Anda di halaman 1dari 3

KASUS

MATA PELATIHAN : AKUNTABILITAS

A. Pendahuluan
Saat ini, masyarakat sangat mendambakan kualitas pelayanan
publik yang prima dari pemerintah. Reformasi pelayanan publik menjadi
sesuatu yang urgen untuk memberikan hak kepada warga negara atas
apa-apa yang seharusnya mereka terima sebagai warga negara.
Pelayanan publik di Indonesia sudah selayaknya di ubah. Salah satu
indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik
yakni adanya akuntabilitas aparatur pemerintah dalam menjalankan
tugasnya. Namun hal tersebut tidaklah cukup, wawasan mengenai etika
dan moralitas perlu ditanamkan dalam diri aparat birokrasi dalam
menjalankan tugasnya.
Etika Birokrasi sering di arahkan dalam mewujudkan aparatur yang
bersih dan berwibawa. Kecenderungan atau gejala yang timbul dewasa ini
banyak aparat birokrasi dalam pelaksanaan tugasnya sering melanggar
aturan main yang telah ditetapkan. Etika Birokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan sangat terkait dengan moralitas dan mentalitas aparat
birokrasi dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan itu sendiri yang
tercermin lewat fungsi pokok pemerintahan,yaitu fungsi pelayanan, fungsi
pengaturan atau regulasi dan fungsi pemberdayaan masyarakat. Jadi,
berbicara tentang Etika Birokrasi berarti kita berbicara tentang bagaimana
aparat Birokrasi tersebut dalam melaksanakan fungsi tugasnya sesuai
dengan ketentuan aturan yang seharusnya dan semestinya, yang pantas
untuk dilakukan dan yang sewajarnya dimana telah ditentukan atau diatur
untuk ditaati dilaksanakan.
Masyarakat akan selalu mendambakan kinerja aparaturnya yang
baik. Sehingga timbul adanya kepercayaan masyarakat kepada pelayanan
publik yang diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu diharapkan agar
para aparatur Birokrasi bekerja dengan adanya akuntabilitas
(pertanggungjawaban) kepada publik. Untuk membatasi perilaku aparatur
negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya, maka di perlukan etika
birokrasi yang mengiringi tindakan akuntabilitas (pertanggungjawaban)
para birokrat dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

B. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah ukuran yang menunjukan apakah aktivitas
birokrasi publik atau pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah
sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh rakyat dan apakah
pelayanan publik tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan raktat
sesungguhnya. Norma dan etika pelayanan yang berkembang dalam
masyarakat tersebut di antaranya meliputi: transparansi pelayanan, prinsip
keadilan, jaminan penegakan hukum, hak asasi manusia, dan orentasi
pelayanan yang dikembangkan terhadap masyarakat.
Aparat birokrasi dalam pengimplementasian kebijakan seringkali masih
menerapkan standar nilai atau norma maupun etika secara sepihak,
seperti: pemberian pelayanan yang hanya berdasarkan pada juklak
(petunjuk dan pelaksanaan), sehingga kecenderungan yang terjadi,
lemahnya komitmen aparat birokrasi untuk akuntabel terhadap
masyarakat yang dilayaninya. Salah satu faktor penyebab yang
menjadikan rendahnya tingkat akuntabilitas birokrasi adalah terlalu
amannya proses indoktrinasi kultur birokrasi yang mengarahkan aparat
birokrasi untuk selalu melihat ke atas. Selama ini aparat birokrasi telah
terbiasa lebih mementingkan kepentingan pimpinan daripada kepentingan
masyarakat pengguna jasa. Birokrasi tidak pernah merasa bertanggung
jawab kepada publik, melainkan bertanggung jawab kepada pimpinan
atau atasannya.
Akuntabilitas atau pertanggungjawaban juga dapat diartikan sebagai
proses antar pribadi yang menyangkut tindakan, perbuatan atau
keputusan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, sehingga
dapat menerima hak dan wewenang tertentu berikut sanksi yang menjadi
konsekuensinya.

C. Pentingnya Etika Birokrasi dalam Akuntabilitas Pelayanan Publik


Dalam mewujudkan upaya pemerintah dalam peningkatan kualitas
pelayanan publik, akuntabilitas dan responsivitas sangat diperlukan.
Namun, pelaksananan tersebut tidak lepas dari adanya Sebagai
organisasi publik yang misi utamanya adalah mengakomodasi
kepentingan publik (publik interst) dan melaksanakan urusan publik (publik
affairs), aparatur negara atau aparat birokrasi publik pada umumnya
menempati posisi yang sangat strategis d dalam pelaksanaan pelayanan
publik. Penerapan akuntabilitas yang berlandaskan penerapan etika
birokrasi yang dilakukan para birokrat akan mempermudah implementasi
dari kebijakan pemerintah dalam usaha membangun pertumbuhan
ekonomi.
Akuntabilitas atau pertanggungjawaban etika birokrasi yang secara
baik dijalankan para birokrat, akan mengandung nilai positif terhadap
pelaksanaan tugas para birokrat. Sebagai pertimbangan moral
dipergunakan untuk memenuhi pembenaran atas suatu arah tindakan
para birokrat pelaksana kebijakan. Pertanggungjawaban etis yang
dilakukan secara tidak langsung akan mempengaruhi kondisi
perekonomian. Kebijakan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang dibuat
pemerintah,pada pelaksanaan nya menuntut pertanggungjawaban etis.
Akuntabilitas atau pertanggungjawaban etis ini akan menunjukkan
sebeberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan kegiatan dalam
implementasi kebijakan pemerintah dengan ukuran nilai-nilai atau norma
eksternal yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh para
stakeholders.
Dalam menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian
penyelenggaraan pelayanan dalam implementasi kebijakan pemerintah
dengan ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang ada di masyarakat.
Akuntabilitas diperlukan dalam pelaksanaan implementasi kebijakan. Para
birokrat hendaklah menerapkan akuntabilitas sesuai dengan kaidah etika
birokrasi yang sudah menjadi ketetapan. Sehingga pertanggung jawaban
etis dapat terwujud. Sebagai pertimbangan moral yang dipergunakan
untuk memenuhi pembenaran atas suatu arah tindakan para birokrat
pelaksana kebijakan

D. Pertanyaan Kasus
Sudah selayaknya para aparatur negara dalam menjalankan tugas
dan fungsinya harus memenuhi kriteria akuntabilitas yang baik melalui
etika birokrasi (nilai dan norma-norma baik yang diyakini para
aparaturnya). Oleh karena itu, dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan
kasus sebagai berikut.
1. Bagaimana, mengelola pelayanan publik, agar dapat berjalan secara
prima?
2. Bagaimana meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada aparatur
birokrat sebagai pelayan publik?
3. Bagaimana menurunkan tindakan penyelewengan seperti: korupsi, dan
penyuapan?
4. Bagaimana menciptakan birokrasi yang: jujur, adil, transparan, dan
akuntabel?
5. Melakukan analisa dari film pendek baik film pendek (wajib) dari MOOC
LAN RI maupun film pendek dari fasilitator dengan link
https://youtu.be/uRd41fJKX-A
6. Hasil analisa saudara dituangkan ke dalam laporan individu (tidak ada
ketentuan format laporan individu).
7. Batas waktu penyerahan laporan individu masing-masing pembelajaran nilai-
nilai dasar ANEKA ini paling lambat 1 (satu) hari setelah pembelajaran
masing-masing nilai dasar tersebut dan langsung akan diperiksa serta dinilai
oleh fasilitator.

@@@@@ Selamat Mengerjakan dan Sukses Selalu @@@@@

Anda mungkin juga menyukai