Anda di halaman 1dari 7

IBNU SINA

Ibnu sina adalah ilmuan terbesaar kedua di bidang kedokteran,


setelah Ar-Razi.dia juga terkenal sebagai filsuf terbesar muslimyang
pemikirannya paling banyak berpengaruh di Barat. Pada lembaran
berikut, kami akan mengupas secara singkat tentang penemuan Ibnu sina
dalam bidang kedokteran.

Nasab dan nama panggilan


Dia bernama Abu Ali Al-Husin bin Abdullah bin Sina. Dia dikenal
dengan gelar “Asy-Syaikh Ar-Ra’is”karena kemampuan ilmunya dan
ketokohannya yang sangat menonjol di kalangan para ilmuan yang hidup
pada masanya. Sedangkan orang orang Eropa mengubah namanya
menjadi Avicenna. Dengan nama Eropa inilah dia dikenal dalam bahasa
latin dan semua bahasa Eropa. Sebagian buku ada yang memberi gelar
Ibnu Sina “ Amirul Athibba” (Pemimpin para dokter). Sebagaimana juga
yang memberinya gelar “Al- Mu’allim ats-Tsalis”( guru ke tiga ), karena
yang dianggap sebagai guru pertama adalah filsuf yunani,Aristoteles, dan
guru kedua adalah filsuf muslim, abu An-Nasr Al Farabi.

Tempat,Tanggal Lahir dan Riwayat hidup


Ibnu Sina di lahirkan di desa Avasna, di dekat propinsi
Bukhara_sekarang uzbekistan,persia pada tahun 370 H (980 M) dari
seorang ayah yang asli Balkan. Dia wafat di Hamdzan _Iran, Persia
pada tahun 428 H (1037 M). Daslam usianya yang ke 58 tahun. dia
wafat karena terserang penyakit usus besar.
Pendidikan
Ibnu Sina telah hafal Al Qur’an dalam usia 10 tahun.dia belajar
fiqih dan ilmu ilmu syariat islam. Dia kemudian berguru kepada Abu
Bdullah AN- Naqili dan belajar “kitab Isaghuji”dalam ilmu logika dan
berbagai kegiatan Euklides dalam bidang matematika. Selain itu dia
belajar secara autodidakdan menekuni matematika hingga dia
berhasil menguasai buku “Al-Magets”karangan Ptolemaeus serta
menguasai ilmu pengetahuan dan Teknologi. Dia lalu memulai
mempelajari ilmu kedokteran kepada gurunya ,Abu Manshur Al-
Qomari,penulis “kitab Al hayat Wa Al-Maut”dan Abu sahal bin Yahya
Al-Jurnani, penulis ensiklopedia kedokteranyang dikenal dengan
nama”Al kitab Al-mi’ah Fi Shina’athi Thib,” Ibnu Sina mendapat
kemajuan dalam ilmu pengetahuan yang di pelajarinya ketika dia di
undang oleh pangeran Nuh Ats-Tsani As-Sammani.

Ibnu Sina pergi ke Khurasan untuk mengobatu penyakit. Ketika ia


berhasil menjalankan tugasnyadengan baik dan sang pasien sembuh
di tangannya _pada saat itu dia masih berusia 18 tahun_ maka
Manshur Ats Tsani memberi penghargaan yang sangat berarti
baginya dan mengizinkannya untuk selalu datang ke
perpustakaannya yang berisi ribuan buku . di dalam perpustakaan
itulah Ibnu Sina membaca buku buku tersebut dalam keadaan ia
sangat haus ilmu.

Ibnu Sina dan Bahasa Arab


Pada suatu hari Ibnu Sina berbicara dalam sidang salah satu
pangeran di istana, dan dia terkendala dalam bahasa. Sedangkan
yang hadir terdapat Al-Manshur Al-Jabban yang mengkritik Ibnu Sina
seraya berkata,”anda adalah seorang filsufdan ahli hikmah,akan
tetapi bahasa arab anda tidak sesuai dengan ilmu anda.” Ibnnu Sina
merasa sangat sakit denga perkataan ini. Tetapi ia menyadari ABU
manshur memang benar. Maka ia pun segera mempelajari Ilmu
bahasa arab selama 3 tahun hingga dia benar benar menguasainya.
Lalu ia menulis 3 puisi dan 3 buku dalam bahasa arab. Kemudian ia
ingin memperlihatkannya pada Abu Manshur Al -Jabban sebagai
bukti bahwa ia telah menguasainya.

Abu Manshur membuka buku tersebut tanpa mengetahui siapa


penulis buku tersebut. Dari sinilah Ibnu Sina berkata padanya bahwa
apa yang tidah di ketahui dari buku buku ini di sebutkan dalam
halaman sekian dan sekian dalam bukui fiqih. Abu Manshur baru
mengetahui bahwa yang menulis buku ini adalah Ibnu Sina. Ia pun
segera meminta maaf atas penghinaan di masa lalu.

Munculnya Bintang Ibnu Sina


Setelah berusia 20 tahun,Ibnu Sina memfokuskan dirinya untuk
belajar ilmu filsafat dan kedokteran. Dia jiga menulis buku buku
dalam 2 bidang tersebut. Ketika berusia 22 tahun dia telah menjadi
dokter terkemuka pada masanya inilah yang membuat Syamsu Ad-
Daulah Al-Buhaini, penguasa Hamdan dan Karmansyah untuk
mengangkatnya menjadi mentri di kerajannya.

Sifat dan Tabiatnya


Ibnu Sina dikenal jenius dan memiliki daya pikir yang kuat.Keadaan
inilah yang membuatnya mampu menguasai berbagai macam ilmu
dan pengetahuan yang tidak dikuasai oleh para ilmuan lainnya.
Sejarah tidak memastikan dia dia belajar pada siapa,namun yang
jelas dia tidakpernah berhenti membacaserta tidak bosan menulis
buku. Sekalipun menurut sebagian banyak orang terlalu banyak
menulis itu sia-sia. Dia memang dikenal kuat dalam memikul
tanggung jawabilmiah dan tidak pernah tidur malam karena
membaca dan menulis. Selain itu ,Ibnu Sina tidak mengambil upah
dalam mengobati orang sakit. Bahkan ia banyak bersedekah pada
para fakir miskin sepanjang akhir hayatnya.

Penemuan Ibnu Sina Dalam Bidang Kedokteran


Ibnu Sina memiliki peranan yang menonjoldalam bidang
kedokteran dan berbagai cabangnya. Dia telah melakukan penelitian
yang besar dan mendapatkan penemuan penting yang diabadikan
oleh sejarah kedokteran. Berikut ini adalah sebagian dari ilmu
tersebut:

Dalam cara pengobatan:

Ibnu Sina adalah orang yang pertama sekali menemukan cara


menyuntikkan obat kebawah kulit bagi orang sakit.

Dalam mengobari orang yang tercekik kerongkongannya:

Ibnu Sina membuat penemuan dari pipa udara yang terbuat dari
emas dan perak,kemudian di masukkan ke dalam mulut dan
diteruskan ke kerongkongan untuk mengobati orang yang tercekik
dan sulit bernafas. Cara seperti ini masih dipakai sampai sekarang
untuk mengobati penyakit yang sama. Kemudian alat ini
dipergunakan oleh para dokter anaesathesia sekarang untuk
memasukkan gas bius dan oksigen ke dada pasien, akan tetapi
alatnya dibuat dari karet dan plastik.
Dr.Musthofa Sahatah menegaskan bahwa “cara pengobatan Ibnu
Sina pada kerongkongan telah unggul sebelumnyadengan tingkat
akurasi dan kesembuhan yang tinggi,sebagaimana ia membuat
gambar anatomiyang tidak jauh berbeda dengan apa yang kita
ketahui sekarang”. Dia juga menjelaskan bagian- bagian dari anatomi
tersebutbeserta fungsinya. Baik ketika berbafas, berbicara,
mengunyah dan lain sebagainya yang dikenal pada masa kita
sekarang ini dengan sebutan ilmu fungsi anatomi,Dr. Sahatah
menjelaskan secara rinci tentang berbagai macam penemuan Ibnu
Sina dalam hal ini seraya mengatakan “dia telah mengkhususkan bab
ke 3 dari “kitab Al Qonun” untuk menjelaskan tentang berbagai
macam penyakit yang menyerang anggota badan, yakni pertama
sekali Dia menyatakan dalam sejarah Dia memaparkan tentang
penyakit tenggorokan dan sebab-sebabnya. Dia juga menjelaskan
gangguan pada tenggorokan, tanda-tandanya, dan cara
pengobatanya. Diajuga berbucara tentang penyakit batuk, macam-
macamnya,dan sebab-sebabnya. Pengetahuan di bidang ini masih di
gunakan sampai sekarang.”

Dalam Mengobati Penyakit Kepala

Ibnu Sina mengetahui hakikat ilmiyah penting bahwa tulang


tempurung kepala apabila pecah tidak dapat menyatu kembali
seperti tulang lainnya pada badan , melainkan melainkan ia akan
tetap terpisah dan hanya terikat pada selaput yandg kuat. Dia
mengatakan akan hal itu “ketahuilah bahwa tulang kepala berbeda
dengan tulang lainnya apabila pecah. Ia tidak dapat menyatu kembali
dengan kuat, karena hanya diikat oleh selaput sebagaimana selaput
lainnya yang mengikat semua tulang,akan tetapi ini tidak kuat.”

Ibnu sina membagi pecahannya t empurung kepala kepada


2macam berdasarkan ada atau tidak adanya luka pada kepal
(1)Pecah Tertutup : Pecah pada tempurung kepala seperti ini
biasanya tidak disertai luka, akan tetapi ini akan sangat berbahaya
karena ia bisa berubah menjadi tumor dan menyebabkan bertahannya
darah dan nanah. Dalam hal ini Ibnu Sina mengatakan “kebanyajan
tumor banyak terjadi pada kepala yang pecah tetapi kulitnya tidak
terkelupas. Apabila dilakukan pengobatan pada tumor dan tidak
dibelah barang kali ia akan merusak tulang dari bawah. Sehingga para
penderita akan kehilangan akal dan gejala lainnya. Sehingga perlu
untuk di belah.”
(2) pecah terbuka : Pecah pada tempurung kepala seperti ini
biasanya di sertai luka. Parah atau tidaknya tergantung besarnya luka
dan kerasnya benturan pada tulang tempurung kepala dan
menyebabkan pecah. Berkenaan dengan dengan masalah ini, Ibnu
Sina mengatakan : karena itu kita perlu melihat kondisi pecahnya dan
sejauh mana kekuatan yang memecahkannya, apakah hanya sebatas di
kulit saja atau sampai mengenai tulang. Dengan demikian dapatlah di
ketahui bagaimana seharusnya menangani pecah tempurung kepala
seperti ini. Demikian juga dengan gangguan yang di rasakannya
menunjukkan pada parah atau tidaknya seperti diam, mata terbelalak,
ngelantur dalam berbicara, tidak keluar suara dan lain sebagainya.
Terkelupasnya kulit kepala- baik sedikit maupun banyak – dan
diamnya pada satu keadaan juga kadang kadang menunjukkan pada
pecahnya tempurung kepala.”

Ibnu Sina mengategorikan pecah tempurung kepala pada beberapa


nama dan tingkatan , diantaranya adalah :”sya’ru al-azhmi,” “ash-
shad’u”. Dan “al-kashr-al gho’ir.”dia tidak hanya sebatas
memperhatikan jenis penyakit penyakit pecah tempurung kepala dan
gangguannya, melainkan juga menguasai cara pengobatannya .dia
menganjurkan membuat lubang pada lubang pada tulang cekung,
sehingga dokter dapat memperbaiku tulang tersebut melalui
pembungkus otak dan menghindarkan di penderita dari hal hal yang
membuatnya semakin parah. Berikut pernyataan Ibnu sina dalam hal
itu ,”Apakah tulang itu tidak kuat karna faktor alami, atau karena
benturan yang menyebabkan pecah, maka dokter hendaknya
mencabutnya dengan memotong sebagiannya ,dan tidak memulainya
dari yang paling bermasalah, kemudian menggantinya dengan tulang
yang tipis, lalu berpindah ke kulit yang di tumbuhi rambut.adapun
perlu digunakan yang tipis agar tidak terasa sakit di kepala.”

Sedangkan yang berhubungan degan gangguan pada kepala

Anda mungkin juga menyukai