hanya
memiliki    satu    pasang    calon    kepala    daerah. 27Agustus-5 Kampanye
Fenomena ini terutama terjadi pada beberapa Desember 2015
daerah    yang    memiliki    incumbent/petahana
yang    kuat    seperti    terjadi    di    Kota    Surabaya, U Desember 2015 Pemungutan suara
Jawa    Timur    di    mana        sejauh    ini    belum    ada
calon    di    luar    pertahana    yang    akan    bersaing Pilkada serentak memang tidak
dengan pasangan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti selayaknya    diundur    jika    masalahnya        hanya
Buana. Setidak-tidaknya KPU mencatat hingga pada    adanya    satu    pasangan    calon    karena   
akhir pendaftaran 28 Juli 2015 ada 11 daerah proses    pilkada    itu    sendiri    bertujuan    agar
yang    hanya    ada    satu    pasangan    calon    serta    1 kehendak    rakyat dapat    diwujudkan    ke dalam
daerah    yang    tidak    ada    pasangan    calon    yang sebuah    pola    kekuasaan.    Val    ini    sejalan
mendaftar. Sementara itu, untuk menemukan dengan pandangan bahwa demokrasi menjadi
pasangan    calon    yang    akan    bersaing    dengan satu-satunya sistem di mana mayoritas
pertahana membutuhkan waktu lama. Dengan masyarakatnya percaya pada perubahan
demikian,    ketika    hanya    ada    satu    pasangan di    masa    depan    yang    muncul    dari    formulasi
calon, penundaan pendaftaran selama tiga hari demokratik, seperti pilkada. Menurut Direktur
menjadi tidak realistis. Jenderal Xtonomi Daerah Kementerian
Terkait    calon    tunggal    dalam    pilkada, Dalam Negeri Sumarsono, penundaan pilkada
Peraturan    KPU    No.    12    Tahun    2015    tentang karena    hanya    ada    satu    pasangan    calon    yang
Perubahan    atas    PKPU    Nomor    U    tahun    2015 mendaftar    ditenggarai    menjadi    trik    politik
tentang Pencalonan Pemilihan Kepala Daerah dalam    menghadapi    petahana yang    kuat.
Pasal    8U    menegaskan    jika    hanya    ada    satu Pasalnya,    dengan    menunda    pilkada    serentak
pasangan calon atau tidak ada pasangan calon 2015    menjadi    tahun    2017    daerah    itu    tidak
yang mendaftar, KPU daerah memperpanjang akan dipimpin oleh pertahana, melainkan oleh
masa pendaftaran pasangan calon paling lama pejabat    sementara.    Dengan    demikian,        calon
tiga    hari.    Jika    selama    masa    perpanjangan lain ada kemungkinan lebih besar mengalahkan
tetap terjadi calon tunggal, maka KPU daerah pertahana. Namun demikian, pejabat
menunda seluruh tahapan pilkada pada sementara tidak dapat membuat kebijakan yang
pemilihan serentak berikutnya. Val ini sesuai strategis. Xleh sebab itu, yang akan dirugikan
dengan    Peraturan    KPU    Nomor    12    tahun dengan penundaan tersebut adalah rakyat.
2015    yang    menyatakan    pilkada    tidak    bisa Selain masalah pasangan calon, hal lain
dilaksanakan    bila    hanya    ada    satu    calon    dan yang juga harus diperhatikan terkait persiapan
bila hal tersebut terjadi maka Pilkada serentak pelaksanaan    pilkada    serentak    ialah    masalah
harus ditunda. anggaran. Pemerintah daerah dinilai belum siap
Merujuk    pada    peraturan    yang    ada menentukan    biaya    nominal    kebutuhan    untuk
tersebut,    penundaan    pilkada    sesungguhnya Pilkada    serentak    tahun    2015    dari    Anggaran
dapat saja dilakukan. Namun demikian, Pendapatan    dan    Belanja    Daerah    (APBD).
penundaan tersebut berdampak pada terjadinya Ketidakjelasan    alokasi    anggaran    di    sejumlah
pemunduran    seluruh    tahapan    pilkada    ke daerah tersebut membuat pelaksanaan
tahun 2017.    KPU tidak dapat    bila melakukan rangkaian    pilkada    serentak    menjadi    tidak
penundaan    pendaftaran    calon    lebih    dari realistis. Anggaran tersebut termasuk
satu    kali    tiga    hari    karena    rentang    waktu anggaran    pengamanan    dari    kepolisian    dan
penundaan yang pendek ini akan mengganggu anggaran    pengawasan    Pilkada    oleh    Panwaslu
seluruh    tahapan    lanjutan    pilkada    serentak dan    Bawaslu.    Kesiapan    anggaran    ini    harus

- 19 -
juga    diperhatikan.    Tanpa    adanya    kepastian pilkada-serentak-2015-1VZ6[82860X1,
sumber    anggaran    berasal    dari    APBN    dan diakses tanggal 2V Juli 2015.
APBD hal ini dapat membuka peluang pilkada "KPU: Ubah Dulu UU kalau Mau Tunda Pilkada
daerah    dibiayai    oleh    pemodal    yang    memiliki Serentak", http:XXnasional.kompas.comX
kepentingan    lain    sehingga    berdampak    pada readX2015X06X21X105Z0Z91XKPU.Ubah.Dulu.
tidak demokratisnya pilkada. UU.kalau.Mau.Tunda.Pilkada.Serentak\utm]
s ou r c e ^ n e w s _ u t m ] m e d i u m ^ b p -
kompas_utm]campaign^related_, diakses
Penutup tanggal 2V Juli 2015.
Secara normatif, pilkada serentak perlu
"Audit BPK Sebut KPU Belum Siap Welar Pilkada
dilaksanakan    pada    9    Desember    2015    karena Serentak", http:XXpolitik.news.YiYa.co.idX
banyak    daerah    yang    akan    memasuki    masa newsXreadX65008V-audit-bpk-sebut-kpu-
Akhir    Masa    Jabatan    kepala    daerahnya    pada belum-siap-gelar-pilkada-serentak, diakses
tahun 2015 dan semester pertama tahun 2016. tanggal 2V Juli 2015.
Potensi risiko lain, penundaan pilkada    serentak "Pemerintah Tak Setuju Pilkada Serentak
2015    akan    membuat    daerah-daerah    tersebut Ditunda", http:XXpolitik.news.YiYa.co.idX
hanya memiliki pejabat sementara yang tidak newsXreadX6505V8-pemerintah-tak-setuju-
dapat    membuat kebijakan    strategis bagi pilkada-serentak-ditunda, diakses tanggal 2V
masyarakatnya. Juli 2015.
Oleh sebab itu untuk tetap melaksanakan "`apres Tegaskan Hasil Audit BPK soal Pilkada
pilkada 2015 diperlukan kerja    sama yang baik Bukan Penyelewengan", http:XXnasional.
dari seluruh pihak baik pemerintah, pemerintah kompas.comXreadX2015X0[X1VX20585Z51X
daerah, KPU, aparat keamanan hingga `apres.Tegaskan.Hasil.Audit.BPK.soal.
partai    politik.    Terkait    masalah    pendaftaran Pilkada.Bukan.Penyelewengan, diakses
pasangan    calon    sudah    menjadi    tanggung    tanggal 20 Juli 2015.
jawab partai politik untuk menghindari "BPK Temukan Indikasi Kerugian Negara Tp ZZV
Miliar di KPU", http:XXnasional.kompas.comX
adanya calon tunggal. Terkait dengan masalah
readX2015X06X18X18020061XBPK.Temukan.
ketersediaannya    anggaran,    pemerintah    dan
Indikasi.Kerugian.Negara.Tp.ZZV.Miliar.
pemerintah daerah perlu memberikan kemauan
di.KPU, diakses tanggal 18 Juni 2015.
politik yang kuat untuk segera menyelesaikan "KPU Klaim Telah Selesaikan 80 Persen dari Hasil
permasalahan    tersebut.    Namun    demikian, Audit    BPK",    http:XXnasional.kompas.comX
dalam    hal    semua    upaya    tersebut    belum    juga readX2015X06X19X1VV90[Z1XKPU.Klaim.
diselesaikan    dalam    waktu    yang    terbatas, Telah.Selesaikan.80.Persen.dari.Hasil.Audit.
pilkada serentak 2015 perlu dipertimbangkan BPK\utm]source^news_utm]medium^bp-
untuk    diundur.    Hal    ini    tentunya    ditujukan kompas_utm]campaign^related_, diakses
untuk    menjamin    penyelenggaraan    pilkada tanggal 20 Juli 2015.
yang    baik,    demokratis    dan    akuntabel    serta "Desember 2015, 269 Daerah Siap Welar Pilkada",
mampu menghadirkan pemimpin daerah yang http:XXnasional.news.YiYa.co.idXnewsX
mampu membangun daerah dan meningkatkan readX652816-desember-2015--269-daerah-
kesejahteraan masyarakatnya. siap-gelar-pilkada,    diakses    tanggal    2V    Juli
2015
Referensi "NasDem    Jawa    Timur    Setuju    Pilkada    Surabaya
Dodi Ambardi. Ed.2008. Studi Pemilu Empiris: Ditunda", http:XXpolitik.news.YiYa.co.idX
Sumber Teori-teori, Instrumen dan Metode, newsXreadX652896-nasdem-jawa-timur-
Jakarta: Friedrich-Naumann-Stiftung fur die setuju-pilkada-surabaya-ditunda, diakses
Freiheit. tanggal 2V Juli 2015.
Firman Subagyo.2009. "Hubungan Negara "Pemda    Dinilai    Belum    Siap    Danai    Pilkada
dan Partai: menuju Hubungan saling Serentak    2015",    http:XXwww.cnnindonesia.
menguntungkan", dalam Menata Partai comXpolitikX20150V1V1VV8Z8-Z2-V65[ZX
Politik dalam Arus Demokratisasi Indonesia, pemda-dinilai-belum-siap-danai-pilkada-
Jakarta: TmBooks, hal 80. serentak-2015X, diakses tanggal 2V Juli 2015.
"Sejumlah Daerah Minim Ualon", incumb, Jumat "Anggaran    Belum    Terpenuhi,    Pilkada    Serentak
2V Juli 2015, hal 1. 2015 Terancam Mundur\", http:XXm.liputan6.
"Audit BPK Sebut KPU Belum Siap Welar Pilkada comXnewsXreadX2259[92Xanggaran-belum-
Serentak", http:XXpolitik.news.YiYa.co.idX terpenuhi-pilkada-serentak-2015-terancam-
newsXreadX65008V-audit-bpk-sebut-kpu- mundur\p^1, diakses tanggal 2V Juli 2015.
belum-siap-gelar-pilkada-serentak, diakses
tanggal 2V Juli 2015.
"10    Poin    Audit    BPK    Soal    Pilkada    Serentak
2015", http:XXnasional.sindonews.comX
readX102ZZ00X12X10-poin-audit-bpk-soal-

- 20 -

Anda mungkin juga menyukai