Anda di halaman 1dari 28

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIKS

A. Pendahuluan
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini, yaitu bahwa yang
dimaksud dengan:
1. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa atas dasar suatu penelitian
sebagai bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan studi program strata satu (S1) pada
suatu perguruan tinggi dengan masa berlaku selama 1 tahun dengan tambahan waktu
selama dua bulan. Jika skripsi telah lewat dari masa berlakunya, maka skripsi tersebut
dinyatakan batal.
2. Munaqasyah adalah adalah ujian akhir program studi strata satu (S1) bagi mahasiswa
dengan mempertahankan skripsi.
3. Proposal adalah usulan penelitian yang diajukan mahasiswa untuk diteliti dalam rangka
penulisan skripsi.
4. Pembimbing adalah tenaga edukatif yang diberi tugas dan dipercaya untuk memberikan
bimbingan, petunjuk dan koreksi (perbaikan) kepada mahasiswa dalam melakukan
penelitian untuk skripsi
5. Penguji adalah tenaga edukatif yang diberi tugas menguji skripsi mahasiswa dalam sidang
munaqasyah.

B. Penulisan Skripsi
1. Setiap mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNIKS diwajibkan menulis skripsi
dengan mengkaji salah satu bidang ilmu-ilmu pendidikan yang sesuai dengan bidang studi
atau keahlian yang diminati mahasiswa. Skripsi mempunyai bobot 6 (enam) SKS dan
ditulis oleh mahasiswa di bawah bimbingan dua orang dosen pembimbing.
2. Sebelum menulis skripsi, mahasiswa harus mengajukan judul penelitian dalam bentuk
sinopsis, kemudian dilanjutkan dengan penunjukkan dua orang dosen pembimbing untuk
penulisan proposal penelitian serta membimbing mahasiswa melakukan penelitian dalam
rangka penulisan skripsi.

C. Pengajuan Judul/Tema Penelitian


1. Syarat-syarat Pengajuan Judul Penelitian
Mahasiswa dapat mengajukan judul penelitian apabila;
a. Telah menyelesaikan sedikitnya 100 SKS dari seluruh beban studi (SKS) yang harus
diselesaikan dengan IPK sementara ≥ 2,00
b. Telah lulus mata kuliah Bahasa Indonesia dan Metodologi Penelitian I dengan nilai
minimal B
c. Mengajukan minimal dua rancangan judul penelitian berupa sinopsis.

2. Prosedur pengajuan rancangan proposal


a. Judul penelitian diajukan kepada Ketua Prodi dalam bentuk rancangan sinopsis harus
sudah disetujui oleh dosen Penasehat Akademik (PA).
b. Format penulisan sinopsis, terdiri dari:
- Judul Penelitian
- Latar Belakang Penelitian
- Rumusan Masalah
- Metode Penelitian
- Daftar Kepustakaan, mahasiswa mengajukan minimal 5 referensi/acuan dalam
kurun 10 tahun terakhir referensi berupa buku, dan 5 tahun terakhir referensi
berupa jurnal.
3. Sinopsis dibuat singkat dan jelas, 3 - 5 halaman termasuk Daftar Kepustakaan
4. Tema/judul penelitian bersumber dari bidang ilmu pengetahuan yang relevan dengan
kompetensi program studi mahasiswa.
5. Bahan penyusunan sinopsis diperoleh dari penelitian lapangan (field research), penelitian
laboratorium (laboratory research), atau penelitian kepustakaan (library research)
6. Tema/judul penelitian yang telah disetujui oleh Ketua Prodi dan ditunjuk pembimbing
skripsi dapat dilanjutkan kepada penulisan proposal penelitian untuk skripsi.

D. Proposal Penelitian
1. Penulisan Proposal Penelitian
a. Tema/judul penelitian yang telah disetujui oleh Ketua Prodi dan disahkan oleh Dekan
dapat dilanjutkan kepada penulisan proposal penelitian untuk skripsi.
b. Bagian muka/awal skripsi, berisi;
1) Halaman Sampul
2) Kata Pengantar
3) Daftar Isi
4) Daftar Tabel (jika ada)
5) Daftar Gambar (jika ada)
6) Daftar Lampiran (jika ada)
c. Bagian isi Proposal penelitian terdiri dari tiga bab, yakni sebagai berikut;
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teoritis
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Konseptual
D. Hipotesis (jika ada)
E. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
C. Subjek dan Objek Penelitian (jika ada)
D. Populasi dan Sampel (jika ada)
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data

DAFTAR KEPUSTAKAAN

2. Seminar Proposal Penelitian


a. Proposal yang telah ditulis mahasiswa berbobot 2 SKS dan wajib diseminarkan
b. Proposal yang diseminarkan adalah proposal yang sudah disetujui oleh dua orang
pembimbing
c. Mahasiswa dapat mendaftar seminar proposal setelah mengikuti sekurang-kurangnya
lima (5) kali seminar proposal
d. Mahasiswa wajib mempresentasikan proposal penelitian dengan menggunakan slide
presentasi power point yang memuat resume/ringkasan dari proposal penelitian yang
diajukan

3. Tim Seminar Proposal


a. Seminar proposal terdiri dari 2 Pembimbing dan 2 orang penguji, dimana Pembimbing I
sebagai Ketua dan Pembimbing II sebagai Sekretaris.
b. Penguji dan pembimbing adalah dosen dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Asisten Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2).
c. Proposal yang diseminarkan harus direvisi sesuai dengan arahan Penguji dan
pembimbing serta disetujui oleh Penguji dan pembimbing sesuai dengan format
perbaikan hasil seminar dan lembar persetujuan hasil seminar proposal

E. Penulisan Skripsi
1. Penulisan skripsi dapat dilakukan setelah proposal penelitian disetujui oleh narasumber
seminar proposal dan dua orang pembimbing skripsi
2. Sebelum penelitian untuk skripsi dilakukan, terlebih dahulu mahasiswa harus
berkonsultasi kepada pembimbing.

F. Pembimbing
1. Syarat Pembimbing
a. Pembimbing skripsi adalah Dosen dengan jabatan fungsional paling rendah Asisten
Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2).
b. Karena alasan-alasan akademik, dosen yang telah ditunjuk sebagai pembimbing
dapat menyatakan keberatan dan menolak untuk membimbing mahasiswa.
c. Alasan-alasan akademik yang dimaksud antara lain
- Tema atau materi yang diteliti tidak sesuai dengan keahlian Dosen
- Metode Penelitian yang digunakan mahasiswa untuk melakukan penelitian
skripsi tidak relevan dengan kecenderungan yang ditekuni dan diyakini oleh
dosen pembimbing.

2. Tugas Pembimbing
a. Memberikan pertimbangan, mengoreksi dan menyetujui kerangka skripsi
b. Menunjukkan sumber-sumber bacaan/literatur yang relevan dan menunjang
pembahasan
c. Memberikan petunjuk praktis, bimbingan, koreksi dan perbaikan tentang metode
penelitian dan kandungan isi/materi skripsi
d. Memberikan petunjuk praktis tentang teknik penulisan skripsi
e. Mengoreksi bahasa tulis draft skripsi
f. Memberi bimbingan tentang tata letak penulisan skripsi
g. Mengajukan nota dinas kepada Dekan bahwa skripsi mahasiswa yang dibimbing siap
untuk dimunaqasyahkan
h. Memberikan bantuan revisi sesudah munaqasyah apabila skripsi mahasiswa yang
dibimbingnya dinyatakan tidak lulus dalam ujian munaqasyah
3. Kewajiban Mahasiswa Bimbingan
a. Mahasiswa wajib konsultasi dan mematuhi semua nasihat, saran, petunjuk dan
bimbingan yang diberikan oleh pembimbing.
b. Mahasiswa wajib memelihara akhlak dan sopan santun terhadap pembimbing
c. Mahasiswa wajib mengisi kartu konsultasi bimbingan skripsi
d. Penggandaan skripsi dilakukan setelah disetujui dua orang pembimbing, ketua prodi,
dan tim penguji ujian munaqasyah.

4. Proses Pembimbingan
a. Proses bimbingan dilakukan secara teratur dalam batas waktu 6 (enam) bulan
terhitung sejak proposal penelitian disetujui dan penunjukan pembimbing
b. Apabila dalam waktu yang telah ditentukan, skripsi belum bisa dimunaqasyahkan,
maka mahasiswa harus melaporkannya secara tertulis kepada dekan melalui ketua
prodi dengan diketahui oleh dua orang pembimbing.
c. Bimbingan yang telah melampaui batas waktu seperti tersebut pada poin 4.b. dapat
diperpajang selama 3 (tiga) bulan. Perpanjangan waktu tersebut hanya dapat
diberikan sebanyak dua kali
d. Apabila telah melewati batas sebagaimana disebut pada poin 4.c. maka mahasiswa
yang bersangkutan dianggap tidak mampu menyelesaikan penelitiannya, dan harus
mengajukan judul/tema penelitian baru sesuai prosedur yang berlaku.
e. Karena alasan-alasan akademik dan administratif, Dekan dapat mencabut surat
penetapan pembimbing yang telah diberikan kepada dosen pembimbing dan
mengalihkan tugas pembimbingan tersebut kepada dosen lain yang memenuhi syarat
f. Pencabutan surat penetapan pembimbing sebagaimana dimaksud pada point 4.e
harus diberitahukan secara tertulis kepada pembimbing dan mahasiswa yang
bersangkutan.
g. Proses bimbingan dicatat oleh pembimbing dengan menggunakan daftar isian
bimbingan skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNIKS;
h. Setelah proses bimbingan skripsi selesai, pembimbing harus mengajukan Nota Dinas
kepada Dekan bahwa skripsi mahasiswa yang dibimbing siap untuk
dimunaqasyahkan.

G. Struktur dan Format Skripsi


1. Struktur Skripsi
a. Skripsi sekurang-kurangnya memuat 3 (tiga) bagian, yaitu; bagian muka/awal,
bagian isi, dan bagian akhir skripsi
b. Bagian muka/awal skripsi, berisi;
1) Halaman Sampul
2) Halaman Judul
3) Surat Pernyataan
4) Nota Dinas Pembimbing
5) Persetujuan Pembimbing dan Ketua Prodi
6) Pengesahan Tim Penguji
7) Motto dan Persembahan (jika ada)
8) Abstrak
9) Kata Pengantar
10) Daftar Isi
11) Daftar Tabel (jika ada)
12) Daftar Gambar (jika ada)
13) Daftar Lampiran
c. Bagian isi skripsi, terdiri atas;
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah,
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Kegunaan Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kajian Teoritis
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Konseptual
D. Hipotesis (jika ada)
E. Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Jenis Penelitian
B. Waktu dan Lokasi Penelitian;
C. Subjek dan Objek Penelitian (jika ada)
D. Populasi dan Sampel (jika ada)
E. Teknik Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA;
A. Tinjauan Umum Lokasi Penelitian
B. Penyajian Data
C. Analisis Data

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR KEPUSTAKAAN

d. Bagian akhir Skripsi, terdiri atas;


1. Lampiran-Lampiran
2. Riwayat Hidup Penulis

H. Format Skripsi
1. Skripsi ditulis dalam bentuk buku;
2. Skripsi sekurang-kurangnya berisi 50 halaman (BAB I – BAB V), tidak termasuk bagian
awal dan bagian akhir skripsi;

I. Teknis Penulisan Proposal dan Skripsi


1. Bahan dan Ukuran :
a. Naskah proposal skripsi dan skripsi dicetak di atas kertas HVS kuarto 70 gram,
dengan spasi ganda. Batas margin kertas atas 4 cm, bawah 3 cm, kiri 4 cm, dan
kanan 3 cm.
b. Sampul proposal skripsi berupa kertas putih.
c. Sampul skripsi dibuat berupa map plastik bertulang.
d. Sampul skripsi untuk penjilidan setelah lulus ujian dalam bentuk softcover dan
hardcover dengan ketentuan berwarna hijau muda sesuai warna Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UNIKS.
2. Format Cover
a. Cover proposal
Tulisan pada cover proposal skripsi meliputi hal-hal sebagai berikut;
1. Tulisan ” Proposal Skripsi”
2. Judul Proposal Skripsi
3. Logo Universitas Islam Kuantan Singingi dengan ukuran tinggi gambar 3,5 cm
dan lebar gambar 3,7 cm
4. Tulisan ”Oleh”
5. Nama Mahasiswa
6. Nomor Pokok Mahasiswa (NPM)
7. Tulisan ” Program Studi”
8. Nama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
9. Nama Universitas Islam Kuantan Singingi
10. Alamat/lokasi FTK UNIKS
11. Tahun pengajuan Proposal (Hijriyah/ Masehi).
b. Cover Skripsi
Tulisan pada cover Skripsi meliputi unsur-unsur berikut:
1. Judul Skripsi
2. Tulisan ” Skripsi”
3. Tulisan ”Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Kuantan Singingi untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan”.
4. Logo Universitas Islam Kuantan Singingi dengan ukuran tinggi gambar 3,5 cm
dan lebar gambar 3,7 cm
5. Tulisan ”Oleh”
6. Nama Mahasiswa
7. NPM Mahasiswa
8. Tulisan ” Program Studi”
9. Nama Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
10. Nama Universitas Islam Kuantan Singingi
11. Alamat/lokasi FTK UNIKS
12. Tahun penjilidan Skripsi (Hijriyah/ Masehi).
3. Pengetikan
a. Jenis huruf yang digunakan dalam penulisan proposal dan skripsi adalah Times New
Roman dengan font 12, kecuali pada halaman sampul dan catatan kaki dengan.
Keseluruhan naskah ditulis menggunakan jenis huruf yang sama.
b. Cetak miring (italic) digunakan untuk menulis judul buku, nama jurnal, istilah asing
dan bahasa daerah yang belum baku sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI).
c. Penulisan istilah asing yang telah di-Indonesiakan agar mengikuti ejaan Bahasa
Indonesia, misalnya phosphor ditulis fosfor, phsycology ditulis psikologi,
analysis ditulis analisis, dan seterusnya.
d. Bilangan di atas sepuluh ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
e. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik di belakangnya, misalnya cm,
kg, km, dan lain-lain.
f. Jarak antar dua baris adalah dua spasi, kecuali kutipan langsung yang terdiri atas
empat baris atau lebih, catatan kaki, dan data pustaka dalam daftar kepustakaan,
masing-masing ditulis dengan spasi tunggal.
g. Judul bab ditulis dengan huruf besar (kapital) dan diletakkan di tengah secara
simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas.
h. Judul sub-bab ditulis dari tepi kiri dengan huruf besar pada setiap permulaan kata,
kecuali kata penghubung dan kata depan.
i. Judul anak sub-bab ditulis sejajar dengan huruf pertama pada sub bab sebelumnya.
j. Rincian sesuatu ditulis berurutan dengan angka atau huruf sesuai keperluan.

4. Penomoran Halaman
a. Penomoran halaman pada bagian awal, dimulai dari halaman judul sampai dengan
daftar isi menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v dst.) di tengah pada
bagian bawah.
b. Penomoran halaman bagian isi/utama dan bagian akhir, dari halaman bab pertama
sampai dengan terakhir memakai angka (1,2,3,4,5, dst) di sudut kanan atas, kecuali
halaman judul bab, diletakkan di tengah pada bagian bawah.
c. Nomor halaman ditulis dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 2,5 cm dari tepi atas
(header), sedangkan penomoran pada bagian awal dan halaman pertama tiap bab
ditulis secara simetris dengan jarak 1,5 cm dari margin bawah (footer).

5. Tabel dan Gambar


a. Bagan, grafik, peta, dan foto termasuk kategori gambar.
b. Tabel dan gambar diletakkan secara simetris
c. Tabel dan gambar dinomori dengan angka
d. Judul tabel dan gambar yang menyertai nomor diletakkan simetris di atas untuk
tabel dan di bawah untuk gambar tanpa diakhiri dengan titik
e. Keterangan tabel dan gambar ditulis pada halaman yang sama dengan halaman
tabel dan gambar tersebut.
f. Penomoran tabel mengikuti bab

6. Tata Bahasa
a. Skripsi ditulis dengan bahasa Indonesia sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI).
b. Tanda baca yang umum digunakan adalah titik, koma, titik koma, titik dua, tanda
tanya, tanda seru, tanda petik, tanda kurung, tanda kurang untuk memisah kata, dan
lain-lain.
c. Alinea dimulai 7 ketukan dari pinggir kiri batas ketikan. Hindari memulai alinea 1
baris di kaki halaman, demikian pula meninggalkan sisa alinea 1 baris di
halaman baru. Jika hal itu ditemukan, maka tariklah sisa alinea tersebut paling
kurang 2 baris ke halaman baru. Hindari juga memisah kata ke lain halaman.
d. Satu alinea terdiri dari beberapa kalimat yang menjelaskan satu kelompok
pemikiran, atau satu kelompok bahasan tentang suatu persoalan yang relatif sama.
Hindari menulis satu kalimat untuk satu alinea, atau satu alinea hanya satu kalimat.
Upayakan menulis kalimat-kalimat pendek, sehingga mudah dipahami isinya. Jika
terpaksa menulis kalimat panjang, maka usahakan ja ngan lebih dari 25
kata. Hindari pula memulai kalimat dengar simbul seperti C, H, 0, dst. Demikian
pula memulai kalimat dengan kata tetapi, karena, dan. Jika kata tetapi perlu
untuk memulai kalimat, maka perlu didahului dengan kata akan, dan
diiringi koma misalnya; Akan tetapi, jalan tersebut perlu ditempuh meskipun
sulit. Demikian pula kata karena juga bisa dipakai tetapi didahului dengan
kata oleh misalnya; Oleh karena itu, perlu dipikirkan resiko yang mungkin
dialami. Perhatikan juga susunan satu kalimat yang baik menurut kaedah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Karya ilmiah biasanya ditulis
dengan kalimat pasif, tetapi bukan tidak boleh menggunakan kalimat aktif.
Hal itu sangat bergantung pada situasi tertentu.

e. Kecuali dalam kutipan langsung, pemakaian kata ganti orang pertama dan kedua
(saya, aku, kami, kita, engkau, kamu) dihindarkan.

7. Penulisan Nama
a. Nama orang atau penulis yang diacu dalam uraian ditulis tanpa gelar akademik atau
derajat kesarjanaan.
b. Nama penulis dalam Daftar Kepustakaan dicantum lengkap, termasuk apabila
penulis sebuah pustaka terdiri dari dua orang atau lebih.

8. Catatan Kaki
a. Dalam penulisan proposal atau skripsi menggunakan catatan kaki.
b. Catatan kaki dipisahkan dari naskah halaman yang sama dengan jarak tiga spasi.
c. Jarak Antar catatan kaki dipisahkan dengan dan penomoran catatan berurutan
dimulai dari Nomor 1 dan berurut hingga akhir proposal atau skripsi.
d. Catatan kaki diketik sejajar dengan margin.
e. Catatan kaki tidak menggunakan istilah opera citato (op.cit.) dan loco citato
(loc.cit), tetapi istilah ibidem atau ibid tetap digunakan. Jika referensi yang dirujuk
telah terselingi oleh referensi lain, maka cukup ditulis nama pengarang, judul awal
artikel atau buku, tiga buah titik berurutan, dan halaman buku yang dirujuk.
f. Jika sumber berupa buku, maka Nama pengarang tidak dibalik urutannya atau sama
dengan nama pengarang yang tertulis pada buku dan diikuti koma. Judul karangan
dicetak miring, tidak diikuti koma. Nomor halaman dapat disingkat hal. Angka
nomor halaman diakhiri tanda titik (.)
g. Jika nama pengarang terdiri dari 2 (dua) orang, maka keduanya harus dicantumkan
dalam catatan kaki.
h. Jika nama pengarang terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih, maka cukup nama akhir
dari pengarang pertama yang ditulis dan di belakangnya ditulis "et all" (artinya
dengan orang lain) bagi tulisan dan penulis dari luar Indonesia atau menggunakan
"dkk." (dan kawan-kawan) jika tulisan atau penulis dari Indonesia, tetapi dalam
daftar pustaka harus dicantumkan semua nama pengarangnya. Judul buku dalam
catatan kaki harus diketik dengan cetak miring.
i. Penulisan nomor halaman ditulis angka halaman yang dimaksud dengan tulisan
”hal”.
j. Jika karya yang dirujuk berupa terjemahan, maka nama penerjemah ditulis setelah
judul karya, dan didahului kata ”terj.”.
k. Judul artikel dalam jurnal atau buku antologi (bunga rampai) ditulis tegak diberi
tanda kutip, sementara nama jurnal atau buku antologi ditulis miring.
l. Penulisan kota, nama penerbit, dan tahun terbit diletakkan dalam kurung, dengan
perincian kurung buka ( diikuti nama kota, titik dua (: ), nama penerbit, koma (,),
tahun terbit, dan tutup kurung ), tanda koma, (,) diletakkan setelah nama
pengarang, judul artikel atau buku, dan identitas penerbit
m. Catatan kaki sebaiknya tidak melebihi sepertiga halaman. Sekiranya halaman
tidak memungkinkan, sebagian dari catatan kaki dapat diletakkan di halaman
berikutnya.

9. Penggunaan dan Penulisan Istilah


a. Istilah baru yang belum baku ditulis dengan cetak miring. Pada penggunaan yang
pertama kali perlu dijelaskan arti atau padanannya, yang dapat dibuat dalam
kurung.
b. Istilah-istilah penting dalam skripsi dapat dibuatkan daftar tersendiri sebagai daftar
istilah/glosari.
10. Kutipan
a. Data sumber tulisan yang diacu atau dikutip ditulis lengkap dalam bentuk catatan
kaki yang meliputi nama pengarang, judul tulisan, nama kota, penerbit, tahun terbit
dan halaman yang dikutip. Apabila sumber tulisan karya terjemah, nama
penerjemah disebutkan setelah judul buku.
b. Kutipan langsung ditulis dalam bahasa aslinya. Kutipan langsung empat baris atau
lebih ditulis dengan spasi tunggal menjorok ke dalam seperti permulaan alinea.
c. Kutipan tidak langsung atau parafrase dibuat menggunakan kalimat tersendiri
dengan mengekspresikan ide pemikiran dari penulis asli dengan menggunakan
kata-kata sendiri yang lebih mudah dimengerti tanpa mengubah makna aslinya dan
tetap menyatakan sumber referensinya. Parafrase ditulis dengan menggunakan
kata-kata dan gaya bahasa kita sendiri dan memiliki maknanya sama dengan versi
aslinya;
d. Terjemahan ayat Kitab Suci, Hadits, dan Bahasa Asing ditulis satu spasi, dan
diketik miring menjorok ke dalam.

11. Daftar Kepustakaan


a. Nama pengarang diurutkan menurut urutan alfabet;
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukan dalam
urutan alfabet;
c. Jika untuk seorang pengarang lebih dari satu bahan referensi, maka untuk referensi
yang kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi
diganti dengan garis sepanjang 5 sampai 7 ketikan;
d. Jarak antara baris yang satu dengan baris lainnya untuk satu referensi adalah satu
spasi. Tetapi jarak antara satu referensi dengan referensi lainnya dua spasi;
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok
harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan.
f. Cara penulisan daftar kepustakaan dimulai dengan nama keluarga atau nama akhir
pengarang, diikuti dengan nama lengkap pertama dan initial nama tengah
pengarang, yang dipisahkan dengan tanda koma dan satu ketikan.
g. Urutan penulisan pustaka dalamdaftar pustaka didasarkan pada urutan abjad dari
huruf awal nama keluarga atau nama akhir pengarang. Setelah nama pengarang,
adalah tahun penerbitan buku atau artikel. Setelah tahun penerbitan adalah judul
buku atau judul artikel yangditulis lengkap: Secara khusus, untuk judul yang terdiri
lebih dari satu volume, harus ditulis lengkap volumenya setelah kalimat judul.
Untuk artikel jurnal atau satu bab dalam sebuah buku editorial (book chapter),
judul artikel atau judul bab harus ditulis tegak, sedangkan nama jurnal atau buku
editorial ditulis miring disertai dengan keterangan tentang volume, nomor
penerbitan serta halaman artikel pada buku/jurnal. Setelah judul buku dan artikel
adalah tempat penerbitan dan nama penerbitnya. Selanjutnya, penyusunan daftar
pustaka dari seluruh data pustaka tersebut dibuat dalam urutan abjad dari nama
pengarang mengikuti urutan abjad huruf per huruf ke kanan dan dilanjutkan dengan
nama lengkap pertamanya

J. Munaqasyah
1. Pengertian dan Syarat Munaqasyah
a. Munaqasyah adalah ujian akhir program studi strata satu (S1) bagi mahasiswa
dengan mempertahankan skripsi dengan bobot 4 SKS dari 6 Bobot SKS skripsi.
b. Syarat-syarat mengikuti munaqasyah adalah;
1) Terdaftar sebagai mahasiswa pada semester dimana munaqasyah akan
dilaksanakan
2) Telah menyelesaikan semua tugas akademik dan administrasi.
3) Mata kuliah dengan nilai D tidak lebih 2 mata kuliah.
4) Lulus mata kuliah Metodologi Penelitian sama atau lebih besar dari B
5) Hafal surat-surat pendek yang telah ditetapkan dengan dibuktikan surat
keterangan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(LPPM).
6) Telah melaksanakan tugas PKL, dan Kukerta yang ditetapkan oleh Dekan FTK
Universitas Islam Kuantan Singingi yang dibuktikan dengan sertifikat.
7) Telah menghadiri sekurang-kurangnya 5 (lima) kali ujian Munaqasyah .
2. Tim Penguji Munaqasyah
Munaqasyah dilaksanakan oleh satu tim penguji, terdiri atas;
a. Satu orang Ketua
b. Dua orang dosen Penguji
c. Dua orang dosen Pembimbing
3. Ketua Munaqayah adalah Dekan. Jika dekan berhalangan hadir atau sebagai pembimbing
dapat digantikan oleh dosen lainnya dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Lektor dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2).
4. Penguji Munaqasyah adalah Dosen dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Asisten Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2)
5. Pembimbing Munaqasyah adalah Dosen dengan jabatan fungsional serendah-rendahnya
Asisten Ahli dan berpendidikan minimal Strata Dua (S2) dimana Pembimbing I bertindak
sebagai Sekretaris Munaqasyah dan setiap Pembimbing juga bertindak sebagai Penguji.
6. Naskah skripsi disampaikan kepada penguji selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
tanggal pelaksanaan munaqasyah.
7. Bagi setiap penguji disediakan waktu paling banyak 20 menit bagi setiap mahasiswa
8. Munaqasyah dilaksanakan secara terbuka.

K. Penilaian
1. Penilaian atas munaqasyah diberikan oleh Dosen Penguji dan Pembimbing saat sidang
Munaqasyah
2. Penilaian diberikan dengan rentang angka 00,00 – 100,00
3. Nilai akhir Munaqasyah menggunakan rumus berikut
NK  NPj1  NPj 2  NPb1  NPb2
NAM 
5
Keterangan
NAM = Nilai Munaqasyah
NK = Nilai Ketua
NPj1 = Nilai Penguji 1
NPj2 = Nilai Penguji 2
NPb1 = Nilai Pembimbing 1
NPb2 = Nilai Pembimbing 2
4. Nilai akhir skripsi dikonversikan dari angka ke huruf dengan kriteria berikut:
Ketegori
No Rentang Nilai Ket
Huruf Angka

1 80 – 100 A 4 Baik Sekali


2 70 – 79 B 3 Baik
3 56 – 69 C 2 Cukup
4 45 – 55 D 1 Kurang
5 < 45 E 0 Tidak Baik

5. Aspek dan Standar Penilaian


a. Aspek yang dinilai oleh penguji meliputi materi skripsi, metodologi penelitian,
teknik penulisan, penguasaan/kemampuan mahasiswa mempertahankan skripsi.
b. Aspek materi skripsi yang dinilai dan rentang angka penilaiannya adalah:

Kriteria Nilai
NO ASPEK YANG DINILAI A B C D E Total
I. MATERI SKRIPSI
1. Relevansi, kemutakhiran dan ketuntasan teori 5 4 3 2 1
2. Penggunaan istilah dan rumusan hipotesis (jika ada) 5 4 3 2 1
3. Kerangka pemikiran dan Def. Operasional Variabel 5 4 3 2 1
4. Nilai kegunaan Tema/Masalah yang diteliti 5 4 3 2 1
5. Ketercukupan dan kesesuaian data 5 4 3 2 1
Jumlah
II. METODOLOGI
1. Rumusan Judul dan masalah penelitian 5 4 3 2 1
2. Teknik sampling dan ketercukupan sampel 5 4 3 2 1
3. Kualitas instrument pengumpul Data 5 4 3 2 1
4. Ketepatan teknik analisis data dengan permasalahan 5 4 3 2 1
5. Relevansi kesimpulan, saran dan rumusan masalah 5 4 3 2 1
Jumlah
III. TEKNIS PENULISAN
1. Penggunaan tanda baca, pengetikan, & huruf kapital 5 4 3 2 1
2. Daftar isi, daftar table, penomoran halaman dll. 5 4 3 2 1
3. Pembuatan catatan, jumlah dan mutu daftar pustaka 5 4 3 2 1
4. Kelancaran bahasa dan efektivitas kalimat 5 4 3 2 1
5. Format/tata letak dan nomenklatur skripsi 5 4 3 2 1
Jumlah
IV. PERFORMA MAHASISWA
1. Kemampuan Memahami Permasalahan 5 4 3 2 1
2. Kelancaran dan Ketepatan Menjawab 5 4 3 2 1
3. Objektivitas pemikiran & keterbukaan pada kebenaran 5 4 3 2 1
4. Tata Kerama/akhlak dan Penampilan Mahasiswa 5 4 3 2 1
5. Keseriusan dan sportifitas menanggapai kritik penguji 5 4 3 2 1

Jumlah

Angka
Nilai Akhir Skripsi
Huruf

Jumlah total dan keterangan dari penilaian tersebut adalah :


A = 100 Sangat Baik/Benar/Relevan/Lancar/Menguasai
B = 80 Baik/Benar /Relevan /Lancar/Menguasai
C = 60 Cukup Baik/Benar/Relevan/Lancar/Menguasai
D = 40 Kurang Baik /Benar /Relevan/Lancar /Manguasai
E = 20 Tidak Baik/Benar/ Relevan/Lancar/Menguasai

6. Hasil Munaqasyah
a. Hasil ujian munaqasyah dinyatakan dengan:
1. Lulus tanpa perbaikan,
2. Lulus dengan perbaikan,
3. Tidak lulus
b. Mahasiswa dinyatakan lulus tanpa perbaikan jika memperoleh nilai kumulatif
skripsi sekurang-kurangnya A dan tidak ada catatan perbaikan dari tim Penguji.
c. Mahasiswa dinyatakan lulus dengan perbaikan jika memperoleh nilai kumulatif
skripsi sekurang-kurangnya C dengan adanya catatan perbaikan dari tim Penguji.
d. Mahasiswa dinyatakan tidak lulus dikarenakan kualitas skripsi yang belum
memenuhi standar-standar minimal karya ilmiah (materi skripsi, metodologi, teknis
penulisan dan performa mahasiswa), melakukan plagiasi dan memperoleh nilai
kumulatif skripsi D. Jika memperoleh nilai D maka mahasiswa yang bersangkutan
harus melakukan penelitian kembali dengan topik/tema yang sama, dan jika
memperoleh nilai E maka harus melakukan penelitian kembali dengan topik/tema
yang baru.
e. Mahasiswa yang tidak lulus dengan nilai kumulatif skripsi D, harus melakukan
penelitian kembali dengan topik/tema yang sama, dapat diperkenankan untuk
mengikuti ujian munaqasyah kembali, minimal 3 (tiga) bulan setelah ujian pertama.
f. Mahasiswa yang tidak lulus dengan nilai kumulatif skripsi E harus melakukan
penelitian kembali dengan topik/tema baru (lain), harus mengikuti dan menempuh
prosedur semula (mulai dari pengajuan judul, seminar proposal dll.) sebagaimana
ditetapkan oleh Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UNIKS.
g. Penguji pada munaqasyah ulang sekurang-kurang satu orang sama dengan penguji
pada ujian munaqasyah pertama.

9. Predikat Kelulusan
a. Predikat kelulusan/yudisium mahasiswa ditentukan oleh Indeks Prestasi Kumulatif
(IPK) ditambah dengan hasil ujian munaqasyah kemudian dibagi dengan seluruh
SKS yang harus diselesaikan mahasiswa.
b. Prediket kelulusan mahasiswa adalah sebagai berikut :

No Yudisium IPK Catatan


1. Dengan pujian 3,50 – 4,00 *Tidak pernah mengulang ujian
(Cumlaude) * mata kuliah dan munaqasyah,
2. Sangat 3,00 – 3,49 tidak ada nilai < B dan dapat
memuaskan menyelesaikan masa studi
3. Memuaskan 2,00 – 2,99 kurang dari 4 tahun (8
semester)

L. Plagiat
1. Skripsi yang dibuat mahasiswa adalah hasil karya asli mahasiswa, bukan ciplakan hasil
karya orang lain atau plagiat.
2. Apabila skripsi yang dibuat mahasiswa ternyata hasil ciplakan hasil karya orang lain atau
plagiat, skripsi tersebut dinyatakan batal.
3. Mahasiswa yang menciplak atau melakukan tindakan plagiat, kelulusannya dibatalkan,
ijazah yang telah diberikan kepadanya dicabut kembali dan dinyatakan tidak sah.
4. Mahasiswa yang ternyata melakukan plagiat, tidak dibenarkan menggunakan gelar
akademik yang telah disandang dan tidak dibenarkan mengikuti kuliah kembali pada
perguruan tinggi yang bersangkutan.
5. Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat dapat diajukan ke pengadilan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Contoh Cover Proposal
PROPOSAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS MACRO MEDIA


FLASH MX POKOK BAHASAN HIDROKARBON

OLEH

BADU BADAWI
1320412001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TELUK KUANTAN
1439 H/2018 M
Contoh Cover Skripsi
SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA AJAR BERBASIS MACRO MEDIA


FLASH MX POKOK BAHASAN HIDROKARBON

Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Kuantan Singingi
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

BADU
1320412001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TELUK KUANTAN
1439 H/2018 M
Lampiran Contoh penulisan catatan kaki
A. Sumber Buku
1
Budi Martono, Penyusutan dan Pengamanan Arsip Vital dalam manajemen
Kearsipan (Jakarta: Pustaka sinar Harapan, 1994), hlm. 16.

B. Sumber artikel dalam terbitan berkala (majalah ilmiah, jurnal)


1
Gemala Rabi’ah Hatta, "Rekam Medis dan Kesehatan (Medical Records) dalam
Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional", dalam Berita Arsip Nasional, No.
26, Juni 1988 (Jakarta: ANRI, 1988), hlm. 8.

C. Sumber artikel dalam sebuah buku (kumpulan karangan)


1
David Roberts, "Managing Records in Special Formats", dalam Judith Ellis (ed.),
Keeping Archives (Victoria: D.W. Thorpe, 1993), hlm. 387.

D. Sumber Makalah Seminar


1
Machmoed Effendhie, "Arsip Sebagai Sumber Informasi dalam Pengambilan Keputusan",
Makalah seminar Apresiasi Kearsipan Pejabat Eselon III dan IV Kabupaten Sleman, 11
September 2001, hlm. 14.

E. Sumber Terbitan Pemerintah


1
Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip, pasal 6.

F. Sumber Terbitan Organisasi


1
Developing and Oprating a Records retention Programme, ARMA, 1986, hlm. 52.

G. Sumber Lisan
1
Wawancara dengan Mudjono NA, tanggal 13 Oktober 2003 di Kantor Kepatihan
Yogyakarta.
Lampiran Contoh penulisan daftar pustaka
A. Contoh penulisan daftar pustaka dari buku

Nama pengarang [atau editor]. Tahun terbit. Judul buku. Tempat terbit:Nama
penerbit. Jumlah halaman

1. Buku dengan pengarang

Altieri, M.A. and C.I. Nicholls. 2004. Biodiversity and Pest Management
in Agroecosystem. Second Edition. New York: Food Product Press. 236 hal.

Santosa. 2005. Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 Dalam Bidang
Teknik dan Pertanian. Yogyakarta. Andi. 153 hal.

2. Buku dengan lembaga atau organisasi sebagai pengarang

[Depdikbud] Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa. 1991. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Ed ke 2. Jakarta: Balai Pustaka. 70 hal

[PPs Unand] Program Pascasarjana Universitas Andalas. 1997. Pedoman Penulisan


Proposal Penelitian dan Tesis. Padang. PPs Unand. 71 hal.

[BPS] Biro Pusat Statistik. 1991. Neraca Bahan Makanan. Jakarta. 114 hal.

3. Buku terjemahan tanpa editor

Deshmukh, 1. 1992. Ekologi dan Biology Tropika. Kartawinata, K. dan Mihardja, S,


penerjemah .............. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia. Terjemahan dari: Ecology
and Tropical Biology. 520 hal.

Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crops in Indonesia. Laan, P.A. van der, penerjemah.
Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. Terjemahan dari: De Plagen van de
Cultuurgewassen in Indonesie.701 p.

4. Buku terjemahan dengan editor

Odum, E.P. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Samingan, T., penerjemah; Srigandono, B.,
penyunting. Yogyakarta: UGM Press. Terjemahan dari: Fundamental of Ecology.
697 hal.

5. Buku dengan volume

Sing, P and R. F. Moore. 1985. Handbook of Insect Rering. Volume 11.


Tokyo. Elsevier. 514 p.

6. Bab atau bagian dari buku dengan pengarang yang berbeda-beda dan disertai editor

Kostermans, A.J.G.H., S. Wirjahardja and R.J Dekker. 1987. The Weeds:


description, ecology and control. Dalam Soerjani, M., Kostermans, A.J.G.H. and
Tjitrosoepomo, G., editor. Weed of Rice in Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. hal.
24-566.

Nentwig, W. 1998. Weedy plant spesies and their beneficial arthropod: potential for
manipulation in field crops. In Pickett, CH. and Bugg, R.L., editor.
Enhancing Biological Control. Los Angeles: University of California Press. pp.
49-72

Yamada, T. And K. Okamura. 1996. Germplasm Coservation. In Mckersic, B.D. and


Brown, D.C.W., editor. Biotechnology and the Improvement of forage legumes .
Wallingford, UK. CAB International. pp. 43-60.

B. Contoh penulisan daftar pustaka dari prosiding

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul artikel. Dalam Nama editor. Judul publikasi atau
nama pertemuan ilmiah atau keduanya. Tempat pertemuan, Tanggal Pertemuan.
Tempat terbit. Nama penerbit. Halaman artikel.

1. Artikel

Herlinda, S., D.S. Kandowangko., I.W. Winasa dan A. Rauf. 2000. Fauna Artropoda
Penghuni Habitat Pinggiran di Ekosistem Persawahan. Dalam Keanekaragaman
Hayati Artropoda pada Sistem Produksi Pertanian. Prosiding Simposium;
Cipayung 16-18 Oktober 2000. Bogor. Perhimpunan Entomologi
Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia. Hal 163-173.

Mulyani, R.B., Syahrudin, Agustina dan S. Anshari. 2004. Aplikasi Mikoriza


Vesikular Arbuskular pada Tumpang Sari Kacang Panjang - Jagung terhadap
Intensitas Penyakit Layu Sklerotium di Lahan Gambut. Dalam Lokakarya
Penanganan Kawasan Eks Proyek Lahan Gambut (PLG) Sejuta hektar di
Kalimantan Tengah dan Seminar Hasil Penelitian Bidang Ilmu-ilmu Pertanian;
Palangkaraya 26-28 Juli 2004. Palangkaraya. Fakultas Pertanian Universitas
Palangkaraya. Hal 148-158.

C. Contoh penulisan daftar pustaka dari skripsi, tesis, disertasi

Nama pengarang. Tahun terbit. Judul Jenis publikasi. Tempat institusi. Nama institusi
yang tenganugralikan gelar. Jumlah halaman.

Petri, V.E. 2003. Pengaruh Pemberian Kascing Super Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Gambir (Uncaria gambir Roxb) Muda. [Skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian.
Universitas Andalas. 42 hal.

Yaherwandi. 2005. Keanekaragaman Hymenoptera Parasitoid pada Beberapa Tipe


Lanskap Pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) Cianjur, Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat [Disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
112 hal.

Yuni E. 2004. Aplikasi Mistblower dan Engine Powered Sprayer untuk Penyemprotan
Tanaman Perkebunan [Tesis]. Padang. Program Pascasarjana Universitas Andalas.
120 hal.

D. Contoh penulisan daftar pustaka dari surat kabar

1. Tanpa pengarang:

Media Indonesia. 12 Juni 2013. Kandidat Reformis Cabut Pencalonan: 12 (kolom 1-


7).
2. Dengan pengarang:

Nama pengarang. Tanggal bulan tahun terbit. Judul. Nama surat kabar: Nomor
Halaman dan nomor kolom.

Anwar A, 20 Maret 2005. Andaleh, Jangan Sampai Dibiarkan Punah! Padang Ekspres:
14 (kolom 3-7).

E. Contoh penulisan daftar pustaka dari publikasi elektronik

Nama pengarang, Tahun penerbitan. Judul artikel. Alamat website yang ada
identitas lembaga yang relevan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses]

1. Artikel jurnal online:

Lenoir, L. 2003. Response of the foraging behaviour of red wood ants (Formica rufa
group) to exclusion from trees. Agricultural and Forest Entomology 5(3), 183-
189, http://www.blackwell-synergy.com/links/doi/10.1046/j.1461-
9563.2003.00176.x/full/. [diakses 10 September 2003]

Umara, F. 2009. Fluktuasi Suhu Udara dan Trend Variasi Curah hujan Rata-rata di
atas 100 mm di Beberapa Wilayah Indonesia. Buletin Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika Jakarta. Vol.V No.3: 309-322, http://www.bmg.iklim.go.id [diakses
10 Juni 2007].

2. E-book online:

Eck, D.J. 2002. Introduction To Programming Using Java, 3rd edn.


OOPWeb.com, http://www.oopweb.com/Java/Documents/IntroTo
ProgrammingUsingJava/VolumeFrames.html. [diakses 26 February 2004]

3. Artikel dalam publikasi online suatu organisasi:

Arch, A. dan C. Letourneau. 2002, Auxiliary Benefits of Accessible Web Design.


Dalam W3C Web Accessibility initiative,
http://www.w3.org/WAI/bcase/benefits.html. [diakses 26 February 2004]

4. Dokument dalam publikasi online suatu organisasi:

Greenpeace n.d., The future is GE free,


http://www.greenpeace.org.au/ge/farming/canola.html. [viewed 28 September
2005]
Lampiran Contoh penulisan kutipan langsung
Berikut ini akan diuraikan bagaimana kesepahaman umum tentang cara mengutip
yang baik dan benar berdasar tata bahasa Indonesia yang harus dipenuhi.

1) Pengutipan Kalimat-kalimat Pendek

Kutipan terhadap kalimat-kalimat pendek maksudnya adalah pengutipan terhadap


satu kalimat yang relatif pendek dari karya orang lain. Dalam hal ini tidak ada aturan pasti
tentang panjang kalimat yang dapat dikatakan pendek, tetapi mungkin dapat disepakati paling
banyak tiga atau empat baris. Pada kasus kutipan pendek ini, penulis dapat menggunakan tanda
kutipan ganda pada awal dan akhir kutipan dan ditempatkan pada teks sama dengan teks asli
penulis, kemudian menulis dengan jelas sumber (nama) penulis aslinya sesuai dengan sistim
referensi yang dipakai (lihat Contoh pada Kotak 1.).

Kotak 1. Contoh Pengutipan Kalimat Pendek

Pendekatan Kebutuhan Pokok mempunyai dimensi internasional karena peranan


bantuan asing dan perdagangan luar negeri dirasakan penting untuk mempercepat pemenuhan
kebutuhan pokok. Berkaitan dengan hal tersebut, menurut Syahrir (1980, hal.
35) ”Dalam membahas Konsep Kebutuhan Pokok ini setidaknya harus dibicarakan lebih dulu
pendefinisiannya, metodologi dan pengukurannya serta persoalan sektoral dan antar sektoral.”

Kalimat pertama (Pendekatan ... pokok) adalah kalimat dengan penggunaan kata-kata
sendiri dari penulis, sedangkan pada kalimat kedua penulis menguraikan kutipan yang
diambil sepenuhnya dari kalimat asli diuraikan oleh Syahrir dalam buku yang ditulisnya
Tahun 1980 pada halaman 35. Penulisan nomor halaman buku, bersifat disarankan pada bentuk-
bentuk kutipan sepenuhnya yang diambil dari penulis asli untuk menghilangkan indikasi plagiat
dalam penulisan ilmiah.

2) Pengutipan Kalimat-kalimat Panjang

Suatu karya ilmiah yang baik, termasuk Skripsi program sarjana, sebaiknya menghindari
pengutipan kalimat yang panjangnya lebih dari empat baris kalimat asli karya ilmiah orang lain.
Apabila terpaksa untuk dilakukan maka cara pengutipan langsung terhadap kalimat yang
panjang (lebih dari empat baris), sebaiknya tidak diletakkan sama dengan teks dan tidak dalam
tanda kutip, tetapi harus dibuat dalam spasi lebih rapat dibanding teks dan harus diletakkan
pada alenia baru yang seluruh isinya masuk kedalam dari marjin kiri. Selanjutnya, penulis
(pengutip) diharap dapat membuat kalimat pengantar sendiri dengan baik terhadap apa yang akan
dikutipnya dan diakhir kalimat ditutup dengan tanda (:) titik dua (lihat contoh pada Kotak 2).
Kotak 2. Contoh pengutipan kalimat panjang

Ketahanan pangan pada tingkat rumah tangga adalah suatu target menyelesaikan
masalah kemiskinan yang bisa dikatakan jangka pendek. Terkait dengan ini, Pabinru dan Saliem
(1993) menyampaikan salah satu point kesimpulannya tentang masalah kecukupan dan
ketahanan pangan di Indonesia sebagai berikut:
Upaya meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga melalui pemenuhan
kecukupan pangan sesuai dengan standar kebutuhan merupakan upaya jangka pendek;
sasaran akhir dari semua upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan ketahanan
pangan rumah tangga adalah meningkatkan kesejahteraaan mereka melalui peningkatan
pendapatan. Dengan meningkatnya pendapatan, rumah tangga yang tergolong miskin
dapat terangkat statusnya menjadi tidak miskin menurut kriteria yang telah ditetapkan,
kemudian diikuti peningkatan kesadaran terhadap aspek gizi. Kesadaran masyarakat
terhadap aspek gizi meliputi pemakaian dan pemilihan jenis pangan, cara pengolahan
dan kandungan gizi dari berbagai jenis pangan yang dikonsumsi (Pabinru dan Saliem,
1993: hal 43).

Kalimat pertama adalah kalimat pengantar yang dibuat sendiri oleh penulis,
sedangkan kalimat selanjutnya yang diketik lebih rapat, dengan huruf lebih kecil dan tanpa diberi
tanda kutip adalah kalimat penuh yang aslinya dikutip dari tulisan Pabinru dan Saliem pada tahun
1993 pada halaman 43. Seperti halnya pada pengutipan kalimat pendek, pada kalimat panjang
sangat disarankan untuk menuliskan nomor halaman dimana kalimat tersebut ada pada
karangan aslinya.
Selanjutnya, pada kondisi dimana penulis ingin memberi penekanan pada suatu
kutipan langsung yang panjang dari sumber asli, maka sejumlah teknik pengutipan dari
kalimat panjang berikut dapat dilakukan, yaitu: metoda elipsis, metoda interpolasi, dan beberapa
metoda khusus pada konteks tertentu.

3) Metode elipsis

Untuk menghindari kutipan panjang yang sama sekali tidak relevan dengan apa yang
sedang ditulis oleh penulis, atau penulis merasa perlu mengambil bagian-bagian penting dari
suatu uraian kalimat yang panjang dari karangan asli, maka seorang penulis dapat menghilangkan
bagian-bagian tertentu dari kalimat panjang yang dikutipnya. Dalam Kotak 3. di bawah ini
terlihat bahwa penulis telah melakukan elipsi dengan membuat potongan kalimat yang
menurutnya tidak perlu diuraikan untuk kepentingan tulisannya sendiri, yaitu dengan
menggantikan potongan kalimat tersebut dengan tanda tiga titik ( ... ) atau elipsi setelah kata
teori pembangunan.
Kotak 3. Contoh metoda elipsis dalam pengutipan kalimat panjang

(1) Kutipan kalimat panjang dari tulisan asli:

Kebutuhan Pokok belum diakui sebagai suatu teori pembangunan. Perdebatan


dengan menggunakan argumen-argumen yang bersifat falsafati, semantik maupun
definisi dapat berkembang menjadi perdebatan tak berujung. Ketimbang
demikian, saya akan berargumen bahwa dibandingkan dengan teori pertumbuhan
ekonomi maupun teori distribusi pendapatan beserta ukuran-ukurannya (apakah
dengan optimalitas Pareto, Indeks Gini dan sebagainya) konsep Kebutuhan Pokok
belum cukup dibahas sebagai teori dalam kepustakaan pembangunan (Syahrir 1986,
hal 35)

(2) Kutipan kalimat panjang setelah di-elipsis:

Kebutuhan Pokok belum diakui sebagai suatu teori pembangunan ... dibandingkan
dengan teori pertumbuhan ekonomi maupun teori distribusi pendapatan beserta
ukuran-ukurannya (apakah dengan optimalitas Pareto, Indeks Gini dan
sebagainya) konsep Kebutuhan Pokok belum cukup dibahas sebagai teori dalam
kepustakaan pembangunan (Syahrir
1986,
hal 35)
Penggunaan elipsis dapat terjadi baik pada bagian awal paragraf (kalimat), bagian tengah
ataupun bagian akhir kalimat. Hanya saja, harus dicermati oleh penulis yang menggunakan elipsis
dalam pengutipan untuk tidak mengubah makna dari teks aslinya.

4) Metode interpolasi

Metode interpolasi artinya melakukan penyisipan kata sendiri oleh pengutip dalam upaya
untuk memperjelas, mempertegas ataupun mengoreksi pengetikan asli yang dikutipnya tanpa
menghilangkan atau mengaburkan makna asli dari penulisnya. Secara teknis, interpolasi
atau penyisipan kata harus diletakkan pada tanda kurung persegi [...], bukan tanda kurung
parentheses (...), ataupun kurung kurawal {...}. Ada tiga bentuk interpolasi yang biasa
dilakukan dalam penulisan ilmiah; (a) penggunaan sic untuk sebuah koreksi terhadap kesalahan
kata pada kalimat asli, (b) penggunaan komentar pada kata yang dipakai dalam kalimat asli, dan
(c) penggunaan antecedent atau kata penjelas pada kata yang dipakai dalam kalimat asli.

Kotak 4. Contoh penggunaan [sic] dalam pengutipan kalimat panjang

Cara lain penghitungan manfaat penguasaan [sic] adalah menentukan “rate of return”
atau nilai r dengan membuat nilai PVb sama dengan nol. Pengusahaan akan
memberikan manfaat jika “rate of return” tersebut lebih tinggi daripada tingkat bunga
yang berlaku. (Reksohadiprojo dan Pradono 1998, hal 53)
Menyisipkan kata [sic] setelah kata penguasaan menunjukkan bahwa penulis (pengutip)
melihat ada kemungkinan kesalahan penggunaan/pengetikan kata penguasaan yang mungkin
seharusnya adalah pengusahaan.

Kotak 5. Contoh penggunaan [komentar] dalam kutipan kalimat panjang1

Although there are many different versions of neoliberalism, it most commonly means
support of "market deregulation, state decentralization, and reduced state [or political]
intervention into economic affairs" (Campbell and Pedersen 2001, hal 1)

Menyisipkan kata [or political] setelah kata reduced state, menunjukkan penambahan
pemahaman dari penulis (pengutip) setelah kata reduced state yang menurutnya penting
untuk ditambahkan untuk menekankan makna kata-kata sebelumnya yang dipakai oleh
penulis asli.

1
Contoh dikutip dari Kirchy, Kleinman and Autry. 2008. Agaist Free Markets, Against
Science? Regulating the Socio-Economic Effects of Biotechnology. Rural Sociology 73(2):
pp147-179.

Kotak 6. Contoh penambahan [antesenden] dalam pengutipan kalimat panjang

Kedua-duanya [model Arthur Lewis dan model Harrod-Domar] sama-sama mencoba


membangun suatu model pertumbuhan ekonomi akan mengikuti jalan optimal (an
optimal path) dalam dua sektor ekonomi; pertanian dan industri (diartikan oleh Lewis
sebagai sektor kapitalis) (Syahrir 1986, hal 11)

Antesenden [model Arthur Lewis dan model Harrod-Domar] ditambahkan oleh


penulis (pengutip) setelah kata Kedua-duanya, menunjukkan bahwa penulis bermaksud
memperjelas kutipannya terhadap penggunaan kata kedua-duanya pada tulisan aslinya, sehingga
pembaca secara langsung dapat mengetahui siapa yang dimaksud dengan kata yang dipakai
penulis asli tersebut. Karena memang penulis asli (Syahrir) pada kalimat sebelumnya sedang
membahas kedua model tersebut.
Lampiran Contoh penulisan kutipan tidak langsung atau parafrase
Contoh Penulisan Parafrase
Kalimat asli (terjemahan): (Booth et al., 2005, hal. 203)

Sangatlah pelik untuk mendefinisikan plagiasi saat kalian melakukan ringkasan atau
parafrase. Keduanya memang berbeda, tetapi batas-batas parafrase dan ringkasan sangatlah
tipis sehingga kalian tidak menyadari jika kalian berpindah dari melakukan parafrase menjadi
meringkas, kemudian berpindah ke melakukan plagiasi. Apapun tujuanmu, parafrase yang sangat
mirip dengan naskah asli dianggap sebagai melakukan plagiasi, meskipun kalian telah
menuliskan sumbernya.
Kalimat parafrase yang masih plagiasi

Sangatlah sulit untuk mendefinisikan plagiasi saat ringkasan dan parafrase terlibat
didalamnya, karena meskipun mereka berbeda, batas-batas keduanya sangatlah samar, dan seorang
penulis mungkin tidak mengetahui kapan ia melakukan ringkasan, parafrase atau
plagiasi. Meski demikian, parafrase yang sangat dekat dengan sumbernya diperhitungkan
sebagai hasil plagiasi, meskipun sumber aslinya dicantumkan disana (Booth et al., 2005, hal.
203).
Kalimat parafrase yang berada antara plagiasi dan yang tidak

Sangatlah sulit untuk membedakan antara ringkasan, parafrase dan plagiasi. Kalian
berisiko melakukan plagiasi jika kalian melakukan parafrase yang sangat mirip, meskipun kalian
tidak bermaksud untuk melakukan plagiasi dan mencantumkan sumber naskah
aslinya (Booth et al., 2005, hal. 203).
Kalimat parafrase yang lebih baik dan dapat diterima

Menurut Booth, Colomb, dan Williams (2005), penulis terkadang melakukan plagiasi tanpa
mereka sadari karena mereka mengira melakukan ringkasan, saat mereka melakukan parafrase yang
terlalu mirip dengan naskah asli, suatu aktifitas yang disebut plagiasi.
Bahkan saat aktifitas tersebut dilakukan dengan tidak sengaja dan sumber pustakanyapun dituliskan
(hal. 203).

Anda mungkin juga menyukai