Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan :
Sasaran : Ny. L
Metode : Ceramah, Diskusi dan Curah pendapat
Media : Leaflet
Waktu :
Tempat : Rumah Ny. L
Hari dan Tanggal :
Diagnosa Kebidanan :

Pelaksana

Tujuan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan sasaran mampu mengetahui dan
memahami pentingnya manajemen menyusi bagi ibu bekerja untuk mendukung program
Asi Ekslusif.

2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


a. Mengetahui konsep Asi Ekkusif
b. Mengetahui manajemen menyusui bagi ibu bekerja
A. Metode Penyuluhan
Ceramah, diskusi dan curah pendapat
B. Media Penyuluhan
Leafleat

C. Uraian Materi
1. Konsep Asi Eklusif
Dalam kehidupan sehari – hari sudah tidak asing lagi di telinga kita tentang ASI eksklusif. Di
kalangan masyarakat banyak berbagai macam pengertiannya. Hal ini terjadi dikarenakan faktor
informasi maupun pengetahuan dari masyarakat itu sendiri. Bahkan beberapa ahli juga
mempunyai pendapat sendiri tentang ASI ekslusif. Berikut ini pengertian ASI eklusif menurut
beberapa ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Pengertian ASI Eksklusif
Air susu ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-
garam organik yang disekresi oleh kedua kelenjar payudara ibu, yang berguna sebagai
makanan utama bagi bayi. Eksklusif adalah terpisah dari yang lain, atau disebut khusus.
Menurut pengertian lainnya, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa tambahan
cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan
makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, dan nasi tim. Pemberian ASI
ini dianjurkan dalam jangka waktu 6 bulan (Haryono, dan Setianingsih, 2014 : 4). Selain
memenuhi segala kebutuhan makanan bayi baik gizi, imunologi maupun lainnya,
pemberian ASI memberi kesempatan bagi ibu untuk mencurahkan cinta kasih,
perlindungan kepada anaknya. Fungsi ini tidak mungkin dialihkan kepada ayah/ suami
dan merupakan kelebihan kaum wanita (Bahiyatun, 2009 : 29)
B. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan pokok bagi bayi yang baru lahir, dikarenakan kandungan ASI
sangat cocok dan dibutuhkan bagi tubuh bayi yang barusaja lahir. Berikut ini beberapa
penjelasan manfaat ASI eksklusif menurut beberapa sumber.
- Manfaat ASI Eklusif bagi bayi
Bayi mendapatkan manfaat yang besar dari ASI. Selain mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan bayi, ASI juga berperan penting dalam melindungi dan meningkatkan
kesehatan bayi. UNICEF mengatakan bahwa ASI menyelamatkan jiwa bayi terutama di
negara-negara berkembang. Keadaan ekonomi yang sulit, kondisi sanitasi yang buruk,
serta air bersih yang sulit didapat menyebabkan pemberian susu formula sebagai
penyumbang resiko terbesar terhadap kondisi malnutrisi dan munculnya berbagai mavam
penyakit sepeti diare akibat penyiapan dan pemberian susu formula yang tidak higienis.
Laporan WHO juga menyebutkan bahwa hampir 90% kematian balita terjadi di negara
berkembang dan lebih dari 40% kematian tersebut disebabkan diare dan infeksi saluran
pernafasan akut yang dapat dicegah dengan pemberian ASI eksklusif
- Mmanfaat ASI Eklusif bagi ibu
Berbagai penelitian mendukung bukti bahwa ASI bermanfaat bagi ibu, baik secara fisik
maupun emosional. Sebagian ibu tidak mengetahui manfaat bagi diri sendiri sehingga
kurang menikmati menyusui dan terpaksa menyusui atau memberikan ASI agar hanya
bayi sehat.
- Manfaat ASI bagi Keluarga dan Masyarakat (lingkungan)
Menyusui juga tidak hanya memberikan keuntungan bagi ibu dan bayi saja namun juga
bagi keluarga dan lingkungan disekitar ibu dan bayi. Berikut keuntungan ASI bagi
keluarga dan lingkungan diantaranya :
a. Mengurangi kemiskinan dan kelaparan karena ASI sangat ekonomis tidak seperti
susu formula yang membutuhkan biaya tinggi untuk membelinya. Tidak perlu uang
untuk membeli susu formula, botol susu, minyak atau merebus air, susu ataupun
peralatan
b. Mengurangi anggaran biaya perawatan baik anggaran rumah tangga atau anggaran
perusahaan tempat ibu / ayah bekerja. Menghemat waktu keluarga apabila bayi selalu
sehat
c. Lebih praktis bila berpergian tidak perlu membawa botol, susu, air panas, dan lain-
lain
d. Mengurangi penggunaan energi yang diperlukan untuk memproduksi susu formula di
pabrik dan tidak membahayakan lingkungan (tidak ada sampah kemasan plastik)

C. Kerugian tidak diberikan ASI

Jika bayi tidak diberikan ASI dan diganti dengan susu formula, maka bayi tidak akan
mendapatkan kekebalan, serta akan mengalami kekurangan gizi. Dengan tidak adanya zat
antibodi, maka bayi akan mudah terkena berbagai macam penyakit dan meningkatnya angka
kematian pada bayi. Saat bayi menerima asupan lain selain ASI sebelum sistem pencernaan
bayi siap untuk menerima makanan tersebut, maka makanan tersebut tidak dapat dicerna dan
menimbulkan reaksi seperti diare, sembelit/konstipasi, kembung atau ber-gas.

Tubuh bayi belum memiliki protein pencernaan yang lengkap. Berbagai enzim seperti
amilase yang diproduksi pankreas belum tersedia secara cukup ketika bayi belum berusia 6
bulan. Begitu pula dengan enzim pencernaan karbohidrat lainnya seperti maltase dan sukrase
juga enzim pencerna lemak yaitu lipase dan bilt salts. Selain itu, bayi juga beresiko alergi
makanan, mem;perpanjang ASI eksklusif dapat menurunkan resiko alergi terhadap makanan.
Pada usia 4-6 bulan kondisi usus bayi masih “terbuka”. Saat itu antibodi (sigA) dari ASI
masih bekerja melapisi organ pencernaan bayi dan memberikan kekebalan pasif, mengurangi
tejadinya penyakit dan reaksi alergi sebelum penutupan usus terjadi. Produksi antibodi tubuh
bayi sendiri dan penutupan usus tejadi saat bayi berusia

Tidak hanya ibu yang akan beresiko mengalami obesitas, begitu juga dengan bayi. Selain
itu, bayi yang tidak menyusu maka mengakibatkan produksi ASI akan semakin berkurang,
bila ibu tidak mengimitasi frekuensi bayi menyusui dengan memerah, dan karena tidak
menyusu ASI eksklusif bayi juga beresiko tidak akan mendapatkan gizi yang optimal seperti
gizi yang terkandung di dalam ASI

2. Manajemen menyusi bagi ibu bekerja


ASI mengandung gizi tinggi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi. Badan
Kesehatan Dunia, WHO, merekomendasikan bayi mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan.
Namun, tidak semua perempuan mempunyai kesempatan untuk memberikan ASI ekslkusif
kepada bayi mereka dikarenakan bekerja. Ibu bekerja selama waktu kerja  8 jam. Ini
berdampak ibu tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyusui anaknya. Keadaan tersebut
diperparah dengan minimnya kesempatan untuk memerah ASI di tempat kerja, tidak
tersedianya ruang ASI, serta kurangnya pengetahuan ibu bekerja tentang manajemen
laktasi.
Namun ada kalanya ibu yang menyusui tidak dapat memberikan ASI nya secara langsung pada
bayi. Umumnya kondisi seperti ini banyak terjadi pada orang tua atau ibu yang juga merangkap
sebagai seorang wanita karir yang disibukkan dengan pekerjaannya. Adapula ibu yang mampu
menghasilkan ASI dalam jumlah banyak, agar tidak terbuang sia-sia, maka ia harus memompa
ASInya dan menyimpannya. Bagi ibu yang menyusui dan harus kembali pada rutinitas kerja
dapat memberikan ASI Eksklusif dengan cara ASI Perah. 
ASI Perah (ASIP) adalah ASI yang diperas kemudian disimpan dan diberikan kepada bayi
sesuai dengan kebutuhannya . Ini merupakan salah satu cara efektif yang dilakukan oleh ibu
menyusui yang memiliki kesibukan diluar rumah.
Penyimpanan ASI yang salah dan terlalu lama dapat menurunkan kualitas ASI dan
akan mengganggu kesehatan bayi. Menyimpan ASI dalam lemari pendingin diyakini
dapat melindungi ASI dari kontaminasi bakteri mikroba yang dapat merusak kealamian
ASI. Cara penyimpanan ASI Perah yang perlu diketahui yaitu:
 Pertama, siapkan wadah untuk menampung ASI yang mudah untuk disterilkan,
bisa berupa botol yang tertutup, gelas tahan panas , atau Breastmilk Storage Bag
(Kantong ASI) dengan BPA Free (bebas Bisphenol A)
 Metode penyimpanan ASI yang disarankan adalah ASI yang sudah ditampung
dalam botol penyimpanan haruslah disimpan dalam suhu yang tepat (suhu
optimum).
 Untuk penyimpanan pada suhu kamar, ASI yang sudah dipompa dan ditempatkan
dalam wadah akan bertahan selama kurang lebih 8 jam.
 ASI perah tahan hingga 24 jam saat disimpan dalam boks pendingin yang
ditambahkan dengan kantung es (ice pack)
 ASI perah tahan sampai 5 hari, ketika ditaruh pada kulkas bagian
lemari pendingin dengan suhu minimal 4°C
 ASI perah tahan hingga 6 bulan pada freezer dengan suhu 18°C dibawah titik
beku 0°C (-18°C). Suhu yang dingin dapat menigkatkan fungsi anti mikroba pada
ASI serta menghambat aktivitas pertumbuhan mikroba yang merusak ASI.
 Jangan menyimpan ASI pada rak yang menempel pada pintu kulkas untuk
menghindari fluktuasi atau perubahan suhu karena temperatur yang berubah-
ubah.
 Selain itu untuk memudahkan, sebaiknya menggunakan label tanggal peras ASI.
Perhatikan pula, saat menyimpan ASI botol jangan diisi penuh, tetapi usahakan
seperempat bagian kosong, karena ASI perah cenderung mengembang dalam
keadaan beku.
 Perlu diingat, proses pembekuan ASI perah kemungkinan menghilangkan
beberapa zat yang penting untuk menghalau infeksi pada bayi. Semakin lama
penyimpanan ASI perah, baik didinginkan atau dibekukan akan menghilangkan
kandungan vitamin C pada ASI. Meskipun demikian, ASI perah yang
didinginkan atau dibekukan itu nilai gizinya masih jauh lebih baik dibandingkan
susu formula. 

Berikut cara penyajian dan pemberian ASI perah yang telah didinginkan ataupun dibekukan :

 Untuk mencairkan ASI perah yang dibekukan, dapat menggunakan penghangat


ASI elektrikyang bisa digunakan di rumah atau di mobil. Jika tidak tersedia,
maka bisa menempatkan botol penyimpanan ASI perah ke dalam panci atau
mangkuk berisi air hangat. Diamkan beberapa saat. Ingat, jangan menaruh panci
atau mangkuk diatas kompor yang menyala.
 ASI perah yang dibekukan, sebaiknya tidak langsung dikeluarkan dalam suhu
ruangan. Beberapa penelitian mengungkapkan perubahan suhu yang cepat dapat
mempengaruhi kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI yang bermanfaat
bagi bayi.
 ASI perah dari freezer dapat diletakkan terlebih dahulu di ruang  pendingin pada
kulkas, kemudian hangatkan sebagaimana cara diatas. Penting untuk diketahui,
jangan membekukan ulang ASI perah yang telah dicairkan.
 Jika ASI perah dibutuhkan segera, maka ASI dapat ditempatkan di bawah air
mengalir dengan suhu yang biasa. Lalu rendam dengan air hangat. Untuk
memeriksa apakah suhu ASI sudah sesuai untuk bayi, teteskan ke pergelangan
tangan. Jika suhu sudah sesuai, bisa langsung diberikan pada bayi.
 Hindari menghangatkan ASI dengan menggunakan microwave. Perubahan suhu
yang terlalu cepat pada ASI perah dapat menghilangkan kandungan antibodi yang
dibutuhkan bayi.
 Buang ASI perah yang tersisa. Sisa dari ASI perah jangan diberikan kembali pada
bayi di waktu yang berbeda, dan jangan disimpan kembali dalam lemari
pendingin. Jika bayi sering menyisakan ASI perahnya maka tempatkan dan
hangatkan ASI perah seperlunya saja.
D. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Alat
Tahap Kegiatan Belajar Waktu
Peserta Pembelajaran
Pendahulua Salam pembuka dan Menjawab 3 Leaflet / Flip
n perkenalan diri salam, menit Chart
Apersepsi memperhatikan,
mendengarkan
Pengenalan awal
dan
tentang topik yang
memberikan
akan dibahas
umpan balik
Menjelaskan tujuan berupa
kegiatan persetujuan
kesepakatan
Kontrak Program
Menyepakati waktu
dan metode belajar
Penyajian Penjelasan tentang Memperhatikan, 12 Leaflet / Flip
materi mendengarkan menit Chart
dan
Diskusi dan curah
memberikan
pendapat
respon
Penutup Test 5 Leaflet / Flip
menit Chart, Buku
Memberikan Menjawab
KIA
pertanyaan kepada pertanyaan
peserta
Umpan balik
Memberikan
Memberikan pertanyaan
apresiasi kepada dan/atau
peserta pendapat,
menjawab
Memberikan
pertanyaan,
kesempatan kepada
menyebutkan
peserta untuk
dan merangkum
menyampaikan
bersama
pertanyaan dan
pendapat seputar
materi yang telah
disampaikan
Merangkum bersama
peserta materi yang
telah dijelaskan

E. Kriteria Evalusi
1. Evaluasi struktur
a. Penyuluhan diadakan di rumah Ny. L
b. Penyuluhan dilakukan sesuai kontrak waktu
2. Evaluasi Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta memberi umpan balik terhadap pertanyaan materi dan sesi diskusi yang
dibuka
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan/atau pendapat
d. Peserta menjawab pertanyaan tentang materi penyuluhan dengan benar

3. Evaluasi Hasil
a. Setelah penyuluhan, peserta memahami tentang……..
b. Memahami tentang………

Anda mungkin juga menyukai