Anda di halaman 1dari 37

X

BAGIAN I
KETENTUAN UMUM

A. Pengajuan Proposal Skripsi

Skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai
bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Sebelum menulis skripsi,
mahasiswa terlebih dahulu diharuskan mengajukan rencana penulisan skripsi
(proposal skripsi) yang harus memenuhi syarat dan prosedur sebagai berikut:

1. Syarat-syarat

a. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada Program Studi Pendidikan


Agama Islam (PAI) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dengan menunjukkan kartu mahasiswa yang berlaku.
b. Telah menempuh perkuliahan dan dinyatakan lulus pada mata kuliah
Seminar Skripsi, Metodologi Penelitian, dan Statistik.

2. Prosedur

a. Mahasiswa mengajukan proposal skripsi kepada Ketua Prodi melalui


Bagian Tata Usaha (TU) Fakultas Agama Islam. Proposal yang diajukan
harus sudah memperoleh persetujuan dari Dosen mata kuliah Seminar
Skripsi.
b. Mahasiswa mengonsultasikan proposal skripsi kepada Ketua Prodi
untuk memperoleh persetujuan. Apabila dinilai belum memiliki
kelayakan (baik pada aspek orisinalitias, tema, konsep, metodologi
maupun pada aspek bahasa dan penulisan), proposal skripsi dapat
dikembalikan kepada mahasiswa untuk diperbaiki.
c. Apabila proposal skripsi telah dipandang layak, selanjutnya Ketua Prodi
menunjuk dan menetapkan Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi
(DPPS).
d. Mahasiswa selanjutnya menyempurnakan proposal skripsi di bawah
bimbingan DPPS.
e. Proposal skripsi yang telah disetujui DPPS selanjutnya didaftarkan
untuk mengikuti seminar proposal skripsi.

B. Seminar Proposal Skripsi

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Seminar Proposal Skripsi merupakan forum pembahasan proposal yang


bertujuan untuk memberikan masukan-masukan bagi perbaikan dan
penyempurnaan proposal. Seminar proposal termasuk salah satu rangkaian dari
penelitian dan penulisan skripsi yang wajib diikuti oleh mahasiswa, dengan
persyaratan dan prosedur yang diatur sebagai berikut:

1. Syarat Mengikuti Seminar

a. Bagi Penyaji

1) Proposal skripsi yang akan dibahas dalam seminar harus telah


memperoleh persetujuan dari DPPS.
2) Telah membayar biaya seminar proposal skripsi sesuai ketentuan
yang diatur oleh Program Studi.
3) Pernah menjadi peserta seminar proposal minimal tiga kali dengan
bukti Kartu Peserta Seminar Proposal (KPSP)
4) Menunjuk 2 (dua) pembahas utama dari mahasiswa yang sudah
pernah mengikuti seminar.

b. Bagi Peserta

Mahasiswa peserta seminar proposal diwajibkan memiliki Kartu


Peserta Seminar Proposal (KPSP) yang dapat diperoleh di Bagian Tata
Usaha (TU) Fakultas. Kartu tersebut harus disimpan oleh mahasiswa
yang bersangkutan karena pada waktunya nanti akan menjadi
persyaratan jika akan menjadi penyaji dalam seminar proposal.

2. Prosedur Mengikuti Seminar

a. Bagi Penyaji

Mahasiswa yang hendak menyajikan proposalnya dalam seminar,


hendaknya mendaftarkan diri kebagian Bagian Tata Usaha (TU) Prodi
dengan melampirkan:
1) Kartu Peserta Seminar Proposal (KPSP) sebagai bukti pernah
menjadi peserta seminar proposal minimal 3 (tiga) kali.
2) Dua eksemplar proposal yang sudah disetujui oleh DPPS.
3) Fotokopi kuitansi pembayaran biaya seminar, 1 lembar.
4) Menyiapkan ringkasan proposal dalam bentuk power point.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

b. Bagi Peserta

Mahasiswa peserta seminar proposal diharuskan mengisi KPSP


masing-masing yang menunjukkan kehadiran mereka di forum seminar.
Selanjutnya Kaprodi/Dosen yang ditunjuk selaku pemandu seminar akan
menandatangani seluruh KPSP mahasiswa peserta. Setelah itu, KPSP
akan dikembalikan kepada mahasiswa untuk disimpan kembali.

3. Pelaksanaan Seminar

a. Seminar proposal dilaksanakan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh


Ketua Prodi.
b. Seminar proposal dipandu oleh Ketua Prodi, Sekretaris Prodi atau
Dosen yang ditunjuk oleh Ketua Prodi.
c. Seminar proposal akan dilaksanakan jika dihadiri oleh DPPS dan
Pembahas yang telah ditunjuk oleh penyaji.
d. Proses seminar dibuka oleh Ketua Prodi atau yang mewakili, kemudian
persentasi proposal skripsi oleh penyaji, dilanjutkan dengan pembahasan
oleh pembahas atau peserta dari mahasiswa. Setelah itu, DPPS, dan
Ketua Prodi atau yang mewakili, memberikan pembahasan.
e. Seminar proposal berlangsung maksimal selama 60 menit bagi masing-
masing penyaji.
f. Setelah seminar proposal selesai, mahasiswa penyaji mengisi Berita
Acara Seminar Proposal dan selanjutnya menjadi syarat melakukan
penelitian dan mendaftar untuk ujian skripsi (munaqasyah).

C. Bimbingan Skripsi

Setelah mengikuti seluruh prosedur di atas, mahasiswa selanjutnya


melakukan konsultasi dan bimbingan penelitian dan penulisan skripsi kepada
DPPS masing-masing, dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi (DPPS)

a. Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi (DPPS) adalah seorang Dosen


yang ditunjuk untuk membimbing mahasiswa dalam penyusunan
proposal skripsi, penelitian dan penulisan skripsi.
b. DPPS ditunjuk dan ditetapkan oleh Ketua Prodi setelah proposal skripsi
seseorang mahasiswa dinyatakan lulus pada mata kuliah Seminar

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Skripsi, dan oleh Ketua Prodi dinyatakan layak dilanjutkan ke proses


kepembingan.
c. DPPS ditetapkan melalui Surat Keputusan oleh Dekan Fakultas Agama
Islam dan berlaku selama 1 (satu) semester, dan dapat diperbarui lagi
pada semester berikutnya.
d. Tugas DPPS adalah sebagai berikut:

1) Membimbing mahasiswa dalam perbaikan proposal skripsi.


2) Membimbing dan memberikan masukan kepada mahasiswa
sewaktu mahasiswa mempresentasikan dan
mempertanggungjawabkan proposal skripsinya dalam seminar
proposal.
3) Membimbing mahasiswa dalam kegiatan penelitian.
4) Membimbing mahasiswa dalam penulisan laporan
penelitian/skripsi.
5) Menguji mahasiswa dalam Sidang Munaqasyah Skripsi

e. Mencatat kegiatan bimbingan dan pokok-pokok perbaikan skripsi


mahasiswa dalam kartu Berita Acara Bimbingan Skripsi (contoh pada
lampiran 1).

2. Pembimbingan Skripsi

a. Bimbingan skripsi berlangsung maksimal selama 4 (empat) semester


sejak penunjukan dan penetapan DPPS oleh Dekan.
b. Setiap kali memberikan bimbingan, DPPS mencatat proses
bimbingannya dan pokok-pokok perbaikan skripsi dalam kartu Berita
Acara Bimbingan Skripsi.
c. Metode, teknik dan jadwal pembimbingan sepenuhnya menjadi
kewenangan DPPS dan mahasiswa yang bersangkutan.

D. Penelitian untuk Skripsi

1. Jenis Penelitian

Terdapat dua jenis penelitian untukskripsi yaitu penelitian pustaka (library


research) dan penelitian lapangan (field research).
a. Penelitian pustaka (library research) yaitu penelitian yang subyeknya
hanya berupa literatur atau pustaka.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

b. Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang langsung


dilakukan di masyarakat, seperti lembaga atau kelompok masyarakat
tertentu.

2. Prosedur Pengajuan Permohonan Ijin Penelitian

Banyak instansi/lembaga baik negeri maupun swasta yang dipilih


mahasiswa sebagai lokasi penelitian mensyaratkan bagi mahasiswa untuk
mengajukan permohonan ijin penelitian terlebih dahulu. Guna memenuhi
persyaratan tersebut prosedur yang harus diikuti mahasiswa adalah sebagai
berikut:
a. Mahasiswa ke Bagian Tata Usaha (TU) Program Studi, meminta surat
pengantar permohonan ijin penelitian dengan menyerahkan proposal
skripsi yang telah direvisi, disahkan, dan ditandatangani oleh DPPS.
b. Mahasiswa membawa surat pengantar permohonan ijin penelitian
tersebut kepada pihak terkait.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

BAGIAN II
PROPOSAL SKRIPSI

A. Pengertian

Proposal skripsi adalah proposal penelitian, yakni suatu konsep yang


menggambarkan rencana penelitian dan penulisan skripsi. Di dalamnya, calon
peneliti (dalam hal ini mahasiswa) menuangkan dengan jelas latar belakang atau
alasan penting suatu penelitian harus segera dilakukan, untuk tujuan dan manfaat
apa penelitian dilakukan, bagaimana penelitian dilakukan, dan teori-teori apa saja
yang mendasarinya. Konsep tersebut ditulis secara sistematik, sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang diberlakukan, baik untuk penelitian perpustakaan
(library research), maupun untuk penelitian lapangan (field research).
Setiap mahasiswa diharuskan menyusun proposal skripsi terlebih dahulu
sebelum melakukan penelitian untuk skripsinya, dengan ketentuan-ketentuan
yang diatur sebagai berikut.

B. Bagian-bagian Proposal Skripsi

Proposal skripsi terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu Bagian Awal, Bagian
Pokok, dan Bagian Akhir. Ketentuan isi masing-masing bagian diatur sebagai
berikut.

1. Bagian Awal

Bagian awal proposal skripsi merupakan bagian formalitas proposal


yang terdiri atas halaman judul dan halaman persetujuan.

a. Halaman Judul

Halaman judul merupakan lembar bagian depan proposal yang


berisi judul, tujuan penyusunan proposal, nama dan nomor pokok
mahasiswa (NPM), nama lembaga dan tahun penulisan (contoh pada
terlampir 2).

b. Halaman Pengesahan

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Halaman pengesahan merupakan lembaran yang berisi persetujuan


atau pengesahan dari DPPS dan Ketua Prodi yang menandakan bahwa
proposal skripsi mahasiswa telah diperiksa, diteliti dan disetujui --yang
berarti telah dinyatakan diterima pada forum seminar proposal skripsi--
dan untuk selanjutnya dapat dilakukan penelitian dan atau penulisan
skripsi oleh mahasiswa yang bersangkutan (contoh pada lampiran 3).

2. Bagian Pokok

Bagian pokok merupakan bagian yang menunjukkan isi proposal,


terdiri atas latar belakang masalah, fokus penelitian (disebut pula rumusan
masalah), tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka
teoretis, hipotesis, metode penelitian, dan kerangka pembahasan.

a. Latar Belakang Masalah

Bagian ini dimaksudkan untuk menguraikan penjelasan mengenai


alasan perlunya suatu masalah diteliti dan pendekatan apa yang
dipandang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut baik dari sisi teoritis
maupun praktis. Latar belakang masalah penelitian setidak-tidaknya
menguraikan:

1) Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk


melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data-data, referensi
dan temuan penelitian sebelumnya.
2) Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan sebagai dasar
pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana
penelitian harus dilakukan untuk mencari solusi bagi permasalahan
tersebut.
3) Kompleksitas problem yang akan muncul seperti apa jika masalah
itu dibiarkan; atau dampak-dampak apa saja yang diduga akan
muncul, menyulitkan, menghambat, mengganggu, bahkan
mengancam, jika permasalahan itu dibiarkan.
4) Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi teoretis dan praktis.
5) Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang
diteliti dalam ruang lingkup bidang studi Pendidikan Agama Islam.

b. Rumusan Masalah

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Bagian ini berisi penegasan masalah-masalah yang akan


dipecahkan melalui penelitian yang akan dilakukan. Rumusan masalah
disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan yang dirinci
secara jelas.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memuat secara jelas apa yang akan dituju


melalui penelitian dan penulisan skripsi. Tujuan penelitian juga
dimaksudkan sebagai pemecahan masalah sebagaimana yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah. Oleh karena itu tujuan penelitian
disusun dalam bentuk kalimat pernyataan dan harus relevan atau sesuai
dengan rumusan masalahnya.

d. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian adalah nilai manfaat yang akan dapat


dirasakan dari hasil penelitian. Bagian ini memuat 2 (dua) kemanfaatan
yaitu kegunaan atau kemanfaatan secara teoretis, dan kegunaan atau
kemanfaatan secara praktis dari hasil penelitian.

e. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis hasil-hasil penelitian


yang dilakukan oleh peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya
dengan penelitian yang akan dilakukan Tinjauan pustaka sekurang-
kurangnya menyebut:
1) Judul penelitian dan nama lengkap penelitinya
2) Bentuk penelitian (penelitian lepas, penelitian untuk skripsi, ataukah
penelitian lainnya) dan tahun pelaksanaannya.
3) Masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan
hasil/kesimpulan penelitiannya.
4) Otentisitas penelitian, dikemukakan dengan menunjukkan:
a) Persamaan dan perbedaan antara penelitian yang sedang ditulis
dengan penelitian terdahulu.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

b) Setelah menunjukkan perbedaannya, kemudian diikuti


penegasan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah
dipecahkan oleh peneliti terdahulu.
c) Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari
sumber aslinya.
d) Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sesuai dengan
yang terdapat dalam daftar pustaka.

f. Kerangka Teoretis

Bagian ini berisi uraian tentang konsep-konsep dan teori-teori


yang relevan dengan masalah yang diteliti. Disebut dengan istilah
“kerangka” karena menguraikan satu-per-satu aspek-aspek pokok dari
masalah yang dikupas dan pembahasan diurutkan secara sistematis.
Kerangka teoretis berfungsi sebagai pedoman atau sumber penyusunan
hipotesis, dasar penyusunan instrumen penelitian dan pedoman
penelitian, sebagai landasan teori yang menjadi pijakan penelitian dan
analisis data, serta sebagai pembanding dengan temuan penelitian
nantinya.

g. Kerangka Berfikir (Khusus Kuantitatif)

Kerangka Berfikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi


pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling
mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya.

h. Hipotesis (Khusus Kuantitatif)

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari


kerangka teoretis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan kebenarannya.
Hipotesis boleh ada dan boleh tidak tergantung pendekatan atau jenis
penelitiannya (kuantitatif).

i. Metode Penelitian

Pada bagian ini peneliti atau penulis proposal skripsi menguraikan


metode penelitian yang digunakan, sesuai dengan masalah dan

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

pendekatan penelitiannya. Unsur-unsur metode penelitian yang


diuraikan setidak-tidaknya terdiri atas hal-hal sebagai berikut:

1) Pendekatan

Bagian ini menguraikan pendekatan penelitian yang akan


digunakan dan alasannya. Pedekatan penelitian ada 2 (dua), yaitu
kualitatif dan kuantitatif.

2) Variabel Penelitian

Bagian ini berisi penjelasan tentang konsep dari variable


penelitian. Setiap variabel dijabarkan ke dalam definisi operasional
agar tidak lagi abstrak. Dari definisi operasional, selanjutnya
diuraikanlah indikator-indikator atau unsur-unsur yang sekaligus
mencerminkan batasan masalah atau fokus masalah yang akan
diteliti. Khusus pendekatan kuantitatif, jika ada variabel yang akan
dihubungkan supaya ditegaskan kedudukan tiap variabel dan arah
hubungannya (misalnya dependen-independen, hubungan pengaruh
satu arah ataukah hubungan pengaruh dua arah).

3) Populasi dan Sampel, Lokasi dan Subyek Penelitian

Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, uraian


mengenai populasi supaya difokuskan kepada ciri-ciri atau kriteria
populasi, baik populasi daerah/lokasi/lembaga (kalau ada) maupun
populasi individu. Adapun uraian tentang sampel meliputi: jenis
sampel serta alasannya, jumlah/porsi sampel (baik sampel
daerah/lembaga/lokasi maupun sampel individu), prosedur
pengambilan sampel atau teknik sampling yang digunakan.
Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, hendaknya
bagian ini menguraikan lokasi dan subyek/informan penelitiannya.
Uraian mengenai lokasi meliputi: ciri-ciri daerah/lokasi/lembaga
yang akan diambil. Uraian mengenai subyek/informan meliputi:
informan pangkal (awal) dan informan kunci, dan ciri-cirinya.

4) Teknik Pengumpulan Data

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Uraian mengenai hal ini diarahkan kepada teknik-teknik yang


akan digunakan dalam pengumpulan data. Misalnya: angket,
dokumentasi, wawancara (mendalam), observasi, focus group
discussion (FGD) atau perbincangan. Penggunaan teknik
pengumpulan data disesuaikan dengan pendekatan penelitiannya
(kualitatif atau kuantitatif atau campuran). Dalam setiap teknik
memuat penjelasan mengenai jenis atau tipe dari teknik yang
digunakan, diajukan kepada siapa, dan jenis data atau informasi
seperti apayang akan diperoleh dari teknik-teknik yang
dipergunakan.

5) Validitas-Reliabilitas (Kuantitatif), atau Kredibilitas (Kualitatif)

Untuk penelitian pendekatan kuantitatif, uraian tentang


validitas supaya ditentukan kriteria pengujian alat pengumpul data
(apakah kriteria dalam atau kriteria luar), selanjutnya menentukan
jenis-jenis validitas dan prosedurnya. Uraian mengenai validitas dan
reliabilitas memuat teknik dan prosedur yang akan digunakan.
Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, bagian ini
hendaknya menjelaskan kredibilitas penelitian meliputi pendekatan
kepada informan, cara memperoleh data atau informasi,
memperluas dan mengecek data atau informasi (proses triangulasi).

6) Analisis Data

Untuk penelitian pendekatan kuantitatif, bagian ini


menjelaskan teknik analisis data yang akan digunakan, apakah
dianalisis dengan menggunakan teknik statistik sederhana
(deskriptif) dalam bentuk tabulasi, atau teknik statistik lanjutan
(inferensial) atau kedua-duanya. Hasil analisis dengan teknik
kuantitatif (statistik) tersebut perlu diinterpretasikan guna
memperoleh makna dan implikasi yang lebih luas. Interpretasi
dilakukan dengan menghubungkan hasil analisis dengan teori yang
dipakai dengan hasil-hasil penelitian yang lain.
Untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif, analisis terdiri
dari dua jenis yaitu: analisis ketika di lapangan, dan setelah di
lapangan. Analisis ketika di lapangan bersifat induktif, sedangkan
setelah di lapangan dapat menggunakan analisis diskripsi-kualitatif,
atau lainnya.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

j. Sistematika Pembahasan

Bagian ini memuat alur penulisan skripsi yang disertai dengan


logika atau argumentasi penyusunan antara satu bagian dengan bagian
yang lain. Uraian pada bagian ini hendaknya bersifat naratif dan ditulis
menyerupai paragraf.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


Lampiran dapat terdiri dari:
a. Instrumen pengumpulan data atau ruang lingkup penelitian. Misalnya
angket atau kuesioner, panduan wawancara, panduan observasi, FGD
dan perbincangan lepas, atau dokumen.
b. Jadwal penelitian
c. Curriculum vitae(CV) atau riwayat hidup peneliti.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

BAGIAN III
SKRIPSI

A. Pengertian

Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang didasarkan atas penelitian dan
dilaksanakan sesuai kaidah-kaidah ilmiah, sebagai bagian dari persyaratan
memperoleh gelar kesarjanaan Strata Satu (S1).

B. Bagian-bagian Skripsi

Skripsi terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu Bagian Awal, Bagian Pokok,
Bagian Akhir. Ketentuan isi masing-masing diatur sebagai berikut:

1. Bagian Awal

Bagian awal merupakan bagian skripsi yang terletak di bagian awal,


sebelum pokok skripsi. Bagian awal disebut juga dengan bagian formalitas.
Bagian ini terdiri dari:

a. Halaman Sampul

Halaman sampul merupakan bagian paling awal dari skripsi.


Halaman sampul berisi: judul skripsi, logo Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, nama dan NPM mahasiswa penulis skripsi, nama institusi
(Prodi) dan tahun penerbitan skripsi (contoh pada lampiran 4).

b. Halaman Judul

Halaman judul merupakan bagian kedua (halaman kedua) skripsi


setelah halaman sampul. Halaman judul berisi: judul skripsi, logo
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, keterangan tujuan penulisan
skripsi, nama dan NPM mahasiswa penulis skripsi, nama institusi
(Program Studi) dan tahun penerbitan skripsi (contoh pada lampiran 5).

c. Halaman Nota Dinas

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Nota dinas pada dasarnya merupakan surat dari DPPS yang


ditujukan kepada Ketua Prodi, yang menerangkan bahwa skripsi sudah
diperiksa oleh DPPS dan dinyatakan layak untuk diujikan pada sidang
munaqasyah, dan oleh karena itu dimohonkan kepada Ketua Prodi agar
segera menyelenggarakan ujian munaqasyah (contoh pada lampiran 6).

d. Halaman Pengesahan

Halaman pengesahan pada dasarnya merupakan berita acara dan


sekaligus legalitas bahwa skripsi yang bersangkutan telah diujikan dan
telah dinyatakan lulus (contoh pada lampiran 7).

e. Halaman Pernyataan Keaslian

Halaman ini berisi pernyataan peneliti yang menegaskan bahwa


skripsi yang ditulisnya merupakan karya tulis bukan hasil dari plagiasi
(bukan peniruan atau jiplakan dari karya lain). Pernyataan ini dibubuhi
tanda tangan asli penulis di atas meterai Rp 6.000,- (contoh pada
lampiran 8).

f. Halaman Moto

Moto (bukan motto) adalah kalimat, atau frasa, atau kata yang
digunakan sebagai semboyan, pedoman, atau prinsip, yang menjadi
salah satu halaman dari halaman formalitas skripsi, dan menggambarkan
sesuatu prinsip, sifat, tujuan, atau kegunaan skripsi yang bersangkutan.
Moto dapat diambil dari Al-Qur’an, Hadis, fatwa ulama, ucapan dari
seseorang tokoh, atau ide/pikiran penulis sendiri. Dari manapun moto
diambil, yang penting adalah moto harus relevan atau sesuai dengan
tema pokok yang terkandung atau dibahas dalam skripsi, serta sumber
pengambilannya pun harus disebut. Jika diambil dari Al-Qur’an atau
Hadis, maka harus ditulis Arabnya.

g. Halaman Persembahan

Halaman persembahan berisi pernyataan singkat dari penulis yang


menunjuk orang, sosok, atau institusi tertentu, sebagai tempat skripsi
didedikasikan. Pada umumnya, orang atau institusi yang disebut di
halaman moto ini dijadikan tujuan persembahan karena memiliki
hubungan emosional yang sangat mendalam dengan penulis. Disarankan

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

agar penulis menyebut satu saja sosok atau institusi pada Halaman
Moto, sedang lainnya cukup disebut dalam Kata Pengantar dengan
ungkapan terima kasih. Jika menyebut nama orang, maka agar disebut
atau ditulis namanya secara lengkap, bukan nama panggilan.

h. Halaman Kata Pengantar

Halaman ini berisi ungkapan penulis yang dituangkan ke dalam


uraian singkat dan dimaksudkan sebagai pengantar bagi pembaca
sebelum membaca skripsi secara keseluruhan. Sekurang-kurangnya pada
Kata Pengantar ini terdapat:
1) Pernyataan syukur kepada Allah SWT., salawat kepada Rasulullah
SAW., dan ungkapan syahadatain, yang kesemuanya ditulis dalam
kalimat Arab.
2) Pernyataan jujur penulis bahwa penyelesaian skripsi yang ia lakukan
disebabkan oleh bantuan banyak pihak.
3) Pernyataan terima kasih penulis kepada pihak-pihak terkait yang
dinilai telah berjasa bagi penulis dalam penyelesaian tugas akhirnya,
seperti (ditulis secara berurutan):
a) Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
b) Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
c) Ketua dan Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam.
d) Dosen Pembimbing Penulisan Skripsi
e) Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Agama Islam
f) Pihak-pihak yang berada di lokasi penelitian
g) Keluarga
h) Teman atau sahabat
4) Pernyatan rendah hati penulis dengan menunjukkan pengakuan
bahwa skripsi yang ia tulis masih memiliki kelemahan atau
kekurangan, dan oleh karena itu penulis dengan tulus memohon
kepada pembaca untuk memberikan perbaikan.

i. Halaman Daftar Isi

Halaman ini berisi daftar judul bab dan sub-sub judul yang ada
dalam skripsi, yang dimaksudkan untuk memandu pembaca agar dapat
mengetahui secara cepat isi pokok skripsi yang akan dibaca serta nomor
halamannya (contoh pada lampiran 9).

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Hal yang harus ada pada Daftar Isi sekurang-kurangnya adalah:


1) Halaman-halaman formalitas
2) Judul bab
3) Subjudul bab
4) Bagian dari subjudul.
5) Nomor halaman
6) Daftar pustaka
7) Lampiran (tanpa dirinci)

Penting diperhatikan, bahwa antara yang ditulis di Daftar Isi


haruslah sama dengan yang ada di dalam isi skripsi serta nomor
halamannya

j. Halaman Daftar Tabel (kalau ada)

Halaman ini berisi daftar tabel yang dimuat dalam skripsi, yang
dimaksudkan untuk memandu pembaca agar dapat mengetahui secara
cepat tabel-tabel yang akan dibaca serta nomor halamannya. Hal yang
harus ada pada Daftar Isi sekurang-kurangnya adalah:
1) Nomor tabel
2) Judul tabel
3) Nomor halaman
Penting diperhatikan, bahwa antara yang ditulis di Daftar Tabel
haruslah sama dengan yang ada di dalam isi skripsi serta nomor
halamannya.

k. Halaman Daftar Gambar dan Grafik (kalau ada)

Halaman ini berisi daftar gambar dan atau grafik yang dimuat
dalam skripsi, yang dimaksudkan untuk memandu pembaca agar dapat
mengetahui secara cepat gambar dan grafik yang akan dibaca serta
nomor halamannya. Hal yang harus ada pada daftar gambar dan grafik
sekurang-kurangnya adalah:
4) Nomor gambar atau grafik
5) Judul gambar atau grafik
6) Nomor halaman
Penting diperhatikan, bahwa antara yang ditulis di Daftar Gambar
dan Grafik haruslah sama dengan yang ada di dalam isi skripsi serta
nomor halamannya.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

l. Halaman Abstrak

Abstrak adalah suatu ringkasan yang ditulis secara singkat dan


tepat, yang merupakan representasi dari isi skripsi. Dengan kata lain,
abstrak mendeskripsikan cakupan isi skripsi. Dari abstrak pembaca
memperoleh informasi mengenai hasil penelitian yang menjadi dasar
penulisan skripsi. Melalui abstrak pembaca terbantu memahami isi
skripsi tanpa harus membaca skripsi itu secara keseluruhan (contoh pada
lampiran 10).
Yang juga penting adalah uraian abstrak yang singkat, padat dan
tepat, memudahkan penulis skripsi memasukkannya dalam jaringan
internet. Untuk kepentingan penulisan abstrak skripsi pada Prodi
Pendidikan Agama Islam, maka diaturlah ketentuan-ketentuannya
sebagai berikut:
a. Panjang abstrak maksimal 300 kata.
b. Jarak antar baris dalam abstrak adalah 1 spasi.
c. Isi abstrak sekurang-kurangnya menjelaskan hal-hal berikut:
1) Judul skripsi
2) Latar belakang singkat dan tujuan penulisan skripsi
3) Metode penelitian
4) Hasil atau kesimpulan skripsi
5) Keywords atau kata kunci.
d. Disusun dalam dua versi bahasa yakni Indonesia dan Inggris

m. Halaman Transliterasi (kalau ada)

Transliterasi adalah penyalinan huruf (dalam suatu kata dan


kalimat) dengan penggantian huruf tersebut dari abjad yang satu ke
abjad yang lain; dalam penulisan skripsi ini yang sering terjadi adalah
dari abjad Arab ke abjad Latin. Tujuan transliterasi adalah untuk
menunjukkan kata-kata aslinya dalam bahasa Arab dan cara
pelafalannya sesuai hukum-hukum bacaan yang berlaku (tajwid).
Dengan demikian transliterasi bermanfaat bagi pembaca agar terhindar
dari kesalahan pengucapan karena kesalahan ini bisa berkibat fatal yakni
adanya perubahan arti dan makna suatu kata.
Untuk kepentingan skripsi, perlu disertakan pedoman transliterasi
dan ditaruh pada salah satu di antara halaman-halaman formalitas.
Diutamakan pedoman transliterasi yang dipakai pada skripsi merujuk
pada pedoman transliterasi yang sesuai dengan ketentuan pada Ejaan
Yang Disempurnakan/EYD (contoh pada lampiran 11). Namun

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

demikian, mahasiswa diperbolehkan merujuk pada pada pedoman


lainnya sebagaimana yang dapat dijumpai pada jurnal-jurnal ilmiah atau
buku-buku hasil penelitian lainnya

2. Bagian Pokok

Bagian pokok merupakan bagian utama skripsi. Bagian pokok terdiri


dari beberapa bab yang jumlah dan isinya disesuaikan dengan kebutuhan.

a. BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan


dan kegunaan, sistematika pembahasan. Baik latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, maupun sistematika
pembahasan, disusun sesuai proposal penelitian.

b. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

1) Tinjauan pustaka merupakan uraian deskriptik mengenai hasil


penelitian terdahulu. Uraian tinjauan pustaka disusun secara
sistematik memuat hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terdahulu dan yang ada hubungannya dengan penelitian
yang akan dilakukan. Tinjauan pustaka sekurang-kurangnya
meliputi:
a) Judul penelitian dan nama lengkap penelitinya
b) Bentuk penelitian (penelitian lepas, penelitian untuk skripsi,
ataukah penelitian lainnya) dan tahun pelaksanaannya.
c) Masalah yang diteliti, metode penelitian yang digunakan, dan
hasil/kesimpulan penelitiannya.
d) Otentisitas penelitian dikemukakan dengan menunjukkan:
(1) Persamaan dan perbedaan antara penelitian yang sedang
ditulis dengan penelitian terdahulu.
(2) Setelah menunjukkan perbedaannya, kemudian diikuti
penegasan bahwa masalah yang dihadapi belum pernah
dipecahkan oleh peneliti terdahulu.
(3) Fakta-fakta yang dikemukakan sejauh mungkin diambil dari
sumber aslinya.
(4) Semua sumber yang dipakai harus disebutkan dengan
mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan sesuai
dengan yang terdapat dalam daftar pustaka.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

2) Kerangka teori berisi uraian tentang konsep-konsep dan teori-teori


yang relevan dengan masalah yang diteliti. Disebut dengan istilah
“kerangka” karena menguraikan satu-per-satu aspek-aspek pokok
dari masalah yang dikupas dan pembahasan diurutkan secara
sistematik. Kerangka teoretis berfungsi sebagai pedoman atau
sumber penyusunan hipotesis, dasar penyusunan instrumen
penelitian dan pedoman penelitian, sebagai landasan teori yang
menjadi pijakan penelitian dan analisis data, serta sebagai
pembanding dengan temuan penelitian nantinya.
3) Kerangka berfikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi
pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang
paling mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran
selanjutnya.
4) Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari
kerangka teoretis. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis boleh ada dan boleh tidak tergantung
pendekatan atau jenis penelitiannya (kuantitatif).

c. BAB III: METODE PENELITIAN

Pada bagian ini peneliti atau penulis skripsi menguraikan metode


penelitian yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan
penelitiannya. Unsur-unsur metode penelitian yang diuraikan setidak-
tidaknya terdiri atas hal-hal yang sama sebagimana diatur dalam
proposal skripsi, meliputi:

1) Pendekatan
2) Variabel Penelitian
3) Populasi dan Sampel, Lokasi dan Subyek Penelitian
4) Teknik Pengumpulan Data
5) Validitas-Reliabilitas (Kuantitatif), atau Kredibilitas (Kualitatif)
6) Analisis Data

d. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian atau bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian dan
pembahasan.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

1) Hasil penelitian menunjukkan informasi mengenai gambaran umum


lokasi penelitian, gambaran umum responden, dan hasil-hasil
penelitian yang berkaitan dengan aspek-aspek variabel yang diteliti.
2) Pembahasan menunjukkan tinjauan kritis peneliti/penulis skripsi
terhadap hasil-hasil penelitian yang telah diungkap pada bagian di
atas.

e. BAB V: PENUTUP

Bab terakhir merupkan bagian penutup dari bagian pokok skripsi.


Bab penutup berisi uraian kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup.
1) Kesimpulan menyajikan secara ringkas seluruh penemuan
penelitian yang ada hubungannnya dengan masalah penelitian.
Kesimpulan diperoleh berdasarkan hasil analisis dan interpretasi
data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
2) Saran-saran dirumuskan berdasarkan hasil penelitian, berisi uraian
mengenai langkah-langkah apa yang perlu diambil oleh pihak-pihak
terkait dengan hasil penelitian yang bersangkutan.Saran diarahkan
pada dua hal, yaitu:
a) Saran dalam usaha memperluas hasil penelitian, misalnya
disarankan perlunya diadakan penelitian lanjutan.
b) Saran untuk menentukan kebijakan di bidang-bidang terkait
dengan masalah atau fokus penelitian.
3) Kata penutup merupakan ungkapan singkat dan padat dari penulis
skripsi yang menyatakan bahwa pemaparan skripsi telah selesai.
Sebagai ungkapan penutup, bagian ini selayaknya menyampaikan
kerendahan hati dan pengakuan penulis bahwa skripsi yang ia tulis
masih belum sempurna. Namun demikian penulis juga berharap
agar skripsinya dapat bermanfaat.

f. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka adalah susunan atau daftar seluruh pustaka atau


referensi yang digunakan sebagai rujukan dalam penelitian dan
penulisan skripsi. Meskipun disebut dengan istilah daftar pustaka,
namun tidak semua yang dicantumkan di dalamnya berupa pustaka atau
buku. Daftar pustaka pada dasarnya memuat seluruh referensi rujukan,
baik buku maupun karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, jurnal;

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

makalah-makalah seminar, artikel publikasi, alamat web dsb. Tata-cara


penulisan Daftar Pustaka diatur dalam bab tersendiri pada pedoman ini.

3. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas lampiran-lampiran seperti:


a. Instrumen penelitian (seperti interview guide, [panduan wawancara],
angket, FGD, catatan perbincangan atau wawancara dsb.).
b. Penghitungan statistik (kalau ada).
c. Dokumen yang dianggap penting yang kurang praktis jika dimasukkan
dalam teks skripsi (bila ada).
d. Surat-surat permohonan ijin penelitian (kalau ada).
e. Surat keterangan telah melakukan penelitian dari instansi tempak
penelitian dilakukan (kalau ada).
f. Curriculum vitae (CV).
g. Bukti telah melakukan kegiatan bimbingan penelitian dan penulisan
skripsi yang ditunjukkan melalui fotokopi Kartu Bimbingan Skripsi.

C. Format Skripsi

1. Jumlah dan Perimbangan Halaman

Jumlah atau ketebalan skripsi minimal 60 halaman (tidak termasuk


halaman formalitas dan lampiran-lampiran). Perimbangan banyak atau
jumlah halaman masing-masing bab pada bagian pokok diatur sebagai
berikut:
a. Bab I – III maksimal 25 persen.
b. Bab IV – V serta daftar pustaka minimal 75 persen.

2. Ukuran Skripsi dan Batas Margin

Skripsi dicetak dalam kertas ukuran A4, dengan batas margin sebagai
berikut:
a. Bagian atas dan kiri masing-masing 4 cm.
b. Bagian kanan dan bawah masing-masing 3 cm.

3. Jenis, Berat dan Warna Kertas

Kertas yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah kertas HVS


ukuran kuarto (21 x 29,7 cm), berat 80 gram dan berwarna putih. Adapun

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

sampul skripsi (bila telah dinyatakan diterima dan diserahkan ke fakultas)


menggunakan hard cover dengan warna coklat dan di cetak bolak-balik (2-
side atau Dupleks)

4. Jenis dan Ukuran Huruf

Seluruh tulisan dalam skripsi menggunakan huruf Times New Roman


berukuran 12 point, kecuali judul skripsi pada halaman sampul dan halaman
judul ditulis dengan 14 point. Adapun tulisan Arab (misalnya ayat Al-Qur’an
dan teks hadis) ditulis dengan font Traditional Arabic ukuran 18 point.

5. Spasi

Skripsi diketik dengan jarak 2 (dua) spasi, kecuali pada halaman


sampul, halaman judul dan daftar isi maka ditulis dengan jarak 1,5 spasi.
Adapun kutipan dalam jenis tertentu diketik dengan 1 spasi (lihat ketentuan
mengutip/menukil pada bagian lain).

6. Judul Bab dan Judul Subbab

Judul bab diketik di tengah-tengah halaman (center) dengan huruf


kapital tanpa garis bawah. Judul subbab dan seterusnya ditulis dengan huruf
kecil, namun awal kata ditulis dengan huruf besar, kecuali di, ke, dari, yang,
tentang, maka ditulis dengan huruf kecil. Jarak pengetikan antara judul bab
dengan judul subbab adalah 3 spasi, antara judul subbab dengan kalimat di
bawahnya 2,5 spasi

7. Teks Arab

Teks huruf Arab hendaknya ditulis dengan computer dengan ukuran 20


point. Bila teks huruf Arab berupa ayat Al-Qur’an maka mengikuti rasm Al-
Qur’an terbitan Kementerian Agama RI.

8. Referensi dan Plagiarisme

Penulisan tugas akhir atau skripsi harus menggunakan jurnal sebagai


bahan referensi minimal 10 artikel yang terbit dalam kurun waktu maksimal
5 tahun terakhir. Skripsi tidak boleh mengandung unsur plagiarisme lebih

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

dari 20% yang telah diuji melalui alamat website turnitin.com yang
dilakukan di perpustakan pusat maupun fakultas.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

BAGIAN IV
MUNAQASYAH

A. Pengertian dan Sifat

Secara etimologik, munaqasyahmemiliki arti “perdebatan, dialog, diskusi”.


Secara istilah, munaqasyah adalah suatu forum persidangan yang
diselenggarakan untuk menguji mahasiswa untuk mempertanggungjawabkan
skripsi yang telah disusunnya. Munaqasyah merupakan komponen terakhir dari
rangkaian tugas akhir yang harus ditempuh mahasiswa sebelum mengakhiri
pendidikannya di perguruan tinggi. Sebelumnya mahasiswa lebih dahulu
mengajukan judul penelitian, menyusun proposal skripsi, menempuh seminar
proposal skripsi, melakukan penelitian, menyusun laporan penelitian yang berupa
skripsi, dan akhirnya menempuh munaqasyah.
Sidang munaqasyah bersifat terbuka untuk umum. Mahasiswa yang hendak
mengajukan skripsinya untuk diuji di sidang munaqasyah, maka diharuskan
memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

B. Syarat Pendaftaran Munaqasyah

1. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif pada tahun akademik yang sedang


berjalan (dengan bukti kartu mahasiswa)
2. Telah menyelesaikan beban sks selain skripsi dan memiliki IPK minimal
2.00 dengan catatan nilai D maksimal tiga mata kuliah, dan tidak ada nilai E
(dengan bukti transkip nilai terakhir yang telah disahkan oleh Dosen
Pembimbing Akademik dan Ketua Prodi).
3. Skripsi telah disetujui oleh Dosen Pembimbing Skripsi
4. Telah membayar biaya munaqasyah sesuai ketentuan yang ada.

C. Prosedur Pendaftaran Munaqasyah

1. Mengisi formulir pendaftaran munaqasyah yang dapat diminta pada Bagian


Tata Usaha Fakultas Agama Islam. Nama, tempat dan tanggal lahir
hendaknya ditulis sesuai dengan ijazah-ijazah yang dimiliki.
2. Menyerahkan kembali formulir yang telah diisi ke Bagian Tata Usaha
Fakultas Agama Islam dengan melampirkan:
a. Fotokopi kartu mahasiswa yang masih berlaku 2 lembar

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

b. Fotokopi STTB SMU/SMK/Madrasah Aliyah yang telah dilegalisasi 2


lembar
c. Fotokopi akta kelahiran 2 lembar
d. Fotokopi sertifikat lulus Kuliah Kerja Nyata (KKN)
e. Fotokopi sertifikat/syahadah baca tulis Al-Qur’an dari LPPI
f. Pasfoto hitam putih 4x6 (memakai jas almamater, mahasiswi berjilbab
dan bagi mahasiswa berdasi) 6 lembar
g. Pasfoto hitam putih 2x3 (untuk mahasiswi wajib berjilbab) 2 lembar
h. Keterangan lunas SPP semester terakhir dari bagian keuangan UMY
i. Bukti pembayaran munaqasyah
j. Transkrip nilai
k. Berita acara seminar proposal
l. Menyerahkan 3 (tiga) eksemplar naskah skripsi yang telah disahkan
oleh Dosen Pembimbing Skripsi.
m. Menyerahkan bukti tes Toefl atau Toafl dengan minimal skor 410

D. Tim Penguji

Tim penguji ditetapkan oleh Ketua Prodi dengan ketentuan diatur seperti berikut:

1. Susunan Tim Penguji

Tim Penguji terdiri atas:

a. Ketua Sidang

Ketua Sidang adalah pejabat struktural aktif di lingkungan Jurusan


Pendidikan Agama Islam (Ketua/Sekretaris Program Studi) atau dosen
yang ditunjuk khusus untuk itu.

b. Penguji I

Penguji I adalah Dosen Pembimbing Skripsi dengan persyaratan


minimal lulusan S-2 dengan kepangkatan akademik minimal Asisten
Ahli, atau lulusan S-3

c. Penguji II

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Penguji II adalah Dosen Tetap atau dosen tidak tetap dengan


persyaratan minimal lulusan S-2 dengan kepangkatan akademik minimal
Asisten Ahli, atau lulusan S-3.

2. Tugas dan Kewenangan Tim Penguji

Tugas dan kewenangan Tim Penguji adalah sebagai berikut:

a. Ketua Sidang

1) Memimpin jalannya sidang


2) Merangkum pembahasan dan masukan serta penetapan nilai
3) Menetapkan konsultan perbaikan skripsi, dan
4) Menjalankan tugas kesekretariatan sidang

b. Penguji

1) Melaksanakan tugas-tugas kepengujian pada aspek-aspek konsep,


teknis-metodologis, dan teknis kebahasan skripsi, serta penguasaan
mahasiswa terhadap karya tulisnya serta kemampuan yang
bersangkutan dalam menangkap pertanyaan dan memberikan
jawaban.
2) Memberikan penilaian dengan mengisi blangko nilai yang telah
disediakan.

E. Pelaksanaan Munaqasyah

Pada hakikatnya sidang munaqasyah merupakan forum ilmiah. Oleh karena


itu pelaksanaan sidang munaqasyah perlu diatur diatur sebagai berikut:
1. Sidang munaqasyah dibuka oleh Ketua Sidang
2. Ketua Sidang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menjelaskan ringkasan isi skripsi yang telah disiapkan dalam bentuk power
point.
3. Ketua Sidang memberikan kesempatan kepada penguji untuk menguji
4. Ketua Sidang merekap nilai munaqasyah dan menetapkan bahwa skripsi
mahasiswa dapat/tidak dapat diterima oleh sidang
5. Ketua Sidang menunjuk konsultan perbaikan skripsi (sesuai keperluan) serta
memberikan tenggang waktu perbaikan kepada mahasiswa
6. Ketua Sidang menutup sidang munaqasyah

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Sidang munaqasyah berlangsung paling lama 60 menit. Sidang dapat


ditunda jika salah seorang penguji tidak hadir. Kepada mahasiswa yang
bersangkutan akan diberi tahu tentang penundaan itu.

F. Tata Tertib Munaqasyah

1. Bagi Mahasiswa

a. Hadir 30 menit sebelum munaqasyah dimulai, keterlambatan


mengakibatkan munaqasyah ditangguhkan.
b. Membawa seluruh buku atau rujukan yang digunakan dalam skripsi, dan
meletakkannya pada tempat yang telah disediakan.
c. Membuat ringkasan skripsi dalam bentuk power point sebagai bahan
yang akan dipresentasikan di depan tim penguji
d. Menandatangani Berita Acara Munaqasyah pada akhir sidang
e. Pakaian:

1) Mahasiswa mengenakan baju putih lengan panjang, berdasi dan


bercelana panjang warna hitam
2) Mahasiswi mengenakan jilbab hitam dan baju putih lengan panjang
dan bawahan warna gelap.

2. Bagi Pendengar

a. Memasuki ruang sidang bersamaan dengan mahasiswa penempuh ujian


munaqasyah.
b. Berbusana muslim/muslimah.
c. Selama ujian berlangsung dilarang keluar dari ruang sidang kecuali atas
ijin Ketua Sidang
d. Selama ujian berlangsung diwajibkan untuk menjaga ketenangan
suasana siding.
e. Diperbolehkan mengambil gambar atau foto dalam sidang apabila
diijinkan oleh Ketua Sidang.

3. Bagi Tim Penguji

a. Hadir 15 menit sebelum munaqasyah dimulai.


b. Selama ujian berlangsung dilarang keluar dari ruang sidang kecuali telah
mendapat ijin Ketua Sidang.
c. Mengisi blangko penilaian (terlampir bersama skripsi mahasiswa)

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

d. Menandatangani Berita Acara Munaqasyah.


e. Menjaga kewibawaan munaqasyah.

G. Penilaian dalam Munaqasyah

1. Penilaian munaqasyah seseorang mahasiswa merupakan kewenangan tim


penguji.
2. Nilai akhir munaqasyah merupakan nilai rata-rata yang diberikan para
penguji
3. Skala penilaian dalam sidang munaqasyah mengikuti skala penilaian untuk
mata kuliah lain seperti yang tercantum dalam buku pedoman akademi.
4. Komponen penilaian skripsi meliputi aspek-aspek skripsi itu sendiri dan
kemampuan mahasiswa dalam munaqasyah (lihat lampiran 12 dan 13)
5. Nilai akhir munaqasyah ditetapkan oleh Ketua Sidang.

H. Revisi dan Penyerahan Skripsi

1. Revisi/perbaikan skripsi dilakukan dengan berkonsultasi kepada Penguji


yang ditetapkan oleh Ketua Sidang sebagai konsultan perbaikan skripsi.
2. Revisi skripsi dilakukan dalam waktu maksimal 1 (satu) bulan setelah ujian
munaqasyah.
3. Penyelesaian revisi skripsi menjadi salah satu syarat mengikuti wisuda.
4. Penyerahan skripsi dilakukan mahasiswa setelah memperoleh pengesahan
dari tim penguji dengan urutan Konsultan, Penguji, Ketua Sidang, dan
ditandatangani oleh Dekan, dan diserahkan ke Bagian Tata Usaha Fakultas.
5. Penyerahan skripsi berupa:
a. Naskah skripsi yang sudah dijilid sebanyak 2 (dua) eksemplar, dengan
hard cover berwarna coklat muda.
b. Soft copy naskah skripsi dalam CD, sebanyak 2 copy.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

BAGIAN V
TATA TULIS

A. Kutipan

Yang dimaksud kutipan ialah petikan, nukilan, atau pengambil alihan satu
kalimat atau lebih dari karya tulis untuk tujuan ilustrasi atau memperoleh
argumen dalam tulisan sendiri (skripsi). Selain itu kutipan juga dimaksudkan
untuk menambah wawasan pemikiran yang dikupasnya. Kutipan dapat dilakukan
dengan cara langsung dan tidak langsung.

1. Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan dari suatu sumber yang disajikan


sesuai dengan aslinya. Kutipan langsung menjadi 2 (dua) jenis yang berbeda
teknik penulisannya.

a. Kutipan Langsung Pendek

Kutipan langsung pendek adalah kutipan atau tulisan asli kurang dari 3
(tiga) baris. Cara penulisannya adalah sebagai berikut:

1) Nukilan kalimat dimasukkan ke dalam teks karangan dan diberi


tanda kutip (“) pada awal dan akhir kalimat apabila kutipan itu
diambil dari kutipan/sumber pertama.

Contoh:

Ada beberapa definisi tentang al-Insan, diantaranya disebutkan


bahwa insan merupakan “makhluk yang punya kecenderungan
berakhlak atau mempunyai daya untuk membedakan antara yang
baik dan yang buruk” (Suryadi, 2011: 181).

2) Jika kutipan itu diambil dari kutipan/sumber lain, maka kutipan itu
ditulis dengan menggunakan satu tanda petik (‘).

Contoh:

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Mulyasa (2003) sebagaimana dikutip Hawi (2013:1) menyatakan


bahwa ‘kompetensi merupakan perpaduan pengetahuan,
keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak’.

3) Kutipan tersebut diketik dengan jarak spasi normal, sesuai jarak


spasi dalam penulisan skripsi (2 spasi).

Mahasiswa hendaknya berusaha semaksimal mungkin untuk mengutip


dari sumber primer/pertama bukan mengutip dari kutipan.

b. Kutipan Langsung Panjang

Kutipan langsung panjang adalah nukilan atas tulisan asli lebih


dari 3 (tiga) baris. Adapun cara penulisannya adalah sebagai berikut:
1) Nukilan kalimat ditulis secara terpisah dari teks karangan (skripsi)
sehingga menyerupai alinea baru.
2) Penulisannya dimulai pada ketukan ke enam dari marjin kiri dan
tidak diberi tanda kutip.
3) Diketik dengan jarak 1 spasi

Contoh:

Lindgren (2010:225) memandang faktor kepribadian sebagai ego


strength yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, sebagaimana
dikemukakannya bahwa:

Ego strength is a general “omnibus” type of factor that


positively related to success of all kinds, in the classroom, as
well as elsewhere other personality factors are specific in
terms of the kind of school performance to which they are
related.

4) Cara penulisan kutipan terjemahan ayat Al-Qur’an atau Hadis, baik


yang kurang maupun lebih dari tiga baris, juga ditulis dengan jarak
1 spasi dan tidak diberi tanda kutip.
5) Jika dalam kutipan terdapat beberapa kata yang menurut
pertimbangan tidak/kurang relevan sehingga perlu dihilangkan,

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

maka pada bagian yang dihilangkan tersebut diberi tanda 5 titik


(…..).

2. Kutipan Tidak Langsung

a. Kutipan tidak langsung merupakan nukilan karya orang lain yang diolah
menurut bahasa si pengutip, tetapi ide intinya masih tetap bersumber
kepada pendapat atau buah pikiran karya asli yang dikutip. Cara
penulisan kutipan tidak langsung adalah menuliskannya dalam teks
karangan dengan jarak spasi normal dan tidak diberi tanda kutip.
b. Kutipan-kutipan (langsung dan tidak langsung), termasuk buku-buku
tafsir Al-Qur’an dan buku-buku Hadis, harus diambil dari sumber/buku
asli ulama/sarjana penulis buku tersebut. Apabila mahasiswa tidak
menemukan buku aslinya, kutipan dapat dilakukan dengan mengambil
dari buku yang ada (buku tulisan orang lain), tetapi harus menyebut
nama ulama/sarjana dan judul bukunya yang dikutip itu.

Contoh:

Mengutip pendapat Yelon dan Weinstein dari buku Suryabrata:Yelon


dan Weinstein (Suryabrata, 2009: 62) mengemukakan bahwa “children
are born with innate understanding of structure of language.”

B. Catatan Tengah

Semua kutipan baik langsung maupun tidak langsung, kutipan dari buku, jurnal, atau
yang lainnya harus diberi catatan tengah teks (body-note) menggunakan format APA
(American Psychological Association). Catatan tengah teks adalah pencantuman
sumber acuan pada teks, dan diletakkan setelah kalimat-kalimat kutipan, dengan cara
menuliskan nama pengarang, tahun penerbitan dan nomor halaman dalam tanda
kurung. Penulisan nama pengarang hanya mencantumkan nama keluarga/ klan/
marga/ belakangnya.
Catatan tengah teks tetap harus dilakukan jika penyusun skripsi melakukan
pengutipan ulang terhadap sumber yang pernah dikutip.Contoh penulisan catatan
tangan teks adalah sebagai berikut:
1. Jika penulisnya satu orang: (Suryabrata, 2009:75)
2. Jika penulisnya dua orang: (Young and Schmid, 1999:64)
3. Jika penulisnya tiga orang: (Warsito, Rasyidi dan Bakri, 2005: 124)
4. Jika penulisnya lebih dari tiga orang: (Karim et al., 2010: 223)

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

5. Jika sumber pengambilan adalah kumpulan karangan, maka yang


dicantumkan adalah nama editornya: (Abdullah [ed.], 2006: 79).
6. Jika sumber pengambilan adalah himpunan beberapa tulisan maka yang
ditulis adalah nama penghimpunannya: (Wiryosukarto [pengh.], 2008: 82)
7. Jika penulisannya suatu perhimpunan (Redaksi Masyarakat [Perh.], 2005:
93)
8. Jika sumber pengambilan adalah jurnal, maka yang ditulis adalah (Zahid,
1994: 39)
9. Jika kutipan hasil wawancara:
a. Interview ditulis lengkap, misal: Wawancara dengan Mursida Rambe,
Manajer BMT Beringharjo tanggal 17 Februari 2003.
b. Interview tidak ditulis lengkap (misal ditulis inisial atau samaran)
karena terkait dengan ide/ pemikiran/ kasus yang sensitif, pribadi atau
rahasia lembaga, misal: Wawancara dengan MR tanggal 17 Februari
2003 atau Wawancara dengan Y tanggal 17 Februari 2003). Sebagai
catatan, isu etika penelitian ini seyogyanya didiskusikan dengan
pembimbing skripsi sebagai bagian dari langkah proteksi dan
perlindungan atas hak dan nama baik sumber informasi, baik individu
maupun lembaga.
10. Jika kutipan berasal dari dokumen: (Departemen Agama, Keputusan Menteri
Agama No. 195 Th. 1990).
11. Jika kutipan dari internet/website:
a. Penulis, judul dan tahun terbit lengkap: (Wells, 2005). Sedangkan
alamat website dicantumkan lebih lengkap di Daftar Pustaka.
b. Judul dan penulis tidak ada, tapi ada di alamat website, misalnya bahan
diambil dari Wikipedia, maka cukup ditulis: http://www.wikipedia.com
sedangkan tanggal aksesnya lebih lengkap ditulis di Daftar Pustaka.
Sebagai catatan, sumber-sumber tulisan yang memuat nama penulis
(perorangan atau kelembagaan), judul dan penerbitnya (termasuk alamat
website) lebih kredibel untuk rujukan tulisan ilmiah dibandingkan
dengan sumber dengan identitas yang terbatas.
12. Jika sumber yang dikutip adalah tulisan yang juga merupakan kutipan dari
sumber yang lain, maka ditulis: Flavell, et.al. (1993) dalam Harris (1999:
23).

C. Daftar Pustaka

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mencantumkan daftar pustaka ialah:


1. Daftar pustaka tidak diberi nomor urut

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

2. Daftar pustaka diketik dengan jarak satu spasi. Adapun jarak antar daftar
pustaka diketik 2 spasi
3. Penulisan baris pertama dari tiap daftar pustaka dimulai dari marjin kiri,
sedang baris kedua dan seterusnya dimulai lima ketukan menjorok ke dalam
4. Daftar pustaka disusun secara alfabetis dari nama pengarang
a. Untuk penulis/ pengarang Barat atau penulis/ pengarang yang
menggunakan nama keluarga/ klan/ marga dan yang semakna dengan itu
harus didahulukan nama keluarga/ khan/ marganya.
b. Untuk penulis/ pengarang Indonesia/ Arab yang memiliki nama lebih
dari satu kata, didahulukan nama belakangnya
c. Perangkat dan gelar tidak dicantumkan
d. Jika penulis/pengarangnya lebih dari satu orang, maka nama penulis/
pengarang pertamalah yang dijadikan patokan
5. Judul buku dicetak miring
6. Hanya kata benda (substantive) saja yang diawali huruf besar atau kapital.
7. Daftar pustaka ditulis dengan menyebut secara berturut-turut: nama
pengarang, tahun penerbitan, judul buku/karangan, cetakan (kalau ada),
tempat/kota penerbitan, nama penerbit.

Contoh penulisan daftar pustaka beserta penggunaan tanda baca dapat dilihat
berikut:

1. Jika penulisnya satu orang:

Mulkhan, Abdul Munir. 1987. Polarisasi Perilaku Politik Umat Islam di


Indonesia. Jakarta: Bulan Bintang.

2. Jika penulisnya dua orang:

Young, Pauline V.and Calvin F. Schmid. 1956. Scientific Social Surveys and
Research.N.J: Prenicle-Hall, lnc.

3. Jika penulisannya tiga orang:

Warsito S., Rasyidi dan Bakri, Abdullah. 1973. Di Sekitar Kebatinan.


Jakarta: Bulan Bintang.

4. Jika penulisnya lebih dari tiga orang:

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

Karim Abdul (et.al). 1954. Tarikh Misra fi al-Hadis. Kairo: Daru al-‘Alam
al-‘Arabi.

5. Jika tanpa nama penulis:

Anonim, 1953. Woman and Education. Problems in Education. Paris:


Unesco.

6. Jika sumber acuan merupakan kumpulan tulisan, maka terlebih dahulu


ditulis nama editornya:

Abdullah, Taufik(ed.). 1974. Islam di Indonesia. Jakarta: Tintamas.

7. Jika sumber acuan merupakan hasil terjemahan, maka terlebih dahulu ditulis
nama penerjemahnya:

Abdurrahman (pen.). 1957. Tauhidul Aqaid. Yogyakarta: Senat Mahasiswa


Perguruan Tinggi Islam Negeri.

8. Jika sumber acuan merupakan sebuah himpunan:

Wirjosukarto Amir Hamzah (pengh.).t.t. Rangkaian Mutu Manikam dari


Kyai Haji Mas Mansur. Surabaya: Penyebar Ilmu dan Al-Ichsan.

9. Jika penulisnya suatu perhimpunan:

Redaksi Masyarakat (perh.). 1954. Berbagai Aturan Negara. Yogyakarta:


Pelopor.

10. Bila disebut pengarang dan editornya:

Maududi, Sayyid Abul A’la. 1967. Unity of The Moslim World. Khursid
Ahmad (ed.). Lahore: Islamic Publication Ltd.

11. Jika disebut pengarang dan penerjemah:

Abduh, Moh. 1970. Islam dan Kristen tentang Ilmu dan Peradaban. Alih
bahasa Mahjudin Staf dan A. Bakar Usman. Bandung: C.V.
Diponegoro.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

12. Jika disebutkan pengarang, penerjemah dan judul asli:

Assiba’i, Musthafa Husni. 1969. Sosialisme Islam (Isytirakiyyatul Islam). M.


Abdai Ratomy (penj.). Bandung: C.V. Diponegoro.

13. Jika sumber yang dikutip adalah suatu artikel di dalam suatu himpunan
karangan:

Tan, Mely G. “Masalah Perencanaan Penelitian” dalam Koentjoroningrat


(ed.). 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.

14. Jika sumber yang dikutip adalah suatu jurnal :

Nurwanto, (2013). The portrait of gender justice and injustice in the Islamic
teaching text-book and Muhammadiyah teachers’ responses,
Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 3 (1). 149-173.
Zahid, Moh., (1994). Dua Dasawarsa Undang-undang Perkawinan.
DIALOG: Jurnal Studi dan Informas Keagamaan, Badan Penelitian
dan Pengembangan Agama Depag., No. 39, Th. XVIII, Maret

Al Zabidi. (1980). “Muhammad Murtada”. Taj al ‘Aras, 16 vols. Beirut : Dar


al Sadr,

15. Jika sumber acuan adalah surat kabar atau majalah:

Umar, Muin A. “Snouck Horgronje & Studies of Islam”. Al-Jami’ah, No. 17


Th.15, 1977.

16. Jika sumber tidak diterbitkan:

Simuh. 1982. “Mistik Islam Kejawen Raden Ngabehi Ranggawarsita (Suatu


Studi terhadap Serat Wirid Hidayat Jati)”. Disertasi doctor tidak
diterbitkan. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.

17. Jika sumber adalah makalah/paperatau bahan stensilan:

Anwar, Rosihan. “Peranan Agama dalam Pers Islam”. Makalah pada


Penataran Wartawan Agama R.I. di Pondok Modern Gontor,
Ponorogo. 12 Juni 1974.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

18. Jika ada dua sumber atau lebih yang ditulis oleh orang yang sama, maka
nama pengarang/penulis pada sumber yang kedua dan seterusnya cukup
ditulis dengan tanda strip (-) sebanyak enam ketukan. Urutan penulisan
berdasarkan abjad.

Ali, A. Mukti. 1971. Pikiran Islam Modern di Indonesia. Yogyakarta: Nida.


------, 1987. Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini. Jakarta: Bulan
Bintang.

19. Jika sumber diambil dari internet/website:

a. Jika sumber lengkap:

Wells, M. 2005. Paxman Answers the Questions. Guardian Unlimited.


Tercantum dalam http:// politics.guardian.co.uk/media/story/o,
12123, 1402324, 00.html. Diakses tanggal 26 Agustus 2007.

b. Jika sumber hanya alamat website:

http://www.wikipedia.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2011.

20. Jika sumber adalah tulisan yang juga mendasarkan pada sumber yang lain,
maka ditulis misalnya:

Flavell, J., et.al. (1993) Cognitive Development. Englewood Cliffs, NJ:


Prentice Hall. 3 Edition, tercantum dalam J. Harris (1999), Early
Child Development. Birmingham: Birmingham University.
D. Nomor Halaman

1. Halaman bagian awal skripsi memakai angka Romawi kecil (i,ii,iii, dan
seterusnya) dan diketik di bagian bawah-tengah halaman.
2. Halaman bagian pokok dan bagian akhir skripsi memakai angka Arab (1,2,3
dan seterusnya) dan diketik di bagian atas-kanan halaman.
3. Halaman yang memuat judul bab, tidak diberi nomor halaman.

E. Huruf dan Nomor Sistematika

1. Nomor bab menggunakan angka Romawi besar (misalnya BAB I, BAB II,
BAB III, dan seterusnya)

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam


X

2. Subjudul bab menggunakan huruf latin capital (misalnya A,B,C,D)


3. Sub dari subjudul bab menggunakan angka Arab (1,2,3,4)
4. Jika setelah itu masih terdapat subjudul berikutnya, maka menggunakan
huruf latin kecil (a,b,c,d)
5. Subjudul selanjutnya menggunkan angka 1), 2), 3), 4).
6. Subjudul setelahnya menggunakan huruf a), b), c), d).
7. Subjudul selanjutnya menggunakan angka (1), (2), (3),(4)
8. Subjudul setelah itu menggunakan (a), (b), (c), (d)
9. Jika masih ada sub judul lagi menggunakan: Pertama, Kedua, Ketiga,
Keempat.

Catatan:
Batas margin di sebelah kiri dengan sendirinya mengikuti perkembangan alur
sistematik, sesuai huruf dan angka sistematika yang digunakan.

Pedoman Skripsi Program Studi Pendidikan Agama Islam

Anda mungkin juga menyukai