Nama :
TTL :
Alamat :
Jabatan :
Perusahaan :
Alamat :
Jenis Usaha :
Selanjutnya di dalam surat perjanjian ini akan disebut sebagai PIHAK PERTAMA.
Nama :
TTL :
Alamat :
No.KTP :
Dalam hal ini bertindak dalam atas nama diri sendiri dan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Untuk selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama sama disebut KEDUA
BELAH PIHAK. KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk menandatangani Surat Perjanjian ini
dengan ketentuan pasal-pasal sebagai berikut:
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Berikut adalah Ketentuan Umum PARA PIHAK:
PASAL 2
WAKTU BERLAKU
Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2022 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.
PASAL 3
HAK PARA PIHAK
Hak-hak yang didapat oleh PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut:
1. Mendapat kontribusi dari PIHAK KEDUA berupa hasil kerja sesuai dengan posisi kerja
PIHAK KEDUA yang terdapat dalam pasal 1 ayat (3).
2. Membuat ketetapan, peraturan, dan kebijakan perusahaan [PT. Wakca Intan Wisata].
3. Mengawasi, mengkoordinir, menegur, dan memberhentikan PIHAK KEDUA.
4. Memindahkan, menaikkan, atau menurunkan posisi dan jabatan kerja PIHAK KEDUA
(dalam hal apabila terjadi, penyesuaian isi surat perjanjian kerja ini akan diatur kemudian di
dalam Adendum).
5. Meningkatkan nilai gaji pokok, tunjangan, dan atau bonus yang terdapat pada pasal 7.
6. Memotong atau menurunkan nilai upah, tunjangan, dan atau bonus yang terdapat pada pasal 7
apabila menemukan PIHAK KEDUA tidak memenuhi peraturan perusahaan yang ditetapkan
PIHAK PERTAMA.
PASAL 4
KEWAJIBAN PARA PIHAK
Kewajiban dan kewenangan PIHAK PERTAMA adalah sebagai berikut:
1. Memberikan hak-hak PIHAK KEDUA secara penuh.
2. Memberikan arahan dan putusan sesuai lingkup pekerjaan kepada PIHAK KEDUA.
3. Menjaga nama baik perusahaan [PT. Wakca Intan Wisata].
PASAL 5
CAKUPAN KERJA
Cakupan kerja PIHAK KEDUA adalah melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh PIHAK
PERTAMA (atau pihak lain yang diberi wewenang untuk memberi pekerjaan kepada PIHAK
KEDUA) secara komprehensif dan profesional sesuai dengan target waktu yang telah diberikan.
PASAL 6
WAKTU KERJA
PIHAK KEDUA wajib memenuhi waktu kerja berikut:
1. Jam Kerja Pokok Senin-Jumat (08.00-17.00 WIB) dan Sabtu (08.00-14.00 WIB).
2. Jam istirahat, shalat, dan makan 12.00-13.00 WIB.
3. Bersedia kerja lembur apabila diperlukan.
4. Hari Minggu dan tanggal merah libur (kecuali jika ada lembur).
PASAL 7
GAJI & TUNJANGAN
Berikut adalah penejelasan mengenai gaji dan tunjangan:
1. PIHAK KEDUA berhak mendapatkan gaji pokok dari PIHAK PERTAMA sebesar
[TERLAMPIR] dan tunjangan sebesar [TERLAMPIR] setiap bulannya setelah memenuhi
waktu kerja yang telah disebutkan pada pasal 6 dan memenuhi kewajiban yang tertulis pada
pasal 4.
2. Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi waktu kerja sesuai dengan pasal 6 maka gaji
pokok, bonus, dan tunjangan akan diupayakan untuk dihitung seadil-adilnya oleh PIHAK
PERTAMA.
PASAL 8
PEMBERHENTIAN PERJANJIAN
Pemberhentian perjanjian ini dapat terjadi apabila:
PIHAK PERTAMA secara sepihak memberhentikan PIHAK KEDUA dikarenakan:
1. PIHAK KEDUA dinilai tidak dapat memenuhi kontribusi kerja yang telah ditentukan oleh
perusahaan.
2. Kebijakan lain yang diambil demi kepentingan dan keberlangsungan perusahaan.
PASAL 9
KELALAIAN
Apabila ditemukan kelalaian oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA berhak memberikan
teguran baik secara lisan maupun tertulis dalam bentuk Surat Peringatan (SP). Pada teguran yang
ketiga PIHAK PERTAMA berhak untuk memberikan surat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
kepada PIHAK KEDUA.
PASAL 10
PERUBAHAN
Perubahan isi surat perjanjian dapat dilakukan apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
menemui kesepakatan bersama untuk mengubah isinya. Perubahan isi surat perjanjian ini diatur
kemudian dalam bentuk Adendum yang harus ditandatangani PARA PIHAK pada surat perjanjian
tertulis yang bermaterai.
PASAL 11
PERSELISIHAN
Segala perselisihan yang timbul akibat surat perjanjian dan atau ketika masa perjanjian berlaku, akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak dapat diselesaikan secara
musyawarah, maka PARA PIHAK akan menyelesaikannya melalui peraturan hukum yang berlaku.
PASAL 12
FORCE MAJEUR
Apabila terjadi kejadian di luar kuasa kedua belah pihak seperti perang, penyerangan, kerusuhan,
kriminalitas, atau bencana alam seperti gempa bumi, banjir, gunung meletus, dan bencana alam
lainnya yang mengakibatkan perubahan besar pada efektifitas surat perjanjian dan perusahaan, maka
hal-hal tersebut dapat menghilangkan hak dan kewajiban PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
terhadap perjanjian ini.
Surat perjanjian ini telah dipahami oleh PARA PIHAK, tanpa ada unsur paksaan, bersifat rahasia
(pembocoran isi perjanjian ini kepada yang tidak berkepentingan dianggap sebagai pelanggaran
perjanjian), ditandatangani di atas kertas, dibuat rangkap dua dan bermaterai cukup yang berkekuatan
hukum sama untuk PARA PIHAK serta berlaku secara mengikat sebagai kontrak kerja sejak tanggal
ditandatanganinya surat perjanjian.