Aeroponik merupakan sistem budidaya tanaman yang menggunakan media udara sehingga bagi
penggemar sayuran yang tidak memungkinkan penggunaan media tanah maupun air (hidroponik)
merupakan jawaban yang tepat karena nutrisi sebagai penganti unsur hara tanah terbuat dari bahan
organik yang penggunaannya dilakukan dengan sistem pengabutan. Seperti halnya dalam budidaya
yang lain, pada sistem aeroponik juga memerlukan persyaratan faktor lingkungan tertentu yaitu
temperatur, kelembaban, kadar ph dan ketersediaan nutrisi.
Pada Proyek Akhir ini dibuat suatu alat untuk melakukan monitoring faktor ingkungan tersebut
sekaligus melakukan pengendalian jika faktor lingkungan berada di luar batas-batas persyaratan
sistem akan mengembalikan ke dalam batas-batas faktor lingkungan secara otomatis. Sistem ini
menggunakan sensor DHT11 untuk memonitor tempertur dan kelembaban, sensor ph digital, dan
sensor ketinggian permukaan (ketersediaan) larutan nutrisi. Sedangkan sebagai kendali utama
menggunakan arduino. Mega2560, yang dilengkapi dengan modul WiFI esp8266 untuk mengirimkan
data hasil monitoring maupun notifikasi ke smart phone yang sudah terinstal aplikasi monitorong di
atas platform Blynk. Sebagai backup, untuk monitoring sistem dilengkapi pula dengan LCD 16 x 2.
Dari hasil pengujian yang dilakukan secara fungsional, sistem mampu melakukan monitoring dan
pengendalian secara otomatis sesuai yang ddirencanakan. Adapun akurasi hasil pengukuran faktor
lingkungan : temperatur 99,65%, kelembaban 91,3%,, kadar ph 98,4%, dan ketinggian larutan nutrisi
94,98%.
Abstract
Aeroponics is a future agricultural system, this is because the process of planting can be done
anywhere without using a large area. For a organic vegetables entushiast, planted a vegetable plant
using aeroponic method is the right answer because nutrition that used to substitute the nutrient from
soil does not contain organic ingredients. In addition, a clean environment and sterile planting media
is a guarantee to not use any pesticides. The average planting time that required for plant in the
aeroponic method takes 3 weeks due to the requirements of the environmental factors of each
vegetable planted by the aeroponic method.
In this Final Project will make a device that is integrated with microcontroller Mega2560, which
can do the process of observing and controlling of environmental factors that determine the final
result of the vegetable plant that being planted on the aeroponic method. The process of designing a
tool will use 3 types of sensors for the process of observing the humidity level, temperature, pH level
of nutrient solution, and the height of the nutrient solution in the storage tank. The results of the
observation process will be displayed into a monitoring application that built on a mobile application
called Blynk to facilitate the observation process. If there is an incorrect value that are not in the range
of values that listed in environmental factors, then the control process can adjust the value by
components that have been adjusted to the form of control.
From the results of the tests conducted, it was pointed out that the device that have been built
could do observations process on environmental factors with a total accuracy of the sensor readings
of around 96.09%. The results of the appearance of the data on the LCD and the observation
application built on the Blynk platform have no different readings. The control process carried out
can maintain the requirements of environmental factors according to the existing range. The planting
time is only takes 2 weeks from the seeds until plants ready to harvest.
1. Pendahuluan
Kelembaban
Faktor lingkungan kedua yang
menjadi penunjang dalam pertumbuhan
sayuran adalah kelembaban. Umumnya
untuk tanaman sayuran memerlukan
kelembaban sekitar 80%[21]. Pada
budidaya sayuran sawi dengan permintaan
tingkat kelembaban berkisar antara 80 – 90
%[7]. Jika tingkat kelembaban dibawah
80% akan menyebabkan tanaman cepat
layu dikarenakan proses transpirasi lebih
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.1 April 2019 | Page 228
80
Gambar 4.5 Grafik Hasil Pengujian Sensor
Ketinggian Larutan Nutrisi 70
21:00 22:00 23:00 00:00 01:00 02:00 03:00
Perbandingan Hasil Waktu
30
Ketinggian Larutan Nutrisi (cm)
20 DHT22 Higrometer
10
0 Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Hasil
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Bacaan Pengukuran Temperatur
Siklus Kerja Ke -
Perbandingan Hasil
Sensor Ultrasonik Penggaris 29,5
Nilai Temperatur (℃)
29
28,5
4.3.1 Pengujian Sensor Temperatur dan
28
Kelembaban 27,5
Dalam pengujian keakuratan nilai 21:00 22:00 23:00 00:00 01:00 02:00 03:00
kelembaban dan suhu udara, hasil Waktu
pengukuran oleh sensor DHT22 di
bandingkan dengan alat ukur analog bernama DHT22 Higrometer
ISSN : 2442-5826 e-Proceeding of Applied Science : Vol.5, No.1 April 2019 | Page 233
Daftar Pustaka
Hendra, Heru Agus., Bertanam Sayuran
[1] Hidroponik ala Paktani Hydofarm,
Jakarta, 2014
[2] Setiawan, Hendra., Kiat Sukses
Budidaya Cabai Hidroponik,
Yogyakarta, 2017
[3] Alviani, Puput., Bertanam Hidroponik
untuk pemula, Jakarta, 2015
[4] Firmansyah, Dhony., 4 Cermin Flora,
Penerbit Gramedia, Jakarta, 2011
[5] Linga, Pinus., Hidroponik : Bercocok
Tanam Tanpa Tanah, Niaga Swadaya,
1984
[6] Liferdi L., Cahyo Saparinto. Vertikultur
Tanaman Sayur, Penebar Swadaya
Group, 2016
[7] Sutanto, Teguh,. Rahasia Sukses
Budidaya Tanaman Dengan Metode
Hidroponik, Bibit Publisher, 2015
[8] Istiqomah, Siti,. Menanam Hidroponik,
Azka Press
[9] Tim Penulis PS, Agribisnis Tanaman
Sayur, Niaga Swadaya
[10] Pracaya, Bertanam Sayuran Organik Di
Kebun, Pot, dan Polibag, Penebar
Swadaya, Jakarta, 2007