I

(disebut Bathinan) dan di luar (Zhahiran) hingga dijadikan tiga puluh kali lalu kejadian
“. Aku bertanya kepada Jibril, maka dia berulang seperti itu lagi hingga dijadikan َ‫نٓ‌ ۚ َو ۡالقَلَ ِم َو َما يَ ۡسطُر ُۡو ۙن‬ Visit Website
menjawab; “Adapun Bathinan berada di dua puluh kali kemudian kejadian berulang BULETIN DAKWAH
surga sedangkan Zhahiran adalah An-Nail lagi hingga menjadi sepuluh lalu aku alapenuliss.blogspot.com
dan Al-Furat (dua nama sungai di dunia)”. menemui Muusaa dan dia kembali berkata
seperti tadi hingga dijadikan lima waktu lalu
Isra’ Mi’raj
Kemudian diwajibkan atasku shalat lima kembali aku menemui Muusaa dan dia
)١( ُ‫سبْحَ انَ الَّذِي َأسْ رَ ى ِبعَ ْب ِد ِه لَيْال مِنَ ا ْلمَسْ ِج ِد ا ْلحَ رَ ِام ِإلَى ا ْلمَسْ ِج ِد األ ْقصَى الَّذِي بَارَ ْك َنا حَ ْولَ ُه لِ ُن ِر َي ُه مِنْ آيَاتِ َنا ِإ َّنه ه َُو السَّ ِميعُ ا ْل َبصِ ير‬
ُ
puluh kali (dalam sehari). Aku bertanya; “Apa yang kamu dapatkan?”. Aku
menerimanya hingga aku datang pada jawab; “Telah ditetapkan lima waktu”. Dia “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha
Muusaa ‘Alaihissalam dan bertanya; “Apa berkata seperti tadi lagi. Aku katakan; “Aku yang telah diberkahi sekelilingnya oleh Allah agar Kami perhatikan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
yang telah diwajibkan?”. Aku jawab: “Aku telah menerimanya dengan baik”. Tiba-tiba (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” (QS Al Isra:1).
diwajibkan shalat lima puluh kali”. ada suara yang berseru: “Sungguh Aku telah
Muusaa berkata; “Akulah orang yang lebih putuskan kewajiban dariku ini dan Aku telah Perintah sholat diawali dengan peristiwa Isra’ Kemudian dengan buraq pula Nabi
tahu tentang manusia daripada engkau. ringankan untuk hamba-hambaKu dan aku Mijra’, perjalanan pada malam hari dari Muhammad SAW. diperjalankan menuju
Aku sudah berusaha menangani Bani akan balas setiap satu kebaikan (shalat) Masjidil Aqsha ke sidratul Muntaha dalam langit dunia. Di sana Rasulullah berjumpa
Isra’il dengan sungguh-sungguh. Dan dengan sepuluh balasan (pahala) “. [HR Al- satu waktu. dengan Nabi Adam a.s., yang dikanannya
ummatmu tidak akan sanggup Bukhaariy no. 2968, dan ini adalah lafazh Al- berjejer para ruh ahli surga dan di kirinya
melaksanakan kewajiban shalat itu. Maka Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada akhir para ruh ahli neraka. Perjalanan dilanjutkan
Bukhaariy]
itu kembalilah kau kepada Rabbmu dan periode dakwah dikota Mekkah, sebelum ke langit kedua sampai ketujuh. Di langit
mintalah (keringanan) “ Maka aku Rasulullah SAW. hijrah ke kota madinah. kedua Rasulullah bertemu dengan dengan
meminta keringanan lalu Allah memberiku sekitar tahun pertama sebelum hijrah yaitu Nabi Isa a.s. dan Nabi Yahya a.s. di langit
empat puluh kali shalat lalu aku 620-621 Masehi. ketiga, Nabi Muhammad SAW. bertemu
menerimanya dan Muusaa kembali dengan Nabi Yusuf a.s. dilangit keempat,
Proses terjadinya Isra’ Mi’raj
menasehati aku agar meminta keringanan Oleh, Wanda Andres Saputra berjumpa dengan Nabi Idris a.s. dilangit
Suatu hari, Malaikat Jibril datang dan
lagi, kemudian kejadian berulang seperti Mahasiswa UIN Raden Mas Said kelima berjumpa dengan Nabi Harun a.s.
membawa Nabi Muhammad SAW. lalu
itu (nasehat Muusaa) dilangit keenam berjumpa dengan Nabi Musa
membelah dadanya dan membersihkan
a.s. dan dilangit ketujuh berjumpa dengan
Hikmah Isra’ Mi’raj hatinya, kemudian mengisinya dengan iman
Nabi Ibrahim a.s. Di langit ketujuh
1. Perjalanan Isra’ Mi’raj untuk meneguhkan kekuatan iman pada di Rasulullah saw. dan umat. dan hikmah.
diperlihatkan kepada Rasulullah Baitul
Dengan ditampakkan tanda-tanda kekuasaan Allat sehingga keimanan benar-benar berdasarkan Setelah itu, didatangkan buraq, yaitu binatang
Makmur, tempat 70.000 malaikat salat setiap
bukti yang otentik. yang berwarna putih yang langkahnya sejauh
harinya. Setiap malaikat hanya sekali
2. Peristiwa Isra’ Mi’raj membuktikan kekuasaan Allah yang tidak dapat dibatasi oleh ruang pandangan mata. Dengan buraq itu, Nabi
memasukinya dan tidak akan pernah masuk
dan waktu. Akan muncul sederet keberatan ilmiah jika kita mencoba mendekatinya dengan Muhammaad SAW.diperjalankan dari
lagi.
ilmu pengetahuan. Semestinya, kita menyisahkan ruang dalam hati untuk mempercayai dan Masjidil haram ke aqsha. Setelah itu, salat
mengimaninya. dua rakaat di Baitul Maqdis, lalu dibawakan Perjalanan dilanjutkan menuju Sidratul
3. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah sebuah ujian keimanan. Manusia tidak hanya ditantang dengan oleh malaikat Jibril segelas khamar dan Muntaha. Di Sidratul Muntaha diperlihatkan
tanda-tanda kekuasaan Allah yang tampak, tetapi juga ditantang dengan tanda-tanda kekuasaan segelas susu. Nabi Muhammad SAW. kepadanya empat sungai di dunia (Eufrat dan
yang jauh diluar jangkauan manusia. memilih susu. Jibril berkata, “engkau dalam Nil). Lalu Jibril membawa tiga gelas berisi
4. Hikmah masjidil Aqsho menjadi tempat persinggahan Rasulullah SAW. sebagai petunjuk kesucian, sekiranya kau pilih khamar, khamar, susu, dan madu. Nabi Muhammad
bahwa perjalanan manusia menuju Allah. Hendaknya bermula dari mesjid, yakni kepatuhan sesatlah umatmu.” SAW. memilih susu. -
kepada Allah dan berakhir pula di Masjid.

JANGAN DIBACA SAAT KHATIB BERKHUTBAH JANGAN DIBACA SAAT KHATIB BERKHUTBAH
Jibril berkata, “itulah perlambang fitrah
(kesucian) mu dan umatmu.” Lalu Jibril
mengajak Nabi Muhammad SAW. melihat
surga yang indah. Di Sidratul Muntaha itu
pula. Rasulullah melihat wujud Jibril yang
Sebenarnya.
Puncak dari perjalanan menembus langit
adalah diterimanya perintah salat wajib.
Mulanya diwajibkan salat lima puluh kali
sehari semalam. Atas saran dari Nabi
Musa, Rasulullah meminta keringanan dan
diberinya pengurangan sepuluh-sepuluh
setiap memintanya. Akhirnya, diwajibkan
salat lima waktu sehari semalam.
Hadits Isra’ Mi’raj
hadits-hadits mutawatir Asy-Syaikh Al-
Albaaniy didalam kitabnya, Al-Isra’ wal
Mi’raj menyebutkan bahwa ada 16 sahabat
yang meriwayatkan peristiwa ini,
diantaranya adalah Anas bin Maalik, Abu
Dzar Al-Ghifaariy, Maalik bin Sha’sha’ah,
Ibnu ‘Abbaas, Jaabir bin ‘Abdillaah, Abu
Hurairah, Ubay bin Ka’b, Buraidah Al-
Aslamiy, Hudzaifah bin Al-Yamaan,
Syaddaad bin ‘Aus, Shuhaib, Abdurrahman
bin Qurath, Ibnu ‘Umar, Ibnu Mas’uud,
‘Aliy bin Abi Thaalib, ‘Umar bin Al-
Khaththaab -radhiyallahu ‘anhum-.Telah
menceritakan kepada kami Anas bin
Maalik, dari Malik bin Sha’sha’ah -
radhiyallahu ‘anhuma-, ia berkata, Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ketika aku berada di sisi Baitullah antara
tidur dan sadar”. Lalu Beliau
menyebutkan, yaitu: “Ada seorang laki-laki
diantara dua laki-laki yang datang
kepadaku membawa baskom terbuat dari
emas yang dipenuhi-
dengan hikmah dan iman, lalu orang itu
membelah badanku dari atas dada hingga
bawah perut, lalu dia mencuci perutku
dengan air zamzam kemudian mengisinya
dengan hikmah dan iman.
Kemudian aku diberi seekor hewan
tunggangan putih yang lebih kecil dari pada
bighal namun lebih besar dibanding keledai
bernama Al-Buraq. Maka aku berangkat
bersama Jibril Alaihissalam, hingga sampai
di langit dunia. Lalu ditanyakan; “Siapakah
ini?”. Jibril menjawab; “Jibril”. Ditanyakan
lagi; “Siapa orang yang bersamamu?”.
Jibril menjawab; “Muhammad”. Ditanyakan
lagi; “Apakah dia telah diutus?”. Jibril
menjawab; “Ya”. Maka dikatakan; “Selamat
datang, sebaik-baik orang yang datang telah
tiba”. Kemudian aku menemui Adam
Alaihissalam dan memberi salam kepadanya
lalu dia berkata; “Selamat datang bagimu
dari anak keturunan dan Nabi”.
Kemudian kami naik ke langit kedua lalu
ditanyakan; “Siapakah ini?”. Jibril
menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”. Ditanyakan lagi; “Apakah
dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya
dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang
yang datang”. Lalu aku menemui ‘Iisaa dan
Yahyaa Alaihimassalam lalu keduanya
berkata; “Selamat datang bagimu dari
saudara dan Nabi”.
Kemudian kami naik ke langit ketiga lalu
ditanyakan; “Siapakah ini?”. Jibril
menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”. Ditanyakan lagi;
“Apakah dia telah diutus?”. Jibril
menjawab; “Ya”. Maka dikatakan; “Selamat
datang baginya dan ini sebaik-baiknya
kedatangan orang yang datang”. Lalu aku
menemui Yuusuf Alaihissalam dan memberi
salam kepadanya lalu dia berkata; “Selamat
datang bagimu dari saudara dan Nabi”.
Kemudian kami naik ke langit keempat lalu
ditanyakan; “Siapakah ini?”. Jibril
menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”. Ditanyakan lagi; “Apakah
dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya
dan ini sebaik-baik kedatangan orang yang
datang”. Lalu aku menemui Idriis
Alaihissalam dan memberi salam kepadanya
lalu dia berkata; “Selamat datang bagimu
dari saudara dan Nabi”.
Kemudian kami naik ke langit kelima lalu
ditanyakan; “Siapakah ini?”. Jibril
menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”. ”. Ditanyakan lagi; “Apakah
dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya
dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang
yang datang”. Lalu aku menemui Haaruun
Alaihissalam dan memberi salam kepadanya
lalu dia berkata; “Selamat datang bagimu
dari saudara dan Nabi”.
Kemudian kami naik ke langit keenam lalu
ditanyakan; “Siapakah ini?”. Jibril
menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”
Ditanyakan lagi; “Apakah dia telah
diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”. Maka
dikatakan; “Selamat datang baginya dan ini
sebaik-baiknya kedatangan orang yang
datang”. Kemudian aku menemui Muusaa
‘Alaihissalam dan memberi salam kepadanya
lalu dia berkata; “Selamat datang bagimu
dari saudara dan Nabi”. Ketika aku sudah
selesai menemuinya, tiba-tiba dia menangis.
Lalu ditanyakan; “Mengapa kamu
menangis?”. Muusaa menjawab; “Ya Rabb,
anak ini yang diutus setelah aku, ummatnya
akan masuk surga dengan kedudukan lebih
utama dibanding siapa yang masuk surga
dari ummatku”
Kemudian kami naik ke langit ketujuh lalu
ditanyakan; “Siapakah ini?”. Jibril
menjawab; “Jibril”. Ditanyakan lagi; “Siapa
orang yang bersamamu?”. Jibril menjawab;
“Muhammad”. Ditanyakan lagi; “Apakah
dia telah diutus?”. Jibril menjawab; “Ya”.
Maka dikatakan; “Selamat datang baginya
dan ini sebaik-baiknya kedatangan orang
yang datang”. Kemudian aku menemui
Ibraahiim ‘Alaihissalam dan memberi salam
kepadanya lalu dia berkata; “Selamat datang
bagimu dari saudara dan Nabi”.
Kemudian aku ditampakkan Al-Baitul
Ma’mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia
menjawab; “Ini adalah Al-Baitul Ma’mur,
setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat
mendirikan sholat disana. Jika mereka keluar
(untuk pergi shalat) tidak ada satupun dari
mereka yang kembali”. Kemudian
diperlihatkan kepadaku Sidratul Muntaha
yang ternyata bentuknya seperti kubah
dengan daun jendelanya laksana telinga-
telinga gajah. Di dasarnya ada empat sungai
yang berada di dalam -(disebuBathinan)

JANGAN DIBACA SAAT KHATIB BERKHUTBAH JANGAN DIBACA SAAT KHATIB BERKHUTBAH