Dunia
Red:
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 H/ 980 M di Afsyanah, sebuah kota
kecil di wilayah Uzbekistan saat ini. Ayahnya yang berasal dari Balkh
Khorasan adalah seorang pegawai tinggi pada masa Dinasti
Samaniah (204-395 H/819-1005 M).
Ibnu Sina selain terkenal sebagai orang yang ahli dalam ilmu agama
dan kedokteran, ia juga ahli dalam bidang matematika, logika, fisika,
geometri, astronomi, metafisika dan filosofi. Pada usia 18 tahun,
Ibnu Sina memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan.
Ibnu Sina wafat pada tahun 428 H/1037 M di kota Hamdan, Iran.
Beliau pergi setelah menyumbangkan banyak hal kepada khazanah
keilmuan umat manusia. Hampir sebelas abad sudah Ibnu Sina
meninggalkan kita, tapi ilmu dan karyanya sampai sekarang masih
berguna.
Al-Magest
Buku ini berkaitan dengan bidang astronomi. Diantara isinya,
bantahan terhadap pandangan Euclides, serta meragukan
pandangan Aristoteles yang menyamakan bintang-bintang tak
bergerak. Menurutnya, bintang-bintang yang tak bergerak tidak
berada dalam satu globe.
Asy-Syifa
Dalam buku Asy-Syifa ini, Ibnu Sina juga menuliskan tentang
masalah penyakit dan pengobatan sekaligus obat yang dibutuhkan
berkaitan dengan penyakit bersangkutan. Sama seperti Qanun fi
Thib, kitab Asy-Syifa ini juga dikenal dalam dunia kedokteran
sebagai Ensiklopedia filosofi dunia kedokteran. Kitab ini terdiri dari
18 jilid.
De Conglutineation Lagibum
Kitab ini ditulis dalam bahasa latin, yang membahas tentang
masalah penciptaan alam. Diantaranya tentang asal nama gunung.
Menurutnya, kemungkinan gunung tercipta karena dua sebab.
Pertama, menggelembungnya kulit luar bumi lantaran goncangan
hebat gempa. Dan kedua, karena proses air yang mencari jalan
untuk mengalir. Proses itu mengakibatkan munculnya lembah-
lembah bersama dan melahirkan penggelembungan pada
permukaan
bumi. sya/dia/taq
http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/khazanah/09/06/08/55064-ibnu-sina-bapak-
kedokteran-dunia