DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ii
IDENTITAS PERGURUAN TINGGI iii
IDENTITAS PENGUSUL
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| iii
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
IDENTITAS P E N G U S U L
Status/ Tgl.
No. dan Tgl. SK
Peringkat Kadaluarsa
1 2 3 4 5 6 7
1 Sarjana Prodi Hukum Terakredita Kep.BAN-PT No. 24 Nopember 719
Keluarga Islam si A 2754/SK/BAN- 2021
PT/Akred/S/XI/2016
Tanggal 24 Nopember
2016
2 Sarjana Prodi Hukum Terakredita Kep.BAN-PT No. 10 Januari 777
Ekonomi Syariah si A 0201/SK/BAN- 2022
PT/Akred/S/I/2017
Tanggal 10 Januari
2017
3 Sarjana Prodi Hukum Terakredita Kep.BAN-PT No. 27 Desember 520
Pidana Islam si A 3323/SK/BAN- 2021
PT/Akred/S/XII/2016
Tanggal 27 Desember
2016
4 Sarjana Prodi Hukum Tata Terakredita Kep. BAN-PT. No. 6 Juni 2022 487
Negara si B 1787/SK/BAN-
PT/Akred/S/VI/2017
Tanggal 6 Juni 2017
5 Sarjana Prodi Perbandingan Terakredita Kep. BAN-PT No. 16 April 2024 178
Mazhab si B 979/SK/BAN-
PT/Akred/S/IV/2019
Tanggal 16 April 2019
6 Sarjana Prodi Ilmu Falak Terakredita Kep. BAN-PT No. 27 Agustus 185
si B 3213/SK/BAN- 2024
PT/Akred/S/VIII/2019
Tanggal 27 Agustus 2019
7 Sarjana Prodi Hukum Terakredita 39
si Minimum
Jumlah 7 2.905
Keterangan:
1) Lampirkan salinan Surat Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya Program studi hukum, Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Ampel Surabaya dapat menyelesaikan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri
(LED) yang merupakan bagian dari Instrumen Akreditasi Program Studi (IAPS) versi
4.0. IAPS 4.0 ini disusun guna memenuhi tuntutan peraturan perundangan terkini,
dan sekaligus sebagai upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dan
menyesuaikan dengan praktik baik penjaminan mutu eksternal yang umum berlaku.
Tujuan utama pengembangan IAPS adalah sebagai upaya membangun budaya mutu
di Perguruan Tinggi.
Maka dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, Fakultas Syariah dan
Hukum telah menyelesaikan penyusunan Borang Akreditasi Program Studi Hukum.
LKPS ini disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh terhadap proses
pengelolaan UPPS dan prodi yang dinyatakan dalam sembilan standar Akreditasi
yang ditetapkan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), yaitu
Ringkasan Eksekutif; Pendahuluan; Kondisi Eksternal; Profil Unit Pengelola Program
Studi; Visi, Misi, Tujuan dan Strategi; Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama;
Mahasiswa; Sumber Daya Manusia; Keuangan, Sarana dan Prasarana; Pendidikan;
Penelitian; Pengabdian kepada Masyarakat; Luaran dan Capaian Tridharma; Analisis
dan Penetapan Program Pengembangan Unit Pengelola Program Studi dan Program
Studi; dan Penutup.
Walaupun LED telah disusun secara cermat dan teliti, namun disadari masih
belum mampu menyampaikan seluruh kegiatan yang sudah rutin dilaksanakan,
bahkan mungkin ada beberapa poinyang tidak tertulis dalam LED ini. Tim akreditasi
melibatkan Lembaga Penjaminan Mutu UIN Sunan Ampel, unsur pimpinan UPPS,
GKM, prodi dan tenaga kependidikan yang diharapkan mempunyai pemahaman yang
komperhensif atas tata kelola prodi dan menghasilkan borang dengan kualitas yang
maksimal.
Kepada semua tim yang terlibat diucapkan terima kasih atas komitmennya
dalam mendukung tersusunnya borang akreditasi ini.
RINGKASAN EKSEKUTIF
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA)
Surabaya sebagai Unit Pengelola Program Studi (UPPS) sampai saat ini memiliki 7
Program Studi (Prodi), yaitu Hukum Keluarga Islam (HKI), Hukum Ekonomi Syariah
(HES), Hukum Tata Negara (HTN), Hukum Pidana Islam (HPI), Perbandingan
Mazhab (PM), Ilmu Falak (IF), dan Hukum (H).
Visi FSH adalah ”Menjadi Pusat Kajian Ilmu Syariah dan Ilmu Hukum yang
Unggul dan Kompetitif Bertaraf Internasional Tahun 2030”. Ini dilengkapi dengan
misi tiga misi: (1) menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu
Syariah dan ilmu hukum yang unggul dan berdaya saing; (2) mengembangkan
penelitian di bidang ilmu Syariah dan ilmu hukum yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat; (3) memberikan pemberdayaan di bidang ilmu Syariah dan ilmu
hukum berbasis riset.
Visi tersebut diteruskan oleh Prodi Hukum menjadi yaitu “Menjadi pusat
kajian ilmu hukum yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional tahun 2042”.
Untuk mencapai visi tersebut kemudian disusun misi Prodi Hukum yaitu: (1)
menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu hukum yang unggul
dan berdaya saing; (2) mengembangkan penelitian di bidang ilmu hukum yang
relevan dengan kebutuhan masyarakat; (3) mengembangkan pola pemberdayaan
masyarakat di bidang ilmu hukum yang berbasis riset.
Dari visi-misi tersebut lalu dirumuskan tujuan Prodi Hukum sebagai
berikut: (1) melahirkan sarjana hukum yang profesional dan berdaya saing; (2)
menghasilkan riset-riset ilmu hukum yang relevan dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat; (3) menyediakan jasa atau layanan masyarakat dalam
bidang hukum.
Alasan Prodi Layak Diakreditasi
Prodi Hukum ini layak untuk diakreditasi dengan pelbagai alasan:
Pertama, Legalitas. Prodi Hukum secara legal telah mendapatkan ijin
operasional dari Kementrian Riset dan Pendidikan Tinggi melalui SK. No.
500/KPT/I/2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi Hukum Program Sarjana
pada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya di Kota Surabaya yang
Diselenggarakan oleh Kementrian Agama.
Kedua, Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerjasama. Unit Pengelola Program
Studi (UUPS) dan Prodi Hukum telah menjalankan tata pamong yang memenuhi
prinsip kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab dan
berkesinambungan. Dalam konteks ini, UPPS dan Prodi Hukum telah mempunyai
unsur-unsur kelembagaan yang cukup lengkap yang meliputi unsur pimpinan
sebagai pengambil kebijakan, perangkat administrasi dan akademik baik tingkat
manajerial hingga tingkat pelaksanaan, serta unit-unit pelaksana. Di samping itu,
dalam rangka meningkatkan kinerja tri dharma perguruan tinggi, telah diadakan
beberapa kerjasama dengan perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lainnya yang
bertaraf internasional, nasional dan regional. Hingga tahun 2020, UPPS dan Prodi
Hukum telah menjalin kerja sama dengan 4 mitra berlevel internasional, 8
(delapan) mitra berlevel nasional, dan 30 (tiga puluh) mitra berlevel regional.
Ketiga, Mahasiswa. Mahasiswa Prodi Hukum pada TS sejumlah 39
mahasiswa, karena baru 2 semester maka prodi ini belum punya lulusan. Meskipun
demikian, kedepan lulusan prodi hukum diproyeksikan sebagai praktisi yang
mempunyai kompetensi di bidang hukum, baik sebagai legal drafter, dan penegak
hukum, maka UPPS dan Prodi Hukum telah memfasilitasi kegiatan mahasiswa baik
akademik dan non akademik. Untuk menunjang kompensi lulusan Prodi Hukum,
UPPS dan Prodi Hukum telah menyiapkan 2 ruang Moot Court, dalam rangka
mengasah kemampuan mahasiswa di bidang praktik peradilan semu. Di samping itu
sejumlah layanan Layanan kemahasiswaan di tingkat universitas juga dapat
dimanfaatkan para mahasiswa di unit kegiatan Pengembangan Bahasa, Penalaran
dan Keilmuan, Olahraga, Kesenian, Kerohanian, Keorganisasian, dan lain
sebagainya. Layanan beasiswa juga disediakan, seperti Beasiswa Bidikmisi,
Beasiswa Tahfidz al-Qur’an, Beasiswa Prestasi, Beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa
Keluarga Miskin, Beasiswa Supersemar, Beasiswa Baznas. Selain itu, tersedia juga
pelayanan medis bagi mahasiswa tanpa dipungut biaya.
Keempat, Sumber Daya Manusia. Berdasarkan visi Fakultas
Syariah“Menjadi Pusat Kajian Ilmu Syariah dan Ilmu Hukum yang Unggul dan
Kompetitif Bertaraf Internasional Tahun 2030”, perlu adanya dukungan dari
tersedianya sumber daya manusia (Dosen) pada setiap prodi. Dosen merupakan
salah satu komponen terpenting untuk pengembangan khazanah intelektual. Maka
dari itu, prodi berkoordinasi dengan UPPS telah menghadirkan standar perekrutan
yang jelas berdasarkan kompetensi dan kualifikasi dosen pada setiap prodi. Saat ini
UPPS memilik dosen tetapp sejumlah 85 dosen, dengan kualifikasi jabatan
akademik 8 Guru Besar, satu diantaranya Guru Besar di bidang Hukum Tata Negara,
27 Lektor Kepala, 33 Lektor, dan 27 Asisten Ahli, dengan jenjang pendidikan 30
Doktor, dan 47 Master. Di Prodi Hukum dosen tetap perguruan tinggi yang
ditugaskan (DTPS) pada Prodi Hukum sejumlah 8 dosen, dari 8 (Delapan) DTPS
tersebut mempunyai kualifikasi dan kompetensi dalam bidang hukum tata negara,
hukum pidana, hukum perdata dan hukum Islam, di mana 6 (enam) orang DTPS
telah mempunyai sertifikat pendidik. Dari jumlah DTPS tersebut, dosen dengan
kualifikasi pendidikan doktor (S-3) sebanyak 4 (empat) orang. 4 (empat) dosen
lainnya memiliki kualifikasi pendidikan magister (S-2), sedangkan 2 (dua) di
antaranya sedang menempuh pendidikan doktor (S-3). Terkait jabatan akademik,
ada 2 (dua) DTPS yang memiliki jabatan akademik Lektor Kepala, 3 (tiga) Lektor
dan 2 (dua) Asisten Ahli. Dengan demikian, UPPS dan Prodi Hukum didukung SDM
yang bermutu dengan kualifikasi yang sangat baik sehingga sangat layak untuk
menyelenggarakan pendidikan.
Kelima, Keuangan, Sarana, dan Prasarana. Guna menunjang berjalannya
proses pendidikan di UPPS dan prodi hukum, pijakan utama yang dilakukan dalam
pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana adalah akuntabilitas dan keterbukaan.
Sumber dana untuk pembiayaan UPPS berasal dari kantor pusat UIN Sunan Ampel,
total quality control dalam monitoring dan evaluasi terhadap mutu pendidikan.
Kualitas dan kuantitas fasilitas/pelayanan secara bertahap ditingkatkan demi
menghadirkan iklim akademik yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan
semua pihak.
Ketujuh, Penelitian. Sebagai salah satu bentuk Tridharma Perguruan
Tinggi, penelitian merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh dosen di
lingkungan Perguruan Tinggi, Di samping melakukan pengajaran dan pengabdian
kepada masyarakat. Secara formal di UIN Sunan Ampel dibentuk Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M). Pengelolaan penelitian
dilaksanakan oleh LP2M. Lembaga ini menyusun sekaligus mengembangkan
rencana program penelitian sesuai dengan rencana strategis UIN Sunan Ampel
Surabaya. UPPS dan prodi hukum telah menyusun peta jalan penelitian bagi DTPS
Prodi Hukum meliputi rumpun keilmuan Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum
Tata Negara dan Hukum Islam. Peta jalan ini merupakan pengembangan dari misi
Universitas dalam rangka memproduksi akulturasi riset multidisipliner dengan
mengacu pada Rencana Induk Pengembangan UIN Sunan Ampel Tahun 2001-2025
dan Agenda Riset Keagamaan Nasional (Arkan) 2018-2028. Penelitian yang
dilakukan DTPS Prodi Hukum dapat menggunakan anggaran Diktis Kemenag, DIPA
UIN Sunan Ampel dan dana mandiri. Output dari penelitian yang dilakukan DTPS
dipublikasikan di jurnal internasional, jurnal nasional terakreditasi, bahkan 4 judul
penelitian yang dilakukan secara kolaboratif antara dosen dan mahasiswa
dipublikasikan dalam buku ber ISBN. Beberapa outpute dari penelitian yang
dilakukan oleh DTPS juga didaftarkan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia untuk mendapatkan pengakuan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HKI).
Kedelapan, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Salah satu elemen
penting dari tridharma perguruan tinggi adalah pengabdian kepada masyarakat
(PkM), PkM merupakan bagian esensial yang harus dilaksanakan oleh perguruan
tinggi Di samping penelitian dan pendidikan. PkM memegang peranan penting
dalam mengimplementasikan secara konkrit ilmu yang telah dipelajari melalui
proses pendidikan dan penelitian. Dengan demikian, apabila PkM dilaksanakan
secara terencana, konsisten dan berkelanjutan akan menghasilkan outcome yang
nyata bagi pendidikan tinggi dan juga memberikan kontribusi bagi permasalahan-
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Peran penting perguruan tinggi tidak hanya mencapai kemajuan dalam
bidang pengetahuan dan teknologi secara internal, namun juga mampu memberi
manfaat dan ikut serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. UPPS dan Prodi
hukum menyusun peta jalan bagi PkM yang dilakukan oleh dosen. DTPS Prodi
Hukum melakukan PkM sesuai dengan peta jalan yang ditetapkan oleh UPPS. PkM
yang dilakukan oleh DTPS Prodi Hukum baik yang secara mandiri maupun yang
melibatkan mahasiswa cukup beragam, melalui ceramah, penyuluhan hukum, dan
sosialisasi peraturan perundang-undangan. Dalam kurun waktu 2019-2020 PkM
yang dilakukan DTPS dan mahasiswa telah melakukan berbagai macam kegiatan
yaitu sosialisasi Undang-undang ITE, penyuluhan hukum tentang perkawinan dan
anti pergaulan bebas, penyuluhan hukum tentang Narkoba, dan penyuluhan hukum
anti Contemp of Court (CoC).
Kesembilan, Luaran dan Capaian Tridharma. Mahasiswa Prodi Hukum
telah meraih beberapa prestasi dalam kurun waktu satu tahun terakhir baik lingkup
regional maupun nasional. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan dan dorongan
para dosen Prodi Hukum. Adapun capaian prestasi akademik dan non akademik
mahasiswa dalam kurun waktu satu tahun terakhir (2019) adalah 4 (empat) kali
menyabet kejuaraan dalam Lomba Tulis Karya Ilmiah di bidang hukum tata negara
(level regional), 3 (tiga) kali menyabet kejuaraan dalam Lomba Debat Hukum (level
regional), serta 1 (satu) kali menyabet kejuaraan dalam National Open Turnament
Pencak Silat of Batu National Championship I Tahun 2020. Selain itu, mahasiswa
Prodi Hukum juga terlibat dalam kegiatan publikasi ilmiah baik yang dihasilkan
secara mandiri maupun bersama dosen tetap. Publikasi yang dimaksud berupa
penulisan 2 (dua) yang di publikasikan pada jurnal hukum, 3 (tiga) makalah yang
dipresentasikan dalam seminar nasional secara daring, 1(satu) artikel di
publikasikan di media massa, serta 4 (empat) buku ber-ISBN.
BAB I. PENDAHULUAN
A. DASAR PENYUSUNAN
Penyusunan Evaluasi Diri ini didasarkan pada SK Rektor No 47 Tahun 2020
tentang Penyusun Dokumen Akreditasi Program Studi Hukum Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya dengan masa berlaku 3 (tiga) bulan, yakni
Pebruari-April 2020. Kemudian, Rektor mengeluarkan Nota Dinas Rektor No. Pt-
816/Un.07/01/R/PP.00.9/03/2020 tentang Kebijakan Akreditasi Program Studi
UIN Sunan Ampel Surabaya tanggal 12 Maret 2020 yang memuat di antaranya adalah
semua prodi wajib menyiapkan diri untuk mengisi ISK (Isian Suplemen Konversi),
bagi prodi yang berperingkat akreditasi masih C/belum terakreditasi wajib untuk
melakukan submit pada SAPTO BAN PT, dan semua prodi diwajibkan menaikkan
status peringkat akreditasi ke yang lebih tinggi. Adapun pengawasan dan evaluasi di
bawah koordinasi Lembaga Penjamin Mutu UIN Sunan Ampel.
Selanjutnya, Rektor mengeluarkan SK Rektor No. 435 Tahun 2020 tentang
Perubahan Penyusun Dokumen Akreditasi Program Studi Hukum Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya karena SK sebelumnya sudah tidak berlaku
lagi. Pada tanggal 16 Juni 2020 Lembaga Penjamin Mutu melaksanakan rapat
koordinasi bersama prodi, fakultas, pascasarjana dalam rangka pemetaan prodi-
prodi di UINSA untuk kebutuhan akreditasi sampai 2021. Dalam kesempatan ini, LPM
menyampaikan bahwa bagi prodi yang sudah submit dengan 9 standar tidak
memerlukan ISK dan akan keluar hasilnya BAIK, BAIK SEKALI, atau UNGGUL. Adapun
Prodi Hukum karena belum melakukan submit dan termasuk prodi baru agar segera
menyiapkan borang akreditasi dengan 9 standar dengan batas waktu submit 30 Juli
2020. Upaya ini bagian penting dari penguatan kelembagaan yang direncanakan
dengan menyiapkan anggaran yang memadahi sesuai kebutuhan lembaga. Kemudian
membenahi tata kelola dan pengembangan sumberdaya manusia dalam rangka
penguatan universitas. Juga mendesain prodi-prodi, unit kera, dan pengelola
universitas agar menjadi referensi keilmuan Islam terpadu. Menindaklanjuti hal itu,
FSH UINSA membuat rencana strategis untuk mewujudkannya dengan berbasis pada
tiga pilar pembangunan pendidikan di Indonesia, yaitu 1) pemerataan dan perluasan
akses pendidikan, 2) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing, serta 3) penguatan
tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Dengan tiga pilar ini peningkatan
mutu diharapkan bisa terwujud, yaitu mutu mahasiswa yang diterima, mutu tenaga
pendidikan atau staf akademik, dan mutu proses pendidikan/pembelajaran, mutu
pengelolaan pendidikan/pembelajaran, mutu lulusan, dan mutu mutu akademik.
Tugas dan
No. Nama Jabatan No.
Tanggung Jawab
1. Dr. H. Masruhan, Dekan Penanggung Jawab
M.Ag.
2. Prof. Dr. Titik Ketua Koordinator Pengisian LED Kriteria
Triwulan Tutik, Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
MH. Pencapaian
3. Dr. Hj. Suqiyah Wakil Ketua I Anggota Pengisian LED Kriteria Visi,
Musafa'ah, Misi, Tujuan dan Strategi Pencapaian
M.Ag
4. H. AH. Fajruddin Wakil Ketua II Koordinator
Fatwa, SH, Pengisian LED dan LKPS Kriteria
MHI. Kerjasama dan Tata Pamong
5. Dr. Nurul Asyiah Sekretaris Koordinator Pengisian LED
Nadhifah, M.A
6. Muh. Sholihuddin, Anggota Wakil Koordinator Pengisian LED
M.HI
7. Dr. Sri Wigati, M.EI Anggota Anggota Pengisian LED Kriteria Visi,
Misi, Tujuan dan Strategi
Pencapaian.
8. Suyikno, S.Ag, MH. Anggota Anggota Pengisian LED Kriteria Visi,
Misi, Tujuan dan Strategi Pencapaian
9. Riza Multazam Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
Luthfy, SH., Kriteria Kerjasama dan Tata Pamong
MH.
10. Mochamad Farid Anggota Koordinator Pengisian LED dan1. Dokumen
Syihabuddin, S.Ag. LKPS Kriteria Mahasiswa 2.
11. Muhammad Jazil Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS3. Dokumen
Rifqi, MH. Kriteria Mahasiswa 4.
12. Dr. Hj. Anis Farida, Anggota Koordinator Pengisian LED dan5. Dokumen
S.Sos., LKPS Kriteria Sumber Daya Manusia
6.
SH., M.Si. (SDM)
13. Marli Candra, LLN Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS7. Dokumen
(Hons), Kriteria Sumber Daya Manusia8.
MCL. (SDM) Dokumen
14. Ahmad Safiudin R., Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
MH. Kriteria Sumber Daya Manusia Dokumen
(SDM)
15. Dra. Hj. Anggota Koordinator Pengisian LED dan Dokumen
Muflikhatul LKPS Kriteria Keuangan, Sarana dan
Khoiroh, Prasarana
M.Ag
16. Dra. Shofiyah M, Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
MM. Kriteria Keuangan, Sarana dan
Prasarana
17. Adi Damanhuri, Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
M.Si. Kriteria Keuangan, Sarana dan
Prasarana
18. Dr. Ita Musarrofa, Anggota Koordinator Pengisian LED
M.Ag dan LKPS Kriteria Pendidikan
19. Dr. Imron Mustofa, Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
M.Ud. Kriteria Pendidikan
20. Dr. Sanuri, M.Fil.I Anggota Koordinator Pengisian LED dan
LKPS Kriteria Penelitian
21. Novi Sopwan, M.Si. Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
Kriteria Penelitian
22. Dr. H. Nafi' Anggota Koordinator Pengisian LED dan
Mubarok, SH, LKPS Kriteria Pengabdian
MHI.
23. Miftakhur Anggota Anggota Pengisian LED dan LKPS
Rokhman Habibi, Kriteria Pengabdian
MH.
5. a. Melakukan pengisian LED kriteria visi, 1. Dr. Sri Wigati, Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
misi, tujuan dan strategi pencapaian M.E.I di bulan maret 2020
b. Verifikasi dan validasi data tentang LED 2. Suyikno, S.Ag, MH.
Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
dan LKPS kriteria visi, misi, tujuan dan
bulan April 2020
strategi pencapaian
c. Pengecekan konsistensi data tentang Pekan 1, 2, 3, dan 4
LED dan LKPS kriteria visi, misi, tujuan bulan Mei 2020
dan strategi pencapaian Pekan 1, 2, 3, dan 4
bulan Juni 2020
d. Analisis data tentang LED dan LKPS
Pekan 1, 2, 3, dan 4
kriteria visi, misi, tujuan dan strategi
bulan Juli 2020
pencapaian
7. a. Melakukan pengisian LED dan LKPS 1. Dr. Hj. Anis Farida, Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
kriteria sumber daya manusia (SDM) S.Sos., di bulan maret 2020
b. Verifikasi dan validasi data tentang LED SH., M.Si.
Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
dan LKPS kriteria sumber daya manusia 2. Marli Candra, LLN
bulan April 2020
(SDM) (Hons),
c. Pengecekan konsistensi data tentang MCL. Pekan 1, 2, 3, dan 4
LED dan LKPS kriteria sumber daya 3. Ahmad Safiudin bulan Mei 2020
manusia (SDM) R., MH. Pekan 1, 2, 3, dan 4
bulan Juni 2020
d. Analisis data tentang LED dan LKPS Pekan 1, 2, 3, dan 4
kriteria sumber daya manusia (SDM) bulan Juli 2020
9. a. Melakukan pengisian LED dan LKPS 1. Dr. Ita Musarrofa, Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
kriteria pendidikan M.Ag di bulan maret 2020
b. Verifikasi dan validasi data tentang LED 2. Dr. Imron Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
dan LKPS kriteria pendidikan Mustofa, M.Ud. bulan April 2020
c. Pengecekan konsistensi data tentang 3. Dr. Sanuri, M.Fil.I Pekan 1, 2, 3, dan 4
LED dan LKPS kriteria pendidikan bulan Mei 2020
Pekan 1, 2, 3, dan 4
bulan Juni 2020
d. Analisis data tentang LED dan LKPS Pekan 1, 2, 3, dan 4
kriteria pendidikan bulan Juli 2020
10. a. Melakukan pengisian LED dan LKPS 1. Novi Sopwan, Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
kriteria penelitian M.Si. di bulan maret 2020
b. Verifikasi dan validasi data tentang 2. Dr. H. Nafi' Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
kriteria penelitian Mubarok, SH, bulan April 2020
c. Pengecekan konsistensi data tentang MHI. Pekan 1, 2, 3, dan 4
LED dan LKPS kriteria penelitian 3. Miftakhur bulan Mei 2020
Rokhman Habibi, Pekan 1, 2, 3, dan 4
MH. bulan Juni 2020
d. Analisis data tentang LED dan LKPS Pekan 1, 2, 3, dan 4
kriteria penelitian bulan Juli 2020
11. a. Melakukan pengisian LED dan LKPS 1. Dr. Hj. Nurlailatul Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
kriteria luaran dan capaian tridharma Musyafa'ah, Lc., di bulan maret 2020
b. Verifikasi dan validasi data tentang M.Ag Pekan ke 1, 2, 3, dan 4
kriteria luaran dan capaian tridharma 2. Elly Uzlifatul bulan April 2020
c. Pengecekan konsistensi data tentang Jannah, MH.
Pekan 1, 2, 3, dan 4
LED dan LKPS kriteria luaran dan
bulan Mei 2020
capaian tridharma
Pekan 1, 2, 3, dan 4
bulan Juni 2020
d. Analisis data tentang LED dan LKPS Pekan 1, 2, 3, dan 4
kriteria luaran dan capaian tridharma bulan Juli 2020
A. KONDISI EKSTERNAL
1. KONDISI MAKRO
Kondisi eksternal Prodi Hukum secara makro dapat dijabarkan sebagai
berikut:
a. Aspek Politik
Berdasarkan Kurikulum KKNI yang telah disusun, penetapan profil prodi
hukum dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan di masyarakat. Profil lulusan
prodi Hukum didesain berdasarkan kebutuhan instansi pemerintahan maupun
swasta. Munculnya kebutuhan ini seiring dengan meningkatnya kesadaran
masyarakat akan hukum. Oleh karena itu, lulusan Prodi Hukum diarahkan untuk
menjadi advokat, hakim, jaksa, konsultan hukum, panitera, DPR/D, DPD, BPK, notaris
atau profesi-profesi lainnya yang memerlukan keahlian hukum.
Dalam rangka menjawab animo masyarakat tentang hukum dan politik,
dosen beserta mahasiswa Prodi Hukum menggelar seminar nasional tentang hukum
dan politik, antara lain seminar berjudul “Sistem Pemilihan Umum di Indonesia Pasca
Reformasi”. Sesuai Surat Tugas No. Pt-383A/Un.07/02/D/PP.00.9/05/2019, dosen
beserta mahasiswa Prodi Hukum juga menyelenggarakan penyuluhan hukum
berjudul “Sosialisasi Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan
Umum” di sekolah-sekolah. Selain itu, berdasarkan Kurikulum KKNI yang disusun,
Prodi Hukum membekali mahasiswa dengan sejumlah mata kuliah bermuatan
hukum dan politik, di antaranya Hukum Pemilu dan Hukum Tata Negara.
b. Aspek Ekonomi
Fenomena dan persoalan hukum menunjukkan peningkatan kuantitas
dengan berbagai rentetan peristiwa yang kompleks dan bercorak dilematis. Hal ini
dapat terjadi karena dipicu oleh perubahan tatanan dunia di era globalisasi.
Perubahan ini ditandai dengan semakin kaburnya batas-batas teritorial antarnegara.
Situasi seperti ini diwarnai pula dengan pola ekonomi perdagangan bebas, yang
bercirikan tingginya tingkat kompetisi antarnegara. Sementara itu, secara nasional,
tuntutan reformasi telah berimplikasi pada berubahnya beragam sendi kehidupan,
termasuk ekonomi.
Kondisi di atas tentu merupakan tantangan yang berat bagi perguruan tinggi
dalam ikhtiar mewujudkan pembangunan nasional. Hal ini menjadikan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pendidikan Tinggi merupakan
keniscayaan. Atas dasar itulah, berdasarkan Kurikulum KKNI yang disusun, Prodi
Hukum membekali mahasiswa dengan beberapa mata kuliah bermuatan hukum dan
ekonomi, di antaranya Kompilasi Hukum Ekonomi, Mata Kuliah Hukum Dagang, serta
Hukum Pasar Modal dan Investasi.
c. Aspek Kebijakan
Berdasarkan Pasal 3 ayat 2 Peraturan Presiden RI No. 65 tahun 2013 tentang
perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya menjadi Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, selain menyelenggarakan program pendidikan
tinggi ilmu agama Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya juga
d. Aspek Sosial
Eksistensi prodi hukum dibuktikan dengan keterlibatan mahasiswa atau
dosen prodi hukum dalam organisasi sosial, mulai dari tingkat regional hingga
tingkat nasional. Salah satu dosen prodi hukum mendirikan “Samara Center” sebagai
pusat penyuluhan keluarga. Samara Center tidak hanya memberikan jasa konsultasi
bagi orang-orang yang menikah, melainkan juga mereka yang belum berkeluarga.
Harapannya, penyuluhan yang dilakukan mampu membentuk keluarga yang sakinah
mawaddah wa rahmah.
Berdasarkan Surat Tugas No. Pt-370B/Un.07/02/D/PP.00.9/02/2019, dosen
bersama mahasiswa prodi hukum juga aktif melakukan penyuluhan hukum berjudul
“Sosialisasi Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)”
yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pendidikan. Penyuluhan ini diikuti
terutama oleh para guru di beberapa sekolah. Hal ini bertujuan agar orang-orang
yang berkecimpung dalam dunia pendidikan semakin arif dan bijak dalam
penggunaan media sosial.
e. Aspek Budaya
Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, ada beberapa mahasiswa
prodi hukum yang mampu menorehkan prestasi dalam aspek budaya, antara lain
juara Pencak Silat tingkat regional (tabel 8.b.2 LKPS). Prestasi-prestasi yang berhasil
diraih oleh mahasiswa prodi hukum menjadikan eksistensi prodi ini di mata publik
semakin menonjol. Dalam rangka membentuk budaya unggul sekaligus menjauhkan
generasi muda dari narkoba, dosen bersama mahasiswa prodi hukum mengadakan
penyuluhan bertajuk “Sosialisasi Undang-Undang Anti Narkoba” di beberapa
lembaga pendidikan. Penyelenggaraan penyuluhan ini berdasarkan Surat Tugas No.
Pt-294A/Un.07/02/D/PP.00.9/04/2019.
Di samping itu, Prodi Hukum juga berusaha meningkatkan kontribusi
akademik dalam aspek budaya. Berdasarkan Kurikulum KKNI yang disusun, Prodi
Hukum membekali mahasiswa dengan mata kuliah bermuatan budaya, salah satunya
Ilmu Alamiah Dasar/Ilmu Budaya Dasar (IAD/IBD). Mata kuliah ini biasanya
ditempuh oleh mahasiswa pada semester 2.
2. KONDISI MIKRO
Sedangkan kondisi eksternal prodi hukum secara mikro dapat dijabarkan
sebagai berikut:
a. Aspek Pesaing
Prodi Hukum ini berdaya saing dalam tingkat regional dan nasional. Dalam
lingkup regional, ada 5 Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di Jawa Timur, yaitu
UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, IAIN Tulungagung,
IAIN Jember, IAIN Ponorogo dan IAIN Kediri. Dari kelima perguruan tinggi tersebut
hanya Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya yang memiliki prodi
hukum. Sehubungan dengan hal tersebut Prodi Hukum ini memiliki daya tarik
tersendiri di tengah-tengah masyarakat.
Dalam lingkup nasional, ada 185 perguruan tinggi yang membuka jurusan
dan prodi Hukum. Terutama dalam lingkup PTN di Jawa Timur, ada 3 fakultas yang
menjadi pesaing bagi prodi hukum FSH, UIN Sunan Ampel Surabaya. Ketiga fakultas
yang sudah mapan keberadaannya adalah Fakultas Hukum Universitas Airlangga
Surabaya, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang dan Fakultas Hukum
Universitas Jember.
Namun demikian, terdapat ciri khas Prodi Hukum FSH, UIN Sunan Ampel
Surabaya yang sekaligus menjadi distingsi dengan prodi hukum lainnya, yaitu adanya
integrasi Ilmu agama dan Ilmu Umum berprinsip integrasi “twin tower”. Model ini
memungkinkan kajian-kajian akademik yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran di UIN Sunan Ampel Surabaya bergerak multidisipliner. Perbedaan
inilah yang tidak dimiliki oleh Fakultas Hukum di Perguruan Tinggi Negeri lain. Ini
dibuktikan dengan hadirnya mata Kuliah Ushul Fiqh dalam kurikulum prodi,
Pelatihan kitab kuning, dan program Ma'had Al-Jami'ah.
lulusan, Prodi Hukum akan menghasilkan lulusan dengan profil: Pertama, legal
drafter yang mampu menyusun kontrak atau merancang peraturan perundang-
undangan berdasarkan teknik dan teori pembentukannya. Kedua, penegak hukum,
yang mampu menegakkan hukum secara adil dengan menjunjung tinggi
kewibawaan, integritas, serta etika profesi. Ketiga, praktisi hukum, yang mampu
melakukan penalaran ilmiah, menyampaikan argumentasi, serta memberikan saran,
solusi atau alternatif terhadap permasalahan hukum.
f. Aspek E-Learning
Berdasarkan data yang diperoleh melalui SIAKAD (Sistem Akademi) UIN
Sunan Ampel Surabaya, seluruh dosen yang mengampu MK di prodi hukum telah
melaksanakan perkuliahan dengan sistem e-learning. Hal ini menunjukkan bahwa
seluruh dosen Prodi Hukum telah menguasi teknologi secara baik. Hal ini sangat
mendukung dengan kondisi saat ini (Pandemi Covid 19) yang mengharuskan
perkuliahan dengan sistem daring. Pada tahun 2020 ini terdapat 10 mahasiswa Asing
yang mengikuti kuliah part time yang dilaksanakan berbasis e-learning melalui media
google meet.
(2) UKM Penalaran dan Keilmuan; Meliputi: Unit Pengembangan Tahfidz Qur’an
(UPTQ), Resimen Mahasiswa (MENWA), Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel
(MAPALSA), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solidaritas, Ikatan Pelajaran Anti
Narkoba (IKPAN), Pramuka;
(3) UKM Olahraga: Mayoritas mahasiswa prodi hukum mengikuti UKM ini dengan
dasar bahwa UKM ini memfasilitasi kebutuhan mereka untuk beroralahraga dan
menyalurkan bakat serta minat mereka dalam bidang keolahragaan. UKM ini
mencakup beberapa macam olahraga, di antaranya, badmintan, bola voli, catur,
basket, futsal, Pencak Silat dan lain sebagainya.
(4) UKM Kesenian: Dengan seleksi yang sangat ketat untuk menjadi anggota tim
paduan suara UIN, kegiatan ini telah mampu membina angotanya dan berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan kampus serta ekstra kampus, meliputi Paduan Suara dan
Unit Kegiatan Seni Budaya.
(1) UKM Kerohanian: Meliputi Ikatan Qari’ dan Qari’ah mahasiswa (IQMA) dan Unit
Kegiatan Pengembangan Intelektual.
c) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM): UKM teater Q, UKM Musik Concrete 34 dan UKM
Kependudukan.
Lulusan Prodi Hukum diharapkan akan kapabel dalam bidang sebagai Legal
drafter, Penegak Hukum dan Praktisi Hukum sebagai profil yang yang sudah
ditetapkan dalam Kurikulum KKNI Prodi Hukum.
diketahui bahwa capaian yang didapat adalah 59,56% dengan data mahasiswa yang
lulus di semester 7 dan 8 adalah 383 dari jumlah 643 mahasiswa. Dari target
prosentase lulusan tepat waktu dengan IPK>3.25 adalah 90%, capaian yang didapat
adalah 84,69% berdasarkan data dari 321 mahasiswa yang lulus dari total 379
wisudawan. Dari target sasaran IPK wisudawan FSH UINSA adalah 3,5, namun dalam
hal ini dapat mencapai kinerjanya sampai 100%, karena rata-rata IPK nya 3,6 (hal.
29).
Sedangkan terkait prestasi mahasiswa berdasarkan Laporan Kinerja Fakultas
Syariah dan Hukum UINSA tahun 2019 (hal. 15) diketahui bahwa target prestasi
mahasiswa FSH UINSA dalam Kompetisi berskala Nasional adalah 25 orang dan
Jumlah prestasi mahasiswa dalam Kompetisi berskala Internasional adalah 1 orang.
Dari target di atas, capaian yang didapat di skala nasional adalah 26 kejuaraan,
sehingga melebihi target.
Adapun capaian prestasi akademik dan non akademik mahasiswa prodi
Hukum dalam kurun waktu satu tahun terakhir adalah 13 prestasi dengan rincian
pada tahun 2019meraih sebanyak 3 prestasi lokal dalam bidang akademik dan tahun
2020 telah meraih 9 prestasi akademik tingkat lokal (tabel 8.b.1 LKPS) dan 1 prestasi
non akademik tingkat nasional (tabel 8.b.2 LKPS).
kualitas SDM, produk riset, dan pengabdian kepada masyarakat serta kompetensi
lulusan.
Maksud dari “bertaraf Internasional” adalah adanya pengakuan status atau
predikat kelembagaan UINSA oleh lembaga pemeringkat perguruan tinggi level
Internasional diantaranya QS World University Rangkings, Times Higher Education
(THE), Webometrics dan Asian University Network maksimal pada tahun 2025
(IAPT 2014 hal. 5-6).
Untuk merealisasikan visi di atas, maka dibuatlah Misi Universitas, yaitu: (1)
menyelenggarakan pendidikan ilmu-ilmu keislaman multidisipliner serta sains dan
teknologi yang unggul dan berdaya saing; (2) mengembangkan riset ilmu-ilmu
keislaman multidisipliner serta sains dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat; dan (3) mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat yang religius
berbasis riset.
Berdasarkan visi misi universitas di atas, UPPS melakukan beberapa kali
FGD dengan unsur internal (Dekan, Wakil Dekan, Jurusan, Prodi, kepala
Laboratorium, HMJ/Hima Prodi, Guru Besar, JFU (Jabatan Fungsional
Umum)/Tenaga Kependidikan, dan unsur Lembaga Penjaminan Mutu) dan unsur
eksternal di antaranya: Alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum, Hakim (Aisyah, SHI,
MHP), Pengusaha (Drs. H. Muhammad Bajuri), Komisi Yudisial Penghubung Wilayah
Jawa Timur (Ubed Bagus Razali, SHI), Asosiasi Pengacara Syari’ah Indonesia DPW
Jawa Timur (Dra. Maisun, SH), KUA (Ahmad Najib, S.Ag), Panitia Pengawas Pemilu
Sidoarjo (Ulul Azmi, SHI), dan Urusan Haji dan Pembinaan Syari’ah Kantor Wilayah
Kemenag Jawa Timur (Drs. H. M. Ersyad) memberikan landasan dalam merumuskan
visi misi dan tujuan dari Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya.
Berdasar hasil FGD ini UPPS menghasilkan rumusan visi misi fakultas. Visi
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya adalah “Menjadi Pusat
Kajian Ilmu Syariah dan Ilmu Hukum yang Unggul dan Kompetitif Bertaraf
Internasional Tahun 2030”. Sedangkan Misi adalah: (1) menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu Syariah dan ilmu hukum yang unggul
dan berdaya saing; (2) mengembangkan penelitian di bidang ilmu Syariah dan ilmu
hukum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat; (3) memberikan
pemberdayaan di bidang ilmu Syariah dan ilmu hukum berbasis riset. (lihat RSB)
Selanjutnya, berdasarkan visi dan misi di tingkat universitas yang lalu
dibahas dan menghasilkan visi misi fakultas, maka Prodi Hukum melakukan
penyusunan visi, misi, tujuan, dan strategi pencapaiannya yang dilaksanakan di
UPPS.
Berdasarkan SK Dekan, pembahasan tentang Visi Misi, Tujuan, dan Strategi
Pencapaian (VMTS) dilaksanakan 1 bulan sejak 1-30 Agustus 2019, lalu
berdasarkan SK Penetapan oleh Dekan, dilanjutkan pada penetapan Visi Misi,
Tujuan, dan Strategi Pencapaian pada bulan 18 September 2019 dengan melibatkan
berbagai pihak dari jajaran pimpinan UPPS yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan
satu, Wakil Dekan dua, Wakil Dekan tiga, Gugus Kendali Mutu (GKM) Fakultas,
Ketua dan Sekretaris Progam Studi Hukum, Tenaga Kependidikan (Dra. Hj. St.
Lailatul Farichah (Kabag TU) perwakilan dosen, serta melibatkan ahli hukum dari
luar Fakultas yang terdiri dari Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (M. Abduh Saf),
Komisi Yudisial (Dizar Al Farizi, S.H., M.H. dan M. Syafi’I, MH), Hakim (M. Afif
Yuniarto, S.H.I., M.Ag, dan Rizal Arif Fitria,S.H.,M.Ag). (Bukti)
Hasil dari diskusi dan pengarahan di atas menghasilkan Visi Prodi Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya,
yaitu “Menjadi pusat kajian ilmu hukum yang unggul dan kompetitif bertaraf
internasional tahun 2042”.
Sedangkan Misi Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di bidang ilmu hukum yang
unggul dan berdaya saing.
2. Mengembangkan penelitian di bidang ilmu hukum yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat.
3. Mengembangkan pola pemberdayaan masyarakat di bidang ilmu hukum yang
berbasis riset.
Dari Visi Misi, lalu dirumuskan tujuan Prodi Hukum Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya mempunyai tujuan
sebagai berikut:
1. Melahirkan sarjana hukum yang profesional dan berdaya saing.
2. Menghasilkan riset-riset ilmu hukum yang relevan dengan kebutuhan dan
perkembangan masyarakat.
3. Menyediakan jasa atau layanan masyarakat dalam bidang hukum.
2. KEBIJAKAN
Penyusunan VTMS Progam Studi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum
UINSA berdasarkan landasan yuridis dan dokumen kebijakan:
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia;
4. Peraturan Presiden Nomor 65 tahun 2013 tentang peralihan IAIN Sunan Ampel
Surabya ke UIN Sunan Ampel Surabaya;
5. Permenristekdikti Nomor 62 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi (SPM Dikti);
6. Permenristekdikti Nomor 50 tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
7. Peraturan Menteri Agama RI No. 8 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya;
8. Peraturan Menteri Agama No. 56 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya;
9. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi No. 500/KPT/2018
tentang Izin Pembukaan Prodi Hukum Program Sarjana Pada Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel;
10. SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya no. 789 tahun 2019 tentang Pedoman
Akademik Program Sarjana th 2019 UIN Sunan Ampel Surabaya;
11. SK Dekan No 57 tahun 2019 tentang Penetapan Visi Misi Program Studi Hukum;
12. SK Dekan no 38 tahun 2020 tentang Penetapan Hasil Review Kurikulum KKNI
Program Studi Hukum FSH UINSA
Sumber Daya
Sumber daya yang dialokasikan untuk mencapai VMTS adalah semua pihak
yang membuat dan mensosialisasikan VMTS sebagaimana yang telah disebutkan di
SK penyusun VMTS Prodi Hukum, yaitu dari unsur internal dan unsur eksternal.
Unsur internal terdiri dari Dekan, Wakil Dekan satu, Wakil Dekan dua, Wakil Dekan
tiga, Gugus Kendali Mutu (GKM) Fakultas, Tenaga Kependidikan, Ketua dan
Sekretaris Progam Studi Hukum, serta dosen pengajar di Prodi Hukum. Sedangkan
unsur eksternal terdiri dari Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia, Komisi Yudisial
Penghubung Jawa Timur, dan Hakim
Mekanisme control
Berdasar RTM (hal. 105-108), mekanisme control pencapaian VMTS
dilakukan dengan berbagai cara: Audit Mutu Internal oleh LMP UIN Sunan Ampel
Surabaya, rapat dosen setiap semester, dan laporan kinerja tahunan IKU FSH 2019.
seperti memajang VMTS dalam banner aklirik, penayangan di layar TV monitor, dan
di Web fish.uinsby.ac.id
2. Pihak prodi melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan para dosen dan
tenaga kependidikan, baik secara langsung atau melalui Grup WhatsApp
3. Koordinasi biasanya dilakukan setiap bulan, di awal perkuliahan, dan juga
di akhir perkuliahan, secara langsung atau melalui Grup WhatsApp
4. Intens melakukan koordinasi melalui Grup aplikasi WhatsApp sebagai
media bertanya dan menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan
prodi. Grup ini juga sangat penting karena terkadang ada informasi penting yang
harus segera disosialisasikan atau didiskusikan, seperti informasi tentang
mekanisme pembelajaran daring di masa pandemi virus covid-19
Faktor Penghambat
Faktor penghambat tentu ada, seperti banyak kesibukan masing-masing
dosen sesuai dengan tugas pokonya dalam hal tri dharma perguruan tinggi. Akan
tetapi berkat kerja keras semua pihak, akhirnya penghambat tersebut bisa dihadapi.
b. Khusus Mahasiswa
Di tingkat mahasiswa berdasar kuesioner kepada mahasiswa, mayoritas
mahasiswa tahu dan paham betul visi misi, tujuan, dan strategi pencapaian Prodi
Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya. Sebanyak 95 %
tahu tentang visi misi Prodi Hukum, hanya 5 % yang tidak tahu. Berkaitan dengan
tujuan prodi, 100% mahasiswa menjawab tahu. Dan berkaitan dengan strategi
pencapaian prodi, 90,9 % menjawab tahu, dan 9,1 % menjawab tidak tahu.
Berdasarkan hasil kuisinoner, mahasiswa yang mengetahui VMTS Prodi
Hukum, belum tentu memahamai isi dan maksudnya. Jika diprosentase, mayoritas
mahasiswa memahami VMTS Prodi Hukum, yaitu sebanyak 86,4 %, sedangkan 13,6
% lainnya menjawab tidak tahu.
Faktor pendukung keberhasilan
1. Terus menerus mensosialisasikan VMTS dengan berbagai media, seperti
pertemuan rutin di awal perkuliahan dengan menghadirkan Kaprodi, Sekprodi,
GKM, dan Kabag TU
2. Prodi punya kebijakan agar kaprodi dan sekprodi mempunyai jam ngajar di kelas
Prodi Hukum sehingga bisa terus memantau hasil pemahaman mahasisawa
terhadap VMTS prodi.
3. Sosialsiasi dan koordinasi melalui grup aplikasi Whats’app
Faktor Penghambat
1. Sebagian mahasiswa tidak terlalu aktif atau tidak terlalu mendengarkan ketika
ada sosialisasi VMTS, baik secara tatap muka di kelas, ataupun di grup Whats’app.
2. Sebagaian mahasiswa masih sulit mengatur waktu dengan banyaknya tugas dari
dosen sehingga tidak terlalu menghiraukan pentingnya mengetahui dan memahami
VMTS prodi.
3. belum mempunyai alumni sehingga sosialisasi terbatas pada pihak internal, dan
sebagian pada pengguna jasa
2. Evaluasi
Berdasarkan hasil diskripsi hasil dan analisis faktor di atas dengan tiga
metode di atas (laporan kinerja tahunan UPPS, melihat bukti ketercapaian, dan
kuesioner kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa), maka UPPS dan
Progran Studi Hukum melakukan evaluasi agar pemahaman terhadap VMTS
menjadi lebih maksimal, yaitu:
a. Memaksimalkan lebih baik faktor-faktor pendukung keberhasilan pemahaman
VMTS, seperti terus berkoordinasi dengan dosen, tenaga kependidikan, dan
mahasiswa, baik secara tatap muka di kelas jika memungkinkan, ataupun dengan
terus menerus melakukan komunikasi dan koordinasi di grup What’s App. Hal ini
menjadi perioritas prodi agar pemahaman dosen dan mahasiswa terhadap VMTS
menjadi lebih baik
b. Memperbaiki faktor penghambat pemahaman VMTS dengan cara berkoordinasi
secara komunal di grup dosen dan mahasiswa, dan juga juga secara individu masing
masing mahasiswa yang dianggap belum tahu dan belum paham VMTS
b. Berkoordinasi dengan GKM Fakultas, Kabag TU, dan dekanat agar terus
mendukung dan bekerja sama dalam hal sosialisasi VMTS di lingkungan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
Capaian Kinerja 2 (Kinerja dan Kegiatan Civitas Akademika FSH UIN Sunan
Ampel Surabaya yang berkaitan dengan Tri Darma Perguruan Tinggi)
Capaian kinerja dua ini berdasarkan hasil kuesioner yang telah dibagikan
kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang berkaitan dengan Tri
Darma Perguruan Tinggi. Oleh karena ini pada kinerja ini akan ditulis capaian
sesuai dengan masing-masing bidang Tri Darma Perguruan tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
1. Deskripsi hasil dan analisis Faktor (khusus dosen dan Tendik)
Deskripsi ini berdasarkan hasil kuesioner di tingkat dosen berkaitan dengan
kinerjanya yang berkaitan dengan Tri Dharma Perguruan tinggi, yaitu pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, dan juga kusioner di tingkat tenaga
kependidikan.
a. Pendidikan
Berdasarkan hasil kuesioner dan hasil evaluasi yang telah dilakukan, 100%
dosen menjawab bahwa secara umum perkuliahan yang dilaksanakan di Prodi
Hukum berjalan lancar sesuai dengan kurikulum dan RPS yang sudah ditetapkan.
b. Penelitian
Berdasarkan kuesioner kepada dosen, selama tiga tahun terakhir mereka
telah melakukan penelitian yang mendukung terwujudnya VMTS prodi hukum, baik
penelitian hibah ataupun penelitian mandiri. Sebanyak 7,1 % dosen melakukan 4 x
penelitian, 50 % dosen telah melakukan 3 x penelitian, 21,4 % dosen melakukan 2 x
penelitian, 14,3 % dosen melakukan 1 penelitian, dan 7,1 % dosen belum
melakukan penelitian
a. Proses perkuliahan
Pada semester satu, proses perkuliahan mahasiswa berjalan secara tatap
muka sebagaimana perkuliahan pada masa normal. Akan tetapi pada semester
kedua, sebagian kecil materi dilaksanakan secara tatap muka di kelas, dan sebagian
besar materi disampaikan secara daring sebagai dampak dari adanya pandemic
virus covid-19.
Secara umum mahasiswa mengatakan bahwa perkuliaan berjalan lancar
sebagaimana yang telah dijadwalkan. Walaupun begitu, ada beberapa hal yang
perlu diperbaiki demi kemajuan dan maksimalnya pembelajaran di prodi. Kendala
yang didapatkan berdasarkan hasil kuesioner.
b. Kegiatan mahasiswa
Mahasiswa di Program Studi Hukum ketika akreditasi ini diajukan adalah
angkatan pertama. Mereka belum mempunyai himpunan mahasiswa prodi
(Himaprodi) di awal semester yang bisa memayungi kegiatan-kegiatan mahasiswa.
Himaprodi baru dibentuk di awal semester genap berdasar SK Dekan. Walaupun
begitu, mahasiswa melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya akademis ataupun
non akademis untuk menyalurkan potensi dan bakat minat mereka, baik kegiatan
yang berkaitan dengan perkuliahan ataupun di luar perkuliahan, sebagaimana
tergambar dari hasil kuesioner kepada mahasiswa.
Faktor pendukung
Secara umum perkuliahan dan kegiatan mahasiswa sebagai bentuk upaya
mewujudkan VMTS prodi berjalan maksimal. Faktor pendukung keberhasilan ini
karena:
1. Adanya upaya terus menerus dari semua pihak khususnya prodi yang selalu
berkoordinasi dengan mahasiswa, baik melalui rapat dan pertemuan secara tatap
muka ataupun melalui Grup WhatsApp.
2. Komunikasi dan koordinasi ketika ada persoalan dalam proses pembelajaran,
misalanya, prodi berkoordinasi dengan fakultas melakukan upaya problem solving
guna menyelesaiakan masalah yang dihadapi, baik secara langsung ataupun
melalui Grup WhatsApp.
Faktor Penghambat
1. Berkaitan dengan proses pembelajaran, ada kendala berkaitan dengan hal
tekhnis seperti penggunaan proyektor pada pembelajaran tatap muka, dan juga
sulit sinyal dan sedikit kuota pada pembelajaran daring.
2. Berkaitan dengan kegiatan mahasiswa, faktor penghambatnya adalah karena
belum terbentuknya himaprodi di semester pertama angkatan pertama sehingga
kegiatan-kegiatan yang berjalan terkesan tidak terencana dan dilakukan secara
individu, Himparodi baru terbentuk di semester kedua bulan Maret 2020.
3. Evaluasi
Berdasarkan hasil diskripsi hasil dan analisis faktor di atas dengan tiga
metode yang dipakai (laporan kinerja tahunan UPPS, melihat bukti ketercapaian,
dan kuesioner kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa), maka Program
Studi Hukum melakukan evaluasi agar kinerja dan kegiatan yang mewujudkan
VMTS menjadi lebih maksimal, yaitu:
a. Memaksimalkan lebih baik faktor-faktor pendukung keberhasilan kinerja dosen
dan kegiatan mahasiswa dalam upaya mewujudkan VMTS prodi, seperti terus
berkoordinasi dengan dosen dan mahasiswa, baik secara tatap muka di kelas jika
memungkinkan, ataupun dengan terus menerus melakukan komunikasi dan
koordinasi di grup What’s App. Hal ini menjadi perioritas prodi agar kinerja dosen
dan kegiatan mahasiswa yang bisa mewujudkan tercapainya VMTS Prodi Hukum
menjadi lebih baik
b. Memperbaiki faktor penghambat kinerja dosen dan kegiatan mahasiswa dengan
beberapa cara:
1) berkoordinasi secara komunal di grup dosen dan mahasiswa, dan juga juga
secara individu masing-masing.
2) Melakukan koordinasi dengan pihak UPPS dan universitas agar bisa
melaksanakan perkuliahan, baik secara tatap muka ataupun daring secara
maksimal dengan memperhatikan kendala yang dihadapi mahasiswa seperti sulit
sinyal dan sedikit kuota internet
3) Bersama pihak Prodi, UPPS dan mahasiswa, memaksimalkan Himpunan
mahasiswa prodi yang baru terbentuk agar bisa mendesain kegiatan yang
terstruktur dan terencana dengan rapi
4) Berkoordinasi dengan GKM Fakultas, Kabag TU, dan dekanat agar terus
mendukung dan bekerja sama dalam hal pengembangan kinerja dosen dan kegiatan
mahasiswa
(1). Koordinasi dengan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa setiap bulan, di
awal perkuliahann, dan juga di akhir perkuliahan. Koordinasi yang paling intens
akan dilakukan melalui Grup aplikasi WhatsApp sebagai media bertanya dan
menginformasikan hal-hal penting yang berkaitan dengan prodi.
(b). Pertemuan rutin (tatap muka / daring) di awal perkuliahan bersama
mahasiswa dengan menghadirkan Kaprodi, Sekprodi, GKM, dan Kabag TU. Selain
itu, prodi akan tetap melanjutkan kebijakan agar kaprodi dan sekprodi mempunyai
jam ngajar di kelas prodi hukum.
(c). Kerja sama tim antara dosen, prodi, jurusan, dekanat, dan juga tenaga
kependidikan yang maksimal menjalankan peran dan tugasnya masing-masing.
2) Prodi dan UPPS Memperbaiki faktor penghambat pemahaman VMTS, yaitu
dengan cara berkoordinasi secara komunal di grup dosen dan mahasiswa, baik
secara tatap langsung ataupun melalui daring, dan juga berkomunikasi secara
individu masing masing mahasiswa yang dianggap belum tahu dan belum paham
VMTS
3) Berkoordinasi dengan GKM Fakultas, Kabag TU, dan dekanat agar terus
mendukung dan bekerja sama dalam hal sosialisasi VMTS di lingkungan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
Tiga langkah evaluasi di atas merupakan langkah yang terus dilakukan
prodi dan fakultas agar pemahaman VMTS bagi civitas akademika di Fakultas
Syariah dan Hukum bisa terwujud dengan baik
2. KEBIJAKAN
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Republik Indonesia;
2. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
5. Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
6. Peraturan Pemerintah RI No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
7. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas PP No.
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
8. Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi;
9. Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
UIN Sunan Ampel;
10. Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2016 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Agama Nomor 56 Tahun 2015 tentang STATUTA UINSA;
11. Keputusan Rektor UINSA No. Un.07/1/OT.01.3/SK/15.A/P/2016 tentang
Uraian Jabatan dan Tugas Pejabat Struktural, Noneselon, dan Fungsional UIN
Sunan Ampel Surabaya.
12. Keputusan Rektor UINSA No. 476 Tahun 2018 tentang Gugus Kendali Mutu UIN
Sunan Ampel Surabaya.
13. Rencana Strategi Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya 2020-2024;
14. Rencana Strategi dan Rencana Operasional Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Ampel Surabaya 2020-2024;
15. Rencana Strategi dan Rencana Operasional Prodi Hukum Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya 2020-2024.
Kepala, 4 Lektor, serta 2 Asisten Ahli. Dengan demikian, Prodi Hukum didukung
dengan adanya dosen-dosen dengan kualifikasi atau kompetensi yang baik.
C. Mekanisme Kontrol
Dalam rangka melakukan kontrol terhadap pencapaian kinerja seluruh
dosen dan tenaga kependidikan, UIN Sunan Ampel Surabaya memberlakukan
sejumlah ketentuan. Ada 3 perangkat yang digunakan untuk mengukur kinerja
dosen, yaitu: SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), Laporan Beban Kerja Dosen (E-
Kinerja), serta Angket Pembelajaran Dosen. Bahan evaluasi terhadap 3 perangkat
ini menggunakan standar evaluasi dengan mengacu pada pedoman e-BKD.
Sedangkan kontrol terhadap pencapaian kinerja tenaga kependidikan dilakukan
melalui 2 perangkat, yaitu: absensi harian berupa finger print yang tersistem
dengan (SIMPEG) dan rapat koordinasi dengan pimpinan fakultas.
fakultas. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Dekan. Bagian Tata Usaha terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Umum dan Kepegawaian;
b. Subbagian Perencanaan, Akuntansi, dan Keuangan;
c. Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni.
Tugas Subbagian Administrasi Umum dan Kepegawaian adalah memberikan
layanan administrasi kepegawaian, melakukan ketatausahaan, pengelolaan barang
milik negara, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, serta sistem informasi
fakultas. Subbagian Perencanaan, Akuntansi dan Keuangan bertugas menyusun
rencana dan anggaran, perbendaharaan, akuntansi, pelaporan keuangan, serta
pelaporan fakultas. Subbagian Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni bertugas
memberikan layanan administrasi akademik, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, kemahasiswaan, serta pembinaan alumni.
Dalam mengelola kegiatan UPPS menggunakan sistem kinerja collegial
contingency. Sistem kerja yang didasarkan dengan semangat kerja team work dan
berbasis kinerja yang kredibel, akuntabel, transparan, bertanggung jawab dan adil:
1. Kredibel
Penyelenggaraan dan pengelolaan di lingkup fakultas sangat konsisten
dalam menegakkan aturan dan perundangan dalam menghasilkan lulusan yang
berkualitas. Dasar pelaksanaan tata pamong adalah beragam regulasi mulai dari
peraturan perundang-undangan hingga rencana strategi PT dan UPPS. Berdasarkan
regulasi ini, kebijakan dan penyelenggaraan proses belajar mengajar di UPPS sah
dan legal. Kelembagaannya, pembinaan SDM serta karir dijamin dan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan. Pengelolaan kegiatan yang berbasis kinerja
yang kredibel juga diwujudkan dengan adanya laporan kegiatan.
2. Akuntabel
Akuntabilitas UPPS dibuktikan dengan adanya kerjasama dengan beberapa
lembaga di luar PT, di antaranya:
a. Pelaksanaan praktikum peradilan agama dan praktikum peradilan umum
dengan legitimasi pengadilan Tinggi Jawa Timur,
b. Pelaksanaan praktikum KUA di wilayah Surabaya dan Sidoarjo
3. Transparan
a. Sistem kerja di UPPS dilakukan secara transparan, dengan melibatkan pimpinan,
kepala, bagian tata usaha, kasubag, GKM, prodi, kalab, dan JFU dalam menyusun
anggaran RKAKL Fakultas setiap semester dan akhir tahun anggaran.
b. Pertemuan rutin mingguan di antara pimpinan UPPS serta sivitas akademika
untuk sharing dan menyelesaikan beberapa masalah yang ada.
c. Penyusunan IKU (Indikator Kinerja Utama) yang diadakan setiap awal tahun
pembelajaran diikuti seluruh bagian di lingkungan UPPS.
d. Melaksanakan rapat dengan dosen dalam mensosialisasikan jadwal perkuliahan,
baik semester gasal dan genap.
e. Rapat koordinasi dengan para pegawai dalam menentukan capaian kinerja
dalam tahun anggaran berjalan dan para pegawai/JFU menyampaikan Laporan
Kinerja Harian (LKH), Laporan Kinerja Bulanan (LKB) dan Laporan Kinerja
Semester (LKS).
B) KEPEMIMPINAN
Berdasarkan IKU Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2019, sasaran dan
capaian standar IKU tata pamong, tata kelola, dan kerjasama dapat dijabarkan
sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Operasional
Pola kepemimpinan dalam lingkup UPPS adalah pola kepemimpinan yang
mendasarkan pada pola interaksi dan komunikasi open managemen. Yaitu suatu
teori kepemimpinan yang mendasarkan diri pada variabel-variabel: aksi, reaksi,
interaksi dan perasaan. Sistem kinerja yang diterapkan adalah collegial contingency
yakni sistem kinerja yang didasarkan pada semangat kerja team work yang berbasis
kinerja profesional dan bertanggung jawab, transparan dan adil dengan uraian
tugas yang jelas dan mengacu kepada tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-
masing bagian/unit dengan kualitas layanan yang memuaskan stakeholders dan
pihak lain yang terkait dengan mutu layanan akademik, pembimbingan/
konsultasi/konseling mutu akademik dan kompetensi sosial serta pengabdian
kepada masyarakat.
Karena itu, untuk menjamin akuntabilitas dan peningkatan mutu akademik,
UPPS melakukan upaya-upaya desentralisasi kewenangan yang proporsional secara
relevan sesuai dengan cakupan kewenangan yang sah. Dalam hal kegiatan
akademik, misalnya, terdapat banyak kewenangan yang menjadi domain
Jurusan/Program Studi (PS). Dalam beberapa aspek, proses pengambilan
keputusan lebih bercorak bottom-up, dengan harapan Ketua Jurusan dan Ketua
Prodi memiliki peran yang besar. Hal ini dilakukan karena keduanya berfungsi
sebagai koordinator pengelolaan akademik.
Dalam rangka efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pola kepemimpinan
tersebut disusunlah struktur organisasi dan fungsi tiap-tiap unit yang ada. Struktur
ini menjadi landasan bagi perjalanan tata kelola dan menjadi sarana yang
memayungi aktivitas di UPPS secara kelembagaan. Dalam konteks pengambilan
keputusan strategis, FSH UIN Sunan Ampel menjalankan mekanisme Rapat Rutin
yang setiap minggu dan Rapat Koordinasi yang terjadwal tiap tri wulan. Mekanisme
pengambilan keputusan ini menjadi bagian bagi pengembangan organisasi, proses
yang transparan dan akuntabel. Keputusan-keputusan strategis menjadi landasan
bersama bagi sivitas akademika dalam menjawab berbagai dinamika dan
permasalahan yang terjadi.
2. Kepemimpinan Organisasi
Jajaran pimpinan UPPS aktif dalam memimpin kegiatan keorganisasian yang
diadakan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya, di antaranya:
a. Sebagai Tim Penilai Jabatan Akademik Dosen (BAPERJAKAT)
b. Sebagai Penanggung jawab Tim Borang Akreditasi Prodi
c. Sebagai Penanggung jawab Pelaksanaan Praktikum KUA
d. Sebagai Penanggung jawab Pelaksanaan Praktikum PA dan Praktikum PN
e. Sebagai Penanggung jawab Panitia Stadium General PT
f. Sebagai Tim Penilai dalam TIM TPKI KOPERTAIS WIL IV
g. Sebagai penanggungjawab anggaran di lingkungan fakultas sebagai PPK (Pejabat
Pembuat Komitmen).
D) KERJASAMA
Berdasarkan IKU Fakultas Syariah dan Hukum Tahun 2019, sasaran dan
capaian standar IKU tata pamong, tata kelola, dan kerjasama dapat dijabarkan
sebagai berikut:
dalam pedoman bernama Standar Penjaminan Mutu Internal yang dikeluarkan oleh
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Ampel Surabaya berdasaarkan SK
Rektor No. 39A Tahun 2018.
Agar penjaminan mutu pendidikan tinggi di UPPS dapat dilaksanakan dan
dapat mencapai tujuannya; maka semua pimpinan mulai dari Dekan sampai dengan
ketua jurusan dan ketua program studi serta JFU menyatakan komitmennya untuk
menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi. Selanjutnya, UPPS
membentuk Gugus Kendali Mutu berdasarkan Keputusan Rektor UINSA No. 476
Tahun 2018. Sebagai tim monitoring dan evaluasi, tim ini berperan membantu
pimpinan dalam menilai kesesuaian pelaksanaan program-program dengan
dokumen perencanaan serta memberi masukan untuk mengatasi persoalan-
persoalan yang dihadapi.
8. KEPUASAN PENGGUNA
a) Kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan
analisis datanya.
Prodi Hukum menggunakan sejumlah instrumen dalam rangka memperoleh
data yang valid tentang kepuasan pengguna. Data berupa kuesioner yang disiapkan
secara terstruktur (nota dinas survey). Prosesnya mencakup: (1) mahasiswa aktif
diminta untuk mengisi kuesioner yang telah dibuat; (2) alumni yang mempunyai
keperluan administratif di UPPS diminta mengisi kuesioner; (3) penyebaran
kuesioner secara online melalui website sebagai syarat mahasiswa dalam mengurus
KRS; (4) PUSTIPD (Link) dan UPPS (Link) menyediakan tracer study; (5)
pengiriman kuesioner ke mahasiswa dan pihak yang berkepentingan via WA, email,
serta media komunikasi lainnya. Data yang dihimpun diinput sekaligus
diklasifikasikan berdasar poin tertentu yang diperlukan prodi, UPPS maupun PT.
kapasitas dosen, yaitu PAR, ABCD, CBR, Service Learning dan pelatihan/seminar
pengembangan mutu (link: video) dosen/tenaga kependidikan dalam beberapa
bidang.
Dalam aspek Kepastian (assurance), yang mencakup kemampuan dosen,
tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi keyakinan kepada mahasiswa
bahwa pelayanan yang diberikan telah sesuai dengan ketentuan, mayoritas
mahasiswa memberikan respons positif, yaitu baik sekali sejumlah 59,5%, baik
sejumlah 37,8%, cukup sejumlah 2,7%, dan tak seorang pun memberikan penilaian
kurang. Merespons kondisi tersebut, prodi dan UPPS menggelar evaluasi
pembelajaran setiap awal semester, penyebaran angket kepada mahasiswa
mengenai kualitas pelayanan oleh dosen dan tenaga pendidikan.
Dalam aspek Empati (empathy), yang meliputi penilaian terhadap
kesediaan/kepedulian dosen, tenaga kependidikan, dan pengelola untuk memberi
perhatian kepada mahasiswa, data menunjukkan 56,8% untuk respons baik sekali,
37,8% menunjukkan baik, 5,4% merasa cukup, dan 0% menilai kurang. Respons
prodi dan UPPS atas kondisi demikian adalah dengan mengadakan evaluasi
pembelajaran setiap awal semester, menyebarkan angket kepada mahasiswa
tentang kualitas pelayanan oleh dosen maupun tenaga pendidikan, serta berbagai
pelatihan yang berhubungan dengan kapasitas dosen, yaitu PAR. ABCD, CBR,
Service Learning dan pelatihan/seminar pengembangan mutu (link: video) dosen/
tenaga kependidikan dalam beberapa bidang.
Aspek terakhir yang menjadi penilaian adalah aspek Tangible, yaitu
penilaian mahasiswa terhadap kecukupan, aksesibitas, kualitas sarana dan
prasarana. Berbeda dengan aspek-aspek sebelumnya, aspek ini harus menjadi
perhatian sekaligus pekerjaan besar bagi prodi, fakultas, serta perguruan tinggi.
Data yang dihimpun menunjukkan sebesar 45,9% mahasiswa yang memberi
penilaian sangat baik, 43,2% baik, sementara sisanya 10,9% memberi penilaian
cukup, tanpa seorang pun merasa kurang. Menindaklanjuti kondisi tersebut, pihak
prodi dan UPPS berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait dalam upaya
meningkatkan kualitas sarana dan prasarana.
C.3 MAHASISWA
1. LATAR BELAKANG
Kebutuhan alumni sarjana hukum yang semakin meningkat di era globalisasi
saat ini membuka peluang bagi masyarakat untuk menempuh pendidikan sarjana di
Progam Studi Hukum (Prodi Hukum) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel
Surabaya (UPPS) yang memiliki visi dan misi melahirkan profil lulusan berdaya saing
internasional. Terlihat dari masifnya minat pendaftar mencapai 894 dari 3 jalur yang
diselenggarakan Universitas, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan SPMB jalur Mandiri,
hanya meluluskan 39 mahasiswa dari berbagai provinsi, kota dan kabupaten.
Ketatnya persaingan untuk masuk perguruan tinggi di Prodi Hukum Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya memberikan semangat bagi pihak kampus
untuk terus mengembangkan diri dengan standar tridharma perguruan tinggi. Selain
itu, Layanan kemahasiswaan di tingkat universitas juga dapat dimanfaatkan para
mahasiswa di unit kegiatan Pengembangan Bahasa, Penalaran dan Keilmuan,
Olahraga, Kesenian, Kerohanian, Keorganisasian, dan lain sebagainya. Layanan
Beasiswa juga disediakan, seperti beasiswa bidikmisi, Beasiswa Tahfidz al-Qur’an,
beasiswa prestasi, beasiswa Bank Indonesia, Beasiswa Keluarga Miskin, Beasiswa
Supersemar, Beasiswa Baznas. Juga, pelayanan medis pun tersedia secara gratis bagi
para mahasiswa.
2. KEBIJAKAN
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang No. 12 tahun 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
3. Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
4. Peraturan Menteri Riset, Teknlogi dan Pendidikan Tinggi No. 126 Tahun 2016
tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi
Negeri.
5. SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya No. 789 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Akademik Program Sarjana Tahun 2019 UIN Sunan Ampel Surabaya.
6. SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya No. 554 Tahun 2019 tentang Penetapan
Kelulusan Peserta Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Tahun
Akademik 2019/2020.
7. SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya No. 520 Tahun 2019 tentang Penetapan
Peserta Lulus SBMPTN Tahun 2019 pada UIN Sunan Ampel Surabaya.
8. Pengumuman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Nomor:
07/Peng.LTMPT/2019 tentang Peserta Lulus Selesksi Jalur Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi (SNMPTN) Tahun 2019 dan SK Warek I No. Pt-
799/Un.07/01/R/R1/PP.00.9/03/2019 tentang Persyaratan Registrasi
Mahasiswa Baru Jalur SNMPTN 2019 UIN Sunan Ampel Surabaya Tahun
Akademik 2019/2020.
C) LAYANAN KEMAHASISWAAN
1) PENALARAN, MINAT DAN BAKAT
Prodi Hukum mendorong mahasiswa untuk aktif dalam berorganisasi dan
terlibat dalam berbagai komisi yang relevan serta menunjang peningkatan
kemampuan mereka dalam bersosialisasi dan mengaplikasikan ilmu yang mereka
dapatkan ke dalam kehidupan. Komisi-komisi tersebut dapat berwujud organisasi
ekstra kampus atau program-program bersama mahasswa yang dicanangkan
kampus. Mahasiswa yang terlibat dalam komisi tersebut akan diberikan poin
tertentu berdasarkan kategori Sistem Kredit Ekstra Kurikuler (SKEK) yang
merupakan syarat wajib pendaftaran ujian Skripsi di semester akhir.
Untuk mengakomodasi kebutuhan mahasiswa dalam bersosialisasi dan
menyalurkan hobi dan bakatnya, Prodi Hukum mendorong mahasiswanya untuk
terjun dan mengikuti berbagai kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan baik oleh
fakultas maupun lingkup universitas. Beberapa kegiatan ekstra yang dapat diikuti
mahasiswa di antara lain:
a) Mahasiswa UPPS mengikuti kegiatan di unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM)
Universitas, seperti:
- P2B (Pusat Pengembangan Bahasa): Kegiatan ini mewadahi mahasiswa untuk
terampil berbahasa Arab dan Inggris. Pengembangan bahasa ini diselenggarakan
untuk mahasiswa baru di semester ganjil dan semester genap;
- UKM Penalaran dan Keilmuan; Meliputi: Unit Pengembangan Tahfidz Qur’an
(UPTQ), Resimen Mahasiswa (MENWA), Mahasiswa Pecinta Alam Sunan Ampel
(MAPALSA), Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Solidaritas, Ikatan Pelajaran Anti
Narkoba (IKPAN), Pramuka;
- UKM Olahraga: Mayoritas mahasiswa prodi hukum mengikuti UKM ini dengan dasar
bahwa UKM ini memfasilitasi kebutuhan mereka untuk beroralahraga dan
menyalurkan bakat serta minat mereka dalam bidang keolahragaan. UKM ini
mencakup beberapa macam olahraga, di antaranya, badmintan, bola voli, catur,
basket, futsal, Pencak Silat dan lain sebagainya.
- UKM Kesenian: Dengan seleksi yang sangat ketat untuk menjadi anggota tim paduan
suara UIN, kegiatan ini telah mampu membina angotanya dan berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan kampus serta ekstra kampus, meliputi Paduan Suara dan Unit
Kegiatan Seni Budaya.
- UKM Kerohanian: Meliputi Ikatan Qari’ dan Qari’ah mahasiswa (IQMA) dan Unit
Kegiatan Pengembangan Intelektual.
b) Organisasi Kemahasiswaan di Lingkungan UPPS, seperti: Senat Mahasiswa
(SEMA), Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa Program
Studi (HIMAPRODI).
c) Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM): UKM teater Q, UKM Musik Concrete 34 dan UKM
Kependudukan.
3) KESEJAHTERAAN
A) BIMBINGAN DAN KONSELING
Fokus pembahasan disini adalah mahasiswa yang tidak menyelesaikan
studinya tepat waktu. Penjelasan ini termuat dalam pembahasan RTM bahwa UPPS
dibawah naungan Universitas memiliki program untuk mengatasinya dengan
melakukan pendampingan mahasiswa pada awal masuk kuliah hingga selesai
dengan mengadakan dosen wali untuk memonitor setiap mahasiswa pada masing-
masing prodi. Selain itu juga membuat target agar tidak ada mahasiswa DO dengan
menata sebaran mata kuliah pada tiap semester, sehingga di semester 7 (tujuh)
mahasiswa sudah tidak menempuh mata kuliah, hanya fokus pada skripsi. Jadi,
mahasiswa harus memenuhi sks pada setiap semesternya, oleh karenanya warning
secara sistematis melalui SIAKAD didesain oleh LPM bersama Pusat Teknologi
Informasi dan Pangkalan Data (Pusti-PD) UIN Sunan Ampel Surabaya dengan rincian
sebagai berikut: a) Berpotensi kurang memenuhi sks minimal di semester 4; b)
Memberi warning kepada mahasiswa semester 7 di Siakad bahwa mereka sedang
berada di tahun lulus tepat waktu; c) Memberi warning kepada mahasiswa semester
8 di Siakad bahwa mereka sedang berada di semester lulus tepat waktu; d) Memberi
warning kepada mahasiswa semester 9-12 di Siakad bahwa mereka sedang berada
di semester tunggu, agar segera menyelesaikan studinya; e) Memberi warning
kepada mahasiswa semester 13 di Siakad bahwa mereka sedang berada di tahun
terakhir, agar segera menyelesaikan studinya; f) Memberi warning kepada
mahasiswa semester 14 di Siakad bahwa mereka sedang berada di semester terakhir,
harus menyelesaikan studinya, jika tidak selesai, maka mereka akan Drop Out.
Perbaikan dan tindak lanjut dalam bimbingan dan konseling dapat dilakukan
a) seluruh pimpinan UPPS mendata ulang dan mendamping secara intensif
mahasiswa semester 7 sampai 14 yang belum skripsi dan sudah mengerjakan skripsi
tapi belum selesai; b) mengubah judul skripsi yang lebih mudah jika ada mahasiswa
berada di tahun akhir yang merasa kesulitan dalam menyelesaikan skripsi; c) ketua
program studi mengganti pembimbing skripsi, jika terdapat dosen pembimbing yang
tidak sanggup membimbing untuk menyelesaiakan skripsi mahasiswa di tahun akhir,
d) program studi menghimbau dan memotivasi mahasiswa agar menyelesaiakan
kuliah; e) melacak dan menghubungi mahasiswa tahun akhir yang tidak diketahui
perkembangan laporan capaian akademiknya dengan menelepon dan memberi surat
resmi ke alamat rumah masiswa.
B) LAYANAN BEASISWA
Secara terpusat UIN Sunan Ampel menyedikan/memfasilitasi beasiswa-
beasiswa program sarjana untuk membantu, mendorong, dan menunjang kelancaran
proses belajar mahasiswa sehingga dapat menyelesaikan studinya tepat waktu.
Umumnya, persyaratan yang harus dilengkapi untuk memperoleh beasiswa yaitu: (a)
Fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa; (b) kartu Hasil Studi; (c) memiliki Indek Prestasi
Kumulatif yang baik; (d) aktif mengikuti kegiatan organisasi baik di dalam maupun
di luar kampus; (e) surat pernyataan tidak sedang menerima beasiswa dari pihak
manapun dari dekan fakultas; (e) tidak sedang menerima beasiswa dari pihak lain;
Ada beberapa program beasiswa UIN Sunan Ampel berasal dari dana internal
maupun kerjasama dengan pihak eksternal, yaitu:
1) Beasiswa Bidikmisi
2) Beasiswa Bibit Unggul dan Tahfidz al-Qur’an
3) Beasiswa Prestasi Dan Akademik Mahasiswa
4) Beasiswa Beasiswa Bank Indonesia
5) Beasiswa Keluarga Miskin
6) Beasiswa Supersemar
7) Beasiswa Baznas
C) LAYANAN KESEHATAN
Layanan klinik kampus dikelola oleh tim yang ditunjuk secara langsung oleh
Rektor UIN Sunan Ampel untuk bertanggungjawab terhadap kesehatan warga
kampus. Penggunan klinik oleh warga internal kampus mulai dari sivitas akdemik
yang terdiri dari mahasiswa program sarjana maupun pasca sarjana, tenaga
kependidikan, pendidik dan pimpinan. Klinik kampus juga dapat dimanfaatkan oleh
pihak luar yang berkepentingan terhadap layanan kesehatan, baik pengunjung UIN
Sunan Ampel maupun masyarakat sekitar. Klinik kesehatan kampus melayani
kegiatan kesehatan secara gratis untuk semua mahasiswa UIN Sunan Ampel dengan
menunjukkan bukti KTM dalam bentuk pengobatan, pelayanan medis ketika
mahasiswa sakit, dan penyuluhan atau informasi tentang kesehatan. Keberadaan
klinik kesehatan di dalam kampus UIN Sunan Ampel membuat mahasiswa
mendapatkan pelayanan lebih mudah, cepat, dan fleksibel. Klinik buka setiap hari
kerja pada hari Senin s/d Jum’at mulai jam 08.00 s/d 15.00.
7. PENJAMINAN MUTU
UPPS di bawah naungan UIN Sunan Ampel Surabaya mengatur sistem seleksi mutu
mahasiswa dengan mengikuti Siklus PPEPP dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Penetapan
Ketetapan jalur seleksi, persyaratan, dan prosedur penerimaan mahasiswa
ditetapkan melalaui SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Nomor 789 Tahun 2019
Tentang Pedoman Akademik Program Sarjana Tahun 2019 UIN Sunan Ampel
Surabaya.
b) Pelaksanaan
Pola penerimaan mahasiswa prodi melalui tiga jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SPMB
Mandiri tertuang pada Standar Operasional UINSA yang tergambar sebagai berikut:
mengisi formulir
membayar biaya menyerahkan bukti
pembayaran pendaftaran pendaftaran di
pendaftaran di BTN untuk mendapatkan formulir bagian akademik
Cabang Wakil UIN bagian Akademik UIN Sunan UIN SUnan Ampel
Sunan AMpel Ampel Surabaya
Surabaya
menyerahkan formulir
menyeleksi calon
yang telah diisi dengan
mengumumpakn mahasiswa
melampirkan
hasil seleksi berdasarkan berkas
persyaratan yang telah
yang diterima
ditetapkan
melakukan registrasi
8. KEPUASAN PENGGUNA
Seluruh sivitas akademika UIN Sunan Ampel termasuk Rektor, Wakil Rektor,
Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Seluruh Dosen dan Tenaga
bentuk jurnal. Lebih lanjut, ada beberapa dosen yang telah menulis artikel di jurnal
terakreditasi nasional dan internasional (Tabel 3.b.4 LKPS)
Untuk lebih menciptakan iklim keilmuan di Prodi Hukum dan pelayanan yang
prima bagi civitas akademika, pengembangan kopetensi dan kualitas dosen dan
tenaga kependidikan sangatlah diperlukan. Hal ini bisa dicapai salah satunya dengan
cara meningkatkan jenjang pendidikan formal dosen, dimana saat ini ada 4 (empat)
dosen mempunyai kualifikasi doktoral dalam bidang hukum dan hukum islam, 2
(dua) dosen sedang dalam proses menyelesaikan S-3 dalam bidang hukum dan 2
(dua) dosen berkualifikasi master dalam bidang hukum. Disamping kualifikasi,
kompetensi dosen dan tenaga kependidikan perlu ditingkatkan. Maka, UPPS
mengadakan beberapa kegiatan yang diperlukan untuk meng-upgrade kompetensi
dosen dan tenaga kependidikan. Diantaranya workshop Review dan Redesain
Kurikulum dan peningkatan Kompetensi SDM untuk Pembangunan Zona Integritas
di UIN Sunan Ampel.
2. KEBIJAKAN
A. Penetapan standar pendidikan terkit kualifikasi, kompetensi, beban kerja,
proporsi, pengelolaan SDM berdasar kepada:
1. UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia;
2. UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. UU No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
4. PP No. 37 Tahun 2009 tentang Dosen;
5. PP No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan
Pengelolaan Perguruan Tinggi;
6. PP No. 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan;
7. Permenristekdikti No. 51 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen;
8. Permenristekdikti Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan Permenristekdikti
Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;
9. Permendiknas Nomor 47 Tahun 2009 tentang Sertifikasi Pendidik untuk Dosen;
10. PMA No 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel;
11. PMA No 56 Tahun 2015 tentang Statuta UINSA dan Perubahan PMA No. 52
Tahun 2016;
12. Rencana Strategis Bisnis UIN Sunan Ampel 2020.
13. Rencana Strategis dan Operasional Fakultas Syariah dan Hukum 2020-2024
B. Penetapan acuan Pengelolaan SDM:
1. Keputusan Menteri Agama No.175 tahun 2010 tentang Pemberian Tugas belajar
dan Izin belajar bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Agama;
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 67 Tahun 2008
tentang Pengangkatan dan pemberhentian dosen;
3. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 38 tahun 2014 dan
Nomor:21tahun2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikandan
Pelatihan Prajabatan Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III;
4. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil;
3. STRATEGI PENCAPAIANSTANDAR
A. Strategi UPPS
Standar Nasional Perguruan Tinggi yang ditetapkan kepada dosen sebagai
tenaga pendidik, peneliti dan pengabdi kepada masyarakat harus menjadi rujukan
pada sasaran penunjang mutu yang dirancang oleh Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel. Dalam Keputusan Rektor UIN SunanAmpel No 26 Tahun 2018 ditetapkan
pedoman perhitungan dan beban kerja dosen;
1. Menetapkan standar minimal kinerja dosen yang berupa a) tugas pendidikan dan
Pengajaran, b) tugas penelitian, c) tugas pengabdian masyarakat, d) dan tugas
penunjang.
2. Penyusunan RPS, kontrak kuliah dan bahan ajar berdasarkan CP Prodi dan CP
mata kuliah oleh dosen.
3. Pengembangan kualitas dosen dengan mengadakan kegiatan yang menunjang,
diantaranya; a. Workshop (workshop review kurikulum berbasis KKNI), b.
Pelatihan (pelatihan penulisan artikel jurnal bereputasi internasional)
4. Peningkatan jenjang pendidikan dosen dan tenaga pengajar dari jenjang S2
menjadi S3.
B. Alokasi Sumber Daya
Dosen yang ditugaskan mengajar pada Prodi Hukum berjumlah 11 orang. Dari
11 dosen yang mengajar, 8 orang mempunyai spesifikasi pendidikan yang sesuai
dengan Prodi Hukum. Dosen yang mempunyai kualifikasi pendidikan S-3 sebanyak 4
orang dan 4 dosen lainnya memiliki kualifikasi pendidikan S-2 yang sekarang sedang
proses menempuh pendidikan S-3. Terkait jabatan akademik, 2 Lektor Kepala, 4
Lektor dan 2 Asisten Ahli.
Boleh disimpulkan disini bahwa Prodi Hukum didukung oleh dosen yang
memiliki mutu dan kualifikasi yang baik. Dimana, mayoritas dosen mengajar sesuai
dengan keahlian yang dimiliki baik di Prodi Hukum sendiri maupun di Prodi lainnya.
Dalam tataran praktis pula, Prodi Hukum di dukung oleh adanya Ketua Prodi,
Sekretaris Prodi dan Ketua Jurusan beserta Sekretaris Jurusan sebagai penjamin
mutu prodi ditambah dengan tenaga administrasi di bagian akademik.
C. Mekanisme Kontrol Pencapaian
Untuk kontrol standar pencapaian dosen, maka UIN Sunan Ampel Surabaya
memberlakukan beberapa ketetapan terkait SOP kinerja dosen yang terdiri dari tiga
perangkat, yaitu: 1. SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), 2. Laporan Beban Kerja Dosen (E-
Kinerja), 3. Angket Pembelajaran Dosen. Bahan evaluasi untuk 3 hal tersebut
menggunakan standar evaluasi yang ditetapkan melalui pedoman e-BKD.
Melihat tabel di atas Prodi Hukum telah mencapai beberapa indikator yang
ditetapkan oleh UPPS, adapun pemaparan data DTPS terhadap IKU UPPS akan
dijelaskan dalam uraian di bawah.
A) PROFIL DOSEN
1. Dosen Tetap (DTPT/DTPS)
Dosen merupakan salah satu komponen dasar dalam kehidupan intelektual
masyarakat. Sudah semestinya, ketika ingin menghasilkan produk mahasiswa yang
excelent harus mempunyai dosen yang terbaik pula. Pada Prodi Hukum terdapat 11
dosen yang ditugaskan untuk mengajar dengan klasifikasi dan kualitas yang
mumpuni. Dari 11 dosen tesebut, 8 diantara mempunyai keahlian yang sesuai dengan
kompetensi inti program studi ilmu hukum (Tabel 3.a.1 LKPS).
3. Jabatan Akademik DT
Terkait dengan jabatan akademik, 1 Pembina Tk. I (IV/b) Lektor Kepala,
1Pembina (IV/a) Lektor Kepala, 2 Penata Tk. I (III/d) Lektor, 2 Penata (III/c) Lektor,
dan 2 Penata Muda Tk. I (III/b) Asisten Ahli (Tabel 3.a.1 LKPS).
4. Kinerja Dosen
a. Rasio Mahasiswa dan DT
Mahasiswa prodi Hukum sampai saat ini berjumlah 39 mahasiswa. Sedangkan
dosen pengampu mata kuliah berjumlah 11 dosen. Rasio perbandingan yang didapat
ialah 3.5:1. Sedangkan terkait kesesuaian bidang keahlian dosen pengampu mata
kuliah dari jumlah 11 dosen adalah 8 (Tabel 3.a.1 LKPS).
b. Dosen Pembimbing Utama Tugas Akhir
Terkait pembimbingan tugas akhir mahasiswa, ada 2 dosen yang belum pernah
mendapatkan tugas sebagai pembimbing. Hal ini dikarenakan baru diterimanya
mereka sebagai dosen di UPPS, terutama di Prodi Hukum. Sedangkan 6 dosen lainnya
rata-rata mendapatkan 5 tugas sebagai pembimbing mahasiswa dalam tiga tahun
terakhir (Tabel 3.a.2 LKPS).
c. Ekuivalen Waktu Mengajar
Dalam satu tahun semester proses pembelajaran, rata-rata dosen tetap di Prodi
Hukum mempunyai 3 SKS. Sedangkan rata-rata keseluruhan per-semester, yang
mencakupi pengajaran, penelitian dan pengabdian sekitar 16 SKS (Tabel 3.a.3 LKPS).
5. Keterlibatan DTT
Terkait persentase keberadaan dosen tetap dan dosen tidak tetap dalam
proses pembelajaran sebnayak 92% berbanding 8%. Jumlah DT sebanyak 11 dosen,
sedangkan DTT sebanyak 1 dosen (Tabel 3.a.1 LKPS dan 3.a.4 LKPS).
B) KINERJA DOSEN
1. Pengakuan/Rekognisi
Adanya pengakuan adalah bukti akan sumbangsih dosen kepada masyarakat.
Begitu pula, adanya pengakuan merupakan bukti kepakaran seorang dosen dalam
bidang tertentu. Dosen Prodi Hukum telah mendapatkan pengakuan masyarakat
dalam bidang hukum. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya 39 undangan sebagai
nara sumber dalam belbagai acara keilmuan baik tingkat lokal, nasional maupun
internasional (Tabel 3.b.1 LKPS).
2. Penelitian
Dosen Prodi Hukum telah melakukan 9 penelitian dengan 5 penelitian yang
dibiayai oleh Universitas, dan 4 dilakukan secara mandiri (Tabel 3.b.2 LKPS).
3. Pengabdian
Pengabdian merupakan salah satu tugas utama dosen. Pada Prodi Hukum,
sebanyak 24 pengabdian telah dilaksanakan. Baik berupa penyuluhan ataupun
pengembangan masyarakat [Tabel 3.b.3 LKPS).
4. Publikasi Ilmiah
Dalam aspek publikasi ilmiah, dosen Prodi Hukum mempunyai 117 publikasi
dalam 3 tahun terakhir. 36 penelitian nasional terakreditasi dan internasional. 38
partisipasi dalam seminar tingkatan wilayah, nasional maupun internasional. Sedang
43 publikasi lainnya dalam bentuk tulisan di media massa wilayah maupun nasional
(Tabel 3.b.4 LKPS).
5. Sitasi Karya Ilmiah
Terkait dengan sitasi karya ilmiah, ada 20 karya yang ditulis oleh dosen Prodi
Hukum. Karya ilmiah tersebut telah tersitasi sebanyak 195 kali (Tabel 3.b.5 LKPS).
6. Luaran Penelitian
Hal yang terkait luaran penelitian dan yang terkait hasil karya dosen, terdapat
8 HKI yang dihasilkan dan 11 buku yang telah ber-ISBN (Tabel 3.b.7 LKPS).
C) PENGEMBANGAN DOSEN
Sumber Daya Manusia merupakan komponen dasar wujud dari suatu lembaga
pendidikan. Maka, pengembangan SDM yang berada dalam lembaga tersebut
merupakan suatu keniscayaan. Dosen sebagai pendidik profesional bertugas untuk
mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
harus memiliki standar kualifikasi minimum. Standar minimum kualifikasi bagi
dosen adalah lulusan magister untuk program sarjana dan lulusan program doktor
untuk program pascasarjana.
Disamping adanya penetapan kualifikasi, dosen juga diharuskan untuk
memiliki sertifikat pendidik. Sekurang-kurangnya jabatan akademik seorang dosen
adalah asisten ahli. Pada Prodi Hukum, 6 dosen telah memiliki sertifikasi pendidik
dan mempunyai kualifikasi doctoral (50%).
Pengembangan dosen dari sisi profesi dan karir merupakan keniscayaan,
dimana pengembangan dan pembinaan profesi dosen meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Sedangkan dari sisi karir pula,
pembinaan dan pengembangan meliputi penugasan, kenaikan pangkat dan promosi.
Lebih jauh lagi, pada pasal 26 PP Nomor 37 tahun 2009, dosen diberi kesempatan
dalam pengembangan kompetensi untuk mendapatkan/mengikuti pendidikan dan
pelatihan lanjutan serta berpartisipasi dalam seminar dan lokakarya.
D) TENAGA KEPENDIDIKAN
Jumlah tenaga kependidikan secara keseluruhan berjumlah 13 orang dengan
pembagian 4 orang ditempatkan di bagian akademik, 4 orang dibagian keuangan dan
5 orang dibagian umum dan kepegawaian. Terkait dengan peningkatan
profesionalitas tenaga kependidikan, UIN Sunan Ampel telah mengalokasikan
anggaran dari DIPA untuk meng-upgrade kemampuan tenaga kependidikan melalui
belbagai pelatihan dan workshop. Seperti pelatihan induksi bagi setiap tenaga
kependidikan, apabila adanya mutasi. Disamping, penguatan kinerja, perekrutan
tenaga kependidikan baru dengan standar Good Quality Recruitment perlu
dipertahankan. Baik ditingkat pusat, pusat administratur hingga middle
management.
5. INDIKATOR KINERJATAMBAHAN
Rujukan dalam Indikator Kinerja Tambahan Prodi Hukum ialah IKU FSH 2019,
jika melihat ditabel 2.1 tentang Sasaran dan IKU 2019, didapatkan beberapa
Indikator Kinerja Tambahan yang dicapai oleh Prodi Hukum.
No. Indikator Target Capaian Realisasi Prodi
1. Persentase Dosen bergelar Doktor 49% 50%
(Kualifikasi Dosen) (Tabel 3.a.1 LKPS)
2. Keterlibatan Dosen dalam forum ilmiah 2 4
tingkat internasional (Tabel 3.b.1 LKPS)
3. Publikasi artikel dalam jurnal 1 2
internasional bereputasi [Tabel 3.b.4 LKPS]
Berdasarkan data tersebut, Prodi Hukum telah melampaui standar yang telah
ditetapkan oleh UPPS. Dapat dijelaskan bahwa IKT Prodi Hukum dalam persentase
kualifikasi pendidikan dosen yang bergelar doktor melampaui dari yang telah
ditargetkan, ditambah lagi dengan 2 (dua) dosen yang sedang menjalani program
doktoral akan dapat menaikkan persentase target capaian. Indikator Kinerja
Tambahan selanjutnya yakni keterlibatan dosen dalam forum ilmiah tingkat
internasional dapat dilihat dari isian tabel LKPS, Rekognisi dosen seperti menjadi
narasumber dalam tingkat internasional telah melampaui dua kali lipat dari target
UPPS, begitu juga dengan target capaian dalammenghasilkan publikasi artikel dalam
jurnal internasional bereputasi telah melampaui dua kali lipat target capaian UPPS.
Selain itu ada beberapa indikator tambahan yang lain, seperti adanya dosen
yang berlatarbelakang dan berkecimpung dalam dunia pesantren (penguasaan
hukum Islam) dapat menambah khazanah keilmuan denganintegrasinya terhadap
ilmu hukum, juga terdapatdosen berlatarbelakang praktisi hukum (advokat) sebagai
indikator tambahan dalam kompetensi SDM dosen, SDM yang mempunyai
pengalaman praktik hukum dilapangan tentu akan menambah wawasan terhadap
kajian teoritis diperkuliahan.
7. PENJAMINAN MUTU
Sistem penjaminan mutu di Prodi Hukum tersusun dari tingkat prodi,
kemudian GKM dan LPM pada tingkat Perguruan tinggi, yang secara aktif turut serta
dalam proses penjaminan mutu melalui aktivitas penetapan, pelaksanaan, evaluasi,
pengendalian, dan perbaikan berkelanjutan (PPEPP). UIN Sunan Ampel Surabaya
melalui LPM menetapkan Pedoman Penghitungan dan Beban Kerja Dosen tahun
2019 sebagai dasar penilaian kinerja dosen, sedangkan untuk tendik dan dosen
dengan tugas tambahan merujuk Surat Keputusan Rektor UINSA
No.Un.07/1/OT.01.3/SK/15.A/P/2016 tentang Uraian Jabatan dan Tugas Pejabat
Struktural, noneselon, dan fungsional UINSA.
b. Dosen Biasa (DS) menyusun laporan Beban Kinerja Dosen (BKD) setiap semester
melalui pengisian di E-BKD.
c. Dosen dengan Tugas Tambahan selain menyusun laporan BKD di E-BKD juga
mengisiLaporan Kinerja Bulanan dan Laporan Kinerja per Semester.
f. Sedangkan capaian kinerja dosen dievaluasi dan divalidasi oleh asesor BKD dan
disahkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu, kemudian Tim Penilai Kinerja Pegawai
akan melakukan penghitungan remun.
2. Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
Hasil penilaian kinerja selama satu tahun dituangkan dalam Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) untuk ditindak lanjuti sebagai dasar pertimbangan dalam
melaksanakan reward dan punishment bagi Dosen dan Tenaga Kependidikan.
Dalam prosedurnya, sebelum Dekan menerima dan menandatangi SKP pegawai
terlebih dahulu melakukan audiensi kepada seluruh dosen dalam rapat dosen dan
dilakukan pemaparan tentang cara mengisi SKP, adapun prosedurnyayakni: 1)
Seluruh dosen dan tendik di UPPS mengisi form SKP sesuai dengan SE Badan
Kepegawaian Negara, 2) Dosen menyerahkan SKP kepada Wakil Dekan I untuk
diverifikasi, sedangkan tendik menyerahkan kepada Kabag (Kepala Bagian) 3) Wakil
Dekan I dan Kabag menyerahkan SKP Dosen dan Tendik kepada Dekan untuk
ditandatangani.
3. Angket Pembelajaran Dosen
Angket Evaluasi Pembelajaran Dosen disusun oleh LPM, bekerjasama dengan
PUSTIPD kemudian angket tersebut diintegrasi dengan pemrograman perkuliahan
mahasiswa (SIAKAD), angket harus diisi olehmahasiswa setiap melakukan
pemrograman mata kuliah (KRS). Penyusunan angket dimaksudkan untuk
mengetahui pembelajaran yang dilakukan dosen untuk mengetahuisejauh
manakepuasanmahasiswaterhadapseluruhsistempembelajaran yang telah
dilaksanakan dosen UIN Sunan Ampel Surabaya pada umumnya dan UPPS. Hasil dari
angket Survey Evaluasi Pembelajaran Dosen di UPPS terdokumentasi seluruhnya
oleh GKM sebagai penjamin mutu dan diserahkan kepada Wadek I, hasil tersebut
merupakan acuan utama dalam proses pembenahan internal dosen di UPPS dan
Prodi Hukum sebagai tindaklanjut dalam mengadakan pelatihan-pelatihan guna
meningkatkan dan memperbaiki kinerja dosen.
8. KEPUASANPENGGUNA
a) Kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan analisis
datanya.
Untuk memperoleh data yang relevan dalam keperluan Prodi Hukum
berkaitan dengan pengukuran kepuasan dosen dan tenaga kependidikan terhadap
layanan pengelolaan dan pengembangan SDM, maka Prodi Hukum menggunakan
penghimpunan informasi melalui survey mandiri yang dikirimkan kepada Dosen
Tetap Program Studi ditambah dengan Dosen yang pernah mengajar di Prodi Hukum
dengan total jumlah 11 orang, dan seluruh Tenaga Kependidikan UPPS yang
berjumlah 13 orang. Adapun pelaksanaan survey diawali dengan penerbitan nota
dinas survey, pengisian kuesioner survey melalui instrumen google form sebagai
instrumen perekaman informasi yang jelas, downloading/penghipunan data survey,
pengolahan data hasil survey, terakhir adalah pelaporan.
Anilisadatanyamengunakan beberapa indikator yang berkaitan dengan: 1)
kebijakan, 2) sarana dan prasana, 3) program/pelatihan, 4) respon stakeholder.
Berdasarkan dari instrumen yang dipakai dalam pengkuran kepuasan pengguna,
terdapat beberapa indeks kepuasan yang tersusun dalam jawaban kuesioner dengan
skala 1-5, yaitu: Tidak Puas = 1, Kurang Puas = 2, Cukup Puas = 3, Puas = 4 dan, Sangat
Puas = 5.
ketersediaan laboratorium di UPPS (Lab. Perbankan, Lab. Bank Mini Syariah, Lab.
Falak dan dua Lab. Moot Court) dan sarana seperti jurnal yang tersedia di UPPS
dengan adanya kemudahan dosen dalam submit dan mengakses penelitian atau
artikel data survey menunjukkan bahwa 66,6% sangat puas, 30.3% puas dan 3%
cukup mudah.
Aspek ketiga Keandalan (reliability) mencakup kemampuan dosen dalam
perkuliahan berbasis IT dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di UPPS dan
kurikulum yang terbaru mengacu KKNI dan SN-DIKTI survey menunjukkan bahwa
45.5% sangat puas dan 54.5% puas. Untuk keandalan tendik dalam pelayanan diukur
dengan kesesuaian kualifikasi dan kemampuan tenaga kependidikan di UPPS dengan
penempatan dan jenis pekerjaan yang dilakukan, hasil survey menyatakan bahwa
sebanyak 15.4% sangat sesuai, 53.8% sesuai dan 30.8% cukup sesuai, kesesuaian
tersebut sangat menunjang dalam pengelolaan dan pengembangan SDM tenaga
kependidikan. Menindak lanjuti hasil survey demikian maka perlu pengembangan
SDM melalui workshop dan asesmen, workshop berkaitan dengan KKNI misalnya
sudah dilakukan UPPS pada tanggal 14 September 2019, sebagai tindak lanjut dalam
pembelajaran yang terhambat karena pandemic covid-19 juga telah
diadakanWorkshop dan seminar metode pembelajaran e-learning pada tanggal 16
Juni 2020 dan Seminar karya ilmiah dan publikasi internasional pada tanggal 16 juli
2020, sedangkan untuk Tendik workshop peningkatan kompetensi SDM
(pembangunan zona integritas) 23 februari 2018, Berikut juga mutasi tendik yang
dilakukan pada tanggal 28 Juni 2019dan diklat analisis jabatan dan beban kerja
manajemen ASN (DDWK) pada tanggal 18 Juli 2019.
Terakhir adalah Daya Tanggap (responsiveness), meliputi pandangan dosen
dan tenaga kependidikan terhadap stakeholder di UPPS dalam membantu dosen dan
tenaga kependidikan memberikan jasa dengan cepat ketika ada keluhan dan
permasalahan, didapatkan hasil kepuasan sangat tinggi dengan data sebagai berikut:
58,7% dengan prosentase tinggi responsif 81%-100% dan 37,4% dengan prosentase
tinggi responsif 61%-80% dan sisanya 3.8% prosentase tinggi responsive 41%-60%.
1Lihat PMA Nomor 56 Tahun 2015 tentang Statuta UIN Sunan Ampel Surabaya, Bab X Pendanaan dan
Kekayaan, Bagian Kesatu Pendanaan, Paragraf 1 Umum, Pasal 93 Ayat (1)
2. KEBIJAKAN
Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, hingga Surat Keputusan Rektor UIN Sunan
Ampel Surabaya menjadi dasar kebijakan dalam pengelolaan keuangan serta sarana
dan prasarana di UPPS, diantaranya:
1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
4. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
5. PP No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;
6. Perpres No. 65 Tahun 2013 tentang Perubahan Institut Agama Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya menjadi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya;
7. Peraturan Menteri Agama No. 56 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel Surabaya;
8. Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Agama Republik Indonesia nomor 56 Tahun 2015 tentang Statuta
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya;
9. Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya;
10. SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya No. 3 Tahun 2019 tentang Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa Dan Penyimpan Barang Milik
Negara Tahun Anggaran 2019 UIN Sunan Ampel Surabaya;
11. SK Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya No. 5 Tahun 2020 tentang Penanggung
Jawab Pengelolaan Keuangan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel;
Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 56 Tahun 2015 tentang
Statuta Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya pada Bab 1 Pasal 1 ayat 8
menyatakan Bahwa Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU),
yang berarti pendapatan atau sumber pendanaan UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri
dari APBN/APBD dan pendapatan dari masyarakat. Pengelolaan keuangan, sarana
dan prasarana di lingkungan program studi Hukum yang merupakan bagian dari
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel sebagai Unit Pengelola Program Studi
(UPPS) dilakukan secara terpadu antara Program Studi dan UPPS. Seperti dijelaskan
oleh PMA nomor 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Sunan Ampel
Surabaya, Bagian Tata Usaha menjadi organisasi UPPS yang berwenang dalam
pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana. Pengelolaan yang dimaksud dibagi
menjadi 2 (dua), yaitu: bidang keuangan melalui Subbagian Perencanaan, Akuntansi,
dan Keuanngan, dan bidang sarana dan prasarana melalui Subbagian Administrasi
Umum dan Kepegawaian.
Untuk pengelolaan keuangan, berdasarkan SK Rektor nomor 5 Tahun 2020
tentang Penanggung Jawab Pengelola Keuangan Fakultas Syariah dan hukum Tahun
Anggaran 2020 UIN Sunan Ampel, yang berisi:
No Nama Jabatan
1. Dr. H. Masruhan, M.Ag. Pejabat Pembuat Komitmen
Rincian Tugas
Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan KPA untuk
mengembil keputusan dan/tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Tugas dan wewenang PPK sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan
DIPA,
b. Menerbitkan SK tenatng pelaksanaan kegiatan, kepanitiaan/Pelaksana kegiatan, surat
perintah lembur, surat perjalanan dinas/surat penugasan,
c. Menyetujui bukti pembelian atau menandatangani kuitansi
d. Menyetujui atau menandatangani daftar penerima gaji/tunjangan/uang makan/uang
lembur/vakasi/honor/uang saku/transport
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dan menandatangani
semua dokumenterkait sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku
f. Melaporkan pelaksanaan/penyelsaian pengadaan barang/jasa dan kegiatan kepada
kuasa pengguna anggaran (KPA)
g. Menandatangani daftar rincian permintaan pembayaran (DRPP) dan surat
permintaan pembayaran (SPP)
h. Melaporkan penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan kegiatan kepada KPA
B) SARANA
1) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana Pendidikan
Untuk data ruangan yang ada di UPPS seperti ditunjukkan oleh tabel di bawah
ini. Uraian daftar inventaris sarana UPPS dapat dilihat di Daftar Bangun dan Ruangan
FSH UINSA.
2) Kecukupan dan Aksesibilitas Sarana Yang Menggunakan TIK
Program Studi Hukum yang merupakan bagian dari Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Sunan Ampel Surabaya, telah memiliki sistem informasi yang terpadu yang
diantaranya:
1) SIAKAD (Sistem Akademik),
2) Sistem surel,
3) E-Learning yang terdiri dari Belajar Daring dan Teleconference,
4) Sistem Perpustakaan Digital yaitu Digital Library,
5) Sistem pelayanan administrasi terpadu berupa E-OFFICE,
6) Sistem SKEK,
7) SKPI,
8) Sistem Skripsi Online, dan
9) Sistem Event
Tampilan dalam web seperti ditunjukkan gambar di bawah ini.
Tangga bagi difabel (tampak dari Tangga bagi Difabel (tampak dari depan)
Lobby)
Namun walau fasilitas untuk difabel sudah tersedia, masih sebatas pada lantai 1
(satu) sedangkan kegiatan perkuliahan lebih banyak pada lantai 2 (dua) dan
seterusnya sedangkan akses ke lantai 2 (dua) dan seterusnya hanya tangga. Dengan
pertimbangan lainnya yaitu di UPPS terdapat dosen-dosen senior dengan usia lanjut
yang relative banyak jumlahnya, maka UPPS mengusulkan untuk pengadaan lift,
namun usulan tersebut terhambat dengan Permen PUPR nomor 14 Tahun 2017
tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung, yang menyatakan bangunan
yang wajib menggunakan lift adalah bangunan yang memiliki lantai 5 atau lebih.
8. KEPUASAN PENGGUNA
Untuk mengetahui tingkat kepuasan layanan keuangan, sarana, dan
prasaranan, UPPS melaksanakan survey menggunakan aplikasi Google Form. Survey
menyasar responden yang terdiri dari Pimpinan yaitu Dekan, para wakil Dekan,
Ketua dan sekretaris Jurusan, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Kepala
Laboratorium, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian. Selanjutnya survey juga
mengambil responden dari dosen dan tenaga kependidikan, serta mahasiswa.
Proporsi responden yang mengisi instrumen survey seperti ditunjukkan oleh gambar
di bawah ini. Pimpinan yang menjadi responden sebanyak 20 atau 24,39 %, dosen
dan tenaga kependidikan yang menjadi responden sebanyak 17 atau 20,73 %, dan
mahasiswa sebanyak 45 atau 54,88 %. Proporsi responden berdasarkan jabatannya
seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:
Jabatan Responden
20.73% Dosen dan Tendik
DT/Pimpinan
54.88% Mahasiswa
24.39%
Dari berbagai masalah utama yang dihadapi oleh UPPS memang tidak semua
bisa ditindak lanjuti karena memang aturan yang sudah baku dan belum berubah
dalam waktu dekat, seperti pengajuan pengadaan lift (permasalahan pertama),
kewenangan pengelolaan Barang Milik Negara oleh Biro AUPK (permasalahan
kedua), dan kewenangan pembiayaan kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat (permasalahan keempat).
Tindah Lanjut
Untuk permasalahan pertama, UPPS melakukan pengaturan khusus bagi
sivitas yang merupakan difabel atau sudah lanjut usia dengan memberikan ruang-
ruang kerja/kuliah pada ruang-ruang yang mudah diakses atau lantai 1. Untuk
permasalahan kedua, UPPS benar-benar memaksimalkan system yang ada dengan
selalu mengikuti tahapan kegiatan usulan pengadaan barang/jasa sesuai jadwal serta
memberikan daftar usulan yang merupakan prioritas dan mendesak. Terakhir,
untuk permasalahan pembiayaan kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat UPPS terus mendorong para dosen untuk produktif dalam Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat dengan terus memberikan motivasi untuk
keikutsertaan pengusulan hibah Penelitian atau hibah Pengabdian Kepada
Masyarakat yang diadakan oleh LP2M Universitas, termasuk mempermudah dalam
kebutuhan-kebutuhan legalisasi atau administrasi dalam persyaratan pengusulan
hibah tersebut.
Untuk mengantisipasi masih adanya kualitas pelaporan keuangan atas
realisasi kegiatan yang masih ditemukan belum memenuhi standar, UPPS melakukan
antisipasi dengan beberapa pendekatan, yaitu: melakukan rapat koordinasi
mingguan kepada semua unsur UPPS (Dekanat, GKM, Ketua dan Sekretaris Prodi,
Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Subbagian Perencanaan, Akuntansi, dan Keuangan,
Kepala Subbagian Akademik, dan Kepala Subbagian Umum) dan pelaporan realisasi
anggaran mingguan dan pemaparan kendala-kendala yang dihadapi dalam
pelaporan realisasi anggaran, sekaligus sosialisasi dan revisi temuan laporan
realisasi kegiatan yang kualitasnya belum memenuhi standar.
C.6 PENDIDIKAN
1. LATAR BELAKANG
Operasional prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel
Surabaya bertujuan menghadirkan lulusan bidang hukum yang akademisi sekaligus
tenaga profesional berkualitas; peneliti handal secara normatif dan empiris;
berdedikasi tinggi dalam pemberdayaan masyarakat; serta berkarakter Islami.
Berbeda dengan prodi sejenis di beberapa perguruan tinggi, prodi hukum
mengangkat karakter Islami sebagai ciri khas prodi hukum. Karakter Islami yang
dimaksud merupakan karakter yang diturunkan dari prinsip-prinsip integrasi
keilmuan model “twin tower”, yang menjadi trade mark utama UIN Sunan Ampel
Surabaya.
Lulusan prodi ini diproyeksikan dapat berperan penting sebagai Legal
Drafter, Penegak Hukum ataupun Praktisi Hukum. Guna mendukung usaha ini
kurikulum di prodi Hukum diolah sedemikian hingga mampu mengakomodasi
dunia hukum positif sekaligus nilai-nilai Islami dengan mengikuti protokol
akademik yang dirumuskan SK Rektor UIN Sunan Ampel No. 39A tahun 2018
tentang Kebijakan dan standar Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UINSA.
Kesemua hal ini kemudian dicantumkan secara tegas dalam perumusan RPS setiap
mata kuliah.
Untuk memperkuat eksistensinya, prodi hukum berkomunikasi, koordinasi
sekaligus kolaborasi dengan pelbagai pihak dalam rancang bangun keilmuannya.
Para stakeholder, akademisi serta praktisi memainkan peran yang cukup krusial
dalam penentuan frame work yang ingin diperjuangkan oleh prodi hukum. Pelbagai
aktivitas pendukung seperti kemahiran hukum, Klinik etik dan advokasi dan
pelatihan kitab kuning, pun dihadirkan sebagai bentuk usaha melampaui SN-Dikti.
Kualitas tenaga pengajar dan kependidikan pun secara berkesinambungan di-
update dan upgrade demi menjawab segala tantangan yang ada.
Untuk menjamin kualitas mutu, prodi secara simultan dan
berkesinambungan berkoordinasi dengan GKM dan LPM, selaku lembaga yang
bertanggung jawab dalam continuous quality improvement terhadap monitoring dan
evaluasi mutu pendidikan. Kualitas dan kuantitas bahan dan model pendidikan
secara bertahap ditingkatkan demi menghadirkan satu iklim akademik yang dapat
memberi dan menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak demi mendukung
aktivitas pendidikan dan pengajaran di prodi Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
2. KEBIJAKAN
Pengambilan kebijakan kependidikan prodi Hukum, merujuk pada:
1. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang No. 12 tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Presiden No. 8 tahun 2012 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4. Permenristekdikti No. 62 tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi (SPM Dikti);
Pembelajaran
Prodi hukum berkoordinasi dengan UPPS melaksanakan kegiatan: a)
praktikum secara maksimal dengan mitra lembaga profesional, seperti Pengadilan
Agama, Pengadilan Negeri, dan Pengadilan Tata Usaha Negara (rinci: tabel 1-1; 1-2
dan 1-3 LKPS); b) mengikutsertakan mahasiswa dalam lomba debat hukum serta
moot court, baik berskala regional maupun nasional; c) melalui peningkatan
keterampilan mengajar para dosen dan mengusahakan agar proses pembelajaran
yang efektif sehingga terjamin: kesesuaian metode belajar, kesesuaian kerangka
acuan dan muatan mata kuliah serta terdapat pemantauan dan evaluasi oleh GKM
(Link bukti) dan LPM (AMI); d) Prodi berkoordinasi dengan UPPS
mengikutsertakan dosen dalam pelatihan legal drafting dan sertifikasi mediator;
Integrasi
Sebagaimana disebutkan di tabel 5.b LKPS setidaknya prodi hukum telah
melakukan pelbagai kegiatan berupa integrasi penelitian dan PkM. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa ada setidaknya 34 hasil Integrasi Kegiatan Penelitian/PkM
dalam Pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu, dalam mendukung proses
integrasi ini, prodi berkoordinasi dengan UPPS telah melakukan: a) Memfasilitasi
mahasiswa untuk magang di lembaga yang menjalin kerjasama dengan UPPS dan
prodi (detail: tabel 1-1 LKPS); b) Menyelenggarakan program peningkatan mutu
pengabdian kepada masyarakat dengan fokus pemberdayaan masyarakat dan
peningkatan partisipasi masyarakat dengan paradigma Participatory Action
Research (PAR), Asset Based Community Development (ABCD) dan Community Based
Research (CBR) dan SL (Service Learning); (c) Mengadakan Klinik Etik dan
Advokasi; (d) Mengadakan penyuluhan dan advokasi hukum; selain itu d) integrasi
kegiatan pembelajaran, penelitian serta PkM, secara rinci output dari integrasi ini
dapat dilihat pada tabel 5.c LKPS; e) Selain itu untuk menjamin terlaksananya
integrasi secara baik prodi hukum merujuk pada SOP yang termaktub dalam
Standar Mutu SPMI hal. 240-266.
2) Dokumen kurikulum
a. Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang
KKNI/SKKNI yang sesuai.
Dalam kurikulum prodi hukum dicantumkan bahwa profil lulusan prodi ini
melingkupi tiga poin utama, Legal Drafter, Penegak Hukum dan Praktisi Hukum.
Profil ini didukung oleh empat lokus utama capaian pembelajaran (CP) yang
mencakup sikap (S), Keterampilan Umum (KU), Pengetahuan (P), dan Keterampilan
Khusus (KK). Hasil audit mutu internal (AMI) oleh LPM tanggal 3 September 2019
menunjukkan hasil bahwa 75 persen dari dosen pada prodi hukum telah secara
konsisten melakukan pembelajaran sesuai RPS yang dipersiapkan sebelumnya.1
Komposisi Bobot Kredit pada RPS di Prodi hukum menunjukkan total 26 SKS Mata
Kuliah menyertakan unsur Praktikum/ Praktik/ Praktik Lapangan, ini senilai 73,7
Jam pelajaran (tabel 5.a LKPS). Berikut contoh kesesuaian CP dan profil lulusan:
No Profil Lulusan
1 Legal Drafter
Capaian Pembelajaran
S02-Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika
S06-Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
juga telah melalui tahap konsultasi, diskusi dan koordinasi dengan beberapa ahli
dan akademisi rumpun ilmu dan telah mencapai kata sepakat dan dinilai telah
sesuai dengan level KKNI.2
Prodi hukum memiliki 61 Mata kuliah dengan total beban sebesar 153 SKS.
Seluruh mata kuliah tersebut memiliki 1) RPS bagi yang bertipe Kuliah, Responsi
ataupun Tutorial; dan memiliki semacam 2) buku pedoman atau panduan bagi
yang bertipe seminar, praktikum, praktik dan praktik Lapangan. Dari 61 mata
kuliah 22 nya menyertakan unsur sikap pada capaian pembelajaran, 56 unsur
pengetahuan, 38 menyebutkan unsur keterampilan umum (KU) dan 53
mendeskripsikan unsur keterampilan khusus (KK) di RPS/pedoman yang dijadikan
patokan dalam proses pengajaran. Kesemuanya telah disesuaikan dengan
kurikulum yang telah ada di program studi Hukum (detail: tabel 5.a LKPS).
Komposisi Bobot Kredit pada RPS di Prodi hukum menunjukkan total 26
SKS Mata Kuliah menyertakan unsur Praktikum/ Praktik/ Praktik Lapangan, ini
senilai 73,7 Jam pelajaran (tabel 5.a LKPS). Untuk contoh kesesuaian CP dan profil
lulusan dapat dilihat di dokumen Kurikulum prodi hukum.
Berdasarkan paparan di atas maka ketepatan kurikulum dalam
pembentukan Capaian Pembelajaran prodi hukum tersaji dalam tabel 5.a LKPS. Ini
didukung dengan data bahwa 55 dari 61 mata kuliah di kurikulum prodi hukum
merupakan mata kuliah kompetensi. Bobot kreditnya pun bervariasi yaitu 126 SKS
MK berupa Kuliah/Responsi/Tutorial, 1 SKS seminar dan 26 SKS berupa
Praktikum/Praktik/Praktik Lapangan. Ini ditambah lagi dengan 53 MK
menyertakan Keterampilan Khusus, 38 keterampilan Umum, artinya lebih dari 85%
Capaian Pembelajaran MK telah sesuai dengan profil lulusan dalam struktur
kurikulum.
kemudian diturunkan menjadi suatu CPL yang diterapkan pada setiap mata kuliah
yang akhirnya menghasilkan SKS yang diperlukan untuk setiap mata kuliahnya.
Pada struktur program dan beban belajar prodi Hukum pada tabel (tabel 5.a
LKPS) disebutkan daftar mata kuliah beserta beberapa data yang berkaitan.
Prosentase struktur dan komponen mata kuliah di prodi hukum yang
ditransmisikan ke mahasiswa per minggunya, senilai:
1) Komponen mata kuliah Universitas: 22 SKS (62,3 Jam) atau 14,4 %.
2) Komponen mata kuliah Fakultas: 48 SKS (136 Jam) atau 31,4%.
3) Komponen mata kuliah program studi: 83 SKS (235,2 Jam) atau 54,2 %.
Struktur tersebut diperkuat dengan hadirnya 126 SKS MK dalam bentuk
Kuliah/Responsi/Tutorial, 1 SKS seminar dan 26 SKS berupa Praktikum/Praktik/
Praktik Lapangan. Ini ditambah lagi dengan 53 MK. (detail: tabel 5.a LKPS)
Jika dianalisis maka komulatif SKS yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan pendidikan di prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Ampel Surabaya adalah 153 SKS. Artinya lima puluh persen lebih beban belajar
mahasiswa terfokus pada materi kompetensi prodi. Ini sangat mendukung
pencapaian profil lulusan: (1) Legal drafter yang mampu menyusun kontrak atau
merancang peraturan perundang-undangan berdasarkan teknik dan teori
pembentukannya; (2) Sebagai penegak hukum yang dapat melaksanakan tanggung
jawabnya secara adil dengan menjunjung tinggi kewibawaan, integritas, serta etika
profesi; dan sebagai (3) Praktisi hukum yang dapat melakukan penalaran ilmiah,
menyampaikan argumentasi, serta memberikan saran, solusi atau alternatif
terhadap permasalahan hukum.
B) PEMBELAJARAN
Merujuk tabel 2.1 Sasaran dan IKU FSH tahun 2019, maka indikator kinerja
utama pada prodi hukum ataupun UPPS dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Pemenuhan karakteristik proses pembelajaran yang terdiri atas sifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif,
kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa.
Prinsip Interaktif dalam pembelajaran ditunjukkan dengan hadirnya
beberapa kegiatan, di antanya: dalam penugasan di kelas pemilihan materi
penugasan dilakukan melalui musyawarat mufakat oleh dosen dan mahasiswa.
Penugasan kelas dikerjakan melalui pemberian wawasan mahasiswa dan pilihan
tentang tema-tema kajian/penelitian yang mereka pilih meskipun tetap disesuaikan
dengan RPS yang sudah disiapkan oleh dosen. Bahkan hadirnya Klinik Etik dan
Advokasi di FSH muncul dari diskusi interaktif antara dosen, mahasiswa dan
pemangku kepentingan lainnya.
Prinsip holistik dalam pembelajaran di prodi hukum ditandai dengan
banyaknya dosen yang terlibat secara langsung melalui penugasan atau diskusi
kelas tentang pentingnya pembentukan pola pikir komprehensif dan mendetail.
Contohnya, pelatihan debat hukum dan praktik peradilan dengan mengangkat
beberapa tema, serta simulasi menghadapi persoalan yang berkaitan dengan
hukum yang sering terjadi di masyarakat (Link: contoh produk video). Ini dilakukan
sebagai upaya dalam menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal-nasional
sebagai basis bahan ajar di prodi hukum.
Prodi hukum juga menekankan nilai-nilai integratif dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Prodi berfokus pada penggunaan pendekatan antardisiplin dan multi
disiplin dalam proses pengajaran. Contohnya dosen yang memiliki latar belakang
seorang lawyer akan mendorong mahasiswa untuk dapat menjadikan dirinya
sebagai seorang lawyer dalam menyikapi suatu persoalan. Demikian pula pengajar
dengan latar belakang pesantren dan memiliki kualifikasi pendidikan hukum umum
memacu mahasiswa untuk dapat bersikap integratif yang memadukan pendekatan
ilmu hukum dan Islam (kualifikasi dosen: Tabel 3.a.1 LKPS).
Selain mendukung nilai integratif, prodi juga menekankan pentingnya asas
saintifik-kontekstual. Ini terbukti dengan tercapainya capaian pembelajaran di
setiap mata kuliah melalui penggunaan pendekatan ilmiah dalam proses
pembelajaran, yang dikonfirmasi oleh hasil Audit Mutu Internal (AMI) per tanggal 3
September 2019. Dampaknya terbentuk lingkungan belajar yang memegang teguh
norma ilmiah dan agama. Metode pengajaran setiap dosen, semangat diskusi
mahasiswa meningkat dan semakin kritis pola pikir serta semangat pengembangan
karya ilmiah yang semakin meningkat, itu semua adalah bukti adanya nilai
integratif dalam pembelajaran di prodi hukum. Terbukti beberapa dosen dan
mahasiswa terus meningkatkan metode penulisan artikel makalah berstandar
jurnal/terakreditasi (Tabel 8.f.1 LKPS). Seluruh materi kuliah yang memungkinkan
untuk direlasikan dengan pelbagai isu kontemporer/kontekstual maka untuk
menyikapi hal tersebut UPPS mengarahkan dosen. Tugas-tugas mahasiswa pun
diarahkan pada studi kasus/lapangan dengan bimbingan dosen (tabel 5.b LKPS).
Capaian pembelajaran pada setiap materi perkuliahan di prodi hukum
diarahkan kepada hal-hal yang bersifat tematik. Seluruh kajian yang dilakukan
utamanya pada mata kuliah kompetensi selalu disesuaikan dengan karakteristik
khas keilmuan prodi hukum. Selain itu, semaksimal mungkin hal tersebut dilakukan
dari pelbagai perspektif pendekatan keilmuan.
Sebagian besar dosen di prodi Hukum telah menerapkan integrasi dan
berpusat pada mahasiswa dalam pembelajaran/pengembangan mata kuliah. Ini
dibuktikan dengan banyaknya penelitian atau PkM yang telah dihasilkan oleh
dosen-dosen di prodi hukum. Pada (tabel 5.b LKPS) telah dipaparkan beberapa
hasil integrasi ini. Setidaknya ada 34 karya dosen yang dihasilkan dari proses
integrasi ke dalam pembelajaran/pengembangan mata kuliah dengan mayoritas
lahir dari bentuk penelitian/PkM berupa studi kasus yang kemudian ditulis dalam
bentuk jurnal atau buku untuk kemudian direlasikan dengan materi ajar di kelas.
Artinya seluruh dosen di prodi hukum telah mengamalkan prinsip interaktif,
holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat
pada mahasiswa.
dengan baik ini diperkuat dengan hasil survey atas pertanyaan “6. Dosen
menghidupkan suasana perkuliahan yang mendorong partisipasi aktif dan
produktif mahasiswa” yang menghasilkan angkat 4,56 skala 1-5 (survey pra KRS).
Otentik diimplementasikan dalam bentuk penyusunan bahan ajar yang
berkorelasi satu dengan lain. Bahan-bahan ini dirangkai sedemikian rupa hingga
memunculkan keterkaitan satu materi dengan materi lain. Ini telah tampak para
semua RPS mata kuliah dengan capaian pembelajarannya masing-masing yang
dimiliki prodi Hukum. (Link RPS)
Objektif hadir dalam bentuk pengambilan prinsip/cara pengambilan nilai
berdasar suatu standar yang telah disepakati oleh dosen dan mahasiswa. Ini telah
dibuktikan dengan hasi survey atas pertanyaan “11. Dosen memberikan evaluasi
pembelajaran dengan berbagai metode evaluasi.” (survey pra KRS)
Akuntabel prinsip ini dilakukan dalam pemberian nilai sesuai kriteria jelas
dan disepakati oleh dosen dan mahasiswa. Ini ditampakan oleh angkah 4.56 sebagai
hasil rata-rata dari pertanyaan “1. Dosen melaksanakan perkuliahan sesuai dengan
rencana pembelajaran” (survey pra KRS).
Transparansi dalam penilaian dibuktikan dengan dapat diaksesnya isi
penilaian dosen atas mahasiswa di aplikasi SIAKAD.
Karakteristik ini kemudian diterapkan dalam beberapa tahapan.
Perencanaan, setiap mata kuliah dikembangkan dan dikontrol melalui penyusunan
RPS oleh dosen satu rumpun ilmu atau konsorsium. Dalam RPS terkandung
identitas prodi, semester, mata kuliah, beban SKS dan rumusan capaian
pembelajaran lulusan, kemampuan akhir setiap tahap pembelajaran. Selain itu, RPS
juga dilengkapi dengan kriteria, indikator, bobot penilaian, dan referensi yang
berkaitan dengan materi. Di prodi Hukum RPS selalu dievaluasi dan mengalami
penyesuaian secara berkala seiring perkembangan situasi dan kondisi sosial
ataupun ilmu pengetahuan dan teknologi. (Link RPS)
Pelaksanaan pembelajaran di prodi Hukum memiliki beragam bentuk: (a)
kuliah tatap muka, (b) responsi dan tutorial, (c) seminar, dan (d) praktikum, praktik
studio, atau praktik lapangan (detail: tabel 5.a LKPS). Ia dilengkapi dengan pelbagai
kegiatan seperti penelitian, perancangan, atau pengembangan. Ini dilakukan
sebagai PkM dalam bentuk pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan,
pengalaman otentik, serta meningkatkan kesejahteraan dan daya saing bangsa.
Perlu dicatat, semua ini dilakukan di bawah bimbingan dosen
Beban belajar, masa dan beban belajar di prodi Hukum paling lama 7
(tujuh) tahun akademik dengan paling sedikit 153 (seratus lima puluh tiga) SKS.
Setiap SKS jika dikonversi senilai 170 menit per minggu per semester.
Hasil Pelaksanaan proses pembelajaran di prodi hukum menekankan
relevansi dan efektivitas proses pembelajaran. Ini didukung pelbagai strategi yang
memicu respons dan menyenangkan hingga dapat mampu mendorong munculnya
pola pikir kritis, eksploratif, kreatif dan solutif dari mahasiswa. Untuk menjamin
mutu pelaksanaan pembelajaran peran monitoring dan evaluasi dilakukan oleh
prodi dengan berkoordinasi dengan Gugus Kendali Mutu (GKM) dan LPM.
6) Hasil analisis data terhadap luaran penelitian dan/atau luaran PkM yang
diintegrasikan ke dalam pembelajaran/pengembangan mata kuliah (Tabel
5.b. LKPS).
Pada tabel 5.b LKPS telah disebutkan setidaknya ada 34 kegiatan integrasi
pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Meskipun mayoritas
integrasi berbentuk kajian atau tambahan materi perkuliahan, namun cakupan
mata kuliah yang terlibat mencapai 13 mata kuliah, artinya lebih dari 21% mata
kuliah telah terlibat secara aktif dalam kegiatan integrasi (tabel 5.b LKPS).
Kedepannya prodi telah menetapkan 27 mata kuliah yang akan dilibatkan dalam
kegiatan integrasi ini (tabel 5.a LKPS). Dari situ maka Prodi telah melaksanakan
kegiatan integrasi dengan baik dengan memegang prinsip integrasi twin tower yang
digaungkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sebagian besar dosen di prodi hukum telah menerapkan nilai integrasi ke
dalam pembelajaran/pengembangan mata kuliah. Ini dibuktikan dengan banyaknya
penelitian atau PkM yang telah dihasilkan oleh dosen-dosen di prodi hukum. Pada
(tabel 5.b LKPS) telah dipaparkan beberapa hasil integrasi ini. Setidaknya ada 34
karya dosen yang dihasilkan dari proses integrasi ke dalam pembelajaran/
pengembangan mata kuliah dengan mayoritasnya lahir dari bentuk penelitian/PkM
berupa studi kasus yang kemudian ditulis dalam bentuk jurnal atau buku untuk
kemudian direlasikan dengan materi ajar di kelas. Artinya seluruh dosen di prodi
hukum telah mengamalkan prinsip interaktif, holistik, integratif, saintifik,
kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif dan berpusat pada mahasiswa.
C) SUASANA AKADEMIK
Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan
yang ada di prodi Hukum, berlandaskan pada tiga Surat Keputusan Rektor Tahun
2017. SK ini mengatur tentang kode etik bagi dosen (SK No. 283), tenaga
pendidikan (SK No. 377) maupun mahasiswa (SK No. 378).
Kebebasan akademik
Sejak prodi hukum melakukan kegiatan belajar mengajar sampai saat
borang ini dibuat menunjukkan semakin berkembangnya variasi tema seminar,
workshop atau temu ilmiah lain serta semakin majemuknya narasumber luar yang
dihadirkan. Contoh: prodi setidaknya telah menghadirkan sedikitnya 6 publikasi
mahasiswa dan seminar luring/daring (tabel 8.f.1 LKPS) dan 11 penelitian/PkM
hasil kolaborasi dosen dan mahasiswa (tabel 6.a dan 7 LKPS) Selain itu, lokus tugas
akademis mahasiswa semakin bervariasi tidak melulu berkutat pada unsur teoretik.
Kebebasan Mimbar Akademik
Hasil implementasi kebijakan ini sejak awal operasional prodi hukum
sampai saat borang dibuat memperlihatkan bahwa hadirnya kebebasan mimbar
akademik telah membari ruang lebih kepada dosen/mahasiswa dalam meng-
upgrade dirinya sesuai perkembangan keilmuan hukum. Perkembangan ini
didukung oleh beberapa kegiatan seperti, praktikum, penelitian, PkM ataupun
kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu, kebebasan ini juga mampu memacu
semangat dosen dan mahasiswa untuk aktif berkomunikasi, menjaga semangat
kebebasan berpendapat, meningkatkan kualitas individu melalui lokakarya,
seminar maupun workshop dengan tetap memperhatikan norma yang berlaku.
Otonomi keilmuan
Prodi hukum turut mendorong terjalinnya kemitraan antara dosen dan
mahasiswa dalam: (1) Penelitian kolaboratif. Meskipun belum mempunyai
mahasiswa semester atas dalam pengajarannya prodi selalu mendorong terjalinnya
kolaborasi ilmiah antara dosen dan mahasiswa. Kegiatan ini melahirkan beberapa
karya ilmiah (tabel 5.b LKPS) dan seminar. Variasi kolaborasi ini dapat berupa
materi perkuliahan, studi kasus, bab ataupun sub bab dalam buku ajar yang dibuat
dosen. (2) Penyelenggaraan kegiatan. Sejak pertama kali menerima mahasiswa
prodi berkoordinasi dengan UPPS secara rutin dan solid meningkatkan
profesionalitas, komunikasi dan keterampilan dosen dan mahasiswa. Hasil
koordinasi telah melahirkan beberapa kegiatan salah satunya kegiatan Klinik Etik
dan Advokasi di UPPS, serta penyuluhan dan Advokasi Hukum.
UPPS mendorong penguatan dalam tiga hal. (1) penguatan dalam hal
perilaku kecendekiawanan yang berkaitan interaksi akademik antara dosen-
mahasiswa. Dalam hal ini UPPS mendorong dosen untuk semaksimal mungkin
melibatkan seluruh mahasiswa dalam pelbagai kegiatan ilmiah, seperti webinar,
seminar, workshop, maupun melakukan pembahasan bersama mahasiswa tentang
pemecahan suatu persoalan secara logis, rasional dan transformatif. (2) Interaksi
akademik antarmahasiswa. Kegiatan ini berupa pemberian tugas khusus
berkelompok dalam suatu pelatihan maupun kelas reguler untuk mengkaji suatu
persoalan dan menyediakan tawaran solusi. Setelah itu mereka harus
pada tanggal 19 s/d 23 Agustus 2019 (Link: Gelombang 1), dan 26 s/d 30 Agustus
2019 untuk gelombang 2 (Link) di kantor AFP Law Firm Surabaya.
(6) Pelatihan kitab kuning, sebagai bentuk usah integrasi profil lulusan
prodi hukum dan perguruan tinggi yang mengusung nilai-nilai Islam dan sebagai
bentuk persiapan menghadapi tes baca kitab kuning pada seleksi rekrutmen hakim.
(7) Program pengembangan 2 bahasa internasional (Arab dan Inggris),
berkoordinasi dengan Pusat Pengembangan Bahasa (P2B). Bahasa Arab bekerja
sama dengan Al-Arabiyya-Institute (https://modern-standard-arabic.net/) asal
Jerman, dan bahasa Inggris Edusoft.LTD (https://ed.engdis.com/uinsa#/login).
(8) Program pendalaman, Pembinaan dan Pendampingan keagamaan Islam
berkerjasama dengan Pusat Ma'had Al-Jami'ah UINSA (P2KKM).
rencana pembelajaran
Dosen menyampaikan materi perkuliahan dengan
2 metode dan media pembelajaran berbasis IT yang 4.39
relevan
Dosen melakukan penilaian dan memberi tugas yang
3 4.50
relevan dengan materi perkuliahan
Dosen menampilkan sosok diri selalu terbuka, rapi dan
4 4.50
berwibawa
Dosen menggunakan hasil penelitian untuk
5 4.43
meningkatkan kualitas perkuliahan
Dosen menghidupkan suasana perkuliahan yang
6 4.50
mendorong partisipasi aktif dan produktif mahasiswa
Dosen berkomunikasi dengan bahasa yang baik, sopan
7 4.46
dan memiliki empati terhadap mahasiswa
Dosen melakukan perkuliahan yang mengintegrasikan
8 keilmuan dapat meningkatkan wawasan dan perilaku 4.46
Islami saya
Dosen melakukan perkuliahan telah berdampak positif
9 4.50
terhadap kelanjutan kompetensi saya
Dosen melaksanakan pembelajaran sesuai dengan yang
10 4.50
ditentukan
Dosen memberikan evaluasi pembelajaran dengan
11 4.44
berbagai metode evaluasi
Feedback tersebut (+ survey mandiri) secara jelas menggambarkan bahwa dosen
pada prodi hukum dalam menjalankan proses pembelajaran telah menunjukkan
kinerja proses yang meliputi kinerja layanan, kinerja dosen, sikap, wawasan dan
penguasaan teknologi dengan sangat baik. Ini didukung data yang menunjukkan
tingkat kepuasan mahasiswa (tabel 5.c LKPS), yang memunculkan nilai 37,8% baik,
bahkan 56,24% responden memberikan penilaian sangat baik, meskipun 5,96%
menilai cukup atau masih perlu peningkatan.
8. KEPUASAN PENGGUNA
a) Kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan
analisis datanya.
Guna memperoleh data valid dan relevan dengan kebutuhan prodi Hukum
tentang kepuasan pengguna, prodi ini mempergunakan beberapa instrumen
penjaringan masukan. Informasi ini dihimpun via kuesioner yang telah disiapkan
secara terstruktur melalui prosedur survey mandiri prodi maupun bekerja sama
dengan pihak PUSTIPD Universitas. Penyebaran kuesioner ini mencakup beberapa
cara, seperti: (1) mahasiswa diminta untuk mengisi kuesioner; (2) alumni FSH yang
datang mengurus keperluan administratif di pelayanan fakultas diminta mengisi
kuesioner; (3) kuesioner secara online melalui website sebagai syarat mengurus
KRS; (4) pihak UPPS (Link) berkoordinasi dengan PUSTIPD (Link) menyediakan
tracer study; (5) kuesioner dikirim via pelbagai media komunikasi kepada
mahasiswa dan pihak lain yang berkepentingan. Seluruh data yang berhasil
dihimpun di-input dan diklasifikasikan berdasar poin tertentu yang diperlukan
C.7 PENELITIAN
1. LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan faktor utama untuk menuju kepada universitas yang
berkelas. Hal ini merupakan kewajiban yang harus diselenggarakan oleh universitas,
terutama penelitian masyarakat sebagaimana termaktub pada Statuta UIN Sunan
Ampel pasal 24. Secara terperinci lagi, seorang dosen berkewajiban untuk melakukan
penelitian, kewajiban ini melekat pada diri seorang dosen sebagaimana ditetapkan
pada kode etik dosen.
Secara general, penyelenggaraan penelitian di UIN Sunan Ampel berpatokan
kepada PMA no 55 Tahun 2014 dan PMA No 52 Tahun 2016 beserta Agenda Riset
Keagamaan Nasional (ARKAN) sebagai acuan. Adanya acuan ini agar memberikan
sumbangan serta manfaat dalam pengembangan penelitian dan publikasi di wilayah
kementerian agama beserta pengembangan tema-tema beserta modifikasinya sesuai
yg dituliskan di ARKAN.
Dalam pelaksanaannya, penelitian di UIN Sunan Ampel ditangani oleh
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). hal ini Berdasarkan
pada Ortaker No. 8 Tahun 2014. LP2M bertugas untuk melaksanakan,
mengkoordinasikan, memantau dan menilai kegiatan penelitian dan pengabdian di
wilayah UIN Sunan Ampel.
Sejak tahun 2019, Penelitian di UINSA mengikuti panduan dan edaran dari
dirjen PENDIS. Edaran dirjen PENDIS terbit dipertengahan tahun berjalan, untuk
rencana penelitian tahun berikutnya. Ketentuan penelitian, jadwal dan jumlah
cluster mengikuti dari panduan dan edaran tersebut. Penelitian mendapatkan
pendanaan dari hibah penelitian untuk PTKIN dan hibah penelitian untuk Pusat
(Direktorat PTKI) setiap tahunnya.
Konsep penelitian secara umum di UINSA mengusung konsep integrated twin
tower. Twin tower secara makna dan aksi adalah proses integrasi disiplin keilmuan
umum dan keilmuan agama dalam satu dimensi spiritualitas yaitu tauhid berupa
keesaan Allah SWT. Seluruh dimensi keilmuan maupun rencana aksi nyata harus
bermuara kepada kesatuan tauhid yang disebut dengan integrated twin tower.
Lebih lanjut lagi, berdasarkan Grand desain atau road map LP2M, penelitian
di UIN Sunan Ampel mengacu kepada: 1). Adanya perubahan status IAIN menjadi UIN
Sunan Ampel Surabaya sejak tanggal 1 Oktober 2013; 2). Pengembangan PTAI untuk
menjadi World Class University; 3). Community Engagement Project. Adanya
acuan ini bertujuan untuk lebih mefokuskan penelitian berdasarkan kepada ARKAN.
2. KEBIJAKAN
1. Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;
2. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;
3. Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya;
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 100
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 101
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 102
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
dosen. RK Hukum secara internal dibagi ke dalam empat sub-RK, yaitu Hukum Islam,
Hukum Pidana, Hukum Perdata, dan Hukum Tata Negara. Berdasarkan empat sub-
RK inilah, Program Studi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya mengembangkan tema-tema penelitian
hukum. Tema penelitian hukum menjadi acuan peta jalan penelitian prodi hukum
yang sejalan dengan misi PT “Mengembangkan riset ilmu-ilmu keislaman
multidisipliner serta sains dan teknologi yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat.”
Kurva Tren Jumlah Pendanaan Penelitian dan Publikasi Jurnal DTPS Hukum
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 103
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
Penelitian yang dilakukan oleh DTPS Prodi Hukum pada tahun TS-2 dan TS-
1 belum mengacu pada roadmap PS. Roadmap PS dikeluarkan pada tahun TS sejalan
dengan berjalannya operasional PS bersamaan dengan penerimaan mahasiswa.
Penelitian pada Tahun TS yang didanai oleh pendanaan PTKIN ditangguhkan
dikarenakan adanya pandemi covid. PS menjalan penelitian mandiri pada tahun TS.
Perkembangan hasil penelitian DTPS yang sudah dilakukan di PS Hukum
diperlihatkan seperti Gambar 4. Terdapat penurunan jumlah publikasi dalam jurnal
nasional terakreditasi. Hal tersebut dikarenakan adanya waktu tunggu penerbitan
hasil penelitian dosen pada tahun TS-1.
Perkembangan yang positif diperlihatkan oleh bertambahnya pendanaan
penelitian untuk setiap tahun. Pendanaan ini diluar pendanaan penelitian yang
ditangguhkan untuk tahun TS. Perkembangan yang positif juga diperlihatkan oleh
jumlah publikasi internasional dosen dan jumlah penelitian dosen dengan
mahasiswa, walaupun periode tahun TS masih berada dipertengahan tahun.
Diperkirakan jumlahnya akan signifikan pada akhir tahun.
B. Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian DTPS
Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan penelitian DTPS dalam 3 tahun
terakhir seperti terlampir dalam Tabel 6.a LKPS. Terdapat 4 judul penelitian yang
dilakukan pada tahun TS (Gambar 3) yang melibatkan 13 Mahasiswa. TS-1 dan TS-2
tidak ada data penelitian DTPS dengan mahasiswa karena pada tahun tersebut PS
belum memiliki mahasiswa aktif. Penelitian dosen dengan mahasiswa pada tahun TS
tersebut selaras dengan peta jalan penelitian PS. Hasil penelitian DTPS dengan
mahasiswa diwujudkan dalam bentuk buku yang memiliki ISBN dengan judul:
1. Perbandingan Sistem Hukum Federalisme di Amerika Serikat dengan Otonomi
Daerah di Indonesia.
2. Telaah Problematika Pasal-Pasal Hukum Perkawinan menurut Hukum Positif dan
Hukum Islam.
3. Victim Precipition dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (Sebuah Pendekatan
Viktimologi).
4. Praktek Ibadah pada Masa Pandemi Covid-19.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 104
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 105
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
7. PENJAMINAN MUTU
Penelitian sebagai salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan di perguruan
tinggi harus selalu terjaga kualitas penyelenggaraannya, luaran yang dihasilkan, dan
kontribusinya terhadap kebutuhan masyarakat. Sebagai salah satu perwujudan
pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi di bidang penelitian tersebut, UINSA
Surabaya memberikan perhatian terhadap peningkatan kuantitas dan kualitas
penelitian oleh para akademisi di lingkungan kampus. Untuk menunjang proses
penjaminan mutu penelitian, PT telah menetapkan standar hasil penelitian, standar
isi penelitian, standar proses penelitian, standar penilaian penelitian, standar
peneliti, standar sarana dan prasarana penelitian, Standar Pengelolaan Penelitian.
Penetapan standar dilakukan dengan prinsip umum bahwa program dan kegiatan di
lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya berpedoman pada pencapaian standar dan
dengan mengikuti prosedur yang disepakati. Standar mutu penelitian tersebut
terdapat dalam sistem penjaminan mutu internal UIN Sunan Ampel Surabaya.
Pelaksanaan penelitian di UPPS terdiri dari penelitian dosen, dan penelitian
mahasiswa dengan dosen. Sejak tahun 2018 tidak ada skema pembiayaan penelitian
mahasiswa dalam pendanaan penelitian UINSA. Penelitian dosen dan Mahasiswa
dilakukan dalam wujud penelitian tugas akhir. Alur proses kedua jenis penelitian
tersebut sudah dilaksanakan secara daring. Alur proses penelitian dosen mengacu
pada laman Litapdimas. Alur proses penelitian dosen dan mahasiswa mengacu pada
laman pelayanan skripsi di UPPS. Penetapan penelitian merupakan satu kesatuan
alur dalam proses penjaringan penelitian yang dapat dipantau secara dari melalui
laman penelitian dosen atau diumumkan di laman uinsby.ac.id.
Penanganan plagiasi merupakan salah satu instrument yang dimiliki UPPS
dalam meningkatkan mutu dan evaluasi penelitian. Penanganan plagiasi di UPPS
mengacu pada penanganan plasiasi di UIN Sunan Ampel Surabaya yang mengacu
kepada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 7142 tahun 2017 tentang
Pencegahan Plagiarism di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Setiap PS di UPPS
memiliki akun aplikasi Turnitin yang dipergunakan untuk mendeteksi tingkat
plagiasi dari proposal penelitian dan laporan hasil penelitian baik dosen maupun
mahasiswa.
8. KEPUASAN PENGGUNA
Kepuasan peneliti dan mitra kegiatan penelitian terhadap layanan dan
pelaksanaan proses penelitian meliputi instrumen yang digunakan, pelaksanaan,
perekaman dan analisis data. Kepuasan peneliti dan mitra didapat dari hasil survei
yang dilaksanakan berdasarkan Nota Dinas B-1167/Un.07/02/D/PP.00.9/04/2020
mengenai survei layanan proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Bukti pelaksanaan survei kepuasan terwujud dalam laporan survei kepuasan
layanan proses penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kepuasan peneliti dan mitra dalam kegiatan penelitian terhadap layanan dan
pelaksanaan proses penelitian memperlihatkan bahwa pelaksanaan, perekaman, dan
analisis data pada penelitian di UPPS dilakukan dengan baik. Hal tersebut terlihat
dari rentang nilai yang didapat dari ketiga aspek tersebut bernilai melebihi nilai
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 106
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.7: P E N E L I T I A N
empat dari rentang penilaian survei satu sampai lima. Nilai kepuasan yang paling
kecil yaitu aspek instrument yang digunakan dalam penelitian yang memiliki nilai
kurang dari 4. Aspek ini dinilai menjadi satu kelemahan dosen-dosen UPPS dalam
melaksanakan penelitian.
Pelayanan UPPS serta ketersediaan fasilitas di UPPS yang menunjang proses
dan pelaksanaan penelitian dinilai sudah baik oleh peneliti dan mitra. Hal ini
tercermin dari nilai survei yang melebihi nilai empat. Instrumen ini memberikan
gambaran bahwa layanan dan fasilitas di UPPS mendukung pelaksanaan penelitian
dosen dan mahasiswa.
Kepuasan peneliti terhadap mitra peneliti ataupun sebaliknya, mendapat
nilai survei di atas empat. Hal ini menandakan peneliti menilai mitra dengan baik,
begitupun sebaliknya mitra menilai peneliti dengan baik. Adanya respon yang baik
dari kedua pihak menandakan adanya korelasi dengan instrument jalannya
penelitian. Kepuasan pengguna ini dapat dijadikan bahan evaluasi bagi UPPS untuk
Menyusun rencana tindak lanjut dari proses penelitian di masa yang akan datang.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 107
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 108
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2. KEBIJAKAN
Peraturan perundang-undangan sebagai dasar hukum dalam pelaksanaan
PkM oleh Dosen bersama mahasiswa telah termaktub sebagaimana berikut:
1. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Bab III bagian ketujuh
yang menjelaskan pengelolaan Perguruan Tinggi;
3. Peraturan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi RI No. 4 Tahun 2014 tentang
penyelenggaraan Pendidikan Tinggi tentang SNPT;
4. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 44
tahun 2015 tentang Standar Nasional Perguruan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 8 Tahun 2014 tentang Organisasi dan
Tata Kerja UIN Sunan Ampel Surabaya;
6. Peraturan Menteri Agama No. 52 Tahun 2016 tentang Perubahan PMA No. 56
Tahun 2015 tentang Statuta UIN Sunan Ampel Surabaya;
7. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan;
8. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan RI No.48/D3/Kep/1983 tentang Beban Tugas Tenaga
Pengajar pada Perguruan Tinggi;
9. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI No.
4834 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat di
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam;
10. Rencana Strategi Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya 2020-2024;
11. Rencana Strategis dan Operasional Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan
Ampel Surabaya 2020-2024;
12. Rencana Strategis Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya 2019-2024.
13. Road Map PkM Fakultas syariah dan Hukum 2020-2024
14. Road Map Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Hukum Fakultas syariah dan
Hukum 2019-2024
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 109
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 110
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 111
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DTPS dan mahasiswa telah melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan
Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
Surabaya dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilakukan oleh dosen dan mahasiswa sesuai dengan peta jalan (Road Map FSH dan
Road Map prodi hukum) PkM. Secara garis besar kegiatan yang telah dilakukan
berkaitan dengan penyuluhan hukum dengan judul kegiatan “Sosioalisasi Anti
Contemp Of Court (CoC) dilaksanakan di Univesritas Muhammdiyah Surabaya,
penyuluhan hukum di bidang perkawinan dengan judul kegiatan “Penyululuhan anti
Pergaulan Bebas dan Pernikahan Dini” dilaksanakan di Yayasan Bina Bangsa
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 112
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 113
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
melaksanakan PkM sesuai dengan peta jalan (Road Map FSH dan Road Map prodi
hukum) PkM, melakukan evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa terhadap
peta jalan dan menggunakan hasil evaluasi tersebut untuk mengembangkan
keilmuan Prodi Hukum Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri Surabaya.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 114
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 115
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Faktor Pendukung
1. Sebagian dosen merupakan praktisi hukum sehingga menjadi modal awal dalam
melaksanakan kegiatan penyuluhan dan advokasi hukum;
2. Dosen dan mahasiswa antusias dalam melaksanakan kegiatan pengabdian
kegiatan masyarakat;
3. Sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat;
4. Adanya Mitra dari instansi pemerintah dan swasta yang mendukung kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
Faktor Penghambat
1. Dana pengabdian masyarakat yang masih terbatas sehingga diperlukan mitra
untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
2. Padatnya jadwal akademik sehingga dosen dan mahasiswa kurang maksimal
dalam pengabdian kepada masyarakat;
3. Mahasiswa secara merata masih dalam awal tahun perkuliahan sehingga ada
beberapa mata kuliah terkait dengan tema pengabdian yang masih belum
selesai dilaksanakan;
4. Masyarakat masih banyak yang belum paham terkait dengan tema pengabdian.
Upaya Tindak Lanjut
1. Memacu kuantitas Prodi Hukum dan UPPS untuk mengadakan pengabdian
masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa;
2. Mengadakan kegiatan pengabdian yang berbasis kemitraan dengan masyarakat;
3. Meningkatkan kemitraan yang intensif Prodi Hukum dengan lembaga pemerintah
dan swasta untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat;
4. Memberikan masukan dan rekomendasi kepada GKM, LPM dan LP2M untuk
membuat pedoman pengabdian yang baku;
Dengan demikian, capaian kinerja pengabdian masyarakat (PkM) yang
dilakukan oleh dosen bersama mahasiswa di lingkungan Prodi Hukum Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya belum maksimal karena ada
beberapa kendala seperti keterbatasan dana dan sumber daya mahasiswa, hal ini
bisa dilihat bahwa Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel
Surabaya baru bisa melaksanakan 3 kegiatan PkM yang dilakukan oleh dosen
bersama mahasiswa dan begitujuga dengan masih minimnya jumlah mahasiswa
yang baru berjumlah 39 orang.
7. PENJAMINAN MUTU
Sistem Penjaminan Mutu di UPPS
Dalam rangka mencapai standar yang diharapkan dalam bidang pengabdian
kepada masyarakat, maka sistem penjaminan mutu perlu ditetapkan. Hal ini
dilaksanakan oleh GKM pada tingkat Fakultas / UPPS di bawah garis kordinasi LPM
UIN Sunan Ampel Surabaya, kemudian pada tingkat universitas dilakukan oleh LPM
UIN Sunan Ampel Surabaya. Proses ini perlu dilakukan agar penjaminan mutu dapat
memaksimalkan capaian target dan sasaran pengabdian masyarakat.
Adapun mekanisme penjaminan mutu dilakukan melalui proses penetapan,
pelaksanaan, evaluasi, pengendalian dan perbaikan atau yang disingkat dengan
PPEPP sehingga capaian target dan sasaran yang diharapkan bisa terwujud dengan
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 116
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
maksimal. Penjaminan mutu melalui mekanisme PPEPP itu, mencakup isi, proses,
penilaian, pendanaan dan hasil dalam melaksanakan kegiatan pengabdian
masyarakat yang diberlakukan di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya.
Mekanisme ini ditetapkan dalam pedoman bernama Standar Penjaminan Mutu
Internal yang dikeluarkan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Ampel
Surabaya berdasaarkan SK Rektor No. 39A Tahun 2018. Adapun langkah-
langkahnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Penetapan
Mekanisme ini dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari penetapan tim
perancangan, perumusan dan penetapan standar mutu pengabdian masyarakat
untuk merumuskan dan memeriksa draf awal standar mutu pengabdian
masyarakat dengan menggunakan rumus ABCD, melakukan uji publik terhadap
standar mutu pengabdian masyarakat, melakukan perbaikan terhadap draf standar
mutu pengabdian masyarakat setelah itu menyetujui dan menetapkan draf standar
mutu pengabdian masyarakat dengan surat keputusan.
Pihak yang terlibat adalah Tim Lembaga Penjaminan Mutu sebagai perancang
dan koordinator, dengan melibatkan pimpinan Universitas, Fakultas,
Jurusan/Program Studi, para dosen core of science program studi di lingkup UIN
Sunan Ampel Surabaya, serta pakar keilmuan baik internal dan/atau eksternal,
sesuai dengan tugas, kewenangan, dan bidang keahliannya, Senat UIN Sunan Ampel
Surabaya serta Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya (Standar Penjaminan Mutu
Internal)
b. Pelaksanaan
Adapun mekanisme pelaksanaan mencakup ; (1) melakukan persiapan teknis
dan/atau administratif sesuai dengan isi standar proses pengabdian kepada
masyarakat, (2) melakukan sosialisasi isi standar proses pengabdian kepada
masyarakat kepada seluruh sivitas akademika dan/atau tenaga kependidikan
secara periodik dan konsisten, (3) mempersiapkan dokumen tertulis berupa
prosedur kerja atau SOP, instruksi kerja, atau sejenisnya tentang suatu kegiatan
sesuai isi standar proses pengabdian kepada masyarakat, (4) Melaksanakan
kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan menggunakan
standar proses pengabdian kepada masyarakat sebagai tolak ukur pencapaian.
Pihak yang terlibat adalah Tim Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Sunan Ampel Surabaya sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya (tupoksi), dan/atau Pejabat struktural dengan bidang
pekerjaan yang diatur oleh standar SPMI yang bersangkutan, dan/atau Pejabat yang
secara eksplisit disebut di dalam pernyataan standar SPMI yang bersangkutan.
(Standar Penjaminan Mutu Internal).
c. Evaluasi
Mekanisme yang dilalui dalam tahap ini diantaranya; (1)mendokumentasikan
capaian-capaian butir standar proses pengabdian kepada masyarakat oleh jurusan
dan program studi mengacu pada pedoman evaluasi dan rencana pelaksanaan
evaluasi yang telah ditetapkan oleh universitas dan fakultas, (2) mengklasifikasikan
semua temuan dalam bentuk observasi, ketidaksesuaian minor dan ketidaksesuaian
mayor untuk setiap butir standar proses pengabdian kepada masyarakat yang telah
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 117
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
dilaksanakan, (3) melakukan kajian terhadap semua pelaksanaan butir standar baik
yang sukses maupun yang gagal dipenuhi, (4) membuat laporan tertulis sesuai
dengan format pelaporan yang tertuang dalam pedoman evaluasi, dan (5)
melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada pimpinan pada setiap level secara
berjenjang di tingkat fakultas dan universitas.
Adapun pihak yang terlibat meliputi Institusi Penjaminan Mutu pada berbagai
tingkatan (Fakultas dan Universitas) sesuai dengan struktur dan kewenangan baik
pada tingkat fakultas dan universitas, Pejabat struktural pada tingkat universitas,
fakultas dan jurusan yang terkait dengan pelaksanaan isi standar proses
pengabdian kepada masyarakat. (Standar Penjaminan Mutu Internal).
d. Pengendalian
Mekanisme yang dilalui dalam tahap ini diantaranya; (1) memeriksa dan
mempelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan
pelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan dari isi standar proses
pengabdian kepada masyarakat, (2) Mengambil tindakan korektif terhadap setiap
penyimpangan yang terjadi pada isi standar proses pengabdian kepada masyarakat
yang telah ditetapkan, (3) Mendokumentasikan (mencatat dan merekam) semua
tindakan korektif yang diambil berupa berita acara tindakan, (4) Memantau secara
terus-menerus dampak dari tindakan korektif yang dilakukan, (5) Membuat laporan
tertulis secara berkala tentang semua hasil pengendalian pelaksanaan standar
proses pengabdian kepada masyarakat, dan (6) Menyampaikan laporan kepada
pimpinan yang disertai dengan saran dan rekomendasi.
Pihak yang terlibat yaitu Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas,
gugus kendali mutu di tingkat fakultas, dan unit kendali mutu di tingkat jurusan
sesuai tugas pokok masing-masing, Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan
dan program studi sesuai standar yang bersangkutan. (Standar Penjaminan Mutu
Internal).
e. Peningkatan
Mekanisme ini dilakukan beberapa tahap; (1) mempelajari laporan hasil
pengendalian standar proses pengabdian kepada masyarakat, (2) mempelajari
peraturan perundang-undangan yang terkait dengan standar proses pengabdian
kepada masyarakat yang akan ditingkatkan, (3) menyelenggarakan rapat atau
forum diskusi untuk mendiskusikan hasil laporan tersebut, dengan mengundang
pejabat struktural yang terkait dan dosen, (4) mengevaluasi isi standar proses
pengabdian kepada masyarakat, (5) melakukan revisi isi standar proses pengabdian
kepada masyarakat sehingga menjadi standar proses pengabdian kepada
masyarakat baru yang lebih tinggi dari pada standar proses pengabdian kepada
masyarakat sebelumnya, dan (6) menempuh langkah atau prosedur yang berlaku
dalam penetapan standar proses pengabdian kepada masyarakat yang lebih tinggi
tersebut sebagai standar proses pengabdian kepada masyarakat yang baru.
Adapun pihak yang terlibat dalam proses ini yakni Institusi Penjaminan Mutu
pada berbagai tingkatan (fakultas dan universitas) sesuai dengan struktur dan
kewenangan baik pada tingkat fakultas dan universitas, pejabat struktural pada
tingkat universitas, fakultas dan jurusan yang terkait dengan pelaksanaan isi
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 118
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
8. KEPUASAN PENGGUNA
a) Kejelasan instrumen yang digunakan, pelaksanaan, perekaman dan
analisis datanya.
Dalam rangka memperoleh data yang valid tentang kepuasan pengguna,
Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel Surabaya
menggunakan sejumlah instrument yang digunakan, direkam dan dianalisis untuk
mendapatkan hasil yang akuntabel. Hal ini dilaksanakan melalui kuesioner yang
dilakukan secara online. Ketersediaan bukti survey berupa form online kepuasan
tentang standar pengabdian kepada masyarakat diolah dan dianalisis oleh GKM
secara komprehensif. Pemaparan survery tersebut diawali dengan penerbitan nota
dinas survey yang dilakukan oleh UPPS.
b) Ketersediaan bukti yang sahih tentang hasil pengukuran kepuasan
mahasiswa yang dilaksanakan secara konsisten, dan ditindaklanjuti secara
berkala dan tersistem.
Dalam aspek Keandalan (reliability) yang meliputi kemampuan dosen,
mahasiswa, mitra pelaksana dan masyarakat dalam melaksanakan pengabdian
masyarakat, hasil survey menunjukkan bahwa sebagian besar responden
memberikan penilaian baik dan sangat baik, di mana setiap kriteria memperoleh
75,5%. Adapun sisanya memberikan penilaian cukup. Untuk merespons hal ini
UPPS mengadakan pelatihan penambahan, pengalaman dan peningkatan kapasitas
dosen misalnya tentang PAR, ABCD, CBR, Service Learning untuk mengembangkan
kapasitas dalam bidang pengabdian. (Link Hasil Survey dan Kuisioner)
Dalam Aspek Daya tanggap (responsiveness), meliputi pandangan dalam
proses pelaksanaan pengabdian masyarakat apakah telah berjalan dengan baik
didapatkan hasil sebagai berikut: 87 % menyatakan telah berjalan dengan baik.
Adapun sisanya memberikan nilai biasa saja. Merespons hal ini UPPS mengadakan
pelatihan penambahan, pengalaman dan peningkatan kapasitas dosen misalnya
tentang PAR, ABCD, CBR, Service Learning dan pelatihan/seminar pengembangan
mutu (link: video) dosen/tendik dalam beberapa bidang.
Dalam Aspek Kepastian (assurance), meliputi kemampuan dosen,
mahasiswa dan mitra pelaksana dalam meyakinkan apakah kegiatan pelaksana
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maka diperoleh hasil bahwa 96 % responden
mengatakan sangat setuju, sisanya mengatakan setuju. Menyikapi ini UPPS
mengadakan evaluasi terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang telah
dilakukan, penyebaran kuisioner kepada pihak-pihak yang terkait dalam
pengabdian.
Dalam Aspek Empati (empathy), memuat penilaian terhadap antusias dan
kesediaan dalam mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat. Hasilnya
memunculkan 54,2% responden menyatakan antusias, 45,8 % menyatakan sangat
antusias. Demikian menunjukkan bahwa ada respon yang sangat positif dari
masyarakat dalam pelaksanaan pengabdian. Dalam rangka menyikapi hal ini, UPPS
merespons dengan mengadakan evaluas dan pelatihan dalam kaitannya dengan
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 119
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
kapasitas dosen misalnya tentang PAR. ABCD, CBR, Service Learning dan
pelatihan/seminar pengembangan mutu dosen dalam beberapa bidang.
Yang terakhir, Aspek Tangible yaitu penilaian responden terhadap kualitas
dan kuantitas layanan, sarana dan prasarana dalam kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Hasilnya menunjukkan bahwa 58,3 % menyatakan memadai, 41,7 %
menyatakan sangat memadai dan tidak ada satupun responden yang menyatakan
kurang memadai. Untuk menyikapi hal ini UPPS sangat apresiatif terhadap
pelaksanaan pengabdian masyarakat yang telah dijalankan oleh pelaksana, mitra
pelaksana berjalan dengan baik.
Dari uraian hasil survey dan kuisioner yang telah dipaparkan diatas
menunjukkan bahwa Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel
Surabaya, telah melakukan survey kepada masyarakat dan pengguna dengan hasil
yang sangat baik dan memuaskan. Tingkat akurasi survey menggunakan standar
yang tinggi sehingga hasil ketepatan bisa didapatkan dengan maksimal. Oleh karena
itu, Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan perlu ditingkatkan dan
dikembangkan sesuai kebutuhan Masyarakat dan pemangku kepentingan (stake
holder).
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 120
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 121
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 122
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 123
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
Luaran Dharma riset dan PkM prodi Hukum dapat dilihat pada data-data yang
meliputi beberapa aspek berikut:
Publikasi Ilmiah Mahasiswa, yang dihasilkan mandiri maupun bersama
DTPS(Detail: Tabel 8.f.1-1 LKPS).
N Nama Judul Jenis Jurnal Jurnal Tahu
o Mahasiswa n
1 Nadhifatus Eksistensi Partai Politik Jurnal Nasional Mimbar 2019
Shofia, NS, di Indonesia Masa Pra tidak Yustitia
Moch. Zaidan dan Pasca terakreditasi
Alamsyafi, MZA. Kemerdekaan
2 Agil Burhan Sejarah Ketatanegaraan Jurnal Nasional Mimbar 2019
Satia, ABS, Pasca proklamasi tidak Yustitia
Cicik Nike Kemerdekaan 17 terakreditasi
Rimayani, CNR, Agustus 1945 sampai 5
Hesti Nuraini, Juli 1959 di Indonesia
HN.
3 M. Khalid Gibran Sistem Pemilihan Tidak Webinar 2020
S, Umum dan Sistem terakreditasi
Intan Tiara Putri Kepartaian di Indonesia
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 124
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
2 Muhammad Jazil Rifqi, M.H, Telaah Problematika Pasal 2020 Buku ber ISBN
Nadhifatus Shofia, Nesya Pasal Hukum Perkawinan 978-623-7161-
Arsalia Kharisma, Virna menurut Hukum Positif dan 93-6
Septia Anggyamurni. Hukum Islam
3 Drs. Imron Rosyadi, SH., MH, Victim Precipition dalam 2020 Buku ber ISBN
Marli Candra, LLB (Hons)., Tindak Pidana Pencucian Uang 978-623-7161-
MCL, Abdul Khaliq, M.Khalid (Sebuah Pendekatan 95-0
Gibran Syaifullah, Akiya Viktimologi)
Qidam Hayya
4 Dr. Holilur Rohman, M.H.I, Praktek Ibadah pada Masa 2020 Buku ber ISBN
Vina Azizatur Rochmaniyah, Pandemi Covid19 978-623-7161-
Agil Burhan Satia, Dewanti 92-9
Fitriani Putri, Lukman
Hakim.
Berdasarkan data di atas diketahui bahwa ada 10 publikasi mahasiswa terdiri
dari beberapa bentuk yaitu: 2 jurnal tidak terakreditasi, 2 webinar berkaitan dengan
hukum, 1 webinar berkaitan dengan PkM, 1 tulisan di media massa, dan 4 tulisan
dalam bentuk buku ber ISBN. Dalam hal ini mahasiswa prodi hukum belum memiliki
publikasi di jurnal terakreditasi, HKI dan artikel yang telah disitasi.
0
2019 2020
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 125
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
15
10
0
2019 2020
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 126
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 127
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
d. Dalam masa pandemi covid-19 banyak lomba-lomba dari skala lokal maupun
internasional yang ditiadakan karena faktor keselamatan dan kesehatan.
3) Evaluasi
Dari capaian prestasi akademik yang diraih prodi Hukum, yang hanya
bertaraf lokal dengan beberapa faktor di atas, maka prodi Hukum selanjutnya akan
lebih berperan aktif lagi dalam menginformasikan adanya lomba-lomba akademik
kepada mahasiswa baik lokal, nasional maupun internasional. Selain itu prodi
bekerjasama dengan UPPS akan meningkatkan dan melatih kemampuan dan skill
mahasiswa dalam bidang hukum dan rasa peraya diri mereka agar tidak segan
mengikuti lomba-lomba.
a. Prestasi Mahasiswa Non Akademik
Dari data capaian prestasi non akademik mahasiswa prodi Hukum yaitu
hanya 1 prestasi tingkat nasional(Tabel 8.b.2 LKPS), maka bisa dikatakan capaian
dalam hal ini masih kurang baik. Hal tersebut karena ada beberapa faktor, di
antaranya:
1) Faktor Pendukung
Di antara faktor pendukung capaian prestasi non akademik mahasiswa prodi
Hukum adalah:
a. Adanya kemampuan mahasiswa di bidang prestasi non akademik yang dimiliki
semenjak ia belum menjadi mahasiswa UINSA
b. Jumlah mahasiswa prodi Hukum yaitu 39 mahasiswa bisa menunjang capaian
prestasi non akademik yang lebih banyak, karena setiap mahasiswa memiliki
bakat di bidang non akademik.
c. Adanya peluang adanya lomba non akademik, baik yang bersifat lokal, nasional,
dan internasional.
2) Faktor Penghambat
Adapun faktor penghambat yang menjadikan capaian prestasi non akademik
adalah:
a. Kurangnya informasi prestasi non akademik mahasiswa yang disampaikan ke
prodi, khususnya lomba yang diikuti secara mandiri atas inisiatif mahasiswa.
b. Mayoritas mahasiswa prodi Hukum belum aktif mengikuti UKM di UINSA.
c. Lomba yang diadakan Prodi masih bersifat akademik (Tabel 8.b.1 LKPS)
d. Adanya covid-19 menyebabkan ditiadakannya lomba-lomba baik dalam skala
lokal, nasional dan internasional.
3) Evaluasi
Berdasarkan capaian prestasi non akademik yang kurang bagus karena
hanya 1 prestasi (Tabel 8.b.2 LKPS) dan berdasarkan faktor pendukung dan
penghambat di atas, maka prodibesinergi dengan UPPS akan bekerjasama mendata
kemampuan non akademik yang dimiliki mahasiswa dan mengadakan atau
mengikutkan mahasiswa dalam lomba yang bersifat non akademik baik secara lokal,
nasional, maupun internasional.
B. Capaian Luaran di Bidang Publikasi Mahasiswa
Capaian Luaran di bidang publikasi mahasiswa prodi Hukum sangat baik,
karena meskipun baru 2 semester tapi sudah memiliki 10 publikasi, yaitu 2 jurnal
tidak terakreditasi, 2 webinar berkaitan dengan hukum, 1 webinar berkaitan dengan
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 128
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
PKM, 1 tulisan di media massa(Tabel 8.f.1-1 LKPS), dan 4 tulisan dalam bentuk buku
ber ISBN (Tabel 8.f.4-4 LKPS). Meskipun demikian, prodi Hukum belum memiliki
publikasi di jurnal terakreditasi, HKI dan artikel yang telah disitasi. Berikut analisis
faktor pendukung dan penghambatnya:
1) Faktor Pendukung Keberhasilan
a. Dukungan dari Prodi dan UPPS dalam mengembangkan publikasi mahasiswa;
b. Prodi dan UPPS aktif mengadakan acara pubikasi di antaranya webinar dengan
menyertakan mahasiswa sebagai pembicara;
c. Kerjasama Dosen prodi dengan mahasiswa dalam penulisan buku;
d. Mitra percetakan bisa bekerjasama dengan prodi dalam penerbitan buku;
e. Mahasiswa memiliki kemampuan publikasi, menulis dan presentasi;
f. Memiliki laman jurnal baik di dalam atau luar UPPS yang dapat dimanfaatkan
mahasiswa guna menuangkan gagasan berbentuk jurnal;
g. Ada media masa yang dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk menulis artikel
sebagai implementasi praktis pengembangan diri.
2) Faktor Penghambat
Di antara faktor penghambat dalam publikasi mahasiswa prodi Hukum
adalah:
a. Biaya publikasi yang terkadang masih ditanggung penulis;
b. Kurang adanya pelatihan tentang cara publikasi ilmiah bagi mahasiswa;
c. Kurang adanya sosialisasi tentang pentingnya publikasi ilmiah bagi mahasiswa
khususnya tentang HKI dan sitasi.
3) Evaluasi
Berdasarkan capaian luaran dalam publikasi mahasiswa 2 semester ini yang
sudah baik, yaitu 10 publikasi mahasiswa (2 publikasi jurnal pada tahun 2019 dan 8
publikasi pada tahun 2020) (Tabel 8.f.1-1 LKPS) dan adanya peningkatan publikasi
pada tahun kedua, dan berdasarkan faktor pendukung dan penghambat di atas, maka
prodi Hukum dan UPPS akan lebih meningkatkan kualitas program publikasi untuk
mendukung capaian publikasi mahasiswa. Di antara upaya yang akan dilakukan
adalah mengadakan pelatihan/pendampingan tentang penulisan jurnal ilmiah dan
buku, proses HKI dan lain-lain yang berkaitan dengan publikasi, sehingga capaian
yang sudah baik ini bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan pada tahun yang akan
datang.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 129
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
2. Menjadikan visi dan misi UIN SunanAmpel Surabaya sebagai titik tolak dan tujuan
akhir, mulai dari merancang hingga menetapkan standar kompetensi lulusan;
3. Melaksanakan studi/survei tentang kompetensi lulusan yang akan
dibuatstandarnya, terhadap pemangku kepentingan internal dan eksternal;
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi isi standar kompetensi lulusan kepada sivitas akademika
dan/atau tenaga kependidikan secara periodik dan konsisten;
2. Mempersiapkan dokumen tertulis berupa prosedur kerja atau Standar Operasional
Prosedur (SOP), instruksi kerja, atau sejenisnya tentang suatu kegiatan sesuai isi
standar kompetensi lulusan;
3. Melaksanakan kegiatan penyelenggaraan akademik perguruan tinggi dengan
menggunakan standar kompetensi lulusan sebagai tolok ukur pencapaian.
c. Evaluasi
Evaluasi standar kompetensi lulusan dilakukan dengan mencatat hasil
pelaksanaan dan evaluasinya kemudian melaporkan hasil evaluasi tersebut kepada
pimpinan pada level secara berjenjang di tingkat fakultas dan universitas.
d. Pengendalian
Pengendalian standar kompetensi lulusan dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Memeriksa dan pelajari catatan hasil evaluasi yang dilakukan pada tahap
sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab terjadinya penyimpangan
dari standar kompetensi lulusan;
2. Mengambil tindakan korektif terhadap penyimpangan yang terjadi pada isi standar
kompetensi lulusan;
3. Mendokumentasikan (catat dan rekam) semua tindakan korektif yang diambil
berupa berita acara tindakan;
4. Memantau secara terus menerus dampak dari tindakan korektif.
Adapun Penanggung Jawab dalam penjaminan mutu luaran adalah:
(a) Lembaga penjaminan mutu di tingkat universitas, gugus kendali mutu di tingkat
fakultas, dan unit kendali mutu di tingkat jurusan sesuai tugas pokok masing-
masing.
(b) Pejabat struktural di tingkat fakultas, jurusan dan program studi sesuai standar
yang bersangkutan.
(c) Semua pihak yang disebutkan secara eksplisit di dalam standar itu sendiri.
5. KEPUASAN PENGGUNA
Berkaitan dengan Kepuasan Pengguna, karena prodiHukum FSH UINSA baru
2 semester, belum ada Pengguna yang bisa dimintai keterangan tentang
kepuasannya.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 130
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
1 Fakultas Syariah dan Hukum, Laporan Kinerja FSH UINSA Tahun 2019, 56.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 131
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
yang meraih juara 3 silat tingkat nasional (Tabel 8.b.2 LKPS) dapat memberi
tambahan atau kontribusi bagi capaian prestasi UPPS di tahun 2020 ini.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 132
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
KRITERIA C.9: LUARAN DAN CAPAIAN TRIDHARMA
dalam prosiding internasional adalah 100% (3). Berkaitan dengan HKI capaiannya
adalah 200% (32 karya yang di HKI), dan target PkM adalah 200% (50 PkM) (bukti
tambahan).
Dalam capaian luaran UPPS di tahun 2019 yang bekaitan dengan publikasi
tersebut, mahasiswa prodi Hukum tidak berkontribusi karena capaian UPPS adalah
jurnal terakreditasi nasional dan internasional, sedangkan mahasiswa prodi Hukum
hanya memiliki jurnal tidak terakreditasi dari mahasiswa. Begitu juga dengan
publikasi yang lain, Namun dosen prodi Hukum turut berkontribusi membantu
pencapaian UPPS tersebut.
Pada tahun 2020, belum ada laporan capaian kegiatan dari UPPS, namun
dilihat dari kontribusi prodi adalah 4 buku ber ISBN, 2 webinar berkaitan dengan
hukum, 1 webinar berkaitan dengan PkM, maka mahasiswa berkontribusi dalam
PkM. Sedangkan publikasi yang lain lebih didominasi oleh dosen di antaranya dosen
prodi Hukum.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 133
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 134
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
C. Mahasiswa
(1) dalam IKU bagian pertama mengenai Kualitas Input Mahasiswa, ada tiga
jalur seleksi penerimaan mahasiswa yang digunakan, SNMPTN, SBMPTN dan SPMB
Mandiri. Pertama dan kedua pelaksanaannya terpusat pada LTMPT, sementara
SPMB Mandiri diselenggarakan oleh Universitas. Beberapa hal penting dalam
penerimaan ini mencakup adanya transparan, ekuitas, objektivitas dan tidak
mengandung unsur diskriminasi, ketatnya persaingan bagi calon mahasiswa pada
angkatan pertama Prodi Hukum terdapat 39 calon mahasiswa reguler yang lulus
dari 894 pendaftar. Hal ini memenuhi IKT UINSA yang menargetkan rasio 10:1,
sementara pendaftar pada Prodi Hukum mencapai 22:1. Adapun keberadaan
mahasiswa asing, Prodi Hukum telah membuat program short course dengan adanya
10 mahasiswa asing part time dari 43 peserta. (2) ada beberapa layanan mahasiswa
yang dapat diikuti oleh peserta didik untuk mengembangkan soft skill dan hard skill-
nya dengan tersedianya beberapa Unit Kegiatan Mahasiswa, Bimbingan Karir dan
Kewirausahaan, dan Bimbingan Konseling. Pelbagai beasiswa juga disediakan untuk
menunjang mahasiswa berprestasi dan kurang mampu, serta Klinik Kampus yang
bertanggungjawab dalam menjaga kesehatan warga kampus. Meski demikian, masih
sedikit mahasiswa Prodi Hukum yang memanfaatkan pelbagai layanan
kemahasiswaan tersebut.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 135
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
kualitas dosen, UPPS juga berupaya memajukan tenaga pendidik selaku penunjang
dalam tridharma perguruan tinggi melalui berbagai Diklat.
F. Pendidikan
(1) ketersediaan kurikulum di Prodi Hukum merupakan hasil konsultasi,
diskusi dan koordinasi dengan para stakeholder, akademisi serta praktisi
mengakomodasi bidang hukum positif sekaligus nilai-nilai Islami, yang pada
gilirannya hasil kurikulum tersebut dimanifestasikan pada Rencana Pembelajaran
Studi sebagai acuan bagi dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar di
Prodi Hukum. Hasil pembelajaran tersebut kemudian dilaporkan pada SIAKAD,
sementara kurikulum yang sudah dibentuk dan dipakai dalam pendidikan terus
dievaluasi dengan mengikuti perkembangan khazanah bidang hukum oleh pelbagai
pihak guna menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja bagi calon lulusan; (2)
keefektifan proses pembelajaran pun telah memenuhi karakteristik yang telah
diamanatkan regulasi, mengingat penilaian pembalajaran yang ditentukan dalam
Pedoman Akademik Universitas tidak mudah untuk mendapatkan nilai sangat
memuaskan. Jadi, kesempurnaan proses pembelajaran tidak hanya berpusat pada
mahasiswa, dosen pun juga dituntut mengembangkan intlektualitasnya baik dalam
bentuk penelitian maupun PkM untuk ditransformasikan kepada mahasiswa agar
memperoleh nilai maksimal; (3) prodi Hukum dan UPPS tidak hanya menjalankan
proses pendidikan formal terstruktur, bahkan aktifitas pendukung untuk
memperkaya intelektualitas mahasiswa diselenggarakannya Studium Generale,
Kemahiran Hukum, Klinik Etik, Advokasi, dan Pelatihan Kitab Kuning. Hal ini
menunjukkan kesungguhan Prodi Hukum dalam menciptakan atmosfir akademik
tidak hanya berpacu pada teori dan praktik hukum positif, tapi juga melekatkan
dimensi spiritualitas sebagai distingsi prodi sejenis dengan perguruan tinggi lain.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 136
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
G. Penelitian
(1) peta jalan penelitian Prodi Hukum yang meliputi rumpun Hukum
Perdata, Hukum Pidana, Hukum Tata Negara dan Hukum Islam merupakan
pengembangan dari misi Universitas dalam rangka memproduksi akulturasi riset
multidisipliner dengan mengacu pada Rencana Induk Pengembangan UIN Sunan
Ampel Tahun 2001-2025 dan Agenda Riset Keagamaan Nasional (Arkan) 2018-
2028; (2) UPPS sangat mendorong para dosen untuk meningkatkan kompetensi
tridharmanya dengan mengikuti berbagai workshop yang telah diselenggarakan. Hal
ini dibuktikan dengan terbitnya 4 buku ber-ISBN, yang mana masing-masing buku
tersebut dari hasil penelitian kolaborasi antara 1 dosen dan 3 mahasiswa. (3)
evaluasi yang dilakukan UPPS terhadap hasil penelitian antara dosen dan
mahasiswa dengan menyelaraskannya pada Standar Penjaminan Mutu Internal
mengenai hasil standar penilaian penelitian, standar peneliti, standar sarana dan
prasarana penelitian dan standar pengelolaan penelitian. Hasil evaluasi tersebut
nantinya menjadi bahan pembelajaran bagi penulis untuk melakukan penelitian
yang lebih bermutu pada periode selanjutnya; (4) capaian kinerja dosen dalam
penelitian rata-rata melampaui target dari Indikator Kinerja Utama. Seperti,
terpublikasikannya jurnal dengan perolehan 21 skor dari target 10 skor, 2 jurnal
internasional dari 1 target judul, 32 HKI dari 15 HKI target.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 137
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
masa, 2 tulisan yang terpublikasi pada jurnal, 4 buku ber-ISBN hasil kolaborasi
penelitian antara dosen dan mahasiswa serta 3 sebagai narasumber dalam acara
webinar. Hal ini menunjukkan bahwa meski Prodi Hukum baru memiliki satu
angkatan, semangat produktif untuk memiliki daya saing sangat kentara dengan
terwujudnya beberapa luaran dharma mahasiswa tersebut.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 138
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
C. Mahasiswa
Kekuatan (1) dari 894 calon mahasiswa Prodi Hukum di angkatan pertama
dan lulus seleksi 39 mahasiswa, menunjukkan animo calon mahasiswa mencapai
rasio 22:1; (2) banyaknya beasiswa yang dapat dimanfaatkan atas bantuan dari
pemerintah dan swasta dapat menunjang karir akademik mahasiswa berprestasi
yang kekurangan finansial; (3) tidak sedikit dari UKM yang dapat diikuti mahasiswa
Prodi Hukum untuk mengasah skill di luar pembelajaran terstruktur di kelas
bersama dosen. Kelemahan dari standar ini bahwa (1) dari 894 calon mahasiswa
pendaftar Prodi Hukum bukan dari pilihan pertama; (2) input mahasiswa memiliki
latar belakang pendidikan yang beragam; (3) UPPS belum dapat mengukur
kompetensi lulusan, sebab prodi hukum masih berjalan tahun studi pertama.
Peluang, (1) meski masih angkatan pertama, mahasiswa Prodi hukum memiliki
kesempatan untuk mengikuti student exchange di luar, dan (2) angkatan pertama ini
dapat dijadikan sebagai role model dengan membuka jaringan kerja sama di
berbagai sektor perusahaan/industri/lembaga hukum baik pemerintah atau swasta
untuk melaksanakan tridharma perguruan tinggi dengan memanfaatkan teknologi
informasi. Ancaman (1) bagi UPPS dalam mengembangkan Prodi Hukum tidak lain
adanya faktor semakin ketatnya persaingan dalam menjaring calon mahasiswa,
karena terdapat prodi sejenis yang lebih dulu berdiri telah memiliki sistem yang
mapan; (2) di era globalisasi pada akselerasi pengetahuan yang dapat dijangkau
oleh mahasiswa milenial dengan mengandalkan teknologi informasi, stakeholder
pun menuntut pelayanan kemahasiswaan untuk mengikuti arus perkembangan
zaman.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 139
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
F. Pendidikan
Kekuatan (1) terciptanya kurikulum yang sesuai dengan VMTS tidak hanya
melibatkan para akademisi, namun kontribusi dari praktisi dan stakeholder juga
berpengaruh terselesaikannya kurikulum, kemudian ditinjau secara mendalam oleh
Lembaga Penjaminan Mutu Universitas; (2) tersedianya sistem monitoring
pembelajaran untuk mahasiswa dan dosen pengampu matakuliah; (3) sebagian
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 140
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
besar dosen telah memiliki karya ilmiah berupa jurnal nasional dan internasional,
tulisan di media masa, dan buku ber-ISBN serta tidak sedikit pula dosen yang telah
melaksanakan PkM. Kelemahan: (1) belum tersedianya buku ajar pada sebagian
mata kuliah Prodi Hukum; (2) belum meratanya kinerja, dediskasi dan loyalitas
tenaga pengajar dan tenaga kependidikan; (3) belum semua mahasiswa mampu
menguasai materi hukum positif dan hukum Islam karena perkuliahan baru berjalan
2 semester; (4) belum optimalnya proses pembelajaran antara dosen dan
mahasiswa dengan sistem perkuliahan secara daring. Peluang (1) memanfaatkan
dan menguasai teknologi informasi dalam e-learning pada waktu tertentu sebagai
alternatif proses pembelajaran tatap muka; (2) luasnya jaringan kerjasama dari
UPPS dan Universitas untuk lebih mengembangkan tridharma bidang hukum.
Ancaman (1) tuntutan stakeholder untuk terus memperbaiki mutu pendidikan
seiring semakin tingginya kompetensi yang harus dimiliki di dunia kerja; (2)
beratnya bersaing dengan prodi sejenis pada universitas lain yang telah bereputasi
mengenai sistem pembelajaran di tengah pengurangan pagu anggaran di tengah
pandemi saat ini.
G. Penelitian
Kekuatan (1) tersedianya peta jalan penelitian di Prodi Hukum sebagai
penentu arah yang selaras dengan VMTS, renstra UPPS, dan misi Universitas; (2)
dosen dan mahasiswa melaksanakan penelitian kolaboratif yang telah terbit dalam
buku ber-ISBN; (3) publikasi dosen UPPS dalam bentuk jurnal nasional, jurnal
internasional dan buku ber-ISBN telah melampaui Indikator Kinerja Utama.
Kelemahan: (1) kurang optimalnya penelitian kolaboratif antara dosen dan
mahasiswa yang baru pertama kali dilaksanakan sehingga perlu evaluasi pada tahap
selanjutnya; (2) belum adanya pendanaan dari UPPS atau Universitas pada
penelitian kolaborasi, begitu juga sistem evaluasi dan monitoring penelitian kurang
optimal; (3) belum ada sitasi dari hasil penelitian kolaborasi antara dosen dan
mahasiswa. Peluang: (1) banyaknya laman jurnal ilmiah bidang hukum yang dapat
disubmit secara online sebagai kemudahan publikasi ilmiah yang dapat
dimanfaatkan oleh dosen atau mahasiswa; (2) terbukanya kesempatan untuk
mengadakan penelitian kolaboratif dengan universitas terkemuka; (3) terbukanya
banyak peluang mendapatkan sumber dana penelitian di level nasional atau
internasional; (4) Tersedianya forum ilmiah sebagai sarana dosen untuk
menyampaikan hasil penelitiannya. Ancaman (1) ketatnya persaingan publikasi
jurnal internasional baik dari hasil penelitian individu dosen atau penelitian
kolaborasi antara dosen dan mahasiswa; (2) ketatnya persaingan mendapatkan
dana hibah penelitian kompetitif.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 141
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
bidang hukum apa yang harus disampaikan oleh masyarakat; (2) target PkM
sebagaimana amanat renstra UPPS telah terlampaui oleh Prodi Hukum, di mana
target renstra untuk melakukan PkM bagi dosen pada tahun 2020 di fakultas
berjumlah 25 orang, jika dibagi tiap prodi yang di UPPS terdapat 7, maka dosen
setiap prodi diharuskan melaksanakan 4 orang, sementara pelaksanaan PkM Prodi
Hukum pada akademik 2019/2020 berjumlah 6 dosen dan 17 mahasiswa.
Kelemahan (1) pengabdian kepada Masyarakat yang diselenggarakan oleh
mahasiswa dan dosen Prodi hukum belum maksimal karena adanya keterbatasan
anggaran dana. Hal ini memberikan dampak pada kurang terpenuhinya keilmuan
bidang hukum berdasarkan peta jalan yang sudah ditentukan; (2) pengabdian
kepada Masyarakat belum sepenuhnya berpedoman pada standar operasional
perguruan tinggi sebab ada sebagian waktu pelaksanaan PkM dilaksanakan saat
pandemi. Peluang (1) terbukanya kesempatan dengan menyelenggarakan PkM
secara daring di sekolah atau madrasah tentang bidang hukum; (2) memanfaatkan
desa binaan KKN hasil kerjasama UPPS untuk meningkatkan program PkM dengan
perspektif yang berbeda. Ancaman (1) sebagian besar mahasiswa belum
memahami penting dan manfaat dari PkM, sehingga hal ini membuat gairah
mengabdikan diri kepada masyarakat baik dari segi penyuluhan teori maupun
praktis belum sepenuhnya maksimal.
3. STRATEGI PENGEMBANGAN
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 142
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
strategi (1) peningkatan kualitas dan kuantitas sosialisasi VMTS kepada beberapa
stakeholder dan calon mahasiswa baik offline (dalam rapat, pertemuan, bentuk
banner, stiker, papan pengumuman) maupun online (SIAKAD, dan web UPPS) dan
senantiasa mengevaluasi penerapan yang belum atau kurang sesuai dengan
program yang telah dirancang; (2) mengagendakan pertemuan secara rutin pada
awal dan akhir perkuliahan antara Prodi Hukum dan mahasiswa untuk mengukur
ketercapaian pada sektor pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, hal ini untuk mengukur capaian jangka pendek VMTS sebagai evaluasi
dan perbaikan pada tiap semester lanjutan. Dari dua hal ini prodi membutuhkan
peraturan dan kebijakan yang tepat untuk menjaring aspirasi dari pemangku
kepentingan internal dan eksternal melalui wawancara dan survey.
C. Mahasiswa
Kapasitas UPPS pada kriteria ini menargetkan (1) menargetkan persentase
jumlah penerimaan mahasiswa baru semakin meningkat pada tiap tahunnya; (2)
tiap angkatan mahasiswa dari Prodi Hukum ditargetkan memperoleh beasiswa
minimal 3%; (3) mayoritas mahasiswa Prodi Hukum harus mendapat binaan
melalui program intrakurikuler dan ekstrakurikuler demi mengakselerasi
penguasaan subject matter dan life skill mahasiswa secara integral baik dengan
mengadakan studi banding maupun mengikuti kebijakan kampus merdeka, yakni
belajar di luar prodi. Sehingga di masa depan prodi membutuhkan kinerja seluruh
sivitas akademika untuk menyempurnakan sosialisasi yang lebih baik dari
sebelumnya untuk menjaring calon mahasiswa, dalam menempuh hal ini juga perlu
adanya pendapat dari seluruh pihak terkait.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 143
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
F. Pendidikan
UPPS dan Prodi (1) mengevaluasi kurikulum atau RPS secara berkala dengan
melihat kebutuhan dunia kerja sesuai perkembangan ilmu hukum; (2)
memodernisasi sistem pendidikan untuk menambah pengalaman proses belajar
mengajar bagi dosen dan mahasiswa; (3) meningkatkan intensitas prodi dan UPPS
dengan mengadakan pelatihan penulisan dan pengajaran bagi dosen.
G. Penelitian
UPPS dan Prodi (1) mendorong dan memfasilitasi penelitian dosen dan
mahasiswa untuk lebih meningkatkan aspek kualitas dan kuantitas karya ilmiah
bidang hukum yang kompetitif, aktual dan aplikatif; (2) mendorong dan
memfasilitasi penulisan buku ajar di kalangan dosen sesuai bidang keahliannya.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 144
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
pada bidang hukum atau perlombaan sesuai minat dan bakat mahasiswa guna
menciptakan iklim daya saing dengan mahasiswa di prodi lainnya dengan dukungan
bimbingan dan pengarahan dari instruktur yang ditunjuk; (3) mengagendakan
mahasiswa mengikuti pelatihan penulisan karya ilmiah yang diselenggarakan Prodi
Hukum dan UPPS pada setiap dua semester sekali agar mahasiswa memahami dan
memperoleh bekal bagaimana gaya karya tulis ilmiah pada masing-masing jurnal.
4. PROGRAM KEBERLANJUTAN
C. Mahasiswa
Mengenai alokasi sumberdaya pada tahap seleksi ini sudah terpusat dengan
keberadaan LTMPT dari jalur SNMPTN dan SBMPTN. Namun untuk jalur SPMB
Mandiri dan Pelayanan Kemahasiswaan direncanakan dari pihak internal baik prodi,
UPPS, maupun universitas untuk melaksanakan program keberlanjutan dalam hal
(1) Prodi bersama UPPS berupaya terus meningkatkan mutu dalam melayani
mahasiswa mencakup tridharma perguruan tinggi sehingga capaian luaran
mahasiswa mampu bersaing secara global yang pada gilirannya dapat menjadi daya
tarik calon mahasiswa asing untuk bergabung menjadi bagian di Prodi Hukum; (2)
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 145
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
di angkatan pertama mahasiswa Prodi Hukum ini, UPPS dan Prodi mengembangkan
peningkatan pelayanan mengenai pembekalan karir dan informasi kerja bagi calon
wisudawan nantinya dengan bekerja sama dengan pihak eksternal dan internal agar
mahasiswa calon wisudawan mampu bersaing sebagai job seeker; (3) setelah
memiliki alumni, pengoptimalan tracer study diimplementasikan untuk menjaga
silaturahmi dengan alumni yang berperan dalam peningkatan kualitas akademik
dan non-akademik. Keberadaan penjaminan mutu seleksi mahasiswa dan pelayanan
kemahasiswaan di bawah wewenang Rektor dengan adanya SK Rektor pada masing-
masing UKM dan Standar Operasional Prosedur UINSA. Sementara dukungan dari
stkeholder eksternal berasal dari kontribusi alumni untuk memberikan aspirasi
perbaikan mengenai pelayanan kemahasiswaan.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 146
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
pihak eksternal, dalam hal ini Kementerian Keuangan, untuk mencapai program
tersebut sangat dibutuhkan.
F. Pendidikan
Alokasi sumber daya dilaksanakan oleh dosen atau pejabat yang memiliki
keahlian memformulasikan kurikulum yang dapat mencapai beberapa aspek dari
pihak UPPS dan dibantu pihak pimpinan universitas (1) dalam mengupayakan mutu
lulusan berkesuaian dengan dunia kerja, Prodi Hukum dan UPPS memproyeksikan
evaluasi kurikulum dan RPS melibatkan tim ahli hukum perdata, hukum pidana,
hukum tata negara dan hukum Islam dari pakar terkemuka nasional, Asean atau
internasional. Penjaminan Mutu Pendidikan saat ini menggunakan beberapa
Permenriktekdikti, SK Rektor, Audit Mutu Internal, Rapat Tinjauan Manajemen. Era
berikutnya acuan ini masih digunakan selama layak digunakan dan belum direvisi.
Dukungan untuk menetapkan sistem pendidikan di perguruan tinggi mengacu pada
Ristekdikti dan Kemenag sebagai legislator kebijakan, diselaraskan pula dengan
aspirasi yang muncul dari alumni untuk memperbaiki kurikulum yang telah ada.
G. Penelitian
Alokasi sumber daya di kriteria ini adalah seluruh sivitas akademika yang
mencakup mahasiswa, dosen dan pimpinan universitas untuk mampu
melaksanakan tridharma dengan (1) memotivasi dosen dan mahasiswa untuk
mempublikasikan buku atau jurnal terindeks sinta atau scopus dengan memberi
reward; (2) memberikan penghargaan bagi dosen yang mempublikasikan jurnal
internasional terakreditasi. Penjaminan Mutu pada kriteria ini pada dasarnya sudah
termuat pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI UINSA) yang mengatur
tentang penelitian, namun pembahasan penelitian antara dosen dan mahasiswa
belum nampak. Tindak lanjut ke depan, penjaminan mutu kriteria ini dibahas secara
mandiri oleh UPPS dengan membuat buku pedoman penelitian bagi dosen dan
mahasiswa. Tentu dukungan finansial pihak eksternal untuk membantu tercapainya
program ini salah satunya dengan memanfaatkan Litapdimas.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 147
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB II. LED D . ANALISIS DAN PENETAPAN PROGRAM PENGEMBANGAN...
daya saing internasional. Hal ini juga harus memiliki dukungan dari hasil kerjasama
berbagai hal yang sudah dilaksanakan oleh UINSA dengan pihak eksternal baik dari
universitas atau lembaga luar negeri.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 148
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB III. LED P E N U T U P
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 149
INSTRUMEN-APS
PROGRAM STUDI-HUKUM
BAB III. LED P E N U T U P
maupun non akademik, dan menyertakan mereka untuk mengikuti lomba itu baik
lokal, nasinoal, maupun internasional. Selain itu prodi Hukum akan mendampingi
mahasiswa untuk mensukseskan keikutsertaan mahasiswa dalam lomba. Prodi juga
akan mengadakan lomba yang bersifat non akademik bekerjasama dengan UKM,
atau organisasi mahasiswa kampus, atau dengan mitra luar kampus.
Di samping itu, perlu adanya fasilitasi dari UPPS dan Prodi mengadakan
pelatihan atau sosialisasi tentang pentingnya publikasi khususnya yang berkaitan
dengan penulisan jurnal terakreditasi, cara mengurus HKI dan tentang pentingnya
sitasi. Juga perlu adanya penghargaan sebagai bentuk apresiasi dari lembaga
kepada dosen atau mahasiswa yang berprestasi dan keharusan adanya
penganggaran yang dilakukan oleh lembaga, sehingga dosen dan mahasiswa tidak
terbebani biaya secara mandiri. Bentuk penghargaan dan penganggaran seperti ini
merupakan bagian penting dari upaya untuk memotivasi dosen dan mahasiswa
agar lebih meningkatkan prestasi baik akademik maupun non-akademik.
LAPORAN EVALUASI DIRI: Prodi Hukum Fakultas Syariah dan Hukum…| 150