Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN BUTON UTARA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH


Kompleks Perkantoran Sara Ea No. 05 Kode Pos 93672 Kulisusu
Buranga

PERJANJIAN KERJA

TENTANG

PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA/ PEGAWAI KONTRAK


PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
LINGKUP PEMERINTAHAN KABUPATEN BUTON UTARA
TAHUN ANGGARAN 2018

Nomor:

Pada hari ini Kamis tanggal lima Bulan Januari tahun dua ribu tujuh belas kami yang
bertanda tangan dibawah ini:

I. Nama : HARMIN HARI,SP.,M.Si


NIP : 19701231 199903 1 008
Jabatan : Pembina Tingkat I
Alamat : JL.Kompleks Perkantoran Bumi Sara’ea Kabupaten Buton Utara
Yang selanjutnya dalam Perjanjian ini di sebut sebagai PIHAK KESATU.

I. Nama : Bj. Febrianti Saputri, S.Sos


Jabatan : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/ Pegawai Kontrak
Alamat : Laangke
Yang selanjutnya dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan mengambil tempat di Buranga, PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat
untuk mengadakan perjanjian dengan ketentuan sebagai berikut:

BAB I
KENTENTUAN UMUM
Pasal 1

(1) Pegawai Pemerintah dengan perjanjian kerja yang selanjutnya disingkat PPPK
atau pegawai kontrak adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja/kontrak untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
(2) Perjanjian Kerja adalah perjanjian antara kedua belah pihak yaitu PIHAK KESATU
dengan PIHAK KEDUA yang saling mengikatkan diri dalam hubungan kerja untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kententuan yang disepakati bersama.
(3) Perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat berdasarkan:
a. Ketentuan dan persyaratan penerimaan Bappeda;
b. Surat Panggilan dari Bappeda
c. Hasil Evaluasi yang dilakukan berdasarkan pengalaman kerja dan
pendidikan formal yang bersangkutan serta kinerja selama bekerja yang
kesemuanya merupakan bagian dari perjanjian kerja ini.
BAB II
STATUS KEPEGAWAIAN
Pasal 2

Dalam hubungan kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat (2), PIHAK
KESATU menetapkan status kepegawaian pada PIHAK KEDUA sebagai Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja/Pegawai Kontrak.

BAB III
JANGKA WAKTU
Pasal 3

(1) Perjanjian Kerja ini berlaku untuk jangka waktu 12 (dua belas) bulan
terhitung mulai tanggal 3 Januari 2017 sejak aktif menjalankan tugas dan
berakhir sampai dengan 31 Desember 2017.
(2) Perpanjangan waktu hubungan kerja setelah berkhirnya perjanjian kerja ini
dapat diadakan sesuai dengan ketentuan PIHAK KESATU dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Apabila berdasarkan kebutuhan PIHAK KESATU, Perjanjian Kerja akan
diperpanjang jangka waktunya maka PIHAK KESATU menyampaikan kepada
PIHAK KEDUA palinh lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya perjanjian
Kerja ini atau permohonan kembali oleh PIHAK KEDUA dan mendapat
persetujuan dari PIHAK KESATU.

BAB IV
JANGKA WAKTU
Pasal 4

(1) Pemutusan hubungan kerja sebelum berakhirnya Perjanjian Kerja ini dapat
dilakukan oleh PIHAK KESATU, dalam hal :
a. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
b. PIHAK KEDUA menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil/ Pegawai Negeri Sipil;
c. PIHAK KEDUA dikenakan sanksi pemberhentian karena melakukan
pelanggaran;
d. PIHAK KEDUA mengajukan permintaan sendiri untuk memutuskan
hubungan kerja;
e. PIHAK KEDUA berhalangan tetap yang tidak memungkinkan lagi untuk
melaksanakan pekerjaannya;
f. Adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan berkurangnya
kemampuan dana dan/ atau terganggunya pelaksanaan tugas.
(2) PIHAK KESATU menyampaikan kepada PIHAK KEDUA paling lambat 1 (SATU)
bulan sebelumnya, dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja
sebagaimana pada ayat (1) huruf e.
BAB V
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
(1) PIHAK KEDUA berhak menerima jasa kerja berupa gaji/ upah dan tunjangan
lainnya sesuai dengan kebijakan PIHAK KESATU.
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melaksanakan pekerajaannya dengan
penuh tanggung jawab, mentaati ketentuan dilingkup kerjanya serta
ketentuan peraturan perundang-udanganyang berlaku.
(3) Dalam melaksanakan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
PIHAK KESATU menerbitkan Surat Tugas dengan menjabarkan tugas pokok
dan fungsi PIHAK KEDUA.

BAB VI
BESARNYA JASA DAN PEMBAYARAN JASA
Pasal 6

Jasa kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (1) dibayarkan kepada PIHAK
KEDUA yang besarannya ditetapkan melalui keputusan Bupati dengan ketentuan
pembayaran dilakukan setiap bulannya.

BAB VII
SANKSI
Pasal 7

(1) PIHAK KESATU dapat memberikan sanksi pemberhentian tanpa peringatan


kepada PIHAK KEDUA apabila terbukti melakukan pelanggaran sebagai
berikut;
a. Melakukan pencurian/ penggelapan barang / uang milik Negara;
b. Membujuk/ mempengaruhi PIHAK KESATU/ rekan kerja/ keluarga PIHAK
KESATU untuk melaksanakan hal yang bertentangan dengan hukum;
c. Dengan sengaja atau karena kelalaian melakukan tindakan yang
mengakibatkan kerugian PIHAK KESATU;
d. Melakukan tindakan kekerasan kepada PIHAK KESATU;
e. Memberikan keterangan/ dokumen palsu;
f. Melakukan tindakan tercela atau asusila di tempat kerja;
g. Melakukan penghinaan kepada PIHAK KESATU atau teman kerja;
h. Menjadi anggota organisasi yang dilarang pemerintah;
i. Membocorkan dokumen serta rahasia Negara.
(2) PIHAK KEDUA dapat dikenakan sanksi pemberhentian apabila tidak
mengindahkan surat peringatan dari PIHAK KESATU untuk tindakan yang
berupa;
a. Tidak melakukan pekerjaan atau tidak masuk selama 5 (lima) hari
berturut-turut tanpa izin atau alasan yang tidak bisa dipertanggung
jawabkan;
b. Menolak perintah atasan sesusai dengan tugas yang telah diberikan oleh
PIHAK KESATU;
c. Melanggar ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kerja ini;
d. Melanggar peraturan disiplin.
BAB VIII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 8

(1) Para pihak dalam Perjanjian Kerjasama ini tetap mengikuti ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Dalam hal terjadi perselisihan berkaitan dengan perjanjian ini, maka kedua
belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut secara
musyawarah.

BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 9

Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini, akan diatur dalam
naskah tambahan (addendum) yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Perjanjian Kerja ini.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 10

(1) Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak
atas masing-masing tanpa ada paksaan/ tekanan dari pihak lain.
(2) Perjanjian kerjasama ini dibuat dalam 3 (Tiga) rangkap yang mempunyai
kekuatan hukum yang sama dan mengikat kedua belah pihak sejak
ditandatanganinya perjanjian ini.

Buranga,……., Januari 2018

PIHAK KEDUA PIHAK KESATU


Yang Bersangkutan, Kepala Bappeda,

Materai 6000

BJ. FEBRIANTI SAPUTRI, S.Sos HARMIN HARI,SP.,M.Si


Pembina Tingkat I
NIP 19701231 199903 1 008

Mengetahui
a.n Bupati Buton Utara
Sekretaris Daerah,

Drs. MUHAMMAD YASIN


Pembina Utama Muda, Gol.IV/c
NIP.19641216 199303 1 005

Anda mungkin juga menyukai