A. IDENTIFIKASI MASALAH
Proses pencairan keuangan negara melibatkan banyak pihak dan melalui berapa
tahapan proses. Tahapan terakhir setelah selesai pembuatan Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pembuatan Surat Perintah membayar
(SPM) oleh PPSPM.
1. Terjadi Retur Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) seperti contoh apabila terjadi
kesalahan pada data rekening penerima dalam SPM;
2. Satuan Kerja harus melakukan ralat Surat Perintah Membayar (SPM) seperti contoh
apabila terjadi kesalahan dalam pembebanan Akun Standar maupun sumber dana dalam
SPM;
3. Terjadinya keterlambatan pencairan dana yang dapat menyebabkan terhambatnya
pelaksanaan berbagai program dan kegiatan satuan kerja;
4. Mempengaruhi penilaian Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) Satuan
Kerja.
B. DATA ANALISIS
Langkah perbaikan yang dapat dilakukan apabila sering terjadi kesalahan Surat
Perintah Membayar (SPM) dalam satuan kerja adalah dengan melakukan analisis terhadap
kesalahan Surat Perintah Membayar (SPM). Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui
apa yang menyebabkan terjadinya kesalahan serta menentukan langkah perbaikan agar tidak
terjadi kesalahan yang berulang. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor Per-14/PB/2021 ada beberapa analisis terhadap kesalahan Surat Perintah Membayar
(SPM) yang dapat dilakuan oleh satuan kerja yaitu sebagai berikut:
C. HASIL ANALISIS
Dari hasil analisis kesalahan uraian pada SPM Nomor 00109A tanggal 09 Juni 2022
untuk keperluan pembayaran Tunjangan Kinerja PNS bulan Mei 2022 untuk 37 orang
penerima adalah disebabkan oleh human error yang disebabkan oleh tingginya beban kerja
pegawai menghadapi akhir semester 1 Tahun Anggaran 2022.
D. EVALUASI/TINDAK LANJUT