Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KONFLIK DAN KEKERASAN ANTAR


PELAJAR/TAWURAN YANG SEDANG MARAK TERJADI

DISUSUN OLEH:
1.MAWARDHAH JUBAIR

2.LELY DAMAYANTI

3.MUH DIMAS

4.ACHMAD SEPTIAN MULIA

5. ISMUNANDAR

6.ARIF FAUZI

7.NUR HIKMAH

8.MUH FADIL
Tawuran adalah bentuk kekerasan antar geng sekolah dalam
masyarakat urban. Meski sudah banyak tindakan dari aparat
kepolisian, namun hingga kini tawuran masih saja kerap terjadi. Bukan
hanya antara warga namun juga yang memprihatinkan adalah tawuran
antara pelajar

Sebelum mengetahui bagaimana tawuran pelajar dapat diatasi, kita


harus mengetahui terlebih dahulu mengapa tawuran pelajar dapat
terjadi. Secara garis besar, ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan para pelajar melakukan tawuran yaitu sebagai berikut.

1. Faktor Tabiat

Tak diragukan lagi, faktor utama penyebab tawuran pelajar adalah


tabiat dari para pelaku sendiri. Kondisi emosional yang tidak terjaga
dan ketidakmampuan untuk menahan diri dari amarah merupakan
sebab bagaimana tawuran pelajar dapat dimulai. Tawuran adalah
manifestasi dari emosi yang tidak terkontrol dalam menghadapi suatu
“serangan” dari suatu kelompok lain.Pada umumnya, tawuran pelajar
diawali dengan masalah kecil yang melibatkan perseorangan lalu
membesar menjadi permasalahan kelompok karena faktor relasi

2. Pengaruh Keluarga

Keluarga sebagai tempat pendidikan pertama bagi setiap pribadi


merupakan ujung tombak dari penanaman nilai dan budi pekerti.
Biasanya pelajar yang mengikuti tawuran atau menjadi provokator
terjadinya perkelahian antar sekolah memiliki keluarga yang broker, di
mana keharmonisan keluarga, perhatian dan kasih sayang orang tua
tidak dia dapatkan dan untuk mencari perhatian dia mengikuti kegiatan
di luar norma misalnya dengan menjadi ketua geng yang sering sekali
mengajak atau memprovokasi terjadinya aksi tawuran..
Oleh karena itu keharmonisan dalam keluarga sangatlah penting,
karena akan yang menjadi faktor utama dalam psikologis pemikiran
anak.

3. Pengaruh Pergaulan

Di sekolah, ada beberapa kelompok siswa. Ada kelompok orang yang


rajin dan cerdas seperti mereka yang selalu juara kelas, anggota OSIS,
dan mereka yang selalu mengikuti berbagai perlombaan. Ada
kelompok orang yang cerdas namun tidak terlalu ingin mengikuti hiruk
pikuk kegiatan sekolah.

4. Tumbuhnya Jiwa Premanisme

Mental sebagian siswa yang ingin tampil keren, punya banyak uang,
tapi tidak perlu kerja juga menjadi penyebab terjadinya tawuran.
Mereka biasanya suka memalak siswa yang lemah. Nah, ketika siswa
yang dipalak tersebut ternyata merupakan anggota geng lain, siswa
tersebut pasti akan melapor ke ketuanya sehingga akan berujung pada
tawuran di mana siswa yang dipalak dengan gengnya akan menuntut
balas

5. Pengaruh Lingkungan Urban

Keadaan urban dengan kondisi lingkungan di Indonesia yang di mana


masyarakat nya banyak yang menengah ke bawah menjadi rentan akan
kekerasan dan kejahatan. Lingkungan yang sering dirasakan oleh siswa
di tempat tinggalnya sangat berpengaruh kepada siswa.Seringnya
terjadi keributan di lingkungan tempat tinggalnya membuat pola pikir
anak berubah, bahwa masalah yang seharusnya bisa di selesaikan
dengan kekeluargaan akan tetapi di selesaikan dengan cara kekerasan
dan adu otot.
6. Gengsi
Gengsi sering menjadi alasan mengapa siswa laki-laki ikut tawuran, bagi
siswa yang tidak ikut akan dianggap bahwa dia adalah siswa yang lemah,
penakut, dan akan menjadi bahan ejekan dan bulan-bulanan bagi siswa
yang lainnya.

7. Minuman Keras
Memang cukup aneh bila ditemukan anak dibawah umur sudah minum
minuman keras. Yang harus dipertanyakan darimana minuman tersebut
didapat? Apakah penjual minuman keras tidak mengerti aturan
pembatasan usia atau hanya semata-mata untuk mencari uang? Saat
dalam kondisi mabuk, siswa bisa saja tanpa sadar menuju ke "markas
geng" sekolah lain dan menantang/mengejek mereka sehingga akhirnya
berujung pada tawuran

8. Kurangnya Perhatian dari Guru

Guru biasanya hanya memperhatikan mereka yang pintar dan


mengabaikan mereka yang kurang pintar. Padahal kemampuan setiap
siswa berbeda-beda. Seharusnya yang kurang pintar ini dibimbing dan
dicari tahu bakatnya kemudian disalurkan ke ekstrakurikuler yang
tepat, supaya siswa ini juga punya prestasi di sekolah.

9. Ketegasan Pihak Sekolah dan Pemerintah

Sekolah dan pemerintah juga turut berperan untuk mencegah


terjadinya tawuran pelajar. Seperti melarang keluyuran di luar sekolah
saat masih beratribut sekolah dan menghimbau agar siswa wajib
pulang ke rumahnya setelah jam pulang sekolah berbunyi. Hal tersebut
karena setelah pulang sekolah biasanya para siswa yang terlibat
tawuran tidak langsung pulang ke rumah walaupun hanya untuk
sekedar berganti pakaian. Tetapi mereka langsung ke "posko geng"nya
untuk mengumpulkan "pasukan" dan mengadakan tawuran.

10. Sejarah Hubungan Antar Sekolah

Salah satu yang menjadi faktor terjadinya tawuran antar pelajar adalah
sekolah yang mereka tempati memiliki hubungan yang kurang baik
dengan sekolah lain, hubungan kurang baik ini biasanya sudah
berlangsung sudah lama dan dijadikan sebagai rivalitas.

Mereka saling mempunyai sentimen negatif terhadap sekolah rivalnya.


Akibatnya ketika mereka bertemu (misalnya dalam sebuah
perlombaan), sangat rentan terjadi tawuran. Sama halnya seperti
tawuran antar suporter sepak bola. Apalagi jika dipicu dengan yel-yel
yang menyinggung sekolah lain.

Anda mungkin juga menyukai