Anda di halaman 1dari 2

10 PRODUK KERAJINAN INSPIRASI DENGAN BUDAYA LOKAL / ARTEFAK

1. Kerajinan Perak Celuk, Gianyar

Mengapa produk ini cocok untuk Kerajinan dengan Inspirasi Budaya Lokal/Artefak?

Kerajinan Perak di Desa Celuk Gianyar sudah menjadi pusat perhatian pasar internasional
sejak lama. Terekam Kerajinan Perak Celuk Gianyar telah ada sejak tahun 1915. Kerajinan ini
juga memiliki ciri khas motif yang diwariskan secara turun-temurun. Hingga saat ini kerajinan
mereka terus mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat Bali. Bahkan banyak
menjadi koleksi para pejabat negara luar (seperti dari Belanda). Salah seorang kolektornya
adalah Rudolf Bonet yang merupakan maestro seni lukis yang bermukim di Desa Ubud.
Rudolf Bonet kemudian merangkul seniman perak Celuk untuk diajak memajukan usaha
kerajinan perak Celuk.

Siapa saja yang merupakan target pasar dari produk ini?

Produksi Kerajinan Perak pada masa lampau cenderung berfungsi sebagai peralatan upacara
umat Hindu. Maka dari itu, pengerajin selalu menjual produk ini ke para selaku adat atau
para selaku upacara. Seiring dengan perkembangan pariwisata budaya Bali, produksi
kerajinan perak Celuk semakin bervariasi. Desain dan motif tidak lagi terpaku pada desain
dan pakem tradisional. Kreasi-kreasi baru mulai dikembangkan sesuai keinginan pasar,
khususnya selera wisatawan asing.

Bagaimana produk ini dikemas?

Kemasan ini merupakan kemasan


showcase display kaca untuk kerajinan
perak berupa figure atau diecast.
Kemasan kotak perhiasan digunakan
untuk kerajinan perak yang berfunsi
sebagai perhiasan. Seperti kalung, cincin,
anting-anting, dll.

Apa saja bahan baku dalam pembuatan kerajinan ini?

Bahan baku dari kerajnan ini menyesuaikan dengan bentuk yang akan dibuat.
Contohnya perhiasan, disamping bahan pokok berupa perak, bahan-bahan lainnya yang
digunakan sebagai bahan pembantu dalam kerajinan perak berupa:
1. Buah piling-piling
2. Buah asem/lunak
3. Buah krerek
4. Daun amplas
5. Garam
6. Blimbing wuluh

Anda mungkin juga menyukai