Anda di halaman 1dari 6

INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893

Vol. 9, No. 1, 2020 (hal 69-74) E-ISSN: 2615-7489


https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i1.41409

PENINGKATAN KOMPETENSI MENIMBANG DENGAN NERACAANALITIS


MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTE INDIVIDUALIZATION
(TAI) PADA SISWA KELAS X KI A SMK NEGERI 2 SUKOHARJO SEMESTER
1 TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Teguh Pangajuanto, S.Pd

SMK Negeri 2 Sukoharjo, Teguh Pangajuanto,S.Pd, Sukoharjo, Kodepos 57515


Email Korespondensi : teguhpangajuanto@gmail.com

Diajukan: 1 January 2020; Diterima: 2 February 2020; Diterbitkan: 30 April 2020

Abstrak: Peningkatan Kompetensi Menimbang dengan Neraca Analitis Melalui Model Pembelajaran Team
Assisted Individualization (TAI) pada Siswa Kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo Semester 1 Tahun Pelajaran
2019/ 2020. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SMK Negeri 2 Sukoharjo. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan : (1) aktivitas siswa dalam pembelajaran menimbang dengan neraca analitis (2) kompetensi
menimbang dengan neraca analitis, (3) perubahan perilaku siswa yang menyertai peningkatan kompetensi melalui
model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa Kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Sebagai tindakannya adalah penerapan model
pembelajaran Team Assisted Individualization pada materi penimbangan dengan neraca analitis. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan
dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2019/
2020 . Sumber data berupa kegiatan pembelajaran, kolaborator dan dokumen. Data diperoleh melalui observasi,
tes tertulis dan praktik, dan kajian dokumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Team Assisted Individualization
dapat meningkatkan aktivitas dan kompetensi siswa pada materi penimbangan dengan neraca analitis kelas X
KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2019/ 2020. Hal tersebut dapat dilihat dari aktivitas siswa yang
semula terlalu lama menunggu giliran menimbang menjadi 100% siswa memperhatikan dan berlatih menimbang,
serta terjadi peningkatan persentase ketercapaian aspek pengetahuan pada siklus I sebesar 85,20% menjadi
93,88% pada siklus II dan kompetensi aspek keterampilan seluruh(100%) siswa kompeten dengan tingkat
ketercapaian 97,94%. Simpulan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Team Assisted
Individualization (TAI) dapat meningkatkan aktivitas, kompetensi dan perilaku siswa dalam penimbangan
dengan neraca analitis kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo.
Kata kunci : aktivitas, kondusif, hasil belajar, perubahan perilaku

Abstract: Improving Weighing Competence with Analytical Balance Through the Team Assisted Individualization
(TAI) Learning Model for Class X KI A Students of SMK Negeri 2 Sukoharjo Semester 1 of the 2019/2020
Academic Year. Classroom Action Research (CAR) SMK Negeri 2 Sukoharjo. This study aims to improve: (1)
student activities in learning to weigh with an analytical balance (2) competence to weigh with an analytical
balance, (3) changes in student behavior that accompanies increasing competence through the Team Assisted
Individualization (TAI) learning model in Class X KI students. A SMK Negeri 2 Sukoharjo. This research is a
Classroom Action Research (CAR). The action is the application of the Team Assisted Individualization learning
model on weighing materials with analytical balances. The research was carried out in two cycles, with each
cycle consisting of planning, implementing actions, observing and reflecting. The research subjects were students
of class X KI A at SMK Negeri 2 Sukoharjo in the 2019/2020 school year. Sources of data in the form of learning
activities, collaborators and documents. Data were obtained through observation, written and practical tests, and
document review. The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis. The results showed that the
application of the Team Assisted Individualization learning model could increase student activity and competence
in weighing material with analytical balances for class X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo in the 2019/2020 school
year. This can be seen from the activities of students who initially waited too long for their turn to weigh. to 100%
students pay attention and practice weighing, and there is an increase in the percentage of achievement of the
knowledge aspect in the first cycle by 85.20% to 93.88% in the second cycle and the competence of all skills
aspects (100%) of competent students with an achievement level of 97.94% . The conclusion of this study is that

69
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 1, 2020 (hal 69-74) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i1.41409

the application of the Team Assisted Individualization (TAI) learning model can increase students' activities,
competencies and behavior in weighing with analytical balances for class X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo.
Keywords: activity, conducive, learning outcomes, behavior change

Berdasarkan latar belakang di atas, maka


Pendahuluan penulis merumuskan masalah dalam penelitian
Pembelajaran Teknik Dasar Pekerjaan ini adalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah
Laboratorium Kimia memerlukan ketrampilan proses pembelajaran menggunakan model
dari seorang guru agar siswa mudah Team Assisted Individualization (TAI) pada
memahami materi yang diberikan . Pada materi penimbangan dengan neraca analitis
pembelajaran ini terdapat materi penimbangan siswa kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo ?
dengan neraca analitik yang sangat esensial (2) Apakah penerapan model pembelajaran
esensial karena erat kaitannya dengan materi Team Assisted Individualization dapat
yang lain seperti pembuatan larutan, analisis meningkatkan kompetensi siswa pada materi
volumetri, analisis gravimetri serta banyak penimbangan dengan neraca analitis kelas X KI
pelajaran lain yang memerlukan keterampilan A SMK Negeri 2 Sukoharjo ? (3)
menimbang dalam praktinya. Hal ini menuntut Bagaimanakah perubahan perilaku siswa kelas
siswa harus benar-benar kompeten dalam X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo yang
materi penimbangan baik pengetahuan maupun menyertai peningkatan kompetensi
keterampilan menimbang. Untuk itu diperlukan penimbangan dengan neraca analitis
berbagai inovasi dalam proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Team
untuk menghasilkan situasi belajar mengajar Assisted Individualization ?
yang kondusif agar tujuan pembelajaran dapat Sejalan dengan perumusan masalah yang
tercapai. Oleh karena itu, keterampilan dan telah dikemukakan, maka penelitian ini
kreativitas dari guru maupun dari siswa sangat bertujuan untuk meningkatkan : (1) Aktivitas
diperlukan untuk mencapai hasil yang siswa dalam pembelajaran penimbangan
maksimal dalam dunia pendidikan, karena pada dengan neraca analitis kelas X KI A SMK
dasarnya keberhasilan dalam suatu Negeri 2 Sukoharjo. (2) Kompetensi siswa
pembelajaran sangat dipengaruhi oleh dalam pembelajaran penimbangan dengan
kolaborasi antara siswa dengan guru. Keduanya neraca analitis kelas X KI A SMK Negeri 2
harus bisa saling berkolaborasi untuk bisa Sukoharjo. (3) Perubahan perilaku siswa kelas
menciptakan suasana belajar yang X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo yang
menyenangkan sehingga dapat membangkitkan menyertai peningkatan kompetensi sisws dalam
semangat belajar dan mendorong peserta didik pembelajaran penimbangan dengan neraca
untuk memperoleh prestasi yang baik. analitis
Kolaborasi siswa dengan guru pada
Metode Penelitian
pembelajaran penimbangan dengan neraca
analitik sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di
neraca analitik. Pada tahun 2019 laboratorium SMK Negeri 2 Sukoharjo pada Kelas X KI A
kimia industri SMK Negeri 2 Sukoharjo baru semester 1 tahun pelajaran 2019/ 2020 pada
memiliki 2 neraca analitik. Hal ini belum mata pelajaran Teknik Dasar Pekerjaan
sebanding dengan jumlah siswa yang rata-rata Laboratorium Kimia yang berlangsung di
36 siswa tiap kelas. Oleh karena itu agar semua laboratorium kimia.
siswa secara individu kompeten dalam Penelitian dilakukan selama empat
penimbangan dengan neraca analitik maka bulan, yakni antara bulan Juli sampai dengan
diperlukan model pembelajaran yang tepat. Oktober 2019 Subyek penelitian ini adalah
Terdapat beberapa penelitian yang siswa kelas X KI A tahun pelajaran 2019/
telah dilakukan menggunakan model 2020.
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Strategi yang dilakukan dalam penelitian
Individualization (TAI), antara lain penelitian ini adalah deskripstif kualitatif yaitu bertujuan
Vitria (2014) dan Sari (2017) yang untuk menggambarkan dan menjelaskan
menunjukkan bahwa penerapan model TAI kenyataan yang ada. Peneliti mencoba
dapat meningkatkan prestasi belajar. memberikan gambaran dan menjelaskan semua

PENINGKATAN KOMPETENSI MENIMBANG DENGAN NERACA ANALITIS … 70


INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 1, 2020 (hal 69-74) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i1.41409

kegiatan pelaksanaan tindakan kelas. pada siklus II. Pada siklus I ketuntasan belajar
Kenyataan yang dimaksud adalah proses baru mencapai 94,12% karena masih ada dua
pembelajaran penimbangan menggunakan siswa yang belum kompeten pada materi
neraca analitik sebelum dan sesudah diberi tersebut dan harus dilakukan perbaikan pada
tindakan berupa penerapan model siklus II. Setelah tindakan pada siklus II terjadi
pembelajaran Team Assisted Individualization kenaikan nilai rata-rata dan juga ketuntasan
(TAI) . belajar yaitu menjadi 100%.
Data dan sumber data yang digunakan Hasil akhir penilaian aspek keterampilan
dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain : didasarkan pada jumlah skor yang diperoleh
Tempat dan peristiwa yang menjadi siswa. . Hasil analisis prestasi belajar aspek
sumber data dalam penelitian yaitu kegiatan keterampilan dapat dilihat pada Lampiran ..
pembelajaran penimbangan neraca analitis Dari hasil analisis penilaian kompetensi
dalam penelitian ini adalah siswa Kelas X KI A keterampilan siswa X KI A dapat disimpulkan
SMK Negeri 2 Sukoharjo. bahwa sebesar 100% (seluruh siswa) mencapai
Dokumen yang berupa Rencana nilai diatas 75 yang berarti seluruh siswa telah
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil belajar kompeten menimbang dengan neraca analitis.
siswa berupa daftar nilai ulangan dan lembar Hasil belajar siswa melalui tes siklus II dapat
jawab siswa, catatan lapangan selama disajikan pada tabel 4.3 berikut.
pembelajaran berlangsung setiap siklus.
Teknik pengumpulan data pada Tabel 4.3. Hasil belajar siswa pada siklus II
Indikato Kriteria
penelitian ini dilakukan dengan cara observasi,
Aspek r Ketercap keberha
tes, dan analisis data. Teknik analisis data
keberha aian silan
dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis silan
dan teknik analisis deskriptif komparatif.
➢ Aktivi 80% 100% Berhasil
Analisis kritis berkaitan dengan data yang tas 85% 93,88% Berhasil
bersifat kualitatif. Data dalam analisis kritis ➢ Penge 80% 97,94% Berhasil
berupa hasil observasi dan uji keterampilan. tahua
Teknik ini mencakup kegiatan untuk n
➢ Keter
mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja ampil
siswa dan guru dalam proses belajar mengajar. an
Berdasarkan observasi pembelajaran
Hasil Penelitian dan Pembahasan awal pada materi penimbangan dengan neraca
analitis mata pelajaran Teknik Dasar Pekerjaan
Dari hasil tes tertulis yang telah dikoreksi Laboratorium Kimia, terdapat permasalahan
dan dianalisis diperoleh data hasil belajar aspek yang dihadapi guru dalam proses pembelajaran.
pengetahuan. Perbandingan hasil belajar aspek Guru merasakan bahwa untuk dapat
pengetahuan pada pra tindakan, siklus I dan membimbing siswa agar dapat terampil
siklus II dapat dilihat pada tabel berikut: menimbang secara individu proses
pembelajaran menjadi kurang kondusif karena
Tabel 4.2. Perbandingan hasil belajar Aspek Pengetahuan
Siklus I dan Siklus II. Guru membimbing satu persatu siswa untuk
Aspek yang Pencapaia menimbang sehingga siswa yang lain kurang
Dibandingkan n pengawan. Selain itu penggunaan waktu
Pra Siklus I Siklu menjadi tidak efisien karena siswa terlalu lama
Tindaka s II menunggu giliran dan pembimbingan tidak
n dapat selesai dalam satu pertemuan. Besarnya
➢ Rata- 77,29 85,20 93,88 jumlah siswa dalam kelas juga menyebabkan
rata Nilai sulitnya guru menjangkau dan memberikan
➢ Ketuntas 100% 94,12% 100
an
bimbingan kepada siswa, terutama aspek
%
Belajar keterampilan menimbang dengan neraca
Dari tabel tersebut terlihat bahwa terjadi analitis.. Selain itu, minimnya buku pegangan
peningkatan nilai rata-rata dari 77,29 pada pra siswa menjadi salah satu masalah yang besar
tindakan menjadi 85,20 pada siklus I dan 93,88 bagi guru. Hal ini berdampak pada prestasi
belajar siswa. Permasalahan tersebut perlu

71 T. Pangajuanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 1, 2020 (hal 69-74) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i1.41409

segera dicari solusinya. Salah satu cara yang belum dilakukan karena untuk tes keterampilan
dapat digunakan sebagai solusi yaitu secara individu selain memerlukan banyak
penggunaan model pembelajaran agar siswa waktu, siswa masih perlu latihan lagi untuk
tidak terlalu lama menunggu giliran latihan dapat kompeten dalam menimbang dengan
menimbang. SMKN 2 Sukoharjo Khususnya neraca analitis. Tes aspek keterampilan
paket keahlian Kimia Industri telah mempunyai dilakukan dengan tes praktik menimbang
fasilitas pembelajaran yang tersedia sudah secara individu pada siklus II. Dari hasil
cukup baik. Laboratorium Kimia Industri observasi dan hasil belajar siswa pada siklus
SMKN 2 Sukoharjo telah memiliki dua neraca satu, masih diperlukan tindakan lebih lanjut
analitis dan empat neraca yang agar siswa lebih kompeten baik dari aspek
pengoperasiannya seperti neraca analitis. pengetahuan maupun keterampilan. Untuk
Neraca tersebut dapat digunakan siswa untuk memberikan tindakan lebih lanjut dilakukan
latihan menimbang, hanya saja perlu serangkaian perencanaan untuk siklus II. Pada
pembimbing tambahan, karena Guru tidak siklus II, guru meminta siswa untuk
dapat sekaligus membimbing empat atau enam menanyakan tentang hal-hal yang belum
siswa dengan empat atau enam neraca. dipahami berkaitan dengan neraca analitis.
Berdasarkan permasalahan yang ada, dilakukan Pada siklus II Guru juga melanjutkan
suatu tindakan untuk memperbaiki pembelajran berikutnya tetapi masih berkaitan
pembelajaran, yaitu dengan penerapan model dengan menimbang dengan neraca analitis,
pembelajaran TAI. Menurut Gillies (2003), yaitu menimbang dengan neraca anlitis sesuai
model pembelajaran kooperatif dengan karakteritik sampel. Dengan demikian siswa
kelompok kecil memungkinkan adanya kerja akan lebih memahami dan lebih banyak belajar
sama, perasaan saling memiliki antar menimbang dengan neraca analitis. Dengan
kelompok, dan saling membantu. Sehingga, demikian, diharapkan siswa dapat berlatih
model ini tepat digunakan untuk meningkatkan mengerjakan soal sehingga memahami materi
kemampuan siswa baik aspek pengetahuan yang diajarkan. Pelaksaan pembelajaran pada
maupun aspek keterampilan.Tindakan yang siklus II, guru mengingatkan siswa untuk lebih
dilakukan pada kelas X KI A SMKN 2 aktif bertanya dan berlatih menimbang dengan
Sukoharjo terdiri dari dua siklus. Siklus I neraca analitis.
dilaksanakan dalam waktu 2 pertemuan, dan Dari hasil observasi, terlihat siswa lebih
diakhiri dengan adanya tes siklus I. Siklus II mengenal neraca analitis baik bagian-
dilaksanakan dalam waktu 2 pertemuan , dan bagiannya juga fungsinya. Siswa juga lebih
diakhiri dengan adanya tes siklus II. Pada awal memahami langkah-langkah menimbang
pembelajaran, diadakan pembentukkan dengan neraca analitis serta mulai menyadari
kelompok dimana masing-masing kelompok bahwa keterampilan menimbang diperoleh
terdiri dari 8 dan 9 siswa secara heterogen. dengan banyak berlatih bukan menghafal
Sebelum pembelajaran dimulai, peserta didik langkah-langkahnya. Pada akhir siklus II
yang berperan sebagai asisten memperoleh dilakukan tes tertulis untuk mengetahui
materi terlebih dahulu, sehingga lebih kompetensi dari aspek pengetahuan dan tes
menguasai dibandingkan dengan teman- praktik untuk mengetahui kompetensi dari
temannya yang lain. Selanjutnya, asisten aspek keterampilan.Dari hasil tes tertulis yang
membantu guru membimbing teman-temannya telah dianalisis diperoleh hasil sebagai berikut :
dalam kelompok. Guru menekankan agar siswa Semua (100%) siswa yang mengikuti tes
aktif tanya jawab/berdiskusi dalam kelompok tertulis telah kompeten yaitu seluruh siswa
sehingga mampu menguasai materi pelajaran. mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan
Saat proses pembelajaran, guru melakukan minimal yaitu 75 dengan tingkat ketercapaian
observasi terhadap aktivitas siswa. Pada akhir 93,88% yang telah melampaui indikator
pembelajaran siklus I, diadakan tes siklus I keberhasilan yaitu 85%. Hasil tersebut juga
yang berupa tes pengetahuan. Dari hasil tes menunjukkan terjadinya peningkatan rata-rata
yang diikuti 34 siswa pada siklus I, siswa yang nilai dari 77,29 menjadi 85,20 pada siklus I dan
sudah kompeten sebanyak 32 siswa atau 93,88 pada siklus II. Dari hasil tes praktik,
sebesar 94,12% dan masih ada 2 siswa yang semula masih ada dua siswa yang belum
belum kompeten. Pada aspek keterampilan kompeten, kemudian diberi bimbingan lagi dan

PENINGKATAN KOMPETENSI MENIMBANG DENGAN NERACA ANALITIS … 72


INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 1, 2020 (hal 69-74) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i1.41409

mengikuti tes praktik lagi. Setelah hasil secara teoritis, dapat digunakan sebagai dasar
penilaian dianalisis terlihat bahwa seluruh penelitian selanjutnya dan dapat digunakan
siswa telah kompeten menimbang dengan untuk membantu siswa dalam meningkatkan
neraca analitis dengan tingkat ketercapaian proses dan hasil belajar Teknik Dasar
97,94% yang telah melampaui indikator Pekerjaan Laboratorium Kimia (TDPLK)
keberhasilan yaitu 80%. Berdasarkan hasil secara optimal. Secara praktis berdasarkan hasil
tersebut dapat diketahui bahwa secara penelitian, metode pembelajaran kooperatif
keseluruhan penelitian penerapan model Team Team Assisted Individualization (TAI) dapat
Assisted Individualization (TAI) pada materi diterapkan pada pembelajaran mata pelajaran
penimbangan dengan neraca analitis berhasil Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia
karena pada akhir penelitian semua kriteria untuk meningkatkan aktivitas dan kompetensi
keberhasilan yang ditetapkan telah terpenuhi siswa pada materi penimbangan dengan neraca
yaitu dapat meningkatkan kualitas proses analitis.
belajar interaksi sosial dan dapat meningkatkan Berdasar simpulan hasil penelitian dan
kualitas prestasi belajar siswa meliputi aspek implikasi di atas, dapat kami rekomendasikan
pengetahuan dan keterampilan. Hasil tindakan kepada rekan-rekan guru sebagai berikut : (1)
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Untuk meningkatkan kompetensi keterampilan
pembelajaran model TAI dapat meningkatkan pada pembelajaran dengan jumlah siswa yang
aktivitas dan kompetensi siswa pada materi banyak akan lebih kodusif dan efisien dengan
penimbangan dengan neraca analitis kelas X KI menerapkan model pembelajaran Team
A SMKN 2 Sukoharjo semester 1 tahun Assisted Individualization. (2) Agar seluruh
pelajaran 2019/2020. siswa kompeten dari aspek keterampilan seperti
menimbang dengan neraca analitis maka siswa
harus dilatih secara individu, untuk dapat
Simpulan, Saran, dan Rekomendasi membimbing seluruh siswa perlu ditujuk
Berdasarkan hasil penelitian yang telah asisten kelompok.
dideskripsikan dan dianalisis diperoleh DAFTAR PUSTAKA
simpulan berikut ini. (1) Pembelajaran
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Sukoharjo:
penimbangan dengan neraca analitis dengan
LPP UNS dan UNS Press.
model Team Assisted Individualization pada Arsyad, A. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta:
siswa Kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo Rajawali Pers.
semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 dapat Azizhwati. 2010 Penerapan Pendekatan
meningkatkan aktivitas siswa dan berlangsung Contextual Teaching Learning dalam
kondusif serta efisien. (2) Penerapan model Meningkatkan Keterampilan Psikomotorik
pembelajaran Team Assisted Individualization Kimia Siswa di Kelas XI
(TAI) dapat meningkatkan kompetensi siswa SMA Negeri I Ukui
pada materi penimbangan dengan neraca Bakti Mulyani. 2014 dengan judul penelitian
analitis kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo “Penerapan pendekatan Contextual
Teaching And Learning (CTL) Disertai
tahun pelajaran 2019/ 2020. Peningkatan
Praktikum Untuk Meningkatkan Aktivitas
kompetensi tersebut dapat dilihat dari rata-rata dan Prestasi Belajar kimia Pada
nilai atau persentase ketercapaian aspek MateriPokok Termokimia Kelas XI SMK
pengetahuan yaitu 77,29% pada pra tindakan Muhammadiyah 2 Sragen Tahun Pelajaran
menjadi 85,20 % pada siklus I dan 93,88% 2013/2014
pada siklus II. (3) Perubahan perilaku siswa Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
yang menyertai peningkatan kompetensi pada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
materi penimbangan dengan neraca analitis Republik Indonesia. 2014. Teknik Dasar
Kelas X KI A SMK Negeri 2 Sukoharjo Pekerjaan Laboratorium Kimia. Jakarta.
semester 1 tahun pelajaran 2019/2020 ditandai Kemendikbud
Indah Qorina. X9017018. Upaya Peningkatan
dengan pembelajaran yang lebih kondusif dan
Prestasi belajar & Interaksi Sosial
jumlah siswa yang kompeten dari aspek Menggunakan Model Pembelajaran Team
keterampilan sebesar 100%. Assisted Individualization (TAI) pada
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan, dapat dikemukakan implikasi bahwa

73 T. Pangajuanto
INKUIRI: Jurnal Pendidikan IPA P-ISSN: 2252-7893
Vol. 9, No. 1, 2020 (hal 69-74) E-ISSN: 2615-7489
https://jurnal.uns.ac.id/inkuiri DOI: 10.20961/inkuiri.v9i1.41409

Materi Titrasi Asam Basa Kelas X KI B SMK Sumantri, M. & Permana, Jr. 2001. Strategi Belajar
N 2 Sukoharjo. Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Lidinillah, Muis. 2009. Pengaruh media Suwandi, S. 2005. Pendidikan (Suatu Pengantar).
pembelajaran yang disajikan siswa Sukoharjo: LPP dan UNS press.
Terhadap Hasil Belajar Perbaikan Casis Suyanti, Retno, Dwi. 2010. Strategi Pembelajaran
Otomotif di SMK Negeri 2 Sukoharjo. Kimia. Yogyakarta : Graha Ilmu
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: _________. 2017. Model-Model Asesmen dalam
Depdiknas. Pembelajaran. Sukoharjo: Yuma
Sadiman, A. S. dkk. 2007. Media Pendidikan, Pustaka.
Pengertian, Pengembangan dan _________.2017. Penelitian Tindak Kelas (PTK)
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo dan Penulisan Karya
Persada. Ilmiah.Sukoharjo: Yuma Pustaka.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran: Trianto. 2008. Media Pembelajaran kontekstual
Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Contekstual Teaching And Learning)
Jakarta: Prenada Media Group. di Kelas. Jakarta: Cerdas Pustaka
Publisher.

PENINGKATAN KOMPETENSI MENIMBANG DENGAN NERACA ANALITIS … 74

Anda mungkin juga menyukai