0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Teks tersebut membahas pentingnya bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dan pendidikan nasional. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi berdasarkan undang-undang. Teks tersebut juga membedah jenis-jenis teks akademik seperti eksposisi, eksplanasi, dan deskripsi beserta ciri-ciri masing-masing. Selain itu, teks ter
Teks tersebut membahas pentingnya bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dan pendidikan nasional. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi berdasarkan undang-undang. Teks tersebut juga membedah jenis-jenis teks akademik seperti eksposisi, eksplanasi, dan deskripsi beserta ciri-ciri masing-masing. Selain itu, teks ter
Teks tersebut membahas pentingnya bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dan pendidikan nasional. Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi berdasarkan undang-undang. Teks tersebut juga membedah jenis-jenis teks akademik seperti eksposisi, eksplanasi, dan deskripsi beserta ciri-ciri masing-masing. Selain itu, teks ter
Teks akademik dan Hakekat Bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penghela diartikan sebagai penarik.
Oleh karena itu, untuk menjadikan bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan perlu memiliki kekuatan penuh sehingga mampu untuk menarik sesuatu benda atau semacamnya. Perencanaan bahasa Indonesia sangat berpengaruh dalam menentukan arah dan perkembangan bahasa agar sesuai dengan yang diinginkan sehingga bahasa itu mampu menjadi penarik ilmu pengetahuan dan wahana Ipteks di tengah masyarakat termasuk pembentukan istilah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didik dari tingkat Taman Kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi. Hal ini ditetapkan dalam Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional Bab VII Pasal 33 ayat 1 yang membahas mengenai bahasa pengantar Pendidikan yang berbunyi, “Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara menjadi bahasa pengantar dalam pendidikan nasional”. Meskipun pada pasal selanjutnya juga menjelaskan bahwa bahasa daerah juga dapat digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan. Namun, hal ini dikhususkan hanya di tahap awal pendidikan yang apabila diperlukan dalam penyampaian pengetahuan dan keterampilan tertentu (Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003). Hal ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa indonesia sebagai penghela pendidikan sangat penting dan harus terus dilakukan. Membangun konteks teks akademik a. Teks eksposisi adalah teks atau tulisan yang memuat informasi dan fakta. Teks eksposisi biasanya menjelaskan isu-isu kemasyarakatan seperti Covid-19, kesulitan akademik, kesulitan keuangan, dan lainnya. Ciri-ciri teks eksposisi: 1. Memberikan Informasi atau pengetahuan. 2. Bahasanya baku. 3. Berisi sebuah fakta. 4. Format penulisannya singkat, jelas, dan padat. 5. Objektif dan tidak memihak. b. Teks ekplanasi adalah teks yang menceritakan proses terjadinya fenomena sehingga dapat diperoleh pemahaman mengenai latar belakang tersebut secara jelas dan logis. ciri-ciri teks eksplanasi: 1. Informasinya berdasarkan fakta (faktual). 2. Membahas fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan. 3. Sifatnya informatif dan tidak memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas. 4. Menggunakan kata penanda urutan. 5. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya. c. Teks deskripsi adalah teks yang berisi gambaran sifat-sifat benda yang dideskripsikan. Dengan kalimat deskripsi, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan sendiri tentang hal yang disampaikan dalam teks tersebut. Ciri-ciri teks deskripsi: 1. Menggambarkan atau melukiskan sesuatu. 2. Penggambarannya dilakukan secara jelas dengan melibatkan kesan indra. 3. Membuat pembaca atau pendengar merasakan atau mengalami peristiwa yang ada dalam teks.
Menulusuri dan Menelaah Model Teks Akademik.
Teks akademik atau yang juga sering disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik atau teks nonilmiah. Teks akademik dan teks nonakademik ditandai oleh ciri-ciri tertentu. Untuk membedakan keduanya, harus menelusuri ciriciri tersebut. Dengan memahami ciri-ciri teks akademik, akan menjadi yakin bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik.Pendapat tentang teks akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri- ciri antara lain sederhana, padat, objektif, dan logis (Lihat misalnya Sudaryanto, 1996, Moeliono, tanpa tahun; Moeliono, 2004). Akan tetapi, selama ini pula belum terdapat bukti-bukti empiris yang diajukan untuk memberikan penjelasan yang memadai secara linguistik tentang pengertian sederhana, padat, objektif, dan logis itu (Wiratno, 2012). Akibatnya, ciri-ciri tersebut biasanya hanya dipahami secara naluri tanpa didasarkan pada data atau teori tertentu.