Pada hari Senin tanggal Sembilan Bulan Januari Tahun Dua Ribu Enam Belas yang
bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ZADRACH AYAL, S.Sos, M.Si
NIP : 19681205 200604 1 001
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Bagian Tata Usaha
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama, Kepala Satuan Kerja Balai Pelaksanaan
Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara) selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama : JAMALIA USEMAHU, S.Pd
Jabatan : Pengadministrasian Umum
Tempat/tanggal Lahir : Kailolo, 27 April 1989
Alamat : BTN WAYAME BLOK 3 BARU RT013/007
Dalam hal ini bertindak untuk atas nama sendiri, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan mengambil tempat di Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX (Maluku dan
Maluku Utara) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk
mengadakan Surat Perjanjian Kerja dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Yang dimaksud dengan Surat Perjanjian Kerja adalah Perjanjian dimana PIHAK
PERTAMA mengikuti PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK KEDUA mengikat diri
kepada PIHAK PERTAMA dalam hubungan kerja untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai perjanjian kerja ini dibuat berdasarkan Daftar Isisan Pelaksanaan Anggaran
Tahun 2016 Satker Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara)
Nomor : DIPA-033.04.1.448007/2016, tanggal 07 Desember 2016.
2. PIHAK PERTAMA membutuhkan tenaga PIHAK KEDUA untuk membantu
kelancaran kegiatan pada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku
Utara)
Status kepegawaian
Pasal 2
Dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (1) PIHAK
PERTAMA menetapkan status kepegawaian PIHAK KEDUA sebagai Pegawai Honor
di wilayah kewenangan PIHAK PERTAMA sehinga PIHAK KEDUA tidak akan
menuntut untuk di angkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Jangka waktu
Pasal 3
1. Surat perjanjian kerja ini berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan terhitung
sejak tgl 01 Januari 2016 dan berakhir tanggal 31 Desember 2016.
Pemutusan
Pasal 4
1. Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya Surat Perjanjian Kerja ini dapat
dilakukan oleh PIHAK PERTAMA apabila :
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. PIHAK KEDUA terkena sanksi pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam
pasal 6 huruf (a) huruf (b) dan huruf (e);
c. PIHAK KEDUA atas permintaan sendiri memutuskan hubungan kerja;
d. PIHAK KEDUA menderita sakit/ cacat tetap yang berakibat tidak memungkinkan
melaksanaan pekerjaannya;
Hak dan kewajiban Pihak Kedua
Pasal 5
Sanksi
Pasal 6
Penutup
Pasal 7
Surat Perjanjian Kerja ini mulai berlaku sejak ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Surat Perjanjian Kerja ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) lembar asli bermeterai, cukup
masing-masing untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, dibuat dan
ditandatangani oleh masing-masing pihak tanpa unsur paksaan berupa apapun.