Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peredaran darah janin berbeda dengan orang dewasa, hal ini dikarenakan, pada janin
organ vital untuk metabolisme masih belum berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan
alat gastrointestinal yang seluruhnya diganti oleh plasenta.Dalam sirkulasi darah janin ini
diperlukan beberapa faktor untuk berlangsungnya sirkulasi darah pada janin diantaranya
adalah foramen ovale, duktus arteriosus bothalii, duktus venousus aranthii, vena umbilikalis,
arteri umbilikalis dan plasenta. Namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha
pada saat bayi lahir dan menangis,hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru
dimana paru-paru mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi pada orang
dewasa.
Sistem peredaran darah janin berbeda dengan sistem peredaran darah orang dewasa
karena paru-paru janin belum berkembang sehinggah O2 diambil melalui perantara plasenta.
Oleh karena itu, sistem peredaran darah janin ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
foramen ovale diantara kedua atrium, duktus arteriosus bothalli diantara arteri pulmonalis dan
aorta,duktus venosus arantii didalam hati menuju vena kava inferior, dan pada umbilikus
terhadap satu vena umbilikus dan dua arteri umbilikus.

1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana peredaran darah pada janin?
2. Apasaja factor yang mempengaruhi peredaran darah janin?
3. Bagaimana peredaran darah placenta?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui peredaran darah pada janin
2. Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi peredaran darah janin
3. Untuk mengetahui peredaran darah placenta

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Peredaran Darah Janin

Peredaran darah janin berlangsung selama kehidupan intrauterin, dimana plasenta


memegang peranan yang sangat penting. Kegagalan fungsi plasenta dapat menimbulkan
berbagai penyulit dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Kunci untuk memahami
sirkulasi janin adalah fakta bahwa oksigen diperoleh dari plasenta. Plasenta adalah
sumber nutrisi dan tempat eliminasi zat sisa. Pada saat lahir, terdapat perubahan yang
dramatis pada situasi ini dan perubahan yang sangat cepat harus terjadi. Oleh karena itu,
semua struktur pascanatal harus ada pada tempatnya dan siap mengambil alih.
Sirkulasi darah janin dalam rahim tidak sama dengan sirkulasi darah pada bayi,
anak dan orang dewasa. Pada janin organ vital untuk metabolisme masih belum
berfungsi. Organ tersebut adalah paru janin dan alat gastrointestinal yang seluruhnya
diganti oleh plasenta.

2
Proses SirkulasiDarahJanin( Fetus )

1. Darah janin dialirkan keplasenta melalui vena umbilicalies yang membawa bahan
makanan ang berasal dari ibu .
2. Darah ini akan masuk ke badan janin melalui vena umbilikacalis yang bercabang dua
setelah memasuki dinding perut janin .
3. Cabang yang kecil akan bersatu dengan vena porta, darahnya akan beredar dalam hati
dan kemudian dianggkut melalui vena cava hepatica kedalam vena cava inferior. Dan
cabang satu lagi ductus venus usaranthii, akhirnya masuk ke vena cava inferior.
Sebagian O2 dalam darah vena umbilikalis akan direabsorbsi sehingga konsentrasi O2
menurun .
4. Vena cava inferior, langsung masuk ke atrium kanan, darah ini merupakan darah yang
berkonsentrasi tinggi nutrisi dan O2 yang sebahagian menuju ventrikel kanan dan
sebahagian besar menuju atrium kiri melalui foramen ovale.
5. Dari ventrikel kanan masuk keparu-paru, tetapi karena paru-paru belum berkembang
maka darah yang tredapat pada arteri pulmonalis dialirkan menuju aorta melalui
ductus arteriosus Bothalli. Darah yang keparu-paru bukan untuk pertukaran gas tetapi
untuk memberi makanan kepada paru-paru yang sedang tumbuh.
6. Darah yang berada di aorta disebarkan kealat-alat badan, tetapi sebelumnya darah
menuju ke aa. hypogastricae ( cabang dari arteri iliaca comunis ) lalu ke aa.
Umbilicalles dan selanjutnya keplasenta.
7. Selanjutnya sirkulasi darah janin akan berulang kembali. Menerima nutrisi dan O2
dari plasenta melalui ductus venous usaranthii, menuju vena cava inferior yang kaya
akan O2 dan nutrisi .

3
JalurperedarandarahjanindapatdigambarkanSebagaiberikut :

Plasenta – vena umbilicalis -hati – ductus venosus /vena hepatica – vena cava inferior –
atrium kanan – foramen oval – Atrium kiri – ventrikelkiri – aorta – kepala,
tangan/abdomen, thorax, kaki – arteriumbilicalis – plasenta.

Ini aliran darah yang kaya dengan nutrisi dan oksigen yang berasal dari sirkulasi
darah ibu, namun setelah janin lahir sirkulasi darah janin akan berubaha pada saat bayi
lahir dan menangis, hal ini akan dapat meberikan perubahan pada organ paru dimana
paru-paru mulai berkembang dan aliran darah akan berubah pada sirkulsi darah seperti
orang dewasa.

2.2 Faktor-faktor yang Mentukan Sirkulasi Darah Janin

1. Foramen Ovale

a. Lubang antara atrium kanan dan atrium kiri.


b. Aliran daranhnya : atrium kanan kiri.
c. Setelah janin lahir akan menutup.

2. Duktus Arteriosus Bothali

a. Pembuluh yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta.


b. Menutup setelah lahir.

3. Duktus venousus Aranthii

a. Pembuluh yang berada dalam hepar menuju vena cava inferior.


b. Menutupsetelahlahir.

4. Vena Umbilcalis

a. Berjumlah satu buah.


b. Membawa zat makanan dan Oksigen (O2) dari sirkulasi darah ibu (plasenta)
keperedaran darah Janin.

5. Arteri Umbilicalis

4
a. Berjumlah dua buah.
b. Membawa sisa zat makanan dan CO2 dari janin kesirkulasi darah ibu.
c. Pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava
inferior.

6. Palsenta

a. Jaringan yang menempel pada endometrium.


b. Tempat pertukaran antara darah janin dengan darah ibu.

Sirkulasi Darah Janin Setelah Lahir

Pada saat persalinan sebahagian besar bayi langsung menangis maka akan terjadi perubahan
besar terhadap sirkulasi darah, diantaranya adalah :

1. Paru-paru berkembang dengan sempurna dan langsung dapat berfungsi untuk


pertukaran O2 dan CO2. Akibat perkembangan paru-paru terjadi perubahan sirkulasi
darah diantaranya adalah :

a. Arteri pulmonalis kini langsung mengalirkan darah ke paru sehingga ductus


arteriosus Bothalli akan menutup .
b. Perkembangan paru-paru menyebabkan tekanan negatif pada atrium kiri,karena
drah diserahkan langsung oleh ventrikel kanan dan dialirkan menuju paru-paru yang
telah berfungsi
c. Akibat tekanan negatif pada atrium kanan, foramen ovale akan menutup dengan
sendirinya,dan tidak lagi menjadi tempat aliran darah menuju atrium kiri.

2. Pemotongan Tali Pusat Tali pusat di potong setelah bayi menangis dengan nyaring
sehingga akan menambah jumlah darah bayi sekitar 50 % . Dengan dilkaukannya
pemotongan tali pusat berarti perubahan sirkulasi pada bayi telah berubah menjadi
sirkulasi orang dewasa.

2.3 Peredaran Darah Plasenta

Plasenta adalah organ kehidupan dengan sejumlah fungsi untuk menyokong


dan melindungi janin. Pembentukan darah janin memerlukan persediaan Fe dalam hati,

5
limpa, dan sum-sum tulang ibu. Pada permulaan, sel darah janin dibentuk oleh kantung
yolk dalam bentuk megaloblas. Selanjutnya darah janin dibentuk oleh hati dan sum sum
tulang dalam bentuk megalosit dan makrosit. Normosit dibuat setelah aktifitas penuh
sumsum tulang. Fetalhemoglobin (F) mempunyai kemampuan untuk mengikat O2 dalam
konsentrasi tertentu dari darah ibu dan dengan mudah dapat melepaskan CO2 kedarah
ibu. Menjelang persalinan janin membuat Adult Hemoglobin (A) sebagai persiapan
kelahiran sehingga dapat menghisap O2 dengan pernapasan yang telah aktif. Plasenta
sebagian berasal dari janin dan sebagian lagi dari ibu. Kontribusi janin berasal dari
korion, sedangkan kotribusi ibu berasal dari desidua (endometrium) ditempat implantasi.
Sirkulasi plasenta terdiri atas dua sirkulasi terpisah, yakni sirkulasi ibu dan
sirkulasi janin, yang memiliki area pertukaran materi antara dua sirkulasi seperti yang
berlangsung melalui membran plasma. Membran plasenta terdiri atas lapisan-lapisan,
pada lapisan diluar janin antara darah yang beredar pada sirkulas ijanin dan ibu. Lapisan-
lapisan ini adalah trofoblas( sinsitiotrofblas primer), jaringan penghubung pada
vilikronik, dan endotel pada kapiler janin. Membran plasenta mendapat istilah yang tidak
tepat, yakni sebagian penghalang plsenta, meski sebagian besar substansinya, termasuk
obat-obatan, dapat dideteksi telah melewati membrane ini. Tanpa memperhatikan
seberapa tipis membrane ini pada akhirnya setelah plasenta matang, baik fungsi maupun
efektivitas membrane sama sekali tidak menghalangi perubahan.
Sirkulasijaninkeplasentaberasaldariduaarteriumbilikus. Melaluiarteriini, darah yang
telahmengalamideoksigenasimeninggalkanjanin. Arteri-arteriiniakanterbagilagi dan
bercabang pada pelatkorionikkemudianmasukkedalamvilikorionik.
Disiniterjadipembagianlebihlanjut pada cabang-cabangvili yang akanmembentukjaringan
vena kapiler yang meluas pada pembagianakhirnya. Pada saatiniterjaditrasferplasenta
yang memungkinkantrasfermateriantarasirkulasijanin dan ibu, yang berlangsung pada
membranplasenta. Sirkulasibalikkejaninadalahmelaluipercabang vena umbilikus, yang
serupadenganpercabanganarterimenujupelatkorinik dan
kemudiandenganpertemuanlebihlanjutke vena umbilikus. Disinidarah yang kaya
oksigenakandibawamenujufetus.(Halaman 513-514, Helen Varney Dkk, 2007,
BukuAjaranAsuhanKebidanan, EGC, Jakarta.)
Sirkulasi darah ibu pada plasenta biasanya berada diluar sistem peredaran darah ibu.
Darah yang kaya oksigen masuk kedalam ruang antar vilus melalui arteri-arteri endometrium
spiral, sedangkan darah yang tidak kaya oksigen akan keluar dari ruang antar vilus melalui

6
muara vena yang menuju vena umbilikus. Jalan masuk arteri dan jalan keluar vena yang
menyuplai tiap kotiledon secara acak berpencar melalui plasenta.

Meskiberbagaiahlitelahmengajukansejumlahangka,
kemungkinanterdapatkuranglebih 120 jalanmasukarteri spiral
kedalamruangantarvilusdariplasenta yang telahmatang. Darah masuk kedalam ruang antar
vilus dari arteri spiral yang berada dibawah tekanan yang luar biasa, sesuai kondisi tekanan
darah ibu. Hasilnya adalah aliran darah yang menyembur secar aritmik kedalam dan melalui
ruang antar vilus menuju pelat korionik. Darah kemudian diedarkan kesamping dengan batasan
ini dan mengalir pada permukaan banyak cabang pada vili korionik. Aliran ini cukup lambat
sehingga memungkinkan pertukaran materi antara sirkulasi ibu dan janin sepanjang membran
plasenta. Pada akhirnya darah ibu yang telah mengalami deoksigenasi keluar melalui gerbang
vena.

( Halaman 513-514, Helen Varney Dkk, 2007, BukuAjaranAsuhanKebidanan,


EGC, Jakarta.)

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Penutup
Jalurperedarandarahjanindapatdigambarkansebagaiberikut :
Plasenta→venaumbilicalis→hati→ductus venosus /vena hepatica→vena cava
inferior→atriumkanan→foramenoval→Atriumkiri→ventrikelkiri→aort→kepala,
tangan/ abdomen, thorax, kaki→arteriumbilicalis→plasenta.
Dalamsirkulasidarahjanininidiperlukanbeberapafaktoruntukberlansungnyasirkulasi
darah pada janindiantaranyaadalah:fadlie.web.id
1. Foramen ovale
2. Duktus arteriosus bothalii
3. Duktusvenoususaranthii
4. Vena umbilikalis
5. Arteriumbilikalis dan plasenta
Plasentaadalah organ kehidupandengansejumlahfungsiuntukmenyokong dan
melindungijanin. Sirkulasiplasentaterdiriatasduasirkulasiterpisah, yaknisirkulasiibu dan
sirkulasijanin, yang memiliki area pertukaranmateriantaraduasirkulasiseperti yang
berlangsungmelaluimembran plasma. Membranplasentaterdiriataslapisan-lapisan, pada
lapisandiluarjaninantaradarah yang beredar pada sirkulasijanin dan ibu.

3.2 Saran
Sebaiknyakitasebagaimahasiswakeperawatanharuslebihmengetahuisirkulasidarahja
nin dan plasenta. Karena apabilaterdapatkasus yang
berhubungandengansirkulasidarahjanin dan plasenta, makakitasudahlebihmengetahui dan
dapatmengatasikasustersebut, sesuaidenganpendidikan yang berkualitas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fatima, Ifa. 2014. SirkulasiDarah Fetus. http://www.sribd.com/doc/fisiologiplasenta/

Helen Varney Dkk, 2007, BukuAjaranAsuhanKebidanan, EGC, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai