Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PENYUSUNAN KOMITMEN DIRI

TERHADAP TUGAS SEBAGAI GURU MAPEL

SMK NEGERI 5 SEMARANG

Disusun Oleh

Nama : Palupi Tri Hartanti, S.Pd

No Absen : 25

DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOLONGAN III

TENAGA HONORER K2 ANGKATAN XXVII

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

TAHUN 2015
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah


SWT, saya dapat menyelesaikan tugas diklat prajabatan CPNS golongan
III angkatan XXVII tahun 2015 ini yang berjudul Tugas Penyusunan
Komitmen Diri Terhadap Tugas Sebagai Guru Mapel SMK Negeri 5
Semarang. Selain itu, dalam kaitan ini saya mengucapkan terima kasih
atas dorongan dan bantuan dari:
1. Bapak Hendrar Prihadi sebagai Walikota Semarang yang telah
berkenan memberikan ijin kepada kami untuk menjalankan
tugas prajabatan ini.
2. Kepala Badan Diklat Propinsi Jawa Tengah yang telah
memberikan pendidikan dan pelatihan dalam prajabatan ini.
3. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Semarang yang telah
memberikan kesempatan pada kami mengikuti prajabatan ini.
4. Kepala Kantor Diklat Kota Semarang yang telah memberikan
sarana dan prasarana dalam prajabatan ini.
5. Kepala SMK Negeri 5 Semarang yang telah berkenan
membimbing dengan penuh kearifan.
6. Keluargaku yang telah mendukung dan memberi semangat
dalam penyelesaian tugas ini.
7. Teman-teman prajabatan yang telah memberikan bantuan baik
berupa moral maupun material.
Semoga jasa-jasa dan amal baik yang telah membantu
dalam tugas ini mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT.
Kritik dan saran dari para pembaca sangat saya harapkan demi
kesempurnaan penelitian ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada warga
masyarakat dan khususnya dunia pendidikan. Amin.
Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................i
KATA PENGANTAR .........................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN................................................................ 1
A. LATAR BELAKANG …………………………………………1
B. PERUMUSAN MASALAH………………………….....……..2
C. MAKSUD DAN TUJUAN……………………………………..2
D. RUANG LINGKUP……………………………………………2

BAB II. DESKRIPSI ORGANISASI…………….…..………………...3


A. VISI, MISI DAN PROGRAM PEMERINTAH KOTA
SEMARANG ........................………………………………..3
B. VISI, MISI DAN PROGRAM SEKOLAH….……………….3
C. PERMASALAHAN SEKOLAH SAAT INI…...……………..4
D. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ................................5
E. KONDISI IDEAL SEKOLAH MASA YANG
AKAN DATANG .................................................................6

BAB III KOMITMEN DIRI TERHADAP SEKOLAH………………….7


A. TUPOKSI SEKOLAH…………………………………………7
B. KOMITMEN DIRI TERHADAP TUGAS PEKERJAAN…..8

BAB IV PENUTUP
A. SIMPULAN ...........................………………………………10
B. SARAN ....................………..………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..........11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Masalah tawuran di kalangan pelajar masih marak
dan menjadi konsumsi pemberitaan dengan rating tinggi di negeri
tercinta ini. Seolah pelajar kita sulit dididik untuk mengendalikan
diri. Peran gurupun seolah dalam tanda tanya besar. Institusi
sekolah seakan sia-sia dan tak sanggup membawa pelajar ke
dalam pencerahan akal budi. Padahal mereka sejatinya “berwisata”
dalam ilmu pengetahuan, berselancar mengaplikasikan nilai-nilai,
norma edukatif, agamis dan kemanusiaan.
Akar permasalahan yang menyebabkan remaja
rentan tersulut amarahnya dan meluapkan dengan tawuran dan
kekerasan, karena masa usia mereka yang menghadapi problem.
Antara krisis eksistensi dan tuntutan pembelajran formal yang
banyak menguras energi. Para pelajar mengalami problem
eksistensi diri yang perlu dibina. Narsisme yang menghinggapi
mereka melahirkan perbuatan anarkis di jalanan. Narsisme itu yang
terbina dengan baik. Pelajar-pelajar cenderung ingin eksis
termasuk di dunia pemberitaan. Merasa gagah, merasa ingin
menang atas kelompok lain, adalah hal-hal yang kemudian memicu
mereka untuk melakukan apa saja. Pelajar kita cenderung jadi liar
dan tak terkendali.
Berdasarkan pada uraian tersebut di atas, penulis
tertarik untuk membahas komitmen diri terhadap tugas sebagai
guru mapel SMK Negeri 5 Semarang.
Disinilah peran guru sebagai pembimbing benar-
benar dipertaruhkan. Guru sebagai pembuka jalan menuju hari
depan, bukan tukang paksa. Guru harus membukakan jalan
pencerahan kepada mereka. Sudah saatnya guru menunaikan

1
tugasnya. Kewajiban guru tidak gugur setelah mengajar. Guru
harus menjadi contoh yang baik, dari segi akhlak ataupun norma-
norma kemasyarakatan.
Guru dalam konteks pembelajaran wajib berinteraksi
secara batiniah dengan siswanya. Guru dituntut tahu permasalahan
psikologis dan problem setiap siswanya, sehingga ketika ada siswa
yang malas-malasan belajar di kelas pada saat guru
menyampaikan materi, guru harus responsif mencari tau akar
permasalahannya. Apakah ia punya problem dalam keluarganya?
Hal itu bukan semata tugas guru BK, tetapi tugas semua guru.

B. Rumusan Masalah
Atas dasar rancangan berpikir ini, pokok masalah yang dikaji
dalam makalah ini adalah :
Bagaimanakah cara guru mencegah tawuran pelajar di SMK Negeri
5 Kota Semarang ?

C. Maksud dan Tujuan


Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, dalam
makalah ini dicoba untuk :
Saya sebagai guru mapel bisa mengetahui bagaimana caranya
mencegah tawuran pelajar di SMK Negeri 5 Semarang.

D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada makalah ini hanya berkisar tentang
komitmen diri sebagai guru mapel dalam mencegah tawuran
pelajar di SMK Negeri 5 Semarang.

2
BAB II

DESKRIPSI ORGANISASI

A. VISI, MISI DAN PROGRAM PEMERINTAH KOTA SEMARANG


Visi :
Terwujudnya Semarang kota perdagangan dan jasa, yang
berbudaya menuju masyarakat sejahtera.
Misi :
1. Mewujudkan sumber daya manusia dan masyarakat kota
Semarang yang berkualitas.
2. Mewujudkan pemerintahan kota yang efektif dan efisien,
meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta menjunjung
tinggi supremasi hukum.
3. Mewujudkan kemandirian dan daya saing daerah.
4. Mewujudkan tata ruang wilayah dan infrastruktur yang
berkelanjutan.
5. Mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Program :
1. Penanggulangan kemiskinan dan pengangguran.
2. Penanganan rob dan banjir.
3. Peningkatan pelayanan publik.
4. Peningkatan infrastruktur.
5. Peningkatan kesetaraan gender.
6. Peningkatan pelayanan pendidikan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan.

B. VISI, MISI DAN PROGRAM SMK NEGERI 5 SEMARANG


VISI :
Sebagai lembaga pendidikan dan pelatihan yang menghasilkan
lulusan yang profesional, bertaqwa, berakhlak mulia, berdaya
saing, dan berwawasan global.

3
MISI :
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang profesional untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri
serta pembangunan pada umumnya.
2. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
3. Membangun sikap jujur santun dan akhlak mulia.
4. Membangun kemandiran dan jiwa wirausaha sesuai dengan
kompetensi keahliannya untuk bersaing di lokal maupun global.
5. Meningkatkan penguasaan bahasa asing dan ICT untuk
mengembangkan wawasan global.

PROGRAM :
1. Pengembangan manajemen mutu supaya sekolah dan siswa
menjadi :
 A ktif, mengikuti perkembangan teknologi
 K reatif, mampu menciptakan inovasi pembelajaran
 U let, berusaha terus menerus untuk mencapai hasil
 R asional, seluruh kegiatan di rencanakan baru dilakukan
 A presiatif, menghargai hasil kerja stakeholder
 T ertib, tepat perencanaan pelaksanaan serta hasil
2. Peningkatan implementasi manajemen sekolah sesuai dengan
peraturan pemerintah di bidang pendidikan serta standar
manajemen mutu ISO 9001:2008.
3. Peningkatan layanan kepada pelanggan internal dan eksternal.
4. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik dan
kependidikan.

C. PERMASALAHAN SEKOLAH SAAT INI


Pada saat ini masih saja terjadi tawuran pelajar di sekolah,
tidak hanya antar sekolah tapi juga kadang antar kelas. Padahal
sanksi yang tegas sudah diterapkan, tetapi hal tersebut tidak

4
membuat mereka menjadi jera. Melihat realistis itu peran guru
menjadi sangat penting dalam hal mendidik dan membentuk sikap
siswa agar tidak melakukan tindakan anarkhis. Agar guru memiliki
manfaat lebih besar untuk mengatasi tawuran pelajar, maka perlu
melakukan evaluasi diri. Bisa jadi tawuran yang mengancam dirinya
sendiri dan orang sekitar, bukan atas kemauan siswa, tetapi karena
guru belum sepenuhnya bisa memahami sikap siswa.

D. ANALISIS PEMECAHAN MASALAH


Dengan adanya permasalahan di atas, kami mencoba untuk
memecahkan permasalahan tersebut diantaranya dengan :
1. Memberikan tambahan ilmu agama diluar jadwal pelajaran,
karena dengan bekal inilah pelajar dapat menahan godaan dan
hawa nafsu yang menunjuk tindak kekerasan.
2. Mengutamakan peran guru sebagai pendidik, bukan hanya
pengajar. Sebab mendidik dan mengajar meskipun sama serupa
tapi tak sama. Di sekolah gurulah yang berwenang untuk
mengurusi dan mengawasi tingkah laku pelajar itu, sebagai ganti
orang tua di rumah.
3. Membatasi ruang gerak pelajar dengan cara memberikan aktifitas
yang bermanfaat, seperti ekskul, futsal atau olah raga lainnya.
Dengan begitu energi dari pelajar akan terkuras pada hal-hal
yang positif.
4. Memberlakukan kunjungan antar sekolah, baik itu yang dekat
maupun yang berjauhan selain lebih mengenalkan antar siswa,
juga dapat menjalin silahturami dengan baik antar sesama
pelajar.
5. Melakukan seluruh penyuluhan kepada seluruh pelajar di
sekolah, agar tidak melakukan tawuran. Sebab bukan hanya
merugikan pelajar itu sendiri, melainkan juga membuat nama baik
sekolah menjadi tercemar.

5
6. Melakukan tindakan yang tegas seperti pemberian sanksi apabila
ada siswa dari sekolah yang tawuran. Contohnya dengan
menghukum berjemur seharian di lapangan ataupun mencukur
habis rambut siswa yang terlibat ketahuan. Maka pihak sekolah
tidak segan-segan untuk mengeluarkan dari sekolah atau juga
melaporkan ke polisi. Tindakan tegas ini sangat diperlukan,
sebagai efek jera untuk mencegah terjadinya tawuran.

E. KONDISI IDEAL SEKOLAH MASA YANG AKAN DATANG


Dengan mengacu pada permasalahan dan pemecahan
masalah di atas, diharapkan sekolah di masa yang akan datang
dapat lebih menekan angka tawuran antar pelajar dengan cara :
1. Peraturan sekolah yang tegas
Bagi siswa siswi yang terlibat dalam tawuran akan dikeluarkan
dari sekolah. Setiap pelajar siswa siswi harus dibuat takut
dengan berbagai hukuman yang akan diterima jika ikut serta
dalam aksi tawuran. Bagi yang membawa senjata tajam dan
senjata khas tawuran lainnya juga harus diberi sanksi.
2. Program ekstrakurikuler tawuran
Diharapkan setiap sekolah membuat ekskul konsep baru
bertema tawuran, namun tawuran pelajar yang mendidik,
misalnya tawuran otak, tawuran dakwah, tawuran olahraga dan
lain sebagainya yang bersifat positif. Tawuran-tawuran ini
sebaiknya bukan bersifat kompetisi, tetapi bersifat saling
mengisi dan bekerja sama sehingga bisa bergabung dengan
ekskul yang sama di sekolah lain.

6
BAB III

KOMITMEN TERHADAP SEKOLAH

A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKOLAH


Tugas pokok dan fungsi SMK Negeri 5 Semarang :
1. Bertanggung jawab dalam proses pendidikan profesional
dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, mengevaluasi serta menganalisis dan
menindaklanjuti hasil pembelajaran siswa pada jalur pendidikan
formal.
2. Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan menengah atas pada jalur formal.
3. Pengakuan kedudukan guru sebagai tenaga profesional
sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan sertifikat pendidik.
4. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk
meningkatkan martabat dan peran guru sebagai fasilitator
pembelajaran, berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional.
5. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional bertujuan untuk
melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, yakni berkembangnya potensi siswa
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, inovatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
6. Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan
sertifikat pendidik serta sehat jasmani dan rohani untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
7. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud diperoleh melalui
pendidikan tinggi minimal program sarjana (S1).

7
8. Kompetensi guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional.
9. Sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud diberikan kepada
guru yang telah memenuhi persyaratan.
Tugas pokok dan fungsi guru mata pelajaran :
1. Membuat perangkat pembelajaran.
2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
3. Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan
Harian, Ulangan Umum, Ulangan Akhir.
4. Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.
5. Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan
pengayaan.
6. Mengisi daftar nilai siswa.
7. Membuat alat pelajaran/alat peraga.
8. Mengadakan pengembangan program pengajaran yang
menjadi tanggung jawabnya.
9. Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar.
10. Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai
pelajaran .

B. KOMITMEN DIRI TERHADAP TUGAS SEBAGAI GURU


Berikut ini komitmen diri kami sebagai guru mapel dalam mencegah
tawuran pelajar, antara lain :
1. Kami akan selalu memberikan tauladan yang baik pada siswa.
Seperti masalah kedisiplinan. Ketidakdisiplinan seorang guru
dalam tugas mengajar, seperti sering terlambat, sering tidak
masuk, serta tidak profesional akan membawa dampak yang
tidak baik pada siswa. Guru kehilangan kewibawaan, siswa
tidak memiliki keteladan yang harus diikuti di sekolah. Sehingga
siswa akan melakukan ketidakdisiplinan di sekolah, karena
merasa tidak ada yang diikuti.

8
2. Kami harus mampu membangun sikap yang baik.
Seperti bisa melakukan control diri dan terampil dalam
memahami kehidupan mentalnya sendiri. Proses ini dapat
berdampak positif pada guru untuk bisa menunjukkan kearifan
dalam membimbing murid-muridnya dan lebih sayang kepada
mereka.
3. Kami akan lebih memperhatikan kondisi batiniah siswa yang
mempengaruhi kelakuan mereka.
Barangkali siswa melakukan tindakan agresif, melanggar
aturan, dan bolos sekolah bukan atas kemauan sendiri, tetapi
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat berpengaruh pada
perkembangan jiwanya.
4. Kami akan melakukan pendekatan secara personal.
Seperti membuat kegiatan kreatif untuk penyaluran energi,
memberi pengertian perihal memberi dan menerima serta
menggunakan diskusi sebagai ganti dari perintah, larangan dan
peraturan keras.
5. Kami akan meningkatkan hubungan komunikasi dan kerjasama
dengan orang tua siswa.

9
BAB IV

PENUTUP

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan tersebut di atas, dalam
makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan terobosan-terobosan baru dari sekolah dalam hal
kegiatan menanggulangi tawuran pelajar, secara perlahan-lahan
akan menciptakan persepsi dimana tawuran itu adalah kegiatan
yang bodoh yang sia-sia sehingga pelajara tidak layak ikut
serta.
2. Untuk mencegah tawuran pelajar seharusnya guru mapel
memahami keragaman karakteristik siswa, menciptakan iklim
kelas secara sosiopsikologis kondusif, menampilkan pribadi
yang matang dan bekerja sama dengan guru BK.

B. SARAN
Dengan memperhatikan simpulan di atas, maka dapat
disampaikan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Kepala Sekolah
Senantiasa bekerja sama dengan personil sekolah lainya untuk
mencegah tawuran antar pelajar dengan meningkatkan disiplin
sekolah, mengembangkan program-program ekstra kurikuler
sekolah dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
berprestasi dalam kegiatan ekstra kurikuler tersebut supaya
siswa dapat mengembangkan bakat yang dimilikinya serta tidak
berpeluang terlibat tawuran pelajar.
2. Bagi Guru Mata Pelajaran
Senantiasa meningkatkan keilmuan menjadi guru pembimbing
sehingga tercegahnya tawuran antar pelajar serta meningkatkan
kerjasama dengan guru BK.

10
DAFTAR PUSTAKA

Januarbudisantoso.bloggspot.com,Tawuran Pelajar

Junaidi-Tesis-Sinopsis,Upaya Guru PAI Dalam Mengurangi Kekerasan


Pelajar di SMK Negeri 10 Semarang

bappeda.semarangkota.go.id

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor, Peran Guru BK dan Guru


Mata Pelajaran dalam Mencegah Tawuran Antar Pelajar

septiardi-prasetyo.blog, Peran Guru Dalam Mencegah Tawuran Pelajar

11

Anda mungkin juga menyukai