Anda di halaman 1dari 7

NO BIDANG AYAT ASBABUN TAFSIR

ILMU ALQURAN NUZUL


1. Biologi Pada ayat ini allah ( Tafsir Ibnu Katsir )
"namharra.SQ 26 " menerangkan bahwa Ayat - ayat ini me-
nikmat itu akan hilang, nerangkan bahwa
ُّ‫َم ْن ُك ل‬ tidak akan kekal, segala semua yang ada di bumi
ٍ َ‫ع لَ ي ه ا ف‬
‫ان‬ sesuatu akan lenyap dan dan dilangit akan rusak
َْ َ binasa, kecuali zat allah binasa dan yang kekal
ada gnay aumes": aynitra swt. Semua yang ada di hanyalah zat allah yang
alam ini berkehendak maha besar dan
anib naka ini imubid ada kepadanya,memerlukan mahamulia. Diala yang
"asanib ya, memohon bantuan, tetap hidup selamanya
dan petunjuknya. dan tidak akan mati.
Dalam perspektif ilmu Oleh karena itu
pengetahuan,pemusnah manusia jangan ter-
an makhluk hidup di pesona dengan ke -
muka bumi pernah nikmatan yang ada
terjadi, hingga berkali- didunia,sebab semua
kali sepanjang sejarah nya akan punah dan
bummi. Semua terjadi lenyap, mannusia akan
sebelum manusia ada dimintakan per -
dimuka bumi dan ini tanggung jawaban atas
terjadi melalui meka segala nikmat yang
nisme seperti apa yang telah diperolehnya.
tertulis di dalam al-
quran berupa bencana-
bencana alam.

2. Matematika Al-Kahf Ayat 25 Ibnu Murdawaih me- ( Tafsir Ibnu Katsir )


nengahkan pula hadis Apa yang disebutkan

ُ ِ‫َك ْه ِف ِه ْم ِيف ا َو لَ ب‬
yang lain melalui dalam ayat ini meru-
‫ث‬ sahabat ibnu abbas r.a pakan pemberitahuan
yang menceritakan dari Allah Swt. kepada
َ ‫ني ِم ا َئ ٍة‬
‫ث ثَاَل‬ ِِ
َ ‫سن‬ bahwa ketika ayat itu Rasul-Nya tentang
turun,yaitu firmannya,” lamanya masa yang
o dan mereka tinggal dijalani oleh para
dalam gua mereka pemuda peng- huni gua
ِ
ُ‫اوو ْاز َد اد‬
َ ‫ت ْس ًع‬ selama tiga ratus”. Para dalam gua mereka,
sahabat bertanya,” sejak Allah menidurkan
Wahai rasulallah ! tiga mereka hingga Allah
Artinya : “ Dan mereka ratus apakah, tahun atau mem- bangunkan
tinggal dalam gua bulan ?” allah pun mereka dan orang-
mereka tiga ratus tahun menurunkan kelanjutan orang yang ada di masa
dan ditambah sembilan nya yaitu firmannya,” itu dapat menjumpai
tahun ( lagi ). ”{QS.Al- (tiga ratus) tahun dan mereka. Disebutkan
Kahfi : 25 } ditambah sembilan bahwa masa itu adalah
tahun.” tiga ratus tahun lebih
sembilan tahun me -
nurut perhitungan tahun
Qamariyah. Sedangkan
menurut tahun
Syamsiyyah, masa
mereka adalah tiga
ratus tahun. Karena
perbedaan antara tahun
Qamariyyah dan tahun
Syamsiyyah ialah:
Kalau tahun
Syamsiyyah seratus
tahun, persamaannya
dalam perhitungan
tahun Qamariyyahnya
adalah seratus tiga
tahun.

3. Fisika Al-Qamar Ayat 49 Diriwayatkan oleh Mu- ( Tafsir Ibnu Katsir )


slim dan at-Tirmidzi, Yakni Dia telah
‫ َخ لَ ْق نَ اهُ َش ي ٍء ُك ِإَّل َّن ِإ‬yang bersumber dari menentukan ukuran
ْ Abu Hurairah bahwa masing-masing makh
o ٍ‫ بِ َق َد ر‬kaum
raisy
musyrikin Qu –
pernah mem
luk -Nya dan memberi
petunjuk kepada semua
bantah Rasulullah saw. makhluk-Nya. Karena
Artinya : “Sesungguhnya berkenaan dengan itulah maka para imam
kami menciptakan segala persoalan takdir. Ayat dari kalangan Ahlus
sesuatu menurut ukuran.” ini (al-Qamar: 47-49) Sunnah menyimpulkan
{ QS.Al-Qamar : 49 } turun sehubungan de dalil dari ayat ini yang
ngan peristiwa tersebut, membuktikan akan
yang melukiskan bahwa kebenaran dari takdir
segala sesuatu di Allah yang terdahulu
ciptakan menurut terhadap makhluk-Nya.
ukuran dan aturan. Yaitu pengetahuan
Allah Swt. akan segala
sesuatu sebelum
kejadiannya dan ke-
tetapan takdir-Nya
terhadap mereka sebe-
lum mereka diciptakan
oleh-Nya. Dan dengan
ayat ini serta ayat-ayat
lainnya yang semakna,
juga hadis-hadis yang
sahih, kalangan Ahlus
Sunnah membantah
pendapat golongan
Qadariyah, yaitu suatu
golongan yang muncul
di penghujung masa
para sahabat. Kami
telah membicarakan hal
ini dengan rinci berikut
semua hadis yang
berkaitan dengannya di
dalam Syarah Kitabul
Iman, bagian
dari Syarah Imam
Bukhari. Berikut ini
kami akan menge
tengahkan sebagian
hadis-hadis yang ber
kaitan dengan ayat yang
mulia ini.

4. Teknologi Al-Fajr Ayat 7 Sebagian berada di ( Tafsir Ibnu Katsir )


bawah tumpukan pasir Berkedudukan sebagai

َ‫ِإ َر م‬
yang telah menimbun 'ataf bayan untuk
ِ ‫الْ عِ م‬
ِ‫اد َذ ات‬
َ selama berabad-abad menambah keterangan
hingga mencapai perihal identitas
ketinggian seratus mereka, dan firman-
Artinya : “ (yaitu)
delapan puluh tiga Nya: yang mempunyai
penduduk Iram yang
meter. Berdasarkan data bangunan-bangunan
mempunyai bangunan-
ini, Nicholas Clapp dan yang tinggi. (Al-Fajr: 7)
bangunan yang tinggi,”
rekan-rekannya me - karena mereka
{QS.Al-Fajr : 7 }
neliti tanah tersebut dan menempati kemah-
melakukan pencarian. kemah yang terbuat dari
Pada bulan Februari bulu, kemudian
1992 mereka mene- ditegakkan dengan
mukan bangunan segi tiang-tiang yang kuat
delapan dengan lagi kokoh. Mereka
dinding-dinding dan terkenal sangat kuat di
menara-menara yang masanya dan paling
tinggi mencapai sekitar besar tubuhnya. Untuk
sembilan meter. itulah rasul mereka
Agaknya itulah yang (yaitu Nabi Hud a.s.)
dimaksud oleh ayat 7 di mengingatkan mereka
atas: "Iram yang akan nikmat tersebut
memunyai bangunan- dan memberi petunjuk
bangunan yang tinggi.” kepada mereka agar
nikmat tersebut
dijadikan sebagai
sarana bagi mereka
untuk taat kepada
Tuhannya yang telah
menciptakan mereka.
ASBABUL WURUD

Asbabul Wurud merupakan peristiwa – peristiwa atau pertanyaan – pertanyaan yang lainnya
yang terjadi pada saat hadis tersebut disabdakan oleh rasulallah saw,. Dapat berfungsi sebagai acuan
analisis dalam menentukan apakah hadis tersebut bersifat khusus, umum, mutlak atau muqoyyad,
naskah atau mansukh dan lain sebagainya. atau bisa dikatakan Asbabul Wurud yaitu
penyebab/segala peristiwa yang melatar belakangi diungkapkanya hadis oleh rasulallah saw,.

A.Teknologi

1. Bukhari No. 3902 “TRANSPORTASI”

‫ض َي هَّللا ُ َع ْنهُ َما قَالَاَل َأ ْد ِري َأنَهَى‬ِ ‫س َر‬ ِ ‫ص َح َّدثَنَا َأبِي ع َْن عَا‬
ٍ ‫ص ٍم ع َْن عَا ِم ٍر ع َْن اب ِْن َعبَّا‬ ٍ ‫َح َّدثَنِي ُم َح َّم ُد بْنُ َأبِي ال ُح َس ْي ِن َح َّدثَنَا ُع َم ُر بْنُ َح ْف‬
‫َأْل‬ ْ ‫َأ‬
‫َب َح ُمولَتُهُ ْم وْ َح َّر َمهُ فِي يَوْ ِم َخ ْيبَ َر لَحْ َم ال ُح ُم ِر ا ْهلِيَّ ِة‬ ْ ‫َأ‬ ِ َّ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِم ْن َأجْ ِل َأنَّهُ َكانَ َح ُمولَةَ الن‬
َ ‫اس فَ َك ِرهَ ْن تَذه‬ َ ِ ‫َع ْنهُ َرسُو ُل هَّللا‬
(BUKHARI – 3902)

Artinya : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah menceritakan kepada
kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami ayahku dari ‘Ashim dari ‘Amir dari Ibnu
‘Abbas radliallahu ‘anhuma mengatakan; “Saya tidak tahu, apakah Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam melarang keledai dikarenakan ia kendaraan masyarakat sehingga beliau tidak ingin jika
kendaraan (sarana transportasi) mereka lenyap, atau memang beliau mengharamkannya pada hari
Khaibar khusus daging keledai jinak?”

Sanand : Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Abul Husain; Telah menceritakan kepada
kami Umar bin Hafsh; Telah menceritakan kepada kami ayahku dari ‘Ashim dari ‘Amir dari Ibnu
‘Abbas radliallahu ‘anhuma mengatakan;

Matan : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang memakan keledai dikarenakan ia


kendaraan

2. Bukhari No. 387 “KOMUNIKASI”

ٍ ‫ت َربِّي فِي ثَاَل‬


‫ث‬ ُ ‫وافَ ْق‬Žَ Žُ‫ َي هَّللا ُ َع ْنه‬Ž‫ض‬ ِ ‫ ُر بْنُ ْالخَطَّا‬Ž‫ا َل ُع َم‬ŽŽَ‫ا َل ق‬ŽŽَ‫ك ق‬
ِ ‫ب َر‬ ِ ‫َح َّدثَنَا َع ْمرُو بْنُ عَوْ ٍن قَا َل َح َّدثَنَا هُ َش ْي ٌم ع َْن حُ َم ْي ٍد ع َْن َأن‬
ٍ Žِ‫َس ْب ِن َمال‬
‫هَّللا‬
ْ‫و‬ŽŽَ‫ول ِ ل‬ َ Ž‫ا َر ُس‬ŽŽَ‫ت ي‬ ْ
ُ ‫ب قُل‬ ْ
ِ ‫ ا‬Ž‫}وآيَةُ ال ِح َج‬ َ ‫صلى‬ ًّ َ ‫ت{ َواتَّ ِخ ُذوا ِم ْن َمقَ ِام ِإ ْب َرا ِهي َم ُم‬ ْ َ‫صلًّى فَنَزَ ل‬ َ ‫خَذنَا ِم ْن َمقَ ِام ِإ ْب َرا ِهي َم ُم‬ ْ َّ‫ت يَا َرسُو َل هَّللا ِ لَوْ ات‬ ُ ‫فَقُ ْل‬
‫ت‬ ُ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم فِي ْال َغي َْر ِة َعلَ ْي ِه فَقُ ْل‬َ ‫ب َواجْ تَ َم َع نِ َسا ُء النَّبِ ِّي‬ ِ ‫ت آيَةُ ْال ِح َجا‬ ْ َ‫َأ َمرْ تَ نِ َسا َءكَ َأ ْن يَحْ ت َِج ْبنَ فَِإنَّهُ يُ َكلِّ ُمه َُّن ْالبَرُّ َو ْالفَا ِج ُر فَنَ َزل‬
ُ‫ا يَحْ يَى بْن‬ŽŽَ‫ال ْخبَ َرن‬ ‫َأ‬ ‫َأ‬ ‫هَّللا‬
َ َ‫ال بُو َعبْد ِ و َح َّدثَنَا ابْنُ بِي َمرْ يَ َم ق‬ ‫َأ‬ َ َ‫ت هَ ِذ ِه اآْل يَةُق‬ ْ َ‫لَه َُّن{ َع َسى َربُّهُ ِإ ْن طَلَّقَ ُك َّن َأ ْن يُبَ ِّدلَهُ َأ ْز َواجًا َخ ْيرًا ِم ْن ُك َّن }فَنَ َزل‬
‫ْت َأنَسًا بِهَ َذا‬ ُ ‫ال َس ِمع‬ َ ‫( َأي‬BUKHARI – 387)
َ َ‫ُّوب قَا َل َح َّدثَنِي ُح َم ْي ٌد ق‬

Artinya : Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Aun berkata, telah menceritakan kepada
kami Husyaim dari Humaid dari Anas bin Malik berkata, ‘Umar bin Al Khaththab, “Aku memiliki
pemikiran yang aku ingin jika itu dikabulkan oleh Rabbku dalam tiga persoalan. Maka aku
sampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Maqam
Ibrahim kita jadikan sebagai tempat shalat? Lalu turunlah ayat: ‘(Dan jadikanlah sebahagian maqam
Ibrahim sebagai tempat shalat) ‘ (Qs. Al Baqarah: 125). Yang kedua tentang hijab. Aku lalu
berkata, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Tuan perintahkan isteri-isteri Tuan untuk berhijab karena
yang berkomunikasi dengan mereka ada orang yang shalih dan juga ada yang fajir (suka
bermaksiat).’ Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga, saat isteri-isteri beliau cemburu kepada
beliau (sehingga banyak yang membangkang); aku katakan kepada mereka, ‘Semoga bila Beliau
menceraikan kalian Rabbnya akan menggantinya dengan isteri-isteri yang lebih baik dari kalian.’
Maka turunlah ayat tentang masalah ini.” Abu Abdullah berkata; telah menceritakan kepada kami
Ibnu Abu Maryam berkata, telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Ayyub berkata, telah
menceritakan kepadaku Humaid ia berkata, Aku mendengar Anas seperti hadits ini.”
Sanad : Telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Aun; berkata, telah menceritakan kepada kami
Husyaim dari Humaid; dari Anas bin Malik berkata; ‘Umar bin Al Khaththab;
Matan : Tuan perintahkan isteri-isteri Tuan untuk berhijab karena yang berkomunikasi dengan
mereka ada orang yang shalih.

B. Sains ( Pengetahuan )

1.Bukhari No. 1096 “PENGETAHUAN”

ِ ‫و ُل هَّللا‬Ž‫انَ َر ُس‬ŽŽ‫ا قَالَ َك‬ŽŽ‫ َي هَّللا ُ َع ْنهُ َم‬Ž‫ض‬ ِ ‫ ِد هَّللا ِ َر‬Ž‫ ابِ ِر ْب ِن َع ْب‬Ž‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ قَا َل َح َّدثَنَا َع ْب ُد الرَّحْ َم ِن بْنُ َأبِي ْال َم َوالِي ع َْن ُم َح َّم ِد ب ِْن ْال ُم ْن َك ِد ِر ع َْن َج‬
‫ ْع َر ْك َعتَي ِْن ِم ْن‬Ž‫اَأْل ْم ِر فَ ْليَرْ َك‬ŽŽِ‫ ُد ُك ْم ب‬Ž‫و ُل ِإ َذا هَ َّم َأ َح‬ŽŽُ‫آن يَق‬
ِ ْ‫ر‬ŽŽُ‫ور ُكلِّهَا َك َما يُ َعلِّ ُمنَا السُّو َرةَ ِم ْن ْالق‬ ‫ُأْل‬
ِ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يُ َعلِّ ُمنَا ااِل ْستِ َخا َرةَ فِي ا ُم‬ َ
‫َأ‬ ْ ‫َأ‬
‫ ِد ُر َوتَ ْعلَ ُم َواَل ْعلَ ُم‬Ž‫ ِد ُر َواَل ق‬Ž‫ك تَق‬ ْ ْ
َ َّ‫ك ال َع ِظ ِيم فَِإن‬ ْ َ‫ك ِم ْن ف‬
َ ِ ‫ل‬Ž‫ض‬ ُ ‫َأ‬ ‫َأ‬
َ ‫ ل‬Ž‫ك َو ْس‬ َ ِ‫ ْد َرت‬Žُ‫ك بِق‬ ْ ‫َأ‬
َ ‫تَق ِد ُر‬Ž‫ك َو ْس‬ ْ
َ ‫ك بِ ِعل ِم‬َ ‫ض ِة ثُ َّم لِيَقُلْ اللَّهُ َّم ِإنِّي َأ ْستَ ِخي ُر‬
َ ‫َغي ِْر ْالفَ ِري‬
‫دُرْ هُ لِي‬Ž‫ ِه فَا ْق‬Žِ‫ري َوآ ِجل‬Ž ِ Ž‫ ِل َأ ْم‬Ž‫َاج‬
ِ ‫اشي َوعَاقِبَ ِة َأ ْم ِري َأوْ قَا َل ع‬ ِ ‫ب اللَّهُ َّم ِإ ْن ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم َأ َّن هَ َذا اَأْل ْم َر َخ ْي ٌر لِي فِي ِدينِي َو َم َع‬ ِ ‫َوَأ ْنتَ َعاَّل ُم ْال ُغيُو‬
‫ ِه‬Žِ‫آجل‬
ِ ‫ري َو‬Ž ‫َأ‬
ِ ‫ ِل ْم‬Ž‫ال فِي عَا ِج‬Ž َ َ‫ري وْ ق‬Ž ‫َأ‬ ‫َأ‬
ِ ‫ ِة ْم‬Žَ‫ي َوعَاقِب‬Ž‫اش‬ ‫َأْل‬ ‫َأ‬
ِ ‫ ٌّر لِي فِي ِدينِي َو َم َع‬Ž‫ َر َش‬Ž‫ َذا ا ْم‬Žَ‫ ِه َوِإ ْن ُك ْنتَ تَ ْعلَ ُم َّن ه‬Ž‫ار ْك لِي فِي‬ ِ َ‫َويَسِّرْ هُ لِي ثُ َّم ب‬
ُ‫اجتَه‬ َ ‫ضنِي قَا َل َويُ َس ِّمي َح‬ ِ ْ‫ْث َكانَ ثُ َّم َأر‬ ُ ‫( فَاصْ ِر ْفهُ َعنِّي َواصْ ِر ْفنِي َع ْنهُ َوا ْقدُرْ لِي ْال َخ ْي َر َحي‬BUKHARI – 1096)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata, telah menceritakan kepada kami
‘Abdurrahman bin Abu Al Mawaliy dari Muhammad bin Al Munkadir dari Jabir bin ‘Abdullah
radliallahu ‘anhua berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajari kami shalat
istikharah dalam setiap urusan yan kami hadapi sebagaimana Beliau mengajarkan kami AL Qur’an,
yang Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika seorang dari kalian menghadapi masalah
maka ruku’lah (shalat) dua raka’at yang bukan shalat wajib kemudian berdo’alah: “Allahumma
inniy astakhiiruka bi ‘ilmika wa astaqdiruka biqudratika wa as-aluka min fadhlikal ‘azhim, fainnaka
taqdiru wa laa aqdiru wa ta’lamu wa laa ‘Abdullah’lamu wa anta ‘allaamul ghuyuub. Allahumma in
kunta ta’lamu anna haadzal amru khairul liy fiy diiniy wa aku ma’aasyiy wa ‘aafiyati amriy” atau;
‘Aajili amriy wa aajilihi faqdurhu liy wa yassirhu liy tsumma baarik liy fiihi. Wa in kunta ta’lamu
anna haadzal amru syarrul liy fiy diiniy wa ma’aasyiy wa ‘aafiyati amriy” aw qaola; fiy ‘aajili
amriy wa aajilihi fashrifhu ‘anniy washrifniy ‘anhu waqdurliyl khaira haitsu kaana tsummar
dhiniy”. Beliau bersabda: Dan sebutlah keperluannya” (Ya Allah aku memohon pilihan kepadaMu
dengan ilmuMu dan memohon kemampuan dengan kekuasaanMu dan memohon kepadaMu dengan
karuniaMu yang Agung, karena Engkau Maha berkuasa sedang aku tidak berkuasa, Engkau Maha
Mengetahui sedang aku tidak mengetahui karena Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara yang
ghoib. Ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, bagi agamaku,
kehidupanku dan kesudahan urusanku ini atau Beliau bersabda; di waktu dekat atau di masa nanti
maka takdirkanlah buatku dan mudahkanlah kemudian berikanlah berkah padanya. Namun
sebaliknya, ya Allah bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, bagi agamaku,
kehidupanku dan kesudahan urusanku ini atau Beliau bersabda; di waktu dekat atau di maa nanti
maka jauhkanlah urusan dariku dan jauhkanlah aku darinya dan tetapkanlah buatku urusn yang baik
saja dimanapun adanya kemudian paskanlah hatiku dengan ketepanMu itu”. Beliau bersabda: “Dia
sebutkan urusan yang sedang diminta pilihannya itu”.

Sanad : Telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami
‘Abdurrahman bin Abu Al Mawaliy; dari Muhammad bin Al Munkadir; dari Jabir bin ‘Abdullah
radliallahu ‘anhua;

Matan : Ya Allah aku memohon pilihan kepadaMu dengan ilmuMu

2. Bukhari No. 117 “ILMU”

‫لَّ َم‬Ž‫ ِه َو َس‬Žْ‫لَّى هَّللا ُ َعلَي‬Ž‫ص‬ َ ِ ‫و ِل هَّللا‬Ž‫ت ِم ْن َر ُس‬


ُ ‫ظ‬ ْ ِ‫الَ َحف‬Žَ‫ي ع َْن َأبِي هُ َر ْي َرةَ ق‬
ِّ ‫ب ع َْن َس ِعي ٍد ْال َم ْقب ُِر‬
ٍ ‫َح َّدثَنَا ِإ ْس َما ِعي ُل قَا َل َح َّدثَنِي َأ ِخي ع َْن ا ْب ِن َأبِي ِذْئ‬
ْ ْ ْ ‫َأ‬ ْ ‫َأ‬ ‫َأ‬
‫ َو َّما اآْل َخ ُر فَلَوْ بَثَثتُهُ قُ ِط َع هَ َذا البُلعُو ُم‬Žُ‫ ِوعَا َء ْي ِن فَ َّما َح ُدهُ َما فَبَثَثتُه‬ (BUKHARI – 117)
Artinya : Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata, telah menceritakan kepadaku saudaraku
dari Ibnu Abu Dzi’b dari Sa’id Al Maqburi dari Abu Hurairah berkata, “Aku menyimpan ilmu
(hadits) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada dua wadah. Yang satu aku sebarkan dan
sampaikan, yang satu lagi sekiranya aku sampaikan maka akan terputuslah tenggorakan ini.”

Sanad : Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata; telah menceritakan kepadaku saudaraku;
dari Ibnu Abu Dzi’b dari Sa’id Al Maqburi; dari Abu Hurairah;

Matan : menyimpan ilmu (hadits) dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


FILSAFAT SAINS DAN TEKNOLOGI

TUGAS MANDIRI 2
DOSEN PENGAMPU

Dr. M. Sontang Sihotang, S.Si, M.Si


DI SUSUN OLEH

RACHMAT EDY
( 0702172097 )

SISTEM INFORMASI 4
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
T.P 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai