Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Abal Zahriwan Zaeni

NIM : 5201417060
Prodi : Pendidikan Teknik Mesin
Matkul : CAD&CAM
Ringkasan 3D Inventor Semester 5
Inventor merupakan program software yang digunakan untuk mendesain suatu benda.
Desain yang dibentuk bisa berbentuk rancangan (2D) maupun bentuk solid (3D). Pembuatan
desain 2D bisa dilakukan dengan langsung membuat sketsa sedangkan pembuatan desain 3D
harus melalui sketsa 2D terlebih dahulu. Agar menjadi efisien maka terdapat beberapa perintah
dalam perintah desain 3D yang bisa membantu kerja 2D dalam 3D.

Pembuatan 3D untuk yang pertama kali bisa memilih 3D Model pada menu bar.
Ringkasan sesuai Mata Kuliah CAD yang sedang penulis lalui yaitu pembuatan desain 3D
diantaranya :

1. Create
Di dalam ribbon create, terdapat extrude, revolve, loft, sweep, rib, coil, emboss,
dan derive.
a. Extrude
Digunakan ketika ingin membuat objek dari 2D menjadi 3D. Extrude bisa
memberikan tinggi objek, tebal ataupun kedalaman objek dengan ukuran
tertentu. Ketika kita pencet extrude maka akan muncul kotak perintah
yang berisikan shape dan more. Shape berfungsi sebagai sarana editor
sketsa yang akan dibuat 3D yang di dalamnya berisikan profil sebagai alat
yang digunakan untuk menunjuk bagian sketsa yang akan dibuat 3D.
Shape terdapat beberapa perintah dan yang biasa digunakan yaitu profil,
join, cut, intersect, distance, output, dan direction.
Gambar 1.0 Perintah Extrude
Profil digunakan untuk memilih bagian yang akan dibuat 3D. Join,
cut, dan intersect merupakan peletakan benda selanjutnya pada benda
yang ditumpanginya, biasanya perintah ini bisa digunakan jika gambar 3D
pertama sudah jadi. Distance merupakan penentuan ukuran tebal yang
akan dibuat. Ouput merupakan bentuk yang akan dibuat apakah
membentuk bangun ruang atau hanya permukaan luar yang dibuat 3D.
Direction merupakan arah bangun yang akan dibentuk apakah
digabungkan, simetris, dipotong, atau kedalam bangun yang sebelumnya.
More pada extrude berisikan direction.
b. Revolve
Revolve digunakan untuk membuat benda 3D berbentuk 360°.
Setelah kita klik Revolve, akan keluar beberapa perintah. Profil seagai
penunjuk bagian yang akan di revolve. Setelah di revolve, klik Axis untuk
menentukan titk sumbu. Di revolve juga terdapat output, join,, cut,
intersect, diretion, dan angle.

Gambar 1.1 Perintah Revolve


c. Sweep
Sweep digunakan untuk membuat bentuk 3D merata ke sketsa
dengan sudut 360° atau memutar sekujur sketsa yang dibuat. Misalnya
seperti membuat pipa yang bercabang-cabang. Di dalam perintah sweep
terdapat beberpa perintah. Path digunakan untuk menunjuk bagian yang
akan dibuat 3D. Di dalam perintah sweep terdapat perintah profil, output,
jon, cut, intersect, type path. Taper digunakan untuk menentukan besar
sudut lingkaran yang bertemu antara belokan-belokan.

Gambar 1.2 Perintah Sweep


d. Loft
Berfungsi untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa
bentuk atau potongan yang berbeda.

Gambar 1.3 Perintah Loft


e. Rib
Berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat bagian.

Gambar 1.4 Perintah Rib


f. Coil
Berfungsi untuk membuat objek melingkar seperti pegas.
Gambar 1.5 Perintah Coil
2. Modify
Modify terdapat beberapa ribbon bar diantaranya yaitu hole, fillet, shell, split,
direct, delete face, move bodies, bend part, dan copy object.
a. Hole
Hole merrupakan perintah untuk membentuk lubang pada gambar
3D. Pembentukan hole dimulai dengan penandaan dengan menggunakan
point pada gambar 3D. Hole terdapat beberapa perintah yaitu placement,
drill point, termination. Pembuatan hole biasa digunakan dalam hal
pengeboran. Bentuk bor terdapat 4 bentuk yaitu drilled (membuat lubang
dengan mata bor satu bentuk), counterbore (membuat lubang dengan mata
bor yang memiliki kepala bor), spotface (sama seperti counterbore tetapi
kepalanya lebih kecil jaraknya), countersink (sama seperti counterbore
akan tetapi kepalanya dibuat bersudut). Termination merupakan perintah
pembuatan kedalaman bor.

Gambar 1.6 Perintah Hole


Thread merupakan perintah selain hole yang digunakan untuk
membuat ullir pada lubang atau silinder seperti poros dan mur-baut.
Gambar 1.7 Perintah Thread
b. Fillet
Fillet merupakan perintah untuk membuat bagian bersudut antara 2
sisi. Selain fillet terdapat chamfer.

Gambar 1.8 Perintah Fillet


Fillet dan chamfer berbeda. Fillet membentuk radius sedangkan
chamfer membentuk sudut.

Gambar 1.9 Perintah Chamfer


3. Work Features
Work features merupakan perintah yang digunakan untuk proses bentuk
pengerjaan lanjutan. Di dalamnya terdapat perintah plane, axis point, dan UCS.
Plane merupakan perintah untuk membuat 2 gambar 3D menjadi berdekatan atau
berjauhan, didalam atau diluar gambar utama, sejajar ataupun tegak lurus dengan
benda utama. Point digunakan untuk menandai spot yang ingin diingin dijadikan
sumbu selanjutnya.

Gambar 2.0 Perintah Work Features


4. Pattern
Pattern memiliki beberapa perintah diantaranya rectangular, circular, dan
mirror. Rectangular digunakan untuk menduplikat benda dengan jarak yang
sejajar. Circular digunakan untuk menduplikat desain secara berputar pada sumbu
putarnya. Mirror digunakan untuk menduplikat benda sesuai dengan hukum
pencerminan dengan sumbu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai