Anda di halaman 1dari 4

Tulisan Ilmiah Populer

Bertema COVID-19

Nama : Siti Nurhalizah Ahmad

NIM : C031211032

Kelas : FKH A

DEPARTEMEN KEDOKTERAN HEWAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
Ajang Silaturahmi Menjadi Petaka

Belakangan ini, fenomena pandemi Covid-19 sudah menjadi hal yang

tidak asing bagi seluruh masyarakat di Indonesia bahkan dunia. Fenomena

ini dari awal sudah membuat gempar seluruh masyarakat Indonesia karena

dari awal masuknya Covid-19 di Indonesia, telah terjadi beberapa kali

lonjakan penderita yang cukup signifikan yang diakibatkan oleh pelanggaran

protokol kesehatan yang dilakukan oleh masyarakat. Bersumber dari WHO

(World Health Organization), menyatakan bahwa virus ini dapat berpindah

melalui droplets atau tetesan cairan yang berasal dari batuk dan bersin,

kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat tangan, serta menyentuh

benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian menyentuh mulut,

hidung, atau mata sebelum mencuci tangan. Sebagai salah satu usaha

pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19, pemerintah telah

menetapkan protokol kesehatan, yaitu 3M (menggunakan masker, mencuci

tangan, dan menjaga jarak) yang tentunya harus menjadi pedoman bagi

masyarakat di masa pandemi yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Lantas, bagaimana dengan kebudayaan masyarakat Indonesia yang

melakukan silaturahmi atau acara perkumpulan di hari-hari perayaan seperti

hari raya dan sebagainya? Salah satu protokol utama dalam mencegah

penularan Covid-19, yaitu dengan menjaga jarak. Bahkan, pemerintah telah


memberikan banyak tetapan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk

mencegah penularan Covid-19 mulai dari sekolah daring dan pemberlakuan

pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yaitu kebijakan Pemerintah

Indonesia sejak awal tahun 2021 untuk menangani pandemi Covid-19 di

Indonesia yang sebelumnya pemerintah telah melaksanakan pembatasan

sosial berskala besar yang berlangsung di sejumlah wilayah di Indonesia.

Namun, tak dapat dipungkiri masih banyak sekali masyarakat yang tetap

melanggar tetapan-tetapan yang sudah disahkan oleh Pemerintah Indonesia

secara terang-terangan.

Kita tak dapat menghindar dari fakta bahwasanya masih banyak

masyarakat Indonesia, bahkan diri kita sendiri yang dengan seluruh cara

berusaha mencari jalan untuk melakukan hal yang melanggar protokol

kesehatan. Sebagai contoh, pada saat melewati perbatasan kota dengan

menggunakan kendaraan beroda dua maupun empat, yang harusnya

menunjukkan bukti tes Covid-19, banyak masyarakat yang dengan besar hati

menyuap pihak-pihak yang bersangkutan, contohnya Polisi untuk bisa

membuat mereka lolos dari pengecekan berkas yang harusnya wajib

ditunjukkan agar dapat menjadi bukti bahwa orang tersebut bukanlah bakal

dari penyebaran virus Covid-19 di kota yang akan dia datangi. Hal ini banyak

terjadi pada musim mudik yaitu saat sebelum hari raya, dimana banyak orang

yang ingin bertemu keluarga mereka yang berada di kota lain maupun
melakukan kunjungan ke rumah keluarga maupun kerabat yang berada di

kota yang sama. Kita perlu menyadari bahwa, dengan melakukan kunjungan

ke rumah orang lain di masa pandemi seperti ini sebenarnya bukanlah hal

yang harus dimaklumi. Satu atau dua orang yang mengunjungi rumah kita

tidak dapat dipastikan bahwa orang tersebut tidak membawa virus dari

lingkungan yang dia tempati atau kunjungi sebelumnya yang perlu saya

ulangi, bahwa penularan ini bukan hanya melalui kontak fisik dengan orang

yang sudah tertular, bahkan benda contohnya jaket atau baju yang mereka

kenakan berpotensi telah terkontaminasi oleh virus Covid-19. Sehingga,

momen yang seharusnya menjadi sumber kebahagiaan bagi orang-orang,

malah menjadi suatu peristiwa yang dapat merugikan semua orang yang

terlibat dalam perkumpulan yang dilakukan.

Ajang silaturahmi memang sangat membahagiakan, namun kita harus

sadar bahwa kita tidak bisa memprediksi ada atau tidaknya orang yang bisa

saja menularkan virus Covid-19 ke orang-orang yang berada di perkumpulan

tersebut. Maka dari itu, pada saat ini sebisa mungkin kita sebagai manusia

yang diciptakan dengan pemikiran dan juga perasaan wajib melindungi satu

sama lain dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai