Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI AKP

1. Sebutkan pengelolaan pasien bila tidak tersedia tempat tidur?


a. Petugas tempat pendaftaran rawat inap menginformasikan kepada pasien dan
keluarganya bahwa pada saat itu tidak tersedia tempat tidur di ruang rawat
inap seperti yang dikehendaki
b. Petugas menawarkan alternatif ruang rawat inap kelas lain jika ada,
misalnya : petugas menawarkan ruang rawat inap setingkat lebih tinggi dari
ruang rawat inap yang dikehendaki pasien, atau petugas menawarkan ruang
rawat inap setingkat lebih rendah dari ruang rawat inap yang dikehendaki
c. Apabila ruang rawat inap ada pasien yang rencana pulang, maka untuk
sementara pasien rencana rawat inap dilakukan observasi dan pasien
menunggu di IGD maksimal 6 jam sampai ruangan rawat inap siap di tempati
d. Petugas memberikan alternatif lain apabila benar-benar tidak tersedia tempat
tidur dengan menawarkan pasien dirujuk kerumah sakit lain
2. Sebutkan pengelolaan pasien apabila terjadi penumpukan di IGD?
a. Petugas melakukan skrining/triase terhadap pasien yang datang di IGD dalam
waktu tidak lebih dari 5 menit
b. Jika semua tempat tidur yang ada di igd telah digunakan oleh pasien, maka
petugas segera menyiapkan tempat tidur tambahan untuk diletakkan di IGD
untuk mengakomodasi pemeriksaan lainnya
c. Petugas melakukan penangannan yang dibutuhkan pasien sesuai dengan
katagori triase
d. Jika perlu, petugas melakukan penmbahan sumber daya dari intalasi lain
e. Pasien dengan kondisi stabil dapat dititipkan di instalasi rawat jalan dengan
tetap memonitoring kondisi pasien
f. Psien yang telah mendapatkan penanganan sesuai kebutukan dan kondisinya
sudah tidak gawat dan tidak darurat dapat dipindahkan ke instalasi rawat inap
3. Apakah di RSIA NUN Surabaya ada kebijakan pasien cuti?
Di RSIA NUN surabaya tidak bisa diterapkan kebijakan pasien cuti, apabila ada
pasien yang keluar dari rumah sakit hanya untuk sementara/mau menghadiri
pemakaman/ kondisi yang lainya, maka pasien tersebut pulang atas permintaan sendiri
dan melakukan penolakan tindakan medis serta mengikuti prosedur pemulangan
pasien
4. Pencatatan perkembangan pasien yang didokumentasikan para PPA dilakukan di
formulir? CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi)
5. Sebutkan prosedur transfer pasien antar unit?
A. Persiapkan :
1. Status Rekam Medis Pasien
2. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Formulir transfer /serah terima
4. Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai kondisi
B. Pelaksanaan :
1. Ucapkan salam
“selamat pagi/siang /malam,bapak/ibu”
2. Informasikan kepada pasien dan keluarga tentang rencana transfer yang akan dilakukan
“bapak/ibu,sesuai kondisi saat ini kami pindahkan bapak/ ibu ke ruang
perawatan(sebutkan ruang perawatan /ruang tindakan/pemeriksaan yang dituju ...VK
Lt.../HCU)Sebelumnya kami akan persiapkan lebih dulu peralatan yang diperlukan
untuk pemindahan “.
3. Lakukan koordinasi dengan perawat /petugas unit yang dituju (komunikasikan tentang
rencana pemindahan pasien) yang meliputi :
1. Identitas pasien (nama, tanggal lahir)
2. Diagnosa medis
3. Riwayat penyakit
4. Keadaan umumpasien
5. Dokter yang merawat
6. Alasan pasien dipindahkan
4. Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer (oleh DPJP/dr. Anastesi/ dr.
IGD/dr.ruangan)
5. Lakukan stabilisasi kondisi pasien sebelum ditransfer saat kondisi pasien belum layak
ditransfer.
6. Tentukan SDM yang akan mendampingi pasien selama transfer dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Pasien level 0 :didampingi oleh perawat dan TPK (Tenaga Pekarya
Kesehatan)/petugas keamanan yang memiliki kompetensi minimal
kemampuan BLS (Basic Life Support).
2. Pasien level 1:didampingi oleh TPK (Tenaga Pekarya Kesehatan/ petugas
keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan cara pemberian oksigen, sudah
berpengalaman dalam memberikan obat-obatan yang spesifik,dapat
melakukan suction.
3. Pasien level 2:didampingi oleh TPK / petugas keamanan yang memiliki
kompetensi BLS dan perawat yang mempunyai kompetensi seperti level 1
ditambah dengan kompetensi :dapat memberikan bantuan pernafasan dengan
menggunakan ambubag,dapat melakukan tindakan CVP,tracheostomi dan
pengalaman kerja 2 tahun merawat pasien kritis (perawat HCU)
4. Pasien level 3: didampingi oleh TPK (Tenaga Pekarya Kesehatan)/petugas
keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan perawat yang memiliki
kompetensi seperti pada level 2 ditambah dengan kompetensi dapat
menggunakandefibrilator,pengalaman kerja 2 tahun merawat pasien
kritis(perawat HCU)serta memiliki kompetensi ACLS dan pengetahuan
tentang panduan monitor pasien saat transfer.
7. Siapkan peralatan yang harus disertakan saat transfer pasien, sesuai dengan kondisi pasien
berdasarkan level yaitu:
1. Pasien level 0 : status rekam medis psien, hasil pemeriksaan penunjang
(laboratorium, EKG, NST, dll), formulir transfer/serha terima yang sudah
diisi lengkap, kursi roda/ brankart.
2. Pasien level 1: semua peralatan yang disertakan pada level 0 ditambah
dengan tabung oksigen dan canul, tiang infus
3. Pasien level 2 :peralatan yang disertakan pada level 1 ditambahdengan
monitor EKG bila dimungkinkan
4. Pasien level 3:peralatan yang disertakan pada level 2 ditambahdengan alat
bantu pernafasan yang dibutuhkan
8. Catat hasil observasi pada catatan keperawatan
9. Informasikan pada pasien dan keluarga saat pasien akan di transfer
“bapak /ibu,kita pindah keruang perawatan (sebutkan ruang perawatan yang perawatan
yang dituju VK Lt…/HCU /IBS),sekarang” Antar pasien ke unit yang dituju
(VK/HCU/IBS)
10. Monitor kondisi pasien (keadaan umum,kesadaran)selama proses transfer
11. Lakukan serah terima dengan perawat unit yang dituju
Hal –hal yang diserahterimakan adalah:
a. Identitas pasien (nama, tanggal lahir)
b. Dokter yang merawat
c. Diagnosa medis dan riwayat penyakit
d. Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-tanda vital pasien

Anda mungkin juga menyukai