Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI HIDROGRAFI

I
Minggu ke-2
“Pengenalan Peta Batimetri”
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Bambang Kun Cahyono, S.T., M.Sc.

Disusun Oleh :
Kholiftia Mu’arifah
19/443687/TK/48883
Kelas A

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK GEODESI


DEPARTEMEN TEKNIK GEODESI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH
MADA YOGYAKARTA
2021
1. Pendahuluan
1.1. Mata Acara Praktikum
Pengenalan Peta Batimetri

1.2. Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini adalah :
1.2.1. Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan antara peta batimejtri dengan peta
RBI
1.2.2. Mahasiswa diharapkan dapat melakukan identifikasi kenampakan-
kenampakan yang ada pada peta batimetri
1.2.3. Mahasiswa diharapkan dapat menggambar penampang melintang peta
batimetri

1.3. Dasar teori


Survei hidrografi adalah survei di bidang perairan terutama pada bidang
kelautan. Laut di Indonesia sendiri sangat luas yaitu 2/3 dari wilayah Indonesia
adalah lautan. Begitupun di dunia ini, laut sangat luas dengan bermacam-macam
karakteristik laitan di tiap-tiap daerah tertentu. Untuk mempelajari lautan,
diperlukan waktu yang sangat lama dan ilmu khusus. Hal tersebut dilakukan
karena lautan masih menyimpan banyak informasi yang harus digali lebih dalam
lagi. Salah satu survey yang dilakukan untuk melakukan penelitian terhadap laut
yaitu survei hidrografi.
Menurut Haryono (1990) dalam Manumpil (2000), hidrografi adalah ilmu
pengetahuan terapan yang mempelajari fisik dari permukaan bumi yang terdiri
dari air dan daratan yang berbatasan, serta dibutuhkan oleh dunia pelayaran dan
semua kegiatan yang berhubungan dengan laut. Survei hidrografi yaitu survei
yang dilakukan pada batas antara air dan daratan. Dalam survey hidrografi, juga
terdapat ilmu pemetaan batimetri. Ilmu ini adalah ilmu yang mempelajari
pekerjaan pemetaan kedalaman perairan dengan pengukuran secara langsung
dengan menggunakan berbagai metode (echosounder, penginderaan jauh).
Pada pemetaan batimetri kita juga melakukan pengamatan pasang surut laut
untuk mengetahui kedalaman suatu obyek di lautan. Pengamatan ini akan
menghasilkan data-data yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk dasar
laut dan menentukan garis kontur kedalaman laut tersebut.
1.4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada
:
hari, tanggal : Kamis – Minggu, 18-21 Februari 2021
tempat : tempat tinggal masing-masing

1.5. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan untuk melaksanakan praktikum ini adalah :
- PC / Laptop

Bahan yang digunakan untuk melaksanakan praktikum ini adalah :

- Peta RBI Kota Yogyakarta skala 1:25000


- Peta batimetri / hidrografi Banda Neira skala 1:25000

1.6. Langkah Kerja


1.6.1. Cari peta RBI dengan mengunjungi website ina geospasial, kemudian
download peta yang sudah kita pilih. Kita bisa memilih ingin lokasi yang
mana dengan skala berapa.
1.6.2. Cari peta batimetri atau peta hidrografi dengan mengunjungi website
https://www.indonesia.travel/cruise/en/marine-chart untuk peta-pta
wilayah Indonesia dan
https://www.charts.noaa.gov/InteractiveCatalog/nrnc.shtml untuk peta-peta
wilayah Amerika. Pilih salah satu peta, kemudian bandingkan dengan peta
RBI.
1.6.3. Setelah mendapatkan peta hidrografi atau peta batimetri, hal yang
dilakukan selanjutnya adalah mengidentifikasi 10 kenampakan yang ada
pada peta tersebut. Contohnya : gambar bintang hitam dengan cahaya ungu
yang memancar itu menandakan light house (mercusuar).
1.6.4. Setelah mengidentifikasi 10 kenampakan, kita melakukan penggambaran
penambang melintang peta, caranya yaitu :
o Menentukan lokasi dan bentuk penampang melintang yang akan kita
gambarkan
o Menggambar garis height datum dan chart datum dan memberikan
keterangan angka pada chart datum dengan angka 0.
o Di bawah chart datum juga masih ada garis yang dapat dibuat yaitu
garis kedalaman.
o Mulai proyeksikan bentuk obyek yang akan digambarkan penampang
melintangnya.
o Untuk daerah daratan, maka berada di atas chart datum dengan
ketinggian tertentu, daerah intertidal berada di antara garis height
datum dan chart datum, serta daerah laut dangkal hingga laut dalam
diproyeksikan di bawah garis chart datum. Laut dangkal ditandai
dengan warna biru muda, sedangkan untuk laut dalam ditandai dengan
warna putih.

(sumber : chart number 1)


2. Hasil dan Pembahasan
2.1. Perbedaan Peta RBI dengan Peta Hirdografi / Peta Batimetri
2.1.1. Peta RBI
2.1.2. Peta Batimetri

Perbedaan Peta Hidrografi dan Peta RBI :

Perbedaan yang terdapat antara peta hidrografi dan peta RBI antara lain :

Indikator Peta Hidrografi Peta RBI


Informasi Peta Tersebar di muka peta Terletak di tepi peta
Indikator warna Warna hijau menandakan Warna hijau menandakan
daerah intertidal. Warna daerah perkebunan. Warna
daratan pada peta hidrografi daratan pada peta RBI ditandai
ditandai dengan warna kuning. berdasarkan jenis penggunaan
lahannya.
Penggunaan Simbol yang digunakan berupa Simbol yang digunakan berupa
simbol simbol yang mewakili obyek di simbol yang mewakili obyek di
laut. darat.
Arah mata angin Menggunakan kompas mawar. Menggunakan kompas standar
(segitiga).
Garis kontur Menyatakan kontur kedalaman Menyatakan kontur ketinggian
dan tidak ada kontur mayor dan ada kontur mayor atau
ataupun minor. kontur minor.
Unsur yang Menonjolkan unsur hidrografi Menonjolkan unsur
ditunjukkan (seperti laut, danau, sungai). kenampakan alam (gunung,
perkebunan, sawah).
Wilayah yang Menonjolkan perairan. Menonjolkan daratan.
dipetakan
Sistem Acuan Chart Datum Mean Sea Level (MSL)
yang digunakan

2.2. 10 Kenampakan yang Ada Pada Peta Hidrografi / Peta Batimetri


No Simbol dari Nama Keterangan
Kenampakan
Simbol berbentuk bintang berwarna
hitam dan memancarkan cahaya
berwarna ungu disebut sebagai light
house atau mercusuar. Mercusuar
Light house menurut KBBI adalah Menara yang
1
(mercusuar) dibangun di pantai , pulau kecil di
tengah laut, daerah berbatu karang
dan sebagainya, yang memancarkan
sinar isyarat pada waktu malam hari
untuk membantu navigasi.
Kenampakan pada peta yang ditandai
dengan warna hijau adalah daerah
intertidal. Daerah intertidal adalah
daerah yang dapat menjadi daratan
Daerah atau menjadi lautan tergantung
2
intertidal ketinggian air laut. Apabila air laut
pasang, maka daerah tersebut akan
tegenang air laut. Jika air laut surut,
maka daerah tersebut akan menjadi
daratan.
Kenampakan pada peta yang ditandai
3 Daratan dengan warna kuning adalah daratan.

Titik dengan keterangan angka


4 Spot height ketinggian menunjukkan ketinggian
suatu tempat.
Simbol tersebut dalam chart number 1
5 Tower didefinisikan sebagai tower atau
Menara.
Simbol lingkaran dengan gambar
pesawat di tengahnya tersebut dalam
6 Airport
chart number 1 didefinisikan sebagai
bandara (airport).
Garis yang berada di perairan dan
memiliki angka yang telah ditentukan
Kontur seperti pada gambar tersebut
7
kedalaman dinamakan kontur kedalaman.

Gambar tersebut menurut chart


8 Jembatan number 1 menggambarkan sebuah
jembatan.
Gambar persegi atau persegi panjang
Bangunan tersebut merupakan suatu bangunan
penting pada yang ada pada build-up area. Build-
9
build-up up area adalah area yang digunakan
area untuk menyusun kargo ke atas
kontainer.
Suatu daerah intertidal yang memiliki
tanda seperti mahkota berjejer di
Karang
10 tepinya menandakan bahwa daerah
(coral)
tersebut terdapat karang (coral) yang
tertutupi maupun tidak tertutupi.
2.3. 3 Buah Profil Memanjang (Tampak Samping) Berdasarkan
Kenampakan yang Ada pada Peta Batimetri Tersebut
1.

Profil Memanjang :

2.
Profil Memanjang :

3.

Profil Memanjang :
3. Penutup
3.1. Kesimpulan
Peta batimetri berbeda dengan peta RBI. Keduanya memiliki perbedaan pada
banyak aspek, dan yang paling menonjol adalah kenampakan yang terdapat pada
peta dan letak informasi peta. Kenampakan-kenampakan yang ada pada peta
batimetri dapat dilihat di chart number 1. Pada chart number 1 tidak hanya
memuat kenampakan-kenampakan yang digunakan untuk peta batimetri
internasional, tetapi juga memuat kenampakan-kenampakan yang ada pada peta
batimetri seperti pada NOAA (National Oceanic and Atmospheric
Administration), NGA (National Geographic-Intelligence Agency), dan pada
ECGIS. Kenampakan-kenampakan pada peta tersebut kemudian dapat dibuatkan
penampang melintangnya untuk mengetahui bentuk kenampakan sebenarnya.
Daftar Pustaka

(“Port of Banda Neira : pdf-chart-Banda Neira”


https://www.indonesia.travel/cruise/en/marine-chart diakses pada 19 Februari 2021).

Bemba, J. 2014. Morfologi Dasar Perairan Danau Ngade Kota Ternate. Ternate :
Universitas Khairun Ternate.

Anda mungkin juga menyukai