Anda di halaman 1dari 13

KEGIATAN BELAJAR 3

Kegiatan Belajar 3. Membuat sketch 2 untuk dibuat sebuah part 3D dengan perintah
sederhana intuk membuat suatu permodelan 3D.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada kegiatan belajar 3 ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mahasiswa dapat sketch 2D secra benar, efektif, dan efisien.
2. Dapat melakukan perintah untuk membuat permodelan 3D dengan perintah extrude
pada sebuah sketch.
3. Dapat melakukan perintah untuk membuat permodelan 3D dengan perintah revolve
pada sebuah sketch.
4. Dapat memproyeksikan dan memberi dimensi pada gambar kerja.

B. URAIAN MATERI
1. Permodelan 3D
Permodelan 3D merupakan tahap lanjut dari pembuatan sketch, karena pada
proses pembuatan gambar rekayasa sketch merupakan kerangka dari permodelan
3D tersebut.

Gambar 3. 1 Hubungan Sketch 2D dengan 3D Moldeling

permodelan 3D perlukan saat merancang sebuah produk yang akan di buat,


hal ini karena permodelan 3D dapat memberikan visualisasi seorang engginer
dalam bentuk suatu produk menjadi lebih realistis. Sehingga engginer sebagai
eksekutor lapangan dapat lebih mengerti dengan bentuk akhir suatu part yang telah
di rancang, maka dari itu dalam KB 3 ini kita akan belajar bagaimana membuat
permodelan 3D sederhana dari sketch yang telah kita buat dengan perintah ekstrusi
dan revolve.
2. Perintah Dasar untuk membuat permodelan 3D (3D modeling)
Dalam pembuatan permodelan 3D memiliki 2 perintah dasar untuk mengolah
sketch 2D menjadi permodelan 3D. Perintah pemodelan 3D berada ditampilan awal
tidak berada pada mode sketch. Berikut 2 perintah untuk membuat sebuah
permodelan 3D :
- Extrude
Perintah Extrude merupakan salah satu perintah yang digunakan
untuk membuat suatu permodelan 3D, dengan metode menarik/mengatur
ketebalan benda kerja secara vertical atau horisontal (biasa digunakan untuk
benda kerja yang berbidang datar).

Gambar 3. 2 Contoh Penggunaan Extrude

- Revolve
Perintah Revolve juga digunakan untuk memproses sebuah sketch
menjadi permodelan 3D dengan cara memutar sketch (biasa digunakan
dengan sketch yang memiliki bidang melengkung).
Gambar 3. 3 Contoh Penggunaan Revolve

1. Proyeksi Part Pada Gambar Kerja


Dalam memproyeksikan suatu part pada umumnya menggunakan
proyeksi ortogonal, Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan
bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah
garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi
Pada proyeksi ortogonal dibagi menjadi 2 model proyeksi yaitu
proyeksi Amerika dan proyeksi Eropa. Dari kedua proyeksi memiliki ciri
khas yang berbeda, namun tetap menampilkan benda kerja dengan 3
pandangan ( pandangan depan, pandangan samping, Pandangan atas).

- Proyeksi Amerika

Gambar 3. 4 Proyeksi Ortogonal Amerika

Proyeksi Amerika adalah proyeksi dengan letak bidang yang sama


dengan arah pandang. Proyeksi Amerika sering juga dikenal dengan istilah
proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga.
- Proyeksi Eropa

Gambar 3. 5 Proyeksi Ortogonal Eropa

Proyeksi Eropa adalah proyeksi dengan letak bidang yang terbalik


dengan arah pandang. Proyeksi Eropa sering juga dikenal dengan istilah
proyeksi kwadran I atau proyeksi sudut pertama.

2. Langkah mengubah sketch menjadi permodelan 3D dengan perintah


“Extrude”.
- Setelah membuat sketch 2D > klik finish sketch.
- Kemudian klik extrude pada menubar create.

- Muncul tab extrude untuk pengaturan/settingan kita saat akan melakuan


extrude pada sebuah sketch.

Keterangan :
- Type = diguakan kitaakan menggunakan extrude solid atau holo.
- Profil = menunjukan berapa banyak objek yang kita pilih dalam
proses extrude.
- Start = dimana titik awal proses pengextrude sketch.
- Direction = arah peng extrude an (jika melakukan peng extrude an
kita ingin berjalan satu sisi atau kedua sisinya).
- Extend Type = mengatur tipe extend.
- Distance = mengukur ketebalan benda saat melakukan extrude.

- Pilih bidang sketch 2D yang akan kalian buat menjadi permodelan 3D.
(bidang yang di pilih untuk melakukan extrude akan berubah menjadi
biru seperti pada di gambar)

- Tentukan lebar/tebal dari sketch 2D. (dapat dengan cara mengisi


dimensi/dengan menarik tanda panah extrusi) pada latihan ini benda
yang akan kita buat sepanjang 200mm.
- Klik OK pada tab bar extrude.

3. Langkah mengubah sketch menjadi permodelan 3D dengan perintah


“Revolve”.
- Setelah membuat sketch 2D > Klik finish Sketch.

- Kemudian klik Revolve pada menubar create.


- Pilih bidang sketch yang akan dibuat menjadi permodelan 3D.

- Pilih sumbu putar sketch.

- Pilih angel 360 derajat agar sketch berputar pada sumbu potar sebesar
360 derajat.
- Klik OK pada tab bar revolve.

- Selesai, simpan project.


4. Langkah Memproyeksikan sketch 2D pada gambar kerja dengan
proyeksi Ortogonal.
- Masuk ke mode drawing. Klik design > Pilih Drawing > Pilih From
Design.

- Muncul tab create drawing > klik pada menu template > pilih template
yang telah di buat > klik OK.
- setelah masuk pada mode drawing > setting benda yang akan di
proyeksikan pada pandangan depan > atur skala 1:2 pada tab drawing
view.

- setelah itu letakan pandangan depan seperti pada gambar di bawah ini.
(kita akan memproyeksikan gambar tersebut dengan pandangan
proyeksi ortogonal Amerika). > kemudian klik kanan > pilih repeat base
view (untuk membuat pandangan lainya).
- setelah itu ubah pada orientation drawing view pada top/pandangan
atas, kemudian letakan pandangan atas pada atas pandangan depan
seperrti pada gambardi bawah.

- klik kanan pada kanvas drawing kemudian klik lagi repeat base view >
ubah orientation pada drawing view menjadi right > letakan
paandangan kanan pada kanan pandangan depan > klik oke pada tab
drawing view.
- Selesai, save drawing kalian.

Anda mungkin juga menyukai