A. Pendahuluan
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, yaitu bahwa yang
dimaksud dengan:
1. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa atas dasar suatu penelitian
sebagai bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan studi program strata satu (S1) pada
suatu perguruan tinggi dengan masa berlaku selama 1 tahun dengan tambahan waktu
selama dua bulan. Jika skripsi telah lewat dari masa berlakunya, maka skripsi tersebut
dinyatakan batal.
2. Munaqasyah adalah adalah ujian akhir program studi strata satu (S1) bagi mahasiswa
dengan mempertahankan skripsi.
3. Proposal adalah usulan penelitian yang diajukan mahasiswa untuk diteliti dalam rangka
penulisan skripsi.
4. Pembimbing adalah tenaga edukatif yang diberi tugas dan dipercaya untuk memberikan
bimbingan, petunjuk dan koreksi (perbaikan) kepada mahasiswa dalam melakukan
penelitian untuk skripsi
5. Penguji adalah tenaga edukatif yang diberi tugas menguji skripsi mahasiswa dalam sidang
munaqasyah.
B. Penulisan Skripsi
1. Setiap mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNIKS diwajibkan menulis skripsi
dengan mengkaji salah satu bidang ilmu-ilmu pendidikan yang sesuai dengan bidang studi
atau keahlian yang diminati mahasiswa. Skripsi mempunyai bobot 6 (enam) SKS dan
ditulis oleh mahasiswa di bawah bimbingan dua orang dosen pembimbing.
2. Sebelum menulis skripsi, mahasiswa harus mengajukan judul penelitian dalam bentuk
sinopsis, kemudian dilanjutkan dengan penunjukkan dua orang dosen pembimbing untuk
penulisan proposal penelitian serta membimbing mahasiswa melakukan penelitian dalam
rangka penulisan skripsi.
D. Proposal Penelitian
1. Penulisan Proposal Penelitian
a. Tema/judul penelitian yang telah disetujui oleh Ketua Prodi dan disahkan oleh Dekan
dapat dilanjutkan kepada penulisan proposal penelitian untuk skripsi.
b. Bagian muka/awal skripsi, berisi;
1) Halaman Sampul
2) Kata Pengantar
3) Daftar Isi
4) Daftar Tabel (jika ada)
5) Daftar Gambar (jika ada)
6) Daftar Lampiran (jika ada)
c. Bagian isi Proposal penelitian terdiri dari tiga bab, yakni sebagai berikut;
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian
DAFTAR KEPUSTAKAAN
E. Penulisan Skripsi
1. Penulisan skripsi dapat dilakukan setelah proposal penelitian disetujui oleh narasumber
seminar proposal dan dua orang pembimbing skripsi
2. Sebelum penelitian untuk skripsi dilakukan, terlebih dahulu mahasiswa harus
berkonsultasi kepada pembimbing.
F. Pembimbing
1. Syarat Pembimbing
a. Pembimbing skripsi adalah Dosen dengan jabatan fungsional paling rendah Asisten
Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2).
b. Karena alasan-alasan akademik, dosen yang telah ditunjuk sebagai pembimbing
dapat menyatakan keberatan dan menolak untuk membimbing mahasiswa.
c. Alasan-alasan akademik yang dimaksud antara lain
- Tema atau materi yang diteliti tidak sesuai dengan keahlian Dosen
- Metode Penelitian yang digunakan mahasiswa untuk melakukan penelitian
skripsi tidak relevan dengan kecenderungan yang ditekuni dan diyakini oleh
dosen pembimbing.
2. Tugas Pembimbing
a. Memberikan pertimbangan, mengoreksi dan menyetujui kerangka skripsi
b. Menunjukkan sumber-sumber bacaan/literatur yang relevan dan menunjang
pembahasan
c. Memberikan petunjuk praktis, bimbingan, koreksi dan perbaikan tentang metode
penelitian dan kandungan isi/materi skripsi
d. Memberikan petunjuk praktis tentang teknik penulisan skripsi
e. Mengoreksi bahasa tulis draft skripsi
f. Memberi bimbingan tentang tata letak penulisan skripsi
g. Mengajukan nota dinas kepada Dekan bahwa skripsi mahasiswa yang dibimbing siap
untuk dimunaqasyahkan
h. Memberikan bantuan revisi sesudah munaqasyah apabila skripsi mahasiswa yang
dibimbingnya dinyatakan tidak lulus dalam ujian munaqasyah
3. Kewajiban Mahasiswa Bimbingan
a. Mahasiswa wajib konsultasi dan mematuhi semua nasihat, saran, petunjuk dan
bimbingan yang diberikan oleh pembimbing.
b. Mahasiswa wajib memelihara akhlak dan sopan santun terhadap pembimbing
c. Mahasiswa wajib mengisi kartu konsultasi bimbingan skripsi
d. Penggandaan skripsi dilakukan setelah disetujui dua orang pembimbing, ketua prodi,
dan tim penguji ujian munaqasyah.
4. Proses Pembimbingan
a. Proses bimbingan dilakukan secara teratur dalam batas waktu 6 (enam) bulan
terhitung sejak proposal penelitian disetujui dan penunjukan pembimbing
b. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan, skripsi belum bisa dimunaqasyahkan,
maka mahasiswa harus melaporkannya secara tertulis kepada dekan melalui ketua
prodi dengan diketahui oleh dua orang pembimbing.
c. Bimbingan yang telah melampaui batas waktu seperti tersebut pada poin 4.b. dapat
diperpajang selama 3 (tiga) bulan. Perpanjangan waktu tersebut hanya dapat
diberikan sebanyak dua kali
d. Apabila telah melewati batas sebagaimana disebut pada poin 4.c. maka mahasiswa
yang bersangkutan dianggap tidak mampu menyelesaikan penelitiannya, dan harus
mengajukan judul/tema penelitian baru sesuai prosedur yang berlaku.
e. Karena alasan-alasan akademik dan administratif, Dekan dapat mencabut surat
penetapan pembimbing yang telah diberikan kepada dosen pembimbing dan
mengalihkan tugas pembimbingan tersebut kepada dosen lain yang memenuhi syarat
f. Pencabutan surat penetapan pembimbing sebagaimana dimaksud pada point 4.e
harus diberitahukan secara tertulis kepada pembimbing dan mahasiswa yang
bersangkutan.
g. Proses bimbingan dicatat oleh pembimbing dengan menggunakan daftar isian
bimbingan skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNIKS;
h. Setelah proses bimbingan skripsi selesai, pembimbing harus mengajukan Nota Dinas
kepada Dekan bahwa skripsi mahasiswa yang dibimbing siap untuk
dimunaqasyahkan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR KEPUSTAKAAN
H. Format Skripsi
1. Skripsi ditulis dalam bentuk buku;
2. Skripsi sekurang-kurangnya berisi 50 halaman (BAB I – BAB V), tidak termasuk bagian
awal dan bagian akhir skripsi;
4. Penomoran Halaman
a. Penomoran halaman pada bagian awal, dimulai dari halaman judul sampai dengan
daftar isi menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v dst.) di tengah pada
bagian bawah.
b. Penomoran halaman bagian isi/utama dan bagian akhir, dari halaman bab pertama
sampai dengan terakhir memakai angka (1,2,3,4,5, dst) di sudut kanan atas, kecuali
halaman judul bab, diletakkan di tengah pada bagian bawah.
c. Nomor halaman ditulis dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas
(header), sedangkan penomoran pada bagian awal dan halaman pertama tiap bab
ditulis secara simetris dengan jarak 1,5 cm dari margin bawah (footer).
6. Tata Bahasa
a. Skripsi ditulis dengan bahasa Indonesia sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
b. Tanda baca yang umum digunakan adalah titik, koma, titik koma, titik dua, tanda
tanya, tanda seru, tanda petik, tanda kurung, tanda kurang untuk memisah kata, dan
lain-lain.
c. Alinea dimulai 7 ketukan dari pinggir kiri batas ketikan. Hindari memulai alinea 1
baris di kaki halaman, demikian pula meninggalkan sisa alinea 1 baris di
halaman baru. Jika hal itu ditemukan, maka tariklah sisa alinea tersebut paling
kurang 2 baris ke halaman baru. Hindari juga memisah kata ke lain halaman.
d. Satu alinea terdiri dari beberapa kalimat yang menjelaskan satu kelompok
pemikiran, atau satu kelompok bahasan tentang suatu persoalan yang relatif sama.
Hindari menulis satu kalimat untuk satu alinea, atau satu alinea hanya satu kalimat.
Upayakan menulis kalimat-kalimat pendek, sehingga mudah dipahami isinya. Jika
terpaksa menulis kalimat panjang, maka usahakan ja ngan lebih dari 25
kata. Hindari pula memulai kalimat dengar simbul seperti C, H, 0, dst. Demikian
pula memulai kalimat dengan kata tetapi, karena, dan. Jika kata tetapi perlu
untuk memulai kalimat, maka perlu didahului dengan kata akan, dan
diiringi koma misalnya; Akan tetapi, jalan tersebut perlu ditempuh meskipun
sulit. Demikian pula kata karena juga bisa dipakai tetapi didahului dengan
kata oleh misalnya; Oleh karena itu, perlu dipikirkan resiko yang mungkin
dialami. Perhatikan juga susunan satu kalimat yang baik menurut kaedah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Karya ilmiah biasanya ditulis
dengan kalimat pasif, tetapi bukan tidak boleh menggunakan kalimat aktif.
Hal itu sangat bergantung pada situasi tertentu.
e. Kecuali dalam kutipan langsung, pemakaian kata ganti orang pertama dan kedua
(saya, aku, kami, kita, engkau, kamu) dihindarkan.
7. Penulisan Nama
a. Nama orang atau penulis yang diacu dalam uraian ditulis tanpa gelar akademik atau
derajat kesarjanaan.
b. Nama penulis dalam Daftar Kepustakaan dicantum lengkap, termasuk apabila
penulis sebuah pustaka terdiri dari dua orang atau lebih.
8. Catatan Kaki
a. Dalam penulisan proposal atau skripsi menggunakan catatan kaki.
b. Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
c. Jarak Antar catatan kaki dipisahkan dengan dan penomoran catatan berurutan
dimulai dari Nomor 1 dan berurut hingga akhir proposal atau skripsi.
d. Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
e. Catatan kaki tidak menggunakan istilah opera citato (op.cit.) dan loco citato
(loc.cit), tetapi istilah ibidem atau ibid tetap digunakan. Jika referensi yang dirujuk
telah terselingi oleh referensi lain, maka cukup ditulis nama pengarang, judul awal
artikel atau buku, tiga buah titik berurutan, dan halaman buku yang dirujuk.
f. Jika sumber berupa buku, maka Nama pengarang tidak dibalik urutannya atau sama
dengan nama pengarang yang tertulis pada buku dan diikuti koma. Judul karangan
dicetak miring, tidak diikuti koma. Nomor halaman dapat disingkat hal. Angka
nomor halaman diakhiri tanda titik (.)
g. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan
dalam catatan kaki.
h. Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir
dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis "et all" (artinya
dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan
"dkk." (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam
daftar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam
catatan kaki harus diketik dengan cetak miring.
i. Penulisan nomor halaman ditulis angka halaman yang dimaksud dengan tulisan
”hal”.
j. Jika karya yang dirujuk berupa terjemahan, maka nama penerjemah ditulis setelah
judul karya, dan didahului kata ”terj.”.
k. Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi (bunga rampai) ditulis tegak diberi
tanda kutip, sementara nama jurnal atau buku antologi ditulis miring.
l. Penulisan kota, nama penerbit, dan tahun terbit diletakkan dalam kurung, dengan
perincian kurung buka ( diikuti nama kota, titik dua (: ), nama penerbit, koma (,),
tahun terbit, dan tutup kurung ), tanda koma, (,) diletakkan setelah nama
pengarang, judul artikel atau buku, dan identitas penerbit
m. Catatan kaki sebaiknya tidak melebihi sepertiga halaman. Sekiranya halaman
tidak memungkinkan, sebagian dari catatan kaki dapat diletakkan di halaman
berikutnya.
J. Munaqasyah
1. Pengertian dan Syarat Munaqasyah
a. Munaqasyah adalah ujian akhir program studi strata satu (S1) bagi mahasiswa
dengan mempertahankan skripsi dengan bobot 4 SKS dari 6 Bobot SKS skripsi.
b. Syarat-syarat mengikuti munaqasyah adalah;
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester dimana munaqasyah akan
dilaksanakan
2) Telah menyelesaikan semua tugas akademik dan administrasi.
3) Mata kuliah dengan nilai D tidak lebih 2 mata kuliah.
4) Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian sama atau lebih besar dari B
5) Hafal surat-surat pendek yang telah ditetapkan dengan dibuktikan surat
keterangan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM).
6) Telah melaksanakan tugas PKL, dan Kukerta yang ditetapkan oleh Dekan FTK
Universitas Islam Kuantan Singingi yang dibuktikan dengan sertifikat.
7) Telah menghadiri sekurang-kurangnya 5 (lima) kali ujian Munaqasyah .
2. Tim Penguji Munaqasyah
Munaqasyah dilaksanakan oleh satu tim penguji, terdiri atas;
a. Satu orang Ketua
b. Dua orang dosen Penguji
c. Dua orang dosen Pembimbing
3. Ketua Munaqayah adalah Dekan. Jika dekan berhalangan hadir atau sebagai pembimbing
dapat digantikan oleh dosen lainnya dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Lektor dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2).
4. Penguji Munaqasyah adalah Dosen dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Asisten Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2)
5. Pembimbing Munaqasyah adalah Dosen dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Asisten Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2) dimana Pembimbing I bertindak
sebagai Sekretaris Munaqasyah dan setiap Pembimbing juga bertindak sebagai Penguji.
6. Naskah skripsi disampaikan kepada penguji selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
tanggal pelaksanaan munaqasyah.
7. Bagi setiap penguji disediakan waktu paling banyak 20 menit bagi setiap mahasiswa
8. Munaqasyah dilaksanakan secara terbuka.
K. Penilaian
1. Penilaian atas munaqasyah diberikan oleh Dosen Penguji dan Pembimbing saat sidang
Munaqasyah
2. Penilaian diberikan dengan rentang angka 00,00 – 100,00
3. Nilai akhir Munaqasyah menggunakan rumus berikut
NK NPj1 NPj 2 NPb1 NPb2
NAM
5
Keterangan
NAM = Nilai Munaqasyah
NK = Nilai Ketua
NPj1 = Nilai Penguji 1
NPj2 = Nilai Penguji 2
NPb1 = Nilai Pembimbing 1
NPb2 = Nilai Pembimbing 2
4. Nilai akhir skripsi dikonversikan dari angka ke huruf dengan kriteria berikut:
Ketegori
No Rentang Nilai Ket
Huruf Angka
Kriteria Nilai
NO ASPEK YANG DINILAI A B C D E Total
I. MATERI SKRIPSI
1. Relevansi, kemutakhiran dan ketuntasan teori 5 4 3 2 1
2. Penggunaan istilah dan rumusan hipotesis (jika ada) 5 4 3 2 1
3. Kerangka pemikiran dan Def. Operasional Variabel 5 4 3 2 1
4. Nilai kegunaan Tema/Masalah yang diteliti 5 4 3 2 1
5. Ketercukupan dan kesesuaian data 5 4 3 2 1
Jumlah
II. METODOLOGI
1. Rumusan Judul dan masalah penelitian 5 4 3 2 1
2. Teknik sampling dan ketercukupan sampel 5 4 3 2 1
3. Kualitas instrument pengumpul Data 5 4 3 2 1
4. Ketepatan teknik analisis data dengan permasalahan 5 4 3 2 1
5. Relevansi kesimpulan, saran dan rumusan masalah 5 4 3 2 1
Jumlah
III. TEKNIS PENULISAN
1. Penggunaan tanda baca, pengetikan, & huruf kapital 5 4 3 2 1
2. Daftar isi, daftar table, penomoran halaman dll. 5 4 3 2 1
3. Pembuatan catatan, jumlah dan mutu daftar pustaka 5 4 3 2 1
4. Kelancaran bahasa dan efektivitas kalimat 5 4 3 2 1
5. Format/tata letak dan nomenklatur skripsi 5 4 3 2 1
Jumlah
IV. PERFORMA MAHASISWA
1. Kemampuan Memahami Permasalahan 5 4 3 2 1
2. Kelancaran dan Ketepatan Menjawab 5 4 3 2 1
3. Objektivitas pemikiran & keterbukaan pada kebenaran 5 4 3 2 1
4. Tata Kerama/akhlak dan Penampilan Mahasiswa 5 4 3 2 1
5. Keseriusan dan sportifitas menanggapai kritik penguji 5 4 3 2 1
Jumlah
Angka
Nilai Akhir Skripsi
Huruf
6. Hasil Munaqasyah
a. Hasil ujian munaqasyah dinyatakan dengan:
1. Lulus tanpa perbaikan,
2. Lulus dengan perbaikan,
3. Tidak lulus
b. Mahasiswa dinyatakan lulus tanpa perbaikan jika memperoleh nilai kumulatif
skripsi sekurang-kurangnya A dan tidak ada catatan perbaikan dari tim Penguji.
c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan perbaikan jika memperoleh nilai kumulatif
skripsi sekurang-kurangnya C dengan adanya catatan perbaikan dari tim Penguji.
d. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus dikarenakan kualitas skripsi yang belum
memenuhi standar-standar minimal karya ilmiah (materi skripsi, metodologi, teknis
penulisan dan performa mahasiswa), melakukan plagiasi dan memperoleh nilai
kumulatif skripsi D. Jika memperoleh nilai D maka mahasiswa yang bersangkutan
harus melakukan penelitian kembali dengan topik/tema yang sama, dan jika
memperoleh nilai E maka harus melakukan penelitian kembali dengan topik/tema
yang baru.
e. Mahasiswa yang tidak lulus dengan nilai kumulatif skripsi D, harus melakukan
penelitian kembali dengan topik/tema yang sama, dapat diperkenankan untuk
mengikuti ujian munaqasyah kembali, minimal 3 (tiga) bulan setelah ujian pertama.
f. Mahasiswa yang tidak lulus dengan nilai kumulatif skripsi E harus melakukan
penelitian kembali dengan topik/tema baru (lain), harus mengikuti dan menempuh
prosedur semula (mulai dari pengajuan judul, seminar proposal dll.) sebagaimana
ditetapkan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNIKS.
g. Penguji pada munaqasyah ulang sekurang-kurang satu orang sama dengan penguji
pada ujian munaqasyah pertama.
9. Predikat Kelulusan
a. Predikat kelulusan/yudisium mahasiswa ditentukan oleh Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) ditambah dengan hasil ujian munaqasyah kemudian dibagi dengan seluruh
SKS yang harus diselesaikan mahasiswa.
b. Prediket kelulusan mahasiswa adalah sebagai berikut :
L. Plagiat
1. Skripsi yang dibuat mahasiswa adalah hasil karya asli mahasiswa, bukan ciplakan hasil
karya orang lain atau plagiat.
2. Apabila skripsi yang dibuat mahasiswa ternyata hasil ciplakan hasil karya orang lain atau
plagiat, skripsi tersebut dinyatakan batal.
3. Mahasiswa yang menciplak atau melakukan tindakan plagiat, kelulusannya dibatalkan,
ijazah yang telah diberikan kepadanya dicabut kembali dan dinyatakan tidak sah.
4. Mahasiswa yang ternyata melakukan plagiat, tidak dibenarkan menggunakan gelar
akademik yang telah disandang dan tidak dibenarkan mengikuti kuliah kembali pada
perguruan tinggi yang bersangkutan.
5. Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat dapat diajukan ke pengadilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh Cover Proposal
PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
BADU BADAWI
1320412001
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH
BADU
1320412001
G. Sumber Lisan
1
Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan
Yogyakarta.
Lampiran Contoh penulisan daftar pustaka
A. Contoh penulisan daftar pustaka dari buku
Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit:Nama
penerbit. Jumlah halaman
Altieri, M.A. and C.I. Nicholls. 2004. Biodiversity and Pest Management
in Agroecosystem. Second Edition. New York: Food Product Press. 236 hal.
Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 Dalam Bidang
Teknik dan Pertanian. Yogyakarta. Andi. 153 hal.
[BPS] Biro Pusat Statistik. 1991. Neraca Bahan Makanan. Jakarta. 114 hal.
Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Laan, P.A. van der, penerjemah.
Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de
Cultuurgewassen in Indonesie.701 p.
Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Samingan, T., penerjemah; Srigandono, B.,
penyunting. Yogyakarta: UGM Press. Terjemahan dari: Fundamental of Ecology.
697 hal.
6. Bab atau bagian dari buku dengan pengarang yang berbeda-beda dan disertai editor
Nentwig, W. 1998. Weedy plant spesies and their beneficial arthropod: potential for
manipulation in field crops. In Pickett, CH. and Bugg, R.L., editor.
Enhancing Biological Control. Los Angeles: University of California Press. pp.
49-72
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Dalam Nama editor. Judul publikasi atau
nama pertemuan ilmiah atau keduanya. Tempat pertemuan, Tanggal Pertemuan.
Tempat terbit. Nama penerbit. Halaman artikel.
1. Artikel
Herlinda, S., D.S. Kandowangko., I.W. Winasa dan A. Rauf. 2000. Fauna Artropoda
Penghuni Habitat Pinggiran di Ekosistem Persawahan. Dalam Keanekaragaman
Hayati Artropoda pada Sistem Produksi Pertanian. Prosiding Simposium;
Cipayung 16-18 Oktober 2000. Bogor. Perhimpunan Entomologi
Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Hal 163-173.
Nama pengarang. Tahun terbit. Judul Jenis publikasi. Tempat institusi. Nama institusi
yang tenganugralikan gelar. Jumlah halaman.
Petri, V.E. 2003. Pengaruh Pemberian Kascing Super Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Gambir (Uncaria gambir Roxb) Muda. [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian.
Universitas Andalas. 42 hal.
Yuni E. 2004. Aplikasi Mistblower dan Engine Powered Sprayer untuk Penyemprotan
Tanaman Perkebunan [Tesis]. Padang. Program Pascasarjana Universitas Andalas.
120 hal.
1. Tanpa pengarang:
Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor
Halaman dan nomor kolom.
Anwar A, 20 Maret 2005. Andaleh, Jangan Sampai Dibiarkan Punah! Padang Ekspres:
14 (kolom 3-7).
Nama pengarang, Tahun penerbitan. Judul artikel. Alamat website yang ada
identitas lembaga yang relevan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses]
Lenoir, L. 2003. Response of the foraging behaviour of red wood ants (Formica rufa
group) to exclusion from trees. Agricultural and Forest Entomology 5(3), 183-
189, http://www.blackwell-synergy.com/links/doi/10.1046/j.1461-
9563.2003.00176.x/full/. [diakses 10 September 2003]
Umara, F. 2009. Fluktuasi Suhu Udara dan Trend Variasi Curah hujan Rata-rata di
atas 100 mm di Beberapa Wilayah Indonesia. Buletin Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika Jakarta. Vol.V No.3: 309-322, http://www.bmg.iklim.go.id [diakses
10 Juni 2007].
2. E-book online:
Kalimat pertama (Pendekatan ... pokok) adalah kalimat dengan penggunaan kata-kata
sendiri dari penulis, sedangkan pada kalimat kedua penulis menguraikan kutipan yang
diambil sepenuhnya dari kalimat asli diuraikan oleh Syahrir dalam buku yang ditulisnya
Tahun 1980 pada halaman 35. Penulisan nomor halaman buku, bersifat disarankan pada bentuk-
bentuk kutipan sepenuhnya yang diambil dari penulis asli untuk menghilangkan indikasi plagiat
dalam penulisan ilmiah.
Suatu karya ilmiah yang baik, termasuk Skripsi program sarjana, sebaiknya menghindari
pengutipan kalimat yang panjangnya lebih dari empat baris kalimat asli karya ilmiah orang lain.
Apabila terpaksa untuk dilakukan maka cara pengutipan langsung terhadap kalimat yang
panjang (lebih dari empat baris), sebaiknya tidak diletakkan sama dengan teks dan tidak dalam
tanda kutip, tetapi harus dibuat dalam spasi lebih rapat dibanding teks dan harus diletakkan
pada alenia baru yang seluruh isinya masuk kedalam dari marjin kiri. Selanjutnya, penulis
(pengutip) diharap dapat membuat kalimat pengantar sendiri dengan baik terhadap apa yang akan
dikutipnya dan diakhir kalimat ditutup dengan tanda (:) titik dua (lihat contoh pada Kotak 2).
Kotak 2. Contoh pengutipan kalimat panjang
Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga adalah suatu target menyelesaikan
masalah kemiskinan yang bisa dikatakan jangka pendek. Terkait dengan ini, Pabinru dan Saliem
(1993) menyampaikan salah satu point kesimpulannya tentang masalah kecukupan dan
ketahanan pangan di Indonesia sebagai berikut:
Upaya meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga melalui pemenuhan
kecukupan pangan sesuai dengan standar kebutuhan merupakan upaya jangka pendek;
sasaran akhir dari semua upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan ketahanan
pangan rumah tangga adalah meningkatkan kesejahteraaan mereka melalui peningkatan
pendapatan. Dengan meningkatnya pendapatan, rumah tangga yang tergolong miskin
dapat terangkat statusnya menjadi tidak miskin menurut kriteria yang telah ditetapkan,
kemudian diikuti peningkatan kesadaran terhadap aspek gizi. Kesadaran masyarakat
terhadap aspek gizi meliputi pemakaian dan pemilihan jenis pangan, cara pengolahan
dan kandungan gizi dari berbagai jenis pangan yang dikonsumsi (Pabinru dan Saliem,
1993: hal 43).
Kalimat pertama adalah kalimat pengantar yang dibuat sendiri oleh penulis,
sedangkan kalimat selanjutnya yang diketik lebih rapat, dengan huruf lebih kecil dan tanpa diberi
tanda kutip adalah kalimat penuh yang aslinya dikutip dari tulisan Pabinru dan Saliem pada tahun
1993 pada halaman 43. Seperti halnya pada pengutipan kalimat pendek, pada kalimat panjang
sangat disarankan untuk menuliskan nomor halaman dimana kalimat tersebut ada pada
karangan aslinya.
Selanjutnya, pada kondisi dimana penulis ingin memberi penekanan pada suatu
kutipan langsung yang panjang dari sumber asli, maka sejumlah teknik pengutipan dari
kalimat panjang berikut dapat dilakukan, yaitu: metoda elipsis, metoda interpolasi, dan beberapa
metoda khusus pada konteks tertentu.
3) Metode elipsis
Untuk menghindari kutipan panjang yang sama sekali tidak relevan dengan apa yang
sedang ditulis oleh penulis, atau penulis merasa perlu mengambil bagian-bagian penting dari
suatu uraian kalimat yang panjang dari karangan asli, maka seorang penulis dapat menghilangkan
bagian-bagian tertentu dari kalimat panjang yang dikutipnya. Dalam Kotak 3. di bawah ini
terlihat bahwa penulis telah melakukan elipsi dengan membuat potongan kalimat yang
menurutnya tidak perlu diuraikan untuk kepentingan tulisannya sendiri, yaitu dengan
menggantikan potongan kalimat tersebut dengan tanda tiga titik ( ... ) atau elipsi setelah kata
teori pembangunan.
Kotak 3. Contoh metoda elipsis dalam pengutipan kalimat panjang
Kebutuhan Pokok belum diakui sebagai suatu teori pembangunan ... dibandingkan
dengan teori pertumbuhan ekonomi maupun teori distribusi pendapatan beserta
ukuran-ukurannya (apakah dengan optimalitas Pareto, Indeks Gini dan
sebagainya) konsep Kebutuhan Pokok belum cukup dibahas sebagai teori dalam
kepustakaan pembangunan (Syahrir
1986,
hal 35)
Penggunaan elipsis dapat terjadi baik pada bagian awal paragraf (kalimat), bagian tengah
ataupun bagian akhir kalimat. Hanya saja, harus dicermati oleh penulis yang menggunakan elipsis
dalam pengutipan untuk tidak mengubah makna dari teks aslinya.
4) Metode interpolasi
Metode interpolasi artinya melakukan penyisipan kata sendiri oleh pengutip dalam upaya
untuk memperjelas, mempertegas ataupun mengoreksi pengetikan asli yang dikutipnya tanpa
menghilangkan atau mengaburkan makna asli dari penulisnya. Secara teknis, interpolasi
atau penyisipan kata harus diletakkan pada tanda kurung persegi [...], bukan tanda kurung
parentheses (...), ataupun kurung kurawal {...}. Ada tiga bentuk interpolasi yang biasa
dilakukan dalam penulisan ilmiah; (a) penggunaan sic untuk sebuah koreksi terhadap kesalahan
kata pada kalimat asli, (b) penggunaan komentar pada kata yang dipakai dalam kalimat asli, dan
(c) penggunaan antecedent atau kata penjelas pada kata yang dipakai dalam kalimat asli.
Cara lain penghitungan manfaat penguasaan [sic] adalah menentukan “rate of return”
atau nilai r dengan membuat nilai PVb sama dengan nol. Pengusahaan akan
memberikan manfaat jika “rate of return” tersebut lebih tinggi daripada tingkat bunga
yang berlaku. (Reksohadiprojo dan Pradono 1998, hal 53)
Menyisipkan kata [sic] setelah kata penguasaan menunjukkan bahwa penulis (pengutip)
melihat ada kemungkinan kesalahan penggunaan/pengetikan kata penguasaan yang mungkin
seharusnya adalah pengusahaan.
Although there are many different versions of neoliberalism, it most commonly means
support of "market deregulation, state decentralization, and reduced state [or political]
intervention into economic affairs" (Campbell and Pedersen 2001, hal 1)
Menyisipkan kata [or political] setelah kata reduced state, menunjukkan penambahan
pemahaman dari penulis (pengutip) setelah kata reduced state yang menurutnya penting
untuk ditambahkan untuk menekankan makna kata-kata sebelumnya yang dipakai oleh
penulis asli.
1
Contoh dikutip dari Kirchy, Kleinman and Autry. 2008. Agaist Free Markets, Against
Science? Regulating the Socio-Economic Effects of Biotechnology. Rural Sociology 73(2):
pp147-179.
Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian melakukan ringkasan atau
parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah
tipis sehingga kalian tidak menyadari jika kalian berpindah dari melakukan parafrase menjadi
meringkas, kemudian berpindah ke melakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat
mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun kalian telah
menuliskan sumbernya.
Kalimat parafrase yang masih plagiasi
Sangatlah sulit untuk mendefinisikan plagiasi saat ringkasan dan parafrase terlibat
didalamnya, karena meskipun mereka berbeda, batas-batas keduanya sangatlah samar, dan seorang
penulis mungkin tidak mengetahui kapan ia melakukan ringkasan, parafrase atau
plagiasi. Meski demikian, parafrase yang sangat dekat dengan sumbernya diperhitungkan
sebagai hasil plagiasi, meskipun sumber aslinya dicantumkan disana (Booth et al., 2005, hal.
203).
Kalimat parafrase yang berada antara plagiasi dan yang tidak
Sangatlah sulit untuk membedakan antara ringkasan, parafrase dan plagiasi. Kalian
berisiko melakukan plagiasi jika kalian melakukan parafrase yang sangat mirip, meskipun kalian
tidak bermaksud untuk melakukan plagiasi dan mencantumkan sumber naskah
aslinya (Booth et al., 2005, hal. 203).
Kalimat parafrase yang lebih baik dan dapat diterima
Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005), penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa
mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan, saat mereka melakukan parafrase yang
terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiasi.
Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanyapun dituliskan
(hal. 203).