Anda di halaman 1dari 8

ESJ (Elementary School Journal)

Volume 10 No. 2 Juni 2020

KESIAPAN CALON GURU SEKOLAH DASAR DALAM MENGHADAPI ERA


REVOLUSI INDUSTRI
Kinanti Pangestu1, Ni Luh Sakinah Nuraini2
Surel: kinanpngstu@gmail.com1, niluh.sakinah.fip@um.ac.id2

ABSTRACT
This research aims to analyze the readiness of prospective elementary school
teachers who are students of the Elementary School Teacher Education (PGSD)
study program of the State University of Malang in facing the era of the industrial
revolution in terms of educational competence, competence for technological
commercialization, competence in globalization, competence in the future
strategies, and counselor competence. The research used a qualitative approach
with a case study model. The results showed that the ability of prospective teachers
in terms of these five aspects showed good results, namely from the aspect of
educational competence. The results are quite good for the aspects of counselor
competence. And the results are less for competence for technological
commercialization, competence in globalization, and competence in future
strategies.

Keywords: readiness, prospective elementary school teachers, industrial


revolution

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan calon guru sekolah
dasar siswa program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Universitas Negeri Malang dalam menghadapi era revolusi industri ditinjau
dari kompetensi pendidikan, kompetensi komersialisasi teknologi,
kompetensi globalisasi, kompetensi strategi masa depan, dan kompetensi
konselor. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan model studi
kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan calon guru ditinjau
dari kelima aspek tersebut menunjukkan hasil yang baik yaitu dari aspek
kompetensi pendidikan. Hasilnya cukup baik untuk aspek kompetensi
konselor. Dan hasilnya kurang untuk kompetensi komersialisasi teknologi,
kompetensi dalam globalisasi, dan kompetensi dalam strategi masa depan.

Kata kunci: kesiapan, calon guru sekolah dasar, revolusi industri

PENDAHULUAN yang begitu cepat dan tidak pernah


Pada saat ini dunia telah memasuki terpikirkan sebelumnya. Sebagai negara
era globalisasi baru, yakni era Revolusi dengan jumlah penduduk terpadat ke-4
Industri 4.0. Sejak beberapa abad lalu di dunia, Indonesia turut
telah terjadi beberapa kali Revolusi mempersiapkan kedatangan era
Industri, dan saat ini telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Salah satunya
era yang ke-empat. Sebutan Revolusi ditandai dengan dibuatnya Making
Industri sendiri pertama kali dicetuskan Indonesia 4.0 yang berisikan tentang
pada tahun 2011 di Jerman oleh para roadmap atau peta jalan untuk
ahli yang menghadiri Hannover Fair mengimplementasikan sejumlah
(Schwab, 2017). Kehadiran era ini strategi Pemerintah dalam menghadapi
membuat perubahan dalam kehidupan era Revolusi Industri 4.0. Salah satu

12
Universitas Negeri Malang 40 Accepted: 30 Mei 2020
Published: 28 Juni 2020
Kinanti, dkk: Kesiapan Calon...

strateginya ialah dengan peningkatan setidaknya ada 5 kompetensi yang


kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus dimiliki guru, yaitu educational
(Kemenperin, 2018). Kehadiran era competence, competence for
Revolusi Industri 4.0 ini tentu menjadi technological commercialization,
tantangan besar bagi calon guru competence of globalization,
Sekolah Dasar. competence in the future strategies, dan
Adanya Revolusi Industri 4.0 ini counselor competence (Qusthalani,
pasti menghadirkan kemajuan teknologi 2019).
terutama di bidang pendidikan. Educational Competence
Pendidikan yang berkualitas tak akan (kompetensi pendidikan), merupakan
terlaksana tanpa adanya guru kompetensi dalam mendidik peserta
professional, karena guru memiliki didik dengan memanfaatkan internet
peran sentral dalam pendidikan. Guru sebagai kemampuan dasar di era
memiliki tugas untuk merancang Revolusi Industri (Qusthalani, 2019).
pembelajaran, membentuk karakter Kompetensi ini meliputi (1)
peserta didik, serta mengoptimalkan perencanaan pembelajaran, (2)
bakat dan potensi peserta didik guna penyusunan strategi pembelajaran, (3)
membentuk sumber daya manusia yang kemampuan dasar mengajar, serta (4)
berkualitas. Oleh karena itu, pada era evaluasi pembelajaran. Competence for
Revolusi Industri saat ini, calon guru technological commercialization atau
harus mempunyai kompetensi yang kompetensi untuk
sesuai dengan harapan dan tujuan mengkomersialisasikan teknologi, yaitu
Making Indonesia 4.0. Peran guru akan kemampuan untuk mengarahkan
tetap diperlukan untuk membentuk peserta didik untuk memiliki jiwa
karakter anak bangsa dengan budi wirausaha atas hasil karya inovasi dari
pekerti, toleransi, juga nilai kebaikan peserta didik. Literasi teknologi dan
(Santo, 2019). pengelolaan sumber daya merupakan
Berdasarkan Peraturan Menteri kunci utama pada kompetensi ini
Pendidikan Nasional Republik (Nurhafizah, 2018). Competence in
Indonesia Nomor 16 tahun 2007 globalization (kompetensi dalam
tentang Standar Kualifikasi dan globalisasi), yaitu kecakapan untuk
Kompetensi Guru, terdapat 4 beradaptasi pada berbagai budaya,
kompetensi yang harus dimiliki oleh kompetensi global serta pemecahan
seorang guru. Kompetensi tersebut masalah nasional. Competence in future
meliputi kompetensi pedagogik, strategies, yaitu kemampuan
kompetensi kepribadian, kompetensi memperkirakan secara tepat dan
sosial, dan kompetensi profesional. visioner mengenai yang akan terjadi di
Namun, seiring perkembangan era masa mendatang serta strateginya
Revolusi Industri ini, guru juga dituntut (Qusthalani, 2019; Wurinanda, 2018).
untuk memiliki kompetensi yang sesuai Councelor competence atau kompetensi
dengan perkembangan zaman. Untuk sebagai konselor, yaitu kemampuan
menghadapi era Revolusi Industri 4.0, memahami peserta didik terkait

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 41
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOL.10, NO.2, JUNI 2020

masalah psikologis dan mentalnya kompetensi mengkomersialisasi


(Helaluddin & Wijaya, 2019). teknologi, kompetensi dalam
Kompetensi ini terkait dengan globalisasi, kompetensi pada strategi
pemahaman terhadap kecerdasan masa depan, serta kompetensi konselor.
emosional, orientasi pelayanan
kebutuhan anak, serta level METODE PENELITIAN
perkembangan anak. Penelitian ini menggunakan
Penelitian sebelumnya oleh Putra pendekatan kualitatif dengan jenis
(2019) menunjukkan bahwa persepsi model studi kasus. Pendekatan
tentang profesi guru, locus of control, kualitatif adalah suatu metode
dan pengalaman KPL memberikan penelitian yang berlandaskan pada
pengaruh positif signifikan terhadap filsafat post-positivisme. Filsafat post-
kesiapan mahasiswa menjadi guru di positivisme merupakan filsafat yang
era revolusi industri. Disamping itu, digunakan untuk meneliti pada kondisi
hasil penelitian Febrianto (2019) obyek alamiah, dimana seorang peneliti
memberikan gambaran bahwa menjadi faktor kunci sebagai
berdasarkan studi kasus, secara umum instrumen, kemudian teknik
calon guru Ekonomi pada 2 PTN eks- pengumpulan datanya dilakukan secara
IKIP di Jawa Timur memiliki cukup gabungan, analisis datanya bersifat
kompetensi sebagai guru pada era induktif, dan hasil penelitiannya
Revolusi Industri. Universitas Negeri menekankan makna daripada
Malang merupakan perguruan tinggi generalisasi (Sugiyono, 2014).
eks IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pada penelitian ini digunakan metode
Pendidikan) yang ada di Jawa Timur. studi kasus. Metode studi kasus
Hingga saat ini Universitas Negeri merupakan eksplorasi tentang sebuah
Malang (UM) tetap konsisten dalam sistem yang terbatas dari sebuah
mempertahankan identitas sebagai ataupun beberapa kasus melalui
perguruan eks IKIP yang mencetak pengumpulan data yang rinci dan
calon guru profesional. Salah satu mendalam (Moedzakir, 2010). Jenis
program studi yang ada di Universitas studi kasus yang digunakan adalah
Negeri Malang, yaitu program studi studi kasus eksploratoris sekaligus
Pendidikan Guru Sekolah Dasar eksplanatoris, dimana susunan dari
(PGSD) memiliki pamor sebagai pertanyaan yang diajukan dalam
pencetak calon guru Sekolah Dasar wawancara menggunakan “apakah”,
yang profesional. Berdasarkan paparan “bagaimana”, dan “mengapa” (Yin,
di atas, penelitian ini akan berfokus 2019).
pada kesiapan mahasiswa program Penelitian ini dilakukan di
studi PGSD Universitas Negeri Malang Universitas Negeri Malang Kampus 2
sebagai calon guru Sekolah Dasar yang terletak di Jl. Ki Ageng Gribig
dalam menghadapi era Revolusi No. 45 Kota Malang. Sedangkan subjek
Industri.Indikator kesiapan mahasiswa yang diteliti merupakan mahasiswa
meliputi kompetensi mendidik, Pendidikan Guru Sekolah Dasar

p-ISSN 2407-4934
42 e-ISSN 2355-1747
Kinanti, dkk: Kesiapan Calon...

(PGSD) Universitas Negeri Malang Angkatan 2016 Kampus 2 yang telah


menempuh matakuliah kependidikan diperoleh hasil bahwa ditinjau dari
dan keguruan. aspek educational competence, calon
Subjek penelitian ini merupakan 5 guru telah memahami betul mengenai
mahasiswa yang mewakili masing- perencanaan pembelajaran. Semua
masing kelas di mahasiswa PGSD subjek mampu menyebutkan komponen
Angkatan 2016. Sumber data primer yang ada dalam perencanaan
dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pembelajaran serta pertimbangan dasar
wawancara dengan mahasiswa PGSD untuk menyusun strategi pembelajaran.
Universitas Negeri Malang mengenai Semua subjek juga telah memiliki
kesiapan calon guru dalam menghadapi kemampuan dasar mengajar yang baik
Era Revolusi Industri. Sedangkan data serta mampu melakukan evaluasi
sekunder dalam penelitian ini diperoleh pembelajaran dengan baik.
dari hasil nilai mata kuliah Selanjutnya ditinjau dari aspek yang
kependidikan dan keguruan yang kedua yaitu aspek competence for
merupakan hasil penilaian kompetensi technological commercialization.
calon guru. Aspek ini merupakan kemampuan
untuk mengkomersilkan teknologi.
HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam aspek ini terdapat dua indikator
Subjek 1 merupakan mahasiswa yaitu kemampuan literasi teknologi
yang memiliki beberapa pengalaman (ICT literacy) dan pengelolaan sumber
mengajar meskipun bukan pengalaman daya (management of material
mengajar, seperti mengajar di madrasah resources). Dari hasil wawancara,
diniyah dan juga les privat. Dia kelima responden rata-rata hanya aktif
merupakan salah satu mahasiswa yang pada 2 aplikasi sosial media, dan belum
kurang aktif dalam organisasi maupun memanfaatkan aplikasi tersebut untuk
kepanitiaan yang ada di dalam kampus menghasilkan produk tertentu yang
Namun, dia aktif mengikuti kegiatan dapat memunculkan jiwa wirausaha.
kepemudaan yang ada di kampungnya, Disamping itu, belum nampak adanya
yaitu Karang Taruna. Subjek 2 dan 3 upaya maksimal dalam menggali
merupakan mahasiswa yang aktif informasi dari segala sumber terkait
dalam kegiatan organisasi baik di literasi digital.
dalam maupun di luar kampus, selain Aspek yang ketiga yaitu competence
itu juga pernah mengikuti kompetisi of globalization atau kompetensi dalam
atau perlombaan sejak dari SMP hingga menghadapi tantangan globalisasi. Pada
bangku perkuliahan. Subjek 4 dan 5 aspek ini terdapat dua indikator yakni
merupakan mahasiswa yang aktif complex problem solving (pemecahan
dalam organisasi di dalam dan di luar masalah yang kompleks) dan active
kampus, serta meiliki hasil akademik learning (belajar aktif). Pada indikator
yang baik selama perkuliahan. terkait pemecahan masalah, 4 dari 5
Berdasarkan hasil wawancara, responden lebih memilih untuk diam,
observasi, dan studi dokumen, meredakan emosi, dan merefleksi diri,

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747
43
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOL.10, NO.2, JUNI 2020

sebelum menyelesaikan level (pemahaman terhadap


permasalahan yang dihadapi. Semua perkembangan anak), service
responden yang diwawancara telah orientation (orientasi untuk melayani),
mulai mempersiapkan diri melalui dan emotional intelligence (kecerdasan
pengembangan diri, baik secara emosional). Dari pernyataan lima
pengetahuan maupun mental dan responden ditemukan bahwa responden
emosional. Hal menarik dikemukakan lebih suka mendengarkan terlebih
oleh Subjek 1 yang menyatakan bahwa dahulu daripada langsung memberi
judul artikel pada berita merupakan nasihat. Para responden mengetahui apa
penentu dalam mengakses informasi di saja tahapan perkembangan anak dan
internet. juga bagaimana cara menanganinya.
Aspek yang keempat adalah Pada aspek ini semua responden
competence in the future strategies. memiliki cukup baik kesiapan untuk
Kompetensi ini merupakan kompetensi menghadapi era revolusi industri.
untuk bertahan dan menghadapi Penjabaran hasil penelitian
keadaan di masa mendatang dengan diperoleh, calon guru sekolah dasar
strategi-strategi yang visioner. Dalam telah mengerti dan memanfaatkan
aspek ini terdapat dua indikator, yaitu teknologi pada saat pembelajaran di
coordinating with others (koordinasi kelas. Hal ini ditunjukkan dalam
dengan orang lain) dan decision making pemanfaatan media pembelajaran
(pengambilan keputusan). Berdasarkan maupun dalam penyampaian materi
hasil wawancara yang dilakukan pembelajaran. Seiring berjalannya
kepada responden, semua responden Revolusi Industri, perencanaan
menyatakan bahwa sering meminta pembelajaran yang dibuat oleh guru
bantuan kepada orang lain terutama tidak hanya untuk merealisasikan
orang terdekat apabila ada pekerjaan kurikulum pendidikan ke dalam proses
yang tidak dapat diselesaikan sendiri. pembelajaran, tetapi juga untuk
Selama wawancara pada topik decision mengoptimalkan pemanfaatan
making (pengambilan keputusan), teknologi pada pembelajaran yang
jawaban dan pernyataan lima dilaksanakan di dalam kelas
responden lebih cenderung berkutat (Wulandari, dkk., 2017). Misalnya pada
pada zona aman dan belum instrumen evaluasi yang dahulu berupa
menunjukkan adanya keberanian dalam soal-soal di atas kertas, saat ini dapat
mengambil risiko. Hasil wawancara berevolusi menjadi instrumen penilaian
menunjukkan bahwa belum ditemukan yang berlandas pada internet of things.
adanya sikap maupun jiwa visioner Competence for technological
pada lima responden. commerzialisation yang dimiliki oleh
Sedangkan aspek yang kelima calon guru sekolah dasar di Universitas
adalah aspek counselor competence, Negeri Malang belum maksimal.
atau kemampuan untuk menjadi Kompetensi ini menuntut guru untuk
konselor. Pada kompetensi ini terdapat tidak hanya memahami dan mengerti
tiga indikator, diantaranya child growth dalam penggunaan teknologi.

p-ISSN 2407-4934
44 e-ISSN 2355-1747
Kinanti, dkk: Kesiapan Calon...

Kompetensi ini juga mendorong calon guru untuk mengaplikasikannya ke


dalam pembelajaran yang dilakukan. perencaan strategi masa depan,
Selain itu, guru juga harus bisa coordinating with others dan decision
membawa siswanya supaya memiliki making. Dunia pendidikan merupakan
jiwa kewirausahaan atau salah satu lini yang mempunyai
enterpreneurship dengan kontribusi besar dalam pembangunan
memanfaatkan teknologi yang telah ada bangsa dimana tentu memerlukan
atau mempunyai hasil karya berbasis strategi yang jitu dan sejalan dengan
teknologi (Zubaidah, 2016). perkembangan dunia. Selain sebagai
Competence of globalization yang guru di kelas yang bertanggung jawab
dimiliki oleh calon guru sekolah dasar sebagai pengajar, tentu guru juga
belum maksimal untuk menghadapi era berperan sebagai pengambil keputusan
Revolusi Industri. Competence of (decision maker) selama pembelajaran.
globalization ini memiliki dua indikator Keputusan yang diambil oleh guru pasti
yaitu, complex problem solving akan berdampak pada siswa di kelas.
(pemecahan masalah kompleks) dan Oleh karena itu, perlu ada upaya
active learning. Sebagai salah satu peningkatan kompetensi calon guru
garda terdepan di dunia pendidikan, sekolah dasar terkait hal ini.
guru tidak hanya dituntut untuk Calon guru sekolah dasar
mengetahui isu-isu yang sedang Universitas Negeri Malang memiliki
berkembang saja. Namun, harus juga kemampuan sebagai konselor
memiliki kemampuan hybrid yang baik (counselor competence) yang cukup
untuk turut serta dalam memecahkan baik untuk menghadapi era Revolusi
permasalahan nasional yang sedang Industri. Pengetahuan dalam
terjadi di lingkungan sekitar. Pada pemahaman karakteristik dan
penelitian ini, strategi pemecahan perkembangan individu dari siswa
masalah yang dilakukan oleh calon perlu dikuasai oleh guru. Sebab, dengan
guru sekolah dasar masih belum sesuai mengetahui tingkatan dan
dengan strategi pemecahan masalah di perkembangan dari siswa, para guru
era Revolusi Industri. Calon guru dapat merancang, melaksanakan, serta
sekolah dasar belum mampu mengevaluasi program pendidikan yang
menunjukkan tahapan pemecahan sesuai dengan tingkat perkembangan
masalah kompleks, meliputi proses siswa (Azam, 2016). Kemampuan
identifikasi masalah, mendiagnosis sebagai konselor merupakan salah satu
permasalahan, mencari solusi dan kebutuhan yang utama dalam bekal
bagaimana menerapkan solusi tersebut calon guru sekolah dasar di era
(Sanchiz, dkk., 2017). Revolusi Industri. Semakin pesatnya
Calon guru sekolah dasar masih perkembangan teknologi saat ini maka
belum memiliki strategi pasti untuk akan semakin kompleks juga
memprediksi hal yang bakal terjadi di permasalahan yang muncul di dunia
masa depan. Kompetensi ini terdiri dari pendidikan.
dua indikator yang menggambarkan

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 45
ELEMENTARY SCHOOL JOURNAL VOL.10, NO.2, JUNI 2020

Oleh karena itu guru perlu hadir Dalam Menyonsong Era Revolusi
untuk mendampingi dan menyiapkan Industri 4.0.
siswa dalam kondisi tersebut. Kemenperin. 2018. Kemenperin:
Making Indonesia 4.0: Strategi RI
SIMPULAN
Masuki Revolusi Industri Ke-4.
Kesiapan calon guru SD yang https://kemenperin.go.id/artikel/18
merupakan mahasiswa program studi 967/Making-Indonesia-4.0:-
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Strategi-RI-Masuki-Revolusi-
menghadapi era Revolusi Industri Industri-Ke-4
ditinjau dari lima aspek, didapati hasil Moedzakir, Djauzi. 2010. Desain dan
yang beragam. Pada aspek educational Model Penelitian Kualitatif
competence didapati hasil hasil baik. (Biografi, Fenomenologi, Teori
Tidak semua calon guru memiliki Grounded, Etnografi, dan Studi
management of material resources dan Kasus). Malang: Fakultas Ilmu
competence of globalization yang baik. Pendidikan Universitas Negeri
Selanjutnya pada aspek competence in Malang.
the future strategies, kesiapan calon Nurhafizah, N. 2018. Bimbingan awal
guru sekolah dasar masih kurang kewirausahaan pada anak usia dini.
maksimal. Pada aspek terakhir, Jurnal Konseling Dan Pendidikan,
counselor competence, calon guru 6(3), 205–210.
sekolah dasar Universitas Negeri Pemerintah Republik Indonesia. 2007.
Malang memiliki kemampuan sebagai Peraturan Menteri Pendidikan
konselor yang cukup baik untuk Nasional Nomor 16 tahun 2007
menghadapi era Revolusi Industri. tentang Standar Kualifikasi dan
Kompetensi Guru. Jakarta:
DAFTAR RUJUKAN
Departemen Pendidikan Nasional
Azam, Ulul, 2016. Bimbingan dan
RI.
Konseling Perkembangan di
Putra, Ekki Septian. 2019. Kesiapan
Sekolah Teori dan Praktik.
Menjadi Guru Era Revolusi
Yogyakarta: Deepublish.
Industri 4.0 di Jurusan Akuntansi
Febrianto, Indra. 2019. Analisis
Ditinjau dari Persepsi Tentang
Kesiapan Calon Guru Ekonomi
Profesi Guru, Locus of Control,
dalam Menghadapi Era Revolusi
Pengalaman KPL, dan Lingkungan
Industri 4.0 (Studi Kasus Pada
Sosial sebagai Variabel Moderasi.
Perguruan Tinggi Negeri Eks-IKIP
Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
di Jawa Timur). Skripsi tidak
Fakultas Ekonomi Universitas
diterbitkan. Malang: Fakultas
Negeri Malang.
Ekonomi Universitas Negeri
Qusthalani. 2019. Pendidikan Tanpa
Malang.
Kertas Abad 21. Bogor: Guepedia.
Helaluddin, H., & Wijaya, H. 2019.
Sanchiz, M., Chevalier, A., &
Pengembangan Kompetensi
Amadieu, F. (2017). How do older
Pendidik Di Perguruan Tinggi
and young adults start searching

p-ISSN 2407-4934
46 e-ISSN 2355-1747
Kinanti, dkk: Kesiapan Calon...

for information? Impact of age, complexity on the different steps of


domain knowledge and problem
information searching. Computers Dikti.
in Human Behavior, 72, 67-78. http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/
Santo, S. 2019. Hadapi Era Milenial, index.php/2018/01/30/era-revolusi-
Peran Guru Tetap Tak industri-4-0-saatnya-generasi-
Tergantikan. Itjen Kemendikbud. millennial-menjadi-dosen-masa-
https://www.itjen.kemdikbud.go.id depan/
/public/post/detail/hadapi-era- Yin, Robert K. 2019. Studi Kasus:
milenial-peran-guru-tetap-tak- Desain dan Metode. Edisi ke-16.
tergantikan Terjemahan: M. Djauzi Mudzakir.
Schwab, Klaus. 2017. The Fourth Depok: Raja Grafindo Persada.
Industrial Revolution. World Zubaidah, Siti. (Desember, 2016).
Economic Forum. Keterampilan Abad Ke-21:
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Keterampilan yang Diajarkan
Pendidikan Pendekatan Melalui Pembelajaran.
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Disampaikan pada Seminar
Bandung: Alfabeta. Nasional Pendidikan dengan tema
Wulandari, R., Susilo, H., & Kuswandi, “Isu-isu Strategis Pembelajaran
D. (2017). Penggunaan Multimedia MIPA Abad 21, tanggal 10
Interaktif Bermuatan Game Desember 2016 di Program Studi
Edukasi untuk Meningkatkan Pendidikan Biologi STKIP Persada
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Khatulistiwa Sintang – Kalimantan
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Barat
Teori, Penelitian, dan
Pengembangan, 2(8), 1024-1029.
Wurinanda, I. 2018. Era Revolusi
Industri 4.0, Saatnya Generasi
Millennial Menjadi Dosen Masa
Depan. Ditjen Sumber Daya Iptek

p-ISSN 2407-4934
e-ISSN 2355-1747 47

Anda mungkin juga menyukai