Anda di halaman 1dari 2

Saat ini globalisasi sedang berlangsung di berbagai belahan dunia.

Globalisasi adalah
percepatan dan intensifikasi interaksi dan integrasi antara orang, perusahaan, dan pemerintah dari
berbagai negara. Dampak globalisasi dapat dirasakan dalam segala aspek kehidupan masyarakat,
baik dari segi sosial, budaya, hukum, ekonomi, politik, dan berbagai sektor lainnya. Faktanya,
globalisasi mencakup masalah yang lebih luas daripada perdagangan dan produktivitas
internasional.
Ciri-ciri globalisasi yang paling menonjol adalah dinamika perubahan dan persaingan
yang terjadi di semua sektor kehidupan. Fenomena perubahan terjadi secara dramatis dalam
berbagai aspek kehidupan, dan hubungan baru antar negara dan bangsa juga muncul dalam
bentuk persaingan yang semakin ketat di berbagai sektor. Tidak hanya negara, tetapi semua
organisasi, mau tidak mau, terseret ke dalam persaingan global. Di era sekarang ini, dunia
menghadapi (turbulensi dan ketidakpastian, informasi teknologi yang semakin canggih,
komunitas yang lebih berani dengan berbagai tuntutan, dan persaingan yang semakin meningkat
sehingga mengakibatkan meningkatnya berbagai tekanan, tantangan, bahkan ancaman yang
intensif dari berbagai arah bagi negara-negara.
Di tengah era globalisasi yang kuat ini, salah satu dampak yang paling terasa adalah di
bidang ekonomi. Globalisasi di bidang ekonomi telah mendorong berkembangnya pasar bebas.
Perkembangan perdagangan internasional dalam beberapa tahun terakhir telah mengarah pada
konseptualisasi perdagangan bebas, disertai dengan berbagai kemitraan bilateral, regional dan
multilateral.
Contohnya adalah CAFTA, yang merupakan perjanjian perdagangan bebas antara
Indonesia dan Cina, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 48
Tahun 2004 (tanggal 15 Juni 2004) tentang Pengesahan Kerangka Perjanjian Ekonomi
Komprehensif Kerjasama Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Framework Agreement
on Comprehensive Economic Cooperation between the Association of Southeast Asian Nations)
dengan Republik Rakyat Tiongkok (Direktorat Jenderal Perdagangan Internasional, 2010).
Namun, pasar bebas dan liberalisasi perdagangan dapat menjadi ancaman serius jika komoditas
dalam negeri (baik pertanian maupun industri) tidak mampu bersaing dengan komoditas
internasional. Negara-negara yang memiliki infrastruktur ekonomi yang buruk, dan di mana
industri dalam negeri suatu negara belum siap menghadapi persaingan bebas antar negara dan
bangsa, akan menghadapi ancaman serius dari paparan produk luar negeri. Globalisasi membuka
peluang dan akses pasar yang lebih luas terhadap produk luar negeri bagi konsumen dalam
negeri, dan bila tidak diharapkan dapat menghambat pergerakan dan pertumbuhan pertanian dan
industri nasional (Muhi, 2011).
Penelitian Nugroho dan Marsudi (2014), The Effects of Free Global Trade and
Indonesia's Preparedness to Face the ASEAN Community (A Study on Apple Growers in Batu,
East Java), menemukan bahwa akibat kebijakan perdagangan bebas, petani lokal terpinggirkan.
karena kalah bersaing dengan apel impor. Sejauh ini, belum ada program khusus yang dilakukan
untuk mengatasi masalah tersebut. Temuan penelitian ini menginspirasi dan mendorong peneliti
untuk membentuk tim pengabdian masyarakat Universitas Indonesia untuk bekerja sama dengan
petani lokal di Batu. Dalam kasus para petani apel ini, globalisasi belum memberi mereka
peluang – malah merugikan mereka secara finansial. Dampak terbesar globalisasi bagi
masyarakat yang tidak siap adalah munculnya masalah kemiskinan baru di Indonesia. Hasil
penelitian Food and Agriculture Organization pada negara-negara yang menganut perundingan
Putaran Uruguay menunjukkan adanya kecenderungan konsentrasi pertanian yang jelas
mengarah pada marginalisasi petani lokal dan peningkatan pengangguran dan kemiskinan
(Setiawan, 2014).
Melihat situasi yang memprihatinkan ini, pertanyaannya adalah: Strategi apa yang bisa
diterapkan? Menanggapi pertanyaan ini, tim pengabdian masyarakat merancang dan melakukan
program untuk petani apel di Batu. Program akan dijelaskan di bagian hasil. Yang menarik dari
artikel ini adalah bahwa data yang digunakan terutama diambil dari implementasi program
strategis untuk menjawab permasalahan yang ditemukan pada penelitian sebelumnya dan
penilaian kebutuhan petani apel di Batu, Jawa Timur. Program yang menangani dampak
perdagangan bebas global adalah aspek baru dari makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai