Anda di halaman 1dari 4

PERJANJIAN KERJA

ANTARA
PT. KOLLABORA KARYA NUSANTARA
DENGAN
DWI PRASETYO
SEBAGAI
ASISTEN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN

Pada hari ini Senin tanggal Empat bulan September tahun Dua Ribu Dua Puluh Tiga bertempat di
Kota Purwokerto, antara pihak-pihak:

I. PT. KOLLABORA KARYA NUSANTARA yang merupakan perusahaan di bidang layanan


kesehatan dan kefarmasian, yang dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah oleh Heri
Setiawan, Jabatan Direktur, selanjutnya dalam Perjanjian Kerja ini disebut PIHAK PERTAMA;

II. Nama : HERI SETIAWAN


Tempat / Tgl Lahir : BANYUMAS, 28 NOVEMBER 1993
Alamat : PANGEBATAN RT 003 RW 007 KARANGLEWAS,
BANYUMAS
Jabatan : DIREKTUR

Dalam perbuatan hukum ini bertindak untuk dan atas nama sendiri, selanjutnya dalam Perjanjian
Kerja ini disebut PIHAK KEDUA;

III. Nama : DWI PRASETYO


Tempat / Tgl Lahir : BANYUMAS, 19 MEI 2004
Profesi : ASISTEN TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
Alamat : PANUSUPAN RT 009 RW 003 CILONGOK, BANYUMAS
Pendidikan : SMK FARMASI

Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara masing-masing disebut “PIHAK”, dan
bersama-sama disebut “PARA PIHAK”;

PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam Perjanjian Kerja dengan mempertimbangkan
ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

Pasal 1
LINGKUP TUGAS PEKERJAAN

(1) PIHAK PERTAMA memberikan tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA sebagaimana PIHAK
KEDUA menerima tugas pekerjaan dari PIHAK PERTAMA sebagai Asisten Tenaga Teknis
Kefarmasian di Apotek Kanaya Farma sebagai unit usaha dibawah pengelolaan PIHAK
PERTAMA;
(2) Atas kesepakatan kedua belah pihak, untuk kepentingan unit usaha, sewaktu-waktu PIHAK
PERTAMA dapat mengubah, menambah dan atau mengurangi tugas tersebut pada ayat (1) Pasal
ini, baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempunyai kaitan dengan tugas pokok.

Pasal 2
SIFAT HUBUNGAN KERJA

PIHAK KEDUA sepakat bahwa hubungan kerja dalam perjanjian kerja ini adalah kerja sebagai
Tenaga Full Time yaitu hari Senin sampai dengan Minggu yang kemudian diatur berdasar jadwal
yang disepakati bersama PARA PIHAK sesuai dengan aturan Ketenagakerjaan yang berlaku di
Republik Indonesia.
Pasal 3
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

(1) Perjanjian kerja ini diadakan dan berlaku mulai tanggal 1 September 2023 sampai dengan waktu
yang tidak ditentukan;
(2) Jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dapat dihentikan apabila ada
permintaan dari salah satu pihak dan adanya kesepakatan dari PARA PIHAK untuk menghentikan
jangka waktu Perjanjian Kerja;
(3) Proses dan hal-hal terkait dengan penghentian jangka waktu Perjanjian Kerja berpedoman pada
ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA.

Pasal 4
HAK BAGI PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA dalam melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA
diberikan penghasilan setiap awal bulan sesuai dengan ketentuan, yaitu :
a. Penghasilan Pokok, sebesar Rp 750.000,- (Tujuh Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah);
b. Jasa Swamedikasi dengan presentase yang disepakati PARA PIHAK;
c. Insentif sesuai dengan kinerja pribadi dan performansi unit usaha;
(2) Perubahan komponen penghasilan pada ayat (1) Pasal ini dapat diatur di kemudian hari dengan
kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 5
CUTI BAGI PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA berhak mendapatkan cuti jika telah mempunyai masa kerja selama 1 (satu)
tahun;
(2) Cuti Tahunan dapat diambil PIHAK KEDUA selama 12 (Dua Belas) hari setiap tahun sesuai
dengan ketentuan – ketentuan tata tertib PIHAK PERTAMA;

Pasal 6
KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA

Dalam pelaksanaan Perjanjian Kerja ini, PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab:
a. Melaksanakan tugas pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA, sebagai Asisten Tenaga
Teknis Kefarmasian;
b. Memenuhi standar performa kerja yang ditetapkan PIHAK PERTAMA;
c. Melaksanakan dan tunduk pada Perjanjian Kerja yang telah disepakati PARA PIHAK;
d. Menjunjung tinggi nama baik PIHAK PERTAMA serta memegang kerahasiaan dari segala
sesuatu yang diketahuinya dalam melaksanakan tugas;
e. Mengindahkan dan mentaati petunjuk, perintah atasan serta melaksanakan tugas dengan penuh
rasa tanggung jawab;
f. Memberitahukan PIHAK PERTAMA dalam hal yang tidak dapat melaksanakan tugas
pekerjaannya;
g. Memelihara dengan sebaik-baiknya semua peralatan dan perlengkapan kerja yang dipercayakan
kepadanya;

Pasal 7
LARANGAN BAGI PIHAK KEDUA
Selain kewajiban dan tanggun jawab sebagaimana tersebut pada Pasal Perjanjian Kerja ini, PIHAK
KEDUA juga secara khusus menyetujui dan mentaati larangan-larangan tersebut di bawah ini;
a. Menjadi Pengurus dan Anggota Organisasi Politik / Organisasi Massa yang dinyatakan terlarang
oleh Pemerintah maupun organisasi lain yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Kerja ini;
b. Melakukan tindakan atau kegiatan lain yang dapat merugikan nama baik PIHAK PERTAMA;
c. Mengadakan Perjanjian Kerja dengan pihak lain tanpa seijin atau sepengatahuan PIHAK
PERTAMA;

Pasal 8
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA

(1) Hubungan kerja menurut Perjanjian ini setiap saat dapat diputuskan secara sepihak oleh PIHAK
PERTAMA apabila PIHAK KEDUA:
a. Dianggap lalai dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 1
dan 6 Perjanjian Kerja ini;
b. Melanggar larangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 Perjanjian ini;
(2) Apabila PIHAK KEDUA karena alasan pribadi ingin memutuskan hubungan kerja, wajib
mengajukan permohonan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 30 (tiga
puluh) hari sebelumnya dengan mengemukakan alasannya dan putusnya hubungan kerja
ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA;
(3) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian Kerja karena hal-hal tersebut pada ayat (1) Pasal ini,
PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak untuk mengambil alih tugas pekerjaan PIHAK
KEDUA;
(4) PIHAK PERTAMA dapat memutuskan hubungan kerja secara sepihak tanpa ada kewajiban dari
PIHAK PERTAMA untuk memberikan pesangon berupa apapun kepada PIHAK KEDUA apabila
PIHAK KEDUA lalai atau dengan sengaja melakukan perbuatan yang tidak terpuji yang dapat
merugikan PIHAK PERTAMA secara materil atau nama baik PIHAK PERTAMA;
(5) Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian Kerja karena hal-hal tersebut pada ayat (4) Pasal ini,
PIHAK KEDUA wajib membayar ganti rugi kepada PIHAK PERTAMA sebesar dampak yang
terjadi atas perbuatan PIHAK KEDUA pada ayat (4) Pasal ini;
(6) Pemutusan hubungan kerja yang disebabkan oleh tindak pidana, tidak dapat membebaskan
PIHAK KEDUA dari tuntutan pidana;
(7) Hubungan kerja ini putus demi hukum karena kesepakatan PARA PIHAK dan tidak dilanjutkan
hubungan kerja baru, maka Perjanjian Kerja ini berakhir dengan kententuan bahwa PIHAK
KEDUA wajib menyerahkan kembali semua barang inventaris milik PIHAK PERTAMA yang
semula dipercayakan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA;

Pasal 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Kerja ini tunduk dan ditafsirkan sesuai dengan hukum
yang berlaku di Republik Indonesia;
(2) Dalam hal terjadi perselisihan antara PARA PIHAK terkait dengan pelaksanaan Perjanjian Kerja
ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat;
(3) Apabila jalan musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini tidak tercapai, maka
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui jalur hukum dengan
sepakat memilih tempat kediaman hukum (domisili) yang umum dan tetap di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kota Purwokerto;
(4) Selama perselisihan masih dalam proses penyelesainan, PARA PIHAK harus tetap melaksanakan
kewajiban-kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kerja ini;
Pasal 10
PENUTUP

(1) Terhadap hal-hal yang belum di atur dan atau apabila terjadi perubahan terhadap kesepakatan
Perjanjian Kerja ini, PARA PIHAK sepakat akan dituangkan dalam Amandemen Perjanjian yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK yang menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
Perjanjian Kerja serta mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian Kerja ini;
(2) Perjanjian Kerja ini dibuat rangkap 2 (dua) asli dan mempunyai kekuatan hukum yang sama
setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK di atas Materai cukup dan dibubuhi cap Lembaga oleh
PIHAK PERTAMA;

Demikian Perjanjian Kerja ini dibuat dengan itikad baik tanpa adanya tekanan dari pihak manapun
dan dalam keadaan sehat, baik jasmani maupun rohani untuk dipatuhi dan dilaksanakan serta berlaku
dan mengikat setelah ditandatangani oleh PARA PIHAK;

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

DWI PRASETYO HERI SETIAWAN


DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai