Anda di halaman 1dari 4

REKOMENDASI SPI UNTUK ASSET

1. Memanggil kepala asset dan pembantu asset untuk memperbaiki kembali pengelolaan asset
rumah sakit sesuai dengan permendagri no 9 tahun 2019, permenkes RI nomor 9 tahun
2018 tentang pengelolaan barrang milik negara di lingkungan Kemenkes RI dan SK Bupati
Pidie tentang penetapan pengurus asset dan tanggung jawab pihak asset yaitu
a. Pengurus Barang Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berwenang dan
bertanggungjawab:
1) membantu menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran barang milik
daerah
2) menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan barang milik daerah
yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah
3) melaksanakan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah
4) membantu mengamankan barang milik daerah yang berada pada Pengguna Barang

5) menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan pemindahtanganan barang


milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan
DPRD dan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan
6) menyiapkan dokumen penyerahan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan
fungsi Pengguna Barang dan sedang tidak dimanfaatkan pihak lain
7) menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan penghapusan barang
milik daerah
8) menyusun laporan barang semesteran dan tahunan
9) menyiapkan Surat Permintaan Barang (SPB) berdasarkan nota permintaan
barang
10) mengajukan Surat Permintaan Barang (SPB) kepada pejabat Penatausahaan
Barang Pengguna;
11) menyerahkan barang berdasarkan Surat Perintah Penyaluran Barang (SPPB)
yang dituangkan dalam berita acara penyerahan barang;
12) Membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran dan tahunan;
13) Memberi label barang milik daerah;
14) Mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat Penatausahaan Pengguna
Barang atas perubahan kondisi fisik barang milik daerah berdasarkan
pengecekan fisik barang;
15) melakukan stock opname barang persediaan;
16) menyimpan dokumen, antara lain: fotokopi/salinan dokumen kepemilikan
barang milik daerah dan menyimpan asli/fotokopi/salinan dokumen
penatausahaan;
17) melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan barang Pengguna
Barang dan laporan barang milik daerah; dan
18) membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan kepada
Pengelola Barang melalui Pengguna Barang setelah diteliti oleh Pejabat
Penatausahaan Pengguna Barang.
19) Pengurus Barang Pengguna sebagaimana dimaksud pada ayat (2) secara
administratif bertanggung jawab kepada Pengguna Barang dan secara fungsional
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada Pengelola Barang
melalui Pejabat Penatausahaan Barang.
20) Dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi administrasi Pengurus Barang
Pengguna dapat dibantu oleh Pembantu Pengurus Barang Pengguna yang ditetapkan
oleh Pengguna Barang.
21) Pengurus Barang Pengguna dilarang melakukan kegiatan perdagangan, pekerjaan
pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas
kegiatan/ pekerjaan/penjualan tersebut yang anggarannya dibebankan pada
APBD.
2. Kepala asset agar segera mensosialisasiakan permendagri no 9 tahun 2019, permenkes
RI nomor 9 tahun 2018 tentang pengelolaan barrang milik negara di lingkungan
Kemenkes RI untuk meningkatkan pemahaman tentang pengelolaan asset dan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengurus asset sesuai dengan SK Bupati Pidie
tentang penetapan pengurus asset dan tanggung jawab asset
3. Tidak mengganti petugas asset setiap tahun dengan orang yang berbeda, hal ini
diilakukan agar tim asset dapat mempelajari dan bekerja dengan baik. Karena waktu yang
pendek dan berganti- ganti menyebabkan pihak asset belum bekerja sudah selesai bekerja
sudah diganti.
4. Membuat buku pedoman layanan bagian asset, membuat SOP di bagian asset, membuat
program kerja setiap tahunnya sebagai langkah awal dalam memperbaiki kinerja di
bagian asset.
5. Menambah staff ( bisa dari tenaga honorer) di bagian asset agar dapat membantu
melaksanakan kegiatan aset, mengawasi dan mengontrol semua asset di seluruh
Kawasan RSUD TAS karena selama ini tenaga pengelola asset hanya dua orang tidak
mampu mencover semua kegiatan asset.
6. Pihak asset melakukan inventaris ulang asset rumah sakit sebagai langkah awal
mengidentifikasi keberadaan asset milik rumah sakit dan membuat daftar inventaris yang
benar sesuai dengan ketentuan pembuatan daftar inventaris barang, hal ini bertujuan
untuk mengetahui keberadaan asset rumah sakit, tertib administrasi dan tindak lanjut
dalam pengamanan asset.
7. Memerintahkan semua ruangan yang ada di RSUD TAS untuk membuat Kartu inventaris
barang dan buku inventaris barang sebagai langkah penting untuk tertib administrasi
asset milik RSUD Tgk Abdullah Syafi’i Beureunun dan memudahkan melacak
keberadaan barang di rumah sakit.
8. Meninjau kembali system pengaman dan pemeliharaan asset rumah sakit dengan
mengikuti permendagri no 19 tahun 2016 yaitu
a. BAB VIII PENGAMANAN DAN PEMELIHARAAN : Pasal 296, Pasal 297,
1) Tata Cara Pengamanan Tanah, Pasal 299,Pasal 300,Pasal 301,Pasal 302,
2) Tata Cara Pengamanan Gedung Dan/atau Bangunan, Pasal 303,Tata Cara
3) Pengamanan Kendaraan Dinas,Pasal 304 , Pasal 305,Pasal 306,Pasal
307,Pasal 308, Tata Cara
4) Pengamanan Rumah Negara, Pasal 309,Pasal 310,Pasal 311, Pasal 312,Pasal
313,Pasal 314,Pasal 315,Pasal 316, Pasal 317 ,
5) Tata Cara Pengamanan Barang Milik Daerah Berupa Barang
Persediaan,Pasal 318,
6) Tata Cara Pengamanan Barang Milik Daerah Selain Tanah, Gedung
Dan/Atau Bangunan, Rumah Negara, Dan Barang Persediaan Yang
Mempunyai Dokumen Berita Acara Serah Terima,Pasal 319,
7) Tata Cara Pengamanan Barang Milik Daerah Berupa Barang Tak
Berwujud, Pasal 320,
8) Bagian Kedua Pemeliharaan, Pasal 321
9) Tata Cara Pemeliharaan Barang Milik Daerah, Pasal 322, Pasal 323, pasal
324
9. Untuk membantu asset dalam hal pemeliharaan alat kesehatan yang ada di rumah sakit
Tgk Abdullah Syafi’ i , kami merekomendasikan adanya pembentukan instalasi
pemeliharaan sarana dan prasana rumah sakit Tgk Abdullah syafi’I ( IPSRS) sehigga
tidak memerlukan orang ketiga dalam perawatan dan pemeliharaan alat kesehatan.
10. Melakukan penjajakan Menyediakan sarana bagi asset yaitu gudang barang baru
sebagai tempat penyimpanan barang baru dan layak pakai dan ruangan untuk asset
sebagai tempat menyimpan dokumen – dokumen asset karena dokumen asset sangat
penting.
11. Membuat gudang barang yang tidak digunakan menjadi satu tempat tidak berpencar –
pencar seperti di selama ini sehingga sulit untuk di identifikasi untuk berita acara
pemusnahan, penghapusan dan laporan inventaris barang hal ini menyulitkan
pembuatan tertib administrasi aset (gudang terletak di samping IGD baru, samping ruang
rawat bedah di selasar rumah sakit.
12. Membentuk tim verifikasi untuk asset sebagai pemenuhan syarat dan administrasi dalam
kegiatan pemusnahan dan penghapusan asset milik rumah.
13. Mengaktifkan fungsi tim manejerial dalam melakukan pengawasan, monitoring, dan
bimbingan terhadap kegiatan asset RSUD Tgk Abdullah Syafi’I secara berkala .

Anda mungkin juga menyukai