Laporan Magang
Disusun Oleh :
2018
PENERAPAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS
Laporan Magang
Disusun Oleh :
2018
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
Disusun Oleh :
ii
PERNYATAAN BEBAS PENJIPLAKAN
Yogyakarta, ............................
Penulis
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum wr.wb.
Ta'ala atas segala rahmat dan karunia NYA kepada kita semua sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan tugas akhir ini dengan lancar tanpa
hambatan suatu apapun, dan tidak lupa shalawat serta salam senantiasa kami
beserta keluarga dan para sahabatnya serta semua pengikutnya sampai akhir zaman.
Penyelesaian tugas akhir ini berjalan dengan lancar berkat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini disampaikan ucapan
1. Bapak Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Islam
Indonesia.
2. Ibu Dra. Nurfauziah, MM., selaku Ketua Program D III Fakultas Ekonomi
3. Ibu Yestias Maharani, SE., M.Acc, Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi
iv
4. Bapak Afuan Fajrian Putra, SE.,M.Acc, Ak., selaku Dosen Pembimbing yang
telah memberikan arahan baik saran maupun kritik selama penyusunan tugas
akhir.
5. Kepala dan Staff Sub Bagian Keuangan, Perencanaan, dan Evaluasi Kecamatan
Pakem yang telah memberikan izin untuk mendapatkan ilmu selama kegiatan
magang berlangsung.
6. Seluruh keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan, do’a, dan nasihat
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna
serta masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa mendatang. Akan tetapi,
penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin.
Wassalamu’alaykum wr.wb.
Yogyakarta, …...........................
Penulis,
v
DAFTAR ISI
vi
2.5 Kas .................................................................................................................. 15
2.11 Prosedur Pengeluaran Kas Uang Persediaan dan Ganti Uang ...................... 25
LAMPIRAN .......................................................................................................... 77
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.2 Daftar Nama Kelurahan Pada Kecamatan Pakem Tahun 1946 ............ 31
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
yang mengatur perekonomian daerah. Salah satu hal yang perlu diperhatikan
pemerintahan daerah.
1
2
dapat diatur dengan baik dan sesuai peraturan yang berlaku. Tujuan
yang telah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mewujudkan
tujuan yang ingin di capai. Upaya pemerintah untuk meminimalisir resiko yang
Kecamatan Pakem merupakan salah satu bagian dari SKPD yang berada di
Segala bentuk kegiatan pada Kecamatan Pakem bersumber dari APBD yang
berupa kas. Terdapat dua prosedur akuntansi atas kas, yaitu prosedur akuntansi
pencairan dana menggunakan Uang Persediaan berupa uang muka yang dapat
dicairkan untuk membiayai kegiatan operasional satuan kerja yang tidak dapat
dibayarkan dengan dana langsung. Dana UP hanya dapat dicairkan satu kali
dalam satu periode anggaran. Dana UP bersifat revolving yaitu dapat di isikan
hanya dapat dicairkan ketika UP yang telah digunakan terdapat bukti berupa
Pencairan dana GU dapat dilakukan lebih dari satu kali berdasarkan kebutuhan.
uang untuk keperluan belanja daerah dalam rangka pelaksanaan APBD pada
SKPD.
penggelapan kas akan mudah ditelusuri. Oleh karena itu, Kecamatan Pakem
pengeluaran kas uang persediaan dan ganti uang yang efisien, efektif agar
pengeluaran kas uang persediaan dan ganti uang Kecamatan Pakem yang baik
sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Oleh karena itu penulis mengambil
prosedur pengeluaran kas uang persediaan dan ganti uang pada Kecamatan
Pakem.
selanjutnya.
Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/Kantor+Kecamatan+Pakem/
Gambar 1.1
Peta Lokasi Magang
Magang dilaksanakan mulai akhir bulan Februari 2017 selama 1 bulan dan
Tabel 1.1
Tabel Jadwal Magang
Keterangan
No Waktu Pelaksanaan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan TOR
3
Penyusunan Laporan Magang
4
Ujian Kompetensi
5
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Prosedur
menangani suatu peristiwa atau transaksi. Serangkaian kegiatan ini terdiri atas
beberapa urutan langkah yang tidak bisa saling ditukarkan satu sama lain yang
harus dipahami oleh semua pihak yang terlibat. Selanjutnya menurut Baridwan
yang terjadi pada perusahaan yang dibuat secara runtut dan sistematis dengan
melibatkan beberapa pihak dalam satu bagian atau lebih. Berdasarkan uraian
tugas dilakukan, siapa yang terlibat, dokumen apa saja yang diperlukan dimana
dibuat secara sistematis dan tidak dapat ditukar satu sama lain guna
7
8
organisasi agar tercapai. Menurut Mulyadi (2016), prosedur yang baik adalah
terhadap suatu kegiatan tidak berjalan secara efektif dan tepat sasaran
sehingga tujuan organisasi tidak dapat tercapai. Kemudian prosedur yang baik
setiap alur kegiatan yang akan dijalankan. Apabila prosedur tersebut tidak
dibuat secara logis dan sederhana maka pengguna informasi tidak dapat
yang dapat memberikan keputusan serta tanggung jawab yang jelas. Prosedur
yang muncul sehingga dapat ditentukan langkah apa saja yang dapat dilakukan
9
pada masa yang akan datang. Apabila gagal dalam menjalan prosedur, pihak
tersebut dan menentukan langkah apa yang harus diambil untuk dijalankan
formulis, catatan, prosedur, serta alat untuk mengelola data ekonomi yang
pihak yang terkait bagi pihak internal maupun pihak eksternal. Sistem
akuntansi bertujuan untuk menyediakan informasi yang jelas dan rinci atas
pengelolaan kegiatan operasional suatu organisasi yang baru. Selain itu sistem
karena hasilnya kurang andal sehingga struktur informasi menjadi lebih baik
tersebut dimasukkan ke dalam unsur yang kedua yaitu jurnal untuk di catat
sesuai klasifikasinya. Selain buku besar juga ada unsur keempat yaitu buku
Setelah itu unsur yang kelima sebagai tahap akhir adalah pembuatan laporan
mencari laba dimana lembaga pemerintahan tersebut tidak hanya skala besar
tatapi juga skala kecil yaitu lembaga mikro. Berdasarkan penjelasan para ahli
sebagai contoh Bank (BUMN). Kedua berorientasi tidak mencari laba tipe A
peraturan yang berlaku. Selain itu sistem yang baik adalah sistem yang dapat
melakukan perencaan yang baik dalam hal penyusunan APBD dan kegiatan
dijelaskan bahwa :
kewajiban daerah termasuk segala bentuk kekayaan yang dapat dinilai dengan
Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah disusun dan diotorisasi dengan
Bupati Sleman Nomor 54.1 Tahun 2017 Pasal 2 tentang Petunjuk Pelaksanaan
dibuat oleh pihak yang terkait dengan pengelolaan anggaran daerah. Kegiatan
otorisasi pencairan kas pada kas umum daerah, mencairkan uang di kas umum
2.5 Kas
Dasar pengukuran ini disebut dengan kas. Menurut Soemarso (2009) dari segi
akuntansi, kas adalah uang yang berbentuk tunai maupun non tunai yang
segera tersedia dan dapat diterima sebagai alat untuk melunasi kewajiban pada
nilai nominalnya. Kas merupakan aset yang paling mudah untuk dicairkan
karena kas sebagai aset lancar yang terlibat langsung maupun tidak langsung
bentuk keuangan daerah. Kas daerah bersumber pada APBD yang telah diatur
dalam peraturan pemerintah. Menurut Bastian (2006) kas daerah dapat berupa
uang tunai, setara uang tunai, dan saldo rekening giro yang digunakan untuk
uang kertas, uang logam dan simpanan di bank dalam bentuk rekening giro.
16
tunai dan non tunai yang mudah untuk dicairkan. Uang tersebut digunakan
bentuk uang baik uang tunai maupun non tunai berupa simpanan di bank yang
dengan kas yaitu dapat diterima setiap saat sebagai alat pembayaran dan dapat
disetorkan ke rekening giro yang ada di bank yang setiap saat dapat digunakan
sesuai dengan nilai nominal suatu transaksi. Berdasarkan syarat elemen kas
diatas dapat diketahui macam-macam kas. Kas terbagi menjadi dua yaitu Kas
Bentuk dari kas pada perusahaan yaitu uang tunai (baik uang kertas maupun
uang logam), rekening giro di bank yang biasanya berupa cek yang sebagai
alat pembayaran dari pihak lain, dan unsur-unsur kas lain yang dapat disebut
sebagai kas yaitu wesel atau bukti yang belum diuangkan. Kas di perusahaan
biasa disebut dengan kas kecil. Kemudian yang kedua adalah kas di Bank. Kas
di Bank adalah semua saldo rekening giro bank yang dimiliki perusahaan dan
sehari-hari keuangan daerah sama seperti pada lembaga swasta yaitu berupa
kas kecil. Kas kecil lembaga pemerintah berupa dana yang berasal dari APBD
yang jenisnya lebih dari satu macam. Selain itu lembaga pemerintah terikat
internal sebagai :
bahwa :
sesuai dengan tujuan yang telah dikehendaki serta mendorong efisiensi dan
secara tepat dan tegas oleh bagian pelaksana organisasi dalam melaksanakan
Selanjutnya unsur ketiga adalah menjalankan fungsi dan tugas setiap bagian-
bagian organisasi secara praktik yang sehat. Unsur yang keempat adalah
sumber daya manusia yang memiliki mutu dan kecakapan sesuai dengan
rekening Kas Umum Daerah yang menambah dana sebagai hak daerah dalam
yang berasal dari rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi dana sebagai
keuangan daerah yang disetujui oleh pemerintah daerah dan DPRD berupa
acuan kerja bagi pemerintah daerah dalam rangka pembangunan daerah serta
kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas namun sumber daya yang ada
APBD yang menjadi alat untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
dapat memberikan hasil yang memadai. Prinsip ketiga yaitu efektif, APBD
APBD harus mampu menghasilkan manfaat langsung dan tepat sasaran sesuai
dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum suatu organisasi.
menurut Ritonga (2017) bentuk dari pengeluaran kas pada daerah berupa
belanja daerah yang mengurangi saldo kas (anggaran) dalam periode tahun
yang terkait. Berdasarkan Peraturan Bupati Sleman Nomor 54.1 tahun 2017
utama yang terkait atas pelaksanaan pengeluaran kas daerah adalah Bendahara
bahwa uang persediaan merupakan kas dalam bentuk uang muka dengan
jumlah tertentu yang bersifat dapat di isi ulang kembali dan tidak dapat
terpakai;
dana UP pada SKPD untuk kegiatan operasional maksimal 1/12 dari pagu
persediaan yang disebut Ganti Uang (GU) dan tidak dapat dilakukan dengan
Uang Persediaan yang telah digunakan minimal sebesar 50% dari dana
tersebut. Besaran Ganti Uang yang dapat diberikan maksimal sebesar dana
b. SPJ Belanja-Administrasi;
26
c. SPJ Belanja-Fungsional;
SP2D dan Nota Debet dari Bank dimana bukti transaksi tersebut dilengkapi
dengan SPM, SPD, dan Kuitansi pembayaran yang lengkap dan sah.
SKPD. SPD dibuat oleh Bendahara Umum Daerah (BUD) yang terbit
berjalan.
penting dan lanjutan dari proses pengajuan SPP. Prosedur ini dimulai
dan sah kemudian dibuat Rancangan SPM untuk kemudian menjadi SPM
yang sudah diotorisasi. Apabila SPP dinyatakan tidak lengkap dan sah
maka dibuat Surat Penolakan SPM yang nantinya diserahkan kepada pihak
ini menjadi bukti dana UP dan GU sudah dapat dicairkan. Pencairan dana
28
UP dan GU melalui pihak ketiga (Bank) yang telah ditunjuk oleh BUD.
mencairkan dana UP dan GU. Apabila dinyatakan tidak lengkap dan sah
bank yang ditunjuk setelah SPM diterima oleh Bendahara Umum Daerah.
digambarkan ke dalam bentuk simbol yang berupa metode secara analisis yang
program atau prosedur sistem yang dibuat secara logis. Berdasarkan penjelasan
di atas dapat disimpulkan bahwa, bagan alir merupakan penjelasan secara rinci
Bagan alir memberi gambaran yang sederhana dan mudah dipahami bagi
memperoleh informasi secara efektif dan rinci. Simbol-simbol dalam bagan alir
Tabel 2.1
Simbol-Simbol Umum Bagan Alir
Simbol
Nama Keterangan
Sebagai permulaan atau akhiran suatu program/
Terminator
prosedur yang dijalankan
Dokumen atau laporan: dokumen tersebut dapat
Dokumen dipersiapkan dengan tulisan tangan atau dengan
komputer
Pemrosesan dengan Pelaksanaan pemrosesan yang dilaksanakan
komputer secara komputerisasi
Pelaksanaan pemrosesan yang dilaksanakan
Pemrosesan manual
secara manual
N File dokumen diarsipkan. Simbol menunjukkan
File urutan pengaturan secara N= Numeris,
A=Alfabetis, D=berdasar tanggal
Menghubungkan arus pemrosesan di satu
On-page Connector
halaman yang sama
Off-page Menghubungkan arus pemrosesan di satu
Connector halaman yang berbeda
Keputusan Langkah pengambilan keputusan
Arus
Arah pemrosesan atau arus dokumen
Dokumen/proses
Sumber : Romney (2015)
BAB III
ANALISIS DESKRIPTIF
1. Asisten Panji
2. Asisten Wedono
3. Penewu
4. Camat
Tabel 3.1
Daftar Nama Kelurahan Pada Kecamatan Pakem
30
31
Tabel 3.3
Daftar Nama Kelurahan Menurut UU No. 22 Tahun 1999
1 Desa Purwobinangun
2 Desa Candibinangun
3 Desa Harjobinangun
4 Desa Pakembinangun
5 Desa Hargobinangun
32
Tahun 2016 Tantang SOTK Kecamatan; dan Perda Nomor 11 Tahun 2006.
Sleman.
sebagai berikut :
kemiskinan.
33
Sub Bagian
Sub Bagian Umum & Keuangan,Perencanaan, dan
Kepegawaian Evaluasi
Imro’atini Sri Muryani, S.Pt
= Garis Komando
= Garis Koordinasi
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Kecamatan Pakem
kecamatan.
serta Tata Kerja Kecamatan, Kecamatan Pakem terbagi menjadi 5 Seksi dan 1
Sekretariat yang terdiri dari 2 Sub Bagian. Adapun tugas masing- masing
1. Sekretariat
bersama.
terlaksana.
4. Seksi Pemerintahan
sebagai berikut :
Mulai 1
2
DPA-
Kecamatan 1
SPD
Pakem
Membuat dan 1
menerbitkan SPD
3
2 DPA-
1
Kecamatan
SPD Pakem
1
Phase
Gambar 3.2
Prosedur Penerbitan Surat Penyediaan Dana (SPD)
38
(SPD) oleh BUD yang berada dibawah naungan Badan Keuangan dan
(SPM-UP)
hanya dapat diajukan setiap awal periode anggaran (awal tahun) dan UP
hanya dapat dilakukan sekali dalam satu periode anggaran (1 tahun) yang
Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP-UP) dan Surat Perintah Membayar
Uang Persediaan (SPM-UP)
Camat Pakem Bendahara Pengeluaran Sekretaris Camat Pakem
1 1 2
SPD SPD
2
SPP-UP dan
2
Dokumen Pendukung
1
SPD Membuat SPP-UP DPA-Kecamatan
bersama Dokumen Pakem
Pendukung
Meneliti
kelengkapan
2
2
1
SPP-UP dan
Dokumen Pendukung
Rancangan 1
SPM
Lengkap
A YA TIDAK
Melakukan
Otorisasi
Membuat Membuat Surat
3
Rancangan SPM Penolakan SPM
2
1 Surat Penolakan
SPM SPM
Dibuat
maksimal dua
2 hari kerja Dibuat
SPP-UP dan
setelah SPP maksimal
Dokumen Pendukung
diterima satu hari
kerja
2 A setelah
SPP
SPP-UP dan 2 diterima
2 Dokumen
Rancangan 1 Pendukung
SPM
Disempurnakan
Gambar 3.3
Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Uang
Persediaan (SPP-UP) dan Surat Perintah Membayar Uang
Persediaan (SPM-UP)
40
dan Laporan Rekonsiliasi Aset bulan terakhir pada satu periode anggaran
UP)
dijadikan sebagai dasar dana dapat dicairkan. Dana yang cair hanya dapat
diberikan melalui pihak eksternal yaitu Bank yang sudah ditunjuk oleh
pihak BUD segera setelah BUD menyatakan bahwa dokumen SPM yang
Bendahara
Camat Pakem Bendahara Umum Daerah Bank
Pengeluaran
3 5
SP2D 2 4
4
3 2
Mencatat SP2D SP2D 1 SP2D
pada Dokumen
SPM
Penatausahaan
A Meneliti
Dokumen Membuat Nota
Penatausahaan kelengkapan
Debet
7
Lengkap
YA TIDAK Nota Debet
Surat Penolakan
Penerbitan SP2D
Membuat Surat
Menerbitkan SP2D
Penolakan SP2D 6
Menyempurnakan
SPM yang ditolak
Dibuat
Dibuat maksimal satu
maksimal dua hari kerja
SPM yang telah hari kerja setelah SPM
disempurnakan setelah SPM diterima
diterima
5
4 Surat Penolakan
3
2 Penerbitan SP2D
1
SP2D
4 5 7
6
Pihak
Ketiga
Nota Debet
Mencatat SP2D
pada Dokumen
Penatausahaan
Dokumen
Penatausahaan
3
Phase
Gambar 3.4
Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana Uang
Persediaan (SP2D-UP)
43
Pakem, rangkap ketiga untuk BUD dan rangkap keempat untuk Pihak
dibuat maksimal satu hari kerja setelah SPM diterima. Setelah itu surat
berikut :
Prosedur Pencairan Dana Berdasarkan SP2D-UP
3
Dana UP yang
telah di transfer
1 SK Kepala
SP2D
Daerah
Pencairan
dana
BANK
Dana UP yang
telah di transfer
Phase
Gambar 3.5
Prosedur Pencairan Dana Berdasarkan SP2D-UP
45
dana UP dilakukan melalui transfer dana dari BUD yaitu kas umum
belas) dari pagu belanja langsung dengan besaran dana UP paling banyak
telah disetujui dan disahkan oleh BUD Kabupaten Sleman. Besaran dana
UP pada tahun anggaran saat ini dapat dicairkan yang bersumber dari
berikut :
Prosedur Penggunaan Dana UP untuk Kegiatan Pembelanjaan
2
Mulai Surat Permohonan Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran Pengajuan Anggaran
yang telah diotorisasi
Membuat surat
permohonan DPA-
pengajuan anggaran Melakukan Kecamatan
otorisasi Pakem
2
Surat Permohonan
1 Surat Permohonan
Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran Pengajuan Anggaran Meneliti
Pengajuan Anggaran yang telah diotorisasi kesesuaian
Sesuai
A YA
TIDAK
2 Uang
1 Menolak surat
permohonan
Surat Permohonan pengajuan
Pengajuan Anggaran anggaran 1
yang ditolak
Uang
Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran
yang ditolak
Meneliti kembali
1
Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran
yang telah diteliti
Phase
Gambar 3.6
Prosedur Penggunaan Dana UP untuk Kegiatan Pembelanjaan
47
yang dibutuhkan apakah isi surat telah sesuai dengan DPA masing-
tersebut kepada PPTK secara tunai jika besaran dana yang dibutuhkan
tidak perlu pemindahbukuan dan non tunai jika besaran dana yang
menerima dana dalam keadaan bersih karena dana telah di potong pajak
oleh Bendahara Pengeluaran yaitu Pajak Restoran, PPH Pasal 21, PPH
UP
49
dana Uang Persediaan dimulai dari dana UP secara tunai berupa uang
rangkap. Rangkap pertama adalah asli dan rangkap kedua adalah kopian
syarat untuk pengajuan GU. SPJ Pengeluaran asli untuk pengajuan GU,
Selain itu, tidak ada pembuatan bagan alir seperti penulis buat yang
bulan lalu dan bulan saat ini pada saat yang bersamaan. Kemudian
Kecamatan Pakem.
adalah prosedur pengeluaran kas Ganti Uang (GU) pada Kecamatan Pakem:
Mulai 1
2
DPA-
Kecamatan 1
SPD
Pakem
Membuat dan 1
menerbitkan SPD
3
2 DPA-
1
Kecamatan
SPD Pakem
1
Phase
Gambar 3.9
Prosedur Penerbiatan Surat Penyediaan Dana
56
(SPD) oleh BUD yang berada dibawah naungan Badan Keuangan dan
Uang (GU) pada saat Uang Persediaan (UP) telah digunakan dan dapat
sebagai berikut :
Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU) dan Surat Perintah Membayar
Ganti Uang (SPM-GU )
Camat Pakem Bendahara Pengeluaran Sekretaris Camat Pakem
1 1
2
SPD SPJ Pengeluaran
SPD
2
SPP dan Dokumen
2 Pendukung
1
SPD DPA-Kecamatan
Pakem
Membuat SPP bersama
Dokumen Pendukung
Meneliti
kelengkapan
2
2
1
SPP dan Dokumen
Pendukung
Rancangan 1
SPM
Lengkap
A YA TIDAK
Melakukan
Otorisasi
Membuat Membuat Surat
3
Rancangan SPM Penolakan SPM
2
1 Surat Penolakan
SPM SPM
Dibuat
maksimal dua
2 hari kerja Dibuat
SPP dan Dokumen
setelah SPP maksimal
Pendukung
diterima satu hari
kerja
2 A setelah
SPP
SPP dan 2 diterima
2 Dokumen
Rancangan 1 Pendukung
Menyempurnakan SPM
SPP dan Dokumen
Pendukung
Surat Penolakan SPM
A
2
SPP dan Dokumen
Pendukung yang Telah
Disempurnakan
3
Phase
Gambar 3.10
Prosedur Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang
(SPP-GU) dan Surat Perintah Membayar Ganti Uang (SPM-GU)
58
SPD, Draf Surat Pernyataan dari Camat Pakem yang menyatakan bahwa
dijadikan sebagai dasar dana dapat dicairkan. Dana yang cair hanya dapat
diberikan melalui pihak eksternal yaitu Bank yang sudah ditunjuk oleh
pihak BUD segera setelah BUD menyatakan bahwa dokumen SPM yang
kas tidak dapat berjalan karena dana tidak dapat dicairkan sehingga
Bendahara
Camat Pakem Bendahara Umum Daerah Bank
Pengeluaran
3 5
SP2D 2 4
4
3 2
Mencatat SP2D SP2D 1 SP2D
pada Dokumen
SPM
Penatausahaan
A Meneliti
Dokumen Membuat Nota
Penatausahaan kelengkapan
Debet
7
Lengkap
YA TIDAK Nota Debet
Surat Penolakan
Penerbitan SP2D
Membuat Surat
Menerbitkan SP2D
Penolakan SP2D 6
Menyempurnakan
SPM yang ditolak
Dibuat
Dibuat maksimal satu
maksimal dua hari kerja
SPM yang telah hari kerja setelah SPM
disempurnakan setelah SPM diterima
diterima
5
4 Surat Penolakan
3
2 Penerbitan SP2D
1
SP2D
4 5 7
6
Pihak
Ketiga
Nota Debet
Mencatat SP2D
pada Dokumen
Penatausahaan
Dokumen
Penatausahaan
3
Phase
Gambar 3.11
Prosedur Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana Ganti Uang
(SP2D-GU)
61
Camat Pakem, rangkap ketiga untuk BUD dan rangkap keempat untuk
Selanjutnya BUD mencatat SP2D beserta Nota Debet (dari Bank) pada
penolakan SP2D yang dibuat maksimal satu hari kerja setelah SPM
maka dana Ganti Uang sudah dapat dicairkan. Dana Ganti Uang
3
Dana GU yang
telah di transfer
1
SP2D SPJ UP
Pencairan
dana
BANK
Dana GU yang
telah di transfer
Phase
Gambar 3.12
Prosedur Pencairan Dana Berdasarkan SP2D-GU
63
dicairkan tidak boleh melebihi besaran dana yang sesuai dengan SP2D
berikut :
Prosedur Penggunaan Dana GU untuk Kegiatan Pembelanjaan
2
Mulai Surat Permohonan Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran Pengajuan Anggaran
yang telah diotorisasi
Membuat surat
permohonan DPA-
pengajuan anggaran Melakukan Kecamatan
otorisasi Pakem
2
Surat Permohonan
1 Surat Permohonan
Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran Pengajuan Anggaran Meneliti
Pengajuan Anggaran yang telah diotorisasi kesesuaian
Sesuai
A YA
TIDAK
2 Uang
1 Menolak surat
permohonan
Surat Permohonan pengajuan
Pengajuan Anggaran anggaran 1
yang ditolak
Uang
Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran
yang ditolak
Meneliti kembali
1
Surat Permohonan
Pengajuan Anggaran
yang telah diteliti
Phase
Gambar 3.13
Prosedur Penggunaan Dana GU untuk Kegiatan Pembelanjaan
65
memberikan dana tersebut kepada PPTK baik secara tunai maupun non
tunai sesuai dengan isi surat tersebut. Apabila tidak sesuai, surat
aplikasi Pemkab Sleman yang terintegrasi. Buku Kas Keluar dan Form
Ganti Uang (GU) selanjutnya. Dana GU dapat diajukan lebih dari satu
sebagai berikut :
Gambar 3.15
Prosedur Pertanggungjawaban Penggunaan Dana GU
69
70
asli dan rangkap kedua adalah kopian asli yang kemudian diserahkan ke
untuk pengajuan GU, SPJ Pengeluaran kopian asli disimpan dalam arsip.
kompetensinya. Selain itu, tidak ada pembuatan bagan alir seperti penulis
bulan lalu dan bulan saat ini pada saat yang bersamaan. Kemudian
Surat tersebut harus disetujui oleh Camat Pakem untuk diserahkan oleh
4.1 Kesimpulan
Persediaan dan Ganti Uang yang dijalankan Kecamatan Pakem telah sesuai
Selama penerapan prosedur pengeluaran kas Uang Persediaan dan Ganti Uang
telah terdapat pemisahan fungsi dan tanggung jawab atas penerapan prosedur
dimana setiap transaksi dan dokumen sudah diotorisasi oleh pihak yang
dengan kompetensinya. Selain itu, tidak ada pembuatan bagan alir seperti
73
74
pengeluaran kas Uang Persediaan dan Ganti Uang terjadi keterlambatan dalam
4.2 Saran
berikut :
dan Ganti Uang sehingga kinerja Kecamatan Pakem dapat berjalan maksimal.
75
DAFTAR PUSTAKA
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. SAK ETAP. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi
Keuangan.
Peraturan Bupati Sleman Nomor 54.1 Tahun 2017 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah
75
76
Romney, M.B dan Steinbart,P.J. 2015. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 13.
Jakarta: Salemba Empat
77
78
78
LAMPIRAN 2
Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kecamatan Pakem
79
80
80
LAMPIRAN 3
Ringkasan Surat Permintaan Pembayaran Ganti Uang
(SPP-GU)
81
82
82
LAMPIRAN 4
Rincian Penggunaan Dana Surat Permintaan
Pembayaran Ganti Uang (SPP-GU)
83
84
84
LAMPIRAN 5
Surat Perintah Membayar Ganti Uang (SPM-GU)
85
86
86
LAMPIRAN 6
Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)
87
88
88
LAMPIRAN 7
Bukti Kas Keluar
89
90
90
LAMPIRAN 8
Daftar Rekening Pemindahbukuan
91
92
92
LAMPIRAN 9
Laporan Pertanggungjawaban Uang Persediaan
93
94
94
LAMPIRAN 10
Surat Pertanggungjawaban Fungsional Rekening
95
96
96
97
97
LAMPIRAN 11
Lembar Validasi Pertanggungjawaban GU
98
99
99