Anda di halaman 1dari 12

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.

1, hlm 108-119
Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria. Kesiapan Guru Akuntansi dalam Menghadapi
Revolusi Industru 4.0 Pada SMK di Surakarta. April, 2020.

KESIAPAN GURU AKUNTANSI DALAM MENGHADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0.


PADASMK DI SURAKARTA

Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria*


*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta. 57126, Indonesia
radium396@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to determine the readiness of accounting teachers to facing the 4.0 industrial
revolution in Vocational Schools at Surakarta. The method used in this research is deskriptive
quantitative. The population in this research were all vocational accounting teachers at Surakarta,
ammounting to 57 teachers. The sample in this study were 36 accounting teachers from Vocational
Schools from 13 Vocational Schools at Surakarta. The sampling technique uses proportional ran-
dom sampling. Questionnaires used to collect data of accounting teacher readiness. The feasibility
test of the instrument used in this study used the content density, construct validity and instrument
reliability. The data collected was analyze by qualitative descriptive analysis. The results of the
study showed that accounting teachers at Vocational Schools across Surakarta were ready to face
the industrial revolution 4.0. The result of pedagogical and professional competence, teachers are
declared ready to face the 4.0 revolution. Teachers from public schools are better prepared than
teachers from private schools. Teachers from A-accredited schools are better prepared than teach-
ers from non-A accredited schools. Female teachers are better equipped in pedagogical compe-
tence, but male teachers are better equipped in professional competence.
Keywords: Industrial 4.0, Accounting Teacher, Pedagogic Competence, Professional Competence.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan guru akuntansi dalam menghadapi revolusi
industri 4.0 pada SMK di Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru akuntansi SMK di Sura-
karta yang berjumlah 57 guru. Sampel dalam penelitian ini adalah guru akuntansi di SMK
sebanyak 36 guru dari 13 SMK di Surakarta. Uji kelayakan pada penelitian ini menggunakan va-
ditasisi, validitas konstruk dan reliabilitas instrumen. Teknik pengambilan sampel menggunakan
proportional random sampling. Pengumpulan data kesiapan guru akuntansi dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru akuntansi di SMK se-Surakarta
siapmenghadapi revolusi industri 4.0. Hasil kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional
guru, dinyatakan siap menghadapi revolusi 4.0. Guru dari sekolah negeri lebih siap dari pada guru
dari sekolah swasta. Guru dari sekolah berakreditasi A lebih siap dibandingkan guru dari
sekolah berakreditasi non-A. Guru perempuan lebih siap dalam kompetensi pedagogik, namun
guru laki-lakilebih siap dalam kompetensi profesional.
Kata kunci: Industri 4.0, Guru Akuntansi, Kompetensi Pedagogic, Kompetensi Profesional
109 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.1

PENDAHULUAN meningkatkan keterampilan dalam me-


Revolusi industri sudah memasuki fase yang manfaatkan teknologi digital untuk menghadapi

keempat atau biasa disebut revolusi industri 4.0. revolusi industri 4.0.
Diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab Menurut Kemendikbud (2018) sebesar
konsep revolusi industri 4.0 dalam buku yang 66,1% guru SMK di Indonesia belum memiliki
berjudul “The Fourth Industrial Revolution”. sertifikat pengajar, lebih dari setengah guru
Salah satu ciri dari revolusi industri 4.0 adalah SMK di Indonesia belum dapat dikatakan se-
dengan penggunaan internet dalam berbagai bi- bagai guru yang layak mengajar. Provisi Jawa
dang atau Internet of Things yang sering dising- Tengah memiliki 1.755 guru SMK yang
kat IoT. Berkembangnya IoT mendatangkan dinyatakan sebagai guru kurang layak mengajar.
beberapa dampak negatif, salah satunya adalah Hal tersebut menjadikan Propinsi Jawa Tengah
keterbatasan keterampilan. keterampilan yang menempati urutan ke-2 di Indonesia yang mem-
terbatas berdampak padapenyerapan tenaga ker- iliki guru SMK kurang layak mengajar, setelah
ja. Provinsi Jawa Barat sebanyak 3.295 guru
Pendidikan merupakan cara untuk mening- (Kemendikbud, 2017: 32). Kenyataan lain bah-
katkan hal-hal tersebut agar dapat membangun wasertifikat pendidik juga belum mampu untuk
sumber daya manusia yang lebihterampil. Pem- menjamin kinerja guru. Penelitian yang dil-
bangunan pendidikan merupakan modal utama akukan Kartowagiran (2011: 472) menyatakan
sebuah bangsa untuk dapat terus bersaing. Un- bahwa sebagian guru profesional (pasca sertifi-
dang-Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem kasi) di Kabupaten Sleman dinilai belum baik.
Pendidikan Nasional menjelaskan pendidikan penelitian tersebut menyatakan bahwa ada 10
kejuruan merupakan penyelenggaraan pendidi- indikator dari 17 indikator dinyatakan belum
kan formal yangdilaksanakan pada jenjang pen- baik ataupun belum memenuhi standar. Uji
didikan tingkat menengah, yaitu pendidikan Kompetensi Guru (UKG) menunjukkan nilai
menengah kejuruan yang berbentuk Sekolah rata-rata nasional sebesar 56,69 pada tahun 2018
Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan kejuru- nilai tersebut masih dibawah nilai kelulusan
an bertujuan untuk mengembangkan individu yang seharusnya dicapai yaitu sebesar 75 dari
untuk lebih siap dalam bekerja sesuai dengan nilai maksimal 100. UKG dilaksanakan untuk
kebutuhan mendatang. mengetahui kompetensi guru, baik guru yang
sudah tersertifikasi maupun guru yang belum
tersertifikasi. Fakta tersebut dapat menggam-
Peran pendidik atau guru penting dalam
barkan bahwa kinerja guru untuk membentuk
dunia pendidikan. Sebagai ujung tombak pen-
lulusan yang sesuai dengan revolusi industri 4.0
didikan, guru juga harus segara bersiap untuk
dirasa masih memerlukan usaha lebih besar.
menyambut datangnya perubahan. Saat ini guru
dituntut untuk lebih siap dalam menambah atau Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 guru
Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria. Kesiapan Guru Akuntansi dalam 110
Menghadapi Revolusi Industru 4.0 Pada SMK di Surakarta. April, 2020.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No. 1 , hlm. 108-119

harus mampu meningkatkan kompetensi peda- merupakan suatu kondisi yang membuatnya
gogik dan kompetensi profesional. Kompetensi cukup untuk mencapai suatu kompetensi ter-
pedagogik merupakan keterampilan guru dalam tentu baik secara fisik maupun mental dalam
mengelola pembelajaran yang sesuai dengan memberi respon ataupun jawaban dalam
kebutuhan saat ini khususnya dalam menghada- situasi tertentu.
pi revolusi industri 4.0. Kompetensi profesional
Revolusi industri 4.0 merupakan era baru,
merupakan kompetensi yang harusdikuasai guru
dengan kemajuan teknologi akan memungkinkan
dalam kaitannya dengan pelaksanaan tugas uta-
terjadinya otomatisasi hampir dalam berbagai
manya yaitu mengajar.
bidang. Adapun tantangan yang akan dihadapi
Pentingnya mengembangkan kompetensiped- dalam revolusi industri 4.0 menurut Irianto da-
agogik dan kompetensi profesional guru terkait lam Yahya (2018: 9) yaitu kesiapan industri,
perkembangan zaman, agar guru mampu be- tenaga kerja terpercaya, kemudahan pengaturan
radaptasi akan kebutuhan terhadap era revolusi sosial budaya; dan diversifikasi dan penciptaan
industri 4.0. Berkembangnya teknologi informa- lapangan kerja.
si dan komunikasi menuntut guru agar dapat
berkembang mengikuti perkembangan ilmu Membentuk tenaga kerja yang terpercaya
pengetahuan teknologi komunikasi yang lebih merupakan salah satu tantangan yang serius.
beragam dalam revolusi industri 4.0. Pendidikan adalah cara untuk membentuk tena-
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ga kerja yang terpercaya dan terampil. Sekolah
ini memiliki tujuan untuk mengetahui kesiapan kejuruan merupakan salah satu sekolah formal
guru akuntansi dalam menghadapi revolusi in- yang menyiapkan peserta didiknya untuk dapat
dustri 4.0 pada SMK di Surakarta. bisa terjun dalam dunia usaha atau dunia indus-
tri.
Arikunto menyatakan (2013: 54) bahwa
“Kesiapan adalah suatu kompetensi sehingga SMK diharapkan untuk siap dalam
seseorang yang mempunyai kompetensi terse- menghadapi revolusi industri 4.0 baik dari segi
but memiliki kesiapan yang cukup untuk ber- kurikulum, tenaga pengajar, infrastruktur, ge-
buat sesuatu”. Hal ini berarti kesiapan adalah dung sekolah dan alat penujang lainnya
suatu keadaan yang dialami seseorang dan (Hidayat, 2018: 94). Persiapan tersebut berguna
orang tersebut telah siap untuk melaksanakan untuk menciptakan tenaga kerja yang lebih
sesuatu. Kesiapan fisik berarti tenaga yang berkualitas dan berkompeten dibidangnya. Guru
cukup dan kesehatan yang baik, sementara dapat dikatakan sebagai agen pembaharuan,
kesiapan mental berarti memiliki motivasi guru dapat menjadi panutan bagi peserta didik
yang cukup untuk melakukan suatu kegiatan. dan lingkungan sekitarnya dimanapun berada,
Kemampuan dalam beradaptasi dengan situasi guru juga dapat mengajarkan banyak hal kepada
yang diadapi merupakan kunci dari sebuah peserta didik dari tidak tahu menjadi tahu se-
kesiapan. Dapat disimpulkan bahwa kesiapan hingga berguna bagi bangsa dan negara.
111 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.1

Menurut jenis dan perannya sebagai guru D) Kegiatan pembelajaran yang men-
menurut Permendiknas no 35 tahun 2010 ten- didik dengan menggunakan internet
tang penilaian kinerja guru, guru akuntansi ma- sebagai media belajar.
suk dalam golongan sebagai guru mata pelaja-
E) Mengembangkan bentuk komunikasi
ran. Guru akuntansi merupakan guru yang men- dengan peserta didik dengan
didik atau mengajar tentang sebuah proses pen- menggunakan internet.
golahan informasi ekonomi untuk mengambil f) Melakukan penilaian dan evaluasi
sebuah keputusan ekonomi. Adapun muatan dengan menggunakan internet sebagai
yang diajarkan oleh guru akuntansi adalah media.
pengantar keuangan dan akuntansi, akuntansi
2) Kompetensi professional
perusahaan jasa dan dagang, akuntansi keu-
angan, komputer akuntansi, akuntansi manufak- Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola
tur, administrasi pajak. pikir keilmuan yang mendukung pelajaran
untuk merancang materi secara mandiri
Guru harus memiliki ke empat kompetensi
dengan mampu menggunakan internet
yang tercantum pada Undang-Undang Nomor
sebagai media pembelajaran.
14 Tahun 2005 pasal 10 ayat (1) tentang Guru
dan Dosen. Kompetensi pedagogik dan kom-
petensi profesional yang menjadi perhatian METODE
untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini
Selanjutnya penelitian ini menggunakan
hanya mendeskripsikan besaran tingkat kesia-
indikator kesiapan guru akuntansi sesuai
pan guru SMK program keahlian akuntansi
dengan PP no 47 tahun 2008 dan disesuaikan
menghadapi revolusi industri 4.0. Populasi
untuk menghadapi revolusi industri 4.0, yaitu:
pada penelitian ini adalah seluruh guru SMK
1) Kompetensi pedagogik program keahlian akuntansi di Surakarta
sebanyak 57 guru dengan Sampel sebanyak
A) Menguasai karakteristik peserta didik
36 guru. Teknik sampling yang digunakan
sebagai masyarakat yang berbasis data.
adalah proposional sampling.
B) Menguasai teori belajar dan prinsip-
Teknik pengumpulan data dengan
prinsip pembelajaran yang mendidik
menggunakan angket. Instrumen angket akan di
dengan menggunakan internet sebagai
uji terlebih dahulu pada 21 responden di luar
metode pembelajaran yang baru.
sampel penelitian sebelum dijadikan sebagai
C) Pengembangan kurikulum yang sesuai instrumen penelitian. Uji validitas isi dilakukan
kebutuhan kelas dengan menggunakan oleh para ahli pada bidangnya dan uji validitas
internet sebagai sumber referensi. korelasi Product Moment. Hasilnya bahwa
Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria. Kesiapan Guru Akuntansi dalam 112
Menghadapi Revolusi Industru 4.0 Pada SMK di Surakarta. April, 2020.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No. 1 , hlm. 108-119

kesiapan terkait kompetensi pedagogik memiliki Maximum 77 16


22 item pertanyaan, kesiapan terkait kompetensi Sum 2429 471
profesional 4 pertanyaan. Uji reliabilitas A) Kompetensi Pedagogik
menggunakan Alpha Cronbach dibantu dengan Angket kompetensi pedagogik terdiri dari
aplikasi SPSS for windows versi 22. 22butir soal atau pernyataan dengan penguku-
Selanjutnya hasil analisis deskriptif, di- rannya menggunakan skala likert skor 1 sampai
intrepetasikan dengan tabel klasifikasi. Tabel 4. Nilai total indikator kompetensi pedagogik
klasifikasi untuk melihat kecenderungan skor untuk semua sampel yang berjumlah 36
yang diperoleh. Hasil dari klasifikasi ini dengan skor maksimal 3168. Berdasarkan hasil
dibagi menjadi lima kategori untuk kesiapan perhitungan stastistik deskriptif dengan bantuan
guru sebagai berikut: program SPSS for windows versi 22 yang
disajikan dalam tabel di atas, maka dapat di-
Tabel 1. Pedoman Kategori Kesiapan Guru
peroleh data bahwa jumlah skor total yang
Skor Kate- terkumpul untuk kompetensi pedagogik sebesar
gori X £ Mi – 1,5 SD
2429. Dengan demikian dapat dikatakan presen-
Tidak Siap
tase pencapaian kompetensi pedagogik guru
Mi – 1,5 SD < X £ Mi – 0,5 SD Ku-
rang SiapMi – 0,5 SD < X £ Mi + 0,5 SD akuntansi di SMK se-Surakarta sebesar 76,67%.
Cukup Siap
Dari sampel yang diperoleh rata-rata skor
Mi + 0,5 SD < X £ Mi + 1,5 SD
kompetensi pedagogik guru akuntansi
Siap
yang diperoleh dari 36 guru sebesar 67,47
Mi + 1,5 SD < X Sangat
Siap dari nilai maksimal 88. Total skor kompetensi
pedagogic dari sampel dalam penelitian sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 2429 Minimum skor kompetensi pedagogic yang
Hasil diperoleh sebesar 61. Maksimum skor kompe-
Tabel 2. Perhitungan Satatistik tensi pedagogic yang diperoleh siswa sebesar
77.
Kelas In- Frek- Presentase Kategori
Kompetensi Kompetensi
Pedagogik Profesional terval uensi
N 36 36 X 0 0% Tidak
38,5 Siap
Mean 67,47 13,08
Median 68 13 38,5 < X  0 0% Kurang Saip
Mode 69 13 49,5
Std. Deviation 3,468 1,131 49,5 < X  0% Cukup
60,5 Siap
Minimum 61 11
60,5 < X  33 91,70% Siap
Tabel 2. Perhitungan Satatistik (lanjutan) 71,5
71,5 < X 3 3,80% Sangat Siap
Tabel 3. Kalsifikasi Kompetensi Pedagogik
113 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.1

A) Kompetensi Pedagogik
Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada
guru akuntansi dengan kategori tidak siap,
Gambar 1. Kompetensi Pedagogik Menurut
kurang siap dan cukup siap. Kategori sangat Status Sekolah
siap 33 guru akuntansi atau sebesar 91,7% Kompetensi pedagogik guru pada sekolah
dari jumlah keseluruhan 36 guru akuntansi dan berstatus negeri memiliki rata-rata 67,54. Na-
sejumlah 3 guru akuntansi berada dalam kate- munkompetensi pedagogik guru di sekolah ber-
gori sangat siap atau 3,8%. Klasifikasi tingkat status swasta hanya memiliki rata-rata sebesar
kompetensi pedagogik tersebut menunjukkan 67,43 saja. Artinya status sekolah juga
bahwa rata-rata skor kompetensi pedagogik mempengaruhi kesiapan guru dalam menghada-
guru akuntansi SMK di Surakarta berada da- pi revolusi industri 4.0 pada aspek kompetensi
lam kategori siap. pedagogik. Pada umumnya sekolah dengan sta-
tus negeri akan mendapatkan bantuan yang lebih
No. Indikator Jml Rata- Pre dari pemerintah untuk menunjang kinerja guru
Item rata sen
tase

1. Penguasaan materi struktur, 4 13,08 81,


konsep, dan pola pikir keilmuan 77
yang mendukung mata pelaja- %
ran.

Tabel 6. Sebaran Skor Kopetensi Profesional

Tabel tersebut menggambarkan bah-


wa penguasaan materi, struktur dan konsep dan dibanding swasta.
polapikir keilmuan yang mendukung mata pela-
jaran memiliki 13,08 dengan presentase sebesar Gambar 2. Kompetensi Pedagogik Menurut

81,77%. Akreditasi

Pembahasan Guru dari sekolah dengan jurusan


akuntansi berakreditasi A memiliki rata-rata
kompetensi pedagogik seberar 67,8. Sementara
kompetensi pedagogik guru dari sekolah yang
berakreditasi selain A memiliki rata-rata
seberar 66,7. Arrtinya sekolah dengan jurusan
akuntanasi berakreditasi A memiliki rata-rata
kompetensi pedagogik lebih tinggi dibanding-
kan sekolah yang jurusan akuntansinya be-
rakreditasi selain
Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria. Kesiapan Guru Akuntansi dalam 114
Menghadapi Revolusi Industru 4.0 Pada SMK di Surakarta. April, 2020.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No. 1 , hlm. 108-119

A. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian Gambar 4. Kompetensi Pedagogik Menurut
yang dilakukan oleh Suharini (2009) yang Indikator
menyatakan bahwa guru yang mengajar di
sekolah dengan akreditasi A memiliki kompe- Tiga indikator kompetensi pedagogik yang
tensi pedagogik yang lebik baik dibandingkan paling berpengaruh dalam kesiapan guru SMK
guru yang mengajar di sekolah dengan program keahlian akuntansi se-Sesurakarta da-
akreditasi selain A. lam menghadapi revolusi industri 4.0. indikator
tersebut adalah penguasaan karakteristik peserta
didik, kegiatan pembelajaran yang mendidik
dan pengembangankurikulum.

Indikator yang dominan pada kompetensi


pedagogik dalam kesiapan guru menghadapi
revolusi industri 4.0 adalah penguasaan karakter
peserta didik dengan porsi 17,42%. Hal ini
menandakan bahwa guru semakin sadar akan
Gambar 3. Kompetensi Pedagogik Menurut perkembanagan zaman yang memengaruhi
Jenis Kelamin perkembangan peserta didik. Guru semakin
sadar bahwa internet dan media sosial dapat
Menurut jenis kelaminnya, kompetensipedagog-
mempengaruhi karakter peserta didik dalam
ik guru perempuan memiliki rata-rata 67,6 yang
belajar.
lebih tinggi dibandingkan rata-rata guru laki-
laki yang hanya sebesar 66,8. Artinya guru per- Selanjutnya indikator kegiatan pembelaja-
empuan memiliki kompetensi pedagogik yang ran yang mendidik dan memperoleh 17,30%.
lebih baik dibandingkan guru dengan laki- laki. Dapat diartikan bahwa guru sadar bahwa pem-
belajaran dengan menggunakan internet dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain
mengetahui penggunaan internet, guru juga
mengetahui aplikasi digital yang mampu untuk
meningkatkan pembelajran dalam kelas. Selain
itu guru juga sadar bahwa penggunaan internet
dalam melakukan evaluasi seperti Google
Form dan Kahoot mampu meningkatkan per-
hatian dan keaktifan peserta didik.

Pengembangan kurikulum menempati


urutan ketiga dengan 16,77%. Dalam ha ini
guru sadar bahwa internet terutama dalam
115 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.1

menggunakan mesin pencari seperti Google Penggunaan media sosial seperti Facebook dan
dan Bing dapat membantu guru untuk pesan singkat seperti Whatsapp merupakan sa-
mengembangkan rencana pelaksanaan pem- lah satu bentuk komunikasi dalam era digital.
belajaran yang akan diterapkan. Selain itu Guru paham akan kebutuhan terhadap bentuk
dengan berita online dan Wikipedia dapat komunikasi baru tersebut. Namun sebagian
membantu guru dalam memilih materi pem- guru melakukan bimbingan sebatas pada jam
belajaran yang lebih luas sesuai dengan tujuan pelajaran. Pentingnya keterampian berkomu-
pembelajaran. nikasi yang diungkapkan Sharma dalam
penelitiannya pada tahun 2017 untuk guru da-
Selain 3 indikator tersebut, ada 3 indikator
lamera digital. Seorang guru dituntut untuk tid-
lain dalam kompetensi pedagogik yang perlu
ak hanya baik dalam berkomunikasi secara kon-
ditingkatkan dalam kesiapan guru menghadapi
fensional, namun juga baik untuk berkomu-
revolusi industri 4.0. indikator tersebut adalah
nikasi dalam dunia digital seperti menggunakan
penilaian dan evaluasi, komunikasi dengan pe-
media sosial, pesan singkatmaupun berbagi ma-
serta didik dan menguasai teori belajar danprin-
teri dalam dunia digital seperti membuat vidio
sip-prinsip pembelajaran.
kreatif, dan publikasi karya ilmiah.
Indikator penilaian dan evaluasi memiliki
Indikator menguasai teori belajar dan prinsip-
porsi 16,28%. Guru sadar dengan menggunakan
prinsip pembelajaran yang mendidik menjadi
internet seperti Google form mampu menjadi
indikator terakhir dari enam indikatorkompeten-
alat evaluasi dalam pembelajaran. Guru masih
si pedagogik dengan 16,06%. Guru menyetujui
terbatas dalam menggunakan dan mengelola
penggunaan internet melalui aplikasi diskusi
datayang dihasilkan dalam aplikasi evaluasi ter-
online sebagai salah satu strategi dan metode
sebut. Penilaian dan evaluasi memiliki peran
pembelajaran yang menarik dan mendidik. Dari
penting sebagai alat ukur guru dalam mem-
data yang diperoleh, guru sadar bahwa melalui
berikan materi pembelajaran. Sharma (2017)
mesin pencari dalam internet dapat membantu
menyatakan thinkking skills dan management of
guru untuk mencari strategi, metode dan teknik
konwledge merupakan kunci dalam menghadapi
baru dalam pembelajaran. Namun banyak guru
era digital maupun revolusi industri 4.0. Dalam
yang merasa bahwa internet dapat
masyarakat berbasis informasi seperti saat ini,
menggoyahkan kepercayaan diri guru dalam
keterampilan berpikir seperti berpikir kritis,
menentukan strategi, metode dan teknik pem-
pemecahan masalah, kreativitas, orisinalitas dan
belajaran yang sudah ditetapkan. Management
strategiadalah yang paling penting bagi seorang
of knowledge sangat berperan penting bagi
guru.
seorang guru untuk menguasai teoribelajar dan
Komunikasi dengan peserta didik menjadi
prinsip-prinsp pembelajaran yang mendidik.
indikator kelima dengan memperoleh 16,17%.
Dalam keterampilan itu penggunaan data atau
Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria. Kesiapan Guru Akuntansi dalam 116
Menghadapi Revolusi Industru 4.0 Pada SMK di Surakarta. April, 2020.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No. 1 , hlm. 108-119

informasi yang sesuai bagi peserta didik juga


sangat mempengaruhi kesiapan guru untuk
menghadapi revolusi industri 4.0. Penggunaan
informasi yang sesuai dapat meningkatkan ke-
percayaan diri seorang guru dalam menerapkan
pembelajaran.

Berdasarkan beberapa hasil tersebut maka


dapat disimpulkan bahwa penguasaankarakteris-
tik peserta didik merupakan indikator yang pal- Gambar 6. Kompetensi Profesional Menurut
ing tinggi diantara enam indikator yang lain. Akreditasi
Hasil penelitian ini juga memiliki hasil yang
sama seperti penelitian terdahulu (Suhandani &
Guru dari sekolah dengan jurusan
Julia, 2014; Harjanto, 2015; Khofiatun, 2016)
akuntansi berakreditasi A memiliki rata-rata
B) Kompetesi Profesional kompetensi pedagogik seberar 13,3. Sementara
kompetensi pedagogik guru dari sekolah yang
berakreditasi selain A memiliki rata-rata sebesar
12,7. Artinyasekolah dengan jurusan akuntanasi
berakreditasi A memiliki rata-rata kompetensi
pedagogik lebih tinggi dibandingkan sekolah
yang jurusan akuntansinya berakreditasi selain
A. Hal tersebut juga didukung oleh penelitian
yang dilakukan oleh Suharini (2009) yang
Gambar 5. Kompetensi Profesional Menurut
menyatakan bahwa guru yang mengajar di
Status Sekolah
sekolah dengan akreditasiA memiliki kompeten-
Kompetensi pedagogik guru pada sekolah si profesional yang lebik baik dibandingkan
berstatus negeri memiliki rata-rata 13,23. Na- guru yang mengajar di sekolah dengan
mun kompetensi pedagogik guru di sekolah ber- akreditasi selain A.
status swasta hanya memiliki rata-rata sebesar
13 saja. Artinya status sekolah juga
mempengaruhi kesiapan guru dalam menghada-
pi revolusi industri 4.0 pada aspek kompetensi
pedagogik. Pada umumnya sekolah dengan sta-
tus negeri akan mendapatkan bantuan fasilitas
yang lebih dari pemerintah untuk menunjang
profesionalisme guru dibanding swasta yang
harus memenuhi fasilitasnya sendiri.
117 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.1

secara elektronik mengakibatkan guru kurang


Gambar 7. Kompetensi Profesional Menurut
percaya diri untuk menerapkan pembelajaran
Jenis Kelamin
digital.
Menurut jenis kelaminnya, kompetensiped-
Berdasarkan beberapa hasil tersebut maka
agogik guru perempuan memiliki rata-rata 13,1
kompetensi profesional juga memiliki
yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata guru
pengaruh terhadap kesiapan guru akuntansi
laki-laki yang hanya sebesar 13,08. Hal tersebut
dalam menghadapi revolusi industri 4.0. Hasil
menandakan bahwa guru perempuan memiliki
penelitian ini sejalan dengan Fitriani dkk
kompetensi pedagogik yang lebih baik
(2017), Murwati (2013) dan Hadi (2018) yang
dibandingkan guru dengan laki-laki.
mengungkapkan guru yang profesional mem-
Kompetensi profesional hanya iliki kompetensi profesional yang sesuai untuk
menggunakan satu indikator yaitu penguasaan menjawab tantangan dalam revolusi industri
materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan 4.0.
yang mendukung mata pelajaran akuntansi. Pa-
SIMPULAN DAN SARAN
daindikator ini kompetensi profesional memiliki
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan,
nilai 81,77 dari nilai tertinggi yaitu 100.
maka hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
Penelitian ini menunjukkan bahwa guru
Guru SMK program keahlian akuntansi se- Su-
akuntansi di SMK se-Surakarta sadar akan
rakarta siap menghadapi revolusi industri 4.0.
perkembangan zaman yang menuntut mereka
Simpulan hasil penelitian tersebut dapat dijelas-
untuk terus berkembang menyesuaikan diri.
kan sebagai berikut:
Guru mampu merancang materi dan menyajian
materi baru. Hal ini terungkap dari banyaknya 1. Guru dari sekolah negeri memiliki nilai rata
guru yang dapat menguasai dasar ilmu akuntansi - rata kompetensi pedagogik dan kompe-
dan mampu untuk membuat sendiri materi yang tensi profesional lebih besar dibanding
akan diajarkan. guru darisekolah swasta.

Kompetensi profesional juga tampak dari 2. Guru SMK dari program keahlian akuntansi
keilmuan guru yang mendukung mata pelaja- dengan akreditasi A memiliki nilai rata-rata
ran. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi
banyaknya guru yang mampu menerapkan profesional lebih tinggi dibanding guru
pembelajaran berbasis digital. Namun halterse- SMK dari program keahlian akuntansi
but masih belum mampu untuk mendukung dengan akreditasi selalin A.
bahwa guru siap menghadapi revolusi industri 3. Guru perempuan memiliki nilai rata-rata
4.0. Hal tersebut dapat ditunjukkan dari seba- kompetensi pedagogik lebih tinggi diband-
gian guru masih terkendala dalam pembuatan ing guru laki-laki. Namun untuk kompeten-
modul secara elektronik maupun digital. si profesional guru laki-laki memiliki rata-
Terbatasnya guru dalam membuat modul rata yang lebih tinggi dibandingkan guru
Winda Radium Putra, Khresna Bayu Sangka, dan Dini Octoria. Kesiapan Guru Akuntansi dalam 118
Menghadapi Revolusi Industru 4.0 Pada SMK di Surakarta. April, 2020.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No. 1 , hlm. 108-119

perempuan. menggunakan media sosial maupun aplikasi


pesan singkat, lebih percaya diri untuk mem-
3. Indikator menguasai peserta didik, merupa-
ilih dan menggunakan strategi, metode dan
kan indikator yang dominan. Namun indi-
teknik pembelajaran.
kator yang perlu adalah teori dan prinsip-
prinsip pembelajaran yang mendidik, D) Mengimplementasi kompetensi profesion-
al
komunikasi dengan peserta didik dan
penilaian dan evaluasi dari aspek kompe- dengan mengikuti seminar atau pelatihan
tensi pedagogik. terkait pembelajaran digital. Bagi peneliti selan-
jutnya diharapkan untuk melakukan penelitian
4. Kompetensi profesional dalam menguasai
lebih lanjut tentangkesiapan guru selain kompe-
materi, struktur dan konsep, guru SMK
tensi pedagogik dan kompetensi profesional.
program keahlian akuntansi se-Surakarta
Kesiapan guru jugadapat dinilai dari sudut pan-
dapat dinyatakan siap. Namun belum
dang dari peserta didik dan pemangku kepent-
didukung dengan pola pikir keilmuan yang
ingan yang tidak ditampilkan dalam penelitian
baru untuk mendukung kesiapan guru SMK
ini. Selain itu diharapkan dapat menggunakan
program keahlian akuntansi menghadapi
instrumen selain angket, seperti observasi atau
revolusi industri 4.0.
wawancara agar lebih memperoleh jawaban
Berdasarkan simpulan tersebut, maka saran yang lebih mendalam.
yang dapat diberikan untuk guru dalam
meningkatkan kesiapan guru SMK program
DAFTAR PUSTAKA
keahlian akuntansi se-Surakarta yaitu melalui:

A) Peningkatan communication skills Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Sua-


tu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
menggunakan media sosial, pesan sing- Cipta.
kat dan situs berbagi informasi untuk
pembelajaran; Depdiknas. (2005). Undang - Undang Repub-
lik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 ten-
B) Peningkatan thinking skills dan tang Guru dan Dosen
management of knowledge dengan mem-
buka diri dan lebih peka terhadap peru- Depdiknas. (2010). Peraturan Mentri Pendidi-
bahan yangterjadi dan dapat mengaitkan kan Nasional Nomor 35 Tahun 2010
tentangSistem Pendidikan Nasional
dalam pembelajaran yang sesuai dengan
revolusiindustri 4.0.
Depdiknas. (2013). Undang - Undang Repub-
C) Mengimplementasi kompetensi pedagog- lik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 ten-
tang Sistem Pendidikan Nasional
ikdengan cara mengenal aplikasi khusus eval-
uasi pembelajaran hingga mengolah datanya,
Fitriani, C., Murniati A.R. & Usman, N.(2017)
memberikan bimbingan diluar jam pelajaran Kompetensi Profesional Guru Dalam
Pengelolahan Pembelajaran di MTs Mu-
119 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 6, No.1

Muhammadiyah Banda Aceh. Jurnal Era. Global Journal of Coumputer Sci-


Magister Administrasi Pendidikan Pas- ence and Technology: G Interdisipli-
casarjana Universitas Syiah Kuala, vol nary. Vol. 17. Iss 3.
, no 2, edisi Mei. Sinambela, L.P. (2014). Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Hadi, S. (2018). Pengaruh Kompetensi Ped-
Siregar, S. (2014). Statistik Parametik untuk
agogik dan Kompetensi Profesional ter-
Penelitian Kuantitatif Dilengkapi
hadap Kinerja Guru Bimbingan dan
dengan Perbandingan Perhitungan
Konseling di SDLB Kota Bandung.
Manual dan SPSS. Jakarta : Kencana.
Jurnal Ilmu Polotik dan Komunikasi.
Vol VIII, no 1, edisi Juni. Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-faktor
yang Memengaruhinya. Jakarta : Rine-
ka Cipta.
Harjanto, E. (2015). Pengaruh Motivasi Ber-
Sugiyono, (2017). Metode Penelitian Kuanti-
prestasi dan Kompetensi Pedagogik
tatif dan Kualitatif dan R&D. Ban-
Terhadap Kinerja Mengajar. Mana-
dung : Bandung Alfabeta.
jemen Pendidikan, vol 24, no 5, edisi
Maret: 456-466 Suhandani, D & Julia (2014). Identifikasi
Kompetensi Guru Sebagai Cerminan
Profesionalisme Tenaga Pendidik di
Kartowagiran, B. (2011) Kinerja Guru Profe- Kabupaten Sumedang (Kajian pada
sional (Guru Pasca Sertifikasi). Kompetensi Pedagogik), Mimbar
Cakrawala Pendidikan No. 3. Sekolah Dasar, Vol. 1, no. 2, edisi Ok-
tober.
Suharini, E. (2009) Studi Tentang Kompe-
Khofiatun. Akbar, S. & Ramli, M. (2016).
Peran Kompetensi Pedagogik Guru tensi Pedagogik dan Profesional Bagi
Dalam Pembelajaran Tematik di Guru Geografi DI SMA Negeri Kabu-
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan: Te- paten Pati Jurnal Geografi, Vol. 6, no,
ori, Penelitian dan Pengembangan, vol edisi Juli.
1, no 5, edidi Mei: 984-988 Yahya, M. (2018). Era Industri 4.0 : Tan-
tangan dan Peluang Perkembangan
Pendidikan Kejuruan Indonesia.
Mulyasa, E. (2008). Menjadi Guru Profe- Disampaikan pada Sidang Terbuka
sional Menciptakan Pembelajaran Luar Biasa Makasar.
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.

Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan.


(2018). Neraca Pendidikan Nasional
2018. Jakarta: Kementerian Pendidikan
danKebudayaan

Puast Data dan Statistik Pendidikan dan Ke-


budayaan. (2017). Ikhtisar Data Pen-
didikan dan Kebudayaan Tahun
2017/2018. Jakarta: Kementrian Pen-
didikan dan Kebudayaan

Sharma, M. (2017). Teaching in a Digital

Anda mungkin juga menyukai