Anda di halaman 1dari 3

SOAL PRE TEST PELATIHAN “ EARLY WARNING & CODE BLUE SYSTEM” 2018

Pilih salah satu jawaban yang benar dan berikan tanda silang (X) pada huruf pilihan pada lembar
jawaban
1. Di bawah ini adalah yang tepat mengenai Early Warning Scoring System
A. Skoring EWS dilakukan terbatas pada pasien yang mengalami penurunan kondisi yang
mengancam jiwa
B. Semakin rendah scoring nya semakin berat kondisi pasien
C. Salah satu parameter penilaian pada pasien obstetri adalah adanya proteinuria
D. Pada pasien dewasa terdapat 6 parameter klinis yang dinilai

2. Berdasarkan perbedaan fisiologis pasien, secara umum Early Warning System dibagi menjadi,
kecuali:
A. EWS pasien pediatrik
B. EWS pasien Dewasa
C. EWS pasien Obstetri
D. EWS pasien bedah

3. Berikut ini yang benar mengenai penatalaksanaan sistem EWS dan Code Blue di rumah sakit:
A. Pasien LOC 1 (Level of care 1) memerlukan perawatan di ICU
B. Salah satu kriteria pemanggilan Tim Medis Emrgency adalah RR > 20x/menit
C. Salah satu komponen dalam Early warning score adalah adanya nyeri dada akut
D. Salah satu kriteria aktivasi code blue system adalah kegawatan medis

4. Skor Respon yang dilakukan pada skor EWS 7 pada pasien dewasa
A. Tingkatkan monitoring menjadi tiap 2 jam
B. Lakukan resusitasi dan panggil tim medis emergency
C. Pindahkan ke HCU
D. Pasien masih dalam kondisi stabil, tingkatkan monitoring dan lapor dokter penanggung
jawab pasien

5. Response time Tim Medis Emergensi adalah:


A. Maksimal 10 menit untuk henti jantung
B. Maksimal 5 menit untuk kegawatan medis
C. 0 menit untuk henti jantung
D. Maksimal 10 menit untuk panggilan kegawatan medis

6. Merupakan parameter Early Warning Scoring System pada pediatrik


A. Keadaan umum, tekanan darah dan suhu

1
B. Keadaan umum, sistem kardiovaskular dan sistem respirasi
C. Saturasi oksigen, kesadaran dan tekanan darah
D. Adanya kejang, tekanan darah dan laju nadi

7. Yang tidak termasuk parameter klinis Early Warning System pasien dewasa sesuai dengan
NEWS (National Early Warning Scoring System th 2012)
A. Tekanan darah
B. Saturasi Oksigen
C. Suhu tubuh
D. Urin output

8. Berikut ini yang tidak sesuai dengan FMEA (Failure mode effect analysis)
A. Merupakan proses proaktif
B. Melakukan perubahan berdasarkan adanya kasus yang sentinel/medical error
C. Mengantisipasi kegagalan dengan melakukan analisis potensi kegagalan
D. Yang menjadi prioritas untuk dilakukan antisipasi adalah hal-hal yang menyebabkan dampak
paling luas/berat

9. Berikut di bawah ini merupakan single kriteria, kriteria pemanggilan Tim medis Emergency:
A. Respiratory rate di atas 25 kali/menit
B. Peningkatan tekanan darah sistolik > 200 mm Hg
C. Urin output < 0.5 cc/kg BB per jam
D. Bradikardia dengan nadi < 40 kali/menit

10. Di bawah ini yang tidak termasuk dalam komponen delivery oksigen adalah:
A. Stroke volume
B. Heart rate
C. PaCO2 (tekanan karbondioksida dalam darah)
D. CaO2 (kadar O2 pada darah arteri)

11. Merupakan komponen dalam bantuan hidup dasar, kecuali:


A. Pengenalan kejadian henti jantung dengan segera
B. Pemberian kompresi dada dan bantuan pernapasan
C. Pemberian obat-obatan bantuan jantung
D. Pemberian terapi kejut listrik (defibrilasi) otomatis

12. Resusitasi jantung dan paru dengan kualitas tinggi sesuai rekomendasi AHA 2015
A. Tekan cepat, berikan kompresi dada dengan kecepatan minimal 100x/menit
B. Tekan kuat, berikan kompresi dada secara kuat, tetapi tidak lebih dari 2 inchi atau 5 cm

2
C. Ganti kompressor tiap 2 menit untuk menghindari kelelahan
D. Kompresi yang adekuat akan mengeluarkan angka ET CO2 < 10 mmHg

13. Pasien 70 dengan riwayat penyakit jantung koroner mendadak pasien tidak sadar dan,
dan tidak teraba nadi karotis, rekam jantung menunjukkan gambar seperti di bawah ini:

Di bawah ini benar,


A. Gambaran EKG pasien di atas menunjukkan Ventrikel Fibrilasi
B. Belum perlu dilakukan kompresi dada, dan diberikan obat antiaritmia
C. Epinefrin 1 mg diberikan sesegera mungkin pada pasien ini
D. Defibrilasi 200 Joule diindikasikan pada pasien ini

14. Obat-obat di bawah ini sesuai dengan rekomendasi AHA 2015 sudah tidak digunakan lagi pada
kondisi henti jantung, adalah:
A. Epinefrin
B. Amiodaron
C. Sulfas Atrofin
D. Semua di atas direkomendasikan untuk kondisi henti jantung

15. Pemberian amiodaron sesuai rekomendasi AHA 2015 pada saat Resusitasi jantung dan paru:
A. Digunakan seawal mungkin saat terjadi irama PEA atau asistole
B. Tidak diindikasikan pada irama VT atau VF
C. Dosis awal diberikan 100 mg
D. Digunakan pada saat defibrilasi berulang tidak menimbulkan respon efektif

=========================

Anda mungkin juga menyukai