Anda di halaman 1dari 23

LAMPIRAN

PERATURAN BUPATI PACITAN


NOMOR 10 TAHUN 2019
TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI PASCABENCANA KABUPATEN PACITAN TAHUN 2019.

PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL REHABILITASI DAN


REKONSTRUKSI PASCABENCANA KABUPATEN PACITAN TAHUN 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana merupakan bagian dari


penyelenggaraan penanggulangan bencana yang memerlukan proses
penilaian atas kerusakan dan kerugian serta kebutuhan yang bersifat
komprehensif baik aspek fisik m a u p u n aspek kemanusiaan. Seluruh upaya
pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan dengan prinsip dasar
membangun yang lebih baik (buUd back better) dan pengurangan resiko
bencana (disaster risk reduction] sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala
BNPB Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pedoman U m u m Rehabilitasi dan
Rekonstruksi.
Dalam rangka implementasi Rencana Aksi Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana banjir dan tanah longsor dampak Siklon
Cempaka d i Pacitan khususnya pada sektor perumahan, perlu disusun
petunjuk teknis Bantuan Sosial Pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana sebagai acuan u n t u k pelaksanaan para pihak yang
berkepentingan, seperti masyarakat terdampak, pemerintah daerah, maupun
pihak lain yang akan membantu terlaksananya Bantuan Sosial
penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi.

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Penyusunan Petunjuk teknis i n i dimaksudkan sebagai acuan yang
dapat memberikan pemahaman dan persepsi yang sama sekaligus menjadi
penjabaran dari Pedoman U m u m pada penyelenggaraan Bantuan Sosial
pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Kabupaten
Pacitan TA. 2019.

2. Tujuan
Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis i n i u n t u k menjamin
ketertiban dan kelancaran pelaksanaan kegiatan serta memastikan
tercapainya tujuan kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana secara efektif, efisien, akuntabel dan sesuai dengan
ketentuan/ peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Obyek Kegiatan
Rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana t a h u n 2019 dipergunakan
u n t u k pembangunan dan/atau penyempumaan bangunan rumah baik
dilakukan secara ex-situ (relokasi) m a u p u n in-situ yang telah ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Pacitan Nomor 97 Tahun 2018 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pacitan
Tahun Anggaran 2019.
C. Ruang Lingkup
Petunjuk Teknis i n i mengatur pelaksanaan kegiatan bantuan sosial
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Kabupaten Pacitan TA. 2019,
yang terdiri dari:
a. BAB I : Pendahuluan
b. BAB I I : Persiapan Pelaksanaan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana.
c. BAB III: Verifikasi Data Penerima Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana.
d. BAB IV: Pendampingan dan Pelaksanaan.
e. BAB V : Pelaksanaan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana.
f. BAB VI: Evaluasi dan Monitoring.
g. B A B V I I : Penutup
BAB II
PERSIAPAN PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI PASCABENCANA

Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana


pada prinsipnya adalah upaya mengembalikan kondisi kehidupan masyarakat
dan lingkungan hidup yang terkena bencana pada situasi yang lebih baik dari
sebelumnya. Pemulihan berupa pembangunan h u n i a n tetap (rumah) yang rusak
karena bencana sudah sepatutnya dijadikan prioritas. Sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan U m u m dan Perumahan Rakyat Nomor 7/PRT/M/2018 tentang
Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. Dan Peraturan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Nomor 4 t a h u n 2013 tentang Petunjuk Teknis
rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana Sektor Perumahan, maka u n t u k
kelancaran persiapan pelaksanaannya diatur sebagai berikut:

A. Prinsip Dasar
Prinsip dasar dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana adalah:
a. Pemerintah dan Pemerintah Daerah bersama masyarakat, bertanggung
jawab dalam penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana sektor perumahan.
b. Pemulihan khususnya h u n i a n tetap (rumah) menjadi prioritas dengan
pemanfaatan sumberdaya lokal secara maksimal.
c. Menggunakan prinsip integrasi dan sinkronisasi sumber daya secara
komprehensif termasuk aspirasi masyarakat dan pihak terkait u n t u k
mencapai efektivas dan efisien pembangunan.
d. Dilaksanakan tepat w a k t u , terencana, terpadu, koordinatif dan
berkesinambungan dengan perencanaan pembangunan daerah.

B. Sumber dana
Dalam melakukan kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana, Pemerintah Kabupaten menggunakan dana
bantuan sosial u n t u k penanggulangan bencana dari APBD Kabupaten.

C. Bentuk kegiatan
a. Pembangunan ex-situ dan in-situ.
b. Penyempumaan: rehab ringan, rehab sedang dan rehab berat.

D. Strategi
a. Penyelenggaraan bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana dengan pola pemberdayaan masyarakat (berbasis
komunitas) dirancang dengan strategi pengorganisasian masyarakat dan
bertumpu pada inisiatif dan prakarsa masyarakat dengan tidak
meninggalkan kearifan lokal dan gotong royong. Hal i n i u n t u k
membangun komunitas, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
dilokasi terdampak bencana.
b. Penyelenggaraan bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana yang menggunakan pendekatan pemberdayaan berbasis
masyarakat, agar tetap berorientasi pada pengurangan resiko bencana,
maka harus dibangun suatu sistem pendampingan masyarakat yang
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh BPBD Kabupaten Pacitan
c. Pelaksanaan bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
sektor pemukiman berdasarkan dokumen rencana aksi rehabilitasi dan
rekonstruksi Kabupaten Pacitan.
d. Memperhatikan kearifan lokal d i dalam masyarakat sesuai dengan
potensi budaya yang sudah ada.
Sasaran
Sasaran pemulihan adalah:
a. Terpenuhinya pelaksanaan pembangunan r u m a h masyarakat yang
rusak akibat bencana yang memenuhi syarat keunggulan r u m a h yang
ramah bencana.
b. Terbangunnya komunitas d i lokasi sasaran yang diharapkan mampu
menyelenggarakan rehabilitasi dan rekonstruksi pembangunan h u n i a n
tetap (Rumah).
c. Terciptanya proses interaksi antar warga dalam menanggulangi
persoalan bersama dan menumbuh kembangkan solidaritas sosiad yang
kondusif dalam membangun komunitas.

Kriterla Penerima
Kriteria penerima dana bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana adalah sebagai berikut:
a. Penduduk Kabupaten Pacitan dibuktikan dengan KTP dan KK dilegalisir
oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
b. Bersedia berswadaya dan membentuk KPBDR sebagai sarana
bermusyawarah dibuktikan dengan Surat Pemyataan bermaterai 6000.
c. Bersedia membangun sesuai standar keandalan komponen struktur
bangunan serta peningkatan kualitas bahan penutup atap, lantai dan
dinding bangunan dibuktikan dengan Surat Pemyataan bermaterai
6000.
d. Bersedia mengikuti aturan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
yang berlaku dibuktikan dengan Surat Pemyataan bermaterai 6000.
e. Keluarga yang telah kehilangan r u m a h atau rusak akibat bencana
(msak berat dan m s a k sedang) dibuktikan dengan hasil verifikasi
lapangan.
f. Mempunyai kepemilikan r u m a h yang sah dibuktikan dengan sertifikat
hak milik, HGU, surat keterangan kepala desa/lurah asli.
g. J i k a penerima memiliki lebih dari satu r u m a h , maka bantuan hanya
akan d i berikan u n t u k satu r u m a h .
h . Apabila kepala keluarga meninggal dunia, maka ahli waris hanya dapat
menerima satu hunian, walaupun ahli waris lebih dari satu orang.
i. Penerima bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi adalah
masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor akibat badai siklon
tropis cempaka yang telah ditetapkan.
j. Apabila lokasi pembangunan m m a h berada d i daerah rawan bencana,
maka penerima bantuan sosial r e k o n t m k s i bidang perumahan wajib
membuat surat pemyataan tidak akan menuntut pertanggungawaban
dalam bentuk apapun kepada Pemerintah Daeraih.
BAB III
V E R I F I K A S I DATA PENERIMA BANTUAN SOSIAL REHABILITASI DAN
REKONSTRUKSI PASCABENCANA

A. MAKSUD DAN TUJUAN V E R I F I K A S I


Bahwa dalam rangka u n t u k menetapkan penerima Bantuan Sosial
Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana diperlukan adanya verifikasi
u n t u k menetapkan calon penerima Bantuan sosial.

B. RUANG LINGKUP V E R I F I K A S I
Ruang lingkup verifikasi bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana adalah masyarakat terdampak bencana banjir dan longsor
akibat badai siklon tropis cempaka yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Bupati Pacitan Nomor 97 Tahun 2018 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pacitan Tahun Anggaran 2019.

C. PELAKSANAAN V E R I F I K A S I
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan membentuk t i m
verifikasi u n t u k melaksanakan verifikasi dengan tugas sebagai berikut:
a. Melaksanakan verifikasi dan validasi data administrasi penerima
bantu£ui dana rumah.
b. Mendokumentasikan visual kondisi r u m a h penerima bantuan.
0. Melaporkan hasil verifikasi secara berjenjang kepada Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan.

Susunan T i m Verifikasi
Susunan anggota Tim verifikasi adalah sebagai b e r i k u t :
1. Pembina Tingkat Kabupaten
a. Bupati
b. Komandan Distrik Militer 0801 Pacitan
c. Kepala Kepolisian Resort Pacitan
d. Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan
e. Ketua Pengadilan Negeri Pacitan
f. Ketua Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pacitan
2. Pengarah
a. Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan
b. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pacitan
c. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Pacitan
d. Kepala Dinas Pekerjaan U m u m dan Penataan Ruang Kabupaten
Pacitan
e. Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan
Kabupaten Pacitan
f. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan
g. Kepala Bagian H u k u m Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan
3. Pelaksana
a. Ketua
b. sekretaris
b. t i m fasilitator (Koordinator dan Fasilitator lapangan)
4. T i m Pendukung Tingkat Kecamatan
a. Tim Pengarah
1) Camat
2) Danramil
3) Kapolsek
b. Sekretariat
1) Sekcam
2) Seksi Ketentraman dan Ketertiban
3) Seksi Sosial
c. Pelaksana Lapangan
Dibentuk d i setiap desa dengan susunan anggota:
1) Babinsa
2) Babinkamtibmas
3) Kepala Desa/ Lurah
4) Kepala Dusun
5) Tim fasilitator lapangan

E . Prosedur Kerja T i m Verifikasi


Tim Verifikasi melaksanakan verifikasi dengan memperhatikan prosedur
sebagai b e r i k u t :
1. Melaksanakan Sosialisasi d i tingkat Kabupaten dengan mengundang PD
Terkait, Instansi Vertikal, Danramil, Kapolsek, Camat dan Kepala Desa/
Kelurahan seluruh Kabupaten Pacitan u n t u k menjelaskan pelaksanaan
program kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana t a h u n 2019.
2. Melaksanakan sosialisasi tingkat kecamatan dengan mengundang Kepala
Desa/ Kelurahan, Ketua BPD seluruh desa/ keluraihan se-kecamatan
u n t u k menjelaskan pelaksanaan program kegiatan Bantuan Sosial
Rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana t a h u n 2019 dan
menyampaikan informasi tentang akan dilaksanakannya verifikasi data
penerima bantuan dana r u m a h .
3. Melaksanakan sosialisasi d i Desa/ Kelurahan dengan mengundang
seluruh Kepala Keluarga atau perwakilan keluarga penerima Bantuan
Sosial Rekontmksi Pascabencana Sektor Pemmahan. Dan menjelaskan
tentang akan dilakukannya verifikasi data penerima bantuan dana m m a h .

F . Teknis pelaksanaan Verifikasi


Tim Verifikasi melaksanakan verifikasi dilaksanakan dengan tata cara
sebagai b e r i k u t :
1. mendatangi lokasi m m a h penerima bantuan dana m m a h dengan tujuan:
a. Memastikan penerima bantuan dana m m a h tepat sasaran
b, Memastikan lokasi m m a h penerima bantuan dana m m a h
2. Melakukan wawancara dengan calon penerima dan mencatat dengan
maksud:
a. Diketahui dengain tepat penanggung'awab penerima bantuan dana
mmah.
b. Memastikan tidak terjadi masalah d i internal penerima bantuan
dana m m a h yang diperldrakan dapat mempengamhi kelancaran
pelaksanaan bantuan sosial.
3. Melakukan wawancara dengan warga sekitar lokasi dengan maksud :
a. U n t u k memperoleh informasi pembanding tentang kebenaran data
calon penerima bantuan dana m m a h .
b. Diperoleh informasi pembanding tentang kebenaran penanggung jawab
penerima bantuan dana m m a h .
4. Mendokumentasikan kondisi m m a h terdampak pada saat verifikasi
dengan tujuan:
a. Memperoleh data mengenai rencana pelaksanaan k o n s t m k s i yang akan
dilaksanakan.
b. Memperoleh dokumentasi visual awal atau 0 % (nol prosen) keadaan
(existing) m m a h penerima bantuan dana m m a h .
c. Sebagai bahan dokumentasi pelaporan kegiatan.
5. Melaksanakan pemutakhiran data calon penerima bantuan dengan tujuan:
a. U n t u k memastikan nama calon penerima bantuan dana rumah
tercantum dalam daftar calon penerima yang telah ditetapkan.
b. U n t u k mengetahui j u m l a h dan nama anggota keluarga penerima
bantuan dana r u m a h .
6. Berita Acara Hasil Verifikasi
Semua pelaksanaan kegiatan verifikasi dicatat dan dituangkan dalam
berita acara dan memperoleh tanda tangan d a r i :
a. Kepala Desa/ Lurah
b. Kepala D u s u n / Lingkungan
c. Fasilitator lapangan
d. Penerima/ Perwakilan anggota keluarga
e. Saksi/ tetangga terdekat.

Laporan hasil verifikasi


Tim verifikasi menyampaikan laporan pelaksanakan verifikasi berjenjang
secara teknis dilaksanakan sebagai b e r i k u t :
1. Penyampaian hasil verifikasi tingkat Kelurahan/Desa dilaksanakan
dengan cara:
a. Menyampaikan semua data hasil verifikasi kepada Kepala
Kelurahem/ Desa setempat.
b. Lurah/ Desa menghimpun hasil verifikasi u n t u k dilakukan rekapitulasi
tingkat Kelurahan/ Desa.
c. Lurah/ Desa melaporkan data hasil verifikasi kepada Camat.
d. Camat menghimpun laporan hasil verifikasi dari Lurah/ Desa u n t u k
selanjutnya dilakukan rekapitulasi tingkat Kecamatan.
e. Camat menyampaikan laporan hasil verifikasi kepada Bupati Pacitan
meladui Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten
Pacitan (BPBD).

Finalisasi Laporan hasil verifikasi


Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Pacitan melaksanakan finalisasi data penerima bantuan dana r u m a h dengan
cara:
1. Melaksanakan rekapitulasi data penerima bantuan dana r u m a h yang yang
diterima dari Kecamatan u n t u k diusulkan kepada Bupati Pacitnn u n t u k
ditetapkan sebagai penerima bantuan dana r u m a h dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Data penerima yang berasal dari laporan hasil verikasi tingkat
Kecamatan yang telah ditanda tangani Camat, Danramil, Kapolsek,
Koordinator Fasilitator Lapangan.
c. Rekapitulasi sekurang kurangnya memuat antara lain :
1) Nama Penerima Bantuan dana rumah.
2) NIK Penerima Bantuan dana r u m a h .
3) Alamat penerima Bantuan dana r u m a h .
4) J u m l a h bantuan yang akan diterima.
2. Uji publik hasil verifikasi calon penerima bantuan dana r u m a h
dilaksanakan dengan c a r a :
a. Pelaksanaan u j i publik calon penerima bantuan tingkat Kelurahan/
Desa dilakukan dengan cara menempelkan pada papan pengumuman
resmi d i Kelurahan/ Desa setempat.
b. Pelaksanaan u j i publik calon penerima bantuan dana rumah
tingkat Kecamatan dilakukan dengan cara menempelkan pada papan
pengumuman resmi d i Kecamatan setempat.
c. Pelaksanaan u j i publik calon penerima bantuan tingkat
Kabupaten dilakukan dengan cara menempelkan pada papan
pengumuman resmi d i Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Pacitan.
d. Pelaksanaan u j i publik hasil verifikasi calon penerima bantuan
tingkat Kelurahan/ Desa, Kecamatan, dan Kabupaten dilaksanakan
serentak dilakukan dengan cara menempelkan pada papan
pengumuman resmi sekurang k u r a n g selama 5 (lima) hari kerja sejak
hari tanggal diumumkan.

I. Perbaikan dan revisi data Penerima Bantuan Dana Rumah.


1. Jika dalam pelaksanaan u j i publik hasil verifikasi calon penerima
bantuan tingkat Kelurahan/ Desa, Kecamatan, dan Kabupaten diterima
masukan atau terjadi ketidaksesuaian data maka akan dilakukan verifikasi
ulang.
2. Pelaksanaan verifikasi ulang hanya dilakukan terhadap data nama yang
mendapat masukan atau ketidaksesuaian.

J . Tata cara verifikasi ulang.


Pelaksanaan verifikasi ulang dilaksanakan sesuai teknis verifikasi dan
dilakukan Uji publik hasil verifikasi calon penerima bantuan dana rumah.
Daftar nominatif dari laporan hasil verifikasi oleh Camat diusulkan oleh
Kepala BPBD kepada Bupati u n t u k mendapatkan penetapan dalam Surat
Keputusan Bupati.

K.Penetapan Penerima Bantuan Sosial Rehabilitasi Dan Rekonstruksi


Pascabencana Sektor Perumahan.
Dalam kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana sektor perumahan, Bupati menetapkan Surat Keputusan
tentang penerima bantuan sosial sesuai hasil verifikasi Tim.
BAB IV
PENDAMPINGAN PELAKSANAAN

Dalam rangka kelancaran pelaksanaan Kegiatan bantuan sosial


rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, dapat dibentuk t i m pendamping
yang terdiri d a r i :
A. Pendampingan Bidang Hukum.
Tim pendampingan bidang h u k u m adalah t i m yang dibentuk oleh Kepala
BPBD Kab. Pacitan yang mempunyai tugas dan fungsi u n t u k memberikan
masukan, saran, arahan dalam pelaksanaan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana yang terdiri dari :
1. Tim Pengawal dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah
(TP4D) Kejaksaan Negeri Pacitan.
2. Kepolisian Resort Pacitan.
3. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.
4. Inspektur Kabupaten Pacitan.

B. Pendampingan Bidang Teknis.


1. Tim pendampingan t i m teknis adalah t i m yang dibentuk oleh Kepala BPBD
yang mempunyai tugas dan fungsi u n t u k memberikan masukan, saran,
arahan dan rekomendasi dalam pelaksanaan bantuan sosial rehabilitasi
dan rekonstruksi pascabencana yang terdiri dari :
a. Susunan Tim Teknis.
b. Personil dari Dinas PUPR.
c. Personil dari Dinas Perkimpert.
d. Personil dari Dinas Lingkungan Hidup
e. Personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah

2. Tugas t i m teknis :
Tim Teknis adalah Tim dari PD terkait yang ditugaskan membantu
Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan, yang mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Membantu melakukan sosialisasi dan berkoordinasi dengan pihak-
pihak yang terkait dalam pelaksanaan kegiatan bantuan sosial
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana sektor perumahan.
b. Membantu mengidentifikasi dan merumuskan mekanisme dalam
penyelenggaraan kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana sektor perumahan.
c. Membantu penyusunan Pedoman U m u m dan Petunjuk Teknis dalam
penyelenggaraein kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana sektor perumahan.
d. Membantu kegiatan monitoring dalam proses droping material.
e. Membantu evaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan bantuan sosial
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana sektor perumahan.
f. Membantu melakukan identifikasi dan memfasilitasi penyelesaian
masalah.
g. Membantu menyiapkan siteplan inisiatif.
h. Membantu mengoreksi harga bahan bangunan agar sesuai Standar
Harga Bupati.
T i m pendamping Pemberdayaan
Pendampingan pemberdayaan dilakukan oleh Fasilitator yang terdiri
Koordinator fasilitator Lapangan dan fasilitator lapangan. Tim i n i bertugas
u n t u k memfasilitasi pelaksanaan, merekapitulasi hasil atau kinerja
fasilitator lapangan pada kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana dan melaporkan kepada Kepala Pelaksana BPBD
Kab. Pacitan.

Koordinator Fasilitator Lapangan


Koordinator Fasilitator Lapangan adalah pendamping yang bertugas
selama 6 (enam) bulan mempunyai tugas sebagai berikut:
1. Tugas- tugas Koordinator Fasilitator
Setiap 1 (satu) orang Koordinator fasilitator lapangan membawahi
3 (tiga) t i m fasilitator lapangan dan mempunyai tugas sebagai b e r i k u t :
a. Mendampingi t i m fasilitator lapangan melaksanakan sosialisasi,
penjniluhan dan pembekalan Penerima BDR.
b. Mendampingi t i m fasilitator lapangan melaksanakan seleksi calon
Penerima Bantuan Dana Rumah bersama Koordinator Fasilitator
Lapangan dibantu TIM Teknis dan TPM.
c. Bersama-sama Tim Fasilitator Lapangan, mendampingi calon
Penerima Bantuan Dana Rumah dalam penyusunan proposal dan
laporan.
d. Melakukan persiapan, perencanaan, pelaksanaan, koordinasi,
monitoring, supervisi dan pelaporan seluruh kegiatan
bantuanrehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana sektor
perumahan.
e. Mengkoordinir dan mengendalikan kegiatan Fasilitator Lapangan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
f. Mengawal realisasi pemberdayaan masyarakat dilakukan secara
tepat melalui manajemen dan fasilitasi yang benar kepada fasilitator
lapangan.
g. Melaksanakan visi, misi, tujuan, strategi, sasaran dan pendekatan
rehabilitasi dan rekonstruksi secara konsisten sesuai ketentuan
yang berlaku.
h . Bersama-sama fasilitator lapangan dan TPM mengkondisikan
masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat serta kekuatan-
kekuatan sosial yang ada, termasuk d i dalamnya perangkat
pemerintah Kabupaten, agar memahami esensi dan substansi
kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana sehingga dapat memberikan dukungan maupun
kontrol yang memadai.
i . Melakukan rekapitulasi laporan fasilitator lapangan secara berkala
dan melaporkan kepada Kepala Pelaksana BPBD kab. Pacitan dan
Tim Teknis.

T i m Fasilitator Lapangan
Tim Fasilitator adalah t i m yang dibentuk oleh Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Pacitan (BPBD) melalui rekruitmen
dan ditetapkan oleh Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan berdasarkan
kontrak kerja selama 6 (enam) bulan. sedangkan bidang pendampingan
meliputi; Bidang Teknis, Bidang Pemberdayaan, dan Bidang Administrasi
serta bertanggungawab kepada Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah Kab. Pacitan (BPBD) melalui Koordinator Fasilitator lapangan.
Tugas-Tugas T i m Fasilitator Lapangan
Adapun tugas t i m fasilitator adalah memberikan pendampingan kepada
masyarakat penerima bantuan dana r u m a h , antara lain sebagai b e r i k u t :
a. Dalam 1 (Satu) t i m fasilitator lapangan terdiri dari 3 (tiga) orang
fasilitator yang mendampingi 40-60 KK dan bertanggungawab
mendampingi/ memfasilitasi pelaksanaan kegiatan bantuan sosial
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana sektor perumahan.
b. Melakukan sosialisasi, penyuluhan dan pembekalan kepada Penerima
BDR.
c. Melakukan seleksi calon penerima bantuan dana r u m a h bersama
Koordinator Fasilitator Lapangan dibantu Tim Teknis dan TPM.
d. Mendampingi calon penerima bantuan dana r u m a h dalam penyusunan
dan pengajuan proposal.
e. Melakukan pendampingan kegiatan teknis pembangunan termasuk
pengendalian m u t u , administrasi pelaporan kegiatan dan sosial
kemasyarakatan.
f. Melakukan pendampingan masyarakat dengan menerapkan pola
pemberdayaan masyarakat.
g. Berkoordinasi r u t i n dengan KPBDR, TPM dan Koordinator Fasilitator
Lapangan.
h . Memfasilitasi proses penyelesaian masalah tingkat KPBDR terkait
dengan proses pembangunan rumah.
i . Mendampingi peneriman bantuan dana r u m a h dalam penyusunan
laporan pertanggungawaban.
j . Mendampingi KPBDR melaksanakan rembug warga dalam rangka
penunjukkan toko/ penyedia material bahan bangunan.
k. Menyusun laporan kegiatan pendampingan yang dilengkapi dokumentasi
dan progres perkembangan pekerjaan mingguan dan bulanan.
BABV
PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI
PASCABENCANA

Dalam pelaksanaan kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi


pascabencana agar dapat berjalan efektif, efisien, tranparan, tepat w a k t u dan
tepat sasaran sebagaimana yang diharapkan maka dalam pelaksanaannya
dilaksanakan dengan tahapan sebagai b e r i k u t :

A. PERSIAPAN PELAKSANAAN
Dalam persiapan pelaksanaan penanggungawab pelciksanaan kegiatan
(Kepala BPBD Kab. Pacitan) menetapkan mekanisme pelaksanaan sebagai
berikut:
1. Sosialisasi dan pembentukan kelompok PBDR.
2. Penyusunan proposal.
3. Proses pencairan.
4. Pelaporan pelaksanaan.

B. SOSIALISASI KEGIATAN
1. Pelaksanaan Sosialisasi tingkat Kecamatan
Sosialisasi tingkat Kecamatan merupakan kegiatan oleh Koordinator
fasilitator lapangan u n t u k memperkenalkan program atau kegiatan yang
akan didanai melalui dana Bantuan Sosial Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Pascabencana.
Sosialisasi Kecamatan merupakan pertemuan antar Kelurahan/
Desa u n t u k sosialisasi awal tentang tujuan, prinsip, kebijakan, prosedur
maupun hal-hal lain yang berkaitan deng£in Kegiatan bantuan sosial
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana serta u n t u k menentukan
kesepakatan-kesepakatan antar Kelurahan/ Desa dalam melaksanakan
kegiatan d i masing masing Kelurahan/ Desa.
Tujuan : a. Mendiseminasikan informasi pokok Kegiatan bantuan
sosial rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
meliputi tujuan, prinsip-prinsip, kebijakan,
pendanaan, organisasi, proses dan prosedur yang
dilakukan.
b. Menginformasikan pelaku-pelaku Kegiatan bantuan
sosial rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana d i
tingkat Kelurahan/ Desa dan antar Kelurahan/ Desa
seperti PBDR.
Waktu : Selambat-Iambatnya 1 (satu) bulan setelah fasilitator
Lapangan pertama kali ditugaskan d i kecamatan tersebut.
Tempat : Kantor Kecamatan atau balai pertemuan di Kecamatan,
atau tempat lain yang memungkinkan untuk
penyelenggaraan pertemuan.

Peserta : • Anggota Tim Verifikasi.


• Perwakilan Penerima BDR dari masing-masing desa
yang dipandang mampu dijadikan ketua kelompok.
Pemandu : Koordinator fasilitator lapangan dan Kepala Pelaksana
BPBD Kab. Pacitan dibeintu fasilitator lapangan dan t i m
teknis.
Metode : Ceramah, diskusi
Maten - Sosialisasi Petunjuk Teknis operasional kegiatan
bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana sektor perumahan,
- Mengenai tugas, tanggungawab pelaku kegiatan
bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi
pascabencana Per-Kelurahan/Desa.
Alat : - Daftar hadir,
Persiapan : 1. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan bersama
fasilitator lapangan membuat surat undangan.
Seminggu sebelum pelaksanaan, undangan sudah
disebarkan luaskan kepada wakil-wakil Kelurahan/
Desa.
2. Undangan harus memuat w a k t u dan tempat
pertemuan, tujuan dan agenda pertemuan dan
perwakilan penerima BDR yang wajib hadir,
3. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan bersama
koordinator fasilitator lapangan menyiapkan mateii
yang akan disampaikan, alat dan tempat yang akan
digunakan.

2. Proses Sosialisasi tingkat Kecamatan :


a. Pembukaan oleh Camat atau yang mewakilinya.
b. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan menjelaskan agenda pertemuan
musyawarah.
c. Penyampaian informasi Kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana oleh Koordinator Fasilitator Lapangan,
Tim Teknis.
d. Tanya jawab dan klanfikasi terhadap hal-hal yang dianggap masih
belum jelas oleh peserta.
e. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan bersama Koordinator Fasilitator
Lapangan membacakan kembali hasil pertemuan.
f. Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan bersama Koordinator Fasilitator
Lapangan membuat Berita Acara Sosialisasi. (Sesuai dengan
Lampiran Berita Acara Musyawarah/ Forum Pertemuan -> Form
16)
g. Penutup.

Hal-hal yang harus Diperhatikan


• Pastikan kehadiran seluruh penerima BDR dari masing
masing Kelurahan/ desa dalam mengikuti pertemuan
Sosialisasi.
• Persiapkan secara baik dan lengkap media atau alat bantu
serta materi tulis d i kertas lebar dengan h u r u f besar dan
mudah dibaca oleh banyak orang dari j a r a k yang relatif
j a u h guna memudahkan peserta pertemuan sosialisasi
memahami tujuan dan proses pelaksanaan Kegiatan
Bantuan sosial Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana sektor perumahan.
• Atur ruangan pertemuan sehingga memungkinkan peserta
pertemuan u n t u k berinteraksi secara aktif dan demokratis.
• Hindari hal-hal yang bersifat dominasi terhadap proses
pertemuan dari dan oleh siapapun juga.
• Koordinator fasilitator lapangan jangan memaksakan diri
u n t u k menjawab pertanyaan yang belum diketahui persis
kepastiannya, apalagi yang berkaitan dengan kebijakan
Kegiatan Bantuan Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana sektor perumahan,
• Dokumentasikan secara baik proses dan hasil pertemuan
sosialisasi dan disebarluaskan kepada masyarakat melalui
papan-papan informasi yang tersedia d i kantor Koordinator
Fasiliatator Lapangan (di Kecamatan)
• Dipastikan bahwa semua penerima BDR sudah memahami
betui tentang Kegiatan Bantuan Rehabilitasi dan
rekonstruksi Pascabencana Per-Kelurahan/desa,
• Hindari penggunaan bahasa asing, pergunakan bahasa dan
kebiasaan lokal.

3. Sosialisasi Tingkat Kelurahan/ Desa

Sosialisasi d i tingkat Kelurahan/desa merupakan sosialisasi yang


dilaksanakan segera setelah sosialisasi d i tingkat kecamatan. Sosialisasi
i n i merupakan bagian dari Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
rekonstruksi Pascabencana d i Kelurahan/ desa.
Tujuan : a. Memperkenalkan Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi
dan rekonstruksi Pascabencana kepada lembaga/
pemerintah Kelurahan/ desa, tokoh masyarakat dan
KPBDR d i Kelurahan/ desa.
b. Menyampaikan hasil musyawarah sosialisasi d i
kecamatan.
c. Memilih dan menyepakati pengurus dan anggota
KPBDR yang akan bertugas hingga akhir Kegiatan
Bantuan Sosial Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana sektor perumahan.
d. Menyepakati dan menetapkan jadwal kegiatan
kelompok penerima BDR.
e. Menyepakati dan menetapkan jadwal pelaksanaan
Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana
Waktu : Setelah pelaksanaan sosialisasi d i tingkat Kecamatan

Tempat : Balai Kelurahan/ desa atau tempat pertemuan yang lazim


dipakai.
Peserta : • Kepala Kelurahan/ desa dan aparat Kelurahan
• Lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM),
• Wakil RT Kelurahan/desa,
• Wakil perempuan,
• Tokoh masyarakat, tokoh agama,
• Anggota masyarakat lainnya yang berminat u n t u k
hadir.
Pemandu Tim Fasilitator lapangan
Metode Ceramah, curah pendapat dan diskusi.
Materi - Petunjuk Teknis Operasional Kegiatan Bantuan Sosial
Rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana.
- Menjelaskan mengenai tugas, tanggungawab dan
proses pemilihan KPBDR Kegiatan Bantuan Sosial
Rehabilitasi dan rekonstruksi Pascabencana Sektor
Perumahan.
Alat - Daftar hadir
- Bahan-bahan u n t u k melakukan pemungutan suara.
(kertas dan alat tulis,dll).
- Berita acara pembentukan KPBDR
Persiapan : 1. Tim Fasilitator lapangan dan t i m teknis memastikan
kembali jadwal dan tempat pelaksanaan sosialisasi
dengan Kepala Kelurahan/desa yang bersangkutan.
2. Tim Fasilitator lapangan dan t i m teknis memastikan
calon-calon pengurus KPBDR hasil identifikasi
sebelumnya dapat hadir di musyawarah sosialisasi.
3. Tim Fasilitator lapangan dan t i m teknis memastikan
informasi pelaksanaan sosialisasi telah tersebar d i
masyarakat, baik melalui papan-papan informasi atau
media pertemuan-pertemuan yang ada di
Kelurahan / desa,
4. Tim Fasilitator lapangan dan t i m teknis menyiapkan
materi yang akan disampaikan, alat dan tempat yang
akan digunakan.
5. Tim Fasilitator lapangan memastikan tempat
pertemuan dan peralatan lainnya yang memungkinkan
terselenggaranya pertemuan secara efektif.
6. Tim Fasilitator lapangan menyiapkan agenda
pertemuan, notulen pertemuan dan daftar hadir.

4. Proses Sosialisasi Kelurahan/desa dan Pembentukan KPBDR


a. Sambutan oleh Kepala Kelurahan/ desa yang sekaligus menjelaskan
maksud dan tujuan pertemuan,
b. Penjelasan tentang Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
rekonstruksi Pascabencana t i m fasilitator lapangan dengan materi
yang sudah dipersiapkan sebelumnya termasuk hasil-hasil sosialisasi
d i Kecamatan
c. Tim fasilitator menjelaskan tentang tidak adanya dana operasional
KPBDR dalam Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana sektor perumahan.
d. Tanya jawab dan klarifikasi terhadap hal-hal yang dianggap masih
belum jelas oleh peserta,
e. Memilih serta menetapkan Pengurus KPBDR
f. Tim fasilitator lapangan melanjutkan pertemuan dengan menjelaskan
proses pemilihan dan penetapan pengurus KPBDR.
g. Tim fasiltator dan KPBDR melakukan identifikasi ketersediaan tukang
dan menetapkan nama-nama calon tukang u n t u k semua anggota
KPBDR.
h . Menyampaikan rencana kegiatan selanjutnya sekaligus menutup
acara pertemuan,
i . Membuat berita acara notulen sosialisasi.
j . Membuat berita acara pembentukan KPBDR.
k. Membuat berita acara rembug penentuan tukang.
5. Pembentukan Kelompok Penerima Bantuan Dana Rumah
Merupakan k u m p u l a n masyarakat penerima manfaat kegiatan
bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana yang
dibentuk melalui musyawaraJi penerima dan ditetapkan oleh Kepala
Kelurahan/ Desa melalui surat keputusan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Anggota KPBDR antara 7 - 2 0 KK diusahakan masih satu kelurahan/
desa, bila tidak mencukupi boleh diambil dari kelurahan/ desa lain
terdekat.
b. Keanggotaan KPBDR terdiri dari Ketua dan Anggota KPBDR atas
persetujuan dalam forum musyawarah pembentukan KPBDR.
c. KPBDR mengadakan pertemuan r u t i n anggota KPBDR u n t u k semua
permasalahan yang berhubungan dengan proses pembangunan
rumah.
d. KPBDR berkoordinasi dengan TPM, Fasilitator Lapangan, Koordinator
Fasilitator dan pihak-pihak lain yang diperlukan.
e. KPBDR bermusyawarah/rembug warga untuk menentukan
toko/penyedia bahan bangunan difasilitasi oleh fasilitator lapangan
dan koordinator fasilitator lapangan.
f. KPBDR bermusyawarah/rembug warga dalam menentukan tukang
u n t u k masing-masing r u m a h penerima bantuan BDR.

Hal-hal yang harus diperhatikan


• Persiapkan materi (tulis d i kertas lebar dengan h u r u f besar
dan mudah dibaca oleh banyak orang dari jarak yang
relatif jauh).
• Gunakan media, alat b a n t u yang telah tersedia seefektif
mungkin agar masyarakat m u d a h memahami penjelasan
tentang pelaksanaan Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi
dan rekonstruksi Pascabencana per kelurahan/ desa.
• Hindari penggunaan bahasa asing yang akan menyulitkan
masyarakat dalam memahaminya.

PENYUSUNAN PROPOSAL

1. Penentuan toko/ penyedia barang/ material


Dalam tahap pelaksanaan kegiatan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana diperlukan kerjasama dengan toko/ penyedia
barang/ material. Kegiatan i n i dilaksanakan melalui musyawarah/
rembug KPBDR yang d i d u k u n g dengan berita acara dan daftar hadir.

2. SURVEI HARGA

Survei harga toko/ penyedia barang/ material dilaksanakan


sebelum pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Daftar
Rencana Penggunaan Dana (DRPD). Survei harga i n i bertujuan u n t u k
memperoleh harga terendah sampai d i lokasi.

3. B E R I T A ACARA HASIL KESEPAKATAN PEMILIHAN TOKO

Berita acara i n i dimaksudkan sebagai dokumen pendukung


terhadap hasil musyawarah/ rembug yang dilaksanakan oleh KPBDR
didampingi oleh t i m fasilitator lapangan.

4. PENANDATANGANAN KONTRAK PERJANJIAN PENGADAAN BARANG/


MATERIAL
Sesuai hasil kesepakatan dalam musyawarah/ rembug KPBDR
tersebut maka perlu ditindaklanjuti penandatangan kontrak perjanjian
pengadaan barang/ material.
a. Penyusunan Dokumen Teknis Pembangunan Perumaban (DTPP)
Dokumen Teknis Pembangunan Perumahan (DTPP) merupakan
suatu dokumen teknis yang terdiri dari 2 (dua) bagian pokok yaitu
dokumen teknis dan dokumen administrasi.
Dalam penyusunan DTPP, PBDR dibantu dan didampingi
langsung oleh t i m fasilitator lapangan dan diverifikasi oleh
Koordinator fasilitator lapangan dan diketahui oleh Kepala Pelaksana
BPBD Kab. Pacitan, dimana isi dari DTPP terdiri d a r i :
1) Dokumen Teknis berupa :
a) Siteplan r u m a h
b) Rencana anggaran biaya pembangunan r u m a h sehingga
tersusun RAB yang efisien dan benar.
c) Rencana kerja dan tahapan pelaksanaan pembangunan rumah
termasuk daftar rencana penggunaan dana (DRPD) u n t u k
pembelian bahan/ material.
d) Dokumen teknis berupa spesifikasi teknis.
2) Dokumen Administrasi berupa :
a) SK Bupati tentang penerima bantuan dana r u m a h .
b) SK Pembentukan KPBDR.
c) Identitas penerima BDR (Fotocopy KTP)
d) Surat permohonan bantuan dana r u m a h .
e) Surat penyataan kesanggupan melaksanakan kegiatan.
f) Surat kepemilikan/ keterangan atas tanah dan bangunan.
g) Surat perjanjian toko/ penyedia barang/ material.
h) Berita acaira dan daftar hadir pembentukan KPBDR.
i) Berita acara penunjukan toko/ penyedia barang/ material dan
survei harga.
j) Berita acara identifikasi tukang.
b. Verifikasi Dokumen Teknis Pembangunan Perumahan (DTPP)
Penilaian kelayakan Dokumen Teknis Pembangunan Perumahan
(DTPP)
1) Tim fasilitator memverifikasi keabsahan DTPP termasuk daftar
usulan penerima dana dan selanjutnya diserahkan kepada
koordinator fasilitator lapangan. koordinator fasilitator lapangan
mengesahkan DTPP yang dinilai layak dengan
menandatanganinya, kemudian koordinator fasilitator lapangan
mengajukan DTPP yang telah disahkan kepada Kepala Pelaksana
. BPBD Kab. Pacitan.
2) DTPP yang telah diverifikasi koordinator fasilitator lapangan
diteruskan kepada Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan.

P R O S E S PENCAIRAN
1. Besaran Dana Bantuan Kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
rekonstruksi Pascabencana Sektor Perumahan.

a. U n t u k besaran bantuan dengan kerusakan r u m a h kategori rusak


sedang maka PBDR berhak menerima besaran bantuan senilai
Rp.20.000.000,00 (Dua p u l u h j u t a rupiah) u n t u k material/ bahan
bangunan dan upah tukang.

b. U n t u k besaran bantuan dengan kerusakan r u m a h kategori rusak


berat maka PBDR berhak menerima besaran bantuan senilai
Rp.75.600.000,00 (tujuh p u l u h lima j u t a enam ratus ribu rupiah)
u n t u k material/ bahan bangunan dan upah tukang.
2. Tatacara Penyaluran Bantuan Dana Rumah dari Rekening K a s Daerah
ke Rekening Penerima BDR

PBDR akan dibuatkan rekening secara kolektif di BANK JATIM


berdasarkan SK Bupati dan surat rekomendasi Kepala Pelaksana BPBD
Kab. Pacitan.
Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan mengajukan surat
rekomendasi ke BPKAD Kab. Pacitan u n t u k proses pencairan bantuan
dana r u m a h dari rekening kas daerah ke rekening penerima BDR dengan
persyaratan :
a. Surat Keputusan Bupati tentang penerima bantuan dana r u m a h .
b. Rekening masing-masing penerima BDR.
c. Dokumen teknis pembangunan perumahan (DTPP).

Tatacara Penyaluran Bantuan Dana Rumah dari Rekening Penerima


BDR ke Rekening Toko
Pencairan BDR dari Kas Daerah ke Rekening KPBDR dilakukan
dengan 3 tahap, bantuan berupa fisik (bahan material) beserta upah
tukang, yaitu Tahap I sebesar 40%, Tahap I I sebesar 30%, Tahap III
sebesar 30%.
U n t u k Pengajuan penyaluran bantuan dana r u m a h dari penerima
BDR ke rekening toko/ penyedia barang/ material harus memenuhi
syarat-syarat, yaitu :
a. Surat rekomendasi dari Kepala Pelaksana BPBD Kab. Pacitan ke Bank
Jatim.
b. Laporan progres fisik sesuai tahapan.
c. Fotokopi DRPD sesuai tahapan.
d. Fotokopi nota toko/ penyedia barang/ material.
Tahapan Pencairan Bantuan Dana Rumah
TAHAP
PERSYARATAN
PENCAIRAN
Diberikan pencairan Tahap I (satu) atau senilai 4 0 %
setelah:
• Lokasi sudah jelas, lahan sudah dibersihkan (land
clearing) sesuai dengan nama penempatan Rumah.
• Masing-masing PBDR membuat pemyataan
TAHAP 1 : 4 0 % kesanggupan pembangunan Rumah dari dana
BDR yang diterima bermaterai 6000.
• Toko sudah mengirimkan bahan material/bahan
bangunan sebesar 100% sesuai Rencana
Penggunaan Dana Tahap I , dibuktikan dengan
lembar hasil monitoring dan evaluasi t i m Teknis.
Diberikan pencairan Tahap I I (dua) atau senilai 3 0 %
(tiga p u l u h persen) setelah Penerima BDR :
• Toko sudah mengirimkan bahan
material/bahan bangunan sebesar 100% sesuai
Rencana Penggunaan Dana Tahap II,
dibuktikan dengan lembar hasil monitoring dan
TAHAP I I :
evaluasi t i m Teknis.
-bahan 3 0 %
• Melaksanakan Pembangunan Rehabilitasi dan
-Upah tukang
rekonstruksi Perumahan dan telah mencapai
40%
kemajuan fisik terpasang minimal 4 5 % sesuai
laporan progres fisik tahap I .
• Pada tahap i n i dapat dicairkan Upah tukang
tahap I sebesar 4 0 % dari total upah tukang
setelah menyelesaikan laporan penggunaan
dana tahap I .
Diberikan pencairan Tahap III (tiga) atau senilai 3 0 %
(tiga p u l u h persen) setelah Penerima BDR :
• Toko sudah mengirimkan bahan material/bahan
bangunan sebesar 100% sesuai Rencana
Penggunaan Dana Tahap I I I , dibuktikan dengan
lembar hasil monitoring dan evaluasi t i m Teknis.
TAHAP I I I :
• Melaksanakan Pembangunan Rehabilitasi dan
-bahan 3 0 %
rekonstruksi Perumahan dan telah mencapai
-Upah tukang
kemajuan fisik terpasang minimal 8 0 % sesuai
30%
laporan progres fisik tahap I I .
• Pada tahap i n i dapat dicairkan Upah tukang tahap
11 sebesar 3 0 % dari total upah tukang setelah
melaksanakan pembangunan fisik minimal 4 5 %
dibuktikan dengan laporan penggunaan dana
tahap I I .
• Melaksanakan Pembangunan Rehabilitasi dan
rekonstruksi Perumahan dan telah mencapai
kemajuan fisik terpasang 100%.
TAHAP FISIK
• Pencairan Upah tukang tahap III dibayarkan
100%
sebesar 3 0 % dari total upah tukang setelah
melaksanakan pembangunan fisik 100%
dibuktikan dengan laporan progres fisik tahap I I I .
F . KBTENTUAN KHUSUS FENGEMBALIAN SISA BANTUAN DANA RUMAH K E
KAS DAERAH.
Dalam pelaksanaan kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana ada ketentuan yang mengatur tentang
pengembalian sisa bantuan dana r u m a h sesuai Peraturan Menteri Keuangan
Republik Indonesia Nomor 224/PMK.07/2017 tentang Peraturan Hibah dari
Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Rehabilitasi
dan Rekonstruksi Pascabencana pasal 73 ayat 3.
Apabila penerima bantuan dana r u m a h telah menyelesaikan kegiatan
pembangunan r u m a h dan o u t p u t telah tercapai, n a m u n dalam laporan
penggunaan dana masih terdapat sisa dana, maka PBDR wajib menyetorkan
kembali sisa dana ke Rekening Kas Daerah.

G. PELAPORAN PELAKSANAAN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no.8 tahun 2006 tentang
pelaporan keuangan dan kinerja instansi pemerintah. Pemerintah provinsi /
kabupaten / kota penerima dana bantuan dari APBN wajib menyusun dan
menyajikan laporan keuangan dan kinerja. Bentuk lampiran
pertanggungawaban dan pelaporan mengacu kepada Peraturan Kepala BNPB
nomor 3 t a h u n 2013 tentang petunjuk teknis Pelaksanaan Anggaran
Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi Wilayah Pascabencana.

H. PELAPORAN
Pelaporan adalah suatu aktifitas administrasi atau teknis yang memuat
perkembangan pelaksanaan suatu kegiatan, pelaporan dilakukan u n t u k
mengetahui tingkat hambatan dan kemajuan suatu program kegiatan. Dalam
kegiatan i n i dilakukan secara berkala dan berjenjang terdiri dari laporan
periodik dan laporan akhir,berkaitan dengan hal i n i sangat diperlukan
laporan dari fasilitator lapangan dan masyarakat.
1, Laporan Tim Fasilitator
a. Laporan pendahuluan m e m u a t : Dokumentasi penugasan awal meliputi
pelaksanaan koordinasi, verifikasi lapangan dan sosialisasi.
b. Laporan Pelaksanaan memuat : Dokumentasi pelaksanaan kegiatan,
progres fisik dan penyaluran dana.
c. Laporan akhir memuat : Laporan pelaksanaan akhir kegiatan meliputi
capaian kegiatan dan dokumentasi kegiatan.
2. Laporan Penerima Bantuan Dana Rumah
a. Laporan Progres Tahap I
Laporan yang berisi tentang kegiatan yang menyangkut kemajuan
pekerjaan teknis dan non teknis berupa laporan tertulis dari PBDR,
sesuai dengan progres pekerjaan fisik tahap I minimal 0%, serta
laporan cuaca.
b. Laporan ProgresTahap I I
Laporan yang berisi tentang kegiatan yang menyangkut kemajuan
pekerjaan teknis dan non teknis berupa lapor£in tertulis dari PBDR,
sesuai dengan progres pekerjaan fisik tahap I I minimal 45%, serta
laporan cuaca.
c. Laporan ProgresTahap III
Laporan yang berisi tentang kegiatan yang menyangkut kemajuan
pekerjaan teknis dan non teknis berupa laporan tertulis dari PBDR,
sesuai dengan progres pekerjaan fisik tahap III minimal 80%, serta
laporan cuaca.
d. Laporan Akhir disusun setelah pekerjaan selesai 100 % dan sisa dana
di setor ke Kas Daerah.
BAB V I
EVALUASI DAN MONITORING

. Evaluasi
Evaluasi kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan rekonstruksi
Pascabencana Kabupaten Pacitan 2019 dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan
kegiatan serta tindak lanjutnya.
Dalam pelaksanaannya kegiatan Bantuan Sosial Rehabilitasi dan
rekonstruksi Pascabencana melibatkan banyak personil/ unsur, mencakup
banyak aspek kegiatan dengan durasi w a k t u yang telah ditetapkan,
menggunakan banyak peralatan dan instrumen (format isian). Terkait dengan
hal tersebut maka diperlukan suatu evaluasi. Salah satu instrumen amat
pen ting dalam evaluasi tersebut adalah pelaporan yang efektif, efisien,
namun cukup sederhana, sehingga bisa dijalankan oleh para pelaku
pelaksana kegiatan hingga ke pelaku tingkat kelompok penerima BDR.
Pelaporan semacam i n i mensyaratkan pendokumentasian dan penyimpanan
dokumen yang rapi dan tertib.
Tujuan proses evaluasi adalah u n t u k menjamin bahwa seluruh
tahapan pelaksanaan kegiatan terdokumentasikan dan tersimpan secara
tertib dan lengkap, dan terlaporkan secara berjenjemg ke atas, sehingga dapat
menjadi instrumen evaluasi secara keseluruhan.
Dalam konteks evaluasi, seluruh kegiatan yang telah dilakukan dapat
dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu :
1. Kegiatan Tahapan Persiapan, yang meliputi kegiatan-kegiatan :
a. Validasi data (rumah rusak berat dan sedang serta sudah dibangun
mandiri atau dibantu pendanaannya)
b. Sosialisasi tingkat kecamatan dan desa
c. Pembentukan KPBDR;
2. Kegiatan Tahapan Pelaksanaan, yang meliputi kegiatan-kegiatan:
a. Penyiapan dokumen teknis dan administrasi,
b. Verifikasi dokumen.
c. Pembukaan rekening PBDR.
d. Pembekalan fasilitator lapangan.
e. Proses pencairan dana tahap I , I I dan III.
f. I ^ s e s pelaksanaan k o n s t m k s i tahap I , II dan I I I .
g. Penyusunan LPD tahap I , I I , III dan akhir.
h. Proses serah terima pemanfaatan hasil kegiatan.
3. Monitoring
a. Tata cara pelaksanaan monitoring
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan membentuk t i m
monitoring u n t u k melaksanakan monitoring. Tugas t i m monitoring
sebagai berikut:
a. Melakukan monitoring pelaksanaan bantuan sosial rehabilitasi
dan rekonstruksi pascabencana;
b. Melakukan monitoring permasalahan selama pelaksananaan
bantuan sosial rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana
berlangsung;
c. Melakukan curah pendapat dengan penerima bantuan sosial
rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana; dan
d. Memberikan saran, arahan yang berkaitan dengan kendala dan
hambatan dalam pelaksanaan bantuan sosial rehabilitasi dan
rekonstruksi pascabencana kepada BPBD Kab. Pacitan.
Susunan T i m Monitoring
Susunan anggota Tim Monitoring adalah sebagai b e r i k u t :
1) Pembina Tingkat Kabupaten
a) Bupati
b) Komandan Distrik Militer 0801 Pacitan
c) Kepala Kepolisian Resort Pacitan
d) Kepala Kejaksaan Negeri Pacitan
e) Ketua Pengadilan Negeri Pacitan
f) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pacitan
2) Pengarah Tingkat Kabupaten
a) Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan
b) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Pacitan
c) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Pacitan
d) Kepala Dinas Pekerjaan U m u m dan Penataan Ruang
Kabupaten Pacitan
e) Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan
Pertanahan Kabupaten Pacitan
i) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pacitan
g) Kepala Bagian H u k u m Sekretariat Daerah Kabupaten Pacitan

3) Pelaksana Tingkat Kabupaten


a) Ketua
b) Sekretaris
c) Koordinator Fasilitator
4) T i m Pendukung Tingkat Kecamatan
a) Tim Pengarah
a. Camat
b. Danramil
c. Kapolsek
b) Sekretariat
a. Sekcam
b. KasiTrantib
c. Kasi Sosial
c) Pelaksana Lapangan
a. Babinsa
b. Babinkamtibmas
c. Kepala Desa/ Lurah
d. Kepala D u s u n
e. Fasilitator Lapangan
BABVII
PENUTUP

Demikian Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Bantuan


Sosial Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana i n i . Selanjutnya u n t u k
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaannya.

BUPATI PACITAN

INDARTATO

Anda mungkin juga menyukai