1. Tanda pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda tanda yang di kenakan dalam
pakaian seragam pramuka, yang dapat menunjukkan diri seseorang anggota Gerakan
Pramuka, satuan, kemampuan, tanggungjawab, daerah asal, wilayah tugas, kecakapannya dan
tanda penghargaan jang dimilikinya.
a. Tanda Umum :
Yaitu tanda yang dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah
dilantik, putera maupun puteri.
b. Tanda Satuan :
Yaitu tanda yang dapat menunjukkan satuan/kwartir tertentu tempat seorang anggota
Pramuka tergabung, dalam hal ini dimaksudkan mulai dari satuan terkecil di gugusdepan
sampai dengan satuan tingkat Nasional.
c. Tanda Jabatan :
Yaitu tanda yang menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seseorang dalam lingkungan
Gerakan Pramuka.
d. Tanda Kecakapan :
Yaitu tanda yang menunjukkan kecakapan, keterampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap
dan usaha seorang Pramuka, dalam bidang tertentu, sesuai dengan golongan usianya.
e. Tanda Kehormatan :
Yaitu tanda yang menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang, atas
jasa, darma bakti, dan lainnya yang dianggap cukup bermutu dan berguna bagi Gerakan
Pramuka, Gerakan Kepramukaan Sedunia, masyaraat, bangsa, negara dan umat manusia.
1. Tanda Umum meliputi : Tanda tutup kepala, setangan leher, atau pita leher, tanda
pelantikan, tanda harian, tanda kepramukaan sedunia (Putera dan Puteri).
2. Tanda Satuan meliputi : Tanda barung, regu, sangga, dan tanda satuan terkecil lainnya
tanda gugusdepan, kwartir dan majelis Pembimbing, Tanda krida dan Satuan Karya, lencana
daerah dan tanda wilayah, tanda satuan pramuka luar biasa dan tanda satuan lainnya.
3. Tanda Jabatan meliputi : Tanda pemimpin dan wakil pemimpin ; Barung, regu, sangga, dan
lain lain. Tanda pemimpin dan wakil pemimpin Krida dan Satuan Karya, Tanda Keanggotan,
dewan kerja T/D, Tanda Pembina dan Pembantu Pembina : Siaga, Penggalang, Penegak,
Pandega dan Tanda Pembina Gugusdepan Pramuka. Tanda Pelatih pembina Pramuka, Tanda
andalan dan pembantu andalan dan tanda jabatan lainnya.
b. Untuk orang dewasa meliputi : Lencana tahunan, Lencana Pancawarsa, Lencana Wiratama,
Lencana Jasa (Darma bakti, Melati dan Tunas kencana).
6. Bentuk ukuran warna dan persyaratan untuk menerima tanda pengenal Gerakan Pramuka
diatur dalam PP tersendiri.
* Penegak:Bantara,Laksana * Penegak:Purwa,Madya,Utama
Lencana WIRATAMA
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan ialah suatu norma dalam kehidupan Pramuka yang merupakan ukuran atau
standar tingkah laku Pramuka di masyarakat.
2. Kode kehormatan bagi Pramuka disesuaikan dengan golongan usia perkembangan
rohani dan jasmani peserta didik.
a. Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga
DWI SATYA Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh - sungguh :
menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan , Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
mengikuti tata krama keluarga.
setiap hari berbuat kebajikan.
DWI DARMA Pramuka Siaga
Siaga berbakti kepada ayah dan bundanya.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Motto Gerakan Pramuka merupakan bagian terpadu proses pendidikan untuk mengingatkan
setiap anggota Gerakan Pramuka bahwa setiap megikuti kegiatan berarti mempersiapkan diri
untuk mengamalkan kode kehormatan Pramuka.
Manfaat Motto Gerakan Pramuka terhadap Jiwa anggota Pramuka, antara lain :
Motto Gerakan Pramuka wajib dihayati dan selalu diingat bagi anggota Pramuka dalam
merealisasikan pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari hari.
Untuk meningkatkan kebanggaan dan kekompakan dalam satuan Gerakan Pramuka (mis.
Ambalan), disamping wajib menggunakan Motto Gerakan Pramuka juga diperbolehkan
membuat motto Satuan di satuan masing-masing.
Lambang Gerakan Pramuka adalah tanda pengenal organisasi Gerakan Pramuka yang bersifat
tetap. Lambang ini diciptakan oleh Soenardjo Atmodipuro, seorang pegawai tinggi
Departemen Pertanian yang juga tokoh pramuka.
Lambang ini dipergunakan pertama kali sejak tanggal 14 Agustus 1961, ketika Presiden
Republik Indonesia Ir. Soekarno menganugrahkan Panji Gerakan Pendidikan Kepanduan
Nasional Indonesia kepada organisasi Gerakan Pramuka melalui Keputusan Presiden Bentuk
Lambang Gerakan Pramuka berbentuk / berupa Silluete Tunas Kelapa. (lihat gambar di
samping) Penjabaran tentang Lambang ini ditetapkan dalam SK Kwarnas Nomer 06/KN/72
tentang Lambang Gerakan Pramuka.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Arti kiasan
Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal. Ini mengandung arti Pramuka adalah
inti bagi kelangsungan hidup bangsa (tunas penerus bangsa).
Buah nyiur tahan lama. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang jasmani dan
rohaninya kuat dan ulet.
Nyiur dapat tumbuh dimana saja. Ini mengandung arti, Pramuka adalah orang yang mampu
beradaptasi dalam kondisi apapun
Nyiur tumbuh menjulang tinggi. Ini mengandung arti, setiap Pramuka memiliki cita-cita yang
tinggi.
Akar nyiur kuat. Mengandung arti, Pramuka berpegang pada dasar-dasar yang kuat.
Nyiur pohon yang serbaguna. Ini mengandung arti, Pramuka berguna bagi nusa, bangsa dan
agama.
Penggunaan
Lambang Gerakan Pramuka dapat dipergunakan pada Panji, Bendera, Papan Nama Kwartir /
Satuan, Tanda Pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka
Penggunaan lambang tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan
menanamkan sifat dan keadaan seperti yang termaktub dalam arti kiasan lambang Tunas
Kelapa itu pada setiap anggota Gerakan Pramuka.
generasi muda yang tergabung dalam Gerakan Pramuka diharapkan kelak mampu menjadi
kader pembangunan yang berjiwa Pancasila
MERAH PUTIH
Sejarah
Dalam sejarah, merah putih juga diambil dari mitologi bangsa Austronesia, yaitu warna
merah (tanah) dan putih (langit).
Konon, warna merah dan putih terinspirasi dari warna panji Kerajaan Majapahit dengan
sembilan garis merah dan putih.
Sebelumnya bendera warna ini juga pernah digunakan saat Jayakatwang melawan
Kertanegara dari Kerajaan Singosari.
Pada saat itu Indonesia dalam penjajahan Belanda dan pengibaran bendera dilarang oleh para
tentara Belanda.
17 Agustus 1945
Sang Saka Merah Putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan
Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Soekarno menyatakan Proklamasi Indonesia.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, menjahit bendera pertama pada tahun 1944.
Tahun 1946-1968, bendera tersebut dikibarkan hanya pada saat 17 Agustus saja.
Sejak tahun 1969, bendera itu tidak berkibar lagi karena sobek, tapi disimpan di Istana
Merdeka.
Arti
Bendera merah putih Indonesia melambangkan semangat Indonesia untuk lepas dari
penjajahan Belanda.
Putih melambangkan kesucian, niat suci para pahlawan dan rakyat untuk membela dan
memperjuangkan kemerdekaan negeri Indonesia tercinta.
Dalam Pasal 35 Undang Undang Dasar 1945, Bendera Negara Indonesia ialah Sang Merah
Putih.
Pengibaran bendera merah putih dilakukan untuk mengenang jasa para pahlawan dan
mensyukuri kemerdekaan Indonesia.
Setengah Tiang
Tradisi ini diperkenalkan oleh para pelaut Inggris dan diikuti oleh negara-negara lain hingga
sekarang.
Sejak tahun 1612, kapten kapal Inggris Heart's Ease meninggal dalam perjalanan ke Kanada.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Saat mengibarkan bendera setengah tiang, bendera tersebut harus ditarik hingga mendekati
puncak tiang untuk beberapa saat, kemudian diturunkan menjadi setengah tiang.
Ketika diturunkan, bendera tersebut harus dinaikkan mendekati puncak tiang, kemudian
diturunkan sepenuhnya.
Sejarah
dipersembahkan untuk Garuda, akan tetapi tidak ditemukan arca Garuda di dalamnya. Di
candi Siwa Prambanan terdapat relief episode Ramayana yang menggambarkan
keponakan Garuda yang juga bangsa dewa burung, Jatayu, mencoba
menyelamatkan Sintadari cengkeraman Rahwana. Arca anumerta Airlangga yang
digambarkan sebagai Wishnu tengah mengendarai Garuda dari Candi Belahan mungkin
adalah arca Garuda Jawa Kuno paling terkenal, kini arca ini disimpan di Museum Trowulan.
Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah
Garuda melambangkan kebajikan, pengetahuan, kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan
disiplin. Sebagai kendaraan Wishnu, Garuda juga memiliki sifat Wishnu sebagai pemelihara
dan penjaga tatanan alam semesta. Dalam tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai "Tuan
segala makhluk yang dapat terbang" dan "Raja agung para burung". Di Bali ia biasanya
digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala, paruh, sayap, dan cakar elang, tetapi
memiliki tubuh dan lengan manusia. Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan
rumit dengan warna cerah keemasan, digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu,
atau dalam adegan pertempuran melawan Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia
sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai
perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih sebagai nama maskapai penerbangan
nasional Indonesia Garuda Indonesia. Selain Indonesia, Thailand juga menggunakan Garuda
sebagai lambang negara.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II), Presiden RIS
Soekarno dan Perdana Menteri Mohammad Hatta, terus dilakukan untuk keperluan
penyempurnaan rancangan itu. Mereka bertiga sepakat mengganti pita yang dicengkeram
Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan
semboyan "Bhineka Tunggal Ika".Tanggal 8 Februari 1950, rancangan lambang negara yang
dibuat Menteri Negara RIS, Sultan Hamid II diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan
lambang negara tersebut mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan
kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu
manusia yang memegang perisai dan dianggap terlalu bersifat mitologis.[2]
Sultan Hamid II kembali mengajukan rancangan gambar lambang negara yang telah
disempurnakan berdasarkan aspirasi yang berkembang, sehingga tercipta bentuk Rajawali-
Garuda Pancasila. Disingkat Garuda Pancasila. Presiden Soekarno kemudian menyerahkan
rancangan tersebut kepada Kabinet RIS melalui Moh Hatta sebagai perdana menteri. AG
Pringgodigdo dalam bukunya “Sekitar Pancasila” terbitan Dep Hankam, Pusat Sejarah ABRI
menyebutkan, rancangan lambang negara karya Sultan Hamid II akhirnya diresmikan
pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS pada tanggal 11 Februari 1950.[3] Ketika itu gambar
bentuk kepala Rajawali Garuda Pancasila masih "gundul" dan tidak berjambul seperti bentuk
sekarang ini. Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan untuk pertama kalinya lambang
negara itu kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.
Soekarno terus memperbaiki bentuk Garuda Pancasila. Pada tanggal 20 Maret 1950 Soekarno
memerintahkan pelukis istana, Dullah, melukis kembali rancangan tersebut; setelah
sebelumnya diperbaiki antara lain penambahan "jambul" pada kepala Garuda Pancasila, serta
mengubah posisi cakar kaki yang mencengkram pita dari semula di belakang pita menjadi di
depan pita, atas masukan Presiden Soekarno. Dipercaya bahwa alasan Soekarno
menambahkan jambul karena kepala Garuda gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald
Eagle, Lambang Amerika Serikat.[2] Untuk terakhir kalinya, Sultan Hamid II menyelesaikan
penyempurnaan bentuk final gambar lambang negara, yaitu dengan menambah skala ukuran
dan tata warna gambar lambang negara. Rancangan Garuda Pancasila terakhir ini dibuatkan
patung besar dari bahan perunggu berlapis emas yang disimpan dalam Ruang
Kemerdekaan Monumen Nasional sebagai acuan, ditetapkan sebagai lambang negara
Republik Indonesia, dan desainnya tidak berubah hingga kini.
Garuda
Garuda Pancasila adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam
sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang
rajawali. Garuda digunakan sebagai Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa
Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga
pembangunan.
Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain:
o 17 helai bulu pada masing-masing sayap
o 8 helai bulu pada ekor
o 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
o 45 helai bulu di leher
Perisai
Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan peradaban
Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan perjuangan, pertahanan, dan
perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan
garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia,
yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa membentang dari timur ke barat.
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera kebangsaan Indonesia "merah-
putih". Sedangkan pada bagian tengahnya berwarna dasar hitam.
Pada perisai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar negara Pancasila.
Pengaturan lambang pada ruang perisai adalah sebagai berikut[4]:
1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian
tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar hitam[5];
2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai
bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai berlatar merah[6];
3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri
atas perisai berlatar putih[7];
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Kedua cakar Garuda Pancasila mencengkeram sehelai pita putih bertuliskan "Bhinneka
Tunggal Ika" berwarna hitam.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah kutipan dari Kakawin Sutasoma karya Mpu
Tantular. Kata "bhinneka" berarti beraneka ragam atau berbeda-beda, kata "tunggal"
berarti satu, kata "ika" berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan
"Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya tetap
adalah satu kesatuan, bahwa di antara pusparagam bangsa Indonesia adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Beberapa aturan
Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal
Ika. Lambang Negara Indonesia berbentuk burung garuda yang kepalanya menoleh ke
sebelah kanan (dari sudut pandang garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang di
gantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti
"Berbeda-beda tetapi tetap satu" ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda.
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian disempurnakan
oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara pertama kali
pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat Tanggal 11 Februari 1950. Lambang negara
Garuda Pancasila diatur penggunaannya dalam Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Garuda Pancasila juga merupakan dan nama sebuah lagu nasional Indonesia yang diciptakan
lagu dan liriknya oleh Sudharnoto.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot proklamasi
Sedia berkorban untukmu
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Pribadi bangsaku
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Ayo maju maju
Teknik penjernihan air dan penyaringan air menjadi salah satu materi yang terdapat
dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) pramuka penggalang. Syarat yang harus dikuasai
oleh pramuka untuk mencapai penggalang ramu, penggalang rakit, maupun penggalang terap
ini meliputi mampu menjelaskan macam jenis penjernihan air, berbagai teknik penjernihan
air, dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana, serta mampu mensosialisasikan
macam dan cara melakukan penjernihan air.
Dalam SKU Penggalang Rakit, seorang pramuka calon penggalang rakit haruslah dapat
melakukan proses penjernihan air secara sederhana (SKU ke-22), dengan pencapaian
SKU: Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Sedangkan dalam SKU Penggalang Terap, seorang calon penggalang terap dituntut
untuk Dapat mensosialisasikan cara penjernihan air (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU
meliputi:
Terdapat berbagai teknik penjernihan air yang bisa dilakukan. Teknik-teknik tersebut
diantaranya adalah:
Penyaringan
Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air dengan
menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas, pasir, kerikil, ijuk, dan atau bahan
lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik.
Perebusan
Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga mendidih. Proses
ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air.
Disinfeksi kimia
Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan disinfektan
atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh
mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat dilakukan pada
genangan air, air dalam sumur, dll.
Bubuk pemutih
Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan kapur
gamping.
Tablet klorin
Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit.
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Filter
Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat oleh pabrikan
tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran adalah filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
Desalinasi
Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang memanfaatkan
pemanasan dengan sinar matahari.
Penyaringan Air
Penyaringan air adalah salah satu metode atau teknik penjernihan air yang sederhana.
Seorang pramuka penggalang dapat melakukan penyaringan air dengan beberapa cara,
seperti:
Saringan kapas;
Air disaring dengan kapas yang diletakkan di dasar wadah yang diberi lubang. Bertujuan
untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
Aerasi;
Aerasi merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.
Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta
hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi
atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan
mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang
nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
Itulah beberapa teknik penjernihan air dan penyaringan air yang dapat dilakukan oleh para
pramuka. Selain untuk menyelesaikan uji SKU Pramuka Penggalang, keterampilan dalam
mengolah air hingga menjadi air yang berkualitas lebih baik ini tentu akan sangat bermanfaat
MATERI BUKU SKU PRAMUKA PENGGALANG MTs SABILUL ULUM
di dunia nyata. Baik ketika berkegiatan di alam terbuka ataupun ketika harus ikut serta
membangun masyarakat.