Anda di halaman 1dari 2

Produk Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan

Produk merupakan hasil akhir dari analisis risiko kesehatan lingkungan yang mana
merupakan cara pengelolaan risiko dari ARKL. Pengelolaan risiko dalam penerapannya dapat melalui
3 (tiga) pendekatan yaitu :

1. Pendekatan teknologi Pengelolaan risiko menggunakan teknologi dapat meliputi


penggunaan alat, bahan dan metode serta teknik tertentu. Contoh pengelolaan risiko dengan
pendekatan teknologi yaitu penerapan penggunaan IPAL, pengolahan ataupun filtrasi pada air,
modifikasi cerobong asap, penanaman tanaman penyerap polutan. Dari beberapa contoh yang telah
disebutkan salah satu diantaranya dapat mengatasi persoalan limbah di air. Pada media air sendiri
terdapat parameter kimia standar bahan baku mutu kesehatan lingkungan untuk air yang digunakan
untuk hygiene sanitasi yang tersaji pada tabel berikut :

Sumber : Permenkes No.32 tahun 2017

Teknologi yang digunakan untuk mengatasi limbah air dari rumah tangga salah satunya
dengan menggunakan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Pada permasalahan limbah rumah
tangga (domestik) dapat diatasi dengan penerapan teknologi IPAL dengan proses biofilter anaerob-
aerob.

Diagram proses pengolahan air limbah rumah tangga (domestik)

Pada penerapan teknologi ini mampu mengatasi limbah yang mana ouputnya adalah air
olahan. Air olahan yang keluar sudah melalui banyak proses hingga proses terakhir yaitu proses
khlorinasi, sehingga dapat langsung dibuang ke sungai 16 atau saluran umum. Dengan demikian
lingkungan akan aman dari bahan pencemar rumah tangga dan kesehatan masyarakat di sekitarnya
dapat terjaga.
2. Pendekatan sosial-ekonomi Pada pendekatan ini melibatkan peran serta dari pihak lain,
efisiensi proses, subtitusi dan penerapan sistem kompensasi. Contoh pendekatan ini antara lain :
penerapan 3R (reduce, reuse, recycle) limbah, pemberdayaan masyarakat yang berisiko, pemberian
kompensasi pada masyrakat yang terkena dampak, permohonan bantuan pemerintah akibat
keterbatasan pemrakarsa.

3. Pendekatan institusional Pada pendekatan institusional dilakukan dengan cara dan


mekanisme kelembagaan dengan melakukan kerjasama lintas sektor. Contoh : kerjasama
pengelolaan limbah B3, mendukung pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah, menyampaikan
laporan kepada instansi yang berwenang. Setelah diketahui pengelolaan risiko yang akan dilakukan
maka selanjutnya adalah mengkomunikasikan risiko pada masyarakat (populasi yang berisiko),
pemerintah dan pihak lainnya. Tanggung jawab pada penyampaian informasi ini berada pada pihak
yang menimbulkan masalah di lingkungan. Setelah informasi ini disampaikan harapannya
permasalahan lingkungan dapat diminimalisir, sehingga lingkungan dan derajat kesehatan
masyarakat dapat terjaga kualitasnya.

Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan RI. Permenkes No.32 tahun 2017 tentang Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Pemandian Umum.

Rahman A. Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (Kajian Aspek Kesehatan Masyarakat dalam
studi AMDAL dan Kasus-Kasus Pencemaran Lingkungan). Depok: Pusat kajian Kesehatan Lingkungan
dan Industri Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indoensia; 2007.

Said, N.I. 1995. Sistem Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga Skala Individual Tangki Septik
Filter Up Flow. Majalah Analisis Sistem No.3 Tahun II.

Anda mungkin juga menyukai