Anda di halaman 1dari 43

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

DINAS PEKERJAAN UMUM


Jl. Urip Sumoharjo No. 8 Telp. +62411 - 449340 Fax. +62411 - 436932 Makassar

PROGRAM : PROGRAM PENATAAN BANGUNAN GEDUNG

KEGIATAN : PENYELENGGARAAN BANGUNAN GEDUNG


DI WILAYAH DAERAH KABUPATEN/KOTA,
PEMBERIAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
(IMB) DAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI
BANGUNAN GEDUNG

PEKERJAAN : REHABILITASI RUMAH JABATAN


SEKRETARIS DAERAH KOTA MAKASSAR
LOKASI : JL. RATULANGI, KOMP PDAM MAKASSAR

DINAS PEKERJAAN UMUM


TAHUN ANGGARAN 2022

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


DAFTAR ISI

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Maksud dan Tujuan
3. Target/Sasaran
4. Nama Organisasi Pengadaan Barang
5. Sumber Dana
6. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan

B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN KONSTRUKSI
2. SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI DAN PERALATAN
BANGUNAN
3. SPESIFIKASI PROSES KEGIATAN
4. SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI/ METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN
5. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Rumah dinas atau rumah negara adalah bangunan yang dimiliki oleh negara dan
berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta
menunjang pelaksanaan tugas Sebagai Sekretaris Daerah Kota Makassar.
Seperti yang telah kita ketahui, rumah dinas hanya diberikan kepada pejabat
negara atau pegawai negeri. PP No. 40 Tahun 1994 Jo. PP No. 31 Tahun 2005 tentang
Rumah Negara pun mengatur status golongan dari rumah tersebut
Fasilitas rumah dinas memang disediakan oleh pemerintah guna menambah
semangat dangairah kerja Sekretaris Daerah Kota Makassar.
Sehubungan hal tersebut diatas, maka Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota
Makassar ini menjadi sangat penting terutama dalam hal fasilitas penunjang masa
Kerja. Oleh karena itu melalui Dinas Pekerjaan Umum kota Makassar menyerahkan
kepada pihak ketiga yaitu kontraktor pelaksana untuk menyelesaikan bangunan
tersebut. Kontraktor pelaksana akan melakukan pekerjaan pelaksanaan fisik yang
menyangkut beberapa aspek mutu, volume, waktu dan biaya. Disamping itu juga
bertanggung jawab atas semua kegiatan selama pelaksanaan berlangsung. Secara
kontraktual, Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab pada Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA).

2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Rumah Jabatan Sekretaris
Daerah Kota Makassar ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi
kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dicapai wujud akhir bangunan dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan kelancaran penyelesaian administrasi yang
berhubungan dengan pekerjaan lapangan serta penyelesaian kelengkapan
pembangunan.
b. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Rumah Jabatan Sekretaris
Daerah Kota Makassar untuk Menyediakan tempat tinggal atau hunian yang
nyaman untuk menunjang pelaksanaan tugas sehari hari Sekrearis Daerah Kota
Makassar .

3. Target/Sasaran
Sasaran kegiatan adalah terbangunnya Rumah Jabatan Sekretaris Daerah Kota
Makassar.

4. Nama Organisasi Pengadaan Barang


Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa
konstruksi Rehabilitasi Rumah Jabatan Sekretaris Daerah Kota Makassar sebagai
berikut;
Nama Instansi : Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar
Nama KPA : M. Hajar Aswad, S.T., M.Si
Nip : 19760212 200901 1 005
Alamat Kantor : Jl. Urip Sumoharjo No. 8 Makassar

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


5. Sumber Dana
a. Sumber Dana
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) TA. 2022
b. Total Pagu :
Rp. 1.806.000.000 ( Satu Milyar Delapan Ratus Enam Juta Rupiah )

c. Untuk evaluasi kewajaran harga, penawaran dibawah 80% dari HPS, Upah
pekerja menggunakan UMK Kota Makassar 2022 dengan syarat kerja waktu hari
kerja 6 hari, upah pekerja perhari adalah UMK/25 hari

d. Mata Pembayaran Utama:


NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME SATUAN
1 Pek. Pemasangan Lantai Ubin Granit 60x60 cm 237 m2
2 Pek. Pas. Langit-Langit lambrisering PVC 479 m2
3 Pek. Pas. Rangka Plafond Hollow 1x40.40.2 mm 479 m2
4 Pek. Plesteran Biasa 1 PC : 4PP (15mm) 569 m2
5 Pek. Pemasangan Dinding Tembok Biasa 1 PC : 4 PP (1/2 Bt) 261 m2
6 Pek. Cat tembok baru 793 m2
7 Pek. Acian 547 m2
8 NYM 3 x 2,5 mm2 + PVC Conduit dia.20 untuk Lampu 115 titik
9 Pemasangan Water Proofing membrane 181 m2
10 Pek. Pemasangan Dinding Keramik Polos 30x60 cm (KM/WC) 60 m2
11 Pagar Besi (lengkap dengan aksesorisnya) 2 bh
12 Pas. Pintu type P3 5 bh
13 Pek. Pemasangan Pipa PVC AW 4" 120 m1
14 Pas. Pintu type P1 2 bh
15 Pas. Bondex 0.75 mm 105 m2
16 Pek. List Plafon PVC lebar 8 cm 382 m1
17 Pekerjaan Backdrop Type 2 (BD 2) 1 bh
18 Pek.Pembesian weremesh M8 686 kg
19 Pemasangan Lampu Down Light LED 18 W (lampu tanam) 70 bh
20 Pek. Rangka atap baja ringan 65 m2
21 Pek. Cat tembok lama 478 m2
22 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 959 kg
23 Pas. Kloset Duduk 4 bh
24 Fin. Batu alam 50 m2
25 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 876 kg
26 Pas. Pintu type P2 2 bh
27 Pek. Bekisting (2x Pakai) 73 m2
28 Kolom Praktis (kp) 149 m1
29 Pek. Plint Ubin Granit 10x60 cm 148 m1
30 Screeding beton + kawat ayam 181 m2
31 Pekerjaan Backdrop Type 1 (BD 1) 1 bh
32 Pek. Bekisting (2x Pakai) 64 m2
33 Pek. Bekisting (2x Pakai) 54 m2
34 Pek.Pembesian (Besi Beton Polos) 904 kg
35 Pek. Beton K.250 12 m3
36 Pembongkaran Dinding Tembok Bata 12 m3
37 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 702 kg
38 Pas. Jendela type J5 6 bh
39 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 616 kg
40 Pek. Beton K.250 10 m3
41 Pas. Jendela type J3 3 bh
42 Pek. Pemasangan Dinding Rehabilitasi Rumah
Tembok Trasram 1 PCDinas Sekretaris
: 3 PP (1/2 Bt) Daerah Kota
66 Makassar
m2
43 Pek. Bekisting (2x Pakai) 45 m2
44 Pagar Sementara Dari Seng Gelombang Tinggi 2 Meter (K3) 26 m1
45 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 503 kg
32 Pek. Bekisting (2x Pakai) 64 m2
33 Pek. Bekisting (2x Pakai) 54 m2
34 Pek.Pembesian (Besi Beton Polos) 904 kg
35 Pek. Beton K.250 12 m3
36 Pembongkaran Dinding Tembok Bata 12 m3
37 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 702 kg
38 Pas. Jendela type J5 6 bh
39 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 616 kg
40 Pek. Beton K.250 10 m3
41 Pas. Jendela type J3 3 bh
42 Pek. Pemasangan Dinding Tembok Trasram 1 PC : 3 PP (1/2 Bt) 66 m2
43 Pek. Bekisting (2x Pakai) 45 m2
44 Pagar Sementara Dari Seng Gelombang Tinggi 2 Meter (K3) 26 m1
45 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 503 kg
46 Pembongkaran Beton Bertulang 4 m3
47 Pas. Jendela type J1 1 bh
48 Pekerjaan Drop Ceiling Plafond + Rangka 118 m1
49 Pek. Beton K.250 8 m3
50 Balok Latai (bl) 67 m1
51 Pek. Pasangan atap genteng keramik 65 m2
52 Pek. Pemasangan Dinding Batu Alam motif acak 24 m2
53 Pek. Kanopi tangga 9 m2
54 Pek. Bekisting (2x Pakai) 34 m2
55 Pas. Jendela type J2 2 bh
56 Pek. Bekisting (2x Pakai) 33 m2
57 Pek. Beton K.250 7 m3
58 Pek. Beton K.250 6 m3
59 Biotank Kapasitas 2 m3 1 bh
60 Pek. Bekisting (2x Pakai) 48 m2
61 Pas. 1 bata merah camp 1pc : 4ps 21 m2
62 Penangkal petir radius 30 m 1 unit
63 Pek. Galian tanah biasa 51 m3
64 Pas. Jendela type J4 3 bh
65 Pemasangan Lampu Down Light LED 10 W (lampu tanam) 26 bh
66 Panel listrik (PP) LT.1 & LT.2 2 unit
67 Pemasangan Lampu Led Bundar 9 bh
68 NYM 3 x 2,5 mm2 + PVC Conduit dia.20 untuk Stop Kontak 21 titik
69 Pas. 1/2 bata merah camp. 1pc : 2ps 29 m2
70 Pek. Bekisting (2x Pakai) 22 m2
71 Pek.Pembesian (Besi Beton Ulir) 243 kg
72 Pek. Realing Tangga 7 m1
73 Pek.Pembesian (Besi Beton Polos) 295 kg
74 Pek.Pembesian (Besi Beton Polos) 284 kg
75 Pek. Beton K.250 4 m3
76 Pas. Pintu type P4 4 bh
77 Pek.Pembesian (Besi Beton Polos) 267 kg
78 Pemasangan Lampu strep 118 m1
79 Pek.Pembesian (Besi Beton Polos) 256 kg
80 Pek. Pemasangan Lantai Ubin Granit 30x30 cm 18 m2
81 Pek. Beton K.250 3 m3
82 Pembongkaran plafon + rangka 283 m2

6. Jangka Waktu Pelaksanaan dan Pemeliharaan


Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan konstruksi adalah 150 (Seratus Lima Puluh) hari
kalender, dengan masa pemeliharaan pekerjaan 6 (Enam) bulan.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


B. SPESIFIKASI TEKNIS
1. SPESIFIKASI : A. PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
BAHAN 1. Pasir
BANGUNAN Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras, butir-butir
KONSTRUKSI harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh
pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan hujan. Kadar
lumpur tidak boleh melebihi 5 %,
2. Tanah timbunan
harus terdiri dari bahan tanah berpasir atau padas yang
memenuhi persyaratan dan harus memiliki sifat tertentu
tergantung dari maksud penggunaannya.

B. PEKERJAAN PONDASI
1. Batu Gunung
Batu gunung umumnya ukurannya tidak beraturan. Batu
gunung mempunyai kekerasan yang lebih keras dari batu
pondasi sejenis, serta tidak gampang rapuh apabila terpendam
atau terexpose udara luar.
2. Poer Beton,
Ukuran pondasi poer yang digunakan adalah (P1.70x70x25),
Mutu Beton: K-250 (f' = 21,7 Mp)

C. PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Semen Portland (PC)
- Digunakan Portland Cement Tipe I menurut NI - 8 tahun
1972 dan memenuhi S - 400 menurut Standar Cement
Portland yang disyaratkan oleh Asosiasi Semen Indonesia
(NI 8 tahun 1972).
- Tidak diperkenankan menggunakan semen yang telah
mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
sebagai bahan campuran.
- Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar
dari tempat yang lembab agar semen tidak cepat
mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan
30 cm dan tumpukan paling tinggi 2 m. Setiap semen
baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah
ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut
urutan pengiriman.

2. Agregat (Pasir, kerikil atau batu pecah)


- Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik,
serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang
disyaratkan dalam PBI 1971.
- Untuk Beton mutu fc'= 19.3 Mpa (K- 225), fc'= 21.7 Mpa
(K-250) dan fc'= 26.04 Mpa (K-300) mengunakan
material kerikil beton batu pecah (Split)

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


- Penumpukan material kerikil dengan pasir harus
dipisahkan agar kedua jenis material tersebut tidak
tercampur untuk menjamin adukan beton dengan
komposisi material yang tepat.
- Untuk bahan agregat (halus dan kasar) dapat dipakai
agregat alami atau buatan asal memenuhi syarat menurut
PBI-1971
- Bila dianggap perlu, dapat dilakukan pengujian butiran
dengan memperhatikan persyaratan PUBI-1982.
- Agregat halus harus bersih, keras dan berbutir tajam,
bebas dari lumpur, gumpalan tanah/lumpur, bahan
organik lainnya yang dapat mengurangi atau
merusakkan mutu beton.
- Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian
yang halus, mudah pecah, keropos, tipis atau panjang-
panjang, bebas dari bahan-bahan organik atau dari
substansi yang merusak.

3. A i r
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung
minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau
bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau baja
tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
dapat diminum.

4. Besi beton.
Besi beton yang digunakan adalah besi beton polos (Ø 12, Ø
10 dan Ø 8) untuk behel dan besi ulir (D13, D14 dan D16)
untuk tulangan pokok dengan hasil uji dari laboratorium
terakreditasi minimal BjTS 420 dan behel minimal BjTS 280
. Diameter besi yang digunakan harus sesuai dengan gambar
kerja dan mendapat persetujuan dari Konsultan pengawas.
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak,
minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Sebelum melakukang
pemesanan, diambil sample besi untuk uji sesuai kebutuhan
di bagian yang tertera merek dan dimensi yang untuk
selanjutnya mendapatkan persetujuan direksi, biaya
ditanggung kontraktor.

5. Bahan campuran tambahan (additive)


- Pemakaian bahan tambahan kimiawi (concrete
admixture), kecuali yang disebutkan tegas di dalam RKS
dan gambar harus mendapat izin tertulis dari Konsultan
Pengawas. Untuk itu kontraktor diharuskan mengajukan
permohonan tertulis dengan menyertakan analisa
kimiawinya dan bukti pemakaian di Indonesia selama 5
tahun terakhir. Bahan campuran tambahan beton yang

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


dipakai harus sesuai dengan iklim tropis, khususnya
daerah tepi pantai dan memenuhi persyaratan ASTM C-
494 jenis B dan D sekaligus sebagai pengurang air
adukan dan penunda pengerasan awal.
- Penggunaan additive harus sesuai dengan petunjuk dari
pabrik. Pemakaian additive ini tidak boleh menyebabkan
dikuranginya volume semen dalam adukan.
- Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal
sama sekali tidak boleh dipakai, sedangkan untuk beton
kedap air dibawah tanah tidak boleh mempergunakan
waterproofer yang mengandung garam.

6. Bekisting, Cetakan atau Acuan


- Bahan bekisting / cetakan harus sedemikian rupa
menghasilkan muka beton yang rata. Untuk itu
digunakan cetakan dari multiplex 18 mm, diperkuat
dengan rangka-rangka penyangga, penyokong dll,
sehingga mampu mendukung beton sampai selesai
proses ikatan beton.
- Bekisting harus mampu pula untuk menahan getaran-
getaran vibrator dan kejutan gaya-gaya lain tanpa
berubah bentuk.
- Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan
gambar dan sama disemua tempat untuk bentuk dan
ukuran yang dikehendaki sama.
- Steiger cetakan beton dari kayu balok atau pipa-pipa baja
atau bambu. Untuk penggunaan bambu sebagai steiger,
harus diperhatikan konstruksi pemasangannya untuk
menghindari pelendutan, yang dapat mengakibatkan
perubahan dimensi beton.
- Untuk pemakaian bekisting lebih dari satu kali, wajib
dilakukan pemeriksaan kwalitas bekisting sebelum
digunakan kembali, dan mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas.

7. Selimut beton
Penepatan besi beton didalam cetakan tidak boleh
menyinggung dinding atau dasar cetakan, serta harus
mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian
konstruksi, apabila tidak ditentukan didalam gambar
rencana, maka tebal selimut beton untuk satu sisi pada
masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :
- Kepala tiang (poer) 4 cm
- Balok sloof 4 cm
- Balok 4cm
- Kolom 4 cm
- Pelat beton 3cm

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


8. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur
adalah, fc' = 20,75 Mpa (K-250). Sebelum dilaksanakanya
pekerjaan beton harus ada perhitungan mix disain untuk
komposisi campuran mutu beton yang akan dipakai sebagai
pedoman untuk pekerjaan beton tersebut.
9. Lain-lain
Pada bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya harus
dibuatkan stek besi sepanjang 40 x diameter besi atau
menurut petunjuk direksi (pengawas Lapangan)

D. PEKERJAAN BATU, DINDING & PLESTERAN


1. Dinding Bata Ringan
a. Batu Bata
Batu bata untuk pasangan dinding tembok yang dipakai
adalah batu bata , digunakan dengan kualitas terbaik yang
disetujui oleh perencana/konsultan Management
Konstruksi, Siku dan sama ukurannya p=19-24 cm,.L=9-12cm,
dan T=5-6 cm. Sedangkan yang pecah tidak diperkenalkan
dipasang untuk dinding tembok.
b. P a s i r
Harus terdiri dari butir-butir yang tajam dan keras,
butir-butir harus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau
hancur oleh pengaruh cuaca, seperti terik matahari dan
hujan. Kadar lumpur tidak boleh melebihi 5 %
c. Semen dan Air
Untuk persyaratan kedua bahan tersebut, mengikuti
persyaratan yang telah digariskan pada pasal beton
bertulang, dimana semen yang digunakan merk Tonasa.

2. Pekerjaan Plesteran
Bahan pasir, semen dan air mengikuti persyaratan yang telah
dijelaskan dalam pasal beton bertulang.

E. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


1. Pasir Urug
2. Granit 60 x 60 cm untuk lantai ruangan setara Granitto
3. Ubin granit 30x30 setara Granitto
4. Ubin granit 30x60 cm untuk tangga setara Granitto
5. Keramik 10 x 60 cm untuk Plint Lantai setara Asiatile
6. Lantai kramik mozaik 30 x 30 cm untuk lantai KM/WC
setara Asiatile
7. Dinding kramik polos 30x60 cm (KM/WC) setara Asiatile
8. Batu alam motif acak untuk pasanga dinding pagar dan
tangga
9. Pemasangan water proofing membrane

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


F. PEKERJAAN PLAFOND
1. Untuk penutup plafond ruangan secara umum, digunakan
bahan Lembarseri PVC.
2. Rangka plafond dari besi hollow 1x40.40.2 mm yang
kwalitas terbaik,
3. Rangka plafond dari besi hollow 5x5 & 5x10 Galvanis
medium A, zinchromate putih, ex. Jotun Jota TC Gloss yang
kwalitas terbaik

G. PEKERJAAN KUSEN PINTU/JENDELA RANGKA ALUMINIUM


1. Kusen Pintu/Jendela Aluminium dipakai ukuran 4"
dengan mutu yang baik atau setara YKK/Alexindo.
2. Kaca yang dipakai adalah kaca polos tebal 5 mm.
Penempatanya sesuai dengan gambar bestek,
3. Komponen lain-lain meliputi Engsel Pintu & Jendela, Kait
Angin, Grendel Jendela, Handle Pintu, dan Kunci Pintu
Tanam, dan bahan pelindung aluminium untuk
menghindari noda bekas percikan adukan semen.
4. Pekerjaan ACP PE Putih Untuk KM/WC serata Seven-
Eleven.

H. PEKERJAAN PENGECATAN
Bahan-bahan yang digunakan harus berkualitas baik, seperti :
1. Meni kayu dan besi sekualitas Kuda terbang, platon atau
Ftalit
2. Cat kayu sekualitas Cat Avian,
3. Scimcoat interior dan eksterior ex. Aplus
4. Plamur kayu ex. cat Avian, Polymix, Vinilex, Platon.
5. Cat Plafond, ex Jotun 5001 Snow White
6. Cat Roster 3D, ex Cat Jotun 1564
7. Cat Water Proofing Dak Beton (Top Floor), ex.Sika
8. Cat Paving Blok, Merk Aga
9. Pas. Membran Bakar Anti Bocor Talang Air.

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / ELEKTRIKAL


1. Persyaratan umum bahan
- Jenis kabel : NYA, NYM, NYY, NYFGBY, BC dan lain-lain
sesuai gambar rencana.
- Pipa Conduit dan Fitting ex. Clipsal
- Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak
dan fan dilaksanakan dalam pipa dan fitting-fitting High
Impact Conduit PVC untuk dalam bangunan kecuali
untuk feeder dan NYY tanpa pipa. Untuk di halaman
terpasang dalam trench atau tertanam dalam tanah.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


- Sparing pipa menggunakan pipa galvanis yang
ukurannya disesuaikan dengan material yang akan
dipasang.
- Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu
menggunakan pipa flexible jenis PVC .
- Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan,
pembelokan, pengetapan dan sebagainya harus
menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket,

2. Syarat syarat dasar


- Semua bahan atau peralatan harus baru dalam arti
bukan barang bekas atau hasil perbaikan.
- Material atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau
rating yang cukup.
- Harus sesuai dengan spesifikasi/persyaratan.
- Kapasitas yang tercantum dalam gambar atau spesifikasi
adalah minimum.
- Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar
dari yang diminta dengan syarat :
- Tidak boleh menyebabkan sistem menjadi lebih sulit.
- Tidak menyebabkan pertambahan bahan.
- Tidak meminta pertambahan ruang.
- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.
- Tidak menurunkan mutu.

3. Syarat syarat fisik


- Semua bahan atau peralatan dari kualifikasi atau tipe
yang sama, diminta merek atau dibuat oleh pabrik yang
sama.
- Dalam setiap hal, suatu bagian atau suku-suku cadang
dari peralatan yang jumlahnya jelas ditentukan, maka
jumlah tersebut harus tetap lengkap setiap kali peralatan
tersebut diperlukan, sehingga merupakan unit yang
lengkap.
- Apabila suatu bahan atau peralatan disebutkan pabrik
pembuatnya atau mereknya, hal ini dimaksud untuk
mengikat mutu, tipe perencanaan dan karakteristik

J. PEKERJAAN INSTALASI SANITAIR


1. Bahan - bahan yang digunakan sebagai berikut :
- Kloset Jongkok Jet Washer ex. Toto,
- Kran Air Bersih ex. Toto
- Wastafel ex. Toto
- Floordrain ex. Toto
- Tempat Cuci Piring Aluminium
- Pipa – pipa, ex Wavin

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


2. Warna akan ditentukan kemudian dan pemasangan harus
dengan persetujuan Kansultan Pengawas dan Pemberi Tugas
3. Semua material harus memenuhi ukuran, standard dan
mudah didapatkan di pasaran, kecuali bila ditentukan lain.
4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala
perlengkapannya, sesuai dengan yang telah disediakan oleh
pabrik.Barang yang dipakai adalah dari produk baru yang
telah disyaratkan dalam uraian dan syarat-syarat dalam
buku ini.
5. Kontraktor wajib melampirkan faktur pembelian dan asal
usul barang pada setiap apabila diperlukan.
6. Untuk septitank dipergunakan adalah Bio Septic vol.5000ltr
dan bak resapan.
7. Untuk pembuatan Bak Kontrol uk.50x50 cm plat penutup
adalah plat beton t = 10 cm dan mutu beton K – 250.

K. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP


1. Pekerjaan rangka Kuda Kuda menggunakan rangka baja
ringan
2. Penutup Atap dipergunakan material atap genteng
kramik
3. Penutup rangka atap dipergunakan lapisan karet pelapis
atap.
4. Pekerjaan rangka Kuda Kuda Menggunakan Rangka Kuda
Kuda IWF 250 dibelah miring, zinchromate putih, ex.
Jotun Jota TC Gloss.
5. Semua pekerjaan baut ( bolt ) harus memenuhi syarat
AISC, Spesification for Struktural Joint Bolt.
6. Bersertifikat SNI dan sertifikat ISO
7. Bergaransi anti karat minimal 25 tahun.
8. Lisplank menggunakan bahan GRC t. 20 cm

L. PEKERJAAN FASADE
1. Pekerjaan Papan Nama kantor, menggunakan Aluminium
Composite Panel (ACP) setara SEVEN. Panel ketebalan 4.0
mm, panel aluminium komposit yang terdiri dari inti
Polietilen diapit dua kulit paduan aluminium peraluman
– 100 (ALMg1-NS41), dengan spesifikasi :
- Aluminium kulit : 0.3 mm
- Tingkat Magnesium : ALLOY 3003
- Mechanical Properties : tensile strength 130 N/mm²
- 0.2% bukti stress 90 N/mm²
- Elongasi 5.65 jadi 10%
- Modulud Elastisitas 70.000 N/mm²
- Getaran rata – rata udara – rygi transmisi suara dan
noise Dampinf R-5 dB (DIN 4109)

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


- Kekakuan (E x l ) : 0.240 kNm2/m
- Berat panel : 5.5 kg/m²
- Warna/glos : Grafik warna dengan approx 30%
- Gloss menurut Gardner. Warna ditentukan kemudian
- Hasil Pengujian;

No Jenis Uji Satuan Metoda Hasil Uji


Uji ASTM
1. Koefisien m/m/°C D696 2,898 x 10ˉ5
pemuaian
2. Suhu Difleksi °C D648 96,70
di bawah
beban
3. Kuat Lentur MPa D790 91,02
4. Modulus MPa D790 8,58x 10ˉ3
Elastisitas
Lentur
5. Ketahanan MPa D732 29,86
Geser
Tusukan
6. Kuat Lekat N/ mm D903 4,44
180°
7. Kuat Tarik MPa D638 38,84

8. Kilap pada % D523 40 (semi


sudut Gloss)
geometri 60°
9. Kekerasan 8H D3363 Tahan, Tidak
Pensil Tergores
10. Kelenturan - D522 Tidak Retak
Lapisan pada Pada
Diameter Permukaan
mandrel<
3,2mm
11. Ketahanan 1/ mil D968 62,5
aus

2. Papan Nama kantor Besi Galvanized Siku L.40.40.4, join


las, dicat Zincromate. Dimensi rangka di sesuaikan
dengan Gambar Perencanaan,
3. Braket siku dengan kwalitas terbaik
4. Dynabolt dengan kwalitas terbaik
Sealent ex. Marks atau setara

M. PEKERJAAN LANSEKAP
Untuk lansekap, khususnya pekerjaan paving blok
menggunakan paving blok Segi Enam K. 300 t. 8 cm yang
berkwalitas baik

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


2. SPESIFIKASI : Peralatan minimum yang perlu disediakan dalam pelaksanaan
PERALATAN adalah
KONSTRUKSI
DAN PERALATAN UTAMA
PERALATAN
Kepemilikan
BANGUNAN No. Jenis Kapasitas Jml Kondisi
/ Status
Molen
Min.350- 2
1. (Concrete Milik/Sewa Baik
500 Liter Unit
Mixer)
Min. 1462 1
3. Mobil Pick Up Milik/Sewa Baik
cc Unit
1
4. Jack Hammer Min. 28,8 J Milik/Sewa Baik
Unit

PERALATAN PENDUKUNG
Kepemilika
No. Jenis Kapasitas Jml Kondisi
n / Status
Mesin
Min. 4
1. Pemotong 1 Unit Milik/Sewa Baik
inchi
Keramik
Min
Kapasitas
Bor Beton
Mesin Bor
2. : 13mm / 1 Unit Milik/Sewa Baik
Cordless
Min.
2800
RPM
Mesin Min.14
3 2 Unit Milik/Sewa Baik
Pemotong Besi Inch

A. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN BETON


1. Molen (Concrete Mixer), Mesin ini digunakan untuk semua
pekerjaan beton membantu proses aduk semen, dengan
menggunakan alat ini hasil adukan semen akan lebih merata.
2. Mobil pick up. Digunakan untuk mengangkut material ke lokasi
pekerjaan
3. Jack Hammer digunakan untuk pembongkaran beton dan
beton bertulang.

B. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI


• Mesin Pemotong (gurinda) dipergunakan untuk memotong
keramik sesuai ukuran pada gambar bestek.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


C. PERALATAN UNTUK PEKERJAAN KUSEN, PLAFOND DAN ATAP
• Mesin bor dipergunakan untuk menguatkan sambungan
pada pekerjaan kusen pintu dan jendela serta rangka plafon
hollow aluminium.
• Mesin bor dipergunakan juga untuk menguatkan
sambungan antara baja ringan yang satu dengan lainnya
pada pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan.
Dimana perkuatan antara ukuran (potongan baja yang satu
dengan lainnya diperkuat dengan skrup)
D. PERALATAN UNTUK BESI
• Mesin Pemotong dipergunakan untuk memotong Besi sesuai
ukuran pada gambar bestek.

A. PENJELASAN UMUM KEGIATAN


3. SPESIFIKASI
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan sederhana (Non-Kompleks).
PROSES
Dalam melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor perlu memahami dan
KEGIATAN
menghayati dengan sebaiknya seluruh item pekerjaan yaitu Gambar
Kerja, rencana kerja dan Syarat-syarat Teknis seperti diuraikan dalam
buku ini. Di dalam hal terdapat ketidakjelasan, perbedaan atau
kesimpang siuran informasi di dalam pelaksanaan, kontraktor wajib
mengadakan pertemuan dengan Direksi Pelaksanaan untuk
mendapatkan penjelasan pelaksanaan.

B. LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI


1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan ialah : Rehabilitasi Rumah
jabatan Sekretaris Daerah Kota Makassar
2. Lingkup pelaksanaan pekerjaan antara lain:
a. PERSIAPAN
b. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
c. PEKERJAAN TANAH
d. PEKERJAAN PONDASI
e. PEKERJAAN BETON
f. PEKERJAAN DINDING
g. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
h. PEKERJAAN PLAFON
i. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
j. PEKERJAAN PINTU JENDELA
k. PEKERJAAN PENGECATAN
l. PEKERJAAN REALING
m. PEKERJAAN SANITASI
n. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
o. PEKERJAAN PAGAR

C. MEMULAI KERJA
Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah tanggal
Penunjukan atau Surat Perintah Kerja (SPK), Pihak Kontrator

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


Pelaksana harus sudah memulai melaksanakan pekerjaan fisik
secara nyata di lapangan.
Sebelum pelaksanaan dimaksud, Kontrator Pelaksana harus
memberitahukan kepada Pihak pertama secara tertulis.

D. MOBILISASI
1. Transportasi peralatan kerja sesuai daftar alat-alat dan barang-
barang yang diajukan dalam penawaran, dari tempat
pembuatannya (pabrik) ke lokasi dimana akan digunakan.
2. Pembuatan kantor Kontrator Pelaksana, gudang dan lain-lain
dilokasi pekerjaan untuk keperluan pekerjaan
3. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak pemberitahuan
memulai kerja, kontraktor/Kontrator Pelaksana harus
menyerahkan program mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan
untuk disetujui.

E. RENCANA KERJA
1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
kontraktor/Kontrator Pelaksana wajib membuat rencana kerja
pelaksanaan dari bagian-bagian pekejaan berupa BarChart dan
S-Curve Bahan dan tenaga kerja
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan
terlebih dahulu dari Direksi Pekerjaan, paling lambat dalam
waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Keputusan
Penunjukan (SPK) diterima Kontraktor/ Kontrator Pelaksana.
3. Kontraktor/Kontrator Pelaksana wajib memberikan salinan
rencana keja rangkap 4 kepada Direksi Pekerjaan, 1 (satu)
salinan Rencana Kerja harus ditempel pada dinding ruang kerja
Kontraktor di lapangan yang selalu diikuti dengan grafik
kemajuan/prestasi kerja.
4. Kontraktor harus selalu dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan jadwal rencana Kerja tersebut di atas.
5. Direksi Pekerjaan akan menilai prestasi pekerjaan berdasarkan
rencana kerja tersebut.

F. TENAGA KERJA
Kontraktor/Kontrator Pelaksana harus menyediakan tenaga kerja
yang ahli, bahan- bahan, peralatan berikut alat Bantu lainnya
untuk melaksanakan bagian-bagian pekerjaan serta mengadakan
pengamanan, pengawasan dan pemeliharaan terhadap
bahanbahan, alat-alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa
pelaksanaan beriangsung sehingga seluruh pekerjaan selesai
dengan sempurna sampai dengan diserah terimakan pekerjaan
tersebut kepada Direksi Pekerjaan.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


• TENAGA KERJA/TENAGA AHLI
Tenaga Kerja dan Tenaga Ahli yang memadai dan
berpengalaman dengan jenis dan volume pekerjaan yang akan
dilaksanakan
• PERALATAN
Menyediakan alat-alat Bantu, seperti mesin las, alat-alat bor,
alat-alat pengangkat dan pengangkut serta peralatan lain yang
benarbenar diperlukan dalam pelaksanaan Pekerjaan ini.
• PENYEDIAAN DAYA LISTRIK UNTUK BEKERJA
Tenaga Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor
selama masa pekerjaan. Penggunaan diesel untu pembangkit
tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas petunjuk Direksi Pekerjaan.

G. LAPORAN
1. Pelaksana lapangan setiap hari harus membuat Laporan
Harian mengenai segala hal yang berhubungan dengan
pelaksanaan pembangunan/pekejaan, baik teknis maupun
Administratif
2. Dalam pembuatan Laporan tersebut, pihak
Kontraktor/Kontrator Pelaksana harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut data dan keadaan sebenamya
3. Pengawas Lapangan juga harus membuat Laporan mingguan
dan Laporan bulanan secara rutin
4. Laporan-laporan tersebut diatas, harus diserahkan kepada
Direksi Pekerjaan untuk bahan monitoring dan proses
pembayaran pekerjaan.

H. PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR


1. Bila terdapat gambar yang tidak sesuai dengan Rencana kerja
dan Syarat syarat, maka harus dilaporkan kepada Direksi
Pekerjaan dan selanjutnya akan dibahas bersama untuk
ditentukan solusinya.
2. Untuk revisi-revisi pada lokasi, dan detail gambar mungkin
akan dilakukan didalam waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar dan spesifikasinya
3. Shop drawing merupakan gambar detail pelaksanaan di
lapangan yang harus dibuat oleh Kontraktor berdasarkan
Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan dengan
keadaan dilapangan.Kontraktor wajib membuat shop drawing
untuk detail khusus yang belum terangkup lengkap dalam
Gambar Dokumen Kontrak maupun diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


I. KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA
1. Kontraktor harus menjamin bahwa tempat kerja selalu
tersedia cukup air minum bagi para pekerja.
2. Kontraktor harus menjamin pemeliharaan kesehatan di
tempat pekerjaan, pencegahan dan pemberantasan penyakit
dan menyediakan perlengkapan P3K yang cukup. Peti obat-
obatan untuk P3K juga disediakan dan bila terjadi kecelakaan
akibat kurang sempurna peralatan dan kelalaian, menjadi
tanggung jawab kontraktor dalam arti kata yang luas.
3. Kontraktor dilarang mempekerjakan pekerja yang sedang
sakit.
4. Kontraktor harus mengambil tindakan-tindakan pencegahan
yang perlu dan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk
menjaga jangan sampai timbul kerusakan atau pelanggaran
hukum, oleh atau diantara para pekerja atau Sub-Kontraktor
dan memelihara keamanan, melindungi para penghuni dan
barang milik disekitar tempat pekerjaan. Berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam bidang
pemeliharaan kesehatan pekerja, kontraktor harus bertindak
sesuai dengan semua peraturan-peraturan dan hukum-
hukum yang berlaku, Peraturan Pemerintahan setempat yang
berkaitan dengan
tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan.
5. Kontraktor harus menyediakan helm pengaman untuk semua
pegawainya yang bertugas, tenaga kerja dan juga untuk
pengawas pemberi tugas, dan itu menjadi tanggung jawab
kontraktor untuk meyakini bahwa peraturan -peraturan
keselamatan, termasuk memakai alat pengaman lainnya yang
diperlukan.
6. Kontraktor harus mengesahkan adanya cukup penjagaan di
tempat pekerjaan untuk menghindari terjadinya pencurian-
pencurian terutama pada waktu orang-orang yang bekerja.
Kontraktor harus memelihara gudang-gudang, ruangan-
ruangan untuk menyimpan bahan-bahan dan alat-alat serta
pintu pintu nya yang jika dipandang pertu diperkuat
diperbaiki/dipasang kunci.
Untuk para penjaganya, kontraktor dapat mendirikan suatu
tempat kediaman atas biaya kontraktor, dengan perjanjian
bahwa tempat tersebut dapat harus dibongkar setelah selesai
pekerjaan. Penjaga keamanan harus mendaftarkan diri kepada
kantor seksi Polisi terdekat.
7. Kontraktor harus menjaga dan merawat semua harta benda
milik orang lain atau pihak ke tiga disekitar lokasi pekerjaan.
8. Untuk kepentingan pengamanan dalam halaman kerja
kontraktor, harus diadakan penerangan-penerangan lampu
pada tempat-tempat tertentu atas biaya kontraktor.
9. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan-bahan
yang disimpan di dalam halaman pekerjaan baik terhadap

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


bahaya pencurian maupun terhadap bahaya kebakaran, dan
kerusakan yang disebabkan kurang
sempurnanya pengamanan. Kontraktor diharuskan
menyediakan tabung tabung pemadam kebakaran di lokasi
kerja dan tempat-tempat yang mudah terjadinya bahaya
kebakaran.
10. Kontraktor selama pelaksanaan harus menyediakan kotak
obat – obatan lengkap dengan isinya untuk pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan.
11. Kontraktor harus menempatkan petugas keamanan untuk
menjaga keamanan proyek baik barang – barang milik Proyek,
Kontraktor, maupun Direksi/Pengawas Lapangan.

No JENIS/TYPE IDENTIFIKASI NILAI TINGKAT


PEKERJAAN BAHAYA RESIKO RESIKO
A Pek. Tanah -Terjatuh akibat 2 -Rendah
lubang galian
B Pek. Pondasi -Terjatuh, terluka 2 - Rendah
-Tertimpa batu 3 - Sedang
-Tangan dan kaki 4 - Sedang
kena batu

C Pek. Beton -Terluka pada 6 - Tinggi


bagian tubuh
(tangan/kaki) saat 6 - Tinggi
pengoperasian alat
-Terjatuh saat
pengecoran di
ketinggian
D Pek. Dinding -Tergelincir, 2 -Rendah
terpleset , terjatuh
dan terluka pada
saat plasteran
E Pek. Penutup -Tergelincir, 2 -Sedang
Lantai & terpleset, &
Dinding terjatuh
F Pek. Palfond -Jatuh dari 3 -Sedang
ketinggian
-Terluka pada
bagian tubuh saat 2 -Rendah
pengoperasian alat
G Pek. Atap -Jatuh dari 9 -Tinggi
ketinggian
-Terluka pada 4 -Sedang
bagian tubuh saat
pengoperasian alat

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


H Pek. Kusen Pintu -Terluka pada 4 -Sedang
& Jendela bagian tangan
tubuh saat
pengoperasian alat
I Pek. Pengecetan -Tertimpa 2 -Rendah
peralatan
J Pek. Realing -Tertimpa 2 -Rendah
peralatan
M Pek. Sanitasi -Terjatuh akibat 2 -Rendah
lubang galian
N Pek. Elektrikal -Terjatuh Dari 3 -Sedang
Ketinggian
-tersengat Listrik 9 -Tinggi
O Pek. Pagar - Terjatuh akibat 2 -Rendah
lubang galian
- Tertimpa batu 2 -Rendah
- Terjatuh saat 2 -Rendah
pengecoran
- Tertimpa 2 -Rendah
Peralatan

4 SPESIFIKASI Pekerjaan Utama yang diuraikan dalam Metode Pelaksaan Pekerjaan


METODE ini :
KONSTRUKSI/
METODE NO JENIS PEKERJAAN UTAMA
PELAKSANAAN
PEKERJAAN A. PEKERJAAN PONDASI
B. PEKERJAAN BETON
C. PEKERJAAN DINDING
D. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING
E. PEKERJAAN PLAFON
F. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
G. PEKERJAAN PINTU JENDELA
H. PEKERJAAN PENGECATAN
I. PEKERJAAN REALING
J. PEKERJAAN SANITASI
K. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
L. PEKERJAAN PAGAR

A. PEKERJAAN PONDASI
1. Pekerjaan Pondasi Poerplat

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


a. Penggalian tanah posisi pondasi poerplat yang berada pada
kedalaman 150 cm dari permukaan tanah sudah dilakukan
sebelumnya, pada saat persiapan pemancangan.
b. Satu titik pondasi poerplat bertumpu pada 4 titik pancang.
Seluruh kepala tiang pancang / mini pile kemudian
dipecahkan dan menyisakan pembesiannya.
c. Lantai kerja pondasi poerplat dibuat setebal 10 cm, dengan
dimensi 150 x 150 cm (selebar galian pondasi), dengan
mutu beton K-175,
d. Pembesian pondasi poerplat dilakukan setelah lantai kerja
mengering sempurna. Pembesian tiang pancang kemudian
dikaitkan satu sama lain dengan pembesian poerplat.
e. Setelah itu dipasang bekisting samping dengan dimensi 120
x 120 cm tebal 50cm, dan dilakukan pengecoran dengan
mutu beton adalah, fc' = 21,7 Mpa (K-250).

2. Pekerjaan Pondasi Batu Kali


a. Adukan untuk pekerjaan pasangan terdiri dari 1 semen dan
4 pasir berdasarkan perbandingan volume. Air yang
dipergunakan untuk campuran harus bersih dari endapan
lumpur dan unsur-unsur lain yang dapat mempengaruhi
warna dan baunya. Air yang mengandung garam akibat
pasang surut laut tidak boleh dipakai. Adukan harus dibuat
dalam jumlah terbatas dan hanya untuk penggunaan
langsung. Adukan yang dalam 30 menit dibuat belum
dipergunakan, harus disingkirkan dan tak boleh dipakai
lagi.
b. Pasangan batu kali dilaksanakan dengan adukan 1 PC : 4
Ps. Pekerjaan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
diperoleh hubungan yang menyatu. Batu-batu disusun
sedemikian rupa, sehingga terdapat 3 bidang/muka
mendapat perekat/adukan. Pada waktu pemasangan batu
kali, keadaan galian harus kering, dan apabila terdapat
genangan air harus dipompa lebih dulu.

B. PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Lingkup pekerjaan
Lingkup pekerjaan beton bertulang yaitu;
- Pekerjaan struktur bawah, meliputi pekerjaan; pondasi
Poer Plat, Pedestal, Pondasi beton, Sloof beton.
- Pekerjaan Struktur Atas, yang meliputi pembuatan
kerangka bangunan dari beton bertulang dari dasar lantai
sampai dengan atap termasuk segala bagian strukturnya,
yang terdiri dari Kolom Kolom, Balok Balok, Plat Plat Lantai
dengan struktur beton, sirip-sirip beton, dak-dak beton,
tangga beton, Ringbalk beton serta konstruksi beton
lainnya seperti yang tertera dalam gambar.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


2. Syarat-syarat umum
- Mutu beton yang dipakai beton fc’ 21.7 MPa atau k.250
dan baja tulangan yang dipakai adalah besi beton untuk
pekerjaan sloef, kolom, seperti yang dijelaskan mengenai
pekerjaan beton.
- Bekisting harus dipasang dengan kuat dan tepat pada
posisi sesuai dengan gambar rencana
- Sloof harus dibuat lantai kerja dari beton tumbuk tebal 5
cm.
- Stek-stek kolom, harus distek setepat-tepatnya sebelum
pengecoran beton dilaksanakan.
- Harus diperhatikan sebelum memasang bekisting dan
tulangan sloof, pipa-pipa pembuangan air-kotor dan
supply air bersih yang lewat di bawah sloof harus sudah
terpasang pada posisi yang tepat.

3. Syarat pelaksanaan
a. Shop drawing : Perhitungan Konstruksi
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, Kontraktor
diharuskan :
- Membuat shop drawing untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas.
- Memeriksa gambar yang dibuat oleh Konsultan
Perencana, jika terdapat kesalahan yang
membahayakan, kontraktor harus melaporkan kepada
Konsultan Pengawas yang selanjutnya akan
meneruskan kepada Konsultan Perencana. Sebelum ada
kepastian mengenai kebenaran gambar tersebut,
Kontraktor tidak diijinkan melaksanakan bagian
pekerjaan tersebut.

b. Campuran beton
a. Untuk membuat 1 m3 beton mutu f’c = 21,7 MPa (K
250), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,56 diperlukan bahan
material :
- Portland cement ; 384,000 kg
- Pasir Beton ; 692 kg
- Kerikil (maksimum 30 mm) ;1039 kg
- Air ; 215 Liter

Catatan :
- Bobot isi pasir = 1.400 kg/m3, Bobot isi kerikil =
1.350 kg/m3, Bukling factor pasir = 20 %.
- Perbandingan bahan tersebut dapat menghasilkan
mutu beton mendekati rencana K sekian

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


menyesuaikan kondisi bahan material dimana
beton dibuat.
Sumber: SNI ( standart nasional Indonesia )

b. Beton harus dibentuk dari campuran semen Portland,


pasir beton, kerikil dan air seperti ditentukan
sebelumnya dengan perbandingan yang serasi dan
diolah sebaik-baiknya sampai pada kekentalan yang
tepat.
c. Penakaran semen dan agregat (halus dan kasar), harus
dengan kotak-kotak takaran yang sama volumenya.
Banyaknya air untuk campuran beton ditentukan
sedemikian rupa, sehingga mudah dikerjakan sesuai
penggunaanya dan akan menghasilkan kepadatan beton
yang tepat, kekedapan serta kekuatan yang dikehendaki.
d. Semua pengadukan jenis beton harus menggunakan
mesin pengaduk (beton molen) yang berkapasitas tidak
kurang dari 350 liter. Pengaduk harus rata, sehingga
warna dan kekentalannya sama setiap kali membuat
adukan.
e. Pengujian mutu beton dilakukan di laboratorium yang
terakreditasi.

c. Penulangan
a. Baja tulangan sebelum dipasang harus dibersihkan dari
kotoran, karat lepas, serpih-serpih, minyak gemuk atau
lapisan lainnya yang akan merusak atau mengurangi
daya lekat pada beton.
b. Baja tulangan harus dipotong dan dibentuk dengan
teliti sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera
dalam gambar. Baja tulangan tidak boleh diluruskan
atau dibengkokkan kembali dengan cara yang dapat
merusak bahannya.
c. Baja tulangan harus dipasang pada posisi yang tepat
sesuai gambar rencana. Harus diusahakan, agar
posisinya tidak berubah atau bergeser pada saat beton
dipadatkan.
d. Pada umumnya pengujian untuk besi tulangan
dilakukan sesuai PBI-1971 yaitu mempunyai kekuatan
leleh minimum 3600 kg/cm2. Jika besi tulangan
tersebut tidak memenuhi ketentuan yang disyaratkan,
maka kelompok yang tidak memenuhi syarat tersebut
harus disingkirkan dan tidak boleh digunakan.

d. Pengecoran
a. Sebelum dilakukan pengecoran, kontraktor harus
mempersiapkan dengan sebaik-baiknya segala sesuatu
yang berhubungan dengan pengecoran antara lain ;

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


Meneliti kembali tulangan yang telah dikerjakan dan
menyesuaikannya dengan gambar apabila terdapat
kesalahan. Tulangan yang bengkok, ikatan-ikatan yang
lepas atau berobah posisinya harus dibetulkan. Meneliti
semua instalasi yang akan tertanam dalam beton,
apakah sudah tertanam dengan baik. Memberitahukan
dahulu kepada konsultan Pengawas tentang
pengecoran yang akan dilakukan. Jika tidak ada
pemberitahuan tertulis atau persiapan pengecoran
tidak disetujui, maka kontraktor dapat diperintahkan
untuk menyingkirkan beton yang akan dicorkan
tersebut.
b. Beton harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan.
Untuk pengecoran suatu unit atau bagian pekerjaan
harus dilanjutkan tanpa berhenti, dan tidak boleh
terputus tanpa persetujuan dari Konsultan Pengawas.
c. Pengecoran harus diselesaikan sebelum adukan mulai
mengental yang dalam keadaan normal biasanya dalam
waktu 30 menit. Tidak diijinkan mengecor pada waktu
hujan turun, kecuali jika Kontraktor mengambil
tindakan yang bisa mencegah kerusakan beton dan
telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
d. Adukan beton harus dipadatkan secara seksama,
dengan menggunakan alat penggetar. Penggetaran
harus dimulai pada saat adukan dituangkan dan
dilanjutkan sampai adukan berikutnya.
e. Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya
matahari, hujan atau angin sampai beton tersebut
mengeras dengan baik dan untuk mencegah
pengeringan yang terlalu cepat, harus dilakukan
perawatan beton sebagai berikut :
- Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton,
dibasahi sampai cetakan tersebut dibongkar.
- Membasahi selama 14 hari terus menerus segera
sesudah permukaan beton cukup keras.

e. Angkutan Beton
a. Cara dan alat-alat yang digunakan untuk mengangkut
beton harus sedemikian rupa sehingga beton dengan
komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa
ke tempat pekerjaan, tanpa adanya kehilangan bahan
yang bisa menyebabkan perobahan nilai slump.
b. Dalam hal ini, beton yang akan dicor harus diusahakan
agar pengangkutan ketempat pengecoran sependek
mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak
mengakibatkan pemisahan antara kerikil dan spesinya.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


c. Beton lift digunakan untuk angkutan vertikal, sedang
untuk alat angkut horizontal bisa menggunakan kereta
dorong.
f. Persiapan Bekisting
a. Sebelum beton dituang konstruksi bekisting / cetakan
harus diteliti untuk memastikan bahwa benar dalam
letak, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan
pengembangan pada saat beton dituang serta bersih dari
segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran
kotoran.
b. Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa
diperdagangkan (form oil) untuk mencegah lekatnya
beton pada cetakan.
c. Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak
dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat besi yang
baru dituang,
d. Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya
tidak terjadi penyerapan air beton yang baru dituang.

g. Pembongkaran Bekisting
a. Beisting / Cetakan beton dapat dibongkar dengan
persetujuan tertulis dari Direksi
b. Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting,
sebelum memcapai kekuatan sesuai PBI 1997 Bab 5 ayat
8 (hal 51),
c. Dengan persetujuan Direksi cetakan beton dapat
dibongkar lebih awal asal benda uji yang kondisi
perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah
mencapai kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28
hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direktur sekali-kali
tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi /
membebaskan tanggung jawab Kontraktor dari adanya
kerusakan-kerusakan yang timbul akibat
pembongkaran cetakan tersebut,
d. Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan
sebagian pekerjaan beton mendapat tekanan melebihi
perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk
membongkar bekistingnya untuk jangka waktu selama
keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan disini
bahwa tanggung jawab terhadap keamanan beton
sepenuhnya ada dipihak kontraktor serta harus
memenuhi peraturan mengenai pembongkaran
bekisting didalam PBI 1997.
e. Kontraktor wajib memberitahukan Direksi pada waktu
akan membongkar bekisting bagian-bagian pekerjaan
beton yang penting serta mendapatkan persetujuan
Direksi, tapi hal ini tidak mengurangi tanggung jawab
atas hal tersebut.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


f. Pembongkaran cetakan beton tersebut harus
dilaksanakan dengan hati-hati sedemikan rupa sehingga
tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap
dihasilkan sudut-sudut tajan dan tidak pecah.
g. Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi
yang terpendam dalam tanah harus dicabut dan
dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah
kembali.

h. Hasil Pengecoran dan Finishing


a. Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih,
bersih dan tanpa cacat, lurus dan tepat pada posisinya
sesuai dengan gambar rencana.
b. Permukaan beton yang akan difinish dengan cat,
diplester lagi dengan adukan 1:3, diberi plamur dan
dicat.
c. Pengecatan dapat dilaksanakan setelah Pengawas
memeriksa dan menyatakan persetujuannya.

i. Pengujian Beton
a. Semua pengujian beton harus sesuai dengan PBI - 1971.
Kekuatan tekan dari beton ditetapkan konsultan
Pengawas dengan silinder berukuran 15 x 30 cm atau
kubus berukuran 15 x 15 cm.
b. Kontraktor harus menyediakan fasilitas guna keperluan
guna pengujian yang representative, frekwensi
pengujian ditetapkan konsultan Pengawas berdasarkan
tingkat pengecoran dan struktur.
c. Meskipun hasil pengujian kubus- kubus beton seperti
diuraikan diatas memuaskan, konsultan Pengawas
berhak menolak konstruksi beton yang cacat seperti
berikut :
- Konstruksi beton yang sangat keropos.
- Bentuk dan posisi beton tidak sesuai dengan yang
tidak ditunjukkan dalam gambar.
- Konstruksi yang tidak tegak lurus atau rata, seperti
yang direncanakan.
d. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump) tidak
boleh kurang dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm.

C. PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN


1. Pekerjaan Dinding
a. Pelaksanaan
- Sebelum dipasang batu bata harus dibasahi dulu dengan
cara direndamkan dalam air hingga jenuh dan pada
waktu dipasang tidak boleh ada genangan air pada
permukaannya.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


- Pasangan bata harus rapi, lurus dan sama tebal.
- Pemasangan bata ringan sedemikian rupa sehingga
ketebalan aduk perekat harus sama setebal 1cm. Siar-siar
harus dikerok dengan kedalaman ± 1cm dengan
rapi,kemudian disirami air untuk dilanjutkan dengan
plesteran.semua pertemuan horizontal maupun vertical
harus terisi dengan baik dan penuh.
- Pasangan bata dibawah lantai atau terurug oleh tanah
harus diberapen dengan aduk kedap air 1:2.
- Untuk setiap dinding bata yang luasnya lebih dari 12m2
untuk dinding dalam dan luasnya dari 8m2 untuk
dinding luar harus diberi kolom penguat beton (kolom
praktis) dengan ukuran ± 12x15 dengan tulangan 4xØ
12mm sengkang Ø8mm tiap jarak 15 cm dan ditambah
balok penguat kearah horizontal.
- Selama pasangan dinding ini belum difinish, kontraktor
wajib untuk memelihara dan menjaga dari kerusakan-
kerusakan atau pengotoran bahan. Jika pada saat akan
difinish terdapat kerusakan, kontraktor sampai
dinyatakan diterima oleh Konsultan pengawas.
- Semua sambungan harus dikorek paling sedikit 0,5 cm,
agar finish dinding dapat melekat dengan baik.
- Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka,
selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok
dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan.
- Dinding tembok harus dibasahi terus-menerus selama
paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.

b. Jenis adukan
- Jenis adukan berikut harus dipakai sesuai dengan yang
diinstruksikan dalam gambar atau dalam uraian dan
syarat-syarat ini:
• M1; Pas. tembok adukan (1 pc : ½ kp : 5 Psr) atau (1
pc : 4 Psr)
• M2; Pasangan tembok trasraam 1 pc: 2 psr
- Semua pasangan bata ringan dilaksanakan dengan
adukan M1 dimulai dari ketinggian 20cm diatas lantai
dasar maupun lantai atas dan untuk pasangan bata
kedap air dilaksanakan dengan adukan M2 digunakan
untuk daerah-daerah sebagai berikut:
• Dinding Kamar mandi / WC setinggi 150 cm dari
permukaan sloof beton
• Dinding tertanam dalam tanah (diberapen sampai
permukaan tanah).
- Diusahakan aduk perekat dalam keadaan belum
mengeras. Jarak waktu percampuran aduk perekat

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


dengan pemasangan tidak lebih dari 30 menit terutama
untuk aduk kedap air.
- Adukan harus dicampur dalam alat tempat mencapur
yang telah disetujui atau dicampur dengan tangan di atas
permukaan yang keras. Sangat dilaranag memakai
adukan yang sudah mulai mengeras atau membutuhkan
untuk dipakai lagi.

2. Pekerjaan Plasteran
a. Lingkup pekerjaan
Bidang yang akan memerlukan plesteran dengan adukan
1pc : 3 ps digunakan untuk daerah-daerah sebagai berikut:
- Pekerjaan plasteran dilaksanakan setelah pasangan
dinding bata cukup kering Proses plateran pada
dinding bata ringan yang masih basah membuat air
terperangkap sehingga struktur dinding bisa
menyebabkan dinding lembap.

b. Detail pelaksanaan pekerjaan


- Untuk pasangan bata sebelum diplester harus dibasahi
dulu dan siar-siarnya dikerok sedalam ± 1cm.
- Permukaan beton yang akan diplester harus
dibersihkan dari sisa-sisa bekesting dan kemudian
dikerek (scratch) terlebih dahulu atau diberi
kamprotan adukan.
- Tebal minimal plesteran adalah 15 mm dan tebal
maximal 25mm.Untuk plesteran yang tebal lebih dari
25mm, harus diberi tulangan dari kawat ayam. Tebal
total dinding ½ bata setelah diplester tidak lebih dari
1,5cm,sedangkan tebal total dinding bata tidak lebih
dari 25cm.
- Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan
setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik untuk
seluruh bangunan.
- Angker-angker yang pasang terhadap dinding yang
bersinggungan dengan beton, harus dimasukan di
dalam pondasi sambungan-sambungan dinding
setelah dibersihkan dari kulit oxid besi, karet dan debu
bangunan.
- Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada
sambungan vertical dengan dinding, agar adukan
tembok dapat melekat.
- Kelembaban plesteran yang telah dicuci harus dijaga
sehingga pengeringan berlangsung wajar, tidak terlalu
tiba-tiba dengan cara membasahi permukaan plesteran
setiap kali terlihat kering dan melindunginya dari terik

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat. Jika terjadi
keretakan akibat pengeringan, maka bidang yang retak
harus dibongkar dan diperbaiki sampai dinyatakan
dapat diterima oleh pengawas atas tanggungan
kontraktor.
- Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama
paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.
- Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka,
selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari
tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk
perlindungan.

D. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI


1. Persiapan
a. Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus
mengadakan persiapan yang baik terutama pemadatan
pasir urugan yang menggunakan mesin stemper dengan
baik permukaan yang akan dipasang keramik harus bersih,
cukup kering dan rata air. Harus disetujui oleh
pengawas/direksi, baik kontrol rencana peil lantai yang
diinginkan maupun leveling.
b. Semua pasangan pipa-pipa, penanaman ke tanah, saluran-
saluran dan sebagainya harus dilaksanakan dan diperiksa
sebelum memulai memasang tegel.
c. Cara mencampur adukan alas tersebut harus dicampur
dalam tempat mencampur adukan yang telah disetujui atau
dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras.
Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai
mengeras atau membubukannya / menghancurkannya
untuk dipakai lagi
d. Permukaan dinding bata/beton harus diberi plester yang
rata dulu, sebelum tegel keramik dipasang.
2. Pelaksanaan
a. Kontraktor harus mendapatkan persetujuan dari Direksi
Lapangan pada saat menentukan awal pemasangan tegel.
b. Tegel yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, utuh,
tidak retak dan cacat.
c. Sebelum dipasang keramik lantai agar direndam dalam air
terlebih dahulu.
d. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata
air.
e. Adukan semen kental untuk pemasangan keramik harus
penuh, baik dipermukaan dasar maupun dibadan belakang
keramik yang terpasang, yang sementara terpasang.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


f. Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata
dianjurkan adalah : untuk lantai 1pc : 3ps dengan ketebalan
rata-rata ± 0,5 – 1,5 cm diatas lantai kerja.
g. Untuk pemasangan penutup lantai homogeneus tile, tidak
diperkenankan untuk memberi nat. Toleransiny hanya <
1mm.
h. Untuk pemasangan penutup lantai keramik selain
homogeneus tile, lebar nat yang dianjurkan ± 3 mm.
i. Pengisian nat dengan bahan grouting dilaksanakan paling
sedikit 4 (empat) hari setelah pemasangan
keramik/homogeneous tile mengering. Dioles dengan jari
tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet atau
gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow agar
permukaan menjadi mulus dan mengkilap dipandang mata.
j. Nat diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam
persyaratan bahan, warna sesuai dengan warna keramik
yang dipasang.
k. Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas tidak
memenuhi mutu standard atau percontohan yang sudah
disepakati, maka direksi/pengawas wajib melakukan
perintah pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana
kontraktor dilapangan
l. Tegel yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala
macam noda hingga rapih dan bersih.
m. Hasil pemasangan tegel harus dilindungi dari hal-hal yang
dapat menimbulkan kerusakan atau cacat, bila hal ini
terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus
diperbaiki atas biaya Direksi Lapangan.

3. Memotong Tegel
a. Sedapat mungkin pemotongan tegel harus dicegah dan
tidak boleh pada ada potongan yang lebih kecil dari 0,5
ukuran tegel, kecuali jika tercantum dalam gambar.
Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa
pinggirnya berigi-rigi atau kelihatan lapisannya.
b. Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan
mesin pemotong keramik dan sudut tepinya digurinda
hingga halus dan rata.

E. PEKERJAAN PLAFOND
1. Persiapan
a. Sebelum dilaksanakan pemasangan plafond, pekerjaan lain
yang berada di atasnya harus sudah terpasang seperti
misalnya pipa-pipa, kabel dan lain-lain.
b. Penyimpanan bahan rangka, penutup plafond dan material
lain di tempat pekerjaan harus diletakkan pada
ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, kering dan
tidak lembab serta tidak terkena cuaca langsung.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


c. Semua batang profil untuk rangka plafond telah diseleksi
dengan baik, lurus dan rata. Tidak ada bagian yang
bengkok atau melengkung atau cacat-cacat lainnya. Semua
bahan yang akan dipasang harus disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan Pengawas.
d. Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan
petunjuk Direksi Lapangan sebelum pekerjaan mulai
dipasang untuk mendapat persetujuan.

2. Pelaksanaan
a. Lakukan pengukuran level ketinggian plafond yang
diinginan sesuai dengan gambar perencanaan,
b. Buat marking pada dinding sekeliling ruang yang akan
dipasang plafond, dengan menggunakan benang, Setelah
diukur kerataannya dengan menggunaan selang timbang
atau waterpass
c. Perhatikan gambar perencanaan, khususnya Rencana
Plafond untuk menentukan pola grid pemasangan panel
plafond.
d. Untuk rangka plafond, gantung batang – batang main tee
sepanjang ruangan, saling sejajar dengan jarak masing –
masing 60 cm. Kemudian pasang cross tee per 60cm. Begitu
seterusnya sampai seluruh ruangan terpasang rangka. Agar
rangka plafon tetap lurus dan rata, gantung rangka dengan
rod drat per 1 main tee atau per 2 main tee,
e. Pasang panel Accoustical board secara perlahan pada
masing grid rangka yang telah dipasang.
f. Untuk panel yang akan dipasangi lampu downlight,
dilubangi terlebih dahulu sebelum dipasang
g. Untuk ruangan yang menggunakan Plafond Gypsum Board,
rangka menggunakan besi hollow galvanis 40.40.2 mm
h. Rangka dipasang dengan modul grid 60x120cm. Agar
rangka plafon tetap lurus dan rata, gantung rangka pada
plat lantai atau balok beton terdekat dengan rod drat, atau
kawat putih,
i. Pasang Gypsum board dengan sekrup mulai dari tepi
dinding. Pertemuan Gypsum diberi Kasa Kain dan ditutup
compound / Cornice, dan diamplas sampai permukaan rata
dan halus,
j. Semua pekerjaan plafond harus diperhatikan kembali
setalah selesai, dirapikan bagian-bagian yang dirasa perlu.

F. PEKERJAAN KUSEN PINTU / JENDELA


1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-
bahan, peralatan dan alat bantulainya yang digunakan
untuk melaksanakan pekerjaan ini hingga dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


b. Pekerjaan pembuatan kusen aluminium meliputi seluruh
detail yang digunakan dalam bangunan ini yang
ditunjukkan dalam gambar dan petunjuk
Direksi/Pengawas.
c. Pekerjaan daun pintu & jendela dipasang pada seluruh
detail dalam bangunan ini yang ditunjukkan dalam
gambar/sesuai petunjuk Direksi/ Pengawas.

2. Syarat-syarat Pelaksanaan kusen pintu/jendela Aluminium


a. Pembuatan Kusen Aluminium harus mengikuti ketentuan
dalam spesifikasi ini atau spesifikasi lainnya dan menurut
petunjuk Konsultan Pengawas.
b. Dinding atau beton yang akan berhubungan dengan kusen
aluminium harus terlebih dahulu diberi lapisan clear
methacylate laquar atau dempul alastis agar kedap air.
c. Profil aluminium yang berdekatan dengan tembok dan
selesai dipasang agar diberi lapisan pelindung yang
disetujui konsultan pengawas untuk melindungi
permukaan aluminium agar tidak terkena percikan adukan
atau benda lain dan mudah untuk dibersihkan dan tidak
akan merusak bentuk asli permukaan aluminium tersebut
d. Profil aluminium yang digunakan harus dari profil yang
dipilih dan tidak bengkok serta cacat lain yang merugikan.
e. Pekerjaan pemasangan ini harus dilakukan oleh tukang
yang ahli dalam bidangnya dan terlatih sehingga semua
detail dan pertemuan runcing, halus, rata, bersih dari
goresan-goresan, bidang permukaan rangka tersebut rata,
lurus waterpas dan betul-betul tegak (vertikal)
f. Seluruh rangka dapat merekat dengan baik pada dinding,
dengan menggunakan sekrup dan fisher yang sesuai dan
menurut petunjuk konsultan pengawas.
g. Pemasangan jalusi alluminium maupun kaca harus
mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas,
h. Celah/alur untuk memasang kaca harus diberi
sealant/karet agar kedap air sesudah kaca dipasang.

G. PEKERJAAN RAILING TANGGA


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan
dan perlengkapan lain serta pemasangan semua pekerjaan
railing pada tangga utama seperti yang tercantum dalam
gambar dan sesuai petunjuk

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Besi yang telah terpasang harus benar-benar dan tidak
kelihatan bergelombang. Penyambungan harus
diusahakan tidak kelihatan mencolok.
b. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat,

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


sehingga dalam pemasangan tidak memerlukan pengisi.
c. Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus
memakai las listrik. Yang dimaksud dengan pengelasan
disini adalah “Electric Arc Welding” AWS E 70 S - X.
Pengelasan harus mengikuti cara-cara mutakhir sesuai
dengan standar AWS.
d. Semua bahan yang akan tampak, bila memakai las, harus
diratakan dan difinish sehingga sama dengan permukaan
sekitarnya, bila memakai pengikat-pengikat lain seperti
“clip keling” dan lain-lain yang tampak, harus sama dalam
“finish” dan “warna” dengan bahan yang diikatnya.
e. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara
terbaik yang sesuai dengan maksudnya, termasuk
perlengkapan-perlengkapannya. Baut yang digunakan
ASTM A - 307 (Black Blolt/Unfinished Bolts) adalah jenis
low carbon steel yang memenuhi persyaratan, dengan
finishing chrome nickel atau powder coating. Lubang-
lubang untuk baut dan sekrup harus dibor atau di
“punch”.
f. Tambatan dan angker dimana perlu untuk mengikat
bagian-bagian di tempatnya, termasuk pemakaian ramset
untuk beton atas persetujuan Pengawas harus disediakan.
g. Kontraktor harus memperhatikan serta menjaga pekerjaan
yang berhubungan dengan pekerjaan lain; jika terjadi
kerusakan akibat kelalaiannya, maka Kontraktor tersebut
harus mengganti tanpa biaya tambahan

H. PEKERJAAN ACIAN DAN PENGECATAN


1. Acian
- Pekerjaan acian wajib dilaksanakan pada seluruh bidang
dinding yang telah diplaster dan beton yang terekspose,
- Sebelum melakukan acian, plesteran harus kering. Acian
baru bisa dilakukan pada plesteran berumur dua sampai
tiga minggu untuk dinding dalam. Sedangkan untuk
dinding luar, umur plesteran bisa lebih cepat yaitu dua
minggu.
- Sebelum melakukan acian, basahi dulu permukaan
plesteran dengan air. Uuntuk menghindari agar acian tidak
terlalu cepat kering. Semen putih atau white mortar sangat
membutuhkan air terutama saat proses hidrasi. Jika acian
terlalu cepat kering, hasil acian akan mudah lunak dan
permukaan acian akan berdebu. Untuk mendapatkan hasil
yang baik, waktu yang dibutuhkan dari proses acian sampai
dapat dipoles sekitar 20-30 menit, maka kelembapan
plesteran cukup. Apabila kurang dari 20 menit berarti
plesteran terlalu kering, dan apabila lebih dari 30 menit
berarti plesteran terlalu lembap,

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


- Tebal acian adalah 1-3 mm. Jika kurang dari 1 mm akan
mengering terlalu cepat. Bila lapisan pertama kurang dari
1 mm maka sebelum lapis pertama tersebut kering harus
dilakukan lapis berikutnya sampai minimal 1 mm.
- Untuk memperhalus dan rata permukaan dinding, khusus
untuk interior dapat digunakan Scimcoat

2. Cat Tembok
- Sebelum pengecatan dinding dimulai Kontraktor harus
membuat contoh-contoh warna kepada Direksi Lapangan
untuk disetujui.
- Kontraktor harus melaksanakan pengecatan atas semua
permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan
oleh pabrik pembuat cat.
- Permukaan bidang yang akan dicat harus dibersihkan lebih
dahulu dari segala kotoran, debu, minyak dan dan dibuat
rata serta dalam keadaan kering dengan kadar air max. 15%
- Pengecatan tembok disyaratkan menggunakan roller atau
semprot texture pada tempat-tempat sesuai dengan gambar
atau petunjuk Direksi Lapangan.
- Lapisan pengecatan jenis vinyl acrylic emulsion harus
mencapai minimal 2 (dua) kali, dilakukan pada dinding
interior, jenis weather shield digunakan untuk dinding
exterior sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatannya dan
persetujuan Direksi Lapangan.
- Plesteran harus diberi waktu secukupnya untuk mongering
dan jangan dipulas (dicat) sampai permukaannya betul-
betul kering (kadar lembab 8 %). Semua pekerjaan
plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan
diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.
- Retak-retak sedikit harus (retak rambut) ditambal dengn
penambal keras dan tidak menyusut, retak-retak yang lebar
harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya dan tambal
dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan
plesteran diberi satu lapisan cat dasar yang tahan sekali,
debu-debu yang menempel pada permukaannya harus
dibersihkan dengan lap yang kering dan kasar lalu
dilanjutkan dengan menyekannya memakai lap yang
dibasahi dengan air bersih lalu dikeringkan.

3. Cat Besi/baja/logam
- Kontraktor harus membersihkan bagian dari baja yang
akan dicat anti karat dengan cara melakukan Sandblasting
bila menurut Direksi/Direksi Lapangan dianggap perlu.
- Pelaksanaan pekerjaan cat khusus untuk cat tahan karat
harus menggunakan airless spray, paling sedikit 2 (dua)

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


lapis.
- Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan
aturan pemakaian cat dari pabrik pembuatnya yang
disetujui.
- Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan harus dalam
kaleng-kaleng asli dari pabrik, lengkap dengan label
perusahaan, merk dan sebagainya.

4. Waterprofing
- Lantai yang akan water proofing harus dibersihkan dari
lapisan campuran yang melekat sementara, dibetel
sedemikian rupa hingga bersih dan rata.
- Pengecatan dengan system COATING untuk daerah seperti
yang ditunjukkan dalam gambar. Sedangkan untuk daerah
exterior ( atap plat dan talang atap ) juga menggunakan
system COATING / MEMBRAN. Sistem pelapisan dan
urutan jenis lapisan mengikuti petunjuk patent dari pabrik
pembuatnya.
- Lantai/Dinding yang telah dilapisi water proofing sedapat
mungkin dihindari pemakuan dengan benda tajam yang
dapat menembus permukaan, mulai setelah pengeringan
hingga penyetelan tegel sebagai bahan penutup.
- Ruangan yang telah dicat dijaga dan dilindungi dari
aktifitas lain selama proses pengujian.
- Pengujian dilakukan dengan merendam air pada ruangan
yang dimaksud hingga 2 sampai 3 hari sebelum dilakukan
finishing.
Pekerjaan dianggap selesai apabila hingga pemasangan
lantai/dinding penutup/finishing keramik dan instalasi
plumbing selesai dan dipastikan tidak adanya kebocoran
maupun rembesan

I. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK / ELEKTRIKAL


1. Peraturan Pemasangan
Pemasangan instalasi pekerjaan listrik ini pada dasarnya harus
memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut:
a. PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) yang berlaku saat
ini.
b. PERDA (Peraturan Daerah) yang berlaku dan yang
berkaitan dengan instalasi ini.
c. Standar Nasional Indonedia (SNI) yang berlaku dan yang
berkaitan dengan instalasi ini.
d. SLI (Standard Listrik Indonesia) yang berlaku.
e. Standar IEC dan Standar Internasional lainnya bagi hal-hal
yang belum diatur dalam standar/peraturan diatas.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


f. Standar Nasional Indonesia (SNI tentang Tata Cara
Perencanaa Teknis Konversi Energi pada Bangunan
Gedung.

2. Gambar-Gambar
a. Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini
merupakan suatu kesatuan yang saling melengkapi dan
sama mengikatnya.
b. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata
letak dari peralatan, sedangkan pemasangan harus
dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan
yang ada dan memperhatikan juga kemudahan service
maintenance jika peralatan sudah dioperasikan.

3. Koordinasi
a. Kontrator Pelaksana instalasi ini hendaknya bekerja sama
dengan rekanan lainnya, agar seluruh pekerjaan dapat
berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
b. Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu
tidak menghalangi kemajuan instalasi yang lain.
c. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi yang lain,
maka semua akibatnya menjadi tanggung jawab Kontrator
Pelaksana.
d. Melakukan koordinator dengan pihak PLN dalam hal
melakukan setting yang diperlukan dari peralatan
pengaman agar tidak terjadi kesukaran dalam
operationalnya nanti.

4. Testing dan Commissioning


a. Sebelum Testing dan Commissioning dilaksanakan
Kontrator Pelaksana wajib mengajukan terlebih dahulu
program testing dan Commissioning.
b. Kontrator Pelaksana harus melakukan semua testing dan
pengukuran yang dianggap perlu dan atau yang diminta
oleh Direksi untuk mengetahui apakah keseluruhan
instalasi dapat berfungsi dengan baik dan dapat memenuhi
semua persyaratan yang diminta.
c. Semua bahan, perlengkapan dan instalasi lain yang
diperlukan untuk mengadakan testing tersebut merupakan
tanggung jawab Kontrator Pelaksana.
d. Kontrator Pelaksana harus mengadakan test nyala selama 2
x 24 jam.
e. Kontrator Pelaksana juga harus mengadakan routine test di
site untuk peralatan dan instalasi yang dikerjakan.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


J. PEKERJAAN INSTALASI SANITAIR
1. Persiapan
a. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan,
termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan,
pemasangan sparing-sparing, cara pemasangan dan detail-
detail sesuai gambar.
b. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar
dengan gambar, gambar dengan spesifikasi dan sebagainya,
maka Kontraktor harus segera melaporkannya
kepada Perencana/ Konsultan Management Konstruksi.
c. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan disuatu
tempat bila ada kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum
kelainan tersebut diselesaikan.
d. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan
pengujian/pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan dan fungsinya.
e. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti
bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan
dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama kerusakan
bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik.

2. Pekerjaan Wastafel
a. Wastafel yang digunakan adalah merk TOTO ex dalam
negeri atau setara lengkap dengan segala accessoriesnya
seperti tercantum dalam brosurnya.
b. Wastafel dan perlengkapannya yang dipasang adalah yang
telah diseleksi baik tidak ada bagian yang gompal, retak
atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
c. Ketinggian dan konstruksi pemasangan harus disesuaikan
gambar untuk itu serta petunjuk-petunjuk dari
produksennya dalama brosur. Pemasangan harus baik, rapi,
waterpass dan dibersihkan dari semua kotoran dan noda
dan penyambungan instalasi plumbingnya tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.

3. Pekerjaan Kloset
a. Kloset duduk berikut segala kelengkapannya yang dipakai
adalah TOTO ex dalam negeri, type yang dipakai dapat
dilihat pada skedule sanitair terlampir.
b. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang
telah diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal,
retak atau cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan
Pengawas.
c. Untuk dudukan dasar kloset dipakai papan jati tua telab 3
cm dan telah dicelup dalam larutan pengawet tahan air,

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


dibentuk seperti dasar kloset. Kloset disekrupkan pada
papan tersebut dengan sekrup kuningan.
d. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian
sesuai gambar, waterpass. Semua noda-noda harus
dibersihkan, sambungan-sambungan pipa tidak boleh ada
kebocoran-kebocoran.

4. Pekerjaan Keran
a. Semua keran yang dipakai, kecuali kran dinding adalah
merk Onda dengan chromed finish. Ukuran disesuaikan
keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing dan
brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang
berleher panjang dan mempunyaai ring dudukan yang
harus dipasang menempel pada dinding.
b. Keran-keran yang dipasang dihalaman harus mempunyai
ulir sink di ruang saji dan dapat disambung dengan pipa
leher angsa (extention).
c. Stop keran yang dapat digunakan merk Kitazawa bahan
kuningan dengan putaran berwarna hijau, diameter dan
penempatan sesuai gambar untuk itu.
d. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan
kuat, siku, penempatannya harus sesuai dengan gambar-
gambar untuk itu.

5. Floor Drain
a. Floor drain dan Clean out yang digunakan adalah metal
verchroom, lobang dia. 2” dilengkapi dengan siphon dan
penutup berengsel untuk floor drain dan depverchron
dengan draad untuk clean out merk setara TOTO.
b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk
itu.
c. Floor drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat
dan disetujui Konsultan Management Konstruksi.
d. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain,
penutup lantai harus dilobangi dengan rapih,
menggunakan pahat kecil dengan bentuk dan ukuran
sesuai ukuran floor drain tersebut.

6. Pekerjaan Bak Cuci Piring


a. Metal sink yang digunakan ialah merk Diethelm type
46/107 atau setara tebal minimum 1 mm, bahan stainless
steel, jenis satu basin untuk ruang saji dan dua basin untuk
dapat dengan kran khusus untuk itu.
b. Metal sink yang dipasang adalah yang telah diseleksi
dengan baik sehingga tidak ada bagian yang cacat dan
direkatkan dengan kuat pada dasarnya sesuai dengan
gambar untuk itu.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


c. Setelah metal sink terpasang, letak ketinggian pemasangan
sesuai dengan gambar untuk itu, baik waterpassnya dan
bebas dari kebocoran-kebocoran air

K. PEKERJAAN RANGKA ATAP DAN PENUTUP ATAP


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan
dan perlengkapan lain serta pemasangan semua pekerjaan
ranga atap dan penutup atap seperti yang tercantum dalam
gambar dan sesuai petunjuk

2. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung
jawab terhadap semua ukuran-ukuran yang tercantum
pada gambar design.
b. Perhitungan detail dan sambungan dari bagian-bagian
konstruksi kuda-kuda kayu yang tidak tercantum dalam
gambar design harus dilengkapi oleh Kontraktor dan harus
dinyatakan dalam gambar pelaksanaan. Untuk itu
Kontraktor harus meminta persetujuan Konsultan
Pengawas / Direksi sebelum memulai pekerjaan tersebut.
c. Perubahan bahan atau perubahan detail berhubungan
dengan alasan tertentu yang kuat dan dapat diterima, harus
diajukan dan diusulkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan dari pengawas lapangan dan konsultan
perencana, semua perubahan-perubahan yang disetujui ini
dapat dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan yang
mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan-
perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan
diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.
d. Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-
kesalahan detailing.
e. Ketinggian dasar kolom yang telah ditentukan dan
ketinggian daerah lainnya untuk kedudukan kuda-kuda
harus diukur dengan theodolit oleh Kontraktor dan
disetujui oleh konsultan pengawas.
f. Pekerjaan perubahan dan atau pekerjaan tambahan
lapangan pada waktu pemasangan yang diakibatkan oleh
kekurang telitian atau kelalaian Kontraktor, harus
diperbaiki dan dilaksanakan pemborong tanpa diajukan
sepekerjaan tambah/biaya.
g. Pemasangan penutup atap harus sesuai dengan petunjuk
yang dikeluarkan pabrik. Setelah atap Metal Zincalum
terpasang, susunannya harus rapi sehingga jika pada
susunan tersebut ditarik garis horizontal maupun diagonal,
garis tersebut harus lurus.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


L. PEKERJAAN FASADE
1. Pekerjaan Persiapan
a. Langkah Awal pekerjaan cladding ACP, harus dipersiapkan
hal-hal teknis dan non teknis. Pekerjaan non teknis
meliputi penentuan posisi pemasangan, penentuan grid
rangka, dan metode pemasangan, dan MC-0. Sedangkan
persiapan secara teknis meliputi mobilisasi demobilisasi
alat, material dan pekerja, di samping itu kita juga harus
mempersiapkan alat bantu untuk menunjang pekerjaan
seperti scaffolding / steger.
b. Untuk persiapan material harus benar-benar teliti,
terutama dalam pengadaan material ACP jangan sampai
salah dalam menentukan jumlah material yang
dibutuhkan, termasuk kode warnanya. Hal ini dilakukan
untuk meminimalisir waste (buangan) yang banyak.

2. Pekerjaan Rangka
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan Rangka Cladding ACP, harus
diperhatikan pekerjaan struktur rangka ini dengan baik
dan teliti, sesuai gambar rencana dan kondisi bangunan
pada saat akan dimulai pekerjaan Cladding.
b. Untuk material modul rangka digunakan Hollow Besi
Galvanis dengan ukuran 2x4cm dan 4x4cm. Ukuran
4x4cm digunakan untuk tiang penyangga, dan ukuran
2x4cm untuk ambangan.
c. Untuk memperkuat dudukan Rangka Hollow digunakan
Braket siku. Braket siku di potong per 10 cm - 20 cm,
kemudian diaplikasikan menggunakan dynabolt skrup
pasang besar + fiser untuk yang menempel di dinding, dan
untuk yang menempel di rangka dilas.
d. Perakitan Rangka harus benar-benar akurat sesuai ukuran
modul ACP menurut sepsifikasi dan gambar teknis yang
ada.
e. Ukuran lembaran ACP 122 x 244 cm, jika dikurangi
dengan bendingan untuk kupingan 2 cm tiap tepinya, maka
panjang penampang efektif sekitar 118 cm. Jadi untuk
ukuran modul ACP 120 x 120 cm, perakitan rangka nya
menggunakan ukuran as 118 x 118 cm. Pada posisi rangka
seperti ini setelah ACP terpasang akan menyisakan jarak
antar modul (nat) sekitar 1 cm untuk pemasangan skrup
pada brasing ACP & rangka.

3. Pekerjaan Pemasangan ACP


a. Lakukan pengukuran sesuai modul yang telah di tentukan.
Modul di sesuaikan dengan rangka yang telah di buat.
b. Alat yang digunakan untuk fabrikasi ACP ada berbagai
jenis; hand router besar, hand router kecil, router cnc

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


c. Lakukan pemotongan atau pembuatan profil untuk
bendingan sesuai dengan ukuran, apabila menggunakan
handrouter kecil ukuran di tambah 4,5 cm sesuai as router
nya. Contoh untuk membuat bendingan 2 cm maka ukuran
untuk membuat profil menjadi 6,5 cm.
d. Setelah modul ACP dibending kemudian tekuk bendingan
tersebut agar kemudian di berikan braket aluminium,
Braket nya bisa pakai spigot atau stiffener. Profil spigot
yang berbentuk siku aluminium sedangkan stiffener
profilnya seperti angka 2. Braket ini berfungsi untuk
mengunci ACP pada rangka dengan sistem skrup. Banyak
nya braket yang di pasang tergantung ukuran modul ACP,
standarnya untuk modul ukuran kotak 118 x 118 cukup
pasang braket tiap tepinya 2 buah atas dan bawah, jadi total
1 modul menggunakan 8 braket.
e. Proses selanjutnya pasang modul ACP tersebut pada rangka
yang telah kita buat, menggunakanan skrup dari braket ke
rangka. Di arankan pada pemasangan modul ACP
menggunakan benang agar lurus dari ujung ke ujung nya.
Juga harus diperhatikahan level tiap permukaan ACP sama
rata. Untuk pemasangan ACP harus diperhatikan arah
panah atau gambar yang ada pada proteksi sama arah nya.

4. Pekerjaan Finishing
Pekerjaan ini tahapan terakhir yang sangat menentukan juga
dari segi estetika. Peralatan & material yang di butuhkan
antara lain:
- Sealent sebaiknya menggunakan sealent netral, dan pilih
sesuai warna nat yang di sepaati oleh perencana dan
pemberi tugas
- Backup / karet busa spon berfungsi untuk mengganjal
dasar nat agar sealent tidak terlalu boros, pilih warna
backup yang tidak terlalu mempengaruhi ke warna
sealent, misalkan warna sealent nya putih sebaiknya
menggunakan backupnya juga putih. Backup ini selain
untuk mengganjal nat di pakai juga untuk menarik dan
meratakan sealent.
- Lakban kertas fungsinya untuk membuat marking pada
tepian nat agar sealent yang ditarik tidak meluber
kemana-mana

Cara kerja:
- Sobek sedikit proteksi ACP yang ada pada tepian nat,
- Ganjal dasar nat antar ACP dengan backup,
- Pasang lakban kertas pada tiap tepian nat sebagai
marking,

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar


- Kucurkan sealent pada celah permukaan nat yang telah
diganjal backup tersebut,
- Kemudian tarik dan ratakan sealent tersebut
menggunakan tarikan backup usahakan satu tarikan
agar hasil nya bagus,
- Setelah permukaan sealent nya rata langsung copot
lakban kertasnya sebelum sealentnya mongering,
- Kemudian setelah yakin semuanya rapih sobat bisa
membuka proteksi ACPnya. Usahakan setelah proteksi
ACP dilepas jangan memegang lagi permukaan ACP
karena akan terlihat kotor bekas tangan atau ceceran
sealent.

M. PEKERJAAN LANSEKAP
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi
kelengkapan peralatan konstruksi, tenaga kerja, alat-alat,
bahan material, perlengkapan dan penyelenggaraan yang
berkaitan dengan Pekerjaan pemasangan Paving Block sesuai
dengan gambar rencana.

2. Pekerjaan Pasang Paving Block


a. Paving Block harus buatan pabrik dengan mutu beton K-
300, tebal 8 cm.
b. Ukuran, bentuk dan warna paving blok yang digunakan
harus sesuai dengan gambar detail rencana atau sesuai
dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
c. Bidang Paving Block yang terpasang harus benar-benar
rata dengan memperhatikan muka tanah sesuai gambar.
d. Pola pemasangan Paving Block harus sesuai dengan
gambar detail, atau petunjuk Pengawas Jasa
Konstruksi/Konsultan Pengawas.
e. Lebar siar-siar harus sama, membentuk garis lurus, sesuai
dengan gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas,
dan siar-siar harus diisi dengan pasir.
f. Lubang Peresapan harus sesuai dengan gambar detail,
atau petunjuk Pengawas Jasa Konstruksi/Konsultan
Pengawas.

Rehabilitasi Rumah Dinas Sekretaris Daerah Kota Makassar

Anda mungkin juga menyukai