Tujuan praktikum :
Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis kation dan anion dalam suatu sampel dengan
metode analisa kualitatif.
Latar belakang :
Analisa kimia merupakan suatu penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mengidentifikasi
persenyawaan atau campuran dalam suatu sampel. Dalam imia analisis, ada dua bidang analisis
yang dilakukan yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas
tentang identifikasi zat-zat, urusannya adalah mengidentifikasi adanya unsur atau senyawa
tertentu dalam suatu sampel, sedang kan analisis kuantitatif berkaitan dengan penetapan berapa
banyak suatu zat yang terkandung dalam suatu sampel. ( A.L Underwood:1993 )
Analisa kualitatif dilakukan untuk mengidentifikasi anion dan kation dalam suatu sampel dengan
melalui suatu uji spesifik dengan zat/pereaksi tertentu.
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi
kering dilakukan untuk zat-zat padat dan reaksi basah digunakan untuk larutan.Reaksi kering
dilakukan dalam keadaan kering yaitu dengan pemanasan,uji pipa tiup,uji nyala, uji spektroskopi
dan uji manik. Sedangkan reaksi basah adalah uji dengan zat-zat dalam larutan yang berlangsung
dengan terbentuknya endapan dengan pembebasan gas dan perubahan warna .Sebagian besar
analisa kualitatif dilakukan dengan cara basah (G. Syehla: 1985 )
Kation diklasifikasikan menjadi 5 golongan berdasarkan reaksi kation tersebut terhadap reagen-
reagen teretentu.Pada umumnya reagen yang digunakan untuk klasifikasi kation tersebut adalah
asam klorida,hydrogen sulfide,ammonium sulfide dan ammonium karbonat.
MenurutG. Svehla ( 1985 ) Kelima golongan kation beseerta ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
Anion merupakan ion yang muatan totalnya negative akibat adanya kenaikan jumlah elektron.
Misalnya ion klorin (Cl) akan mendapat satu tambahan elektron membentuk Cl-. Garam dapur
( Na Cl) disebut senyawa ionic ( ion Compound ) karena dibentuk dari kation dan anion. Suatu
atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron, antara lain : Mg2+,Fe2+,S2-,
N3-,Na+ dan Cl-. Ion ini disebut ion monoatomic karena terdiri dari satu atom.
Untuk mendeteksi anion, metode yang digunakan tidak sistematis seperti yang digunakan untuk
mendeteksi kation. Pemisahan anion-anion golongan utama tergantung pada kelarutan garam
pelarutnya. Skema identifikasi anion bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk
dalam lebih dari satu sub golongan. Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu
dalam bentuk senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam natrium lebih mudah larut
dalam karbonat dari logam-logam berat yang sukar larut dalam air,sehingga apabila zat yang
dianalisa sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak
soda, kemudian dipisahkan dengan endapan yang mengganguu tersebut ( Anonim,2011)
1. Golongan Sulfat : SO4 2-,SO3 2-,PO4 2-,Cr2O4 2-,BO3 3-,AsO4 2-,AsO3 3-, anion-
anion ini mengendap denga Ba dalam suasana basa.
2. Golongan Halida : Cl,Br,I,S. Anion ini mengendap dengan Ag+ dalam suasana asam
( HNO3)
3. Golongan nitrat : NO3-,NO2-,C2H3O2-. Semua garam dari golongan ini larut
NO2-,NO3-,CH3COO-.
1. Kelas A :
a. Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer.Karbonat,
bikarbonat,sulfit, tiosulfat,sulfide, nitrit, hipoklorit,sianida dan sianat.
b. Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.
2. Kelas B :
a. Reaksi pengendapan
sulfat,peroksodisulfat,fosfat,fosfit,hipofosfit,arsenat,arsenit,kromat,dikromat,
silikat,heksafluorosilikat,salisilat, benzoate dan suksinat.
b. Oksidasi dan reduksi dalam larutan.