Disusun Oleh
No Absen : 25
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG …………………………………………1
B. PERUMUSAN MASALAH………………………….....……..2
C. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………..2
D. RUANG LINGKUP……………………………………………2
BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN ...........................………………………………10
B. SARAN ....................………..………………………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..........11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tugasnya. Kewajiban guru tidak gugur setelah mengajar. Guru
harus menjadi contoh yang baik, dari segi akhlak ataupun norma-
norma kemasyarakatan.
Guru dalam konteks pembelajaran wajib berinteraksi
secara batiniah dengan siswanya. Guru dituntut tahu permasalahan
psikologis dan problem setiap siswanya, sehingga ketika ada siswa
yang malas-malasan belajar di kelas pada saat guru
menyampaikan materi, guru harus responsif mencari tau akar
permasalahannya. Apakah ia punya problem dalam keluarganya?
Hal itu bukan semata tugas guru BK, tetapi tugas semua guru.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar rancangan berpikir ini, pokok masalah yang dikaji
dalam makalah ini adalah :
Bagaimanakah cara guru mencegah tawuran pelajar di SMK Negeri
5 Kota Semarang ?
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada makalah ini hanya berkisar tentang
komitmen diri sebagai guru mapel dalam mencegah tawuran
pelajar di SMK Negeri 5 Semarang.
2
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
3
MISI :
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang profesional untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
serta pembangunan pada umumnya.
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Membangun sikap jujur santun dan akhlak mulia.
4. Membangun kemandiran dan jiwa wirausaha sesuai dengan
kompetensi keahliannya untuk bersaing di lokal maupun global.
5. Meningkatkan penguasaan bahasa asing dan ICT untuk
mengembangkan wawasan global.
PROGRAM :
1. Pengembangan manajemen mutu supaya sekolah dan siswa
menjadi :
A ktif, mengikuti perkembangan teknologi
K reatif, mampu menciptakan inovasi pembelajaran
U let, berusaha terus menerus untuk mencapai hasil
R asional, seluruh kegiatan di rencanakan baru dilakukan
A presiatif, menghargai hasil kerja stakeholder
T ertib, tepat perencanaan pelaksanaan serta hasil
2. Peningkatan implementasi manajemen sekolah sesuai dengan
peraturan pemerintah di bidang pendidikan serta standar
manajemen mutu ISO 9001:2008.
3. Peningkatan layanan kepada pelanggan internal dan eksternal.
4. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan.
4
membuat mereka menjadi jera. Melihat realistis itu peran guru
menjadi sangat penting dalam hal mendidik dan membentuk sikap
siswa agar tidak melakukan tindakan anarkhis. Agar guru memiliki
manfaat lebih besar untuk mengatasi tawuran pelajar, maka perlu
melakukan evaluasi diri. Bisa jadi tawuran yang mengancam dirinya
sendiri dan orang sekitar, bukan atas kemauan siswa, tetapi karena
guru belum sepenuhnya bisa memahami sikap siswa.
5
6. Melakukan tindakan yang tegas seperti pemberian sanksi apabila
ada siswa dari sekolah yang tawuran. Contohnya dengan
menghukum berjemur seharian di lapangan ataupun mencukur
habis rambut siswa yang terlibat ketahuan. Maka pihak sekolah
tidak segan-segan untuk mengeluarkan dari sekolah atau juga
melaporkan ke polisi. Tindakan tegas ini sangat diperlukan,
sebagai efek jera untuk mencegah terjadinya tawuran.
6
BAB III
7
8. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
9. Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud diberikan kepada
guru yang telah memenuhi persyaratan.
Tugas pokok dan fungsi guru mata pelajaran :
1. Membuat perangkat pembelajaran.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan
Harian, Ulangan Umum, Ulangan Akhir.
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan.
6. Mengisi daftar nilai siswa.
7. Membuat alat pelajaran/alat peraga.
8. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang
menjadi tanggung jawabnya.
9. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar.
10. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai
pelajaran .
8
2. Kami harus mampu membangun sikap yang baik.
Seperti bisa melakukan control diri dan terampil dalam
memahami kehidupan mentalnya sendiri. Proses ini dapat
berdampak positif pada guru untuk bisa menunjukkan kearifan
dalam membimbing murid-muridnya dan lebih sayang kepada
mereka.
3. Kami akan lebih memperhatikan kondisi batiniah siswa yang
mempengaruhi kelakuan mereka.
Barangkali siswa melakukan tindakan agresif, melanggar
aturan, dan bolos sekolah bukan atas kemauan sendiri, tetapi
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh pada
perkembangan jiwanya.
4. Kami akan melakukan pendekatan secara personal.
Seperti membuat kegiatan kreatif untuk penyaluran energi,
memberi pengertian perihal memberi dan menerima serta
menggunakan diskusi sebagai ganti dari perintah, larangan dan
peraturan keras.
5. Kami akan meningkatkan hubungan komunikasi dan kerjasama
dengan orang tua siswa.
9
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, dalam
makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan terobosan-terobosan baru dari sekolah dalam hal
kegiatan menanggulangi tawuran pelajar, secara perlahan-lahan
akan menciptakan persepsi dimana tawuran itu adalah kegiatan
yang bodoh yang sia-sia sehingga pelajara tidak layak ikut
serta.
2. Untuk mencegah tawuran pelajar seharusnya guru mapel
memahami keragaman karakteristik siswa, menciptakan iklim
kelas secara sosiopsikologis kondusif, menampilkan pribadi
yang matang dan bekerja sama dengan guru BK.
B. SARAN
Dengan memperhatikan simpulan di atas, maka dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Senantiasa bekerja sama dengan personil sekolah lainya untuk
mencegah tawuran antar pelajar dengan meningkatkan disiplin
sekolah, mengembangkan program-program ekstra kurikuler
sekolah dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berprestasi dalam kegiatan ekstra kurikuler tersebut supaya
siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya serta tidak
berpeluang terlibat tawuran pelajar.
2. Bagi Guru Mata Pelajaran
Senantiasa meningkatkan keilmuan menjadi guru pembimbing
sehingga tercegahnya tawuran antar pelajar serta meningkatkan
kerjasama dengan guru BK.
10
DAFTAR PUSTAKA
Januarbudisantoso.bloggspot.com,Tawuran Pelajar
bappeda.semarangkota.go.id
11