Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

Sirkulasi darah janin


Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi, anak, dan
orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut
adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.
Jalur peredaran darah janin dapat digambarkan sebagai berikut:
Plasenta – vena umbilikalis – hatui – ductus venosus – vena cava inferior – atrium kanan –
foramen oval – atrium kiri – aorta – kepala, tangan, abdomen, thorax, kaki – arteri imbilicalis –
plasenta

Proses sirkulasi darah janin dimulai dari darah kaya oksigen dan nutrisi mengalir dari
plasenta ke janin melalui vena umbilikalis yang terdapat dsalam tali pusat. Jumlah darah yang
mengalir melalui tali pusat sekita 500mL per menit. Melalui vena cava umbilikalis meuju liver
melalui ductus venosus, darah mengalir ke dalam vena cava inferior, bercampur darah yang
kembali dari bagian bawah tubuh.
Dari vena cava inferior masuk ke dalam atrium kanan kemudian sebagian besar darah
akan dialirkan ke atrium kiri melalui foramen ovale. Sebagian kecil darah dari atrium kanan
masuk ke ventrikel kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior.
Darah yang berada di ventrikel kanan masuk ke paru-paru belum berkembangan maka darah
yang terdapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui ductus arteriosus bothalli.
Darah yang ke paru-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi untuk memberi makanan kepada
paru-paru yang sedang tumbuh. Darah yang terdapat pada atrium kiri kemudian dialirkan ke
ventrikel kiri dan diteruskan ke seluruh tubuh melalui aorta. Selanjutnya darah yang berada di
aorta darah kaya akan karbondioksida kembali ke plasenta untuk mengadakan pertukaran gas
selanjutnya. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2
dari olasenta melalui ductus venousus aranthii, menuju vena cava inferior yang kaya o2 dan
nutrisi.

Faktor –faktor yang menentukan sirkulasi darah janin:


1. Foramen Ovale, yaitu lubang antara atrium dekstra dan atrium sinistra. Lubang ini akan
tertutupsesudah bayi lahir
2. Ductus Arteriosus Bothali, yaitu pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulminalis
dengan aorta
3. Ductus Venousus Aranthii, yaitu pembukuh darah yang menghubungkan umbilicalis
dengan vena cava inferior
4. Vena umbilicalis, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta ke peredaran
darah janin. Darah yang dibawa banyak mengandung zat makanan dab oksigen.
5. Arteri umbilicalis, yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke plasenta,
banyaknya dua buah. Kedua pembuluh darah ini membawa zat sisa makan dan
karbondioksida dari tibuh bayi ke dalam plasenta. Arteri umbilicalis terbungkus menjadi
satu dalam satu saluran yang disebut ductus umbilikalis(tali pusat)
6. Plasenta, yaitu jaringan dinding Rahim yang banyak mempunyai jonjot mengandung
pembuluh darah tempat pertukaran zat yang diperlukan, yang diambil dari darah ibu dan
yang tidak berguna dikeluarkan. Plasenta yang menempel pada endometrium dan terikat
kuat sampai bayi lahir. Fungsi dari plasenta menyediakan makanan untuk bayi dalam
kandungan yang diambil dari darah ibu yang bekerja sebagai paru fetus dengan
menyediakan oksigen.

Anda mungkin juga menyukai