Anda di halaman 1dari 5

Kontaminan Yang Ada Di Bengkel Otomotif

T erdapat berbagai contoh kontaminan yang sering ditemukan pada


bengkel otomotif. Berikut merupakan contoh kontaminan yang ada
di bengkel otomotif.

1. Gas H2SO4

yang merupakan hasil


elektrolisis accu pada
saat pengisian maupun
pengosongan. Hal ini
dapat diketahui dari bau
menyengat asam sulfat.
Oleh karena itu
diperlukan ruangan
khusus yang digunakan
untuk proses pengisian
aki dan ruangan tersebut memiliki ventilasi yang baik. Selain berbahaya
untuk kesehatan, gas H2SO4 dapat memicu ledakan apabila terkena sumber
panas atau api.

2. Gas buang dari kendaraan bermotor

memiliki berbagai unsur yang dapat membahayakan kesehatan seperti


karbonmonoksida, karbondioksida, hidrokarbon, dan partikel lainnya. Oleh
karena itu, sebuah workshop atau bengkel harus memiliki ventilasi yang
baik agar berbagai partikel tersebut tidak meracuni manusia disekitarnya.

3. Kontaminan Cair

seperti uap bensin, cairan pembersih, dan lain sebagainya. Oleh karena itu
dalam proses perawatan diperlukan berbagai alat keselamatan seperti
masker untuk mencegah terjadinya keracuna akibat berbagai kontaminan
cairan.
4. Limbah B3

atau limbah berbahaya seperti oli dan zat-zat lain yang mengandung
bahanbahan berbahaya. Limbah berbahaya tersebut diperlukan pengelolaan
khusus agar tidak mencemari lingkungan. Limbah-limbah tersebut biasanya
ditampung terlebih dahulu kemudian dikirim ke tempat penampungan untuk
didaur ulang.

D i Indonesia, metode ini dikenal dengan nama 5R, di antaranya:

2. Seiton (rapi): baik barang maupun


peralatan kerja harus diletakkan sesuai
posisi yang ditetapkan.
3. Seiso (resik): kegiatan membersihkan
peralatan dan area kerja sehingga kondisi
peralatan terjaga baik dan area kerja yang

bersih juga berdampak baik untuk kesehatan karyawan.


4. Seiketsu (rawat): standarisasi dan dokumentasi proses yang akan
memastikan berjalannya seiri, seiton, dan seiketsu.
5. Shitsuke (rajin): pemeliharaan kedisiplinan dan konsistensi dalam
menjalankan seluruh tahap 5S

Jenis Jenis Kontaminan

Terdapat beberapa penggolongan jenis kontaminan. Untuk lebih jelasnya berikut


merupakan pembahasan mengenai jenis jenis kontaminan.

• Kontaminan Cair merupakan kontaminan yang berbentuk cair seperti limbah


cairan pembersih, dan lain sebagainya.
• Kontaminan Padat merupakan kontaminan yang berbentuk padat seperti
sisa-sisa kabel, plastik, semen, dan lain sebagainya.

• Kontaminan Gas merupakan kontaminan yang berbentuk gas seperti gas


monoksida, gas karbondioksida, cfc, dan lain sebagainya.

• Kontaminan B3 merupakan kontaminan dari bahan-bahan kimia berbahaya


sehingga memerlukan penanganan khusus seperti oli, minyak rem dan lain
sebagainya.
Cara Pengendalian Kontaminasi

Dalam pengendalian kontaminasi disesuaikan dengan jenis kontaminan itu sendiri.


Artinya setiap jenis kontaminan memiliki cara penanganan atau pengendalian yang
berbeda-beda. Untuk lebih jelasnya berikut pembahasan mengenai cara
pengendalian kontaminasi.

1. Penanganan Kontaminan Cair melalui proses pengolahan primer


(penyaringan, pengolahan awal, pengendapan, pengapungan) , pengolahan
sekunder dengan mikroorganisme, desinfeksi, dan endapan lumpur.
2. Penanganan kontaminan padat dapat melalui proses penimbunan terbuka,
sanitary landfill (lubang yang dilapisi plastik), membuat kompos padat, dan
daur ulang.
3. Penangan kontaminan gas dapat melalui kontrol emisi, menghilangkan
materi partikulat.
4. Penanganan kontaminan B3 melalui penanganan khusus seperti sumur
injeksi, kolam penyimpanan, dan terapan ilmu fisika biologi dan kimia.

2. Konsep 3 R (Reuse, Reduce, dan Recycle)

1) Reduce
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa merusak
lingkungan. Reduce juga berarti
mengurangi belanja
barangbarang yang anda tidak
“terlalu” butuhkan seperti baju
baru, aksesoris tambahan atau
apa pun yang intinya adalah
pengurangan kebutuhan.
Kurangi juga penggunaan kertas tissue dengan sapu tangan, kurangi
penggunaan kertas di kantor dengan print preview sebelum mencetak agar
tidak salah, baca koran online, dan lainnya.
2) Reuse
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali seperti contohnya memberikan
baju-baju bekas anda ke yatim piatu. Tapi yang paling dekat adalah
memberikan baju yang kekecilan pada adik atau saudara anda, selain itu
baju-baju bayi yang hanya beberapa bulan dipakai masih bagus dan bisa
diberikan pada saudara yang membutuhkan.

3) Recycle
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang
sampah organik di rumah anda, menggunakan bekas botol plastik air minum
atau apapun sebagai pot tanaman, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk
menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar-besaran belum menjadi
kebiasaan di Indonesia.

Adapun bentuk – bentuk kombinasi warna dasar dan tulisan dasar rambu K3
yang perlu dipahami adalah seperti dalam table sbb:
WARNA WARNA KONTRAS Makna
KESELAMATAN ( simbol dan tulisan )

MERAH PUTIH Larangan


Pemadam Api
KUNING HITAM Perhatian / Waspada
Potensi Beriko Bahaya
HIJAU PUTIH Zona Aman
Pertolongan Pertama
BIRU PUTIH Wajib Ditaati
PUTIH HITAM Informasi Umum

Anda mungkin juga menyukai