DISUSUN OLEH :
XI IPS 2
SMA N 3 BANTUL
2017/2018
Format Business Plan
Pendahuluan
Peluang usaha adalah peluang atau kesempatan waktu yang dapat dimanfaatkan untuk
menjalankan suatu kegiatan usaha. Hal ini dianggap peluang karena memiliki potensi untuk
menjadi besar dan menguntungkan.
Asbak kura-kura masih banyak terjual dimana saja artinya peminatan konsumen
masih tinggi, selain itu asbak kura-kura dari tanah liat terbilang unik dan harga yang cukup
terjangkau. Pemanfaatan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebuah peluang yang
menjanjikan, produk ini akan menjadi sebuah ciri khas yang dapat dikenali banyak orang.
Membuat produk asbak kura-kura tidak perlu mengeluarkan modal yang cukup
banyak hanya pandai akan promosi dan kreatifitas, Keunikan asbak kura-kura juga berpotensi
akan menjadi daya tarik wisatawan asing.
B. Penjelasan Produk
Asbak kura-kura adalah sebuah produk yang didapat bahan bakunya dari
lingkungan sekitar yaitu tanah liat yang memiliki beberapa fungsi dan harga yang murah.
Bahan-bahan:
1. Tanah liat
2. Air
3. Pilox Clear Lacquer (transparan)
4. Cat asturo
Alat-alat:
1.Sendok
2. Alas yang permukaannya halus
3. kuas
Cara Pembuatan:
1. Membentuk tanah liat menjadi bulat tanah liat sesuai ukuran yang diinginkan.
2. Mepipihkan namun jangan terlalu tipis karna mudah retak
3. Buat gambaran lingkaran menggukan ujung tangkai sendok
4. Keruk menggunakan sendok bagian sudah ditandai dengan sendok, tidak
terlalu dalam.
5. Membentuk tanah liat menjadi bulatan, potong menjadi dua. Bentuk kaki-kaki
nya (lakukan 2 kali)
6. Membentuk kepala dengan cara dibulatkan, dan membentuk tanah liat
menjadi bulatan-bulatan kecil untuk bagian mata
7. Membentuk tanah liat dengan cara dipilin menjadi panjang untuk menjadi
ekor
8. Menempelkan bagian kaki terlebih dahulu, sedikit tekan bagian ujung kaki
yang berada menempel disamping-samping badan badan.
9. Menempelkan kepala, sedikit tekan-tekan dibagian.
10. Menempelkan ekor di belakang bagian bawah lalu tekan-tekan agar tertempel
kuat
11. Menempelkan bagian mata
12. Sedikit mengkeruk bagian samping kanan kiri asbak menjadi cekungan
13. Menambal bagian kepala hingga menyerupai leher agar bisa ditempel dengan
sempurna, setelah itu diratakan menggunakan air sebagai lem (Air: Lem)
14. Menambal kaki, ekor dan meratakan menggunakan air
15. Bentuk mulut dan hidung dengan ujung sedok
16. Asbak kura-kura dihaluskan/diratakan menggunakan air sekaligus memastikan
semua menempel dengan rapi.
17. Mengkeringkan produk di bawah sinar matahari sejenak, dibakar
18. Dibakar dengan menumpuk batu bata berbentuk persegi, lalu asbak kura-kura
dimasukan di dalam tumpukan batu bata. Membakarnya menggunakan jerami
diletakan diatas asbak dan dibakar menggunakan api.
19. Mewarnai asbak menggunakan cat asturo, setelah itu menjemur asbak kura-
kura dibawah matahari hingga kering.
D. Tujuan
1. Membuka wirausahawan baru yang dapat mengurangi pengangguran.
2. Memanfaatkan SDA yang ada di sekitar
3. Menambah pendapatan karna dapat dijadikan pekerjaan sampingan
4. Membuka daya tarik baru wisatawan asing maupun lokal
5. Menambah produk ciri khas Indonesia
E. Potensi bisnis
Pembahasan
A. Analisis SWOT
Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal / aspek yang
berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan
(strength), kelemahan ( weakness), kesempatan (opportunites), dan ancaman (threath).
Dengan melakukan analisis hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan
sukses.
1. Faktor Internal
a. Strength (kekuatan)
- Produk yang bisa diletakan dimana saja.
- Bahan baku mudah mudah diperoleh dan tidak mudah jamur.
- Bahan material terbaik dan mempunyai keunikan tinggi.
b. Weakness (kelemahan)
- Jika bahannya jelek akan ada retakan – retakannya.
- Bahan dari tanah liat tidak tahan banting.
- Belum ditemukan material pengganti yang bisa membuat gerabah lebih kuat.
2. Faktor eksternal
a. Peluang (opportunities)
- Produk yang menarik hingga menimbulkan minat pembeli
- Para wisatawan asing yang tertarik pada hal-hal yang unik, sehingga tertarik
untuk membeli
b. Ancaman (threats)
- Banyaknya saingan produk
- Produk tidak laku
B. Perencanaan Bisnis
1. Sasaran dan target
Kalangan atas: Asbak kura-kura sangat fleksibel dan dapat diletakan dimana saja
selain itu asbak kura-kura akan menjadi souvenir dalam berbagai acara menampilkan hal
yang berbeda dari yang lain.
Kalangan Menengah: Di kalangan menengah asbak kura-kura bisa dijadikan
sebuah hiasan, asbak , dan hadiah souvenir.
Kalangan bawah: Untuk kalangan bawah jika membeli asbak kaca dan kaleng
tentu akan sangat mahal dan memberatkan jadi asbak kura-kura ini akan meringankan
kalangan bawah. Selain itu asbak kura-kura dapat dijadikan hiasan tambahan dan mudah
diletakan dimana saja.
Turis: Asbak kura-kura tanah liat merupakan ciri khas oleh-oleh Indonesia.
Mengingat tanah liat melimpah di Indonesia sehingga akan jadi daya tarik.
2. Pembiayaan
a. Biaya Tetap
- Sendok : Rp 1.500
- Alas : Rp 2.000
- Kuas besar : Rp 400
- Kuas sedang : Rp 200
- Kuas kecil : Rp 250
b. Biaya Variabel
- Pilox 15 ml : Rp 150
- Cat Asturo : Rp 2.500
- Tanah liat : Rp 6.000
c. Biaya total
Sendok RP 1.500
Alas Rp 2.000
Kuas besar Rp 400
Kuas sedang Rp 200
Kuas kecil Rp 250
Pilox transparent (15 ml) Rp 150
Cat asturo Rp 2.500
Tanah liat Rp 6.000
Rp 13.000
e. Modal Awal
Modal awal kami Rp 13.000 yang kami kumpulkan melalui iuran semua anggota
kelompok.
g. Analisis Keuntungan
h. Pengembalian Modal
Kami mengalami balik modal karena dengan modal Rp 13000 kami menjual
dengan harga seharga Rp 19500 yang berjumlah tiga barang.
C. Studi Kelayakan
1. Lokasi
Kerajinan yang kami diproduksi di daerah Sentra Kerajinan Tanah Liat karena
mayoritas tempat ini banyak dikunjungi banyak wisatawan yang berkunjung di daerah
ini. Selain itu produk kami juga dijual di beberapa toko oleh – oleh.
Kami memanfaatkan internet atau media social seperti Facebook, Instagram, dan
membuat website tersendiri. Dilengkapi dengan penjelasan produk berupa kelebihan
dan harga.
SDM yang dibutuhkan dalam pembuatan [produk ini ada 1-4 orang. 1-4 orang ini
adalah yang setengah terampil.
Rencana Manajemen
1. Strategi pemasaran
a. Pengembangan produk
Terdiri dari beberapa warna di setiap asbak kura-kura, namun jika
konsumen ingin membuat pesanan sendiri dapat memilih atau menentukan
warna sendiri. Produk juga akan mengalami tambahan hiasan seperti
abstrak dan semacamnya untuk memperindah produk atau bentuk kura-
kura yang dibuat berbeda.
b. Pengembangan wilayah
Produk kami dipasarkan di toko-toko kerajinan, mengekspor ke luar negeri
karna banyak kerajinan Indonesia laku keras di berbagai negeri, ke
beberapa wilayah seperti Kalimantan, dijual secara online,di tempat
pariwisata. Dan membuka cabang ke daerah –daerah yang memiliki
potensi bahan baku tanah liat sebagai tempat produksi.
c. Kegiatan promosi
Kami menggunakan cara yaitu jika konsumen membeli 1 lusin
maka akan mendapatkan bonus 1 biji asbak kura-kura.
Jika konsumen membeli satu pack(50 biji) maka akan ada diskon
harga sebesar 20%. Kami tidak berani mengambil diskon 50% ke
atas dikarenakan dapat merugikan kami cukup banyak.
Menggunakan promosi saat akan ada pameran kerajinan, dijual di
toko-toko, dan dijual melalui media social.
2. Strategi Produksi
Massal : Produk ini dijual di beberapa toko seperti swalayan, tempat makan yang
bertema Jawa, dan pedagang kaki lima yang dijual seperti terminal, bandara, dan
tempat wisata.
Non massal: Produk dapat dipesan dalam jumlah besar seperti 1 lusin atau 1 pack.
3. Strategi Penetapan Harga
Saat adanya inovasi produk baru, maka harga produk lama asbak kura-kura akan
diturunkan agar tetap menjaga minat konsumen.
Struktur Organisasi
Pemasaran: Thomas Lintang A.W
Produksi : Frie Dhanti Ayunda Pratiwi dan Aprilia Tiyas Ningrum
Bahan Baku: Adella Puspa S
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai generasi Indonesia kita tetap menjaga kelestarian barang tradisional
sebagai warisan bangsa yang patut dihargai. Tidak putus asa untuk bersaing
dengan barang dari luar negeri, karna kebanyakan orang luar negeri justru bangga
dengan barang Indonesia, sebuah potensi bahwa kita mampu menjual barang hasil
tangan.